Anda di halaman 1dari 6

Teoriakuntansipostifdannormatif

Teoriakuntansipositifberupayamenjelaskansebuahproses,yangmenggunakan
kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan
akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang.
Teoriakuntansipositifpadaprinsipnyaberanggapanbahwatujuandariteoriakuntansi
adalahuntukmenjelaskandanmemprediksipraktikpraktikakuntansi.Sedangkanteori
normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subjektif, sehingga tidak dapat
diterimabegitusajadanharusdapatdiujisecaraempirisagarmemilikidasarteoriyang
kuat. Dalam praktik, para profesional dalam bidang akuntansi telah menyadari
sepenuhnya bahwa teori akuntansi positif lebih cendrung diterapkan dibanding teori
akuntansinormatif.
Teoriakuntansipositifberupayamenjelaskansebuahproses,yangmenggunakan
kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan
akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang.
Teoriakuntansipositifpadaprinsipnyaberanggapanbahwatujuandariteoriakuntansi
adalahuntukmenjelasakandanmemprediksipraktikpraktikakuntansi.Teoriakuntansi
positifmerupakanstudilanjutdariteoriakuntansinormatifkarenakegagalannormatif
dalammenjelaskanfenomenapraktikyangterjadisecaranyata.Teoriakuntansipositif
mempunyai peranan dangat penting dalam perkembangan teori akuntansi. Teori
akuntansi positif dapat memberikan pedoman bagi para pembuat kebijakan akuntansi
dalam menentukan konsekuensi dari kebijakan tersebut. Teori akuntansi positif
berkembang seiring kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik
akuntansiyangadadalammasyarakatsedangkanakuntansinormatiflebihmenjelaskan
praktikakuntansiyangseharusnyaberlaku.
Perbedaanakuntansipositifdanakuntansinormatif
Perbedaan pendekatan dan dasar antara teori akuntansi menyebabkan dua taksonomi
akuntansi. Pendekatan Teori Akuntansi Positif menghasilkan taksonomi akuntansi
sebagai Sains. Sedangkan pendekatan Teori Akuntansi Normatif menghasilkan
taksonomi akuntansi sebagai art. Yang keduanya sama sama diakui sebagai sarana
pendekatanteoriakuntansi.
TeoriAkuntansiNormatifyangberbentukPraktikAkuntansiBerterimaUmum(PABU)
merupakan acuan teori dalam memberikan jalan terbaik untuk meramalkan berbagai
fenomenaakuntansidanmenggambarkanbagaimanainteraksiantarvariabelakuntansi
dalamdunianyatayangmeruipakanFungsipendekatanTeoriAkuntasiPositif.Tidak
menutup kemungkinan, fakta yang ada di dunia nyata (praktek akuntansi) akan
mempengaruhiTeoriAkuntansiNormatif.HubunganiniSesuaidenganpahamDialektika
Hegel. Dimana antitasi dan tesis akan menghasilkan sistesis. Dan sistesis akan
menghasilkanantithesis.

Teori akuntansi positif berkembang seiring kebutuhan untuk menjelaskan dan


memprediksi realitas praktekpraktek akuntansi yang ada di dalam masyarakat. Teori
akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yiang diamati
berdasarkanpadaalasanalasanyangmenyebabkanterjadinyasuatuperistiwa.Dengan
kata lain, Positive Accounting Theory (PAT) dimaksudkan untuk menjelaskan dan
memprediksi konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu.
PenjelasandanprediksidalamPATdidasarkanpadaproseskontrak(contractingprocess)
atau hubungan keagenan (agency relationship) antara manajer dengan kelompok lain
sepertiinvestor,kreditor,auditor,pihakpengelolapasarmodaldaninstitusipemerintah
(Watts danZimmerman, 1986).PATlebihbersifatdeskriptif bukanpreskiptif.Tidak
seperti teori normative yang didasarkan pada prems bahwa manajer akan
memaksimumkanlabaataukemakmuranuntukkepentinganperusahaan,teroipositif
didasarkanpadapremisbahwaindividuselalubertindakatasdasarmotivasipribadi(self
seekingmotives)danberusahamemaksimumkankeuntunganpribadi.Dalambeberapa
asumsiteoriakuntansipositifberusahamengujitigahipotesisberikut:
HipotesisRencanaBonus(BonusPlanHypothesis)
Manajer perusahaan dengan bonus tertentu cenderung lebih menyukai metode
yang meningkatkan laba periode berjalan. Pilihan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan nilai sekarang bonus yang akan diterima seandainya komite
kompensasidaridewandirekturtidakmenyesuaikandenganmetodeyangdipilih
(WattsdanZimmerman,1990)

Hipotesishutangatauekuitas(Debt/EquityHypothesis)
Makintinggirasiohutangatauekuitasperusahaanmkinbesarkemungkinanbagi
manajer untuk memilih metode akuntansi yang dapat menaikkan laba. Makin
tinggirasiohutangatauekuitasmakindekatperusahaandenganbatasperjanjian
atau peraturan kredit (Kalay, 1982). Makin tinggi batasan krdit makin besar
kemungkinan penyimpangan perjanjian kredit dan pengeluaran biaya. Manajer
akan memiliki metode akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga dapat
mengendurkanbatasankreditdanmengurangibiayakesalahanteknis(Wattsdan
Zimmerman,1990).

HipotesisCostPolitik(PoliticalCostHypothesis)
Perusahaan besar cenderung menggunakan metode akuntansi yang dapat
mengurangi laba periodik disbanding perusahaan kecil. Ukuran perusahaan
merupakanukuranvariableproksi(proxsy)danaspekpolitik.Yangmendasari
hipotesiiniadalahasumsibahwasangatmahalnyanilaiinformasibagiindividu
untuk menentukan apakah laba akuntansi betulbetul menunjukkan monopoli
laba.Disampingitu,sangatlahmahalbagiindividuuntukmelaksanakankontrak

1
2
3
4
5

denganpihaklaindalamprosespolitikdalamrangkamenegakkanaturanhokum
danregulasi,yangdapatmeningkatkankesejahteraanmereka.Dengandemikian
individuyangrasionalcenderuangmemilikiuntuktidakmengetahuiinformasi
yanglengkap.Prosespolitiktidakbedajauhdenganprosespasar.Atasdasarcost
informasidancostmonitoringtersebut,manajermemilikiinsentifuntukmemiliki
laba akuntansi tertentu dalam proses politik tersebut (Watts dan Zimmerman,
1990).
Teori normative berusaha untuk membenarkan tentang apa yang seharusnya
dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan
seharusnyadidasarkanpadametodepengukuranaktivatertentu.MenurutNelson(1973)
dalamliteratureakuntansiteorinormativeseringdinamakanteoriapriori(artinyadari
sebabkeakibatataubersifatdeduktif).Alasannyateorinormativebukandihasilkandari
penelitian empiris, tetapi dihasilkan dari kegiatan semiresearch. Teori normative
hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan
tanpamengujihipotesistersebut.Padaawalperkembangannya,teoriakuntansinormative
belummenggunakanpendekataninvestigasi,dancenderungdisusununtukmenghasilkan
postulatakuntansi.Perumusanakuntansinormativemencapaimasakeemasanpadatahun
1950dan1960an.Selamaperiodeiniperumusakuntansilebihtertarikpadarekomendasi
kebijakandanapayangseharusnyadilakukan,bukanapayangsekarangdipraktekkan.
Padaperiodetersebut,teorinormativelebihberkonsentrasipada:
1 Penciptaanlabasesungguhnya(trueincome)
Teoriiniberkonsentrasipadapenciptaanpengukurtunggalyangunikdan
benaruntukaktivadanlaba.Meskipundemikian,tidakadakesepakatan
terhadapapayangdimaksuddenganpengukurnilaidanlabayangbenar.
2 Pengambilankeputusan(decisionusefulness)
Pendekatan ini menganggap bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah
untukmembantuprosespengambilankeputusandengancaramenyediakan
dataakuntansiyangrelevanataubermanfaat.
Padakebanyakankasus,teoriinididasarkanpadakonsepekonomiklasiktentang
laba dankemakmuran (wealth) atau konsep ekonomi pengambilan keputusan rasional.
Biasanyakonseptersebutdidasarkanjugapadapenyesuaianrekeningkarenapengaruh
inflasiataunilaipasardariaktiva.Teoriinipadadasarnyamerupakanteoripengukuran
akuntansi.Teoritersebutbersifatnormativekarenadidasarkanpadaanggapan:
Akuntansiseharusnyamerupakansystempengukuran
Labadannilaidapatdiukursecaratepat
Akuntansikeuanganbermanfaatuntukpengambilankeputusanekonomi
Pasartidakefisien(dalampengertianekonomi)
Adabeberapapengukurlabayangunik.
Karenateorinormatifdianggapmerupakanpendapatpribadiyangsubyrktifmakatidak

bisaditerimabegitusaja,harusdapatdiujisecaraempirisagarmemilikidasarteoriyang
kuat.Pendukungteoriinibiasanyamenggambarkansystemakuntansiyangdihasilkan
sebagai sesuatu yang ideal, merekomendasikan penggantian system akuntansi cost
historiesdanpemakaianteorinormatifolehsemuapihak.
Teorisintaksis
Adalahilmutentanglogika/tatabahasa.Teoriinidalamakuntansiberhubungandengan
strukturpengumpulandatadanpelaporankeuanganyangmencobamenerapkanpraktek
akuntansiyangsedangberjalandanmeramalkanbagaimanaparaakuntanharusbereaksi
terhadap situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan kejadiankejadian
tertentu. Sintaksis penting dalam akuntansi karena berhubungan logis dengan bagian
lainnya.
Teoriinterpretasional(semantic)
Adalah ilmu tentang makna bahasa. Dalam akuntansi, teori ini diperlukan untuk
memberikanpengertiantentangkonsepkonsepakuntansiakuntansisehinggasehingga
penafsirankonspkonsepolehpembuat(akuntan)samadenganpenafsiranparapemakai
laporanakuntansi.Padaumumnya,konsepakuntansitidakdapatdiinterpretasikandan
tidakmempunyaiartiselainsebagaihasilprosedurakuntansiitusendiri.Misalnya,laba
merupakankonsepbuatanyangmencerminkankelebihanpendapatanatasbeban,setelah
diterapkansuatuaturanuntukmengukurpendapatandanbeban.
Teoriperilaku(pragmatic)
Adalah ilmu tentang pengaruh bahasa. Dalam akuntansi menekankan pada pengaruh
laporan akuntansi terhadap perilaku atau pengambilan keputusan. Sasarannya pada
relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan
perilakuindividu/kelompokakibatpenyajianinformasitersebut,sertapengaruhlaporan
dari pihak eksternal terhadap manajemen perusahaan, dan pengaruh umpan balik
terhadap tindakan akuntan dan auditor. Jadi teori ini menilai pengaruhpengaruh
ekonomi, psikologis, dan sosiologis dari prosedurprosedur akuntansi dan media
pelaporannya.
Pemikirandeduktif
Penalaran deduktif dalam akuntansi adalah penarikan dari tujuan dan postulat
(generalisasi)menjadiprinsipprinsipyangspesifikdanlogissebagaidasarpenerapan

yangkonkrit/praktis.Dalamproses deduktif,perumusantujuansangatpentingkarena
tujuan yang berbeda akan mensyaratkan struktur yang sama sekali berbeda dan
menghasilkanprinsipprinsipyangberbedapula.
Kelemahanmetodededuktifadalahjikapostulatdanpremissalah.Makakesimpulannya
jugaakansalah.Pendekataninijugadianggapmenyimpangdarikenyataanuntukbisa
menurunkanprinsipprinsipyangrealistisdanbergunaatauuntukmemberikandasarbagi
aturanaturanpraktis.
Pemikiraninduktif
Prosesinduktifmeliputipenarikankesimpulanumumdaripengamatandanpengukuran
yangspesifik.Dalamakuntansi,prosesinduktifmelibatkanpengamatanDenganmetode
deduktif,penerapandanaturanaturanpraktisdisimpulkandaripostulatdanbukandari
pengamatan praktek. Dengan metode induktif, prinsip prinsip dapat dismpulkan dari
praktekterbaikyangsedangberlaku.
Teorisebagaipanduan
a.Deskriptif(positive)
Teorideskriptifmengemukakandanmenjelaskaninformasikeuanganapayangdisajikan
dandikomunikasikankepadaparapemakailaporankeuangansertabagaimanapenyajian
danpengkomunikasiannya.Teoriteoriinduktifmenurutsifatnyabiasanyabersifatpositif.
b.Preskriptif(normative)
Teori normatif mencoba menetapkan data apa yang harus dikomunikasikan dan
bagaimanadataituharusdisajikan.Berarti,teoriinimenjelaskanapayangseharusnya
danbukanapayangsebenarnyadisajikan.
Pertanyaan normative mencoba mengungkapkan cara terbaik untuk
mempertanggungjawabkan suatu transaksi. Sedangkan pertanyaan positif mencoba
mengungkapkanbagaimanamanajemendanpihakpihaklainnyamemutuskancaramana
yangterbaikbagimereka.
Teori akuntansi telah didefinisikan sebagai seperangkat prinsipprinsip logis yang
koheren,yangbertujuanuntuk:

Memberikanpemahamanyanglebihbaikmengenaiprinsipprinsipyangadasekarang
kepadaparapraktisi,investor,manajer,danmahasiswa.
Memberikankerangkadasarkonseptualuntukmengevaluasipraktikpraktikakuntansi
yangadasekarang.
data keuangan perusahaan. Jika terdapat hubungan yang berulangulang, maka
generalisasiprinsipdapatdirumuskan,sehinggaprinsipbarudapatditemukan.Misalnya,
pengamatanterhadapsejumlahperusahaandapatdibuktikankecenderunganhistoriesdari
penjualanmasalalumerupakanalatramalyanglebihbaikuntukkasyangakanditerima
daripelanggandimasayangakandatang.
Keunggulan pendekatan induktif adalah tidak dibatasi oleh model/struktur yang telah
ditetapkan terlebih dahulu. Peneliti bebas mengadakan pengamatan yang dianggap
relevan.
Kelemahandaripendekataniniadalah:
Datamentahmungkinberbedabagisetiapperusahaan,yangmungkinhubungannya
berbedasehinggasulituntukmenarikgeneralisasidanprinsipprinsipdasar.Misalnya,
hubunganantaratotalpendapatandanhargapokokpenjualanmungkinkonstanuntuk
beberapaperusahaan,tetapihalinibukanberartikonseplabakotorhistoriesmerupakan
pengukuranyangbaikuntukmeramalkanoperasisuatuperusahaanpadamasayangakan
datangdalamseluruhkasus.
Parapengamatcenderungdipengaruhiolehideidedibawahsadarmengenaihubungan
apayangrelevandandataapayangharusdiamati.
Mengarahkanperkembanganpraktekdanprosedurbaru.
Teoriakuntansimerupakanpenalaranlogisdalambentukseperangkatprinsipluasyang
memberikan kerangka acuan umum yang dapat digunakan untuk menilai praktek
akuntansimemberiarahpengembanganprosedurdanpraktekbaru.

Anda mungkin juga menyukai