Cairan
Cairan
Kebutuhan maintenance untuk orang dewasa termasuk asupan harian yaitu 1,5
sampai 2.5 L air, 50 sampai 100 mEq natrium dan 40 sampai 80 mEq kalium
melalui enteral atau parenteral rute.
2. Jenis cairan
Ada banyak cairan kristaloid dan koloid yang sesuai untuk orang dewasa
pasien bedah dan kebidanan (Tabel 23-5). Karena tujuan dari pemberian cairan
termasuk menyediakan kapasitas pembawa oksigen dan faktor koagulasi yang
cukup, beberapa pasien mungkin membutuhkan produk transfusi darah.
a. Kristaloid
Kristaloid adalah cairan yang mengandung air dan elektrolit. Mereka
dikelompokkan menjadi balanced, isotonik, hipertonik, dan larutan garam
hipotonik. Kristaloid didistribusikan secara bebas dalam kompartemen
intravaskular dan interstitial; Oleh karena itu, sekitar sepertiga dari cairan
kristaloid diberikan secara intravena.
b. Koloid
Koloid terdiri dari substansi molekul dengan berat yang besar yang tetap
dalam ruang intravaskular dan lebih lama dibanding kristaloid. Biasanya,
distribusi volume awal setara dengan volume plasma. Misalnya, paruh
waktu albumin dalam sirkulasi biasanya 16 jam, meskipun dapat sesingkat 2
sampai 3 jam pada kondisi patofisiologi. Koloid sintetik, albumin yang telah
diproses, dan fraksi protein memiliki risiko infeksi minimal atau tidak ada.
Koloid lebih mahal dari kristaloid, tetapi lebih murah dan memiliki lebih
sedikit risiko dibanding produk darah.
Albumin 5%
Albumin 5% atau fraksi protein plasma (misalnya, Plasmanate)
memiliki tekanan osmotik koloid sekitar 20 mm Hg (yaitu,
mendekati tekanan osmotik koloid normal). Proses persiapannya
menghilangkan virus dan bakteri. Albumin memiliki efek minimal
pada koagulasi.
Dekstran
Cairan dekstran merupakan polimer glukosa yang larut dalam air
yang disintesis dari sukrosa oleh bakteri tertentu. Berat molekul ratarata dekstran 40 yaitu sekitar 40.000 dalton (40 kDa), dan massa
molekul rata-rata dekstran 70 adalah sekitar 70.000 dalton (70 kDa).
Cairan koloid dari dekstran 70 6% diberikan untuk indikasi yang
sama seperti albumin 5%. Dekstran 40 digunakan dalam bedah
vaskuler untuk mencegah trombosis tetapi jarang digunakan untuk
meningkatkan volume. Kedua cairan dekstran pada akhirnya
terdegradasi secara enzimatik menjadi glukosa. Efek samping
termasuk reaksi anafilaksis atau anafilaktoid sekitar 1 dalam setiap
Daftar Pustaka
1. Miller RD, Pardo MC. 2011. Basics of Anesthesia. 6 th ed. Philadelphia: Elsevier
Saunders.