PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung
jawab upaya kesehatan untuk jenjang tinggi pertama. Puskesmas merupakan pusat
pengembangan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk itu, puskesmas
berfungsi
menyelenggarakan
dan
melaksanakan
kegiatan/tujuan
tehnis
dan
administrasi.
Penyelenggara kegiatan dipuskgesmas bertujuan untuk mewujudkan tujuan
pembangunan kesehatan yaitu tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
masyarakat sehat sejahtera.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan yaitu masyarakat yang hidup dalam lingkungan bersih
dan berperilaku hidup bersih dan sehat,serta memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata sehingga derajat kesehatan
optimal.
Untuk
itu
pendekatan kesehatan
kepada masyarakat
diharapkan
dapat
Rapat evaluasi
umum dan lingkungan kerja wilayah tiap-tiap puskesmas serta untuk mengetahui
sejauh mana hasil yang dicapai dari beberapa program di puskesmas.selain itu juga
untuk membahas masalah yang ada di tiap-tiap puskesmas serta merencanakan
kegiatan yang akan dilaksanakan kedepan.
Puskesmas Kabawo dalam upayanya telah memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat umum, khususnya kepada masyarakat kecamatan Kabawo secara
terpadu
bersifat
dan
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KABAWO
A. KEADAAN DEMOGRAFIS /GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
Puskesmas
Kabawo
merupakan
pusat pelayanan
kesehatan
masyarakat
Dimana luas wilayah kerja puskesmas Kabawo termasuk daerah rawa dengan
lebar 8 km dan panjang 20 km sehingga secara keseluruhan kecamatan Kabawo
160 km. Secara administratif pemerintah Kecamatan Kabawo terdiri dari 9 desa
dan 1 kelurahan.
1. Letak Teritorial
a. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Kontukowuna
b. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Parigi
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tongkuno
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kabangka
2. Wilayah kerja
a. Wilayah kepulauan
1) Desa kawite-wite
2) Desa Tanjung batu
b. Wilayah daratan
1) Desa Wantiworo
2) Desa Lamaeo
3) Desa Kasaka
4) Desa Kontumere
5) Kelurahan Laimpi
6) Desa Kambawuna
7) Desa Bea
8) Desa Bente
Jarak tempuh dari puskesmas untuk desa jauh (Wilayah kepulauan) adalah
dengan menggunakan kendaraan roda dua biasanya dicapai dalam waktu 2 jam.
3. Keadaan wilayah
Keadaan wilayah puskesmas Kabawo sangat beragam. Daerah yang
berada pada dataran kering ada 8 desa/kelurahan yaitu Desa wantiworo, Desa
Lamaeo. Desa kasaka, Desa Kontumere, KelurahanLaimpi, desa Kambawuna,
desa Bea, Desa Bente. Sedangkan desa yang berada pada daerah pesisir pantai
dan berawa ada 2 desa yaitu desa Tanjung Batu dan desa Kawite-wite.
4. Keadaan iklim
a. Suhu udara minimum 25C dan maksimum 27 C
b. Musim hujan merata dari bulan November hingga Juli
c. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Mei
d. Musim kemaraupada bulan Agustus hingga Oktober
B. KEADAAN GEOGRAFIS
Jumlah penduduk besar pada suatu daerah merupakan potensi besar bagi
pelaksanaan pembangunan. Dari hasil registrasi penduduk kecamatan Kabawo
tahun 2013 sebesar 12.700 jiwa. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar
12.040 jiwa. Penduduk kecamatan Kabawo telah mengalami peningkatan. Hal ini
di sebabkan karena adanya pemekaran kecamatan.
Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk di kecamatan Kabawo dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 1. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin tahun 2014
No.
Desa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-wite
Tota1
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
853
1008
547
596
331
447
1267
1378
820
951
219
268
349
335
438
496
458
457
550
559
5.832
6.495
Jumlah
1.861
1.143
778
2.645
1.771
487
684
934
915
1.109
12.327
dan
adat
istiadat
telah
ada. Wadah
sosial
4. Karang taruna
5. Komite sekolah
6. Komite kesehatan.
2. Ekonomi dan mata pencaharian
Kehidupan perekonomian masyarakat
kecamatan
Kabawo
mayoritas
petani lebihnya adalah Pegawai Negeri sipil, Nelayan, pedagang, Tukang kayu
dan tukang batu. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Distribusi Penduduk menurut mata pencaharian tahun 2013
No.
Mata pencaharian
Persen (%)
Petani
78,4
PNS
10
Nelayan
3.8
Tukang kayu
2.6
Tukang batu
2.1
Pedagang
3.1
Jumlah
100
sehingga
hasil
produksi
Tingkat pendidikan
Jumlah
5
Persen(%)
o
1
Tidak tamat SD
899
29,1
Tamat SD/SMP
1237
40,0
Tamat SLTA
714
23,1
Perguruan tinggi
240
7,8
Jumlah
3090
100
kesehatan
di
Fasilitas
Puskesmas induk
Puskesmas pembantu
Poskesdes
Polindes
Posyandu
Kendaraan Roda dua
Kendaraan Roda empat
Jumlah
1 Buah gedung
2 Buah gedung
3 Buah gedung
2 Buah gedung
18 Posyandu
5 Unit
1 Unit
Ketenagaan
Sebagai pelaksana pelayanan kesehatan di Puskesmas Kabawo
memiliki beberapa tenaga kesehatan dari berbagai profesi yaitu sebagai
berikut :
Tabel 5.Distribusi ketenagaan
N
O
1
2
3
JENIS
KEPEGAWAIAN
Dokter Umum
Dokter Gigi
S2 Kesmas
STATUS KEPEGAWAIAN
PNS
PTT
1
1
1
6
HONORER
JUMLAH
1
1
1
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
S1 Kesmas
1
S1 Ekonomi
1
S1 Farmasi
1
D3 Farmasi
1
D4 Kebidanan
1
D3 Kebidanan
1
4
16
D1 Kebidanan
2
S1 Gizi
1
D4 Gizi
1
D3 Gizi
1
D3 Perawat
7
6
D1 Perawat
1
D3 Kesling
1
Tehnik Gigi
1
SMA
2
SMP
1
JUMLAH
20
6
27
Sumber data: Data Kepegawaian Puskesmas Kabawo Tahun 2013
1
1
1
1
1
21
2
1
1
1
13
1
1
1
2
1
53
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Upaya
dialokasikan
pemerintah
melalui
untuk
pengadaan
meningkatkan
fasilitas
7
derajat kesehatan
kesehatan,peningkatan
masyarakat
kualitas petugas
pemberian
penyuluhan
tentang
pentingnya
hidup
sehat
dapat mempercepat
keberadaan
puskesmas
dan puskesmas
pembantu
di desa
akan
kematian ibu
dari indikator
persentase
balita
gizi buruk,
dari tahun ke tahun.besarnya tingkat kematian dan penyebab utama kematian yang
terjadi pada periode terakhir dapat dilihat pada berbagai uraian berikut :
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi saat setelah bayi lahir
sampai belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan
kematian bayi, secara garis besar, dari sisi penyebabnya kematian bayi ada 2
macam yaitu Endogen dan eksogen, kematian bayi endogen terjadi pada
bulan pertama setelah dilahirkan dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor
yang dibawa sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi
atau didapat selama kehamilan.sedangkan eksogen di sebabkan oleh faktorfaktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan luar.
Untuk puskesmas Kabawo angka kematian bayi periode tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 mengalami Fluktuasi yakni tahun 2011 (2 orang),
tahun 2012 (7 orang), tahun 2013( 2 orang) dan tahun 2014(4 orang) sedangkan
kematian balita mengalami peningkatan dari 0 menjadi 2. Secara lebih jelas
jumlah kematian bayi dan balita di puskesmas Kabawo periode tahun 2011
sampai tahun 2014 dapat dilihat pada gambar berikut :
Grafik 1. Jumlah kematian bayi, dan balita di Puskesmas Kabawo tahun
2011-2014
Gambar diatas menunjukan bahwa pada tahun 2014 jumlah kematian bayi
mencakup pula kematian neonatal. Berdasarkan faktor penyebab kematian
secara umum ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat angka kematian
bayi. Penyebab terjadinya kematian bayi di puskesmas Kabawo meliputi :
Neonatal, kelainan
dan
dehidrasi. Sedangkan
Grafik 2. Jumlah kematian ibu maternal puskesmas Kabawo tahun 2011 2014
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
10
Berdasarkan gambar di atas jumlah kematian ibu maternal tahun 2011 sampai
tahun 2014 di puskesmas Kabawo tidak mengalami peningkatan. diharapkan
jumlah tersebut menurun pada tahun mendatang. beberapa faktor pendukung hal
tersebut adalah melaksanakan pemantauan dan deteksi dini terhadap resiko
kehamilan ibu hamil sangat penting dilakukan, kesadaran ibu hamil dalam
memeriksakan diri secara dini serta rutin selama masa kehamilan, sehingga
resiko kehamilan dapat di ketahui lebih dini. Perlu memgintensifkan program
desa siaga serta penunjangnya dalam program KIA, gerakan sayang ibu,
termasuk pengembangan fungsi puskesmas sebagai Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Dasar (PONED).
3. Jumlah kematian Umum
Jumlah kematian Umum adalah jumlah kematian semua golongan umur.
Jumlah kematian di wilayah puskesmas Kabawo periode tahun 2011 s/d 2013
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6.Jumlah kematian umum tahun 2011 - 2014
NO
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
Thn 2011
0
0
0
9
8
12
7
6
12
8
3
7
72
Thn 2014
10
4
8
13
5
18
3
5
7
7
11
9
100\
40
20
la
h
Ju
m
be
r
N
ov
em
be
r
Se
pt
em
Ju
li
M
ei
M
ar
et
Ja
nu
ar
i
kematian 4 tahun
Jenis Penyakit
Jumlah Kasus
Comon cold
1082
ISPA
1009
Gasritis/ Dyspepia
980
Sistim otot,Myalgia
716
Bronkhitis
319
Penyakit kulit
305
226
Hipertensi
208
Malaria
207
10
Diare
Sumber: LaporanLB1 Tahun 2014
93
13
716
ia
M
al
ar
ys
pe
Ke
ps
ce
ia
la
ka
Br
on
an
ch
da
iti
n
s
Ru
da
Pa
ks
a
C.
Co
ld
1200
1000
800
600
400
200
0
Jumlah Kasus
C. Status gizi
Status gizi seseorang sangat erat kaitanya dengan permasalahan kesehatan
secara umum. Karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi secara langsung dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi bayi dalam kandungan, bayi
yang sedang menyusui sangat di pengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu
menyusui.
Status gizi masyarakat dapat di ukur berdasarkan indikator-indikator yaitu
status gizi bayi yang diukur dengan berat badan lahir rendah (BBLR), status
14
gizi balita dan status gizi wanita usia subur kurang energy kronik (KEK)
diuraikan berikut ini.
1. Bayi berat lahir rendah (BBLR)
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badanya lahirnya pada saat
kelahiran kurang dari 2500 gram. Hingga saat ini BBLR masih merupakan
masalah di seluruh dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian
pada masa bayi baru lahir. Jumlah kasus BBLR dipuskesmas Kabawo tahun
2014 adalah 4orang , tahun 2013 tidak ada (0) berarti ada peningkatan kasus
BBLR.
Untuk lebih jelasnya kasus BBLR
Thn 2010
Thn 2011
Thn 2012
Thn 2013
Thn 2014
15
Berdasarkan Grafik di atas terlihat bahwa pada tahun 2010 kasus BBLR
mencapai 4 kasus, meningkat menjadi 7 kasus Tahun 2011 namun pada tahun
2012 tuun 0 sampai tahun 2013, pada tahun 2014meningkat lagi 4 kasus.
2. Status gizi balita
Gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam
berkualitas
sehingga
mampu
berperan
secara
optimal dalam pembangunan. status gizi balita merupakan salah satu indikator
yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu berdasarkan
pemantauan status gizi balita dari tahun 2010 sampai 2014 diperoleh hasil
persentase balita BGM dan gizi buruk seperti pada grafik berikut :
Grafik 6. Persentase BGM dan Gizi buruk Di Puskesmas Kabawo Tahun 2010
sampai tahun 2014
16
4
3
2
1
0
Thn 2010
Thn 2011
Thn 2012
Thn 2013
Thn 2014
(10 Kasus)
menurun
secara
persentase pada
yaitu tahun
tahun
2011
hingga 0,3 % (5 kasus) dan tahun 2012 menurun lagi menjadi 0,07 % (1
kasus) namun
merujuk
target nasional
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
18
Tabel .Jumlah kunjungan Ibu hamil pada Antenatal 1 dan Antenatal 4 tahun
2014.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Desa/Kel
Sasaran Bumil
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambuna
Bea
Bente
Tanjung batu
41
25
17
59
39
11
15
21
20
19
K1
Abs
52
16
23
54
46
4
11
21
27
K4
%
116
61
127
90
115
36
69
100
127.5
Abs
38
8
14
50
38
5
3
17
19
%
90
31
77
83
95
45
19
80.4
90.4
10
Kawite-wite
Jumlah
25
274
47
292
188
107.8
25
214
100
76.7
as
Pu
sk
em
Ba
tu
Ta
nj
un
g
Be
a
pi
La
im
Ka
sa
ka
W
an
tiw
or
o
Persen
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
K1
107.8
20
14
76.7
Th
n
20
13
95
75
Th
n
20
12
97 97
Th
n
Th
n
Th
n
9797
20
11
108
108
20
10
120
100
80
60
40
20
0
K4
mencapai 108 persen Tahun 2010 Dalam kurun lima (5) tahun
cakupan
tertinggi 108 persen (tahun 2010). Secara umum cakupan K4 masih lebih
rendah di banding K1. Perlu diupayakan peningkatan cakupan k4 serta
21
as
Pu
sk
em
Ba
tu
Ta
nj
un
g
Be
a
pi
La
im
Ka
sa
ka
W
an
tiw
or
o
100
90
80
70
60
50
40
Persen
30
20
10
0
22
Desa
Sasar
an
bulin
Sasa
ran
bufa
s
Persal.Nak
es
Vit.A
KN 1
Abs
Abs
Abs
KN 2
Abs
KN 3
Abs
Wantiworo
38
40
43
108
46
52
48
126
48
126
44
116
Lamaeo
24
25
17
68
12
48
20
83
20
83
20
83
Kasaka
16
18
18
100
18
105
17
106
17
106
17
106
Kontumere
54
57
43
75
52
91
49
91
49
91
49
91
Laimpi
36
38
39
103
40
105
42
117
42
117
42
117
Kambawuna
10
11
64
64
70
70
70
Bea
14
15
53
40
64
64
64
Bente
19
20
17
85
17
85
17
89
17
89
17
89
9
1
0
Tanjung batu
23
20
30
12
60
12
52
12
52
12
12
Kawite-wite
19
24
11
46
17
18
95
18
95
18
95
Jumlah
254
268
209
78
214
80
239
94
239
94
235
93
dari berbagai
bahaya
yang
ditimbulkan
komplikasi serta kematian ibu maternal dan bayi banyak terjadi pada masa
sekitar persalinan.
Dalam kurun waktu Tahun 2011 sampai 2014 cakupagn persalinan oleh tenaga
kesehatan dapat dilihat pada Grafik berikut:
23
78.6
78
76
74
72
Persalinan NAKES
74
73
71.5
70
68
66
Thn 2011
Thn 2012
Thn 2013
Thn 2014
(71.5
78.6
Puskemas
50
Kawite-wite
30
Tanjung Batu
85
Bente
53
Bea
63
Kambawuna
102
Laimpi
75
Kontumere
100
Kasaka
68
Lamaeo
107.5
Wantiworo
20
40
60
80
100
120
Dari Grafik diatas dapat diketahui bahwa Pertolongan Persalinan oleh tenaga
kesehatan sebesar 78,6 persen belum mencapai target tahun 2014 ( 90 % ) cakupan
tertinggi adalah Desa Wantiworo (107,5 % ) sedangkan cakupan terendah adalah
desa Tanjung batu (30 %).
25
Kambawuna Kasaka
Dari
grafik
diatas
dapat
di ketahui
Bahwa
Cakupan KN1(85%)
Desga
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjungbatu
Kawite-wite
Jumlah
Sasaran
bufas
40
25
18
57
38
11
15
20
20
24
268
Dari Tabel
Nifas 1
Abs
%
47
117
18
72
18
100
50
88
42
110
7
64
9
60
17
85
12
60
24
100
248
93
Nifas 2
Abs
%
47
117
18
72
18
100
50
88
42
110
7
64
9
60
17
85
12
60
24
100
248
93
Nifas 3
Abs
%
43
115
17
68
15
83
47
82
38
100
7
64
9
60
17 85
9
45
23
94
225
85
Fe Nifas
Abs
%
46
115
21
84
16
89
52
91
40
105
7
64
9
60
17
85
12
60
26
108
246
92
Vit A nifas
Abs
%
46
52
12
48
18
105
52
91
40
105
7
64
6
40
17
85
12
60
4
17
214
80
Usia subur seorang wanita menurut hasil penelitian adalah usia 15-49 tahun
oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran
wanita dari
pasangan
ini
80
70
81
68.5
60
50
55.48
40
30
20
10
0
12.57
Thn 2010
Thn 2011
Thn 2012
Thn 2013
Thn 2014
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bulan
ASKES
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
353
189
114
50
112
125
149
100
143
142
124
137
1738
Jenis kunjungan
Askeskin
Umum
1739
1225
854
682
767
583
358
570
648
390
433
694
8943
84
20
85
42
31
43
40
10
2
18
4
379
Total
2176
1434
968
817
921
739
559
710
801
534
575
835
11.069
28
80.25
100
80
60
40
15.6
3.4
20
0
Askes
Askeskin
Umum
Thn 2014
Dari grafik diatas diketahui bahwa persentase kunjungan rawat jalan menurut
jenis kunjungan pada tahun 2014 adalah kunjungan Askeskin tertinggi sebesar
80,25 persen, kunjungan Askes sebesar 15,6 persen dan kunjungan pasien umum
sebesar 3,4 persen.
5. Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD)
Pasien UGD puskesmas Kabawo tahun 2014 sejumlah 130 kasus yang
ditangani bila pasien dalam keadaan gawat, maka pasien di rujuk ke RSUD
karena keterbatasan fasilitas kesehatan.
29
JENIS PENYAKIT
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
KLL
VULNUS
ABSES
FEBRIS
DYSPEPSIA
V.ICTUM
LYPOMA
DIARE
GOUT
VULNUS LASERATUM
DEHIDRASI
POST PARTUM
LUKA MEMAR
LUKA TUSUK
LUKA ROBEK
LUKA LECET
KONTROL LUKA
KONTROL VULNUS
KONTROL POST OP
JUMLAH KASUS
26
48
11
1
2
1
1
5
1
14
1
2
2
5
4
2
1
1
2
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah
Sumber: Laporan Poli Gigi Tahun 2013
Askes
2
1
3
Jenis kunjungan
Askeskin
2
2
1
5
Umum
2
3
1
1
5
12
JENIS PENYAKIT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Dispepsia
Gastritis
Malariaklinis
Asmabronchiale
PPOK
Vulnus
Hipertensi
Thypes
Trauma Oculi
Diare
Tumor abdomen
Malaria vivaks
Stroke
Katarak
Perdarahan
Apendikstitis
Abortus
14
2
1
6
1
15
10
2
1
7
2
1
5
1
1
1
2
31
18
19
20
21
Sikizafrep
DM
Nyeri panggul
Kesetrum listrik
Jumlah
1
2
1
1
77
Li
st
rik
77
Ke
se
tr
um
Ap
en
di
si
tis
m
en
Ab
do
Tu
m
or
Vu
ln
us
D
is
pe
ps
ia
80
70
60
50
40
30
15
14
10
20
7
6
2
2 1
2 1 5 1 1 1 2 1 2 1 1
1
1
10
0
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan rawat Inap yang
tertinggi tahun 2014 adalah Vulnus dengan jumlah kasus sebanyak15 kasus disusul
kasus Dispepsia dengan jumlah 14 kasus, Hipertensi,,Diare,Asmabronchiale,strok dan
lain-lain.
85
77
45
20
14
Th
n
20
13
Th
n
20
12
Rawat Inap
Th
n
Th
n
20
11
100
80
60
40
20
0
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah pasien yang di rawat inap
tahun 2014 sejumlah 77 orang menurun di banding tahun 2013 sejumlah 85 orang.
Hal inidi sebabkan belum adanya tenaga medis di Puskesmas.
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Pelayanan kesehatan rujukan tahun 2013 sebanyak 110 orang,terdiri dari
keluarga miskin 62 orang.ASKES PNS 48 orang.Adapun gambaran pelayanan
rujukan pasien Gakin dapat dilihat pada tabel berikut ini :
JENIS PENYAKIT
Susp.kelainan hati
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Asma
Skizofrenia
Susp.Kanker payudara
Katarak
Kelainan jiwa
Trauma
Anemia
KLL
Trauma oculi
Tumor
Susp.tumor abdomen
Susp.APP
Dispepsia
Inpartu
Tertembak senjatan burung
Trauma kapitis
Susp.Ginjal
Abses
Cepalgia
Vulnus.laseratum
GV.IIIpost.partum
DM
Gizi buruk
Tidakbisa BAB
Metarlgia
Struma
Artritis
Types
Hypertensi
Malaria Vivaks
Jumlah
3
4
1
2
1
1
3
2
1
1
1
3
9
1
2
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
2
1
5
2
62
Tabel 15. Jumlah Pasien Rujukan PNS Puskesmas Kabawo tahun 2013
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
JENIS PENYAKIT
DM
Asma
Susp.Hernia
Malaria Vivaks
Dyspepsia
ISK
Grafit
Mata
Jantung berdebar
Sesak napas
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
Post.op.mata
Epilepsi
Gigi
Jatuh dari pohon
HT
Insomnia
Kram persendian
Bronkhitis
Ops.Vebris
Kelainan refraksi
Vertigo
Susp.KP
Chek.up
Sinusitis
Depresi
Pos.op katarak
Trauma okuli
ISPA
Tumor abdomen
Diare
Metarhigia
APP
Susp.tonsilitis
Inpartu
Susp.strok
Sakit daerah leher
Chepalgia
Tumor di leher
Syaraf
Susp.Lifoma
Psikosomatis
GV.III post partum
Kabur penglihatan
Traumakapitis
Susp.ginjal
Post.op.mata
Pro extasi
Abortus
Placenta previa
Solution placenta
Caries
Skizofrenia
Susp.DM
Chesfain
sinusitis
Peny.syaraf ke7
Susp.flour albus
Asteoartritis
Susp.TB.kelenjar
1
1
1
1
12
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
3
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
35
60
61
62
63
64
65
66
2
1
1
2
1
1
1
139
dalam pencegahan
Grafik 16.Persentase cakupan imunisasi dari tahun 2011 sampai tahun 2014
36
60
40
20
0
BCG
DPT3
HB3
Polio 4
Campak
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa Cakupan imunisasi dari tahun
2011 sampai tahun2014 mengalami peningkatan, hal ini di
sebabkan karena
Sas
Nama desa/Kel
aran
BCG
DPT3
HB3
Abs
Abs
Abs
39
100
30
76.9
30
POLIO 4
%
Abs
76.
1
Wantiworo
39
Lamaeo
26
23
22
84.6
22
4
56.
3
4
Kasaka
Kontumere
23
49
13
38
36
37
69.5
19
92.3
16
36
5
92.
%
94.
37
8
73.
6
69.
16
5
97.
Abs
94.
37
9
84.
88.
CAMPAK
8
73.
19
17
74
17
74
36
92.
36
92.
4
97.
5
Laimpi
39
38
Kambawuna
10
10
Bea
16
11
Bente
20
18
Tanjung batu
28
15
10
Kawite-wite
20
20
Total
258
225
3
79.
31
4
100
68.
7
90
53.
5
100
87.
79.4
31
80
13
81.2
13
19
95
19
15
53.5
15
18
90
18
208
80.2
208
2
Sumber data:Laporan imunisasi Tahun 2014
3
82.
32
4
80
81.
32
0
90
93.
15
2
95
53.
5
90
80.
0
90
93.
15
18
7
90
18
7
90
28
100
28
100
18
90
88.
18
90
88.
228
2
3
82.
228
3
Pu
sk
es
m
as
Ba
tu
g
Be
a
Ta
nj
un
La
im
pi
Ka
sa
ka
W
an
t
iw
or
o
Dari grafik diatas diketahui bahwa Cakupan Imunisasi BCG Tahun 2014
Puskesmas Kabawo sebesar 87,2 persen belum mencapai target tahun 2014
(100%) hanya3desa yang mencapai target yaitu desa Wantiworo,Kambawuna dan
Kawite-wite.
Grafik19.Persentase Cakupan Imunisasi DPT3 dan HB3 Tahun 2014
38
Pu
sk
es
m
as
Ba
tu
Ta
nj
un
g
Be
a
pi
La
im
Ka
sa
ka
W
an
tiw
or
o
Persen
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Dari grafik diatas dapat di ketahui bahwa Cakupan DPT3 dan HB3 80,2
persen belum mencapai target tahun 2014 (100%). Hal ini disebabkan sebagian
sasaran keluar daerah dan masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang
tujuan pemberian imunisasi pada bayi.
39
g
Ta
nj
un
90 88.37
Pu
sk
es
m
as
100
Ba
tu
90 93.75 90
Be
a
Ka
sa
ka
iw
W
an
t
82
La
im
pi
92.31
73.91
73.08
or
o
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
94.87
tahun
persen belum
mencapai
target
tahun
2014(100%). Hanya satu desa yang sudah mencapai target yaitu Desatanjung
batu.
40
94.87
90
80
92.31
90
93.75
100
90
82
90
88.37
73.08 73.91
70
60
50
40
30
20
10
Pu
sk
es
m
as
Ba
tu
Ta
nj
un
g
Be
a
La
im
pi
Ka
sa
ka
W
an
tiw
or
o
cakupan imunisasi campak tahun 2014 sebesar 88,37 persen belum mencapai target
tahun 2014 (100 %). Hanya 1 desa yaitu Desa tanjung batu yang sudah mencapai
target.
41
2. Program P2 Diare.
Tabel17. Data penyakit Diare,menurut golongan umur periode Januari s/d
Desember 2014
Jumla
h
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
011
bln
3
4
0
0
0
0
1
1
0
1
0
12
Desember
1-4th
5-19th
9
6
2
6
1
2
1
3
0
0
2
1
1
1
0
4
0
0
1
1
0
1
20-69
th
9
7
6
4
4
4
1
2
4
0
0
12
42
Total
12
33
Sumber Data:Laporan Diare thn 2014
>70 th
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
23
19
9
11
9
7
3
8
5
1
3
105
Jumlah kasus diare selama 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi. Untuk lebih
jelasgnya di lihat pada tabel Berikut :
42
Grafik 22. Jumlah kasus Penyakit Diare Puskesmas Kabawo Tahun 2010- 2014.
429
276
314
Jml kasus
174
105
Thn 2010 Thn 2011 Thn 2012 Thn 2013 Thn 2014
Dari grafik diatas dapat di ketahui bahwa Kasus penyakit diare mengalami
fluktuasi di mana tahun 2010 sebesar 429 kasus, menurun Pada tahun 2011 yaitu
sebesar 276 kasus tetapi pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 314 kasus pada
tahun 2013 menurun lagi sebesar 174 kasus. Dan pada tahun 2014 menurun lagi
sebesar 105 kasus.
43
Grafik 23. Jumlah Kasus diare per bulan selama tahun 2014 dapat dilihat pada
grafik berikut :
105
100
80
60
Jml Kasus
40
11 9
Ju
Se
li
pt
em
be
r
N
ov
em
be
Pu
r
sk
es
m
as
M
ar
et
Ja
nu
ar
i
M
ei
23 19
20
Dari grafik diatas menunjikan bahwa jumlah kasus diare tertinggi pada tahun 2014 adalah
pada bulan Januari sebesar 37 kasus.Hal ini disebabkan karena pada bulan Januari adalah
musim hujan.
3. Program P2 ISPA
Infeki saluran pernapasan atas ISPA) adalah suatu penyakit infeksi saluran
pernapasan yang biasanya di derita umur 0- 5 tahun bahkan umur >5 tahun.
44
penderita
ISPA
Puskesmas
Kabawo
Desember 2014
NO
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
Jumlah
203
192
218
180
91
83
65
49
62
39
63
39
1284
45
1939
1500
1000
1302
1152
500
14
13
n
Th
Th
20
20
12
20
n
Th
Th
20
11
Dari grafik di atas menunjukan bahwa jumlah penderita ISPA 4 tahun terakhir
mengalami peningkatan yaitu 1152 kasus (tahun 2011 ) meningkat 1302 kasus
(tahun2012),1939 kasus(tahun 2013) dan 1284 (tahun 2014).
Ju
li
Se
pt
em
be
r
N
ov
em
be
r
Pu
sk
es
m
as
M
ei
M
ar
et
Ja
nu
ar
i
Dari grafik diatas menunjukan bahwa Jumlah penderita ISPA tahun 2014 adalah
sebesar 1284 kasus. Jumlah kasus tertinggi pada bulan Maret sebesar 218 kasus,
sedangkan kasus terendah pada bulan Oktober dan Desember sebesar 39 kasus.
4. Program P2 Malaria
Malaria adalah penyakit yang di
sebabkan
oleh
Parasit
Plasmodium
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Penyakit ini bersifat
musiman dan lokal serta dapat menyerang semua golongan umur. penyakit ini
ditandai dengan gejala demam biasa disertai sakit kepala, anemia dan pembesaran
limpa. Malaise, anoreksia serta pada keadaan malaria yang lebih berat di sertai
penurunan kesadaran(sampai koma) dan kejang-kejang.
Adapun upaya pemberantasan penyakit malaria yang telah dilaksanakan di
Puskesmas Kabawo adalah :
- Penemuan penderita baik secara klinis maupun pemeriksaan laboratorium
- Pengobatan melalui hasil pemeriksaan DDR (+) dengan menggunakan DHP
- Penyuluhan tentang nyamuk dan upaya pemberantasan sarang nyamuk serta
upaya untuk mencegah nyamuk.
Tabel 19. Jumlah Penderita Malaria Puskesmas Kabawo Tahun 2014
47
NO
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
77
100
22
23
16
30
22
13
33
13
17
6
372
Hasil pemeriksaan
Positif
Negatif
70
7
87
13
12
10
18
5
11
5
21
9
14
8
11
2
15
18
7
6
12
5
4
2
282
90
282
250
200
Positif Malaria
150
100
145
111
89
100
50
0
Thn 2010
Thn 2011
Thn 2012
Thn 2013
48
Thn 2014
Dari grafik diatas menunjukan bahwa jumlah penderita malaria tahun 2010
adalah sebesar 111 orang, menurun pada tahun 2011 sebanyak 89 orang namun
pada tahun 2012 meningkat sebanyak 100 orang meningkat , tahun 2013 sebanyak
145 orang. Dan Tahun 2014 sebanyak 282 orang.
Jumlah penderita malaria tahun 2014 perbulan
berikut:
49
Negatif
282
Ju
m
la
h
Ju
Se
li
pt
em
be
N
r
ov
em
be
r
M
ei
M
ar
et
Ja
nu
ar
90
70 87
18 76 125 42
10 185 115 219 148 112 15
7 13 12
Grafik diatas menunjukan bahwa tahun 2014 yang menderita malaria (+)
sejumlah 282 orang dengan menggunakan obat DHP. penderita malaria tertinggi
yaitu pada bulan Februari sebesar 87 kasus dan terendah pada bulan Desember
sebesar 4 kasus.
5. Program P2 TB paru
TB paru merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yang ditandai dengan pembentukan granuloma pada
jaringan yang terinfeksi. mycobacterium tuberculosis merupakan kuman aerob yang
dapat hidup terutama diparu atau bagian organ tubuh lainya yang bertekanan tubuh
parsial tinggi, selain itu TB juga menyerang kulit, kelenjar limfe, tulang dan selaput
otak. Salah satu cara penularanya melalui bersin dan batuk sehingga penderita
dapat menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak) yang
mengandung kuman dan menginfeksi orang lain.
Penatalaksanaan Tuberculosis (TB) merupakan penemuan
pasien
dan
kegiatan awal dan utama dalam program pengendalian TB, dengan menemukan
semua pasien TB paru BTA Positif dengan tetap memperhatikan penemuan pasien
TB lainya. kegiatan pasien terdiri dari penjaringan suspek, menetapkan bagian
diagnosaTB dan menentukan klasifikasi penyakit serta tipe pasien TB. Upaya
pemerintah dalam penanggulangan penyakit TB paru sudah menunjukan kemajuan.
untuk lebih jelasnya tentang penyakit TB dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel 20 .Distribusi penemuan pasien TB di Puskesmas Kabawo tahun 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah
Suspek
8
7
6
12
13
6
13
6
3
3
9
4
90
BTA (+)
1
1
0
1
1
1
3
0
0
1
0
0
9
Sembuh
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
6
Gagal
-
51
Dari grafik
diatas
menunjukan
31
0
4
0
la
h
Ju
m
ov
em
be
r
13
3
61
90
13
1
Se
pt
em
12
1
Ju
li
M
ei
M
ar
et
Ja
nu
ar
i
Positif
be
r
Suspek
TB Paru di
BTA(+)
Di obati
Sembuh
Dari Grafik diatas menunjukan bahwa Kasus TB Paru 23 orang (Tahun 2013)
sembuh 22 orang, gagal 1 orang.sedangkan tahun 2014jumlah kasus 9 orang sembuh 6
orang gagal 3 orang.
6.Program P2 Kusta
52
sangat penting
dalam
yang
ditimbulkan dari ibu hamil penderita anemia adalah keguguran, melahirkan bayi
BBLR, dan pendarahan saat melahirkan. Keadaan ini akan meningkatkan kematian
ibu melahirkan.
Tabel 21. Distribusi Pemberian Tablet besi(Fe) pada ibu hamil di Puskesmas Kabawo
Tahun 2014.
s
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-wite
Puskesmas
Grafik 30.
Sasaran Bumil
Tahun 2014
41
25
17
59
39
11
15
21
20
25
274
Cakupan
Fe 1
Absolut
46
17
21
50
48
8
16
21
17
46
290
Fe3
%
112
68
123,5
85
123
72.3
107
100
85
184
106
Absolut
34
8
13
48
36
7
11
19
16
15
207
%
83
32
76.4
81.3
92.3
63.6
73.3
90.4
80
60
75.5
54
Pu
sk
es
m
as
Ta
nj
un
gb
at
u
Be
a
pi
La
im
Ka
sa
ka
W
an
tiw
or
o
Persen
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
belum
mencapai
55
106
95
93.4
77.6
77
75.5
60
Fe1
Fe3
40
20
0
Thn 2012
Thn 2013
Thn 2014
56
jiwa anak.berdasarkan hal tersebut dapat dikaitkan langsung dengan pertumbuhan anak
dan kesehatan.
Melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) merupakan cara yang paling
aman dan berkelanjutan dalam upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan
bersumber Vitamin A,namun pada saat ini penanggulangan kekurangan Vitamin A
masih tertumpu pada pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi . kelompok sasaran
pemberian Vitamin dosis tinggi yaitu bayi (6-11 bln), anak balita (12-59 bln) dan ibu
nifas.
Tabel 22 . Cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada Balita dan ibu
nifas puskesmas Kabawo Tahun 2014
Desa
Sasaran
6-59
Ibu
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-wite
bulan
169
88
63
241
141
43
48
92
121
129
nifas
40
24
17
56
38
10
15
20
19
24
Puskesmas
1135
262
Cakupan
6-59bulan
Ibu nifas
Absolut
Absolut
154
79
52
129
105
43
48
69
109
119
91.1
89.7
82.5
53.5
74.4
100
100
75
90
92
46
14
18
49
42
8
9
17
11
24
115
58.3
105
87.5
110
80
60
85
57.8
100
907
80
238
91.8
57
Cakupan Pemberian kapsul Vit.A pada balita & Bufas Thn 2014
140
120
100
80
60
Persen
40
20
Pu
sk
es
m
as
ba
tu
Ta
nj
un
g
Be
a
pi
La
im
ka
sa
ka
W
an
tiw
or
o
Dari grafik diatas menunjukan bahwa cakupan distribusi kapsul Vitamin A pada
Balita tahun 2014 sebesar 80 persen (Target 85% ) menurun dibanding tahun 2013
sebesar 85 persen.
Hal ini disebabkan karena pada tahun 2014 desa Kontumere,Bente,Kasaka dan kelurahan
Laimpi belum melakukan Sweping pemberian Kapsul Vitamin A. Upaya yang harus di
lakukan adalah mengadakan sweping kepada wilayah yang belum mencapai target yang
telah ditentukan.
58
91.8
85
80 83
80
77
70
60
6-59 bln
59
Bufas
50
40
30
20
10
0
Thn 2012
Thn 2013
Thn 2014
bulanan
di posyandu
balita
secara
di lakukan
rutin
melalui kegiatan
D/S
Persentase Cakupan
N/D
BGM/D
51
61.8
5.8
59
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-wite
Puskesmas
51.2
41.7
33.9
53.8
76.7
67
48.9
63.5
75.6
53.3
58.8
69.2
69.8
71.7
66.7
67.8
75
57.4
59.7
65.3
5.1
3.0
3.8
7.1
12.1
6.4
2.1
1.4
7.5
5.8
Pu
sk
es
m
as
Ba
tu
Ta
nj
un
g
Be
a
pi
La
im
Ka
sa
ka
W
an
tiw
or
o
Persen
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
wilayah terendah adalah desa Kontumere (34%). hal ini di sebabkan karena
kesadaran masyarakat untuk mengikuti kegiatan posyandu masih rendah dan
masih
rendahnya
tingkat pengetahuan
masyarakat
tentang
manfaat
60
desa Bente
(75.%) dan cakupan yang terendah desa Tanjung batu (57.4 %). hal ini di
sebabkan
banyak balita
yang menderita
mempengaruhi selera makan balita yang berakibat pada penurunan BB. perlu
adanya kegiatan
konseling dan
pengobatan
terhadap
penyakit
untuk
meningkatkan cakupan.
Perkembangan Cakupan D/S dan N/D dipuskesmas Kabawo tahun
2012 , 2013 dan tahun 2013 dapat di lihat pada grafik berikut :
67.6
65.7
70
60
50
53.3
48.5
41.4
40
30
20
10
0
Thn 2012
Thn 2013
D/S
N/D
61
Thn 2014
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa cakupan D/S selama 3tahun
terakhir mengalami peningkatan yaitu 41.4 persen(thn 2012) meningkat 48.5
persen(tahun 2013). tahun 2014 meningkat menjadi 53.5persen.sedangkan
cakupan N/D sebesar 69.7 persen(Tahun 2012),menurun 67.6 persen(tahun 2013)
dan 65,7 persen (Tahun 2014) .
14
12
12.1
11.1
10
8 5.8
6
4
7.1
3
7.5
6.4
5.8
3.8
2.1
1.4
62
Pu
sk
es
m
as
Ba
tu
Ta
nj
un
g
Be
a
La
im
pi
Ka
sa
ka
W
an
tiw
or
o
balita
masih
kurang. Upaya
yang
harus
dilakukan yaitu
mengintensifkan penyuluhan.
mendapat ASI
Persentase(%)
Ekslusif
9
2
9
14
6
0
2
13
4
0
59
7.2
2.8
10.7
9.3
6.7
0
6.8
26.5
11.7
0
8.7
0-6bln
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-wite
Puskesmas
125
70
56
150
90
23
29
49
34
45
678
63
30
26.5
25
20
16.07
15
7.2
Berdasarkan Grafik
Be
a
Ta
nj
un
La
im
pi
Ka
sa
ka
or
o
iw
6.18
2.8
0
W
an
t
8.7
Pu
sk
es
m
as
6.7
Ba
tu
10
11.7
9.3
Kabawo tahun 2014 adalah 8.7 persen.belum mencapai target tahun 2014 (75%).
Cakupan pencapaian berkisar 2.8 persen sampai 26.5persen. hal ini di sebabkan
kesadaran ibu untuk memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan masih kurang
dengan alasan ASInya tidak cukup sehingga bayi menangis terus dan pengetahuan
ibu tentang gizi masih rendah.Upaya yang harus dilakukan yakni mengintensifkan
penyuluhan tentang manfaat ASI-Eksklusif pada bayi.
64
8.9
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
8.7
4.7
Thn 2012
Thn2013
Thn 2014
Dari grafik diatas bahwa cakupan pemberian ASI Ekslusif tahun 2012
sebesar 8.9 persen.mengalami penurunan pada tahun menurun
dibanding
tahun
tangga dengan
Persentase(%)
garam beryodium
26
26
24
76
100
100
92.3
97.4
yang diperiksa
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-wite
Kecamatan
26
26
26
78
Grafik 40. Pencapaian desa dengan jumlah desa dengan kategori garam
yodium Baik di Puskesmas Kabawo tahun 2013.
66
100
100
97.4
100
92.7
95
90
85
85
80
75
Kontumere
Dari grafik
Bente
TanjungbatuPuskesmas
Target
2013"
yangmenggambarkan
tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi rendahnya prevalensi gizi kurang dan gizi
buruk mengiindikasikan
ada
tidaknya
masalah
gizi
pada
balita.tetapi
tdk
memberikan indikasi apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut.
Tabel 26 Kasus gizi kurang dan gizi buruk puskesmas Kabawo tahun 2013
No
Desa/Kel
Jumlah
Jumla
%
67
Jumlah
Balita
h
balita
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-wite
Total
168
87
63
230
130
43
46
96
107
1091
1191
gizi
kasus
kasus gizi
buruk
Gizi
buruk
mendapat
5
2
1
3
4
5
2
1
0
5
28
perawatan
3
0
1
1
2
2
0
0
0
1
10
kurang
12
17
10
33
10
10
3
13
4
13
125
7.1
19.5
15.8
14.3
7.6
23.2
13.5
3.7
3.7
10.5
11.4
2.9
2.3
1.5
1.3
3.0
11.6
4.3
1.0
0
4.0
2.5
Grafik 41. Persentase Gizi kurang dan Gizi buruk Puskesmas KabawoTahun 2014
68
23.2
25
19.5
15.8
15
14.3
10 7.1
5
13.5
11.6
10.5 11.4
7.6
4.33.7 3.7
1
Ta
nj
un
Ba
tu
Be
a
La
im
pi
Ka
sa
ka
W
an
t
iw
or
o
Gizi Kurang
2.5
Pu
sk
es
m
as
20
Gizi Buruk
Berdasarkan Grafik diatas Persentase balita Gizi kurang dan gizi buruk
Tahun 2014 adalah gizi kurang sebesar 128 orang(11.4 %) dan gizi buruk 28 orang
(2.5 %). berdasarkan target program tahun 2014 persentase gizi kurang dan gizi
buruk mencapai target.
5. Prevalensi Ibu hamil Kurang energi Kronis (KEK)
Menurut Depkes RI (2002) dalam Program Perbaikan Gizi makro menyatakan
bahwa
kurang energi
kronik,
ibu
menderita
lingkar lengan atas(LILA) <23 cm yang diukur dengan pita LILA. indikator bumil
KEK merupakan faktor resiko terjadinya BBLR.
Tabel 27
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Jml bumil
Persentase
ibu hamil
KEK
(%)
Desa/Kel
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-wite
Puskesmas
KEK yang
41
25
17
59
39
11
15
21
20
25
273
23
4
2
14
9
7
2
1
8
18
87
53.6
16
11.7
23.7
23
63.6
13.3
4.7
40
72
31.7
dapa PMT
3
1
1
3
3
0
0
0
1
5
17
70
72
63.6
53.6
40
4.7
Pu
sk
es
m
as
Ka
sa
ka
16 13.3
11.7
La
m
ae
o
um
er
e
Ko
nt
or
o
iw
W
an
t
Ka
w
ite
-w
it
e
23.7 23
31.7
71
31.7
Bumil KEK
14
20
n
Th
Th
20
12
Th
20
11
20
n
13
11
9.8
Th
Th
20
10
40
35
30
25
20
15
10
5
2.5
0
bumil KEK
antara
lain : Jumlah
energi
yang
diKonsumsi, paritas, jarak kelahiran, Usia ibu, adanya penyakit infeksi,beban kerja,
pengetahuan ibu hamil tentang
pantangan makanan.
E. Promosi Kesehatan
a. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM)
Dimana pelaksanaanya disesuaikan dengan kasus dan adanya surat dari dinas
kesehatan Kabupaten Muna. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan yang dilaksanakan
antara lain: P2 Diare, Malaria, DBD. Imunisasi, Flu burung, Flu babi, dan upaya
kesehatan di Puskesmas.
b. Kegiatan Posyandu
72
NAMA POSYANDU
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
FOPANDA
LAKAPURA
METOMBO
BUNGAEJA
LABALUBA
KAHAWA
WAKALALAWEA
WANTIARASI
WAKOLOPE
AMBOLI
KAMBAWUNA
BEA
LAEBE
LAMANU
LAWARI
POYAROHA
KAWITE-WITE
TOMBULA
JUMLAH
Madya; 39%
Purnama; 61%
30
20
10
0
Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
Berdasarkan grafik di atas bahwa ada peningkatan Strata posyandu yaitu tahun
2012 sampai tahun 2014 jumlah posyandu
sedangkan Posyandu mandiri belum ada karena salah satu syarat posyandu mandiri
harus ada dana sehat.
c. Keadaan Perilaku Masyarakat
Keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan
dapat di sajikan dalam indikator perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
indikator PHBS pada tatanan rumah
tangga
merupakan upaya
untuk
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. dalam aplikasinya, penerapan PHBS mengacu pada indikator-indikator
PHBS pada tatanan rumah tangga, tatanan institusi kesehatan, tatanan tempat ibadah
dan tatanan institusi pendidikan. Hasil pemantauan PHBS di Puskesmas Kabawo
tahun 2014 Pada 2091 rumah di peroleh hasil rumah tangga dengan PHBS baik
mencapai 985 rumah (36.1 %). secara lengkap dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel. 29 Jumlah rumah tangga ber- PHBS Puskesmas Kabawo tahun
2014
Rumah Tangga
NO
Desa/Kel
Jumlah RT
Jumlah di
pantau
BERPHBS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-wite
Total
425
253
163
585
389
124
202
192
193
203
2.729
296
150
100
375
303
94
215
198
145
215
2.091
130
61
70
150
110
61
136
121
81
65
985
76
Persentase
RT
berPHBS
(%)
43.92
40.67
70
40
36.3
64.89
63.26
61.11
55.86
30.23
36.12
Cakupa70
RT Ber-PHBS Thn 2014
40 36.3
Ta
nj
un
Ba
tu
Pu
sk
es
m
as
36.12
30.23
Be
a
La
im
pi
Ka
sa
ka
W
an
t
iw
or
o
43.92
40.67
64.89
63.26
61.11
55.86
77
Jml
N
Keluarga
Jamban
Keluarga
diperiksa
memiliki
Jml
Desa
pendudu
Sehat
KK
k
Jumla
Jumlah
Jumlah
%
h
3
Wantiworo
1.882
458
423
100
900
48
180
9
2
Lamaeo
1.252
309
297
100
385
31
78
5
2
Kasaka
911
202
192
100
320
35
59
9
2
Kontumere
2.660
851
823
100
1005
38
201
4
3
Laimpi
1.793
471
454
100
790
44
371
4
78
2
6
Kambawuna
382
183
163
100
350
92
38
1
2
Bea
736
244
236
100
275
37
55
3
3
Bente
966
224
209
100
390
40
78
5
1
Tanjung
9
994
288
272
100
255
26
51
batu
10
8
1
Kawite-wite
1.077
300
292
100
230
23
46
5
3
Jumlah
12.793
3.530
3.358
100
4900
38
1257
6
Grafik
46. Persentase
kepemilikan
jamban yang
79
memenuhi
syarat
24
62
25
62
Yg memilikijamban
43
55
25
39
41
36
36
60
40.7
42
58
48
Tanjung batu
75
49
Bea
Lamaeo
42.1
31
Kasaka
30
29
Laimpi
24
Puskesmas
persen. persentase kepemilikan jamban tertinggi adalah desa Tanjung batu dan
yang terendah desa Wantiworo. sedangkan jamban yang memenuhi syarat
kesehatan yang tertinggi DesaTanjung Batu dan yang terendah adalah desa
DesaWantiworo. rendahnya persentase jamban yang memenuhi syarat kesehatan
di sebabkan oleh kemampuan ekonomi masyarakat yang masih rendah dan
sumber air yang masih kurang.
Grafik 47. persentase kepemilikan jamban dan
kesehatan tahun 2012 dan 2013
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
42.1
40.7
38
22
Thn 2012
Thn 2013
Kepemilikan Jamban
Sehat
bahwa persentase
kepemilikan
jamban
yang
pembuangan
sampah masyarakat
kecamatan
Tabel 31. Persentase keluarga yang memiliki tempat pembuangan sampah Yang
memenuhi syarat kesehatan tahun 2014
N
Desa/Kel
O
JML.T
JML.TPS
PS YG
DIPERIKS
ADA
147
93
66
195
126
72
60
60
63
69
951
A
147
93
66
195
126
72
60
60
63
69
951
JML.Pdd
JML.KK
Keadaan TPS
MS
%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Wantiworo
1.882
458
Lamaeo
1.252
309
Kasaka
911
202
Kontumere
2.660
851
Laimpi
1.793
471
Kambawuna
382
183
Bea
736
244
Bente
966
224
Tanjungbatu
994
288
Kawite-wite
1.077
300
Jumlah
12.793
3530
Sumber :Laporan Kesling Tahun 2014
111
63
33
120
71
72
30
30
33
33
560
76
68
52
62
56
50
50
50
52
35
59
Grafik 48. Persentase kepemilikan tempat sampah dan memenuhi syarat Tahun
2014
82
50
50
59
52
35
Pu
sk
es
m
as
56
Ba
tu
62
Ta
nj
un
g
Ka
sa
ka
W
an
tiw
or
o
52
Be
a
68
La
im
pi
76
Grafik diatas menunjukan bahwa persentase keluarga yang memiliki TPS tahun 2014
sebesar 59 persen.belum mencapai target thn 2014 (82%).persentase tertinggi adalah
desa Wantiworo(76%) dan yang terendah adalah desa Kawite-wite (35%).
c.Rumah sehat
Rumah
menyimpan barang, tempat istirahgat dan tempat berkumpul keluarga. Olehnya itu
pengelolaan perumahan harus memperhatikan kondisi rumah sehat.
Rumah sehat sangat di perlukan oleh masyarakat dalam kaitanya dengan
kesehatan masyarakat. Dengan adanya rumah sehat, kejadian penyakit bersumber
lingkungan dapat dihindari penularanya. Perumahan penduduk yang kumuh sering
dijumpai dimasyarakat kec. Kabawo, termasuk adanya rumah yang tidak layak hun
Tabel .32 Distribusi Rumah sehat Tahun 2014 dapat di sajikan pada tabel berikut:
83
Rumah sehat
NO
Desa/Kel
Jumlah yg
Jml yang
% di
Jml yang
ada
diperiksa
Periksa
sehat
5
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
6
215
113
98
297
212
80
120
98
120
97
1.450
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
Wantiworo
425
425
Lamaeo
260
260
Kasaka
183
183
Kontumere
585
585
Laimpi
421
421
Kambawuna
165
165
Bea
202
202
Bente
201
201
Tanjung batu
261
261
Kawite-wite
204
204
Jumlah
2.907
2.907
Sumber data: Laporan Kesling Tahun 2014
%
Rumah
sehat
8
51
43
54
51
50
48
59
49
48
48
50
Grafik 49. Persentase Rumah sehat per desa Puskesmas Kabawo tahun 2014
84
ite
ite
-w
Be
a
Ka
w
W
an
tiw
or
Ko
o
nt
um
er
e
82
5143545150485949464850
Tabel 32. Persentase Penduduk Yang Memiliki Aksesair minum berkualitas Tahun
2014
85
NO
DESA/KEL
JML.PDDK
YG ADA
JML.PDDK
MEMILIKI AKSES
AIR MINUM
BERKUALITAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-witge
Jumah
1.882
1.252
991
2.660
1.793
382
736
966
994
1.077
12.793
1.100
725
725
725
700
285
725
850
775
800
7.650
% PDDK
MEMILIKI AKSES
AIR MINUM
BERKUALITAS
58
58
80
27
39
75
99
88
78
74
60
99
80
88
75
78 74
60
58 58
Berdasarkan
ite
Ka
w
ite
-w
Be
a
er
e
Ko
nt
um
W
an
tiw
or
o
27
39
sebesar
60 persen.
9 desa belum
mencapai target tahun 2014 ( 100% ). hanya Desa Bea yang mencapai target.
86
N
O
Desa/Kel
1
2
3
4
5
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
2
1
1
3
2
6
7
8
9
1
0
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung batu
Kawite-wite
1
1
1
2
2
Jumlah
16
16
Jm
l
100
100
100
87
10
0
50
100
Sarana Ibadah
Jm
l
M
S
21
22
23
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100
100
100
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100
100
100
10
10
100
di Puskesmas
Kabawo
Tahun 2014
JumlahRumah/
Desa/Keluraha
NO
Rumah Bangunan
Rumah Yang Di periksa
Bangunan yang
Bebas Jentik
n
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
ada
3
425
260
183
585
421
165
202
201
261
204
2.907
2
Wantiworo
Lamaeo
Kasaka
Kontumere
Laimpi
Kambawuna
Bea
Bente
Tanjung Batu
Kawite-wite
Jumlah
Jumlah
Jumlah
4
323
200
140
443
356
128
155
155
200
158
2.222
5
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
6
278
181
113
407
334
103
132
130
164
138
1.942
7
86
91
81
92
94
80
85
84
82
87
87
86
80
87 87
82
Ka
w
ite
Be
a
Ko
nt
um
er
e
W
an
tiw
or
o
81
85 84
-w
ite
92
91
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN
Dalam melaksanakan/menyelenggarakan
Tabel
NO
Fasilitas
Jumlah
Puskesmas induk
2 buah gedung
Puskesmas Pembantu
2 buah gedung
Poskesdes
3 buah gedung
Polindes
Posyandu
18 Posyandu
5 unit
1 unit
3 buah
gedung
B. TENAGA KESEHATAN
Sebagai pelaksana pelayanan kesehatan di Puskesmas Kabawo memiliki
beberapa tenaga kesehatan dari berbagai profesi yaitu :
NO
JENIS KEPEGAWAIAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
S2 KESMAS
S1 KESMAS
S1EKONOMI
S1 FARMASI
D3 FARMASI
D4 BIDAN
D3 BIDAN
D1 BIDAN
S1 GIZI
D4 GIZI
D3 GIZI
D3 KESLING
D3 PERAWAT
D1 PERAWAT
TEHNIK GIGI
SMA
SMP
JUMLAH
PNS
STATUS KEPEGAWAIAN
PTT
HONORER
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
7
16
20
6
1
1
2
1
27
JUMLAH
1
1
1
1
1
1
1
1
21
2
1
1
1
1
23
1
1
2
1
53
C. PEMBIAYAAN
Sumber biaya pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Kabawo periode Januari
sampai Desember 2013 berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK)
dan
dana
berasal
dari
Jaminan
Pemeliharaan
Jumlah peserta
Jumlah
terdaftar
penduduk
Desa/Kel
Persen(%)
Wantiworo
1079
1815
59,4
Lamaeo
704
1110
63,4
89
Kasaka
387
761
50,8
Kontumere
1182
2579
45,8
Laimpi
943
1740
54,2
Kambawuna
265
476
55,6
Bea
432
665
65
Bente
472
919
51,4
Tanjung batu
578
882
65,5
10
Kawite-wite
879
1093
80,4
Total
6921
12040
57,5
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari berbagai uraian kegiatan Program pada Puskesmas Kabawo dapat
disimpulkan :
1. Pelaksanaan seluruh program kesehatan di Kecamatan Kabawo bukan hanya
merupakan tanggung
jawab
tanggung
jawab masyarakat.
2. Kebijakan dari pihak pengambil keputusan yang belum sepenuhnya
dapat
membangun sangat
kami
harapkan untuk
90
91