Cairan volatil merupakan cairan yang mudah menguap menjadi gas bila terjadi
peningkatan suhu, umumnya di bawah titik didih air. Tujuan percobaan ini adalah
untuk menentukan berat molekul (BM) dari senyawa volatil berdasarkan
pengukuran densitas gas. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
metanol (CH3OH) dan Benzena (C6H6). Peralatan yang digunakan adalah labu
erlenmeyer, water batch, neraca elektrik, desikator, gelas ukur, termometer,
aluminium foil, karet gelang, jarum, pipet tetes, beaker glass dan penjepit tabung.
Pada percobaan ini digunakan metanol 4 ml dan benzena 5 ml. Untuk mengukur
berat molekul dari sampel yang digunakan, pertama kali labu erlenmeyer
ditimbang, kemudian diisi dengan sampel cairan volatile, kemudian ditutup
dengan aluminium foil dan karet gelang. Setelah itu diuapkan sampai menguap
seluruhnya. Setelah menguap, labu yang baru dipanaskan kemudian didinginkan
dalam desikator, kemudian ditimbang dan dicari nilai berat molekulnya
menggunakan persamaan gas ideal. Hasil yang diperoleh untuk Benzena (C6H6)
adalah berat molekul pada run I sebesar 51,3 gr/mol dimana sampel menguap
pada suhu 90,5oC. Pada run II sebesar 530,6 gr/mol dimana sampel menguap pada
suhu 91,5oC, dan pada run III sebesar 769,8 gr/mol dimana sampel menguap pada
suhu 93 oC. Sedangkan untuk Metanol (CH3OH) diperoleh berat molekul pada run
I sebesar 375,48 gr/mol dimana sampel menguap pada suhu 89 oC. Pada run II
sebesar 301,8 gr/mol dimana sampel menguap pada suhu 89 oC, dan pada run III
sebesar 450,76 gr/mol dimana sampel menguap pada suhu 91,5 oC.
Kata kunci : berat molekul, Metanol, desikator, benzena, senyawa volatil
ii