Anda di halaman 1dari 2

SATU ORANG SATU TETES, SEJUTA ORANG SATU SAMUDERA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah


Air merupakan bagian terpenting dalam siklus kehidupan manusia. Tanpa
air, manusia tidak bisa hidup. Saat ini, banyak orang-orang memakai air
dengan berlebihan. Slogan dan poster terpampang dimana-mana. Namun,
perilaku mereka masih saja belum bergeser untuk berubah. Yang artinya,
slogan dan poster hanya sebagai hiasan dinding semata.
Salah satu contoh pemakaian air yang berlebihan ialah saat wudhu.
Bayangkan saja, 2 juta orang egi haji ke masjidil Haram setiap harinya. Jika
perorang dalam satu hari menggunakan 10 liter untuk wudhunya, berarti
setiap harinya Masjidil Haram menggunakan 20 juta liter air. Kita coba
perbandingan yang lain. Jika rata-rata setiap orang menghabiskan 10 dam 3
untuk keperluan MCK, minum dan termasuk bahan baku produksi industri,
berarti penduduk dunia yang berjumlah 7 miliar orang, setiap dalam kurun
waktu 25 hari, kita sama seperti menghabiskan volume air Samudera Arktik!
Cukup mencengangkan bukan ?!
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.2.1 Tujuan

Mengajak masyarakat agar berhemat dan memperhatikan pemakaian


airnya.
Menjelaskan tentang arti pentingnya menghemat air.

1.2.2 Manfaat

BAB 2

Bertambahnya wawasan masyarakat tentang cara-cara menghemat


air.
:

PEMBAHASAN

Jika kita tidak cekatan dalam pengggunaan air untuk wudhu, bisa-bisa
berliter-liter air akan terbuang sia-sia. Cermati saja orang yang sedang berwudhu
dengan keran air. Kebanyakan dari mereka tidak mematikan keran saat ia sedang
sibuk membereskan lengan bajunya. Tentu saja itu akan membuat banyak air
terbuang dengan sia-sia. Oleh karena itu, saya membuat alat sederhana yang dapat
menghemat air wudhu agar tidak banyak yang terbuang sia-sia. Saya namakan ini
Kaki Untuk Tetes Air
Alat dan Bahan:
Ember ukuran besar atau gallon air.
Rem sepeda bekas.

Papan kayu ukuran 30 x 10 cm.


Cara Membuat:
Lubangi bagian bawah dari selimut ember atau gallon dengan diameter kirakira 2 cm.
Rem bagian tangan di pasang papan untuk pijakan kaki.
Temple kabel rem di sisi ember atau gallon
Rem bagian kampasnya (karet) dibungkus plastik, agar tidak mengotori air
yang keluar. Temple didepan lubang tadi sedemikian rupa.
Isi gallon atau ember dengan air.
Cara Kerja:
Saat kita menginjak papan pada rem, kabel akan tertarik dan kampasnya akan
tertarik ke atas juga dan otomatis lubang akan terbuka, air pun keluar. Singkatnya,
apabila kita menginjak papan pada rem, air akan keluar dari lubang.
Dengan alat sederhana yang sudah saya paparkan diatas, kita bisa berhemat
dan air tidak terbuang sia-sia. Bahan dan alat mudah didapat, hasilnya pun bisa kita
hemat. Tentu ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya yng sedang
krisis air.

Anda mungkin juga menyukai