DISUSUN OLEH
SIDIK MUHAROM
4311413022
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p > 0.05) antara kentang dan ubi yang
direbus dibandingkan dengan bahan mentahnya. Persentase kehilangan total kadar
karbohidrat pada kentang dan ubi sebesar 2.00% dan 3.00% setelah perebusan serta 2.70%
dan 5,95% setelah penggorengan.
Hasil kandungan vitamin C pada kentang dan ubi jalar setelah perebusan dan penggorengan
ditampilkan dalam tabel 2.
Hasil pengujian mineral pada kentang dan ubi jalar setelah penggorengan dan perebusan
ditampilkan dalam tabel 3.
Komposisi mineral pada kentang dan ubi jalar yang mengalami proses perebusan dan
penggorengan secara signifikan berbeda (p < 0.05) dengan bahan mentahnya. Kentang
mentah mengandung 17.00 ppm besi dan 1.49 ppm tembaga. Kentang yang direbus
menyisakan kandungan besi sebesar 3.67 ppm (21.59%) dan kandungan tembaga sebesar
1.18 ppm (79.19%). Sementara pada kentang yang digoreng kadar kandungan besi dan
tembaga yang hilang sebesar 14.67 ppm (44.90%) dan 0.33 ppm (33%).
Dalam proses pengolahan kentang dan ubi jalar yang dikerjakan, diketahui bahwa
proses perebusan menyisakan lebih banyak karbohidrat daripada proses penggorengan,
sedangkan proses penggorengan menyisakan lebih banyak vitamin C dan mineral daripada
proses perebusan. Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa kentang dan ubi jalar seharusnya
dimasak dengan proses penggorengan, untuk mendapatkah vitamin dan mineral yang optimal.
Disarankan agar dikonsumsi bersama buah dan sayuran segar untuk mendapatkan nutrisi
yang cukup bagi kebutuhan tubuh.