Anda di halaman 1dari 2

ATMOSFIR

Adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi bumi ini. Terdiri dari beberapa lapis
yaitu : troposfir, stratosfir, mesosfir dan thermosfir.
Zat kimia pengotor/ pencemar udara
1. Sulfur dioxida (SO2)
Didapat baik dari sumber alamiah maupun sumber buatan. SO2 dikenal sebagai gas
yang tidak berwarna bersifat iritan kuat bagi kulit dan selaput lendir. SO 2 mudah
diserap oleh selaput lendir saluran pernafasan bagian atas (tidak lebih dalam daripada
larynx). SO2 dalam kadar rendah, dapat menimbulkan spasme temporer otot polos
pada bronchioli, dalam keadaan dingin (makin hebat) , pada konsentrasi lebih besar,
terjadi produksi lendir dari saluran pernafasan bagian atas, dan apabila kadar SO2
bertambah tinggi lagi, maka akan terjadi reaksi peradangan yang hebat pada selaput
lendir yang disertai dengan paralysis silia, dan kerusakan lapisan epithelium. Bila
kadar SO2 rendah tetapi pemaparan terjadi berulang kali, maka iritasi selaput lendir
yang berulang-ulang dapat menyebabkan hyperplasia dan metaplasia sel-sel epitel,
metaplasia ini dicurigai dapat berubah menjadi kanker.
2. Ozon
Adalah gas yang tidak stabil, berwarna biru, mudah mengoxidasi, dan bersifat iritan
yang kuat terhadap saluran pernfasan. Efek kesehatan yang dapat timbul terutama
karena ozon bereaksi dengan segala zaat organik yang dilaluinya. Dapat memasuki
saluran pernafasan lebih dalam daripada SO2 . ozon akan mematikan sel-sel magrofag,
mengstimulir peneblan dinding arteri paru-paru, dan apabila pemaparan terhadap ozon
sudah berjalan cukup lama, maka dapat terjadi kerusakan paru-paru yang disebut
emphysema dan sebagai akibatnya jantung kanan akan melemah.
3. Nitrogen oxida
Paling sering dalam atmosfir adalan NO, NO 2 maupun N2O. Efeknya tergantung pada
dosis dan lama pemaparan yang diterima. Konsentrasi N 2O yang berkisar sekitar
antara 50- 100 ppm efeknya adalah peradangan paru-paru apabila orang terpapar
selama beberapa menit saja. (dapat sembuh 6-8 minggu). Konsentrasi 150-200 ppm
menyebabkan pemampatan bronchioli atau disebut Bronchiolitis Fibrosis
Obliterus. Dapat meninggal dalam waktu 3-5 minggu setelah pemaparan.
Konsentrasi lebih dari 500 ppm dapat mematikan dalam waktu 2-10 hari. Hal ini
sering terjadi/ dialami petani yang memasuki gudang makanan ternak.
4. Monoxida

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau, diproduksi oleh segala proses pembakaran
yang tidak sempurna. Efek yang disebabkan karena CO dapat menggeser 0 2 yang
terikat Hb, dan mengikat Hb COHb. Gejala yang terasa dimulai sebagai pusing,
kurang dapat memperhatikan sekitar, kelainan fungsi sususnan saraf pusat, perubahan
funsi paru-paru dan jantung, terjadi rasa sesak nafas, pingsan dalam 250 ppm, dan
akhirnya menyebabkan kematian pada 750 ppm.
5. Hidrogen sulfida
Adalah gas yang berbau telur busuk. Sekalipun gas ini bersifat iritan bagi paru-paru,
tetapi digolongkan ke dalam asphyxiant karena efek utamanya adalah melumpuhkn
pusat pernafasan sehingga kematian disebabkan oleh terhentinya pernafasan.
6. Hidrokarbon
Dapat berasalkan proses alamiah dan buatan manusia. Sumber buatan utama
hidrokarbon adalah asap kendaraan bermotor.kebanyakan hidrokarbon yang terdapat
adalah metan.apabila pemaparan terjadi berulang kali dan cukup lama, maka risiko
untuk mendapatkan kanker jadi bertambah.
7. Partikulat
Adalah zat padat/cair yang halus, dan tersuspensi diuadara, misalnya embun, debu,
asap, fumes, dan fog.

Debu adalah zat padat berukuran antara 0,1-25 nikron,

sedangkan fumes adalah adalah zat padat hasil kondensasi gas, yang biasanya terjadi
setelah proses penguapan logam cair.
8. Jelaga
Satu pertikulat jelaga dapat terdiri atas ribuan kristal-kristal yang saling berhubungan.
Pada setiap kristal dapat melekat ratusan PAH (polyciclic aromatic hydrogen), yang
sering kali bersifat karsinogenik.
9. Mikroorganisme
Lamanya mikroba berada diudara tergantung dari kecepatan angin serta kelembaban
udara, sedangkan banyaknya sangat ditentukan oleh aktivitas/keadaan lingkungan
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai