TKS 2168 Teknologi Pengolahan Sawit Semester Ganjil 2016/2017 Program Sarjana Teknik Kimia Universitas Riau
Aspek Kualitas Minyak
Kualitas tandan buah segar TBS yang dibawa ke pabrik memiliki tingkat kontaminasi benda asing yang tinggi, seperti batu, tanah, pasir, rumput, dan daun. Besarnya kontaminan tersebut sekitar 25% dari loose buah dan loose buah itu sendiri berkisar 8% dari total TBS. Kontaminan harus dihilangkan terlebih dahulu agar tidak merusak qualitas minyak yang dihasilkan.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak saat penanganan tandan buah segar Perlakuan terhadap TBS yang tidak hati-hati mengakibatkan buah jadi rusak dan asam lemak bebasnya akan meningkat karena aktivitas enzim lipase. Kualitas minyak sawit semakin baik jika ALB buah dapat diminimalisir, walaupun pada proses berikutnya akan dilakukan proses pemurnian minyak.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak saat sterilisasi Tujuan dari proses sterilisasi adalah untuk melunakkan buah sehingga mudah diekstraksi secara mekanik nantinya, selain itu tujuan lain nya adalah untuk menghentikan enzim lipase. Proses sterilisasi yang tepat juga akan memudahkan pelepasan biji dari cangkangnya.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak saat distribusi buah keluaran sterilizer Buah yang telah dimasak tentu akan dipindahkan ke alat proses berikutnya, pada pemindahan tersebut dapat terjadi loose yang besar, dan mempengaruhi efisiensi dan kualitas minyak hasil produksi.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak saat proses stripping Stripper biasanya terbuat dari besi dan kondensat yang terbawa bersama buah dapat menimbulkan korosi pada stripper yang beakibat pada turunnya kualitas minyak yang dihasilkan.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak pada digester Pada digester, pengadukan dan pelumatan buah dapat menciptakan emulsi yang berviskositas tinggi sehingga menghambat proses pengepresan minyak dari daging buah. Penambahan air dapat mengurangi loose pada sabut yang akan dipres, namun hal ini akan mengakibatkan loose pada air limbah meningkat.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak saat pengepresan Besarnya tekanan yang digunakan pada pengepresan berdampak pada jumlah minyak dan kernel rusak. Semakin besar tekanan maka minyak yang tersisa pada sabut akan semakin kecil, tapi jumlah kernel pecah akan semakin meningkat pula.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak saat pengenceran Untuk dapat memisahkan minyak dari kotoran yang masih terbawa perlu dilakukan pengenceran. Penambahan air akan memudahkan bendabenda padat tersebut dipisahkan dari minyak pada vibrating sreens.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak saat pemompaan Kesalahan penggunaan pompa untuk mengalirkan minyak ke tangki clarifier dapat berdampak serius pada kualitas minyak yang dihasilkan. Penggunaan pompa sentrifugal dapat meningkatkan emulsi pada minyak.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak saat pemurnian Kualitas minyak sangat tergantung pada proses pemurnian, pemurnian yang baik menghasilkan minyak dengan kualitas tinggi. Semakin rendah viskositas minyak maka proses pemisahannya dari lumpur dan kotoran lain akan semakin mudah.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak pada oil trap Oil trap bertujuan untuk menampung minyak yang masih terbawa air proses sebelum dibuang ke kolam limbah. Kondisi oil trap harus selalu diperhatikan, jangan sampai penuh, jika penuh maka minyak yang seharusnya ditampung tidak dapat tertampung lagi.
Aspek Kualitas Minyak
Penurunan kualitas minyak saat penyimpanan Pada saat penyimpanan minyak harus dijaga temperaturnya agar tidak terlalu tinggi dengan menurunkan suhu minyak sebelum masuk ke tangki penampungan. Suhu yang terlalu tinggi dapat merusak kualitas minyak.
Aspek Kualitas Kernel
Penurunan kualitas kernel saat proses sterilisasi Suhu yang tinggi tidak hanya merusak minyak tapi juga berdampak pada kualitas kernel.
Pemanasan berlebihan membuat kernel tidak
dapat dipisahkan dari bijinya.
Aspek Kualitas Kernel
Penurunan kualitas kernel saat penyimpanan Selama penyimpanan kernel dapat terkontaminasi bakteri dari binatang seperti tikus atau binatang lainnya. Penyimpanan dalam bentuk inti lebih baik jika dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk kernel.