Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KASUS

Carsinoma Mammae

Oleh:
Wahyu Tri Soenaryanti
201510401011093

Pembimbing:
dr. Romy Hari Pujianto, Sp.B

Fakultas Kedokteran
Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Bedah
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Universitas Muhammadiyah Malang
2016
1

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan referat laporan kasus ini yang berjudul Carsinoma Mammae guna
melengkapi tugas kepaniteraan klinik Ilmu Bedah di RS Muhammadiyah Lamongan.
Saya mengucapkan banyak terimakasih kapada para dokter spesialis
Neurologi terutama dr. Romy Hari Pujianto, Sp.B, yang telah membimbing dan
mengajarkan saya dalam ilmu ilmu bedah.
Saya menyadari bahwa ada kekurangan baik dari segi isi maupun susunan dari
referat ini. Oleh karena itu, saya memohon maaf sebesar-besarnya dan membuka bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat
memperbaiki penulisan ini.
Akhir kata saya mengharapkan semoga dari penulisan ini dapat bermanfaat
bagi rekan-rekan serta pembaca sehingga dapat memberikan inspirasi dan
pengetahuan terhadap pembaca.

Lamongan, 28 September 2016


Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker payudara disebut juga dengan ca mammae adalah sebuah tumor ganas
yang tumbuh dalam jaringan mammae. Merupakan masalah global dan isu kesehatan
internasional yang penting, termasuk dalam keganasan paling sering pada wanita di
Negara maju dan nomor 2 setelah ca cervix di Negara berkembang dan merupakan
29% dari seluruh carcinoma yang di diagnosis tiap tahun. Menurut World Health
Organization (WHO), 8-9% wanita akan mengalami ca mammae dalam hidupnya. Di
Amerika Serikat, keganasan ini paling sering terjadi pada wanita dewasa.
Diperkirakan di Amerika Serikat 175.000 wanita didiagnosis menderita ca mammae
(Masdalina Pane, 2002)
Karsinoma mammae merupakan kanker yang sangat menakutkan kaum wanita
setelah kanker cervix khususnya di negara-negara maju termasuk Indonesia. Insiden
kanker payudara cenderung meningkat hal ini disebabkan karena semakin tingginya
keadaan status sosial ekonomi yang mempunyai dampak pula terhadap perubahan
pola hidup.
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, KPD menempati urutan pertama
dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. (Data Kanker di Indonesia Tahun 2010, menurut data
Histopatologik ; Badan Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia
(IAPI) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI)). Diperkirakan angka kejadiannya di Indonesia
adalah 12/100.000 wanita, sedangkan di Amerika adalah sekitar 92/100.000 wanita dengan
mortalitas yang cukup tinggi yaitu 27/100.000 atau 18 % dari kematian yang dijumpai pada
wanita. Penyakit ini juga dapat diderita pada laki - laki dengan frekuensi sekitar 1 %.
Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut,
dimana upaya pengobatan sulit dilakukan. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang upaya
pencegahan, diagnosis dini, pengobatan kuratif maupun paliatif serta upaya rehabilitasi yang
baik, agar pelayanan pada penderita dapat dilakukan secara optimal.

Berdasarkan meningkatnya prevalensi kanker payudara maka dilakukan


usaha-usaha untuk menurunkan atau meminimalkan prevalensi kanker payudara, kita
harus menyadari bahwa perlunya penjelasan dan pemahaman kepada pasien yang
menderita kanker payudara serta untuk penanganan pasien kanker payudara dilakukan
pengobatan dan pemilihan obat yang tepat sehingga tercapai tujuan yaitu
meminimalkan prevalensi kanker payudara.

Anda mungkin juga menyukai