Anda di halaman 1dari 32

BIOTEKNOLOGI

TANAMAN
Disampaikan Oleh:
Ixora Sartika M
ixomerc@uny.ac.id

What is Biotechnology?
What is Plant Biotechnology?

Is it possible to create: - Semangka berdaun sirih


- Belalang Kupu-kupu
?????????????????????????????????????????

Tujuan Bioteknologi Tanaman :

Bioteknologi
Tanaman

Persilangan
Tanaman

Pada umumnya bertujuan menghasilkan


tanaman:
daya produksi tinggi
kualitas nutrisi tinggi

daya tahan yang tinggi terhadap penyakit dan


cekaman lingkungan
kebutuhan yang rendah akan pupuk dan bahan
kimia lain

Sejarah Perkembangan Bioteknologi Tanaman


Sejarah Perkembangan:
Pemuliaan Tanaman

Sejarah
Perkembangan
Bioteknologi
Tanaman

Biologi Sel dan Molekuler

Genetika
Fisiologi

Biokimia
dll

Beberapa bukti sejarah perkembangan bioteknologi tanaman:

Beberapa ribu tahun yll

domestikasi

seleksi tanaman terhadap jenis unggul, mis: berbiji besar, rasa


buah manis, pertumbuhan cepat, dll
1865: prinsip-prinsip hereditas Mendel

1900: hukum genetika mendel telah menjadi dasar pemuliaan


(perbaikan sifat) tanaman
perkembangan teknik-teknik penyerbukan scr tradisional
(self vs cross pollination)
perkembangan Hybrid Technology hingga saat ini
1919: terbentuknya jagung hibrida pertama
- silang dalam (inbreed) untuk mendapatkan galur murni (homosigot)
- persilangan antar galur murni
1920an: mutation breeding

tanaman diexpose dengan sinar gamma, proton, netron, partikelpartikel alpha, partikel-partikel beta, ataupun bahan-bahan kimia
untuk menginduksi mutasi yang bermanfaat.
mutation breeding juga dapat diinduksi oleh teknik kultur jaringan
(tehnik pengkulturan sel, jaringan, atau tanaman utuh pada media
artifisial dalam kondisi steril)
berlangsung dan berkembang hingga saat ini

1970an: haploid breeding


tanaman haploid (tanaman dengan jumlah kromosom setengah dari
tanaman normal) yang dihasilkan secara spontan telah ditemukan
sejak 1920an, tetapi teknik haploid breeding baru berkembang
sejak tahun 1970an ketika teknologi penggandaan kromosom telah
ditemukan.

tanaman haploid

doubling

tanaman normal

berlangsung dan berkembang hingga saat ini


Teknologi tanaman haploid sudah diaplikasikan pd bbagai tanaman:

barley, jagung, tembakau, asparagus, strawberry, dan rumput


gajah
riset
barley kultivar Tangangara (Australia, 1996)

komersial

1972: tanaman hibrida somatik (tanaman hibrida yang dihasilkan


dari fusi sel somatik)
Fusi sel berkembang setelah peneliti berhasil mengisolasi sel
tanaman tanpa dinding sel (protoplasma)

1980an: era tanaman transgenik dimulai


insersi (penyisipan) gen-gen bakteri pada tanaman:
tembakau kanamycin resistant
petunia kanamycin resistant
penyisipan gen kedele pada tanaman bunga matahari
riset

1990: FlavrSvr Tomato (The first commercial transgenic plant)


Tomat Flavr Savr diproduksi oleh Calgene (perusahaan biotek)
menggunakan teknologi antisense untuk menghasilkan buah tomat
dengan tekstur yang tetap segar (tegar/kuat) meskipun telah masak
Public concern and debate surrounded Flavr Savrs introduction to the
market:
How would this change the tomato?
Was this tomato dangerous to our health (nutrition, allergies,and toxin)?
What were the dangers to the environment?
What about gene transfer across different organisms?
Had Calgene created a Frankenfood?

tahun 1997 ditarik dari pasaran, kurang ekonomis

Teknologi Tanaman Transgenik


Sinonim transgenik:

Genetically Modified Organism (GMO)


Genetically Engineered Organism (GEO)
Teknologi tanaman transgenik berkembang krn :

1.Transfer genetik dapat dilakukan tidak terbatas hanya pada organismeorganisme dengan spesies atau genus yang sama, tetapi dapat dilakukan
antar organisme dengan famili bahkan kingdom yang berbeda
2.Transfer gen lebih terarah, hanya gen target saja yang dimasukkan/
disisipkan pada genome tanaman terpilih.
Pada persilangan tradisional, transfer gen melibatkan serangkaian gen
baik gen target ataupun non target.
3.Produksi tanaman unggul lebih efisien dalam hal waktu dan tempat.
transgenik

singkat, lab dan lahan terbatas

persilangan tradisional

lama, lahan luas

PRINSIP BIOTEKNOLOGI (REKAYASA GENETIKA)


TANAMAN
Rekayasa genetika tanaman melibatkan serangkaian proses
Teknologi DNA Rekombinan (TDR) sbb:
1.
2.

3.
4.
5.

Isolasi dan pengklonan gen target


Modifikasi klon:
- penambahan beberapa segmen DNA untuk
inisiasi dan peningkatan ekspresi gen
- Penambahan penanda seleksi (selectable
markers)
Introduksi DNA rekombinan pada sel tanaman
Seleksi sel/jaringan transforman
Regenerasi sel/jaringan menjadi tanaman utuh (modifikasi
teknologi kultur jaringan)

Metoda untuk transformasi DNA ke dalam sel


tanaman
Biologi
Agrobacterium
Bakteri lain
Virus
Fisik
Particle bombardment
Electroforasi
Silicon carbide whiskers
Carbon nanofibers

Metoda introduksi DNA dengan potensi alami


Agrobacterium tumefaciens
Agrobacterium tumefaciens:
bakteri gram negatif
secara alamiah memiliki kemampuan untuk
melakukan transformasi genetik pada tanaman
memiliki plasmid Ti (tumor inducing plasmid)

Plasmid Ti (Tumor inducing plasmid) yang


mengandung:
- T-DNA (bagian dari plasmid Ti yang di transfer ke
genom tanaman) mengandung gen-gen:
iaaM/tms1, iaaH/tms2, tmr/ipt,opine, right border,
left border
- gen vir (virulensi)
- katabolisme opine
(sumber energi A.
tumefaciens)

Peta plasmid Ti

Ti Plasmid

Potensi alami Agrobacterium tumefaciens


melakukan transformasi genetik pada sel tanaman
(daerah pangkal batang)
mengakibatkan terjadinya tumor crown
gall pada tanaman yang terinfeksi

Meskipun plasmid Ti efektif untuk dijadikan vektor


alami dalam rekayasa genetika tetapi plasmid
tersebut memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

Produksi phytohormon (auksin dan sitokinin) pada sel transforman


mengakibatkan sel terus membelah (regenerasi sel tidak mengarah pada
diferensiasi menjadi individu baru/ tanaman utuh), sehingga gen-gen
auksin dan sitokinin harus dihilangkan.

Gen pengkode sintesis opine tidak berguna bagi tanaman transgenik dan
mungkin justru akan menurunkan produktivitas tanaman transgenik
sehingga gen ini perlu dihilangkan.

Sebagai vektor kloning, sebaiknya plasmid dalam ukuran yang tidak terlalu
besar sehingga gen-gen lain dalam plasmid Ti yang
tidak penting
harus dihilangkan

Replikasi plasmid akan lebih mudah bila dilakukan dalam sel bakteri E. coli
sehingga perlu ditambahkan ori dari E. coli

Untuk aplikasinya dalam produksi tanaman transgenik


(sebagai vektor kloning), plasmid Ti scr umum memiliki
komponen:
Gen penanda seleksi (selectable marker gene):
gen-gen resistensi thd antibiotik (kanamycinr, ampisilinr,
tetracyclinr), gen gus, dll
Ori E. coli
Sekuen right border dari T-DNA: penting untuk integrasi TDNA pada DNA sel tanaman

Multiple Cloning Site (MCS) untuk memfasilitasi insersi DNA


target pada T-DNA

Ilustrasi introduksi DNA rekombinan ke dalam


sel tanaman dengan A. tumefaciens

Floral Dip
Transformation

SELEKSI KANDIDAT TRANSGENIK

Metoda Gen Gun

Isolasi gen target

Penempelan gen target pada partikel logam (microprojectile


particles)

Partikel logam yang sudah ditempeli gen target dimasukkan


ke dalam senjata gen (Gene Gun) dan kemudian ditembakkan
pada sel tanaman. Partikel akan mempenetrasi dinding sel
tanaman sehingga masuk ke dalam sitoplasma. Partikel akan
tercuci oleh cairan sel sehingga gen target yang menempel
akan lepas dan kemudian masuk ke dalam nukleus dan
menyisip pada kromosom sel tanaman.

2
3
Gene gun: (1) pengatur
gas helium, (2) wadah
microprojectile yang
sudah ditempeli DNA,
(3) wadah kultur
jaringan tanaman target

Setelah gen target berhasil disisipkan pada genom


tanaman maka sel rekombinan harus diinduksi
untuk menjadi individu baru (tanaman transgenik)
dengan proses:

Sel transgenik ditumbuhkan pada media multiplikasi untuk


diperbanyak (pembentukan kalus).

Kultur sel/kalus kemudian dipindahkan/ ditumbuhkan pada


media diferensiasi agar mampu berdiferensiasi sehingga
membentuk individu baru (plantlets)

Terakhir, plantlet dipindahkan ke tanah/lahan (aklimatisasi)


agar tumbuh selayaknya tanaman normal (tanaman
transgenik).

Tanaman-tanaman transgenik yang sudah dikembangkan :


Insect Resistence Plant (tanaman tahan hama)

- Bt toxin gene
Virus-Resistant Plants (tanaman tahan virus)

- vaksinasi dengan viral coat protein gene


- RNA antisense yang mengarah pada gene silencing
Herbicide-Resistant Plants (tanaman tahan herbisida)
- gen nitrilase
Stress and Senescence-Tolerant Plants (tanaman toleran terhadap
stress dan senesens (penuaan)
- gen ACC deaminase

Flower Pigmentation
Plant as Bioreactors

Genetically Engineered Purple Tomato Could


Fight Cancer
Using a gene from a snapdragon flower,
researchers have created a purple tomato rich in
antioxidants, and a new study has shown that
cancer-prone mice that were fed the altered
tomatoes had significantly longer lifespans than
those that dined on regular tomatoes. The
tomatoes purple hue was a side effect of the
type of antioxidants produced, called
anthocyanins.

The tomatoes produce levels of anthocyanins about on par with blackberries,


blueberries and currants, which recent research has touted as miracle fruits.
But because of the high cost and infrequent availability of such berries,
tomatoes might be a better source, says [lead researcher Cathie] Martin [USA
Today].

Anda mungkin juga menyukai