Sap Imunisasi Fix
Sap Imunisasi Fix
I.
Topik
: Imunisasi
Pokok bahasan
: Imunisasi Dasar
Target /sasaran
: Pengunjung/Keluarga pasien
Hari / Tanggal
Waktu
: 30 menit
Tempat
II.
Waktu
5 Menit
Kegiatan Penyuluhan
1. Memperkenalkan diri
Kegiatan Peserta
Menyambut sa
Pembukaan
2.
15 Menit
Kerja/Pelaksanaa
n
lam dan
penyuluhan.
mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
-Memperhatikan
pengertian Imunisasi
-Memperhatikan
-Memperhatikan
pemberian imunisasi
-Memperhatikan
-Memperhatikan
pemberian imunisasi
-Memperhatikan
-Memperhatikan
-Memperhatikan
pemberian imunisasi
5. Menjelaskan tentang je-nis
-Memperhatikan
-Bertanya
3.
5 Menit Evaluasi
Menjawab dan
menjelaskan
pertanyaan
4.
Mendengarkan dan
kepada ibu-ibu
membalas
2. Mengucapkan salam
salam
LATAR BELAKANG
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap
penyakit tertentu. Guna terwujudnya derajat kesehatan yang tinggi, pemerintah telah
menempatkan fasilitas pelayanan.1
Dalam lingkup pelayanan kesehatan, imunisasi salah satu merupakan prioritas utama.
Imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya
menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan hal mutlak yang perlu
diberikan pada bayi. Imunisasi adalah sarana untuk mencegah penyakit berbahaya, yang
dapat menimbulkan kematian pada bayi. Penurunan insiden penyakit menular telah terjadi
berpuluh-puluh tahun yang lampau di negara-negara maju yang telah melakukan imunisasi
dengan teratur dengan cakupan yang luas.
Pemerintah telah memberikan berbagai upaya dan kebijakan dalam bidang kesehatan
untuk menekan angka kesakitan, namun masyarakat belum bisa memanfaatkannya secara
optimal karena ada sebagian ibu yang memiliki persepsi bahwa tanpa imunisasi anaknya juga
dapat tumbuh dengan sehat.3
Untuk dapat melakukan pelayanan imunisasi yang baik dan benar diperlukan
pengetahuan dan keterampilan tentang vaksin (vaksinologi), ilmu kekebalan (imunologi) dan
cara atau prosedur pemberian vaksin yang benar. Dengan melakukan imunisasi terhadap
seorang anak, tidak hanya memberikan perlindungan pada anak tersebut tetapi juga
berdampak kepada anak lainnya karena terjadi tingkat imunitas umum yang meningkat dan
mengurangi penyebaran infeksi. Banyak penyakit menular yang bisa menyebabkan gangguan
serius pada perkembangan fisik dan mental anak. Imunisasi bisa melindungi anak-anak dari
penyakit melaui vaksinasi yang bisa berupa suntikan atau melalui mulut.
A. Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal
terhadap penyakit tertentu. Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan
kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman/produk
kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubuh (Depkes, 2010)
B. Manfaat
a. Untuk anak : mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu dan kemungkinana
cacat atau kematian
b. Untuk keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila
anak sakit
c. Untuk negara : memperbaiki tingkat kesehatan , menciptakan bangsa yang
kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara
C. Jadwal imunisasi
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah: (Depkes,2011)
Umur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
0-7 Hari
< 2 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
9 Bulan
6 Tahun
Jenis Imunisasi
Hepatitis B1
BCG,Polio 1
DPT Hb Combo 1,Polio 2
DPT Hb Combo 2,Polio 3
bulan DPT Hb Combo 3,Polio 4
Campak
Booster (difteri tetanus)
b. DPT
1. Reaksi Normal
Panas, kebanyakan anak menderita panas pada sore hari setelah pagi
mendapat vaksin DPT tetapi akan sembuh dalam 1 hari.
Rasa sakit pada daerah suntikan lamanya tidak lebih dari 1 minggu.
2. Reaksi Berat
Peradangan, bila pembengkakan atau rasa sakit terjadi seminggu atau
lebih sesudah vaksinasi, hal tersebut disebabkan oleh penggunaan
c. Polio
Efek samping reaksi polio umumnya tidak ada.
d. Campak
Panas dan kemerahan, anak mungkin panas dalam waktu 1 sampai 3 hari
setelah 7 hari penyuntikkan kadang-kadang disertai kemerahan seperti
penderita campak ringan.
e. Hepatitis B
Efek samping yang sering dijumpai: kemerahan dan bengkak dan nyeri
ditempat suntik, panas
mengalami
reaksi
badan,
hebat
reaksi
pada
alergi.
Anak
yang
pernah
suntikan lanjutan.
Perawatan setelah imunisasi
1. Bila panas setelah diimunisasi DPT dan campak berikan obat panas, kalau
perlu kompres dingin
2. Luka imunisasi BCG jangan diberi obat atau minyak tawon biarkan saja,
tetapi bila terjadi bengkak sampai ketiak segera bawa ke puskesmas atau
pelayanan kesehatan terdekat
3. Setelah diberi imunisasi polio, jangan diberikan susu selama kurang lebih 15
menit.
G. Jenis Vaksin Dan Cara Pemberian (Depkes,2011).
1. Vaksin BCG
Vaksin BCG berfungsi untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit
Tubercullosis. Vaksin ini mengandung BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang
masih hidup. Vaksin ini harus disimpan dalam lemari es pada suhu 2 8 C. Di
berikan secara intracutan (IC) dengan dosis 0,05 ml. Vaksin yang dilarutkan
harus dipakai dalam waktu 3 jam dan selebihnya harus dibuang.
telah
pada 3
mg
aluminium
penyakit
polio.
Tiap 2 tetes vaksin mengandung virus polio hidup yang dilemahkan : Tipe
I 10 TCID 50, Tipe II 10 TCID 50, Tipe III 10 TCID 50, Kanamisin 5 mcg,
Neomisin 5 mcg dan distabilisasi dengan MgC12 1 mol. Disimpan pada suhu
2 8 C. Diberikan secara oral sebanyak 2 tetes, 4 kali pemberian dengan
interval pemberian minimal 4 minggu.
4. Vaksin Campak
Vaksin ini memberikan kekebalan terhadap penyakit campak.
Vaksin ini telah dibekukan dan dikeringkan. Vaksin ini mengandung virus
campak hidup Strain Schwarz yang telah dilemahkan tidak kurang dari 10
DAFTAR PUSTAKA
Modul Pelatihan Tenaga Pelaksanaan Imunisasi Puskesmas Kerjasama Dirjen PP dan PL
serta Pusdiklat SDM Kesehatan Depkes RI Tahun 2010.
Pedoman Teknis Vaksin dan Cold Chain, Direktorat Jenderal PPM dan PL Departemen
Kesehatan RI Tahun 2011.
Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta, 2009.
Suharjo, JB. Vaksinasi cara ampuh cegah penyakit infeksi. Kanisius : 2010
Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, penyunting. Pedoman
Imunisasi di Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak
Indonesia; 2008.