Oleh :
JALALUDDIN
713401D08092
PEMERINTAH ACEH
AKADEMI ANALIS KESEHATAN
BANDA ACEH
2012
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
ANALISA
BAKTERI
Escherichia
coli
DI
KOLAM
RENANG
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, hewan,
tumbuhan dan jasad-jasad lain. Air yang kita perlukan adalah air yang memenuhi
persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif.
Air yang tidak tercemar didefinisikan sebagai air yang tidak mengandung
bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga
air tersebut dapat dipergunakan secara normal. Air yang memenuhi syarat,
diharapkan dampak negatif penularan penyakit melalui air bisa diturunkan (Sunu,
2001).
Air merupakan sumber utama bagi kelangsungan kehidupan di muka bumi
ini, air hampir menutupi 71% permukaan bumi. Pembagian jenis - jenis air di
kategorikan menjadi dua bagian, diantaranya ialah; Air tanah, dan air permukaan.
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Sedangkan Air
pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah
dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali,
rawa, kolam, dan lain sebagainya (Etnize, 2009).
Pencemaran air oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya ataupun
oleh zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat
pengaliran air olahan dari pusat pengolahan ke konsumen. Dibeberapa Negara
yang sedang berkembang, termasuk di Indonesia, sungai, danau, kolam dan kanal
sering digunakan untuk berbagai kegunaan misalnya untuk mandi, mencuci
pakaian, untuk pembuangan limbah kotoran (tinja), sehingga badan air menjadi
tercemar berat oleh virus, bakteri patogen serta parasit lainnya (Dwidjoseputro,
1990).
Berenang di kolam renang adalah kegiatan olah raga atau rekreasi yang
banyak digemari oleh masyarakat termasuk anak-anak. Dalam mempertahankan
jaminan dan mutu akan tempat-tempat yang menjadi objek wisata, sanitasi
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Menurut WHO sanitasi adalah
upaya pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat
menimbulkan
atau
mungkin
menimbulkan
pengaruh
yang
merugikan
yang
digunakan sebagai salah satu objek wisata umum di Kota Banda Aceh dari
pencemaran air yang telah diberi desinfektan terhadap bakteri Escherichia coli
sebelum dan sesudah penggunaan kolam renang.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan pada kolam renang
Waterboom Ulee Lheue yang menggunakan air laut sebagai sumber air pada
kolam tersebut, dari proses pengolahan sampai dengan penggunaannya telah
melewati kondisi yang berpeluang terhadap pencemaran mikroorganisme, maka
dari itu ingin diketahui jumlah kuman Escherichia coli pada air kolam renang
Waterboom Ulee Lheue Banda Aceh sebelum digunakan oleh pengunjung.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah bakteri pada air
kolam renang Waterboom Ulee Lheue Banda Aceh.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah bakteri
Escherichia coli pada air kolam renang Waterboom Ulee Lheue Banda Asceh
yang telah diberi Chlorin sebelum digunakan oleh pengunjung.
D. Pertanyaan Penelitian
Berapakah jumlah bakteri Escherichia coli pada air kolam renang
Waterboom Ulee Lheue Banda Aceh yang telah diberi Chlorin sebelum digunakan
oleh pengunjung.
E. Manfaat Penelitian
1. Memberikan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh tentang
pengaruh kualitas air kolam renang Waterboom Ulee Lheue sehingga dapat
diambil kebijakan dan langkah strategis untuk penyehatan air di tempat-tempat
umum
2. Memberikan masukan bagi pengguna air kolam renang Waterboom Ulee
Lheue untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya dampak negatif dari
penggunaan air kolam yang belum terjamin kualitasnya.
3. Dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa/i analis dan bahan bacaan
pada pustaka Akademi Analis Kesehatan.
4. Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Air
1. Pengertian Air
Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air bahwa yang dimaksud dengan air
adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun di bawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut
yang berada di darat. Air adalah salah satu diantara pembawa penyakit yang
berasal dari tinja untuk sampai kepada manusia. Supaya air yang masuk ketubuh
manusia baik berupa makanan dan minuman tidak menyebabkan penyakit, maka
pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi adalah
mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai
sumber penyakit dengan air yang diperlukan (Sutrisno, 2004).
2. Kualitas Air
a) Kualitas Bakteriologis
Persyaratan
biologis
berarti
air
bersih
itu
tidak
mengandung
bakteri Escherichia Coli. Air yang mengandung golongan Coli dianggap telah
terkontaminasi dengan kotoran manusia (Sutrisno, 2004).
Menurut Permenkes Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/
2002, Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Air
bersih didapat dari sumber mata air yaitu air tanah, sumur, air tanah dangkal, atau
air tanah dalam (Kusnaedi, 2004).
b) Kualitas Kimia
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai
berikut :
1). pH netral.
pH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas
keadaan asam atau basa sesuatu larutan (Sutrisno, 2004). Skala pH diukur dengan
pH meter atau lakmus. Air murni mempunyai pH 7. Apabila pH di bawah 7
berarti air bersifat asam, sedangkan bila di atas 7 bersifat basa atau rasanya pahit
(Kusnaedi, 2004).
2). Tidak mengandung bahan kimia beracun.
Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti
Sianida Sulfida, Fenolik (Kusnaedi, 2004)
3). Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam.
Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam
seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Cl, Cr, dan lain-lain (Kusnaedi, 2004).
3. Kolam Renang
a) Air Kolam Renang
Menurut Peraturan Menteri kesehatan Nomor : 416/Men.Kes/Per/IX/1990
yang dimaksud dengan air kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang
digunakan untuk olah raga renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
Air di tempat-tempat berenang, terutama di kolam-kolam umum dapat
membahayakan kesehatan. Kolam renang dan daerah sekitarnya dapat menularkan
infeksi mata, hidung, tenggorokan dan saluran pencernaan, selain itu juga dapat
menyebabkan penyakit impetigo, serta penyakit kulit lainnya, karena itu adalah
keharusan untuk senantiasa menjaga kualitas kebersihan air tersebut. Juga harus
senantiasa diadakan pengawasan terhadap proses desinfeksi agar kadar
desinfektan chlor ada dalam batas persyaratan (Staf Pengajar FKUI, 1993).
Waterboom Ulee Lheue Kota Banda Aceh ini dibuka untuk umum, jadi
pemakai/pengunjung bervariasi, baik dari tingkatan umur, jenis pekerjaan, suku
bangsa dan tujuannya. Dari hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti tahun 2012 diketahui rata-rata pengunjung setiap harinya adalah 150-350
orang setiap harinya yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa. Kegiatan
pengunjung meliputi kegiatan rekreasi, berolahraga, wisata air, menikmati
panorama alam, menikmati makanan dan minuman di restoran dan kafe-kafe tepi
air yang terdapat di dalam Waterboom Ulee Lheue.
Lokasi beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata per tahun 1.065 mm,
suhu udara rata-rata 26,4 C, Memiliki air tanah yang asin dan merupakan daerah
pasang surut. Dengan pola penataan baik secara arsitektural maupun teknologi
pada situasi pantai, Waterboom Ulee Lheue menggunakan air laut sebagai sumber
air kolam renang setelah dilakukan penyulingan (destilasi) dengan penambahan
zat chlorine dengan menggunakan alat chloronator, yaitu alat pembubuh khusus
zat chlor dalam bentuk gas (C12).
Untuk memenuhi kebutuhan akan air kolam, saat ini telah dikembangkan
sistem pengolahan air asin
Proses mengolah air asin menjadi air tawar atau sering dikenal dengan
istilah desalinasi dilakukan dengan menggunakan proses destilasi (penyulingan).
Proses destilasi memanfaatkan energi panas untuk menguapkan air asin. Uap air
tersebut selanjutnya didinginkan menjadi titik-titik air dan hasil ditampung
sebagai air bersih yang tawar. Mesin yang digunakan dalam pengolahan air asin
menjadi air tawar adalah Evaporator. Evaporator adalah sistem utama untuk
mengolah air laut menjadi air tawar melalui proses penguapan air laut.
Sebaliknya, air bersih akan diproduksi, dengan menghilangkan garam dari air laut.
Evapotrator untuk mengolah air laut dirancangan untuk mengumpulkan uap yang
terjadi di dalam proses penguapan (Wahyudi, 2011).
B. Bakteri
1) Pengertian Bakteri
Bakteri (Yunani; bacterion = tongkat atau batang) adalah mikroorganisme
bersel satu, mempunyai dinding yang kuat dan bentuk yang tetap, inti prokariot
(primitif yang terbuka dan tidak terbungkus dalam suatu selaput atau membran
dan terdiri dari DNA ), berkembang biak dengan cara memperbanyak diri dengan
pembelahan biner, dapat bergerak dengan menggunakan flagel, ada juga dengan
serabut poros (spirochete), dan dapat hidup sendiri atau berkoloni (Sutio, 2008).
2) Pengelompokan Bakteri
Makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang
dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya.
Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu
golongan. Pengelompokan bakteri didasarkan pada berbagai macam aspek, yaitu :
3) Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil), dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
a. Bentuk Coccus
Bakteri berbentuk coccus meliputi : Monococcus, Diplococcus, Tetracoccus,
Sarkina, Streptococcus, Stapilococcus
b. Bentuk Basil
Bakteri berbentuk basil meliputi: Monobasil, Diplobasil, Streptobasil
c. Bentuk Spirilia
Bakteri berbentuk Spirilia meliputi: Spiral, Spiroseta, Vibrio.
5) Nutrisi Bakteri
Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan
menjadi dua:
a. Bakteri heterotrof : bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri.
Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri
parasit tergolong bakteri heterotrof.
b. Bakteri autotrof bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri.
7) Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 oC.
b. Kelembaban,
lingkungan
lembab
dan
tingginya
kadar
air
sangat
c. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat
mematikan bakteri.
d. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat
menghambat bahkan mematikan bakteri (Hidayat, 2005)
C. Escherichia coli
Escherichia coli umumnya merupakan flora normal saluran pencernaan
manusia dan hewan. Sejak 1940 di Amerika Serikat telah ditemukan strain-strain
Escherichia coli yang tidak merupakan flora normal saluran pencernaan. Strain
tersebut dapat menyebabkan diare pada bayi (Sukamto, 1999).
Escherichia coli merupakan kuman oportunis yang banyak ditemukan
didalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat
menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare pada anak dan travelers
diarrhea, seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh
lain diluar usus (Staf pengajar FKUI, 1993).
Escherichia coli tidak membentuk spora, yang dapat meragikan laktosa
dengan pembentukan asam dan gas pada suhu 37 oC dan 44 oC dalam waktu
kurang dari 48 jam (Purnomo, 1997).
: Eubacteriales
Famili
: Enterobacteriaceae
Tribe
: Escherichiae
Genus
: Escherichia
Spesies
: Escherichia coli
C, dengan suhu
optimum37 oC. pH optimum untuk pertumbuhannya adalah pada 7,0 7,5, sedang
pH minimum adalah 4,0 dan maksimum adalah 9,0.
mempunyai ukuran panjang 2,0-6,0 mikron dan lebar 1,1-1,5 mikron, tersusun
tunggal, berpasangan dengan flagella peritrik. Salah satu faktor yang
mempengaruhi sifat patogenik Escherichia coli adalah kemampuan untuk
melakukan adesi pada sel-sel hewan dan manusia. Kemampuan untuk melakukan
adesi ini diduga disebabkan oleh adanya fibria atau pili yang dapat menyebabkan
adesi dan kolonisasi strain ETEC pada hewan dan manusia terdiri dari beberapa
tipe antigenik (Sukamto, 1999).
b. Infeksi di luar saluran pencernaan yaitu: infeksi saluran kemih, abses usus
buntu, peritonitis, radang empedu dan infeksi pada luka bakar.
Kemudian patogenitas dari kuman Escherichia coli
juga dapat
menyebabkan sepsis. Ketika host dalam keadaan normal, Escherichia coli dapat
mencapai aliran darah dan menyebabkan sepsis. Bayi yang baru lahir rentan sekali
terhadap sepsis Escherichia coli karena mereka kekurangan antibody IgM. Sepsis
dapat terjadi setelah infeksi saluran kencing (Jawert, dkk, 2005).
D. Pencemaran Air
Kontaminasi yang mencemari air digolongkan ke dalam tiga kategori
yaitu; kimia, fisik dan biologis. Kontaminasi non tertentu dalam setiap kategori ini
dapat mempunyai pengaruh nyata terhadap kualitas air. Kategori hayati karena
mempunyai potensi untuk berlaku sebagai pembawa mikroorganisme patogenik.
Organisme penyebab penyakit-penyakit ini terdapat dalam tinja atau air
seni pada orang yang menderita infeksi dan ketika dibuang dapat memasuki
kumpulan air yang pada akhirnya berfungsi sebagai sumber air minum (Staf
Pengajar FKUI, 1993).
E. Mikroorganisme Indikator Pencemaran Air
Istilah mikroorganisme indikator sebagaimana digunakan dalam analisa air
mengacu pada sejenis mikroorganisme yang kehadirannya di dalam air merupakan
bukti bahwa air tersebut terpolusi oleh bahan tinja dari manusia atau hewan.
Artinya terdapat peluang bagi berbagai macam mikroorganisme patogenik yang
secara berkala terdapat dalam saluran pencernaan untuk masuk ke air tersebut.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu
mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari penelitian dengan menguraikan sejelas
mungkin (Notoadmodjo, 1997). Dalam hal ini berupa gambaran Esherichia coli
dalam kolam renang Waterboom Ulee Lheue.
C. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kolam renang yang berjumlah
3 kolam, yaitu : kolam anak-anak, kolam dewasa, dan kolam anak-anak diawasi
dewasa.
D. Sampel
Sampelnya adalah air kolam renang Waterboom Ulee Lheue, sebanyak
lebih kurang 250 ml dari 3 kolam pemandian waterboom dan diambil pada pagi
hari sebelum digunakan oleh pengunjung dengan nilai ambang batas maksimal
jumlah bakteri Escherichia coli 200 bakteri / 100 ml air.
E. Instrumen Penelitian
1. Alat dan Bahan
a. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah: tabung reaksi steril,
erlenmeyer 250 ml, tabung durham, autoclave, sendok/ tangkai pengaduk, rak
tabung, pipet ukur 10 ml, bunsen, timbangan, oven, incubator, ose bulat.
b. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah alkohol 96%, aquadest, tali pengikat,
kertas pembungkus, korek api.
2. Media
Adapun media yang digunakan pada saat penelitian yaitu ; Media Lactosa
Broth (LB) dan Brilliant Green Lactosa Broth (BGLB).
F. Prosedur Kerja
1). Persiapan Alat
Alat-alat dari gelas yang akan dipakai pada saat penelitian harus terlebih
dahulu disterilkan dalam oven pada suhu 180 oC selama 15 menit.
2). Perlakuan Sampel
Sebelum diperiksa sampel diambil sebanyak 250 ml dengan menggunakan
botol timba pada waktu pagi hari sebelum digunakan oleh pengunjung lalu segera
diperiksa di laboratorium.
2. Penyajian Data
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel. Tabel yang
digunakan yaitu dalam bentuk tabel MPN 5:1:1.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Adapun hasil penelitian pada analisa bakteri Escherichia coli di kolam
renang Waterboom Ulee Lheue Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut :
Dengan menggunaan tabel MPN
tabung adalah
Tabel 1. MPN Escherichia Coli (seri 5 1 1) menurut Formula Thomas.
Jumlah tabung
(+) gas pada
penanaman
media LB
Indeks
MPN
per 100
ml
No
Sampel
Kolam anak-anak
0 1
0 1
12
Kolam dewasa
1 1
0 0
17
Kolam anak-anak
5
1 0
0 0
67
1 1
1 1
700
diawasi dewasa
4
Kontrol
B. Pembahasan
Escherichia coli umumnya merupakan flora normal saluran pencernaan
manusia dan hewan. Sejak 1940 di Amerika Serikat telah ditemukan strain-strain
Escherichia coli yang tidak merupakan flora normal saluran pencernaan. Strain
tersebut dapat menyebabkan diare pada bayi (Sukamto, 1999).
Definisi
objek
Waterboom
adalah
sebuah
taman
hiburan
yang
Sedangkan untuk pengujian sampel air pada kolam renang untuk anakanak, dewasa dan kolam anak-anak diawasi orang dewasa diambil pada pagi hari
sebelum digunakan. Dari hasil pemeriksaan diketahui jumlah bakteri yang
terdapat tiap-tiap kolam tersebut masih normal, hal ini disebabkan karena air yang
digunakan adalah air laut yang telah disuling dan pemberian clor yang berfungsi
untuk membunuh bakteri yang menjernihkan air.
Pemeriksaan dengan menggunakan MPN adalah untuk menentukan bakteri
Escherichia coli dengan melewati tes perkiraan dan penegasan seri 44 oC adalah
uji untuk menentukan jumlah bakteri Escherichia coli karena adanya zat Brilliant
Green dan diinkubasi pada suhu 44 oC dapat menghambat pertumbuhan bakteri
lain kecuali Escherichia coli.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap jumlah
Escherichia coli pada air kolam renang Waterboom Ulee Lheue Kota Banda Aceh
maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada air kolam renang Waterboom Ulee Lheue Banda Aceh terdapat bakteri
Escherichia coli index MPN Escherichia coli 12 bakteri / 100 ml air (untuk
kolam pemandian anak-anak), 17 bakteri / 100 ml air (untuk kolam pemandian
orang dewasa),
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat dikemukakan saran sebagai
berikut :
1. Disarankan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh dan Dinas Kesehatan agar
lebih menjaga dan mensosialisasikan tentang pentingnya kesehatan pada
tempat umum dan objek wisata (Waterboom Ulee Lheue) pada khususnya.
2. Disarakan kepada pengelola Waterboom Ulee Lheue agar lebih menjaga
ketertiban pengguna, kebersihan lingkungan serta kualitas air yang digunakan.
3. Disarankan kepada pengguna Waterboom Ulee Lheue, supaya lebih menjaga
kesehatan dan kebersihan, serta mengetahui dampak negative dari infeksi
bakteri pencemaran air.
4. Agar dilakukan penelitian terhadap kualitas air baik kimiawi maupun biologis.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2010,
Selektif
dan
Diferensial
Media-media,
http://1n1nt1.blogspot.com-/2010/12/selektif-dan-diferensial-mediamedia.html, Diakses 27 Februari 2012
Anonim,
2011,
Pemeriksaan
Index
MPN
Escherichia
http://1n1nt1.blogspot.com-/2011/08/pemeriksaan-index-mpnescherichia-coli.html, Diakses 27 Februari 2012
Coli,
Buckle, K.A, R.A. Edwards,G.H. Gleet dan M. Wotton. 1987. Food Science.
Diterjemahkan oleh Hari Purnomo dan Adiono. 1987. Ilmu Pangan.
Universitas Indonesia.
Depkes RI, 1990 Nomor : 416 tahun 1990, Tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air, Departemen Kesehatan RI.
Dwidjoseputro. 1990. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta
Etnize, 2009, Jenis-jenis Air Di Bumi, http://etnize.wordpress.com/tag/jenisjenis-air.html, Diakses tanggal 22 Februari 2012
Jawert, Melnick, Adelberg, 2005, Mikrobiologi Kedokteran (Medical
Microbiology), Salemba Medika, Jakarta
Kusnaedi, 2004, Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk Air Minum,
Swadaya, Jakarta.
Maiimut,
2011,
Pemeriksaan
Mikrobiologi
Swap
Test,
http://maiimut.blogspot.com/2011/12/pemeriksaan-mikrobiologiswab-test.html, Diakses 27 Februari 2012
4. Cara Kerja
a) Ditimbang media Lactosa Broth sebanyak 1.04 gr dalam piring timbang
b) Dimasukkan kedalam beacker gelas lalu dilarutkan dengan air aquades
c) Setelah larut dimasukkan ke dalam erlenmeyer 80 ml lalu add kan sampai
tanda batas dengan menggunakan air aquades
d) Dipanaskan dengan kompor hingga mendidih, aduk perlahan-lahan
e) Kemudian dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak
10 ml lalu ditutup diberi etiket pada setiap tabung tersebut
f) Selanjutnya media tersebut dibungkus dengan kertas dan disterilkan ke
dalam autoclave selama 15 menit suhu 121oC
g) Media siap untuk digunakan
4. Cara Kerja
a) Ditimbang media Lactosa Broth sebanyak 3.9 gr dalam piring timbang
b) Dimasukkan kedalam beacker gelas lalu dilarutkan dengan air aquades
c) Setelah larut dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml lalu add kan sampai
tanda batas dengan menggunakan air aquades
d) Dipanaskan dengan kompor hingga mendidih, aduk perlahan-lahan
e) Kemudian dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 5
ml lalu ditutup, diberi etiket pada setiap tabung tersebut
f) Selanjutnya media tersebut dibungkus dengan kertas dan disterilkan ke
dalam autoclave selama 15 menit suhu 121oC
g) Media siap untuk digunakan
4. Cara Kerja
a) Ditimbang media Brilliant Green Lactosa Broth sebanyak 5.6 gr dalam
piring timbang
b) Dimasukkan kedalam beacker gelas lalu dilarutkan dengan air aquades
c) Setelah larut dimasukkan ke dalam erlenmeyer 1000 ml lalu add kan
sampai tanda batas dengan menggunakan air aquades
d) Dipanaskan dengan kompor hingga mendidih, aduk perlahan-lahan
e) Kemudian dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 5
ml lalu ditutup, diberi etiket pada setiap tabung tersebut
f) Selanjutnya media tersebut dibungkus dengan kertas dan disterilkan ke
dalam autoclave selama 15 menit suhu 121oC
g) Media siap untuk digunakan
Gambar 5 : Kolam renang untuk umum ( Anak-anak dalam pengawasan orang tua)
Gambar 8 : Pipa saluran pengambilan air dan Alat untuk membuang air
Gambar 12 : Media Lactosa Broth dan Media Brilliant Green Lactosa Brooth
Gambar 16 : Control positif ( Air Kolam renang Anak-anak diawasi orang dewasa )
Pertumbuhan Bakteri Pada Media LB ( 5 1 1 ) dan BGLB ( 5 1 1 )
Pengumpulan Data
Penulisan Proposal
Seminar Proposal
Permohonan Penelitian
Penelitian
Penulisan KTI
Sidang KTI
Bulan
Kegiatan/Minggu
No
I
II
III
Januari
IV
II
III
Februari
IV
II
III
Maret
IV
II
III
Mei
IV
II
III
Juni
IV
41
= Positif (+)
2. Glukosa Oksidatif
= Negatif (-)
3. Laktosa
= Positif (+)
4. LIA
= Negatif (-)
5. SIM
6. T S I
b. Gas
= Positif (+)
c. Indol
= Negatif (-)
= a. Reaksi
= Positif/Positif (+/+)
b. H2S
= Positif (+)
c. Gas
= Negatif (-)
7. Mr.Vp
= Negatif (-)
8. Cimon Citrat
9. Urea
= Negative (-)
42
BIODATA
Nama
: Jalaluddin
Tempat/Tanggal Lahir
Agama
: Islam
Alamat
b. Ibu
: Samsuriah
: Tani
b. Ibu
Riwayat Pendiddikan
1.
2.
3.
4.