Anda di halaman 1dari 7

Metode Sederhana Menghitung Arus Hubungan

Singkat (Short Circuit) I


POSTED BY DIREKTORI LISTRIK POSTED ON 12:33 WITH NO COMMENTS
HTTP://DIREKTORILISTRIK.BLOGSPOT.CO.ID/2013/10/METODE-SEDERHANA-MENGHITUNG-ARUS.HTML

Metode Sederhana Menghitung Arus Hubungan Singkat (Short Circuit) - Analisia Short
Circuit Current (Arus Hubungan Singkat) bertujuan untuk menentukan besarnya arus hubungan
pendek yang dapat timbul pada suatu sistim tenaga listrik, sehingga mampu memberikan aksi
terhadap perbandingan besarnya arus yang lewat pada suatu sistim dengan rating ketahanan
peralatan didalam sistim tersebut melalui suatu alat proteksi arus lebih (Over Current Protection
Device) sehingga terhindar dari arus yang dapat merusaknya .

Hubungan Singkat (Short Circuit) dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen dan
peralatan dalam sistim distribusi daya. Perhitungan dan analisa yang mendalam perlu dilakukan
untuk mengetahui kemungkinan besarnya arus hubungan singkat yang dapat timbul pada
sebuah sistim distribusi sehingga dapat dilakukan pencegahan melalui pengaturan setting pada
alat proteksi arus lebih dan juga pemilihan peralatan atau komponen listrik yang akan digunakan
dengan menyesuaikan rating ketahanannya terhadap arus hubugnan singkat disesuaikan
dengan hasil analisa dan perhitungan Arus Hubungan Singkat.
Dalam melaksanakan metode sederhana ini, ada beberapa data yang diperlukan untuk
menghitung arus hubungan singkat dan biasanya data-data tersebut terdapat pada nameplate
peralatan ataupun dokumen yang menyertai peralatan tersebut.

Nilai Impedansi Transformator Tiga Phasa, untuk perhitungan arus lebih pada
transformator

Nilai reaktansi motor induksi dan motor sinkron, untuk perhitungan arus lebih pada motor
induksi dan motor sinkron

Nilai MVA jaringan, untuk perhitungan hubungan singkat pada sistim distribusi.

Berdsarkan jumlah kutub (pole) pada motor sinkron dan tegangan pada motor induksi, nilai
reaktansi untuk tiap-tiap peralatan tersebut adalah :
Tipe Mesin Listrik

X'' Subtransient

Salient Pole Generator 12 Pole

0,16

Salient Pole Generator 12 Pole

0,21

Motor Induksi diatas 600 V

0,17

Motor Induksi dibawah 600 V

0,25

Perhitungan sederhana untuk menentukan besarnya arus hubungan singkat tersebut adalah sbb
:
- Arus Hubungan Singkat Pada Transformator
Setiap transformator memiliki nilai impedansi dalam "%" yang tertera pada papan nama (name
plate) transformator tersebut. Nilai itu adalah nilai hasil pengujian transformotor tersebut saat
setelah diproduksi.
Sekilas mengenai cara menentukan nilai impedansi transforamtor
Proses pengujiannya secara garis besar adalah sebagai berikut : sebuah voltmeter terhubung ke
sisi primer transformator dan pada sisi sekunder terminal 3 -Phase digabung (hubungsingkat
antar ketiga phas) dan sebuah ampere meter dipasang pada sisi sekunder untuk membaca nilai
arus yang mengalir pada saat terjadinya hubungan singkat tersebut.
Kemudian tegangan disisi primer dinaikan secara bertahap sampai arus beban penuh pada sisi
sekunder tercapai (terbaca pada ampere meter).
Jadi, apabila pada name plate tertulis data sebagai berkut :
13,8KV 1000KVA - 480Y/277V dengan impedansi 5,75%
Arus Beban Penuh transformator (FLA - Full Load Ampere) pada sisi sekunder adalah :
FLA = KVA / 1,73 x L - L (sekunder)KV
FLA = 1000 / 1,732 x 0,48
FLA = 1202,85 A
Pada saat arus disisi sekunder telah mencapai arus beban penuh (1202 A), dilakukan
pencatatan nilai tegangan pada sisi primer. Dalam hal ini, misalkan nilai tegangan yang terbaca
disisi primer saat arus disisi sekunder telah mencapai arus beban penuh adalah sebesar 793,5
V.
Sehingga persentase nilai impedansi transformator tersebut adalah :
Z = 793,5 / 13800 = 0,0575
Sehingga % impedansi menjadi :
% Z = 0.0575 x 100 = 5,75 %
Kembali ke pokok masalah mengenai gangguan pada transfrmator, gangguan tiga phasa pada
sisi sekunder transformator maka besarnya arus gangguan maksimum yang dapat mengalir
melalui trafo menjadi :

100 / 5,75 kali FLA tranformator , atau


17,39 x 1202 = 20.903 A
Perhitungan cepat ini dapat membantu dalam menentukan arus gangguan pada sisi sekunder
transformator untuk tujuan pemilihan alat proteksi arus lebih yang tepat. Disamping itu, dengna
mengetahui besarnya arus gangguan pada transformator, kita bisa menentukan berapa besar
ketahanan KA peralatan Main Switch (circuit Breaker) yang harus dipasang. Dalam hal ini,
peralatan main switch yang harus dipasang harus yang memiliki ketahanan arus yang lebih
besar dari 21.000 A.
Lanjut untuk metode sederhana pada motor induksi dan motor sinkron dan jaringan :
Metode Sederhana Menghitung Arus Hubungan Singkat (Short Circuit) II

Metode Sederhana Menghitung Arus Hubungan


Singkat (Short Circuit) II
http://direktorilistrik.blogspot.co.id/2013/10/metode-sederhana-menghitung-arus_27.html
POSTED BY DIREKTORI LISTRIK POSTED ON 17:06 WITH 1 COMMENT

Metode Sederhana Menghitung Arus Hubungan Singkat (Short Circuit) II - Sebagai lanjutan
dari Metode Sederhana Menghitung Arus Hubungan Singkat (Short Circuit) I , yang membahas
mengenai maksimum arus pada saat terjadinya short circuit (hubungan singkat) pada trafo, pada
postingan ini kita akan mencoba metrode sederhana tersebut untuk analisis besarnya arus yang
dapat timbul pada generator apa terjadi gangguan short circuit (hubungan singkat). Sebelum kita
menganilisa besarnya arus gangguna karena hubungan singkat (short circuit) pada generator,
kita perlu mengetahui data (parameter) referensi generator seperti sebagai berikut :

Tipe Mesin Listrik

X'' Subtransient

Salient Pole Generator 12 Pole

0,16

Salient Pole Generator 6 Pole

0,21

Motor Induksi diatas 600 V

0,17

Motor Induksi dibawah 600 V

0,25

Arus Gangguan Pada Generator


Arus gangguan yang dapat timbul karena hubungan singkat (short circuit) pada Generator
berbeda dengan arus gangguan pada transformator. Kita akan mengetahui perbedaan tersebut

melalui contoh perhitungan dibawah ini :


Misalkan data sebuah generator : 1000KVA; 800kW; 0,8 % PF; 480V; 1.202 FLA; Sailent 12 pole
KVA = KW / PF
KVA = 800 / .8
KVA = 1000
FLA = KVA / 1,732 x L - L Volts
FLA = 1000 / 1,732 x 0,48
FLA = 1.202
(Dari dalam tabel, untuk generator Sailent 12 pole, nilai subtransient X" adalah 0,16)
FC = FLA / X "
FC = 1202 / 0.16
FC = 7.513 A
*, FLA = Full Load Ampere ; FC = Full Current
Jadi, arus gangguan dari Generator 1000KVA jauh lebih kecil dari transformator 1000KVA, Arus
gangguan Generator = 7513 A sedangkan pada Transformator = 20903 A. Perbedaan ini
disebabkan nilai impedansi pada transformator dan nilai-nilai reaktansi Generator adalah sangat
berbeda. Transformer 5,75 % sedangkan Generator 16%.
Proses metode sederhana ini dapat dilakukan pada perhitungan arus ganggunan motor listrik.
Lanjut untuk metode sederhana pada pada sistim jaringan :
Metode Sederhana Menghitung Arus Hubungan Singkat (Short Circuit) III

Metode Sederhana Menghitung Arus Hubungan


Singkat (Short Circuit) III
http://direktorilistrik.blogspot.co.id/2013/10/metode-sederhana-menghitung-arus_29.html
POSTED BY DIREKTORI LISTRIK POSTED ON 06:54 WITH NO COMMENTS

Metode Sederhana Menghitung Arus Hubungan Singkat (Short Circuit) III - Sebagai
kelanjutan dari Metode Sederhana Menghitung Arus Hubungan Singkat (Short Circuit) II, berikut
adalah cara cepat untuk mendapatkan besarnya nilai arus gangguan pada sistim yang dihitung
dengan mengetahui ketahanan arus hubungan singkat (short circuit) pada suatu jaringan tenaga
listrik yang biasanya ditulis dalam satuan MVA . Penggunaan Metode ini untuk pengukuran
gangguan pada sistim jaringan akan lebih cepat dan sederhana dibandingkan dengan
menggunakan sistem PU (per unit) atau metode ohmic. Pada metode ini kita tidak perlu
menggunakan konversi ke Basis MVA atau khawatir tentang tingkat tegangan seperti yang
ditemui pada metode perkuliahan Analisa Sistim Tenaga (AST).

Arus Gangguan Pada Sistim Jaringan Tenaga Listrik


Metode sederhana yang kita gunakan ini sangat berguna untuk mendapatkan perkiraan nilai
arus gangguan yang mungkin dapat timbul pada sebuah sistim jaringan tengaga listrik. Elemenelemen yang kita gunakan akan dikonversi kenilai MVA dan kemudian parameter didalam
rangkaian sistim jaringan dikonversi ke nilai input (primer) atau nilai masukan. Untuk lebih
jelasnya diapat dilihat melaui contoh perhitungan dibawah ini :
Bila diketahui ketahanan suatu jaringan primer (Utilitas) pada sisi primer Transformator adalah
MVAsc = 500MVA. Data Transformator yang terpasang dijaringan tersebut adalah sbb :
Transformer data
13,8KV - 480Y/277V
1000KVA Transformer Z = 5,75 %
Maka nilai MVA dari transformator tersebut adalah :
1000KVA / 1000 = 1 MVA

MVA Nilai = 1MVA / ZPU = 1MVA / 0,0575 = 17,39 MVA


Dengan kapasitas ketahanan transformator adalah 17,39 MVA maka besarnya gangguan arus
yang dapat timbul pada jaringan adalah sbb :
1 / Utilitas MVA + 1 / Trans MVA = 1 / MVAsc
1/500 + 1 / 17,39 = 1 / MVAsc
0,002 + 0,06 = 1 / MVAsc
MVAsc = 1 / ( 0,002 + 0,06 )
MVAsc = 16,129
Bearnya arus yang dapat timbul disisi sekunder akibat gangguan pada jaringan adalah :
FC 480V = MVAsc / ( 1,73 x 0,48 )
FC 480V = 16,129 / 0,8304
FC 480V = 19,423KA
FC 480V = 19.423 A
Bila ingin mengetahui data yang lebih akurat, peralatan yang terpasang seperti kabel dan
panjangnya dapat ditambahkan kedalam perhitungan dengan menggunakkan perhitungan
seperti diatas dengna rumus sebagai berikut :
Kabel MVA Nilai MVAsc = KV2 / kabel Z.
Data Z (Impedansi) kabel dapat diambilkan ari nilai X & R kabel yang biasanya terdapat dalam
data sheet kabel tersebut.
Kesimpulan
Kesimpulan dari metode sederhana ini adalah bahwa kita perlu mengetahui nilai arus gangguan
yang dapat timbul dalam sebuah istem untuk memduahkan dalam pemilihan dan pemansangan
peralatan Proteksi (Over Current Protective Devices - OCPD) secara lebih cepat sehingga tidak
terjadi pemasangan atau penggunaan peralatan yang under rate. Analisis dan perhitungan yang
lebih akurat dengan menggunakan software dan komputer serta teori perlu dilakukan untuk
mengetahui lebih ditail besarnya arus gangguan tersebut. Metode sederhana ini hanya berguna
untuk perkiraan awal dan hitungan kasar (perhitungan awal) secara cepat.

Anda mungkin juga menyukai