Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

Kebutuhan Nutrisi pada Remaja


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Gizi dan Diet

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Kelas : 1b
Ditta Fazriati

(NPM. 34403515039)

Eggy Maulana Pratama

(NPM. 34403515040)

Mega Rachmawati

(NPM. 34403515076)

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)


Jl. Pasir Gede Raya No.19 Tlp. (0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur 43216

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa,
shalawat dan salam semoga tercurahkan ke Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga dan para sahabat-Nya. Alhamdulillah atas rahmat Allah S.W.T kami
telah menyelesaikan penyusunan makalah dengan Judul Kebutuhan Nutrisi pada
Remaja.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Gizi
dan Diet, Ibu Reni Rohimah, S.Kep., Ners. yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, kepada orang tua kami yang telah mendukung baik secara
moril maupun materi, dan kepada semua orang yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sadar betul makalah yang kami buat ini sangat jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan masukan-masukan mengenai makalah yang kami
susun ini agar kami bisa lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kami akan sangat
menerima dengan lapang dada segala kritik dan saran mengenai makalah yang kami
susun ini. Dengan segala kerendahan hati kami ucapkan terima kasih.

Cianjur, 21 Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.....................................................................................................1
B.Rumusan Masalah...............................................................................................2
C.Tujuan Penulisan Makalah................................................................................2
D.Manfaat Penulisan Makalah............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.Definisi Nutrisi......................................................................................................3
B.Definisi Remaja....................................................................................................4
C.Karakteristik Perilaku Makan Remaja..........................................................4
D.Nutrisi pada usia remaja..................................................................................5
E.Penyebab dan masalah nutrisi pada remaja..........................................12
F.Cara mengatasi masalah nutrisi usia remaja..........................................13
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan..........................................................................................................15
B.Saran.....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak
hingga masa awal dewasa, jadi pada masa remaja ini manusia
tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat juga disebut
sebagai anak-anak. Usia remaja biasanya dimulai saat laki-laki
atau perempuan berusia 10-12 tahun dan berakhir pada usia 16-18
tahun.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan
bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan
dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian
dan identitas sangat menonjol dan lebih suka menghabiskan waktu
diluar waktu berkumpul bersama keluarga.
Perubahan-perubahan fisik ini akan mempengaruhi status
kesehatan

dan

gizinya.

Ketidakseimbangan

antara

asupan

kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik


masalah kekurangan gizi atau kelebihan gizi.
Masalah gizi pada remaja akan menimbulkan dampak negatif
pada

tingkat

kesehatan

masyarakat,

misalnya

penurunan

konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR (Bayi


Berat Lahir Rendah), penurunan kesegaran jasmani. Banyak
penelitian

telah

membuktikan

banyak

sekali

remaja

yang

mengalami masalah gizi, masalah tersebut antara lain Anemi


(berkisar 40%) dan IMT kurang dari batas normal atau kurus
(berkisar 30%). Banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini

terjadi, tetapi dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang


mempengaruhi

hal

ini

dapat

penanggulangannya.

membantu

upaya

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat yaitu:
1. Apa pengertian nutrisi?
2. Apa pengertian dari remaja?
3. Mengapa kebutuhan nutrisi pada usia remaja lebih tinggi
4.
5.
6.
7.

daripada anak?
Apa saja karakteristik perilaku makan remaja?
Apa saja macam-macam nutrisi?
Apa saja penyebab dan masalah nutrisi pada remaja?
Bagaimana cara mengatasi masalah nutrisi usia remaja?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan remaja, apa itu
nutrisi, apa saja macam-macam nutrisi pada remaja, apa saja
masalah yang terjadi pada nutrisi usia remaja dan bagaimana cara
mengatasi masalah tersebut.

D. Manfaat Penulisan Makalah


Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah:
a. Bagi Penulis
Membantu penulis mengetahui dan memahami secara leb
ih mendalam tentang kebutuhan nutrisi pada usiaremaja.
b. Bagi Remaja
Membantu remaja untuk mengetahui betapa pentingnya
pemenuhan nutrisi di

alam kehidupannya sehari-hari agar

tak

ada lagi remaja yang mengalami masalah pada pemenuhan


nutrisinya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nutrisi
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001).
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari sistem tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan
(Wikipedia). Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu
yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan
tersebut (Uri, 2008).
Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi, membantu
membakar nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh kita, dan memperbaiki
jaringan. Istilah Gizi merupakan terjemahan resmi kata nutrition dalam
bahasa inggris. Istilah ini dipilih setelah Prof.Poerwo Soedarmo (1904 2003)
yang melakukan konsultasi dengan Lembaga Bahasa UI. Atas petunjuk tersebut
Prof.Poerwo Soedarmo memilih kata Gizi sebagai terjemahan resmi kata
nutrition, yang sejak tahun 1952 kata Gizi itu sudah dipakai dikalangan ilmu
kedokteran dan kesehatan masyarakat. Kata Gizi berasal dari bahasa Arab
yang disebut Ghizai, dan dalam bahasa Sanksekerta Svastaharena. Keduanya
memiliki arti yang sama yaitu makanan yang menyehatkan. Sedangkan Ilmu
Gizi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari Proses
Makanan sejak masuk mulut sampai dicerna oleh organ-organ pencernakan, dan
diolah dalam suatu sistem metabolisme menjadi zat-zat kehidupan (zat gizi dan
zat non gizi) dalam darah dan dalam sel-sel tubuh membentuk jaringan tubuh
dan organ-organ tubuh dengan fungsinya masing-masing dalam suatu sistem,
sehingga menghasilkan

pertumbuhan (fisik) dan perkembangan (mental),

kecerdasan, dan produktivitas sebagai syarat

dicapainya tingkat kehidupan

sehat, bugar dan sejahtera.


B. Definisi Remaja
Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak
hingga masa awal dewasa, jadi pada masa remaja ini manusia
tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat juga disebut
sebagai anak-anak. Usia remaja biasanya dimulai saat laki-laki
atau perempuan berusia 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22
tahun.
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses
kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang
sangat

unik

dan

berkelanjutan.

Perubahan

fisik

karena

pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan


dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau
kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa
masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium
maupun secara antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau
anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah.

Antropometri

merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan


murah.Indeks
indikator

Massa

yang

Tubuh

baik

(IMT)

untuk

direkomendasikan
menentukan

sebagai

status

gizi

remaja.Menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT) atau Body Mass


Indeks (IMT) atau Body Mass Indeks (BMI)RUMUS IMT : BB (kg) /
TB (m2).
Kesehatan reproduksi remaja (adolescent reproductive health)
adalah upaya kesehatan reproduksi yang dibutuhkan oleh remaja.
Salah satu unsur yang berperan dalam mewujudkan kesehatan
reproduksi remaja adalah status gizi. Asupan gizi zat-zat seimbang
sesuai dengan kebutuhan remaja akan
mencapai

pertumbuhan

dan

membantu remaja

perkembangan

yang

optimal.

Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan


akan menimbulkan masalah gizi baik itu berupa masalah gizi lebih
maupun gizi kurang.
C. Karakteristik Perilaku Makan Remaja
Berikut ini karakteristik perilaku makan yang dimiliki remaja:
1. Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih.
2. Gadis remaja sering terjebak dengan pola makan tak sehat, m
enginginkan penurunan berat badan secara drastic, bahkan sa
mpai gangguan pola makan. Hal ini dikarenakan remaja memil
iki body image (citra diri) yang mengacu pada idola mereka ad
alah para artis, pragawati, selebriti yang cenderung memiliki t
3.

ubuh kurus, tinggi dan semampai.


Kebiasaan ngemil yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vi
tamin dan mineral)

4.

seperti makanan ringan, kerupuk, dan chips.


Kebiasaan makan makanan siap saji (fast food) yang komposi
si gizinya tidak
seimbang yaitu terlalu tinggi kandungan energinya, seperti pa
sta, fried chiken, dan
biasaya juga disertai mengkonsumsi minuman bersoda yang b
erlebihan.

D. Nutrisi pada usia remaja


Masa pubertas yang dialami remaja adalah masa dimana
terjadinya perubahan hormonal. Perubahan hormonal ini berkaitan
dengan

pertumbuhan

pada

masa

remaja.

Dilansir

dari

sheknow.com, remaja akan menambah 20% tinggi badannya dan


hampir 50% dari berat orang dewasa selama masa remaja. Karena
masa

inilah

remaja

membutuhkan

banyak

nutrisi

karena

kebutuhan gizinya yang meningkat.


Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang lebih, karena pada
saat

tersebut

terjadi

pertumbuhan

yang

pesat

dan

terjadi

perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan timbulnya


6

pubertas. Pertumbuhan pada masa remaja akan mempengaruhi


kebutuhan, absorbsi, serta cara penggunaan zat gizi.
Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi daripada usia anak.
Namun, kebutuhan gizi pada remaja perempuan dan laki-laki akan
jelas berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan yang
pesat,

kematangan

seksual,

perubahan

komposisi

tubuh,

mineralisasi tulang, dan perubahan aktifitas fisik. Pada umumnya


kebutuhan kalori remaja setiap harinya kurang lebih 24002600 kkal/hari.
Apa saja nutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh?
1. Protein
Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan
kulit. Bahkan dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat
protein. Kebutuhan protein remaja pada umumnya:
Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari

(putri)
Protein mempunyai

banya

fungsi,

antara

lain

adalah

membantu memecah nutrisi untuk menjadi energi, sebagai


struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan racun.
Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam amino.
Tubuh kita dapat memproduksi beberapa asam amino. Protein
yang kita peroleh dari daging dan produk hewani lainnya
mengandung semua asam amino yang kita butuhkan. Protein
dari daging dan produk hewani yang lain juga disebut sebagai
protein lengkap. Berbeda dengan dengan protein Nabati yang
tidak mengandung semua asam amino yang kita butuhkan,
untuk melengkapi asam amino yang kita butuhkan kita perlu
mengkonsumsi

beberapa

makanan

nabati

agar

kita

memperoleh asam amino yang lengkap yang kita butuhkan.


Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik antara lain
meliputi, Ikan, kerang, Daging unggas, Daging merah (sapi,
babi, domba), Telur, Kacang-kacangan, Selai kacang, Biji bijian
Produk dari kedelai (tahu, tempe, burger vegetarian), Susu dan
produk terbuat dari susu (keju, keju cottage, yoghurt)
2. Karbohidrat
Makanan yang kita makan mengandung berbagai

jenis

karbohidrat. Karbohidrat dibutuhkan sebanyak 60-75% dari


total kebutuhan kalori. Dari jenis jenis karbohidrat ada yang
lebih baik untuk kesehatan kita dibanding jenis karbohidrat yang
lainnya. Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:
a) Gula. Gula secara alami dapat ditemukan dalam buahbuahan, sayuran, dan susu. Makanan seperti kue dan biskuit
memiliki pemanis buatan atau juga disebut dengan gula
tambahan. Gula yang kita dapatkan secata alami maupun
yang didapat dari gula tambahan Semuanya dapat diubah
menjadi glukosa, atau zat gula darah. Sel-sel kita membakar
glukosa dan menjadikan energy.
b) Zat tepung. Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah
menjadi gula. Zat tepung dapat ditemukan dalam sayuran
tertentu, seperti kentang, buncis, kacang polong, dan
jagung. Ia juga ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-bijian.
c) Serat . Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat
dicerna oleh tubuh kita. Serat melewati tubuh kita tanpa
dipecah

menjadi

mendapatkan

gula.

energi

Meskipun

dari

serat,

tubuh
kita

kita

tidak

masih

perlu

mengkonsumsi serat untuk tetap sehat. Serat membantu


menyingkirkan lemak berlebih dalam usus, yang membantu
mencegah
mendorong

penyakit
makanan

jantung.

Serat

juga

membantu

melalui

usus,

yang

membantu

mencegah sembelit. Makanan tinggi serat ialahbuah-buahan,

sayuran, kacang-kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan


gandum makanan (seperti roti gandum, oatmeal, dan beras
merah).
Meskipun tubuh kita memerlukan glukosa, akan tetapi kita perlu
menjaganya agar tetap seimbang. Jika kadar glukosa dalam darah
tinggi dalam rentan waktu yang lama, maka kita berpotensi untuk
terserang penyakit diabetes tipe 2 . Untuk menjaga glukosa darah,
kita perlu membatasi makanan dengan gula tambahan. Kita dapat
mengetahui apakah sebuah makanan telah menambahkan gula
dengan melihat daftar bahan bahan pada kemasan makanan
tersebut. Carilah istilah-istilah seperti, Jagung, Dekstrosa, Fruktosa,
Glukosa, Laktosa, Maltosa, Sukrosa, Madu, Gula,Gula merah, dan
Sirup. Sebaiknya kita mengkonsumsi karbohidrat yang sehat dan
alami. Karbohidrat yang sehat antara lain adalah Zat gula alami
buah-buahan, sayuran, susu, dan produk susu,Serat dan Zat
tepung dalam makanan gandum, buncis, kacang polong, dan
jagung
3. Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan
Lemak. Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi,
memproduksi

zat

zat

yang

dibutuhkan

oleh

tubuh,

serta

membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari makanan. Tidak


semua makanan berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak yang
dibutuhkan remaja pada umumnya:
Umur 10-12 tahun : 70 gr/hari (putra) | 60 gr/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 83 gr/hari (putra) | 69 gr/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 89 gr/hari (putra) | 59 gr/hari

(putri)
Lemak yang baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh
tunggal ( monounsaturated

) dan

lemak

tak

jenuh

jamak

(polyunsaturated). Dengan mengkonsumsi lemak tak jenuh kita


9

dapat meminimalisir akan terserang penyakit jantung. Beberapa


makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain
adalah, Minyak zaitun, Minyak kacang, Minyak canola, dan Alpukat.
Dan beberapa makanan yang memiliki kandungan lemak tak jenuh
jamak tinggi antara lain adalah minyak jagung, minyak biji kapas,
dan minyak kedelai.
Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita adalah
lemak jenuh dan trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit
jantung dengan menyebabkan penumpukan zat lemak dalam arteri
yang dapat menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke
jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke
dengan menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam
arteri yang menjadi saluran aliran darah ke otak kita. Sebuah
penelitian juga menunjukkan

bahwa dengan mengkonsumsi

banyak lemak trans dapat meningkatkan risiko kanker payudara.


Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi antara lain
daging merah (sapi, babi, domba), Daging unggas, Mentega, Susu,
Minyak kelapa, Minyak kelapa sawit. Sedangkan lemak trans dapat
kita jumpai pada beberapa makanan yang digoreng seperti seperti
kerupuk, donat, dan dan kentang goreng. Sama halnya dengan
lemak jenuh dan lemak trans. Kolesterol juga kurang baik bagi
kesehatan kita, yang juga dapat meningkatkan resiko serangan
jantung. Kolesterol juga dapat kita temukan daging merah (sapi,
babi, domba) dan daging unggas. Meskipun lemak tak jenuh
tunggal dan lemak tak jenuh jamak baik untuk kesehatan kita,
namun kita tetap teratur dalam mengkonsumsi lemak tersebut.
Karena jika lemak terus

bertambah maka tubuh kita akan

mengalami kegemukan yang dapat beresiko terserang penyakit


lain seperti diabetes dan obesitas.
4. Vitamin

10

Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang


dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada
13 vitamin yang dibutuhkan tubuh kita . Masing masing vitamin
memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah beberapa vitamin
yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Vitamin A. Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari
beberapa infeksi, serta membantu menjaga kulit kita agar tetap
sehat. Jumlah vitamin A yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 600 mcg/hari (putra) | 600

mcg/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 600 mcg/hari (putra) | 600

mcg/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 600 mcg/hari (putra) | 600

mcg/hari (putri)
Vitamin A dapat kita temukan pada makanan seperti brokoli,
bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan keju.
Vitamin B1. Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita
dalam mencerna karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem
saraf. Jumlah vitamin B1 yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 1,1 mg/hari (putra) | 1,0 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 1,2 mg/hari (putra) | 1,1 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 1,3 mg/hari (putra) | 1,1 mg/hari

(putri)
Vitamin B1 dapat kita temukan pada makanan seperti hati,
kacang, sereal, roti, dan susu.
Vitamin B2. Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit
kita. Jumlah vitamin B2 yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 1,3 mg/hari (putra) | 1,2 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 1,5 mg/hari (putra) | 1,3 mg/hari
(putri)

11

Umur 16-18 tahun : 1,6 mg/hari (putra) | 1,3 mg/hari

(putri)
Untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa
mengkonsumsi Hati, telur, keju, susu, makanan hijau , kacang
polong, dan gandum.
Vitamin B3. Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita
dalam menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu
Vitamin B3 juga baik dalam menjaga sistem sarafdan kulit kita.
Jumlah vitamin B3 yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 12 mg/hari (putra) | 11 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 14 mg/hari (putra) | 12 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 15 mg/hari (putra) | 12 mg/hari

(putri)
Vitamin B3 dapat kita temukan dalam makanan antara lain
Hati, ragi, kacang, daging, ikan, dan unggas.
Vitamin B5. Vitamin b5 membantu

dalam

proses

penggunaan karbohidrat dan lemak dan membantu dalam


produksi sel darah merah. Jumlah vitamin B5 yang dibutuhkan
oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 4,0 mg/hari (putra) | 4,0 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 5,0 mg/hari (putra) | 5,0 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 5,0 mg/hari (putra) | 5,0 mg/hari

(putri)
Vitamin ini dapat kita temukan dalam daging sapi, ayam,
lobster, susu, telur, kacang, kacang polong, brokoli, ragi, dan
biji-bijian.
Vitamin B6. Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita
dalam menggunakan protein dan lemak dan membantu dalam
proses transportasi oksigen serta sangat baik untuk kesehatan
saraf kita. Jumlah vitamin B1 yang dibutuhkan oleh remaja:

12

Umur 10-12 tahun : 1,3 mg/hari (putra) | 1,2 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 1,3 mg/hari (putra) | 1,2 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 1,3 mg/hari (putra) | 1,2 mg/hari

(putri)
Vitamin ini terkandung dalam Hati, biji-bijian, kuning telur,
kacang, pisang, wortel, dan ragi.
Vitamin B9 (asam folat). Vitamin b9 membantu dalam
produksi sel baru dan memeliharanya, serta dapat mencegah
cacat lahir. Jumlah vitamin B9 yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 400 mcg/hari (putra) | 400

mcg/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 400 mcg/hari (putra) | 400

mcg/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 400 mcg/hari (putra) | 400

mcg/hari (putri)
Makanan hijau, hati, ragi, kacang, kacang

polong, jeruk,

sereal dan gandum mengandung vitamin jenis ini.


Vitamin B12. Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi
sel darah merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf. Jumlah
vitamin B12 yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 1,8 mg/hari (putra) | 1,8 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 2,4 mg/hari (putra) | 2,4 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 2,4 mg/hari (putra) | 2,4 mg/hari

(putri)
Vitamin B12 dapat kita temukan pada Susu, telur, hati,
unggas, kerang, sarden, dan telur.
Vitamin C. Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan
tulang, kulit dan pembuluh darah. Jumlah vitamin C yang
dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 50 mg/hari (putra) | 50 mg/hari
(putri)
13

Umur 13-15 tahun : 75 mg/hari (putra) | 65 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 90 mg/hari (putra) | 75 mg/hari

(putri)
Makanan yang mengandung Vitamin C antara lain jeruk,
tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.
Vitamin D. Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan
tulang. Jumlah vitamin D yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 15 mcg/hari (putra) | 15 mcg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 15 mcg/hari (putra) | 15 mcg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 15 mcg/hari (putra) | 15 mcg/hari

(putri)
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur
atau terkena sinar matahari selama 5- 30 menit minimal 2 kali
dalam seminggu. Selain itu kita juga bisa mengkonsumsi
makanan antara lain seperti Hati dan Susu.
Vitamin E. Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari
kerusakan,

memperlancar

aliran

darah,

serta

mampu

memperbaiki jaringan tubuh. Jumlah vitamin E yang dibutuhkan


oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 11 mg/hari (putra) | 11 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 12 mg/hari (putra) | 15 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 15 mg/hari (putra) | 15 mg/hari

(putri)
Makanan yang mengandung Vitamin E antara lain kuning
telur, hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.
Vitamin H (Biotin). Vitamin H dapat membantu tubuh dalam
menggunakan karbohidrat dan lemak serta membantu dalam
pertumbuhan sel. Jumlah vitamin H yang dibutuhkan oleh
remaja:

14

Umur 10-12 tahun : 20 mcg/hari (putra) | 20 mcg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 25 mcg/hari (putra) | 25 mcg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 30 mcg/hari (putra) | 30 mcg/hari

(putri)
Kita dapat menemukan Vitamin H dalam Hati, kuning telur,
tepung kedelai, sereal, ragi, kacang polong, buncis, kacang,
tomat, dan susu.
Vitamin K. Vitamin K membantu dalam proses pembekuan
darah dan pembentukan tulang. Jumlah vitamin B1 yang
dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 35 mcg/hari (putra) | 35 mcg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 55 mcg/hari (putra) | 55 mcg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 55 mcg/hari (putra) | 55 mcg/hari

(putri)
Vitamin K terkandung dalam bayam, kubis, keju, bayam,
brokoli,

kubis,

dan

tomat.

Selain

itu,

tubuh

kita

juga

memproduksi vitamin K.
5. Mineral
Sama halnya dengan vitamin, mineral adalah zat yang
ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan tubuh kita untuk
pertumbuhan

dan

kesehatan.

Ada

dua

jenis

mineral:

macrominerals dan jejak mineral. Macrominerals adalah mineral


yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih besar, yaitu
kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida.
Sedangkan jejak mineral terdiri dari besi, tembaga, yodium,
seng, fluorida, dan selenium
6. Air
Air adalah bagian penting dari tubuh kita. Bahkan lebih dari
60 persen tubuh kita terdiri dari air. Jumlah air yang dibutuhkan
oleh remaja:

15

a.
b.
c.
d.

Umur 10-12 tahun : 1800 mg/hari (putra) | 1800

mg/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 2000 mg/hari (putra) | 2000

mg/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 2200 mg/hari (putra) | 2100

mg/hari (putri)
Beberapa fungsi:
Membasahi jaringan, seperti di sekitar mulut, mata, dan hidung
Mengatur suhu tubuh
Sebagai Bantalan sendi kita
Membantu tubuh kita mendapatkan nutrisi
7. Kalsium
Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi
serta membantu menjalankan fungsi otot dan saraf. Jumlah
kalsium yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 1200 mg/hari (putra) | 1200

mg/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 1200 mg/hari (putra) | 1200

mg/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 1200 mg/hari (putra) | 1200

mg/hari (putri)
Kalsium terkandung dalam ikan Salmon, sarden, susu,
keju, yoghurt, kubis Cina, kangkung, lobak, sawi, brokoli, dan
jeruk.
8. Tembaga
Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga
untuk membentuk tulang dan sel darah merah. Jumlah tembaga
yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 700 mcg/hari (putra) | 700

mcg/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 800 mcg/hari (putra) | 800

mcg/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 890 mcg/hari (putra) | 890

mcg/hari (putri)
Tembaga dapat ditemukan dalam kerang (terutama tiram),
coklat, jamur, kacang, dan gandum.

16

9. Fluorid
Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Jumlah fluorid
yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 1,7 mg/hari (putra) | 1,9 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 2,4 mg/hari (putra) | 2,4 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 2,7 mg/hari (putra) | 2,5 mg/hari

(putri)
Kopi dan dan teh merupakan makanan yang mengandung
flouride.
10. Yodium
Youdium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid.
Jumlah yodium yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 120 mcg/hari (putra) | 120

mcg/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 150 mcg/hari (putra) | 150

mcg/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 150 mcg/hari (putra) | 150

mcg/hari (putri)
Tiroid terkandung dalam Seafood, dan garam beryodium.
11.
Zat Besi
Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan
oksigen

ke

seluruh

jaringan

tubuh

serta

membantu

menjalankan fungsi otot. Jumlah zat besi yang dibutuhkan oleh


remaja:
Umur 10-12 tahun : 13 mg/hari (putra) | 20 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 19 mg/hari (putra) | 26 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 15 mg/hari (putra) | 26 mg/hari

(putri)
Untuk memenuhi

kebutuhan

zat

besi

kita

dapat

mengkonsumsi Daging merah, unggas, ikan, hati, tepung

17

kedelai, telur, kacang-kacangan, kacang polong, bayam,


lobak hijau, kerang, dan sereal.
12.
Magnesium
Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi
serta untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
Jumlah magnesium yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 150 mg/hari (putra) | 155 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 200 mg/hari (putra) | 200 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 250 mg/hari (putra) | 220 mg/hari

(putri)
Magnesium terkandung dalam beberapa makanan ysitu
kacang-kacangan, seafood, susu, keju, dan yogurt.
13. Fosfor
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi
untuk membentuk tulang dan gigi serta untuk memeliahara
syaraf dan otot agar tetap normal. Jumlah vitamin B1 yang
dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 1200 mg/hari (putra) | 1200

mg/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 1200 mg/hari (putra) | 1200

mg/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 1200 mg/hari (putra) | 1200

mg/hari (putri)
Fosfor dapat kita temukan pada makan antara lain Susu,
yoghurt, keju, daging merah, unggas, ikan, telur, kacangkacangan, dan kacang polong.

14.
Kalium
Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh
tubuh kita serta berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar
tetap normal. Jumlah kalium yang dibutuhkan oleh remaja:

18

Umur 10-12 tahun : 4500 mg/hari (putra) | 4500

mg/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 4700 mg/hari (putra) | 4500

mg/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 4700 mg/hari (putra) | 4700
mg/hari (putri)
Kalium terkandung dalam Susu, pisang, tomat,

jeruk,

melon, kentang, ubi jalar, plum, kismis, bayam, lobak,


kangkung, dan kacang polong.
15.
Selenium
Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta
membantu

fungsi

kelenjar

tiroid.

Jumlah

selenium

yang

dibutuhkan oleh remaja:


Umur 10-12 tahun : 20 mcg/hari (putra) | 20 mcg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 30 mcg/hari (putra) | 30 mcg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 30 mcg/hari (putra) | 30 mcg/hari

(putri)
Sayuran, ikan, kerang, daging merah, biji-bijian, telur,
ayam, hati, bawang putih, dan ragi bisa kita konsumsi untuk
memeneuhi kebutuhan akan Selenium.
16. Seng (Zinc)
Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan

kulit

dan

membantu dalam penyembuhan luka. Selain itu Seng juga


berfungsi membantu tubuh kita untuk melawan penyakit.
Jumlah seng(zinc) yang dibutuhkan oleh remaja:
Umur 10-12 tahun : 14 mg/hari (putra) | 13 mg/hari

(putri)
Umur 13-15 tahun : 18 mg/hari (putra) | 16 mg/hari

(putri)
Umur 16-18 tahun : 17 mg/hari (putra) | 14 mg/hari

(putri)
Seng dapat kita temukan dalam beberapa makanan
antara lain Hati, telur, makanan laut, daging merah, tiram,
19

telur, kacang-kacangan, biji-bijian, sereal, gandum, dan biji


labu.

E. Penyebab dan masalah nutrisi pada remaja


Kekurangan nutrisi
1) Anemia (Penyakit Kurang Darah)
Penyakit Anemia atau kurang darah adalah suatu
kondisi di mana jumlah sel darah merah (Hemoglobin) dalam
sel darah merah berada di bawah normal. Hemoglobin yang
terkandung di dalam Sel darah merah berperan dalam
mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke
seluruh bagian tubuh. Seorang pasien dikatakan anemia
apabila konsentrasi Hemoglobin (Hb) pada laki-laki kurang
dari 13,5 G/DL dan Hematokrit kurang dari 41%, Pada
perempuan konsentrasi Hemoglobin kurang dari 11,5 G/DL
atau Hematocrit kurang dari 36%.
Penyakit terjadi karena konsumsi zat besi (Fe) pada
tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh. Zat
besi merupakan mikro elemen yang esensial bagi tubuh yang
sangat diperlukan dalam pembentukan darah, yakni dalam
hemoglobin (Hb). Disamping itu Fe juga diperlukan enzim
sebagai penggiat. Zat besi (Fe) lebih mudah diserap oleh usus
halus

dalam

bentuk

ferro.

Penyerapan

ini

mempunyai

mekanisme autoregulasi yang diatur oleh kadar ferritin yang


terdapat dalam sel-sel mukosa usus. Dalam kondisi Fe yang
baik, hanya sekitar 10% saja dari Fe yang terdapat di dalam
makanan diserap ke dalam mukosa usus. Ekskresi Fe
dilakukan melalui kulit, didalam bagian-bagian tubuh yang

20

aus dan dilepaskan oleh permukaan tubuh yang jumlahnya


sangat kecil sekali.
Penyebab:
Penyebab Anemia yang paling sering adalah karena
perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah
secara berlebihan atau yang sering disebut dengan Hemolisis
atau pembentukan sel darah merah / hematopoiesis yang
tidak

efektif,

kekurangan

zat

besi,

pendarahan

usus,

kekurangan vitamin B12, kekarangan asam folat, gangguan


fungsi sumsum tulang, Penyakit kronis tertentu, contohnya
kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi produksi sel
darah merah
Selain dari faktor penyebab anemia, penyakit kurang
darah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko lain
seperti :
1. Faktor dari keturunan
2. Kurangnya asupan zat gizi
3. Penyakit dan gangguan usus serta operasi yang berkaitan
dengan usus kecil.
4. Pendarahan Menstruasi yang berlebihan.
5. Kehamilan.
6. penyakit kronis seperti penyakit kanker, dan gagal ginjal.

2) Malnutrisi

21

Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat


asupan gizi yang cukup, malnutrisi dapat juga disebut
keadaaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan di antara
pengambilan

makanan

dengan

kebutuhan

gizi

untuk

mempertahankan kesehatan. Ini bisa terjadi karena asupan


makan terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang
tidak seimbang.

Kelebihan nutrisi
1) Obesitas
Obesitas adalah kegemukan atau kelebihan berat badan.
Di kalangan remaja, obesitas merupakan permasalahan yang
merisaukan, karena dapat menurunkan rasa percaya diri
seseorang dan menyebabkan gangguan psikologis yang
serius. Belum lagi kemungkinan diskriminasi dari lingkungan
sekitar. Dapat di bayangkan jika obesitas terjadi pada remaja,
maka remaja tersebut akan tumbuh menjadi remaja yang
kurang percaya diri.
Penyebab:

Faktor genetik

Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki


penyebab genetik. Namun, anggota keluarga tidak hanya
berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup
yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit
untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik.
Penelitian

terbaru

menunjukkan

bahwa

rata-rata

faktor

genetik memberikan pengaruh sebesar 33 persen terhadap


berat badan seseorang.

Faktor lingkungan

22

Lingkungan yang dimasuk yaitu perilaku/pola hidup seperti


apa

kualitas

dan

kuantitas

makanan

serta

bagaimana

seseorang beraktivitas. Jika genetik tidak dapat diubah, pola


makan dan aktivitas dapat diubah jika ada kemauan dari
seseorang untuk memperbaiki hidupnya.

Apa

Faktor psikis
yang

ada

di

dalam

pikiran

seseorang

dapat

mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang


memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah
satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang
negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada
banyak wanita muda yang menderita obesitas. Ada dua pola
makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu
makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di
malam hari. Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres
dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa,
dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak,
bedanya

pada

binge

hal

ini

tidak

diikuti

dengan

memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai


akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak.
2) Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka
bawah

(diastolic)

pada

pemeriksaan

tensi

darah

menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa


cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital
lainnya.Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran
tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan
kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam
23

aktivitas

sehari-hari,

tekanan

darah

normalnya

adalah

dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka


pemeriksaan

tekanan

darah

menurun

saat

tidur

dan

meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.


Penyebab:

Usia
Risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia
Faktor keturunan
Orang dengan anggota keluarga yang mengidap
hipertensi

memiliki

risiko

tinggi

untuk

mengalami

kondisi yang sama.


Merokok
Rokok dapat meningkatkan tekanan darah sekaligus

menyempitkan dinding arteri.


Kelebihan berat badan atau obesitas
Kadar oksigen dan nutrisi yang dialirkan darah akan
diukur oleh tubuh sesuai dengan berat badan. Berat
badan yang berlebihan akan membutuhkan oksigen
dan nutrisi yang lebih banyak, sehingga volume darah
dibutuhkan

lebih

banyak.

Volume

darah

yang

meningkat akan meningkatkan tekanan darah.


Kurang olahraga
Orang yang jarang berolahraga cenderung memiliki
detak jantung yang lebih cepat, sehingga jantung akan
bekerja lebih keras. Kerja jantung lebih keras akan

meningkatkan tekanan darah.


Kadar garam yang tinggi dalam makanan
Kadar
garam
yang
tinggi
bisa
menyebabkan
penumpukan cairan dalam tubuh, yang kemudian akan

meningkatkan tekanan darah.


Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras
Kandungan alkohol dalam minuman keras
memicu kerusakan pada organ jantung.
Stres

24

dapat

Tingkat

stres

yang

tinggi

berpotensi

memicu

peningkatan tekanan darah.


F. Cara mengatasi masalah nutrisi usia remaja
a) Peran individu:
Menerapkan pola hidup sehat/ memakan makanan yang

sesuai dengan kebutuhan gizi tubuh


Berolahraga minimal 1 minggu sekali dengan tujuan

untuk membakar kalori yang ada pada tubuh


Mengurangi asupan makanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan

gizi

pada

tubuh,

contohnya

seperti

makanan-makanan cepat saji.


b) Peran keluarga:
Menerapkan porsi makan 4 sehat 5 sempurna ketika
sarapan pagi, makan siang atau makan malam dengan
tujuan agar kebutuhan gizi setiap anggota keluarga akan
terpenuhi.
c) Peran pemerintah:
Program Edukasi Gizi
Upaya-upaya pendidikan gizi pada remaja lebih efektif
dilakukan di sekolah, khususnya Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA),
karena pada masa ini remaja mengalami pertumbuhan
cepat (growth spurt) setelah pertumbuhan pada masa
balita.
Program Suplementasi Gizi
Suplementasi adalah penambahan satu atau lebih
unsur pada keadaan yang biasa terjadi. Suplementasi gizi
adalah satu atau lebih zat gizi yang ditambahkan ke
konsumsi makanan sehari-hari dengan harapan terpenuhi
kebutuhan gizinya.
Contoh: melalui pemberian makanan maupun produk
zat gizi seperti pil besi dan vitamin A.
Program Fortifikasi Bahan Makanan

25

Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu ke


dalam bahan makanan dengan tujuan agar masyarakat
terhindar dari defisiensi (kekurangan) zat gizi tersebut.
Biasanya, zat gizi yang ditambahkan adalah zat gizi mikro
yang masih menjadi masalah di Negara bersangkutan atau
berisiko

untuk

menjadi

masalah

jika

tidak

dilakukan

fortifikasi pada bahan makanan tersebut.


Contoh: Umumnya bahan makanan itu adalah bahan
makanan

yang

biasa

dikonsumsi

oleh

masyarakat

dan iodium pada garam ataupun fortifikasi besi pada


tepung.

26

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang lebih, karena pada
saat

tersebut

terjadi

pertumbuhan

yang

pesat

dan

terjadi

perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan timbulnya


pubertas. Pertumbuhan pada masa remaja akan mempengaruhi
kebutuhan, absorbsi, serta cara penggunaan zat gizi.
Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi daripada usia anak.
Namun, kebutuhan gizi pada remaja perempuan dan laki-laki akan
jelas berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan yang
pesat,

kematangan

seksual,

perubahan

komposisi

tubuh,

mineralisasi tulang, dan perubahan aktifitas fisik. Kebutuhan


nutrisi yang meningkat pada masa remaja adalah energi, protein,
kalsium, besi, dan zinc.
Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan
tujuan

penanggulangan

diluncurkan,

antara

lain

masalah

gizi

program

sudah

edukasi

banyak
gizi,

yang

program

suplementasi gizi melalui pemberian makanan maupun produk zat


gizi seperti pil besi dan vitamin A, program fortifikasi bahan
makanan seperti iodium pada garam ataupun fortifikasi besi pada
tepung.

B. SARAN
Situasi masalah nutrisi remaja di tiap negara berbeda-beda dan
terdapat kesulitan dalam mengumpulkan data tentang masalah
nutrisi remaja termasuk di Indonesia. Survei data dasar mengenai
keadaan nutrisi remaja umumnya diperoleh melalui informasi yang

27

tidak langsung misalnya melalui wawancara terhadap orangtua.


Adanya keterbatasan jumlah populasi remaja yang disurvei kurang
bisa menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Survei atau
penelitian masalah nutrisi remaja yang dilakukan secara nasional
masih belum ada atau masih sedikit sekali dibandingkan dengan
negara maju.
Suatu tim interdisiplin akan lebih berhasil untuk menyelesaikan
masalah remaja di klinik karena pendekatan tersebut akan
menguntungkan,

Dengan

cara

tersebut

akan-memberikan

pelayanan medik sebagai keseluruhan, yaitu dapat mensahkan


dan membenarkan adanya pemeriksaan psikologik, menghindari
terjadinya

masalah

mempermudah

nutrisi

dalam

yang

akan

memeriksa

merusak

nutrisi

kesehatan,

remaja

secara

komprehensif dan akan menyempurnakan hasil penelitian dengan


dokumen dan catatan medik yang ada. Tim spesialis yang perlu
dibentuk adalah tim intervensi krisis, tim kekerasan fisik dan
seksual, tim nutrisi dan gangguan makan, tim penyalahgunaan
obat terlarang dan tim untuk menyelesaikan masalah stres dan
bunuh diri.

28

DAFTAR PUSTAKA
Poltekes Depkes I. 2009. Kesehatan Remaja,Problem dan Solusinya. Jakarta:
SalembaMedika
Yuniastuti, Ari. 2007. Gizi dan Kesehatan . Yogyakarta: Graha Ilmu
Supariasa,I. Dewa Nyoman S. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta.

29

Anda mungkin juga menyukai