Anda di halaman 1dari 4

SABTU, 02 JANUARI 2010

JARING KONTROL: POLIGON TERTUTUP


JARING KONTROL: POLIGON TERTUTUP
Lokasi: Pengajaran STPN

A. Tujuan Instruksional khusus:


Mahasiswa mampu memasang titik kontrol, mampu mengadakan pengukuran jarak, mampu
mengadakan pengukuran sudut, mampu mengadakan asimut awal, mampu menghimpun dan
mengolah data hasil ukuran, dan mengetahui cara mendeteksi kesalahan-kesalahan yang mungkin
timbul.
B. Peralatan:
1. Teodolit
2. Statif
3. Unting-unting
4. Meteran
5. Kompas (bila perlu)
6. Jalon (bila perlu)
7. Patok dan atau paku payung
8. Payung
9. Alat tulis
C. Daras Teori
1. Poligon adalah rangkaian titik-titik secara berurutan, sebagai kerangka dasar pemetaan. Untuk
kepentingan kerangka dasar, titik-titik poligon tersebut harus diketahui atau ditentukan posisi atau
koordinatnya.
2. Macam-macam pologon, antara lain:
a. Atas dasar titik ikat: (1) poligon terikat sempurna : poligon yang ujung-ujungnya terikat pada dua
titik yang diketahi koordinatnya, (2) poligon terikat sepihak: poligon yang salah satu titik ujungnya
terikat atau diketahui koordinatnya, (3) poligon bebas: poligon yang ujung-ujungnya tidak terikat.
b. Atas dasar bentuk: (1) Poligon Terbuka: poligon yang ujungnya tidak saling bertemu satu dengan
yang lain, (2) poligon tertutup: poligon yang ujungnya saling bertemu (titik awal dan titik ahir
menjadi satu) dan membentuk suatu loop atau kring, (3) poligon cabang: poligon yang merupakan
cabang dari poligon yang lain.
c. Atas dasar hirarki dalam pemetaan : (1) poligon yang utama : poligon yang koordinat titiktitiknya diperoleh langsung dari penentuan koordinat titik local atau diikatkan langsung melaui
pengukuran dari titik kontrol terdekat. (2) poligon cabang: poligon yang koordinat titik-titiknya
diikatkan dari poligon utama.
3. Contoh poligon tertutup dengan jumlah sudut lima titik, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Arah
pengukuran

Poligon tertutup arah pengukuran


Berlawanan jarum jam.

Poligon tertutup arah pengukuran


Searah jarum jam

Pada setiap pekerjaan poligon tertutup, penting diketahui arah pengukuran poligon. Pada gambar,
arah pengukuran poligon berlawanan dengan jarum jam. Konsekuensinya, sudut kanan () yang
terbentuk adalah sudut dalam. Berbeda dengan poligon pertama, pada gambar, arah pengukuran
poligon searah jarum jam sehingga sudut kanan () yang terbentuk adalah sudut luar. Perlu
diketahui bahwa sudut kanan adalah sudut yang terbentuk dari selisih arah bacaan muka dikurangi
arah bacaan belakang (back sight atau reference object). Bacaan back sight ini dapat diset nol,
sembarang atau sebesar asimut yang diketahui.
Ketika teodolit dititik 2, bacaan belakangnya adalah hasil bidikan ketitik 1 sedangkan bacaan
mukanya adalah hasil bidikan ketitik 3. Ketika teodolit dititik 3, bacaan belakangnya adalah ketitik
2 sedangkan bacaan belakangnya adalah hasil bidikan ketitik 4. Ketika teodolit dititik 4, bacaan
belakangnya adalah hasil bidikan ketitik 3 sedangkan bacaan mukanya adalah hasil bidikan ketitik 5.
Ketika teodolit dititk 5, bacaan belakngnya adalah hasil bidikan ketitik4 sedangkan bacaan mukanya
adalah hasil bidikan ketitik 1. Terakhir, ketika teodolit dititik 1, bacaan belakangnya adalah hasil
bidikan ketitik 5 sedangkan bacaan mukanya adalah hasil bidikan ketitik 2. Cara ini berlaku baik
untuk posisi biasa maupum luar biasa.
Syarat penutup sudut
Secara geometris jumlah sudut
=(n-2).180 (1)
n adalah jumlah titik sudut poligon
Secara geometris, jumlah sudut luar
=(n+2).180 (2)
n adalah jumlah titik sudut poligon
Contoh 1
Poligon pada gambar 57, jumlah sudut dalam :
=(5-2).180=540
Poligon pada gambar 58, jumlah sudut luar :
=(5+2).180=1260

Dengan menggunakan syarat geometri sudut tersebut, hasil keseluruhan ukuran sudut () dapat
dihitung penyimpangannya. Penyimpangan atau kesalahan adalah selisih syarat penutup sudut
dengan jumlah sudut ukuran (persamaan 3). Karena berbagai penyebab, hasil ukuran sudut tidaklah
tepat menghasilkan angka seperti syarat sudut diatas tetapi biasanya hanya mendekati angka itu.
Besarnya penyimpangan bergantung pada ketelitian alat yang digunakan.
Pada sudut dalam
f=(n-2).180- ..(3)
Pada sudut luar
f=(n+2).180- ..(4)
f : Kesalah ukuran sudut poligon
: Jumlah Sudut kanan ukuran
Toleransi sudut. Penyimpangan hasil ukuran dinyatakan diterima ataukah tidak dengan cara
membandingkannya terhadap toleransi. Jika penyimpangan lebih kecil atau sama dengan batas atas
toleransi, ukuran sudut itu diterima namun jika penyimpangannya lebih besar dari batas atas
toleransi, ukuran sudut itu ditolak. Hitungan toleransi ukuran sudut mengikuti hukum kompensasi
yaitu total kesalahan (acak) yang terjadi adalah ketelitian alat dikalikan dengan akar jumlah
kejadiannya.
Toleransi : lfl Cn (5)
C : Ketelitian alat, besarnya adalah separuh bacaan terkecil (least count) alat.
N : Jumlah titik poligon.
l..l : Tanda harga mutlak.
Toleransi kesalahan penutup jarak linier (fL), yaitu batas besarnya kesalahan yang masih dapat
diterima perbandingan :

Dalam hal ini,


fx = D Sin ; fx adalah kesalah dari jumlah D Sin
fy = D Cos ; fx adalah kesalah dari jumlah D Cos
4. Tahap kegiatan perhitungan poligon (diatas formulir dihitung poligon) :
a. Jumlah sudut hasil pengukuran poligon; ;
b. Kesalahan pengukuran (f) dihitung dengan rumus 3 atau 4; jika kesalahan masuk toleransi, cek
hasil ukuran atau penghitungan.
c. Jika kesalah (f) toleransi; distribusikan dengan menambahkan kesalahan tersebut kesemua
sudut sebesar (f/n) ; n adalah banyaknya sudut;
d. Mulai dari asimut awal ( sudut Jurusan) hasil pengukuran dilapangan, hitung asimut semua sisisisi poligon dengan rumus :
(sisi sebelumnya) + (terkoreksi) - 180
Catatan : Sudut kanan terbentuk dari bacaan horizontal muka dikurangi bacaan horizontal
belakang.
e. Hitung D Sin dan D Cos
f. Hitung
g. Hitung D, apakah 1 ; D/FL toleransi :
h. Jika kesalahan masuk toleransi FL toleransi :
Hitung koreksi (Kxij) dan (Kyij) kesalahn FL kemasing-masing sisi poligon :

Kxij = (Dij/D).Fx ; untuk Kyij = (Dij/D). Fy


i. Hitung koordinat, masing-masing titik (X,Y) : mulai dari koordinat titik awal, tambahkan secara
aljabar, baik untuk X maupun Untuk Y, dengan rumus :
Xj = Xj + Dij Sin ij + Kxij;
Yj = Yj + Dij Cos ij + Kyij;
D. Langkah Kegiatan :
1. Persiapkan peralatan yang dibutuhkan serta periksa kelengkapannya.
2. Tentukan jalur poligon, dan pilih minimal 4 titik yang selanjutnya dipakai sebagai titik-titik
poligon.
3. Perhatikan dengan benar syarat-syarat pemilihan titik poligon, diantaranya aman, mudah
ditemukan kembali dan sehingga dapat dilihat dari titik-titik di depan dan dibelakangnya.
4. Lakukan pengukuran poligon tertutup itu dengan ketentuan teknis sebagai berikut :
a. Teodolit dengan tingkat ketelitian yang tersedia di laboratoriun STPN;
b. Target dibidik langsung pada titik (paku paying). Jika tidak kelihatan digunakan alat Bantu
unting-unting yang dipasang vertical di atas titik. Benang pengait unting-unting tersebut dibidk
sebagai target pengukuran;
c. Pengukuran sudut dilakukan dengan 2 seri rangkap, dengan toleransi bacaan antara sudut-sudut
yang dihasilkan tidak lebih dari tiga kali ketelitian alat;
d. Pengukuran jarak sisi polygon dilakukan secara dengan pita ukur pergi-pulang;
e. Azimut awal dapat diambil di sembarang titik dengan bantuan kompas dilekatkan pada alat ukun
teodolit (azimuth magnetis).
5. Cara penggunaan alat Bantu kompas tersebut sebagai berikut : pasang kompas pada teodolit,
seimbangkan posisi pendulum kompas, sehingga dalam posisi ini teropong mengarah kea rah
utara magnetis. Catat bacaan horizontal pada posisi ini. Akan lebuh menguntungkan apabila pada
posisi ini dibuat bacaan horizontal 000 dengan sekrup limbus piringan horizontal. Selanjutnya
bidik titik polygon terdekat (di depan) dan catat bacaan horizontal.
6. Data ukuran dituangkan dalam formulir;
7. Hitung hasil ukuran polygon;
8. Plot koordinat pada kertas millimeter, kemudian pindahkan ke kertas kalkir dengan format yang
telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai