TINJAUAN PUSTAKA
15
16
17
e. Type Blow-Out
Tipe ini sebenarnya dirancang untuk menggelontor air kotor dengan cepat,
tapi akibatnya membutuhkan air dengan tekanan sampai 1kg/cm2, dan
menimbulkan suara berbisik.
2. Peturasan
Ditinjau dari kontruksinya, peturasan dapat dibagi seperti kloset, dimana
yang paling banyak digunakan adalah tipe wash-down. Untuk tempat-tempat
umum, sering dipasang peturasan berbentuk mirip talang terbuat dari porselen,
plastik, atau baja tahan karat, dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Dalamnya talang 15 cm atau lebih.
b. Pipa pembuangan ukuran 40 mm atau lebih dan dilengkapi dengansaringan.
c. Pipa penggelontor harus diberi lubang-lubang untuk menyirambidang
belakang talang dengan lapisan air.
d. Laju aliran air penggelontor dapat ditentukan dengan menganggapsetiap
45 cm panjang talang ekivalen dengan satu peturasan biasa.
3. Bak Cuci Piring (Sink)
Bak cuci dapur (sink) memiliki fungsi untuk mencuci peralatan yang
mengandung lemak. Bak cuci dapur dibuat dari bermacam macam bahan,
seperti stailess, fiber, da nada yang terbuat dari susunan batu yang di plester bahan
kedap air atau dilapisi porselen.
4. Fitting Saniter
Beberapa jenis fitting saniter antara lain :
a. Kran air, ada beberapa macam yaitu :
1. Kran air yang dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.
2. Kran air yang dapat dibuka tetapi akan menutup sendiri,misalnya
untuk cuci tangan.
3. Kran air yang laju alirannya diatur oleh ketinggian muka air,yaitu kran
atau katup pelampung.
b. Katup gelontor dan tangki gelontor
1. Katup
gelontor
berfungsi
mengatur
aliran
air
penggelontor,
18
2. Tangki gelontor, dibuat dari plastik, ada yang otomatis dan ada juga
yang harus dijalankan oleh orang.
bersifat
ringan,
berkekuatan
tinggi,
dan
reaktivitas
rendah,
19
b. Pipa PE (Polyethylene)
c. Pipa PP (Polyprophylene)
20
21
fluktuasi
tekanan
sebesar
1,0
kg/cm2
sangat
besar
22
a. Persyaratan Kualitas
Air bersih yang masuk kedalam bangunan atau masuk ke dalam sistem
plambing air bersih harus memenuhi syarat kualitas air bersih, yaitu syarat
fisik, kimiawi, dan bakteriologi, yang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 907/MENKES/SK/VII /2002.
b. Persyaratan Kuantitas
Air bersih yang masuk kedalam bangunan atau masuk kedalam sistem
plambing air bersih harus memenuhi syarat kuantitas air bersih yaitu
kapasitas air bersih harus mencukupi berbagai kebutuhan air bersih
bangunan gedung tersebut. Untuk menghitung besarnya kebutuhan air
bersih dalam bangunan gedung didasarkan pada pendekatan sebagai
berikut :
a. Jumlah penghuni gedung, baik yang permanen maupun vang tidak
permanen,
b. Unit beban alat plambing,
c. Luas lantai bangunan.
c. Persyaratan Kontinuitas
Persyaratan kontinuitas untuk penyediaan air bersih erat hubungannya
dengan kuantitas air yang tersedia, yaitu air baku. Arti kontinuitas disini
adalah bahwa air baku untuk air bersih yang digunakan dapat diambil terus
menerus dengan fluktuasi debit yang relatife tetap, baik pada saat musim
kemarau maupun musim hujan.
23
Secara umum dapat dikatakan besarnya tekanan standar adalah 1,0 kg/cm2,
sedang tekanan static sebaiknya diusahakan antara 4,0 5,0 kg/cm2 untuk
perkantoran dan antara 2,5 3,5 kg/cm2 untuk hotel dan perkantoran. Disamping
itu, beberapa macam peralatan plambing tidak dapat berfungsi dengan baik kalau
tekanan airnya kurang dari suatu batas minimum. Besarnya tekanan minimum ini
dicantumkan pada tabel dibawah.
Tabel 3.1 Tekanan yang dibutuhkan alat plambing
No
1
2
3
4
5
6
Tekanan yang
diperlukan
(Kg/cm2)
0.7
0.4
0.7
0.7
0.35
0.3
24
Penggunaan gedung
Rumah tinggal
Rumah susun
Asrama
Rumah sakit
Sekolah dasar
SLTP
SMU/SMK dan lebih tinggi
Ruko atau rukan
Kantor atau pabrik
Toserba, toko pengecer
Restoran
Hotel berbintang
Hotel melati atau penginapan
Gedung pertunjukan, bioskop
Gedung serba guna
Stasiun, terminal
Tempat peribadatan
Pemakaian air
120
100
120
500
40
50
80
100
50
5
15
250
150
10
25
3
5
Satuan
liter/penghuni/hari
liter/penghuni/hari
liter/penghuni/hari
liter/tempat tidur pasie/hari
liter/siswa/hari
liter/siswa/hari
liter/siswa/hari
Liter/penghuni dan pegawai/hari
liter/pegawai/hari
liter/m2
liter/kursi
liter/tempat tidur/hari
liter/tempat tidur/hari
liter/kursi
liter/kursi
liter/penumpang tiba dan pergi
liter/orang (belum dengan air wudhu)
25
1
2
3
4
Bak mandi
Bedpan washer
Bidet
Gabungan bak cuci dan dulang cuci
pakaian
Unit dental atau peludahan
Bak cuci tangan untuk dokter gigi
Pancaran air minum
Bak cuci tangan
Bak cuci dapur
Bak cuci pakaian (1 atau 2
kompartemen)
Dus, setiap kepala
Service sink
Peturasan pedestal berkaki
Peturasan, wall lip
Peturasan,palung
Peturasan dengan tangki penggelontor
Bak cuci bulat atau jamak
Kloset dengan katup gelontor
Kloset dengan tangki gelontor
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
UBAP
Pribadi
2
23
UBAP
Umum
4
10
4
-
1
1
1
2
2
1
1
2
2
2
4
2
2
6
3
4
4
10
5
5
3
2
10
5
26
Tabel 3.4 Pemakaian air tiap alat plambing, laju airan airnya, dan ukuran pipa cabang pipa air
Nama alat plambing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kloset
(dengan katup gelontor)
Kloset
(dengan tangki gelontor)
Peturasan
(dengan katup gelontor)
Peturasan, 2-4 orang
(dengan tangki gelontor)
Peturasan, 5-7 orang
(dengan tangki gelontor)
Bak cuci tangan kecil
Bak cuci tangan biasa
(lavatory)
Bak cuci dapur (sink)
dengan keran 13 mm
Bak cuci dapur (sink)
dengan keran 20 mm
Bak mandi rendam
(bath tub)
Pancuran mandi
(shower)
Bak mandi gaya Jepang
Pemakaian air
untuk penggunaan
satu kali (liter)
13,5-16,5')
Penggunaan
per jam
6-12
13-15
(liter/min)
110-180
Waktu untuk
Pengisian
(detik)
8,2-10
Pipa sambungan
alat plambing
(mm)
24
6-12
15
60
13
20
13
12-20
30
10
13
203)
13
9-18
(@4,5)
22,5-31,5
(@ 4,5)
3
10
12
1,8-3,6
300
13
20
13
12
4,5-6,3
300
13
20
13
12-20
6-12
10
15
18
40
13
13
20
20
13
13
15
6-12
15
60
13
20
13
25
6-12
25
60
20
20
20
125
30
250
20
20
20
24-60
12
120-300
13-20
20
13-20
20
20
20
Tergantung
tikurannya
Laju aliran
30
27
28
29
: Gradien hidrolik
30
130
110
Jenis Pipa
Pipa baru: kuningan, tembaga, timah hitam, besi tuang, baja (dilas atau ditarik),
baja atau besi dilapis semen.
Pipa asbes-semen (selalu "licin" dan sangat lurus)
Pipa baja baru (lurus tanpa perlengkapan, dilas atau ditarik), pipa besi tuang baru
(biasanya angka ini yang dipakai), pipa tua: kuning, tembaga, timah hitam
Pipa PVC-keras
Pipa dengan lapisan semen yang sudah tua, pipa keramik yang masih baik
100 Pipa besi tuang atau pipa baja yang sudah tua.
(Sumber : Soufyan M Noerbambang & Takeo Morimura ; 1985)
31
Belokan
90o
0.60
0.75
0.90
1.2
1.5
2.1
2.4
3.0
4.2
5.1
6.0
6.5
8.0
Belokan
45o
0.36
0.45
0.54
0.72
0.90
1.2
1.5
1.8
2.4
3
3.6
3.7
4.2
T-90o
aliran cabang
0.90
1.5
1.5
1.8
2.1
3.0
3.6
4.5
6.3
7.5
9
14.0
20.0
Katup bola
(ball valve)
4.5
6.0
7.5
10.5
13.5
16.5
19.5
24.0
37.5
42.0
49.5
70.0
90.0
Katup sudut
(angle valve)
2.4
3.6
4.5
5.4
6.6
8.4
10.2
12.0
16.5
21.0
24.0
33.0
43.0
Katup
satu arah
1.2
1.6
2.0
2.5
3.1
4.0
4.6
5.7
7.6
10.0
12.0
15.0
19.0
32
33
34
gedung dan roil gedung dapat dibuat lebih landai dari pada tang dinyatakan pada
tabel . , asal kecepatan tidak krang dari 0,6 mdetik. Jika kurang maka kotoran
dalam air buangan dapat mengendap yang pada akhirnya akan menimbulkan
penyumbatan pipa. Sebaliknya jika terlalu cepat akan menimbulkan turbulensi
aliran, yang dapat menimbulkan gejolakan gejolakan tekanan dalam pipa, yang
akan merusak fungsi penutup air dalam perangkap alat plambing. Disamping itu,
kemiringan yang lebih curam dari 1/50 cenderung menimbulkan efek sifon yang
akan menyedot air penutup dalam perangkap alat plambing.
Tabel 3.7 Kemiringan pipa pembuangan horizontal
Diameter pipa (mm)
Kemiringan minimum
75 atau kurang
1/50
1/100
35
Kelompok alat plambing di kamar mandi yang terdiri dari bak cuci tangan,
bak mandi/dus dan kloset dengan katup penggelontor langsung
Kelompok alat plambing di dalam kamar mandi yang terdiri dari bak cuci
tangan,
bak mandi/dus dan kloset dengan katup penggelontor
Bak mandi dengan perangkap 40 mm
Bak mandi dengan perangkap 50 mm
Bidet dengan perangkap 40 mm
Gabungan bak cuci dan bak cuci pakaian dengan perangkap 40 m
Gabungan bak cuci dan bak cuci pakaian yang menggunakan penggerus sisa
makanan (perangkap 40 mm terpisah untuk tiap unit)
Unit dental atau peludahan
Bak cuci tangan untuk dokter gigi
Pancuran air minum
Mesin cuci pring untuk rumah tangga
Lubang pengering lantai
Bak cuci dapur untuk rumah tangga
Bak cuci dapur ruamah tangga dengan unit penggerus sisa makanan
Bak cuci tangan dnegan lubang pengeluaran air kotor 40 mm
Bak cuci tangan dengan lubang pengeluaran air kotor 25 mm atau 32 mm
Bak cuci tangan pemangkas rambut, salon kecantikan, kamar bedah
Bak cuci tangan jenis majemuk seperti pancuran cuci atau bak cuci untuk tiap
bak cuci tangan setaraf
Bak cuci pakaian (1 atau 2 bagian)
Dus pada ruang dus
Dus pada kelompok untuk tiap dus
Bak cuci untuk kamar bedah
Bak cuci jenis penggelontor bibir untuk katup gelontor langsung
Bak cuci jenis umum dengan pengeluaran dan perangkap pada lantai
Bk cuci seperti pot, ruang cuci atau sejenis
Bak cuci jenis umum yang dengan pengeluaran dan perangkap
Peturasan dengan katup gelontor 25 mm
Peturasan dengan katup gelontor 20 mm
Peturasan dengan tangki gelontor
Kloset dengan katup gelontor
Kloset dengan tangki gelontor
Kolam renang untuk tiap volume, 50 m3
Alat plambing yang tidak tercantum disini dengan pengering atau
perangkap berukuran 32 mm
Alat plambing yang tidak tercantum disini dengan pengering atau
perangkap berukuran 40 mm
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Nilai unit
beban alat
plambing
8
6
2
3
3
3
4
1
1
0.5
2
1
2
3
2
1
2
2
2
2
3
3
8
3
4
2
8
4
4
8
4
1
1
2
3
4
5
6
36
Alat Plambing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Ukuran
(mm)
40
40
32
32
32
40
50
80
40
40
32
40
40
40
50
40
80
50
80
50
50
80
50
50
40
80
37
Tabel 3.10 Beban maksimum yang diijinkan untuk perpipaan air buangan
(dinyatakan dalam unit beban alat plambing)
Ukuran
pipa
mm
401)
501)
631)
75
110
125
150
200
250
315
375
Pipa cabang
datar dari
plambing
(*)
Sebuah
pipa tegak
tiga interval
cabang atau
kurang
3
6
12
202)
160
360
620
1400
2500
3900
7000
4
10
20
302)
240
540
960
2200
3800
6000
-
8
24
42
603)
500
1100
1900
3600
5600
8400
-
2
6
9
163)
90
200
350
600
1000
1500
-
0.5
1400
2500
3900
7000
180
390
700
1600
2900
4600
8300
21
422)
216
480
840
1920
3500
5500
10000
26
502)
250
575
100
2300
4200
6700
12000
Keterangan
(*) Tidak termasuk pipa cabang yang berhubungan langsung dengan saluran pembuang gedung
1) Tidak boleh untuk kloset
2) Tidak boleh lebih dari 2 (dua) kloset
3) Tidak boleh lebih dari 6 (enam) kloset
38
mencegah terjadinya kerja sifon dan tekanan balik pada perangkap. Ada beberapa
jenis pipa ven, yaitu
1. Ven basah yaitu ven yang juga bekerja sebagai pipa pembuangan. Ven
bersama yaitu pipa ven yang dipasang pada titik pertemuan dua
pengering alat
plambing tersebut.
2. Ven belakang yaitu bagian dari jalur ven yang menyambung langsung
dengan suatu perangkap, di bawah atau di belakang suatu alat plambing
dan yang membentang sampai pipa tegak air kotoran atau air buangan
pada setiap titik yang terletak lebih tinggi dari alat plambing atau
perangkap yang dilayaninya
3. Ven lup, ven cabang yang melayani dua perangkap atau lebih dan
berpangkal dari bagian depan penyambungan alat plambing terakhir
suatu cabang datar pipa pembuangan sampai ke ven pipa tegak.
4. Ven pelepas, pipa ven yang dipasang pada tempat
khusus untuk
39
dari setengah kali diameter cabang mendatar pipa buangan atau pipa tegak
ven yang disambungkan.
b. Ukuran pipa ven lepas minimum 32 mm dan tidak boleh kurang dari
40
Unit alat
plambing yang
dihubungkan
2
8
10
12
20
42
10
30
60
100
200
500
200
500
1100
350
620
960
1900
600
1400
2200
3600
1000
2500
3800
5600
32
9
15
9
9
7
40
45
30
20
15
9
9
30
30
18
15
10
9
6
90
60
60
24
30
27
20
10
9
6
7
5
180
150
120
75
75
54
24
20
15
15
9
7
6
300
270
210
105
90
60
60
35
30
20
15
12
9
7
120
90
75
60
45
30
24
18
22
15
9
7
390
330
300
210
150
120
105
75
35
30
24
18
200
390
360
330
240
300
150
105
75
41
plambing (mm)
32
75
40
105
50
150
80
180
100
300
42
Tabel 3.13 Beban maksimum yang diijinkan untuk talang atap (dalam m2 untuk Curah Hujan 100mm/jam)
Ukuran
Pipa tegak
Pipa datar
Talang atap
pipa mm
air hujan
datar terbuka
Kemiringan
Kemiringan
1%
2%
4%
1/2 %
1%
2%
4%
50
63
65
120
80
200
75
105
150
15
20
30
40
100
425
170
245
345
30
45
65
90
125
800
310
435
620
55
80
115
160
150
1290
490
700
990
85
125
175
250
200
2690
1065
1510
2135
180
260
365
520
250
1920
2710
3845
330
470
665
945
300
3090
4365
6185
350
5525
7800
11055
atas
lantai
yang
digunakan
untuk
pembuatan
persiapan
43
44
pemilik
bangunan
berkonstruksi
pancang
dan/atau
45
terhadap bangunan
Tabel 3.14 Jarak minimum sumur resapan air hujan terhadap bangunan
No
Jenis Bangunan
Pondasi bangunan
46
Vrsp
te
Atotal
47
Htotal =
n=
Keterangan :
n
Htotal
Hrencana
48
49
50
51
1. Wet Stand Pipe System, Yaitu pipa tegak dengan pipa yang selalu berisi air
dan tekanan air pada sistem di jaga tetap. Katup suplai air pada sistem ini
selalu dalam kondisi terbuka dan bila katup slang kebakaran dibuka maka air
akan mengalir keluar;
2. Dry Stand Pipe Syste, Suatu pipa tegak yang tidak berisi air, di mana peralatan
penyediaan air akan mengalirkan air ke sistem secara otomatis jika katup
slang kebakaran dibuka;
3. Sistem pipa tegak dengan pengadaan air ke sistem melalui operasi manual,
Yaitu dengan menggunakan kontrol jarak jauh yang terletak pada kotak slang
kebakaran untuk menghidupkan suplai air;
4. Sistem pipa tegak tanpa suplai air yang permanen, Jenis ini digunakan untuk
mengurangi waktu yang diperlukan petugas pemadam kebakaran untuk
membawa slang kebakaran ke lantai atas pada gedung tinggi dan suplai air
diperoleh dari mobil tangki pemadam kebakaran.