Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY N

DENGAN KETUBAN PECAH DINI LEBIH DARI 12 JAM


DI RUANG BERSALIN RSU MATARAM
TANGGAL 6 Agustus 2007
KALA I FASE LATEN
Hari/tanggal : Senin, 6 Agustus 2007
Pukul

: 09.00 wita

Tempat

: R. Bersalin RSU Mataram

I.

PENGUMPULAN DATA
A.

Data Subjektif
1.

Biodata
Nama

Istri
: Ny N

Suami
: TN P

Umur

: 34 tahun

: 39 tahun

Agama

: Hindu

: Hindu

Suku

: Bali

: Bali

Pendidikan : SMA

: SMA

Pekerjaan

: Swasta

: IRT

Alamat
: Batu Dawa Tanjung Karang : Batu Dawa Tanjung Karang
Masuk rumah sakit : Tanggal 6 Agustus 2007 pukul 08.30 wita
2.

Keluhan utama
Hamil 9 bulan dengan keluhan sakit perut menjalar ke pinggang
diseratai keluar air sejak pukul 20.00 Wita (5-8-2007) hingga basah
1kain sampai saat ini gerak anak masih dirasakan

3.

Riwayat perjalanan penyakit


a. Di BPS Tanjung Karang
Pukul 23.30 Wita (4-8-2007) ibu dating ke BPS Tanjung Karang
dengan keluhan keluar lender di kemaluan sejak pukul 23.00

Wita kemudian ibu dirujuk ke klinik IBI karena ibu berencana


melahirkan disana
b. Di Klinik IBI
1) Ibu datang pukul 00.30 Wita (5-8-2007) kemudian diobservasi.
2) Pukul 20.00 Wita (5-8-2007) ketuban pecah spontan warna
jernih, mules-mules yang ibu rasakan berkurang.
3) Pukul 08.00 Wita (6-8-2007) ibu dirujuk ke RSU Mataram
dengan KPD>12 jam
4.

Riwayat kehamilan sekarang

Hamil ke

II (dua)

HPHT

2 Nopember 2006

HTP

9 Agustus 2007

Umur kehamilan

: 40 minggu

Gerakan janin dirasakan

: Sejak umur kehamilan 5 bulan,


gerakan dirasakan sering > 10 kali
dalam 12 jam

Keluhan selama kehamilan : Tidak ada

Penyakit dalam kehamilan : Tidak ada

ANC

8 kali di Puskesmas, 2 kali di BPS


dan 1 kali di Dokter spesialis

TT

Riwayat KB yang lalu

: IUD (5 tahun)

Rencana KB :

IUD

Obat yang pernah dikonsumsi : Tidak ada

5.

2 kali (lengkap)

Riwayat menstruasi

Menarche

15 tahun

Lama haid

7 hari

Siklus haid :

28 hari

Jumlah darah

: 2-3x ganti pembalut

Flour albus :

Tidak ada

Kelainan

Tidak ada

6.

Riwayat kesehatan yang lalu/penyakit yang pernah


diderita

Penyakit kardiovaskuler

: Tidak ada

Penyakit hipertensi

: Tidak ada

Penyakit diabetes

: Tidak ada

Penyakit hepatitis

: Tidak ada

Penyakit kelamin/HIV/AIDS:Tidak ada

Penyakit malaria

: Tidak ada

Penyakit campak

: Tidak ada

Penyakit TBC

: Tidak ada

Penyakit ginjal

: Tidak ada

Anemia berat

: Tidak ada

Gangguan mental

: Tidak ada

Penyakit asma

: Tidak ada

7. Riwayat penyakit keturunan

: Tidak ada

8. Riwayat kembar :

Tidak ada

9. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

1.

Riwayat penyakit
Tempat
Jenis
Penolong
BB lahir
UK
JK
Umur
persalinan
persalinan persalinan Hamil Bersalin Nifas
(gr)
RSAD
Aterm Vakum
Dokter

3000 5 th

2.

Ini

No

10. Riwayat sosial budaya

Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami

Dukungan keluarga

: Keluarga
kehamilan

sangat
ini

mendukung
dan

sangat

diharapkan

Respon ibu :

Ibu

agak

cemas

menghadapi

persalinan dan sangat berharap


proses persalinannya nanti dapat
berjalan normal, lancar dan cepat

Beban kerja :

Ibu rumah tangga

Kebiasaan hidup sehat

: Ibu tidak merokok ataupun suami

Status perkawinan

: Nikah 1 kali selama 1 tahun

11. Riwayat kebutuhan biologis


a. Nutrisi

Komposisi

: Nasi, sayur, lauk pauk seperti ikan,


tahu, tempe, dan buah-buahan

Frekuensi

: 1-2 kali sehari

Pantangan

: Tidak ada

Masalah :

Tidak ada

Makan terakhir

: Pukul 22.00 Wita (5 Agustus 2007)

b. Eliminasi

BAB : Frekuensi

: 1 2 kali / hari

Konsistensi

: Lembek

Warna

: Kuning

BAB terakhir : sekitar pukul 10.00 wita (5 Agustus 2007).

BAK : Frekuensi

: 6 7 kali / hari

Konsistensi

: Cair

Warna

: Kuning agak bening

BAK terakhir : sekitar pukul 05.00 wita (6 Agustus 2007).


c. Kebersuhan diri

Mandi

2 kali sehari

Ganti pakaian

: 2 kali sehari

Gosok gigi

: 2 kali sehari

d. Istirahat/tidur

Ibu mengatakan bahwa biasanya tidur siang selama 1-2 jam


dan malam 8 jam.

B.

Data Obyektif
Pemeriksaan fisik

Keadaan umum :

Baik

Kesadaran

Composmetis

TB/BB

155 cm / 63 kg

Lila

25 cm

Tanda vital
-

Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Suhu :

36,50C

Nadi

88 x/menit

Respirasi

: 20 x/menit

Rambut

Bersih, tidak ada ketombe, hitam dan merata

Kepala

Kulit kepala normal, wajah simetris, muka


tidak ada kelainan, oedema (-), cloasma
gravidarum (-)

Mata

Konjungtiva tidak anemi, sklera tidak ikterus

Mulut

Mukosa mulut agak merah

Gigi

Bersih, tidak ada lubang, dan terdapat caries


pada gigi.

Leher

Tidak ada pembesaran pembuluh limfe dan


kelenjar tiroid, serta tidak ada pelebaran
vena jugularis.

Abdomen
Bekas operasi (-), striae livide(-), linea nigra (+), uterus membesar
sesuai umur kehamilan, TFU 33 cm, teraba bokong difundus, puka,

persentasi kepala, PBBJ: 3410 gram, Djj (+), frekuensi 136 x/mnt,
irama 11-11-12
Genetalia

: Pemeriksaan dalam tanggal 6 Agustus 2007


pukul 08.30 wita oleh bidan, VT 1 cm, eff
25%,

ket

(-)

jernih,

teraba

kepala,

denominator belum jelas, kep turun H1,


tidak teraba bagian kecil janin dan tali pusat,
kesan panggul normal.

Ekstremitas

Kuku tidak pucat dan tidak ada oedema pada


tangan maupun kaki, serta refleks patella (+/
+).

Pemeriksaan Penunjang
USG tanggal 25 Juli 2007 oleh dr. Rusdhy, SpOG
Janin, tunggal, hidup, intra uterin, letak oblig, BPD, AC 35W
II.

IDENTIFIKASI

DIAGNOSA,

MASALAH

DAN

tunggal,

hidup,

KEBUTUHAN
Diagnosa

: G2P1A0H1,

hamil

40

minggu,

intrauterin,letak kepala, keadaan ibu dan janin baik dengan


KPD >12 jam.
Dasar :
-

Ibu mengatakan hamil kedua dengan tidak ada riwayat


abortus.

HPHT : 2 11 - 2006

Ibu mengatakan pergerakan bayi aktif.

Ibu mengatakan sakit perut hilang timbul menjalar hingga


ke pinggang.

His 2 kali dalam 10 menit lamanya 20 detik.

TFU 33 cm, PBJ: 3410 gram, teraba bokong difundus,


punggung kanan, prsentasi kepala O PAP.

DJJ (+), frekuensi 136x/mnt, irama 11-11-12.

Pukul 08.30 WITA VT 1 cm, eff 25 %,ket (-) jernih,


teraba kepala, denominator belum jelas, kepala turun H I,
tidak teraba bagian kecil janin dan tali pusat, kesan panggul
normal.

Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD


110/70 mmHg, nadi 88 x/mnt, respirasi 20 kali/menit, suhu
36,50C.

Masalah :
Kecemasan

Dasar

Ibu tampak cemas

Ibu mengatakan khawatir akan proses persalinannya.

Kebutuhan : Penjelasan tentang keadaan ibu dan bayinya, penjelasan tentang


ketidaknyamanan serta kecemasan yang dialami ibu.
III.

IDENTIFIKASI

DIAGNOSA

DAN

MASALAH

POTENSIAL
Infeksi jalan lahir, febris, gawat janin
IV.

TINDAKAN SEGERA
Mandiri

: Tidak ada

Kolaborasi

: Terminasi Kehamilan dengan Oksitosin drip

Rujukan

: Tidak ada

V.

RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH


1.

Kolaborasi dengan dokter

2.

KIE dan informed consent pada keluarga tindakan


yang akan dilakukan dan kondisi ibu.

3.

Pemasangan infus

4.

Mengambil darah untuk pemeriksaan laboratorium

5.

Injeksi antibiotik

6.

Beri ibu makan dan minum.

7.

Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman

8.

Menjaga personal hygiene

9.

Observasi

kesejahteraan

janin

(DJJ,

ketuban,

penyusupan) setiap 1 jam, observasi kesejahteraan ibu (TD, N, S, output


dan input) setiap 1 jam, observasi kemajuan persalinan (pembukaan,
penurunan setiap 4 jam atau bila ada indikasi dan his setiap 30 menit)
pada partograf.
VI.

PELAKSANAAN
1.

Melakukan

kolaborasi

dengan

dokter

untuk

terminasi kehamilan
2.

Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu


akan diberikan obat untuk membantu agar proses persalinan berlangsung
baik. Meminta suami untuk menandatangani surat persetujuan tindakan.

3.

Pukul 09.00 WITA. Melakukan pemasangan infus


Dextrose 5 % ditambah oksitosin 5 IU dengan tetesan 8 tetes/menit

4.

Melakukan pengambilan darah pada ibu untuk


pemeriksaan laboratorium

5.

Memberikan ibu injeksi antibiotik ( ampisillin 1 gr),


yang sebelumnya dilakukan skin test terlebih dahulu dengan reaksi ()

6.

Menganjurkan ibu atau keluarga untuk memberi


makanan yang lunak atau minuman yang manis-manis seperti air gula
sehingga dapat menambah tenaga ibu

7.

Mengatur posisi ibu senyaman mungkin dan


mengajari ibu posisi ibu yang nyaman yaitu miring ke kiri dan
menjelaskan kepada ibu bahwa dengan miring ke kiri bayi yang
dikandungnya memperoleh udara/oksigen yang cukup.

8.

Menjaga personal hygiene ibu dengan cara tidak


terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam.

9.

Mengobservasi

kesejahteraan

ibu

dan

janin,

kemajuan persalinan dan oksitosin drip


Tanggal/jam

HIS

DJJ

Keterangan

Oksitosin Drip

lama
6 Agustus 2007 20 dtk

frekuensi
2X/10 mnt

intensitas
Lemah

/+

08.30

frekuensi
11-11-12

VT 1 cm, eff

136 x/mnt

25%, ket (-), kep


turun

HI ,

denominator
belum jelas, tidak
teraba bagian kecil
janin/tali pusat.
09.00

Flash I
8 tetes/menit

09.30

25 dtk

2X/10 mnt

Lemah

11-11-12

12 tetes/menit

136 x/mnt
10.00

16 tetes/menit

10.30

25 dtk

2X/10 mnt

Lemah

11-11-12

20 tetes/menit

136 x/mnt
10.30

24 tetes/menit

11.30

25 dtk

2X/10 mnt

Lemah

11-11-12

28 tetes/menit

136 x/mnt
12.00

32 tetes/menit

12.30

35 dtk

3X/10 mnt

Kuat

12-11-12

VT 4 cm, eff

140 x/mnt

35%,

ket

36 tetes/menit

(-),

teraba kepal UUK


kadep, kep HII,
tidak
bagian

teraba
kecil

janin/tali pusat

VII.

EVALUASI (Tanggal 6 Agustus 2006 pukul 12.00


wita)
1.

Ibu mengatakan sakit perut hilang timbul menjalar


ke pinggang

2.

Ibu sudah makan dan minum

3.

Keadaan umum ibu baik, TD : 110/70 mmHg, nadi


88 x/menit, suhu 36,5 C, respirasi 22 x/menit

4.

His lemah 2 x/mnt dan lamanya 25 detik.

5.

DJJ positif, frekuensi 136 x/mnt, irama teratur 1111-12

6.

Infus Oksitosin drip masih terpasang dengan tetesan


32 tetes/menit

KALA I FASE AKTIF


Hari/tanggal : Senin, 6 Agustus 2007
Pukul

: 12.30 wita

Tempat

: R. Bersalin RSU Mataram

( S ) Subyektif
Ibu mengatakan sakit perut hilang timbul menjalar ke pinggang
Ibu sudah makan, minum dan buang air kecil
( O )Obyektif
Keadaan umum ibu baik, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 88 x/mnt, suhu:
36,80C, respirasi 24 x/mnt.
His kuat 3x/10 menit dan lamanya 35 detik.
DJJ positif, frekuensi 140 x/mnt, irama teratur 12-11-12.
Tanggal 6 Agustus 2007, pukul 12.30 WITA VT 4 cm, eff 35%, ket (-)
jernih, teraba kepala UUK kadep, kepala turun HII, tidak teraba bagian
kecil janin dan tali pusat.
Infus oksitosin drip flash I masih terpasang dengan tetesan 36 tetes/menit

10

A ( ASSASMENT )

G2P1A0H1, hamil 40 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, letak


kepala, keadaan ibu dan janin baik dengan inpartu kala I fase aktif

Ketidaknyamanan

Potensial terjadi infeksi jalan, lahir, febris dan gawat janin

( P ) PLANNING
1. Mengobservasi keadaan umum ibu
Keadaan umum ibu baik, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 88 x/mnt, suhu:
36,80C, respirasi 24 x/mnt.
2. Menganjurkan ibu makan dan minum
3. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin
4. Berikan dukungan moril pada ibu dan keluarga.
5. Mengobservasi kesejahteraan ibu, janin dan kemajuan persalinan serta
oksitosin drip
Tanggal/jam

HIS
lama
frekuensi
intensitas
6 Agustus 2007 35 dtk
3X/10 mnt

DJJ
/frekuensi
Kuat
+

Keterangan

Oksitosin Drip

12.30

12-11-12

.VT 4 cm, eff

140 x/mnt

35%,

ket

36 tetes/menit

(-),

teraba kepal UUK


kadep, kep HII,
tidak
bagian

teraba
kecil

janin/tali pusat
13.00

35 dtk

3X/10 mnt

Kuat

12-11-12

40 tetes/menit

13.30

40 dtk

3X/10 mnt

Kuat

140 x/mnt
12-11-12

40 tetes/menit

140 x/mnt
14.00

40 dtk

3X/10 mnt

Kuat

12-11-11

40 tetes/menit

14.30

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

136x/mnt
12-11-11

40 tetes/menit

15.00

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

136 x/mnt
12-11-11

40 tetes/menit

136 x/mnt

11

15.30

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

12-11-12

40 tetes/menit

16.00

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

140 x/mnt
12-11-12

40 tetes/menit

16.30

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

12-11-12
140 x/mnt

140 x/mnt
VT 6 cm, eff
50%,

ket

40 tetes/menit

(-),

teraba kepal UUK


kadep, kep HII,
tidak
bagian

teraba
kecil

janin/tali pusat

KALA I FASE AKTIF MEMANJANG


Hari/tanggal : Senin, 6 Agustus 2007
Pukul

: 16.30 wita

Tempat

: R. Bersalin RSU Mataram

( S ) Subyektif
Ibu mengatakan sakit perut hilang timbul menjalar ke pinggang semakin
sering
Ibu sudah makan, minum dan buang air kecil
( O )Obyektif
Keadaan umum ibu baik, TD: 110/60 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, suhu:
36,50C, respirasi 20 x/mnt.
His kuat 3x/10 menit dan lamanya 40 detik.
DJJ positif, frekuensi 140 x/mnt, irama teratur 12-11-12.
Tanggal 6 Agustus 2007, pukul 16.30 WITA VT 6 cm, eff 50%, ket (-)
jernih, teraba kepala UUK kadep, kepala turun HII, tidak teraba bagian
kecil janin dan tali pusat.
Infus oksitosin drip flash I masih terpasang dengan tetesan 40 tetes/menit

12

A ( ASSASMENT )

G2P1A0H1, hamil 40 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, letak


kepala, keadaan ibu dan janin baik dengan inpartu kala I fase aktif
memanjang dengan oksitosin drip

Ketidaknyamanan

Potensial terjadi infeksi jalan, lahir, febris dan gawat janin

( P ) PLANNING
1. Mengobservasi keadaan umum ibu
Keadaan umum ibu baik, TD: 110/60 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, suhu:
36,50C, respirasi 20 x/mnt.
2. Menganjurkan ibu makan dan minum
3. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin
4. Berikan dukungan moril pada ibu dan keluarga.
5. Hasil laboratorium tanggal 6 Agustus 2007, pukul 18.00 WITA

Hb

= 11,4 gr %

Leukosit

= 9.400

Trombosit

= 235.000

Hematokrit

= 33,9

HbsAg

= negatif

6. Mengobservasi kesejahteraan ibu, janin dan kemajuan persalinan serta


oksitosin drip
Tanggal/jam
16.30

lama
40 dtk

HIS
frekuensi
3x/10 mnt

intensitas
Kuat

/+

DJJ
frekuensi
12-11-12

Keterangan

Oksitosin Drip

VT 6 cm, eff

40 tetes/menit

140 x/mnt

50%,

ket

(-),

teraba kepal UUK


kadep, kep HII,
tidak
bagian

teraba
kecil

janin/tali pusat
17.00

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

12-12-11

40 tetes/menit

13

17.30

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

140 x/mnt
12-12-12

(habis)
Flash II

18.00

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

144 x/mnt
12-12-12

40 tetes/menit
40 tetes/menit

18.30

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

144x mnt
12-12-12

40 tetes/menit

19.00

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

144x/ mnt
12-11-11

40 tetes/menit

19.30

40 dtk

3x/10

Kuat

136x/mnt
12-12-12

40 tetes/menit

mnt
20.00

40 dtk

mnt

144x/ mnt
Kuat

12-11-11

40 tetes/menit

136x/mnt

20.30

40 dtk

3x/10 mnt

Kuat

12-11-11

VT 6 cm, eff

136x/mnt

50%,

ket

(-),

40 tetes/menit
(habis)

teraba kepal UUK


kadep, kep HII,
tidak
bagian

teraba
kecil

janin/tali pusat

KALA I FASE AKTIF MACET (GAGAL DRIP)


Hari/tanggal : Senin, 6 Agustus 2007
Pukul

: 20.30 wita

Tempat

: R. Bersalin RSU Mataram

( S ) Subyektif
Ibu mengatakan sakit perut hilang timbul menjalar ke pinggang
Ibu sudah makan, minum dan buang air kecil
Ibu mengatakan infus sudah habis dua botol
( O )Obyektif

14

Keadaan umum ibu baik, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 88 x/mnt, suhu:
36,60C, respirasi 20 x/mnt.
His kuat 3x/10 menit dan lamanya 40 detik.
DJJ positif, frekuensi 136 x/mnt, irama teratur 12-11-11.
Tanggal 6 Agustus 2007, pukul 20.30 WITA VT 6 cm, eff 50%, ket (-)
jernih, teraba kepala UUK kadep, kepala turun HII, tidak teraba bagian
kecil janin dan tali pusat.
Infus oksitosin drip flash II sudah habis dan diganti dengan RL dengan
tetesan 20 tetes/menit
A ( ASSASMENT )

G2P1A0H1, hamil 40 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, letak


kepala, keadaan ibu dan janin baik dengan inpartu kala I fase aktif macet
(gagal drip)

Ketidaknyamanan

Potensial terjadi infeksi jalan, lahir, febris dan gawat janin

( P ) PLANNING
1. Melapor kepada dr. Edy paresetyo wibowo SpOG. Hasilnya ibu harus
segera di SC.
2. Konseling pada ibu dan keluarga bahwa pembukaan tidak maju-maju
dalam pemeriksaan dalam dilakukan 2x dalm selang 4 jam tapi pembukaan
masih tetap walaupun sudah diberikan rangsangan maka langkah yang
terbaik dilakukan adalah mengeluarkan janinnya melalui operasi (SC).
3. Berikan dukungan moril pada ibu dan keluarga.
4. Mempersiapkan pasien untuk SC yaitu mencukur bulu pubis, memasang
dower kateter, membersihkan daerah operasi dengan alkohol kemudian
menutupnya dengan kasa alkohol.
5. Memberikan ibu injeksi ampicillin 2 gr secara IV
6. Meminta keluarga untuk menyiapkan kain dan softex untuk persiapan
operasi

15

Hari/tanggal

: Senin, 6 Agustus 2007

Pukul

: 21.30 WITA

7. Ibu mengatakan sudah siap untuk di operasi


8. Keadaan umum ibu baik, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 84 x/mnt, suhu:
36,70C, respirasi 20 x/mnt.
9. His kuat 3x/10 menit dan lamanya 40 detik.
10. DJJ positif, frekuensi 136 x/mnt, irama teratur 12-11-11
11. Pukul 22.00 WITA. Ibu diantar ke ruang operasi

POST OPERASI
Hari/tanggal : Senin, 7 Agustus 2007
Pukul

: 09.00 wita

Tempat

: R. Nifas RSU Mataram

( S ) Subyektif
Ibu mengatakan tindakan operasi sudah dilakukan tadi malam
Ibu mengatakan tidak muntah, dan sudah makan-minum
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan darah masih keluar
sedikit-sedikit
Ibu mengatakan bayinya masih dirawat di ruang bayi
Riwayat Perjalanan Operasi (Berdasarkan Rekam Medik)

Operasi dimulai pada pukul 22.17 WITA dan selesai pada pukul 23.00
WITA

Pukul 22.45 WITA Bayi lahir SC, langsung menangis, jenis kelamin
laki-laki, A-S : 7-9, berat badan lahir 3500 gram

Ibu menggunakan anestesi lokal dengan posisi tidur semi fowler

Instruksi pasca anestesi :


Bedrest selama 12 jam, boleh miring kanan/kiri, bila tidak mual/ muntah
boleh makan dan minum

16

( O )Obyektif
Keadaan umum ibu baik, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 88 x/mnt, suhu:
36,60C, respirasi 20 x/mnt.
Abdomen

: Luka bekas operasi baik, TFU 2 jari bawah pusat,

kontraksi uterus baik


Genetalia

: Perdarahan sedikit 50 cc

Urine tampung 300 cc


Infus RL flash II masih terpasang dengan tetesan 20 tetes/menit
A ( ASSASMENT )

Post SC hari ke I

( P ) PLANNING
1. Mengobservasi keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital
Keadaan umum ibu baik, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 84 x/mnt, suhu:
36,70C, respirasi 20 x/mnt.
2. Mengobservasi kontraksi uterus, TFU, perdarahan dan urine tampung
3. Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, perdarahan sedikit 50 cc,
urine tampung 300 cc
4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum bila tidak mual/muntah
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan pergerakan ringan
6. Memberikan terapi berupa :
Ampicillin 3 x 1 gram/6 jam
Alinamin F 3 x 1 ampul/8 jam
Vitamin C 3 1 ampul/12 jam
7. Memberikan terapi peroral berupa asam mefenamat 3 x 500 mg dan tablet
tambah darah 1 x 1 tablet
8. Mengobservasi tetesan infus RL dengan tetesan 20 tetes/menit

17

Hari/tanggal

: Senin, 7 Agustus 2007

Pukul

: 10.00 WITA

9. Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan


10. Ibu mengatakan akan meminum obat sesuai anjuran dan dosis minum
11. Keadaan umum ibu baik, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 84 x/mnt, suhu:
36,70C, respirasi 20 x/mnt, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat,
perdarahan sedikit 50 cc, dan urine tampung 300 cc

LANDASAN TEORI

KETUBAN PECAH DINI

DEFINISI
Ketubah Peceh Dini adalah pecahnya selaput ketuban secara spontan pada saat
sebelum inpartu atau selaput ketuban 1 jam kemudian tidak diikuti tanda-tanda
awal persalinan (tanpa melihat umur kehamilan).
PATHOFISIOLOGI
Faktor-faktor yang memudahkan pecahnya selaput ketuban adalah:
1.

Koria amnionitis
Menyebabkan selaput ketuban menjadi rapuh.

2.

Inkompetensi serviks
Kanalis servikalis yang selalu terbuka karena kelainan serviks uteri (faktor
konginetal, faktor aknisita dan faktor fisiologik).

3.

Kelainan letak
Tidak ada bagian terendah janin yang menutup PAP, yang dapat mngurangi
tekanan terhadap selaput ketuban bagian bawah.

4.

Trauma

18

Menyebabkan tekanan intra uterin mendadak meningkat.


GEJALA KLINIS/DIAGNOSIS
Diagnosa harus didasarkan pada:
1.

Anamnesa
-

Kapan keluarnya cairan

Warna

Bau

Adanya partikel-partikel di dalam cairan

2.

Inspeksi

3.

Inspekulo
Bila fundus ditekan atau bagian terendah digoyangkan, keluar cairan dan
terkumpul di forniks posterior.

4.

5.

Periksa dalam
-

Adanya cairan dalam vagina

Selaput ketuban tidak ada.


Pemeriksaan laboratorium

Uji fern, respon netrasin terhadap cairan alkalin amniotik (lakmus merah
menjadi biru).
Bila dengan cara diatas ternyata selaput ketuban pecah, maka diambil ketentuan
sebagai berikut:
1.

Saat selaput ketuban pecah ditentukan berdasarkan anamnesis pasti


tentang kapan pecahnya.

2.

Kalau anamnesis tidak pasti, maka selaput ketuban pecah anggaplah saat
penderita MRS.

3.

Kalau berdasarkan anamnesis pasti bahwa selaput ketuban sudah pecah


lebih dari 12 jam, maka setelah masuh kamar bersalin (MKB) dievaluasi 2
jam. Bila setelah 2 jam tidak ada tanda-tanda inpartu dilakukan terminasi
kehamilan (induksi/sesksio saesaria).

KOMPLIKASI

19

1.

Infeksi intrauterin Korioamnionitis

2.

Tali pusat menumbung

3.

Kompresi tali pusat

4.

Kelahiran premature

5.

Amniotik band syndroma yaitu kelainan bawaan akibat ketuban pecah


sejak hamil muda

PENATALAKSANAAN
A.

KPD dengan kehamilan Aterm


1.

Diberikan antibiotika (injeksi Ampicillin 1 gr/6 jam per


IV, tes dulu).

2.

Observasi suhu rektal tiap 3 jam, bila suhu meningkat >


37,60C segera terminasi.

3.

Bila suhu rektal tidak meningkat ditunggu 12 jam, bila


belum ada tanda-tanda inpartu dilakukan terminasi.

B.

KPD dengan kehamilan Preterm


I.

Perkiraan berat badan janin > 1500 gr


1.

Berikan antibiotika injeksi Ampicillin 1 gr/6 jam per IV, tes dulu 2
hari dilanjutkan Amoxicillin 3 x 500 mg/hari per os selama 3 hari.

2.

Diberikan Kortikosteroid untuk merangsang maturasi paru yaitu


injeksi Deksametason 19 mg IV, 2x selama 24 jam atau injeksi
Betametason 12 mg IV 2x selama 24 jam.

3.

Observasi 2 x 24 jam, bila belum inpartu segera terminasi.

4.

Observasi suhu rektal tiap 3 jam, bila ada kecenderungan


meningkat 37,60C segera terminasi.

II.

Perkiraan berat badan janin < 1500 gr


1.

Pemberian antibiotikan injeksi Ampicillin 1 gr/6 jam IV, tes dulu


selama 2 hari dilanjutkan Amxicillin 3 x 500 mg/hari per os selama 3
hari.

2.

Observasi 2 x 24 jam dan suhu rektal tiap 3 jam.

3.

Bila suhu rektal meningkat > 37,60C segera terminasi.

20

4.

Bila 2 x 24 jam air ketuban tidak keluar dilakukan USG


a.

Bila jumlah air ketuban cukup, kehamilan dilanjutkan


(konservatif).

b.

Bila air ketuban sedikit, segera terminasi.

5.

Bila 2 x 24 jam, air ketuban masih tetap keluar segera terminasi.

6.

Bila konservatif, sebelum penderita pulang diberi nasehat


a.

Segera kembali ke RS bila ada tanda-tanda demam atau


keluar air ketuban lagi.

b.

Tidak boleh koitus.

c.

Tidak boleh manipulasi vaginal.

Yang dimaksud terminasi adalah:


1.

Induksi persalinan dengan oksitosin drip 5 U dalam 500


cc D 5% dimulai 8 tetes.

2.

Seksio sesarea bila syarat oksitosin drip tidak terpenuhi


atau oksitosin drip gagal.

3.

Induksi persalinan dinyatakan gagal bila dengan 2 botol


(@ 5 U dalam 500 cc D 5%) belum ada tanda-tanda awal persalinan atau
bila 12 jam belum keluar dari fase laten dengan tetesan maksimal.

Indikasi untuk tindakan & rujukan segera jika ada tanda dan gejala infeksi:
Tanda & gejala:

1.

Nadi cepat (110 x/mnt atau lebih)

2.

Temperatur tubuh > 380C

3.

Menggigil

4.

Air ketuban atau cairan berbau


Rencana asuhan:

1.

Baringkan ibu miring ke kiri

2.

Pasang infus RL/garam fisiologis 125


ml/jam

3.

Berikan Ampicillin 2 gr atau Amoxicillin 2


gr per oral

21

4.

Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki


kemampuan asuhan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir

5.

Dampingi ibu ke tempat rujukan.

DAFTAR PUSTAKA

Doddy Ario Kumboyo, dkk. 2001. Standar Pelayanan Medik SMF Obstetri
dan Ginekologi. Rumah Sakit Umum Mataram.
Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri & Ginekologi FK Unud/RS Sanglah
Denpasar.
Helen Varney, dkk. 2002. Buku Saku Bidan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC.
Gulardi Hanifa Wiknjosastro, dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal & Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Tim Penyusun. 2004. Asuhan Persalinan Neonatal. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.

22

Anda mungkin juga menyukai