Anda di halaman 1dari 3

Dengan mengukur perbedaan beta, kita menganalisa adanya pengumpulan

phylum pada setiap sampel. Gambar 5 dan 6 menunjukan, komposisi mikrobiom


berbeda-beda sesuai denga lokasi tubuhnya dengan phlylum yang paling umum
adalah Firmicutes. Proteobakteria juga berada pada kebanyakan sampel.
Terutama, ada sedikit pembacaan yang tidak bisa diklasifikasikan pada STAFS
2011-006, tetapi cukup banyak pembacaan yang tidak bisa diklasifikasikan pada
STAFS 2011-016 dengan sedikit Bacteriodetes yang terdeteksi. Pada manusia
sehat, phylum yang paling umum pada feses adalah Firmicutes dan Bacteriodes,
dengan rasio bervariasi dari 1:10 ke 10:1, dan pada sampel feses sebelum fase
gembung di STAS 2011-016 tidak banyak yang berbeda dari manusia hidup.
Tetapi hal yang berbeda terdapat pada STAFS 2011-006 dimana banyaknya
terdapet proteobakteria pada sampel feses sebelum fase gembung. Sampel ini
adalah sampel yang didiskusikan karena rendahnya variasi dan adanya
pengerumunan pada sampel oral (proteobakteria memdominasi sampel oral pada
STAFS 2011-006, Gambar 5). Adanya peningkatan proteobakteria berhubungan
dengan gangguan gastrointestinal,

dan ada kemungkinan peningkatan ini

berhunngan dengan penyakit yang tidak diketaui pada subjek sebelum meninggal.
Tetapi juga ada kemungkinan adanya komtaminasi pada sampel.
Walaupun terdapat perbedaan dari phylum pada lokasi tubuh kadaver,
kami menginginkan survey yang lebih dalam pada bakteri yang berada pada
masyarakat, tetapi kami menentukan keluarga genus yang banyak pada setiap
lokasi tubuh pada setiap kadaver. Dengan data yang didapat pada level phylum,
kami melihat perbedaan genus yang dideteksi pada setiap tubuh dan setiap lokasi
tubuh. Tabel 2 dan 3 adalah 10 genus bekteri yang banyak pada setiap lokasi

tubuh dari setiap kadaver. Sampel dari traktus gastrointestinal bagian bawah dan
rongga tubuh dari STAFS 2011-006 ( colon transversum dan sigmoid)
menunjukan beberapa genus, dengan yang paling umum adalah Clostridium,
Lactobacillus, Eggerthella, dan Bacteriodes. Tetapi, pada kedua tubuh , sampel
dari bagian atas traktus gastrointestinal (mulut, lambung, dan usus kecil) cukup
berbeda dari bagian bawah traktus gastrointestinal.
Sampel dari mulut STAFS 2011-016 pada fase sebelum gembung lebih mirip
dengan bakteri yang ada pada rongga mulut manusia yang sehat dari pada STAFS
2011-006, genus yang terdeteksi dari swab dan pengikisan yaitu Streptococcus,
Prevotella, Veillonella. Tetapi pada 2011-006 hanya Sterptococcus genus yang
terdeteksi pada swab dan pengikisan

rongga mulut fase sebelum gembung.

Dimana 3 genus ini (Streptococcus, Prevotella, Veillonella), adalah 5 genus yang


terdeteksi di rongga mulut pada penelitian HMP.
Kami menganalisa taxa mana yang banyak pada sampel oral yang diambil
fase sebelum gembung dan fase di akhir gembung untuk menentukan apakah ada
perbedaan dan bagaimana bakteri yang ada pada masayarakat bisa berbeda pada
setiap fase pembusukan. Mulut adalah sampel satu-satunya yang bisa bisa diambil
pada fase sebelum gembung dan di akhir gembung. Kami tidak bisa mengambil
sampel dari usus kecil, kolon transversum dan kolon sigmoid untuk sampel
sebelum gembung karena dengan mengambil sampel dari lokasi ini bisa merubah
itegritas dari dinding tubuh dan mengubah proses pembusukan mayat dan kami
juga hanya bisa mengambil feses pada fese sebelum gembung, karean rektum
hanya bisa diambil pada akhir fase gembung.

Sampel sebelum kembung dari mulut diambil dengan swab dan pengikisan pada
STAFS 2011-006. Bakteri pada keduanya sangat bervariasi. Dari swab sebelum
gembung di dominasi oleh Firmicutes dimana dari pengikisan didapatkan
Proteobakteria. Hanya satu pengikisan mulut pada akhir fase gembung yang mirp
hasilnya dengan swab mulut pada fase sebelum gembung, yaitu didominasi oleh
Firmicutes.
Pada STAFS 2011-016 sampel yang sama juga diambil, hasilnya lebih
mirip (swab dan pengikisan pada fase sebelum gembung). Kedua sampel terdapat
presentasi yang besar dari Firmicutes, Bacterioderes dan Actinobacteria, dimana
swab pada fase sebelum gembung didominasi oleh Firmicutes tetapi pada
pengikisan fase sebelum gembung didominasi oleh Actinobacteria.
Pengikisan pada fase akhir gembung STAFS 2011-016 didominasi oleh
Firmicutes setelah itu oleh Proteobakteria (Gambar 6).
Berdasarkan hasil ini didapatkan metode pengambilan sampel memiliki
efek pada bakteri yang terdeteksi. Tabel 2 dan 3 menunjukan sedikit kemiripan
pada level genus pada lokasi tubuh yang berbeda di tubuh yang sama. Dimana
tujuan dari penelitian ini bukan untuk menentukan metode mana yang paling
bagus untuk pengambilan sampel, tetapi penelitian untuk metode yang terbaik
untuk pengambilan sampel mungkin diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai