Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL Disertai SP 1-3 Isos

Keluarga Tindakan Keperawatan untuk Keluarga

a. Tujuan: setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat pasien isolasi sosial
b. Tindakan: Melatih Keluarga Merawat Pasien Isolasi sosial
Keluarga merupakan sistem pendukung utama bagi pasien untuk dapat membantu pasien
mengatasi masalah isolasi sosial ini, karena keluargalah yang selalu bersama-sama dengan
pasien sepanjang hari.
Tahapan melatih keluarga agar mampu merawat pasien isolasi sosial di rumah meliputi:
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
2) Menjelaskan tentang:

Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien.


Penyebab isolasi sosial
Cara-cara merawat pasien dengan isolasi sosial, antara lain:
- Membina hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara bersikap peduli dan tidak
ingkar janji.

- Memberikan semangat dan dorongan kepada pasien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama
dengan orang lain yaitu dengan tidak mencela kondisi pasien dan memberikan pujian yang wajar.
- Tidak membiarkan pasien sendiri di rumah.
- Membuat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan pasien.
3) Memperagakan cara merawat pasien dengan isolasi sosial
1) Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat yang telah dipelajari, mendiskusikan yang
dihadapi.
2) Menyusun perencanaan pulang bersama keluarga

SP 1 Keluarga : Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah isolasi sosial,


penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi sosial
Orientasi:
Perawat

: Assalamualaikum.
Perkenalkan saya perawat A, apakah benar ini dengan keluarga anak S?

Keluarga

: Waalaikumsalam, iya benar.

Perawat

: Perkenalkan buk, pak nama saya perawat A saya mahasiswi dari Akper Madiun.
Bagaimana kabar bapak dan ibuk?

Keluarga

: Alhamdulillah sehat.

Perawat

: Bisa kita berbicara sebentar tentang masalah anak bapak dan ibuk mengenai cara
perawatannya?

Keluarga

: iya bisa mbak.

Perawat

: Kita diskusi dimana pak?

Bapak

: Iya mbak disini saja nggak apa-apa.

Perawat

: Apakah bapak masih lama disini?

Bapak

: Iya masih mbak.

Kerja:
Perawat

: Saya mulai bertanya-tanya ya pak buk.

Bapak

: Iya mbak silahkan.

Perawat

: Apa masalah yang Bapak Ibu hadapi dalam merawat S?

Bapak

: Masalah yang kami hadapi anak kami susah diajak bicara, saat diajak bicara
hanya menunduk saja dan sulit berinteraksi dengan orang lain.

Ibu

: Iya mbak, kalau saya ajak keluar atau kepasar selalu menolak. Keluar paling
hanya sekolah kalau sudah pulang langsung masuk kekamar.

Perawat

: Iya pak, masalah yang dialami oleh anak S disebut isolasi sosial. Ini adalah salah
satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa. Tandatandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri,
kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk. Biasanya masalah

ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan


dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan
orangorang terdekat. Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka
seseorang bisa mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat
bayangan yang sebetulnya tidak ada.
Ibu

: Lalu bagaimana caranya agar anak saya sembuh?

Perawat

: Untuk menghadapi keadaan yang demikian Bapak dan anggota keluarga lainnya
harus sabar menghadapi S. Dan untuk merawat S, keluarga perlu melakukan
beberapa hal. Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan
S yang caranya adalah bersikap peduli dengan S dan jangan ingkar janji. Kedua,
keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada S untuk bisa
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar
dan jangan mencela kondisi pasien. Selanjutnya jangan biarkan S sendiri. Buat
rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan S. Misalnya sholat bersama, makan
bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah tangga bersama.

Ibu

: Iya mbak, lalu apa lagi?

Perawat

: Nah bigini buk bagaimana kalau sekarang kita latihan komunikasi. Begini
contoh komunikasinya: bapak lihat sekarang kamu sudah bisa bercakap-cakap
dengan orang lain. Perbincangannya juga lumayan lama. Bapak senang sekali
melihat perkembangan kamu, Nak. Coba kamu berbincang-bincang dengan
saudara yang lain.

Bapak

: Iya mbak,

Perawat

: Coba sekarang Bapak peragakan cara komunikasi yang saya contohkan tadi?

Bapak

: Bapak melihat sekarang kamu sudah bisa bercakap-cakap dengan orang lain.
Kamu berbicara juga sudah lumayan lama, Bapak senang bisa melihat
perkembanganmu nak. Sekarang coba kamu berbincang-bincang dengan saudara
kamu yang lain.

Perawat

: Bagus, Pak. Bapak telah memperagakan dengan baik sekali.


Sampai disini apakah ada yang ditanyakan?

Keluarga

: Belum mbak.

Lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu sholat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu
sholat di mana? Kalau nanti di rumah, kamu sholat bersana-sama keluarga atau di
mushola kampung. Bagiamana S, kamu mau coba kan, nak ?
Terminasi:
Perawat

: Baiklah waktunya sudah 30 menit. Bagaimana perasaan Bapak dan ibu setelah
kita latihan tadi?

Ibu

: Saya senang mbak, karena saya bisa merawat anak saya.

Perawat

: Iya bu, Sekarang coba ulangi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tandatanda orang yang mengalami isolasi sosial?

Ibu

: Isolasi sosial adalah perilaku yang suka menyendiri yang disebabkan karena
memiliki pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain,
seperti sering ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan orangorang terdekat
dan tanda-tandanya susah diajak bicara, saat diajak bicara hanya menunduk saja
dan sulit berinteraksi dengan orang lain.

Perawat

: Iya bagus, ibu bisa mengulanginya.


Bapak bisa menyebutkan kembali cara-cara perawatan?

Bapak

: jangan ingkar janji, memberikan semangat dan dorongan dengan cara


memberikan pujian karena sudah bisa berbicara dengan orang lain.

Perawat

: Iya bagus, Bapak bisa mengulanginya dengan baik.


Nanti kalau ketemu S coba Bp/Ibu lakukan yang seperti saya contohkan tadi. Dan
tolong ceritakan kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang
sama.

Ibu

: iya mbak terimakasih

Perawat

: Kira-kira kapan keluarga kesini lagi?

Bapak

: 1 minggu lagi mbak.

Perawat

: Baiklah kalau begitu. Kita mulai latihan mempraktikkan tadi minggu depan ya
pak? Kita ketemu disini saja ya Pak?

Bapak

: iya mbak

Perawat

: Baiklah pak terimakasih atas waktunya.


Assalamualaikum

Keluarga

: Waalaikumsalam

SP 2 Keluarga : Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah


isolasi sosial langsung dihadapan pasien
Orientasi:
Perawat

: Assalamualaikum Pak/Bu

Keluarga

: Waalaikumsalam mbak

Perawat

: Bagaimana kabarnya hari ini?

Ibu

: alhamdulillah sehat mbak.

Perawat

: Bapak/ ibu masih ingat latihan merawat anak Bapak seperti yang kita
pelajari berberapa hari yang lalu?

Bapak

: Iya mbak masih.

Perawat

: Mari praktekkan langsung ke S. Berapa lama waktu Bapak/Ibu?

Keluarga

: Kira-kira 30 menit mbak

Perawat

: Baik kita akan coba 30 menit. Sekarang mari kita temui S.

Kerja:
Perawat

: Assalamualaikum S. Bagaimana perasaan S hari ini?

: Baik (menjawab sambil menunduk)

Perawat

: Bpk/Ibu S datang besuk. Beri salam?

: (melihat lalu bersalaman )

Perawat

: Bagus. Tolong S tunjukkan jadwal kegiatannya!

(kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai berikut)


Nah Pak, sekarang Bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan beberapa hari lalu
(Saudara mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah
dilatihkan pada pertemuan sebelumnya).
Bagaimana perasaan S setelah berbincang-bincang dengan Orang tua S?
Baiklah, sekarang saya dan orang tua ke ruang perawat dulu
(Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga)
Perawat

: Saya akan menambahkan cara merawat/ melatih pasien yang dapat melibatkan
pasien berbicara dirumah.

Bapak

: Iya mbak.

Perawat

: Mengajak S untuk sholat berjamaah. Dengan cara: bagaimana kalau mulai


sekarang kamu sholat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu sholat di mana?
Kalau nanti di rumah, kamu sholat bersana-sama keluarga atau di mushola
kampung. Bagiamana S, kamu mau coba kan, nak ? dan apabila S mengerti dan
mau melaksanakan diberi pujian.

Bapak

: iya mbak

Terminasi:
Perawat

: Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita latihan tadi?

Ibu

: Saya merasa sangat senang sekali.

Perawat

: Bapak/Ibu sudah bagus dalam mempraktekkan tadi. Mulai sekarang Bapak


sudah bisa melakukan cara merawat tadi kepada S.

Perawat

: Kira-kira kapan keluarga kesini lagi?

Bapak

: 1 minggu lagi mbak.

Perawat

: Baiklah kalau begitu. Kita mulai mendiskusikan tadi minggu depan ya pak? Kita
ketemu disini saja ya Pak?

Bapak

: iya mbak

Perawat

: Baiklah pak terimakasih atas waktunya.


Assalamualaikum

Keluarga

: Waalaikumsalam

SP 3 : Melatih Pasien melakukan Kegiatan Sosial (berbelanja, meminta sesuatu)


Orientasi:
Perawat

: Assalamualaikum Pak/Bu

Keluarga

: Waalaikumsalam mbak

Perawat

: Bagaimana kabarnya hari ini?

Ibu

: alhamdulillah sehat mbak.

Perawat

: Bapak/ ibu masih ingat latihan merawat anak Bapak seperti yang kita
pelajari berberapa hari yang lalu?

Bapak
Perawat

: Iya mbak masih.


: Mari praktekkan langsung ke S.
Berapa lama waktu Bapak/Ibu?

Keluarga

: Kira-kira 30 menit mbak

Perawat

: Baik kita akan coba 30 menit. Sekarang mari kita temui S.

Kerja:
Perawat

: Assalamualaikum S. Bagaimana perasaan S hari ini?

: Baik (menjawab sambil menunduk)

Perawat

: Bpk/Ibu S datang besuk. Beri salam?

: (melihat lalu bersalaman )

Perawat

: baik, hari ini jadwalnya untuk sholat berjamaah ya


Bagaimana S perasaannya hari ini ?

: baik

(lalu keluarga mengajak S untuk sholat berjamaah di masjid rumah sakit)

Terminasi:
Perawat

: Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita latihan tadi?

Ibu

: Saya merasa sangat senang sekali.

Perawat

: Bapak/Ibu sudah bagus dalam mempraktekkan tadi. Mulai sekarang Bapak


sudah bisa melakukan cara merawat tadi kepada S.

Perawat

: Kira-kira kapan keluarga kesini lagi?

Bapak

: 1 minggu lagi mbak.

Perawat

: Baiklah kalau begitu. Kita mulai mendiskusikan tadi minggu depan ya pak? Kita
ketemu disini saja ya Pak?

Bapak

: iya mbak

Perawat

: Baiklah pak terimakasih atas waktunya.


Assalamualaikum

Keluarga

: Waalaikumsalam

SP 4 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga


Orientasi:
Perawat

: Assalamualaikum Pak/Bu. Karena besok S sudah boleh pulang, maka perlu kita
bicarakan perawatan di rumah.

Keluarga

: iya alhamdulillah saya senang karena S sudah boleh pulang.

Perawat

: iya bu, bagaimana kalau kita membicarakan jadwal S tersebut disini saja.
Berapa lama waktu Bapak/Ibu?

Keluarga

: Kira-kira 30 menit mbak

Perawat

: Baik kita akan coba 30 menit.

Kerja:
Perawat

: Bpk/Ibu, ini jadwal S selama di rumah sakit. Coba dilihat, mungkinkah


dilanjutkan di rumah? Di rumah Bpk/Ibu yang menggantikan perawat. Lanjutkan
jadwal ini di rumah, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya

Keluarrg

: Iya mbak. (sambil membaca)

Perawat

: Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh anak Bapak selama di rumah. Misalnya kalau S terus menerus tidak mau
bergaul dengan orang lain, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi perawat K di
puskemas Indara Puri, Puskesmas terdekat dari rumah Bapak, ini nomor telepon
puskesmasnya: (0651) 554xxx. Selanjutnya perawat K tersebut yang akan
memantau perkembangan S selama di rumah.

Bapak

: iya mbak.

Perawat

: dan untuk kegiatan di rumah, bapak dapat melatih sesuai jadwal kegiatan yang
sudah diberikan atau dapat mengembangkannya sesuai kondisi S. Berikan pujian
apabila S berhasil melakukan kegiatan dengan baik.

Terminasi:
Perawat

: Bagaimana Pak/Bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian S untuk
dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk perawat K di PKM Inderapuri. Jangan lupa
kontrol ke PKM sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak.

Keluarga

: iya, terimakasih atas ilmu yang diberikan kepada kami.

Perawat

: iya sama-sama pak/ bu

Anda mungkin juga menyukai