Less ergonomic job condition will generate worker fatigue due to the stress
making because of the unfit and painful parts. Nevertheless, the condition maybe
repaired by implementing principle ergonomic in work system. Work system is
mechanism-interaction between human being element, material, machine and
environmental. In work system, the repair has to be done by arrange the used job
equipments and layout facility. The layout facility is restored by flow process
cartography. While the design of job equipments needed by supporting the data to
reach ergonomic design which is as good as possible. The data collection process is
included data mount sigh of packer measured to fill the questioner and data of
anthropometrics worker. The analysis and observation of work system to cover job
equipments conducted here is work chair and jig (assistive appliance of pack
location). The equipments used are unfit and have the potency to generate disease
to the worker. The end results shown that the workers have suffered a decease in
arm shares, waist, calf, hand, and the shoulder. Sigh feel pain in waist and arm
shares reached 12,4 percent.
Key words: fatique, anthropometri, conveyor and job equipments
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan tingkat permintaan yang semakin tinggi perusahaan harus
mengeluarkan ide-ide inovatif dalam rangka meningkatkan pemanfaatan
sumber daya yang tersedia seoptimal mungkin untuk menghasilkan tingkat
produk semaksimal mungkin baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Salah satu bagian yang penting dalam proses produksi adalah
pengepakan produk jadi ke dalam dos. Untuk dapat melakukan proses
pengepakan dengan baik, maka packer (operator) harus bekerja dalam
kondisi nyaman. Tetapi kondisi aktualnya mereka merasakan keadaan yang
menimbulkan keluhan subjektif dalam melakukan pengepakan, hal ini
menyebabkan mereka cepat merasakan lelah dalam bekerja. Untuk
mengoptimalkan tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah aspek manusia
sehingga diperlukan alternatif yang meliputi perancangan tata letak
peralatan kerja dan sarana kerja yang mendukung pekerja, sehingga mereka
melakukan pekerjaannya secara rutin tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut maka perlu dibuat
perancangan sistem kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi yaitu suatu
sistem kerja yang meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja.
1)
2)
3)
4)
16).
17).
18).
19).
20).
Mudah lupa
Kepercayaan diri berkurang
Merasa cemas
Sulit mengontrol sikap
Tidak tekun dalam pekerjaan
Leher
Bahu
Lengan
Punggung
Pinggang
Pantat
Siku
Tangan
Paha
Lutut
K aki (Betis)
Pergelangan kaki
Tidak
-
Jumlah Keluhan
ada Kesemutan Pegal Sakit
6
3
6
3
9
2
7
9
6
3
9
4
5
7
2
7
2
3
6
3
6
-
11,1% 10,6%
9,7%
8,3%
7,4%
6,9%
5,5%
esnatorP
6,0%
4,0%
2,0%
0,0%
3)
4)
F
Tulang Belikat
1)
2)
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Tinggi Tubuh
Tinggi Bahu
Lebar Bahu
Lebar pinggul
Tinggi Punggung
Jangkauan tangan
Jarak dari siku ke ujung jari
Tinggi siku
Tinggi Popliteal / Lipat lutut
Jarak dari popliteal ke pantat
Tinggi lutut
840
540
430
330
380
690
440
220
430
400
450
850
560
400
300
390
680
450
200
450
400
390
800
510
380
310
380
700
440
200
420
400
400
800
510
380
310
400
670
440
200
420
400
420
850
530
410
320
410
680
470
200
440
480
410
790
500
380
360
400
660
460
170
440
440
430
Nama
G H
840
540
380
320
380
690
420
210
400
410
450
780
540
380
340
440
700
450
170
430
440
410
820
530
380
330
370
700
420
220
420
380
390
800
510
380
330
390
690
450
160
440
450
460
820
510
400
340
400
670
460
220
400
400
430
830
540
400
370
410
680
450
240
400
410
420
820
530
430
360
420
690
450
270
400
400
420
810
540
430
350
400
700
450
210
440
440
400
820
540
420
360
400
670
450
220
400
410
410
3)
4)
Perhitungan
X 2.325
X 1.645
X
X + 1.645
X + 2.325
Dimana :
( X )
n
Sumber : *
**
Pengukuran
Eko Nurmianto*
Pheasant **
SD 5-th 50-th 95-th 5-th 50-th 95-th 5-th 50-th 95-th
20.7
16.3
20.0
20.6
17.2
12.6
13.0
26.9
17.6
25.7
20.8
784
502
366
301
370
664
425
163
393
375
385
818
529
399
335
398
685
447
207
422
417
419
852
555
431
369
426
705
468
252
451
460
454
809
523
382
291
649
405
181
361
405
448
864
572
424
331
708
439
231
403
450
496
1)
2)
Bagian Tubuh
5-th
Dimensi
50-th
95-th
784
502
366
301
370
664
425
163
393
375
385
818
529
399
335
398
685
447
207
422
417
419
852
555
431
369
426
705
468
252
451
460
454
3)
4)
2
6
7
. 6
m
c
2
4
0
m
c
K
D
o
s
nK
gD
o
s
n
gC
o
n
v
1e
y
o
r
J
i
g
a
i
j
k
Pa
n
k
ai
(diukur dari bahu sampai ujung konveyor tempat meletakkan dos produk)
720
Conveyor 2
1150
Conveyor 1
650
Jig
370
100
450
180
240
200
150 150
280
200
440
Footrest
1)
2)
440
75
385
200
300
690
850
1150
270
430
unit : mm
3)
4)
Konveyor 1 ini berfungsi memindahkan produk ice cream dari mesin produksi
(mesin pembungkus / wrapping) ke tempat proses pengepakan. Adapun
ukuran dari konveyor saat ini adalah :
- Ketinggian permukaan atas konveyor (tempat produk) diukur dari lantai
adalah 850 mm, hal ini disesuaikan dengan ketinggian konveyor dari mesin
pembungkus yang mempunyai ketinggian 950 mm dari lantai.
- Lebar konveyor = 440 mm, hal ini dimaksudkan untuk memberikan tempat
jatuhnya produk yang aman.
Konveyor 2
Konveyor 2 berfungsi untuk memindahkan produk ice cream yang sudah
dilakukan pengepakan ke dalam dos menuju tempat untuk penyimpanan
produk (gudang). Ukuran yang digunakan untuk konveyor 2 saat ini adalah :
- Ketinggian konveyor dari lantai = 1150 mm
- Lebar konveyor = 280 mm, hal ini supaya konveyor bisa dilalui dos produk
hasil pengepakan yang mempunyai lebar 225 mm.
Hal ini karena ketinggian konveyor 1 sudah sesuai dengan ketinggian
dari mesin produksi, Sedangkan kalau untuk merubah dimensi dari mesin
produksi akan membutuhkan biaya yang mahal. Perancangan yang dilakukan
untuk menyesuaian ketinggian kursi kerja dengan konveyor adalah sebagai
berikut :
1. Ketinggian konveyor 1 sejajar tinggi siku pada posisi duduk.
Berdasarkan prinsip sikap duduk yang baik maka ketinggian tempat
kerja kira-kira 5 cm berada dibawah tinggi siku atau sejajar tinggi siku dari
packer. Untuk menjamin seseorang yang berbadan tubuh kecil bisa
menjangkau dengan baik maka digunakan percentil ke-5 dari ukuran tinggi
siku. Sehingga jarak antara permukaan tempat duduk dengan siku adalah
163 mm. Dalam perancangan ini posisi tinggi siku diharapkan sejajar dengan
ketinggian konveyor 1, maka total ketinggian siku dari lantai adalah 850
mm.
Dengan makin naiknya tinggi siku maka permukaan tempat duduk
juga akan makin tinggi. Ketinggian permukaan tempat duduk dari lantai
adalah :
Tinggi tempat duduk = Tinggi siku dari lantai tinggi siku
= 850 mm - 163 mm
= 687 mm 690 mm
2. Maksimal jangkauan tangan harus bisa menjangkau ketinggian tepi
konveyor 2 untuk meletakkan dos hasil pengepakan.
Dalam kaitannya dengan gerakan menjangkau diperlukan batasanbatasan dari suatu daerah kerja horizontal untuk memastikan bahwa
material atau peralatan kerja tidak ditempatkan diluar jangkauan tangan.
Ukuran yang digunakan adalah percentile 5 agar seseorang dengan tubuh dan
tangan pendek juga bisa menjangkau, sehingga ukuran yang digunakan
1)
2)
MEJA
7
Assistant Line
3
PALLET
MOULDED
MOULDED
GRIPPER
PACKER
PACKER
Stick
TEMPAT
DOS
Assistant Line
Stick
TEMPAT
DOS
MWM
MWM
FREEZER
Operator
FREEZER
3)
4)
Operator
Team
Leader
Team
Leader
PALLET
1
240
267.5
300
20
280
Gambar 10. Ukuran Jig dan Dos yang Digunakan saat ini
1)
2)
22
50
Plate SS # 3 mm
270
R 30
300
0
20
60
60
120
Kondisi Awal
Pekerja harus bolak-balik untuk
memberikan
dos
dari
luar
konveyor ke dalam konveyor
karena tempat dos dengan packer
tidak dalam satu tempat.
Pekerja sering membungkuk pada
saat
meletakkan
dos
hasil
pengepakan
produk
jadi
ke
konveyor 2.
Pekerja harus sedikit mengangkat
produk yang akan dimasukkan ke
dalam dos pengepakan karena
posisi dos lebih tinggi dari
konveyor
Kondisi Perancangan
Proses
bolak-balik
semakin
berkurang, karena packer dan
pallet tempat dos berada pada
satu tempat.
Antara posisi tangan dan konveyor
sejajar dan lebih dekat sehingga
pekerja tidak membungkuk lagi
Pekerja tidak perlu mengangkat
produk
lagi,
hanya
cukup
menggeser produk dari konveyor
untuk dimasukkan ke dalam dos
pengepakan.
1)
2)
Kroemer, Grandjean E., 1997, Fitting The Task to The man, Taylor &
Francis, London
Nurmianto, E., 1998, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, PT Guna
Widya, Surabaya.
Pheasant, S., 1996, Body Space : Anthropometry, Ergonomics and Design,
London : Taylor and Francis
S. Wignjosoebroto, 2003, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, PT Guna Widya,
Surabaya
Sanders, M.S., 1987, Human Factors in Engineering and Design, McGraw-Hill
Book Company, New York
Sutalaksana, Z. Iftikar., A. Ruhana, 1997, Teknik Tata Cara Kerja, ITB,
Bandung.
Tarwaka, Solichul HA, Bakri, Lilik Sudiajeng, 2004, Ergonomi untuk
keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas, UNIBA, Surakarta,
-oOo-
3)
4)