ENTREPEUNEUR
Bapak : Arif
Pengusaha : Kuliner Oseng Mercon
Di
Jl. Sarimanah Raya, Sarijadi, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat. 40151
Disusun oleh :
Nadzer Turki S.S (151711018) D3 T. Konversi Energi
Aliman Syaeful A.N.H (151311003) D3 T. Elektronika
Muhammad Akbar A (151311053) D3 T. Elektronika
Yunita Vikky Isminiar (145154032) 3 D4 Akuntansi
Fathia Khoirunnisa Pradhana (145111041) 3 D3 Akuntansi
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah
melimpahkan karunia-Nya, serta atas pencerahan dan hidayah-Nya lah, kami
dapat menyelesaikan laporan ini, sebagai tugas laporan hasil wawancara
wirausaha dapat terselesaikan. Kami sampaikan terimakasih sebesar-besarnya
kepada tutor kami dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan
laporan ini.
Kami menyadari dalam laporan ini masih begitu banyak kekurangankekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur
penulisannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran positif
untuk perbaikan dikemudian hari. Demikian semoga laporan ini memberikan
manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
2. Pendahuluan
Perekmbangan dunia bisnis pada saat ini semakin kuat. Hal tersebut dapat
dilihat maraknya perusahaan yang mencoba mengeluarkan ide atau produk yang
inovatif untuk menyaingi perusahaan lainnya, dan itu merupakan strategi
mereka. Persaingan tidak hanya terjadi diantara perusahaan perusaahan besar
saja, namun usaha usaha kecil sekalipun.
Keadaan saat ini mendorong munculnya ide-ide yang inovatif untuk
memajukan usaha yang mereka buat salah satunya di bidang kuliner. Makanan
adalah sesuatu yang sangat diperlukan setiap hari. Dari celah itu bapak Arif
seorang pengusaha memulai usahanya.
3. Hasil Wawancara
3.1 Riwayat Entrepreneur
Nama : Arif
Pendidikan terakhir : S1 Teknik Informatika
Kami telah melakukan wawancara dengan Bapak Arif selaku pengusaha di
bidang kuliner sebagai pemilik dari bisnis tempat makan yang bernama Oseng
Mercon. Beliau merupakan lulusan sarjana Teknik Informatika salah satu
Universitas di Yogyakarta. Narasumber lahir dari seorang ibu yang memiliki
latar belakang pedagang dan ayah seorang pegawai negeri sipil. Memulai usaha
dari lulus SMA dan memilih menjadi entrepreneur karena menikmatinya karena
sejak kecil sering berdagang untuk sekedar hobi bukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
beliau
untuk
menjadi
entrepreneur
tidaklah
semudah
yang
dari hati. Agar apa yang akan ia hadapi nanti tidak dijadikan sebagai beban.
berbisnis sejak ia kecil dan tidak malu memulai usaha dengan sekala yang kecil,
ia pun pandai memanfaatkan peluang. Keterampilan yang dimiliki narasumber
yaitu pandai memanfaatkan situasai sebagai peluang bisnis dan ia berani untuk
mengambil resiko sebesar apapun.
3.4 Belajar dan Melatih Keterampilan
Menurut Narasumber menjadi seorang entepreneur itu merupakan pekerjaan
yang mulia, karena dipercaya oleh Tuhan untuk menjadi perantara langsung
rezeki oranglain. Kita harus menikmati apapun kegiatan bisnis yang akan
dijalani, jangan jadikan ini sebagai beban. Dalam mengembangkan keterampilan
dalam bisnis, baik bagi kita untuk mengikuti kegiatan mahasiswa yang berkaitan
dengan bidang bisnis, dan menjalin komunikasi dan menjadikan para
entepreneur yang sudah sukses sebagai mentor kita. Untuk sekedar berbagi ilmu
dan pengalaman yang akan memotivasi kita. Jangan malu untuk memulai usaha
dari skala kecil. Jadikan kegagalan sebagai sahabat kita yang harus dilalui
dengan cerdas agar mencapai tingkatan yang lebih baik. Cerdaslah dalam
memanfaatkan peluang. Modal dalam berusaha itu bukan melulu soal uang.
Teruslah berinovasi dan selalu berusaha. Untuk melatih keterampilan, seseorang
harus membiasakan diri dengan keterampilan
mengembangkannya.
3.5 Jaringan Sosial dan Bisnis
Ketika ditanya artinya relasi buat bapak apa? Beliau menjawab relasi adalah
harta yang tidak ternilai bagi saya. Karena pada saat beliau bangkrut hingga mencapai
1,8 M beliau harus menjual rumah, mobil, tanah, hasil investasi yang dikumpulkan,
yang beliau sendiri bingung untuk apa.
Beliau menjelaskan lebih lanjut, ketika bangkrut harus menjual semuanya,
padahal bisa saja lari menghindar, masih punya tanah masih punya rumah, tapi ternyata
semua harus beliau jual cuma karena satu hal yang harus di bela, nama baik, karena
dengan nama baik yang ada dipikiran nya jaringan akan tetap trush kepada nya,
sehingga akhirnya beliau dapat melakukan lompatan, untuk melakukan lompatan
kembali dalam kondisi jatuh.
Cara Membangun relasi dari jalur mahasiswa bagi nya adalah organisasi, beliau
menjelaskan dari situlah kita bisa mengenal kawan-kawan kita dari kampus tersebut,
yaitu kawan-kawan lintas jurusan. Lulus dari kampus tetap berbicara organisasi lagi.
Beliau tergabung di HIPMI sekarang, ketua wirausaha bank indonesia, alumni ketua
young intrepeneur akademik, dan yang mengagetkan beliau juga ketua brigest di
bandung dari tahun 2002 sampai 2004.
Jadi buat nya organisasi itu adalah pintu jaringan. Beliau pun menyebutkan dari
HIPMI bisa bertemu Walikota, Gubernur, Presiden, Wakil Presiden, bahkan sampai
Duta Besar di Luar Negeri. Pesan beliau cari lah yang sehabitat, yang sama-sama di
bidangnya. Karena ketika kita jatuh kita tidak punya siapa-siapa lagi kecuali temanteman kita. Kalau ingin banyak jaringan kita harus jadi orang yang asik, dan wawasan
kita juga harus upgrade.
3.6 Permodalan
Beliau lupa berapa modal yang di gunakan, yang jelas saya tidak pernah pake
investor, tidak pernah minta modal dari orang tua, jadi memang prinsip saya sebuah
usaha tuh modal nya bukan uang, karena modal sebenernya itu adalah ya apa yang
sudah di kasih Tuhan begitulah penjelasannya.
Sampai beliau menganalogikan orang yang beralasan mau usaha tapi tidak punya
modal, padahal diri nya saja itu sudah bernilai puluhan miliar bahkan ratusan miliar.
Contohnya seseorang yang mau bekerja 8 jam sehari dari ujung rambut sampai ujung
jempol hanya di hargai 6 juta sebulan. Lalu ada orang lain yang ingin menghargai
jarinya bernilai 1 M, tetapi seseorang tersebut tidak mau, lalu kenapa masih mengatakan
tidak punya modal.
Intinya, apa yang ada di mindset nya uang itu bukan modal, tapi modal itu kita,
jaringan kita, kita sudah kuliah itu adalah modal, berkomunikasi dengan baik, bisa
presentasi dengan baik, bisa memenangkan lomba, mendapatkan hadiah. Dengan
kemampuan yang dimiliki sehingga akhirnya mendapat kan uang.
membangun usaha sendiri, dengan hanya melalui niat awal untuk memenuhi
kebutuhan hidup sampai dapat sesukses ini. Pelajaran yang dapat diambil antara
lain, semangat untuk membangun usaha, dapat bersabar dalam memulai usaha
sederhana hingga akhirnya dapat menjadi usaha besar dan diketahui banyak
orang, dan yang terakhir adalah dapat membangun usaha dan mengembangkan
idenya sendiri dengan mandiri.
5. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan dari hasil wawancara wirausaha ini, narasumber
memberikan beberapa rekomendasi untuk menjadi seorang wirausaha yang
berhasil diantaranya yaitu, dapat mengatur waktu dengan baik, belajar dan
melatih keterampilan dengan berbagai cara, mempunyai jaringan bisnis dan
sosial, selalu dapat mengatasi setiap kegagalan dan rintangan yang datang,
berbagi rezeki dengan hasil yang kita dapat, selalu berusaha untuk mencapai
hasil yang lebih baik lagi, serta memiliki kreativitas dan inovasi untuk
mengembangkan usaha.
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran
7.1.1 Interview Protocol
7.1.2 Transkrip Wawancara
Name of Interviewee
: Arif
Place of Intervie
: Oseng Mercon.
Jl. Sarimanah Raya, Sarijadi, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat. 40151
Interviewers
Jawab : Lahir dari keluarga pedagang (Ibu), sejak kecil sering berdagang untuk
sekedar hobi bukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2.2 Mengapa memilih menjadi entrepreneur daripada menjadi karyawan?
Jawab : Karena dengan menjadi karyawan tidak akan menutupi hutang dari
kebangkrutan kedua dan takdir memaksa untuk menjadi seorang entrepreneur
dan lebih menikmati menjadi seorang entrepreneur.
2.3 Jenis usaha apa saja yang pernah Bapak/Ibu jalani?
Jawab : konveksi, kuliner, percetakan, reklame.
2.4 Mengapa sekarang memilih produk/jasa ini ?
Jawab : karena oseng mercon lebih terkenal dan maju dari usaha yang lainnya.
2.5 Apa nasihat Bapak/Ibu dalam menghadapi kegagalan usaha?
Jawab : memperbaiki sistem manajemennya dan pantang menyerah dalam
menghadapi suatu masalah.
2.6 Keterampilan apa saja yang harus dipelajari untuk menjadi seorang
entrepreneur?
Jawab : wawasan harus luas dan mahir dalam segala bidang.
2.7 Bagaimana caranya belajar menjadi wirausahawan yang berhasil?
Jawab : Lingkungan harus mendukung.
2.8 Apa kunci kesuksesan seorang entrepreneur menurut Bapak/Ibu?
Jawab : Memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud sukses, dan segala
sesuatu itu harus seimbang antara finansial, agama, keluarga, dan lainnya.
2.9 Apa artinya relasi/network bagi Bapak/Ibu sebagai seorang entrepreneur?
Jawab : Harta yang tidak ternilai.
2.10 Bagaimana caranya mengembangkan relasi/network tersebut?
Jawab : Berorganisasi.
2.11 Bagaimana caranya Bapak/Ibu bisa mendapatkan modal uang untuk
berwirausaha ini?
Jawab : Banyak cara untuk mendapatkan modal, dan modal tidak hanya berupa
uang.
2.12 Apa saran Bapak/Ibu kepada para pemula wirausaha agar bisa menghimpun
modal untuk usaha?
Jawab : Merubah pemikiran bahwa modal itu adalah segala sesuatu yang
diberikan kepada kita oleh Tuhan dan tidak hanya dalam bentuk uang.
7.1.3 Dokumentasi