PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.
Pemberitahuan
4.
Impor Deklarasi
Deklarasi harus dibuat pada formulir deklarasi impor disebut Impor
Deklarasi (PIB) yang harus diajukan ke Kantor Pelayanan Bea Cukai
selama jam kantor.
Setelah Pemberitahuan di submit,, barang diizinkan untuk disimpan
di gudang sementara (gudang atau ruang terbuka) pelabuhan untuk
jangka waktu maksimal 2 bulan, dimulai sejak tanggal pembongkaran,
namun di Tanjung Priok, periode maksimum penyimpanan sementara
hanya 1 bulan. Barang-barang yang belum di clearance dalam waktu
yang ditentukan akan dianggap sebagai barang tidak diklaim di mana Bea
Cukai berwenang untuk menghapus, menghancurkan, ekspor ulang, atau
menjual barang-barang tersebut melalui lelang.
Dalam hal barang tidak di klaim dalam waktu satu tahun dan jika
importir tidak melunasi biaya yang dikeluarkan untuk pemindahan dan
penyimpanan barang, maka Bea Cukai berwenang untuk menjual barang
tersebut secara lelang atau melepaskan barang seperti diputuskan oleh
Menteri Keuangan.
Hasil penjualan tersebut digunakan untuk menutupi bea masuk,
pajak dan biaya lainnya. Jumlah tersebut akan dikembalikan kepada
importir jika klaim dibuat dalam jangka waktu 3 tahun dimulai dari
tanggal penyimpanan di Gudang Bea Cukai. Jika tidak diklaim akan
dimasukan sebagai pendapatan Negara.
Dokumentasi
PIB antara lain memerlukan informasi berikut:
6.
7.
8.
B.
Syarat-syarat Impor
1. Memiliki izin ekspor berupa :
a. API (Angka Pengenal Impor) untuk Importir Umum berlaku selama
perusahaan menjalankan usaha.
b. APIS (Angka Pengenal Impor Sementara) berlaku untuk jangka waktu
2 tahun dan tidak dapat diperpanjang.
c. API(S) Produsen untuk perusahaan diluar PMAatau PMDN.
d. APIT (Angka Pengenal Impor Terbatas) untuk perusahaan
PMA/PMDN
2. Persyaratan untuk memperoleh APIS :
a. Memiliki SIUP perusahaan besar atau menengah
b. Keahlian dalam perdagangan impor
c. Referensi bank devisa
d. Bukti kewajiban pajak (NPWP)
3. Persyaratan untuk memperoleh API :
a. Wajib memiliki APIS
b. Telah melaksanakan impor sekurang 4 kali dan telah mencapai
nilai nominal US$ 100.000,00
c. Tidak pernah ingkar kontrak impor
Prosedur Impor
Pesatnya perkembangan industri & perdagangan menimbulkan tuntutaan
pelaku industri agar pemerintah dapat memberikan kepastian hukum bagi
dunia usaha,khususnya Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal
Beberapa
untuk dipakai dalam waktu paling lama 4 jam kerja sejak penerimaan PIB.
b. Dalam hal ditetapkan Jalur Merah,pelaksanaan pemeriksaan harus sudah
dimulai dalam waktu paling lama 12 jam kerja sejak penetapan jalur, dan
SPPB harus diterbitkan paling lama dalam waktu 24 jam kerja sejak LHP
diterima,dalam hal jumlah dan jenis barang yang diberitahukan kedapatan
sesuai serta nilai transaksi yang diberitahukan dapat diterima sebagai nilai
pabean
c. Penetapan Klasifikasi barang, pembebanan dan nilai pabean harus
dilakukan paling lama dalam waktu 29 hari terhitung sejak pendaftaran
PIB
Praktek dilapangan yang terjadi untuk penetapan Jalur Merah, sering
tidak sesuai dengan bunyi peraturan tersebut.
Untuk kita dapat menemukan pemeriksanya saja, kadang lama dan baru
sehari kemudian didapat nama pemeriksa, lalu dibuatkan LHP untuk
kemudian direkam dan diverifikasi lagi oleh Pejabat BC, dan kadang 2 hari
baru selesai dan terbit SPPB, kalau nasib baik. Tetapi jika tidak, yang ada
akan keluar Notul karena nilai pabean atau klasifikasi barang.
C.
Barang Impor
Seluruh jenis barang yang terdaftar sebagai barang impor dan sesuai
dengan ketentuan perpajakan dan kepabeanan yang berlaku.
1. Kelompok Importir
Dalam perdagangan internasional, memikul tanggungjawab atas
terlaksananya dengan baik barang yang diimpor. Hal ini berarti pihak
importir menanggung resiko atas segala sesuatu mengenai barang yang
diimpor, baik resiko kerugian, kerusakan, keterlambatan serta resiko
manipulasi dan penipuan.
Kelompok ini biasanya sering disebut dengan pembeli (buyer), yang
terdiri dari :
a. Pengusaha Impor (Import-Merchant)
Lazim disebut dengan Import Merchant adalah badan usaha
yang diberikan izin oleh pemerintah dalam bentuk Tanda Pengenal
Pengakuan Impor (TAPPI) untuk mengimpor barang-barang yang
bersifat khusus yang disebutkan dalam izin tersebut, dan tidak berlaku
untuk barang lain selain yang telah diizinkan.
b. Aproved Importer (Approved-Traders)
Merupakan pengusaha impor biasa yang secara khusus
disistimewakan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen
Perdagangan untuk mengimpor komoditi tertentu untuk tujuan tertentu
pulayang dipandang perlu oleh pemerintah.
c. Importir Terbatas
Guna memudahkan perusahaan-perusahaan yang didirikan
dalam rangka UU PMA/PMDN maka pemerintah telah memberi izin
khusus pada perusahaan PMA dan PMDN untuk mengimpor mesinmesin dan bahan baku yang diperlukannya sendiri (tidak
diperdagangkan).Izin yang diberikan dalam bentuk APIT (Angka
Pengenal Impor Terbatas), yang dikeluarkan oleh BKPM atas nama
Menteri Perdagangan.
d. Importir Umum
8
e.
2. Kelompok Identor
d.
10
9)
3. Kelompok Pendukung
Walaupun ekspotir maupun importir menjadi pelaku utama dalam
perdagangan internasional namun kita tidak dapat mengabaikan peran dari
pihak lain yang dapat melancarkan kegiatan eksportir dan importir. Pihakpihak yang dimaksud adalah kelompok pendukung, yang mendukung
terlaksananya kegiatan ekspor impor atau perdagangan internasional.
Termasuk dalam kelompok ini antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
11
f.
g.
Surveyor
Badan ini bertugas sebgai juru periksa terhadap kualitas, cara
pengepakan, keabsahan dokumen-dokumen bagi barang-barang yang
akan di ekspor atau di impor, di Indonesia perusahaan yang ditunjuk
sebagai juru periksa adalah PT. Sucofindo.
Pabean.
Pabean sebagai alat pemerintah bertindak sebagai pengaman
lalulintas barang serta dokumen yang masuk ke wilayah pabean.
Jaminan (Vooruitslag)
1.
2.
3.
4.
12
5.
6.
7.
13
dalam rangka impor, dan/atau cukai yang terutang, sesuai dengan jangka
waktu yang ditentukan?
Importir Wajib Membayar:
a. Bea masuk dan pajak dalam rangka impor, dan/atau cukai yang
terutang.
b. Sanksi administrasi berupa denda sebesar 10% (sepuluh persen) dari
bea masuk yang wajib dilunasi dan bunga sebesar 2% (dua persen)
per bulan dari pajak dalam rangka impor yang wajib dilunasi
E.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
B.
SARAN
Sebagai penutup dari makalh ini maka saya akan memberikan
beberapa saran atau komentar tentang kegiatan ekspor impor tersebut.
Sebaiknya dalam melakukan kegiatan ekspor impor, kita harus lebih jeli dan
waspada terhadap barang-barang yang akan kita kirimkan ataupun barangbarang yang akan kita terima, terutama pada barang-barang yang akan kita
terima dari luar negeri, karena bias saja terjadi pemalsuan barang atau
penipuan dengan barng yang tidak orisinil/tidak asli. Jangan sampai kita
tertipu dengan hal seperti itu, jadi kita harus waspada.
17