Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN LOW SEGMEN CEASARIA SECTIO

(LSCS) DENGAN EKLAMSIA DIRUANG UPI BERSALIN I RSUD


Dr.SOETOMO SURABAYA
Nama
NIM
Pengkajian Tgl.

: Herry Reonardo
: 019930023 B
: 4 september 2001

Ruangan
No.Reg
Jam

: Bersalin I
: 10080471
: 10.15 Wita

A. IDENTITAS
Nama
: Ny.S.M
Nama suami : Tn. A
Umur
: 37 Tahun
Umur
: 32 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Suku/bangsa : Madura/Indonesia.
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMU
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Swasta
Pekerjaan
: Sopir Angkot
Alamat
: Jl. Kedung Asri
Alamat: Jl.Kedung Asri

Rungkut 2.No.38,sby
Rungkut 2.No.38,sby
Status perkawinan : Kawin 1 x
Usia perkawinan : 1 Tahun.
MRS
: 3 September 2001,Pukul 03.00 Wib
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Persepsi Terhadap Kehamilan
a. Mengapa klien datang keRumah sakit karena klien tidak sadar & kejang
b. Persepsi klien terhadap kehamilan ibu mengharapkan anaknya nanti
lahir dengan selamat dan bila Tuhan mengijinkan anak laki-laki
c. Apakah kehamilan ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari
hari? ya,karena persalinan melalui jalan operasi klien sangat khawatir
dlm melakukan aktivitas sehari-hari terutama merawat bayinya sangat
terbatas khawatir jebol, juga pengetahuan ibu kurang karena anak pertama.
d. Harapan yang klien inginkan setelah persalinan melalui operasi dapat
merawat bayinya walaupun sgt khawatir terhadap luka bekas operasi
e.Klien tinggal dengan suami
f. Siapa orang yang terpenting bagi klien ? Suami dan orang tua
g. Sikap keluarga terhadap keadaan saat ini sangat mendukung
h. Kesiapan mental menjadi ibu : ya,walau khawatir mengenai proses persalinan (keselamatan diri dan bayinya),klien bersyukur karena sudah
selamat
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 12 tahun
Siklus : teratur tiap bulan
Banyaknya : Banyak
Lamanya : 5 hari
Disymenorrhoe : Tidak
HPHT : Klien Lupa

Keluhan : Sering nyeri kepala, ekstrimitas bengkak, sering kesemutan


Sejak kehamilan 8 bulan.Tgl. 3 September 2001,pukul 22. 00 Wib klien
merasa pusing dibawa kebidan disana kejang 2 x selama 2 mnt, pukul
24.00 Wib klien MRS diRSI Surabaya, kejang 1 x selama 2 mnt, dpt
terapi injeksi Valium 2 amp + infus D5 % kemudian dirujuk ke RSUD.
Dr.Soetomo,Surabaya.
b. Riwayat Kehamilan
Anak Ke
Kehamilan
Persalinan
Komplikasi Nifas
Anak
NO.

TAHUN

2001
(Hamil
sekara
ng)

Umur
kehamil
an

penyulit

jenis

Peno
long

peny
ulit

Laserasi

9
bln

eklam
sia

LSCS

Dok
ter

Ada

Tdk
ada

Infeksi

Td k
ada

perda
rahan

Jenis

bb

Ada

Lakilaki

2,2
5
kg

pj

4
5
c
m

c. Kehamilan Sekarang
Diagnosa
: GI P0 A 0 H 0 36/37 Mg ATH + Tak Infartu.
Imunisasi
: TT1 sudah; TT2 sudah
ANC : 3 Kali (kebidan praktek) Tidak pernah mendapat HE,menurut pengakuan klien
Keluhan selama Hamil :
Mual dan muntah pada trimester pertama,pusing ya bila bangun
dari duduk atau tiduran, sering nyeri pinggang dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari Kaki bengkak.
Pengobatan selama hamil Tidak ada
Pergerakan janin Ya sejak usia kehamilan 4 bulan,aktif.
Rencana perawatan bayi : sendiri dibantu oleh orang tua
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
Breast care
: Tidak
Perineal care : Tidak
Nutrisi
: Tidak
Senam Nifas : Tidak
KB
: Tidak
Menyusui
: belum tahu caranya
3. Riwayat Keluarga Berencana
Melaksanakan KB: Tidak
4. Riwayat Kesehatan

Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada


Pengobatan yang didapat : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : DM (-),Jantung (-),Hipertensi (+),Gemelli (-)
Secara keseluruhan dalam keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit
Tersebut diatas.
5. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola Nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari,
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan rumah : Nasi,lauk pauk,kadang susu
Makanan yg tidak disukai/alergi/pantangan : Selama hamil tdk boleh
makan buah takut bayinya besar. (Saat pengkajian klien masih puasa
krn flatus (-)/ peristaltic usus masih lemah).
2. Pola eliminasi
BAK sering 5 6 x/hari,warna kuning muda, (saat pengkajian terpa
sang kateter,urine = 850 cc/6 jam,warna kuning jernih).
BAB teratur 1 x hari,warna kuning,bau agak menusuk,konsistensi lembek,keluhan tidak ada.(Saat pengkajian belum ada BAB)
2. Pola Personal Hygiene
(Saat pengkajian belum klien belum mandi/diseka), Mandi 2 3 x/hari,
pakai sabun mandi.
Oral hygiene/gosok gigi 3 x/hari; pagi,siang,sore atau setelah makan
Cuci rambut 2 x/minggu,pakai shampo
3. Pola Istirahat dan Tidur
Lama tidur 7 8 jam/hari,sebelum tidur minum air putih,selama hami
posisi tidur terus terlentang,miring agak sulit
4. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester ke- III
klien istirahat bekerja hanya diam dirumah,membantu memasak dan
bersih-bersih rumah,olahraga jalan-jalan pagi
5. Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
Merokok,minuman keras dan ketergantungan obat : tidak ada
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah
: 180/110 mmHg
Nadi
: 96 x/mnt
Respirasi : 28 x/mnt
Suhu
: 38,10c
Berat Badan
: 57,5 Kg
Tinggi Badan : 158 cm.
(Ditimbang & diukur bersama bagian gizi tgl.5 September 2001)
1. Sistem penglihatan
Mata simetris, kelopak mata normal,gerakan mata normal,pergerakaan
tidak ada kelainan,konjuntiva normal/merah,klien mengeluh mata kanan agak kabur/berbayang.
2. Sistem pernapasan
Jalan napas bersih,pernapasan tidak sesak dengan atau tanpa aktivitas,
suara napas vesikuler,tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.

3. Sirkulasi Jantung
Kecepatan denyut apikal 86 x/mnt,irama teratur,bunyi S1S2 tunggal,sakit dada tidak ada baik saat aktivitas maupun tidak, klien sering
pusing
4. Sistem pencernaan
Gigi tidak ada carries,tidak memakai gigi palsu
5. Sistem Urogenital
BAK : Terpasang kateter,Urine/6 jam 850 cc,warna kuning jernih.
6. Sistem integumen dan muskuloskletal
Turgor kulit elastis,warna kulit kemerahan,kontraktur pada ekstrimitas
tidak,kesulitan pergerakan tidak, kedua ekstrimitas bawah edema.
7. Dada dan axilla
Mamae membesar ya,areola mamae warna coklat kehitaman,papilla ka
nan mamae menonjol,yg kiri mendelep/rata,colostrum belum keluar
payudara keras & sakit (merangsemi).
PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN DAN GENITAL
I. PEMERIKSAAN ANTENATAL
Klien ANC pada bidan praktek,memasuki minggu ke 36/37 tekanan darah
klien tinggi,sering pusing & muntah serta ekstrimitas terutama kaki bengkak.
Klien Kiriman dr ahli kebidanan dari RSI Surabaya,dengan G I P 0 0 0 0 0
36/37 minggu ATH + Tak Infartu (eklamsia).
Periksa kencing bukan hamil saat kehamilan 6 bulan.
II. INTRA NATAL (PERSALINAN)
Kala I :
Tgl. 3 September 2001 Pukul 00.30 Wib. His dimulai
Status Obstetri :
Tinggi Fundus uteri = 32 cm,letak janin kepala,DJJ (+)= 13 12 13, His (-).
Diagnosa Pre-operatif :G I P 0 0 ATH + Tak Infartu; Diagnosa persalinan
Eklamsia.
Pemeriksaan dalam = Pembukaan 1 jari,EFF 25 %,presentasi kepala,Denominator
SS melalui Hodge I,panggul tidak ada kelainan,KET (-)
Kala II :
Tgl. 3 September 2001
Persalinan dilakukan melalui Operasi dengan bius umum :
Jenis Operasi Low segmen Sectio ceasaria (LSCS),luka operasi 10 cm,tertutup
rapi.
Kala III :
Placenta lahir ditarik ringan,indikasi kala III.

III. POST NATAL


Kala IV :
Berat janin 2.250 gram,Panjang 45 cm,Hidup,Apgar score 5 7,Placenta lengkap,
Anus (+),Kelainan congenital (-).
7. Data penunjang
A. Laboratorium,3 September 2001
Hb
: 13,4 gr %
Leokosit
: 14,1 x 109/L
Trobosit
: 169 x 109/L
PCV
: 0,39 %
Elektrolit :
Kalium= 3,41 meq/L
Natrium= 136 meq/L
SGOT
: 43 U/L
SGPT
: 16 U/L
Serum Albumin: 3,1 g/dl
BUN
: 10 mg/dl
Creatinin
: 1,1 mg/dl
Urine Lengkap :
Albumin : ++++
Reduksi : Negatif (-)
Urobilin : Negatif (-)
Bilirubin : Negatif (-)
Serum :
Erytrosit : Penuh
Leukosit : 2 - 5 /lp
Epitel
: 0 - 2 /lp
Silinder : (-)
Kristal : (-)

Lain-lain : (-)
B. USG : Hasil saat poliklinik tidak dibawa, di IRD Tdk dilakukan
C. Rontgen : Hasil tidak dibawa
D.Terapi : Tgl. 4 September 2001
Ampicillin 1 gram 4 x 1/IV
Alinamin F 3 x 1 amp/drip infus
Vitamin c 3 x 1 amp/drip infus
Gentamycin 80 gram 2 x 1/IV
Nipedifine 5 gram 2 x 1 tab (bila BU (+)/flatus)
Infus RL : D5 2 : 3 (2500 ml/24 jam/35 tts/mnt)
Puasa sampai bising usus (+)/flatus.

ANALISA DATA
DATA
S: Kx.mengeluh ba-dannya
terasa panas & sakit terutama
pd daerah luka operasi.
O: TD=180/ 110 mmHg,Nadi=
96 x/ mnt,suhu= 38,1oc, RR=
28 x/mnt, per-darahan (+),PP
dng eklamsia,kejang 3 x
leukosit = 14,1 x
109/L,SGOT=43 g/ L,SGPT
=16 g/L, Serum: erytrosit=
penuh, Lekosit= 2 5
/lp,Epitel=0-2/lp

S: Kx.merasa kesa-kitan,perut
kembu-ng & takut u/berge-rak.
O: Ibu G1 P1 0 0 0 1,Banyak
bertanya gelisah,tdk konsentrasi dlm menjawab
pertanyaan,Nadi=96
x/mnt,RR=28 x/mnt operasi
hari ke 2

S: Kx.mengeluh pa-yudara
kencang dan sakit.
O: Ibu G1 P1 0 0 01 Tidak
pernah men-dapatkan
penyuluh an mengenai perawatan payudara, hamil/persalinan per-

ETIOLOGI
SC

kehilangan darah & cairan

perdarahan

extra
intra
Voleme cairan dalam sirkulasi
(defisit cairan)

eritrosit keluar

Hb anemia

O2 dlm darah kurang

Transport O2 keorgan
berkurang

fisiologis organ terganggu


Destruksi pertahanan garis
depan terhadap serangan bakteri
serta terganggunya
pembentukan sel darah putih

Resiko tjd infeksi


SC

Sist.pencersist.persanaan
rafan

peristaltic
diskontinui
usus menurun tas jaringan
flatus (-)

Imobilisasi
distensi abdo
men
nyeri

nyeri/muntah/
kembung
Ibu G 1 P1 0 0 0 1
ANC kurang/tdk pernah mendpt
HE

persalinan SC indikasi eklamsia

Tidak berpengalaman atau

MASALAH
Resiko
terhadap
infeksi

Nyeri akut

Resiko
terhadap
ketidak
efektifan
menyusui

PARAF

tama,payudara ken-cang &


keras serta sakit papillae mam
ae kiri mendelep/ rata

payudara membengkak

Resiko terhadap ketidak


efektifan menyusui

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Klien : Ny. S.M
NO

Umur : 19 tahun

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko terjadi infeksi b.d


destruksi pertahan garis
depan thdp serangan bakteri

Nyeri akut b.d


diskontunuitas/kerusakan
jaringan,imobilisasi,flatus (-)

TUJUAN

Infeksi tidak terjadi dalam waktu 7 10 hari.


Kriteria hasil :
Luka kering jahitan menutup rapat
Tanda infeksi tdk ada se
perti :
panas,kemerahan,bengkak,adanya pus dan bau.

Nyeri berkurang/hilang
dalam 1 x 24 jam.
Kriteria hasil :
Klien tdk lagi mengeluh
nyeri.
Klien segera mobilisasi:
duduk,berdiri dan jalan.

No.Rekam Medis: 10080471


INTERVENSI

1.Rawat luka dengan teh nik


aseptic,nutrisi & cairan yang
baik/ade- kuat.
2. Kaji tanda-tanda & ge jala infeksi.
3. Setiap kali melakukan tindakan
sebelum dan sesudahnya selalu men
cuci tangan.
4.Observasi keadaan lu-ka & adanya
perdarah-an pada luka insisi.
5.Berikan antibiotik sesu ai program
madik
1.Kaji tingkat nyeri deng an skala 1
10.
2.Berikan analgesik sesu ai program.
3. Diskusikan dengan kli en ttg metode
yg pali - ng efektif u/mengura-ngi
nyeri & ajarkan kli en tehnik
mengurangi/ menghilangkan nyeri
spt : tehnik relaksasi, posisi,pola
pernapasan lingkungan yg tenang &
nyaman.
4.Jelaskan ttg sifat nyeri & kapan nyeri
akan hilang.

Rawat Hari Ke 2
RASIONAL

Membantu mempercepat kesembuhan


Mencegah terjadinya in feksi secara dini shg dpt
dilakukan tindakan scr tepat & cepat.
Meminimalkan masuk nya organisme melalui org
lain/petugas/klg.
Perdarahan yg terjadi/ab normal memerlukan eva
luasi & kemungkinan pe nanganan lebih lanjut.
Bentuk kolaborasi u/ mencegah tjdnya infeksi
dengan pemberian anti-biotik yg adekuat
Menentukan sampai se-jauh mana tingkat nyeri
klien.
Bentuk kolaborasi meng atasi nyeri melalui
terapi pengobatan(analgesik).
Kerjasam dng klien dpt membantu memecahkan
masalah scr efektif & te pat serta cara mengalih
kan/menghilangkan nyeri.

Informasi yg cukup dpt membantu mengurangi


tingkat kecemasan klien thd nyeri.

Resiko terhadap ketidak


efektifan menyusui b.d tidak
berpengalaman & payudara
ibu bengkak .

Ibu dapat menyusui seca


ra efektif & benar dalam
waktu 2 x 24 jam.
Kriteria hasil :
Ibu membuat keputusan
berdasarkan informasi
ttg metoda menyusui
(ASI atau botol).
Kedua Payudara dapat
mengeluarkan ASI scr
optimal/putting tdk
mendelep/rata.

1.Lakukan perawatan payudara


2.Anjurkan klien u/sela- lu mem bersih
kan pa- yudaranya terutama waktu
akan menyusui bayinya
3.HE tentang cara me-nyusui &
penting gizi yg cukup & adekuat
selama menyusui.
4.Ajarkan bagaimana
memeras,menangani, menyimpan &
mengi-rim ASI dng aman
5.Anjurkan ibu memakai pompa
payudara

Agar bendungan ASI yg tdk terjadi/berkurang.


Agar kebersihan payuda ra terjaga shg siap pada
waktu akan menyusui nanti.
Ibu memahami ttg penting menyusui & manfaat
bagi bayi dng menjaga kondisi & kese-hatan ibu.
Agar ASI yg akan dibe- rikan pada bayi selama
dirawat terjaga/terjamin kebersihanya demikian
juga dirumah bila tdk langsung disusui.
Dengan menggunakan pompa ASI dpt dikeluar
kan walaupun bayi tdk menetek keibu shg payu
dara ibu tdk mengalami pembengkakkan.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.S.M


NO.Dx.
1

Tanggal
4 Sept01

Umur : 19 Tahun
JAM
11.35

12.10
12.40
&
lemash2

4 Sept 01

13.00
13.25
13.45

No. Rekam Medis : 10080471

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Mengkaji tanda & gejala infeksi ,spt :
kemerahan (-),perdarahan pada pemba lut luka
(-),darah melalui vagina/leuko re (+), panas
tinggi = 38,10c,bengkak (-)
Memberikan kompres dingin pada axilla &
dahi.
Memberikan injeksi Xyllo + Della 2 : 1/
IM
Memberikan injeksi Ampicillin 1 gram/IV.

Mengkaji tingkat nyeri klien dng skala 1-10


klien berada pada skala 5 (nyeri sedang).
Menjelaskan ttg sifat nyeri & kapan akan
hilang.

Rawat Hari Ke 2
EVALUASI (SOAP)

S: O: Post-op hari ke 2, Tanda & gejala infeksi tdk


tampak,perdarahan tdk ada,muka masih pucat & agak
bengkak,de-mam mulai turun = 37,80c,phlebitis tdk ada.
A:Masalah teratasi sebagian.
P: Teruskan rencana intervensi No.1,2, 3 & 5

S: Klien mengatakan nyeri sudah agak berkurang.


O:Skala nyeri 5 (sedang) kontraksi uterus baik,klien tdk lagi
gelisah.
A: Masalah terartasi sebagian
P: Teruskan rencana intervensi No. 3 & 4 k/p No. 2.

5 Sept 01

08.10
08.25
12.55

5 Sept 01

08.40

09.10

10.10
3

5 Sept 01

13.45
11.35

11.55

6 Sept 01

12.45
07.55
08.45

Mengobservasi keadaan luka : perdarahan &


tanda infeksi tdk ada
Mengukur TTV: TD= 180/120 mmHg, Nadi=
108 x/mnt, RR= 20 x/mnt, suhu = 37,70c
Setiap kali melakukan tindakan sebe-lum &
sesudahnya mencuci tangan.ser ta
mempergunakan sarung tangan
Memberikan ampicillin 1 gram /IV.
Mengajarkan klien tehnik relaksasi,la- tihan
napas & batuk efektif serta mo-bilisasi duduk
menyisir rambut & ber-diri turun dari tempat
tidur.
Menanyakan klien posisi yg bagai-mana yg
menyebabkan nyeri serta posisi yg bagaimana
yg mengurangi/ menghilangkan nyeri.
Memberikan kesempatan klien u/ isti-rahat.
Membantu klien pindah dari UPI keruangan
biasa.

S: O: Post- op. hari ke 3, Tanda & gejala infeksi tdk


tampak,perdarahan tdk ada,muka masih pucat & lemah
A: Masalah teratasi sebagian,luka masih tertutup
P: Teruskan rencana intervensi No. 1,3 & 5.

Melakukan pemeriksaan payudara bersama


pembimbing klinik u/mengetahui apakah
kolostrum sudah keluar apa belum ? keluar,
payudara bengkak/merangsemi & nyeri.
Melakukan perawatan payudara bersama
siswa Bidan.
Menjelaskan manfaat & maksud perawatan
payudara.
Mengukur TTV= 165/100 mmHg, Nadi= 94
x/mnt, RR=24 x/mnt, suhu = 36,40c,
perdarahan (-).
Menganjurkan klien menghabiskan dietnya
tdk boleh pantang hanya rendah garam saja
serta banyak minum 1 2 liter/hari.

S: Klien mengatakan ASInya keluar banyak dan membasahi


pakaian.
O:Colostrum & ASI keluar banyak = 100 cc,nyeri &
bengkak berkurang.
A: Masalah belum teratasi seluruhnya,klien belum bisa
menyusui bayinya/rawat terpisah.
P: Teruskan rencana intervensi No.1,3,4 & 5.

S: Klien tdk lagi mengeluh nyeri


O: Skala nyeri hanya 2,sewaktu bergerak menda-dak klien
meringis,klien dpt duduk,berdiri & jalan
A: Masalah teratasi
P: Rencana intervensi tdk diteruskan

S: O:Post-op hari ke 4, Tanda & gejala infeksi & perdarahan


tdk ada, luka kering & menutup rapat, pus (-),bengkak
(-),suhu = 36,40c
A:Masalah teratasi tapi tetap perlu observasi terus.
P: Tetap teruskan rencana intervensi No. 1 sampai angkat

09.10
09.15
09.35
12.10
11.35
3

6 Sept 01

10.35
10.55
12.15
13.15
13.35
12.35

7 Sept 01

08.05
08.20

7 Sept 01

08.30

Memberikan ampicillin 500 mg & 0bat


lainnya
Merawat luka dengan tehnik aseptic
Mengobservasi tanda & gejala infesi serta
perdarahan (-).
Memberikan ampicillin 500 mg & 0bat
lainnya.
Menganjurkan klien u/menyeka badan setiap
hari (2 x/hari).

jahitan habis hari ke 7 atau 10.

Menganjurkanmelakukan perawatan payudara


sendiri dng dibantu/awasi.
Membantu klien melakukan perawatan
payudara.
Menjelaskan ttg cara menyusi & pen-tingnya
gizi yg adekuat selama menyu sui bagi ibu &
bayi.
Menganjurkan klien selalu merawat & mem
bersihan payudaranya
Menyarankan klien menggunakan pompa
payudara u/mengeluarkan ASI
Mengajarkan ttg cara memeras,mena-ngani
menyimpan & mengirim ASI dng aman
selama bayi masih dirawat dineonatologi

S: Klien mengatakan sudah mengerti ttg cara pera watan


payudara serta maksud & tujuannya.
O:Payudara tdk lagi bengkak & nyeri, ASI keluar deras =
200 cc,klien belum bisa menyusui bayinya krn masih
dirawat intensif.
A:Masalah teratasi sebagian
P: Teruskan rencana intervensi No. 1 & 2

Mengobservasi keadaan luka serta tanda &


gejala infeksi.
Mengukur TTV= TD=170/100 mmHg Nadi=
92 x /mnt, RR= 24 x/mnt, suhu = 36,70c

S: O:Post-op hari ke 5,luka kering,angkat jahitan selang seling.


A:Masalah teratasi
P: Tetap teruskan rencana intervensi No. 1

Mengingatkan klien u/ merawat &


membersihkan payudaranya

S: Klien mengatakan siap menyusui bayinya


O:ASI terus keluar banyak,payudara tdk lagi bengkak.

09.35
09.40

Menyarankan klien u/ segera menyu sui


bayinya bila sudah diperbolehkan
Memberikan support bahwa klien mampu
menyusui bayinya.

A:Masalah teratasi
P: Rencana Intervensi diteruskan hanya No. 1 & 2

EVALUASI KESELURUHAN :
Untuk diagnosa No. terus dilakukan sampai jahitan diangkat seluruhnya yaitu pada hari ke 7 atau ke 10,diagnosa 2 teratasi klien tdk lagi merasa terganggu oleh
nyeri sedangkan diagnosa ke 3 teratasi walaupun ibu belum bisa menyusui bayinya karena masih dalam perawatan intensif diruang Neonatologi.

DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri & ginekologi FK.Unpad,1993. Obstetri Fisiologi.Eleman
Bandung
Carpenito,Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.EGC.
Jakarta
...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001
PSIK.FK. Unair,Surabaya.
Hanifa,W.et all. 1989. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka S.P. Jakarta
2000. Pedoman Diagnosa & Terapi, Lab. SMF Ilmu Kebidanan &
Penyakit Kandungan RSUD Dr. Soetomo. Surabaya
Saifudin,Abdul Bari dkk, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo & JNKKR-POGI, Jakarta.

ASUHAN KEPERAWATAN NY.S.M DENGAN POST


LOW SEGMEN CAESARIA SECTIO (LSCS) +
EKLAMSIA DIRUANG BERSALIN I, RSUD Dr.
SOETOMO SURABAYA

OLEH :
HERRY REONARDO
NIM. 019930023B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2001

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan Dengan Judul :

ASUHAN KEPERAWATAN NY.S.M DENGAN POST LOW


SEGMEN CAESARIA SECTIO (LSCS) + EKLAMSIA DIRUANG
BERSALIN I, RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Telah Mendapat persetujuan dari Pembimbing Akademik dan Klinik

Menyetujui
Pembimbing Klinik

ENDANG K,Amd Kep


NIP.

Pembimbing Akademik

ESTI YUNITASARI,Skp
NIP.

LAPORAN PENDAHULUAN
Nama Mahasiswa : Herry Reonardo
NIM
: 019930023 B

Tempat praktek : Ruang Bersalin I


Tanggal
: 3 s/d 4 September 2001

TOPIK : Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Seksio Caesaria Dengan Eklamsia
Pengertian :
Eklamsia adalah suatu komplikasi kehamilan yg ditandai dengan peningkatan TD
(S > 180 mmHg,D > 110 mmHg),proteinuria,oedema,kejang dan/atau penurunan
kesadaran.
Seksio Caesaria adalah persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu
insisi pada dinding perut & dinding rahim dng syarat dinidng rahim dalam keada
an utuh serta berat janin diatas 500 gram.
Remaja
Primipara muda
Pendapatan
Riwayat HT,Pre/eklamsia
Kehamilan muda/aterm

Pre eklamsia / Impending eklamsia /eklamsia

Penyebab tdk jelas

Diduga kerusakan sel endotel vaskuler

Vasokostriktor ,vasodilator

TD , + protein hilang + transudasi

Kejang/penurunan kesadaran

perawatan &pengobatan (MRS/Observasi ketat)

Terminasi kehamilan

Pervaginam Seksio caesaria


Sist. Urologi
Sist.pencernaan
Sist.kardiovaskuler

Dialisis
Mual/mun- Peristal- Kehilangan darah & cairan

tah bnyk tik usus

Oliguria

Perdarahan extra/intra
Muntah >> Ileus Aktif

parali- hari ke Volome cairan/

Sist. saraf

Diskontinuitas
jaringan/luka
operasi

Nyeri

kehilangan
tik.
2
Eletrolit dlm sirkulasi
cairan/elektro

(defisit cairan )
lit.
Disten Nyeri/

ded
muntah/
abdomen kembung/flatus (-)

Muntah
peristaltik (+)

flatus (+)

Volome dlm sirkulasi


(defisit cairan)

Insufisiensi akut eritosit keluar


dari sist sirkulasi

Hb anemia
sel2jaringan tdk men
dpt zat makanan O2 O2 dlm darah

syok hipovolemik
sesak

Transport O2
keorgan

Fisiologis organ terganggu

pembentukan SDP ter


ganggu/menurun

Resiko infeksi
Catatan :
Perdarahan extraselular & intraselular dapat menimbulkan : Nyeri,gelisah,nadi me
ningkat,TD ,pucat mengakibatkan kemampuan merawat diri dan bayi kurang.

Pemeriksaan Diagnostik :
1. Darah lengkap
2. Serum elektrolit

Hasil :
Nilai Hb,SDM ,SDP ,Albumin ,
Hematokrit ,Trobosit .
Nilai kalium,kalsium .

Diagnosa keperawatan :
1.Resiko terjadi syok hipovolemik b.d tdk adekuatnya system sirkulasi (akut) se
kunder terhadap perdarahan & kekurangan cairan.
2.Resiko terjadi gangguan keseimbangan cairan /elektrolit b.d perdarahan (ekstra
seluler/intraseluler)atau muntah yg hebat.
3. Resiko tdk efektifnya pola napas b.d penurunan suplay O2 didalam darah
4. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) b.d diskontinuitas jariangan.
5. Resiko terjadi infeksi b.d diskontinuitas jaringan/luka operasi
6. Kurang pengetahuan b.d perawatan & pengobatan post operasi.
Intervensi Keperawatan:
Dx. 1. Resiko terjadi syok hipovolemik b.d tdk adekuatnya system sirkulasi
(akut) se kunder terhadap perdarahan & kekurangan cairan.
Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik yg dapat menimbulkan dampak yg
serius.
Berikan cairan infus/transfusi bila Hb < 10 gr %
R/ Bentuk kolaborasi u/ menggantikan cairan/darah yg hilang/
Observasi TTV,kesadaran,perfusi & balans cairan.
R/ Dengan pemantauan ssedini mungkin dapat diambil tindakan secara tepat dan
cepat.
Cek Hb dan faal Hoemostatis
R/ Koreksi thdp penurunan Hb & kelainan factor pembekuan darah
Bila sudah diperbolehkan minum, anjurkan u/banyak minum.
R/Penambahan cairan dapat meningkatkan metabolisme shg kebutuhan cairan
terpenuhi
Berikan koagulansia,Roborantia,uteronika
R/ Koagulansia & roborantia u/meningkatkan pembentukan SDM,utertonika u/
menguatkan/mengaktifkan kontraksi rahim menghentikan perdarahan.
Dx.2. Resiko terjadi infeksi b.d diskontinuitas jaringan/luka operasi
Tujuan : Infeksi tdk terjadi
Rawat luka dengan tehnik aseptic
R/ Membenatu mempercepat kesembuhan & mencegah infeksi
Kaji tanda-tanda & gejala infeksi
R/ Mencegah terjadinya infeksi secara dini sehingga dapat dilakukan tindakan
pencegahan secara tepat & cepat.

Setiap kali melakukan tindakna sebelum dan sesudahnya cuci tangan


Meminimalkan masuknya organisme melalui org lain/petugas.
Observasi terjadinya perdarahan/drainase yg keluar dari luka operasi
Adanya perdarahan & darinase yg abnormal memerlukan evaluasi dan
tindakan lebih lanjut.
Berikan antibiotik sesuai dengan program medik
R/ bentuk kolaborasi dalam pemebrian antibiotik u/mencegah terjadinya infeksi

R/

R/

Dx.3. Resiko terjadi gangguan keseimbangan cairan /elektrolit b.d perdarahan


(ekstra seluler/intraseluler)atau muntah yg hebat.
Tujuan : Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam batas normal mencegah
terjadinya komplikasi

R/

R/

R/

R/

R/

Observasi TTV,gejala defisit cairan &elektrolit,produksi urine.


Deteksi dini keurangan cairan & elektrolit.
Jelaskan pd klien & klg tentang maksud/tujuan pemberian cairan
Meningkatkan kerjasama & pemahaman klien/klg.
Observasi intake & out put cairan
Membantu ketepeatan pemberian terapi cairan
Pantau tanda & gejala terjadinya hipokalemia,peningkatan masukan.
Berkaitan dengan muntah yg berlebihan yg akan mengancam fungsi organ
Berikan terapi cairan sesuai program sesuai program pengobatan
Bentuk kolaborasi dlm pemberian cairan/penggantian cairan

Dx. 4. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) b.d diskontinuitas jariangan.


Tujuan :Nyeri berkurang/hilang
Kaji tingkat nyeri klien dng skala 1 10
Menentukan sampai sejau mana tingkat nyeri yg dialami o/klien.
Berikan analgesik sesusai program
Bentuk kolaborasi dalam menghilangkan nyeri.
Diskusikan dengan klien metoda yg paling efektif u/mengatasi nyeri
kerjasama klien dpt membantu memecahkan masalah secara efektif & tepat
Ajarkan tehnik pengurangan /penghilangan nyeri yg efektif,posisi yg
tepat,tehnik relaksasi,lingkungan yg enang & nyaman
R/ Cara u/ mengurangi/menghilangkan nyeri dng cara mengalihkannya.
Jelaskan ttg sifat nyeri dan kapan nyeri akan hilang
R/ Info dpt membantu mengurangi tingkat nyeri akibat kecemasan.

R/

R/

R/

DAFTAR PUSTAKA :
Carpenito,Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.EGC.
Jakarta
...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001
PSIK.FK. Unair,Surabaya.
Hanifa,W.et all. 1989. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka S.P. Jakarta

2000. Pedoman Diagnosa & Terapi, Lab. SMF Ilmu Kebidanan &
Penyakit Kandungan RSUD Dr. Soetomo. Surabaya
LAPORAN HASIL UJIAN PRAKTEK KLINIK PROFESI
UNIT KEPERAWATAN MATERNITAS
PSIK-FK.UNAIR ANGKATAN I TA:2001/2002
Nama Mahasiswa : HERRY REONARDO
I.

Nim :019930023 B

Pengkajian (Data focus)


Identitas Klien :
Nama Klien
: Ny. Ch
Umur
: 29 Tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: Akademik
Pekerjaan
: Swasta(Salon kecantikan)
Nama suami
: Tn. A.W
Alamat
: Jl. Barata jaya 21/IE
Keluhan Utama : Tidak bisa kencing sejak post partum hari ke VI
Riwayat penyakit sekarang : Tidak bisa kencing secara tuntas,waktu/saat
Kencing terasa sakit & tidak nyaman, Tiap 4 jam dilakukan bledder trainiNg,pukul 06.00 Wib : Urine spontan= 90 cc;Urine residu= 250 cc.
Riwayat penyakit dahulu : G 1 P 0 0 0 0 0 34/35 mgg T/IUFD Tak Infar
Tu Tgl. 1 September 2001 Dilakukan Induksi drip Oxitocin Injeksi,bayi me
ninggal, Tgl 2 september 2001 klien tidak bisa kencing,perut bawah terasa
kemeng & sakit, riwayat minum obat-obatan diluar terapi dokter selama ha
mil.
Pemeriksaan Fisik :
Blast penuh & keras, TFU= 4 jari bawah pusat,kontaksi baik,leokore (+)
Berupa Flek,TD= 110/70 mmHg, Nadi= 80 x/mnt, RR= 18 x/mnt, Suhu=
36,20c, jahitan post episiotomi masih basah. Keluhan saat kencing terasa
sakit kencing warna kuning,keruh,sehabis kencing terasa masih ada sisa.
II. Patofisiologi
Penyulit Persalinan
Passenger

Pre eklamsia/eklamsia,barupsio plasenta,plasenta previa


Diabetes mellitus,anomaly congenital,penyakit isoimun
(disamping adanya penyakit pd ibu,obat2luar,ANC tdk teratur/pernah)

IUFD

Persalinan spontan atau dng induksi

Mekanisme persalinan
- Oedema
- Laserasi Hematuri
Tindakan Kateterisasi

Tindakan persalinan
- sensitivitas Bledder
- Tonus otot Bledder

III. Hasil Laboratorium & Terapi


Urine Lengkap,Tgl, 1 September 2001
Eritrosit = 2 4 plp
Lekosit
= 1 3 plp
Epitel
= 0 2 plp
Terapi :
Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tab
Non flamin 3 x 1 tab
Neurobion 1 x 1 tab
Bladder training
Diet TKTP
IV. Diagnosa Keperawatan
1.Retensi urine b/d penyumbatan springter sekunder akibat persalinan &
pemberian obat-obatan diluar terapi atau tindakan persalinan
2.Resiko terjadi Infeksi b/d retensi urine & adanya luka post episiotomi hari ke VI
serta prosedur pemasangan kateter.
3.Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d Retensio urine & ada luka episiotomi.
V. Intervensi keperawatan
Dx. 1.Retensio Urine b/d penyumbatan spingter sekunder akibat persalinan, perobat-obatan diluar terapi dokter & tindakan persalinan.
Mengajarkan klien bledder training dng cara manuver valsava & mengencang
kan abdomen ,manuver crede,meregangkan anal.
Memantau keberhasilan latihan
Mengukur residu urine pasca berkemih : Urine spontan = 110 cc,Urine Residu
= 200 cc.warna kuning keruh,keluhan masih sakit saat kencing.
Menganjurkan klien u/ melakukannya tiap 4 jam dengan minum 100 cc air
tiap jamnya,sebelum dilakukan bledder training.
Mencatat hasil dilembar observasi/status urine spontan,urine residu,warna &
keluhan yg timbul.
Dx. 2.Resiko terjadi Infeksi b/d retensi urine & adanya luka post episiotomi hari
ke VI serta prosedur pemasangan kateter
Mengurangi prosedur genito urinarius yg tdk perlu (pemasangan kateter,VT)
Melakukan tindakan pemasangan secara tehnik aseptic (steril)bila memang
harus dilakuaknan pemasangan kateter.
Mengurangi organisme yg masuk kedalm individu (cuci tangan sebelum &
sesudah melakukan tindakan, ganti pembalut setiap habis kencing).
Mengamati terhadap manifestasi klinis infeksi (demam,warna urine keruh)

Mengurangi kerentanan individu terhadap infeksi (Gizi & cairan seimbang


serta personal hygiene terjaga).

Dx. 3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d Retensio urine & ada luka episiotomi.
Menjelaskan ttg penyebab nyeri & tingkat nyeri dng skala 1 10
Menjelaskan ttg tehnik u/ mengurangi/menghilankan nyeri seperti latihan
pernapasan,tehnik relaksasi atau kompres dingin hangat.
Menganjurkan u/terus melakukan latihan bledder tiap 4 jam
Pasang kateter permanen (DC) u/ mengatasi retensi urine k/p
VI. Evaluasi
Dx.1. S: Klien tidak lagi mengeluh sakit saat kencing
O: Urine spontan=110 cc,urine residu=200 cc,warna kuning keruh,blast
kosong/teraba tdk keras.
A: Masalah teratasi sementara
P: Teruskan rencana intervensi No. 3,4 & 5.
Dx.2. S: Klien menanyakan kapan luka episiotomi dikontrol serta terasa gatal
O: Luka masih basah,tanda gejal infeksi tdk ada,masih terdapat urine
residu yg cukup banyak/retensio urine msih terjadi,warna urine msih
keruh.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Teruskan rencana Intervensi No. 3,4 & 5
Dx.3. S: Klien tidak lagi mengeluh sakit saat kencing,hanya terasa kemeng
saja.
O: Skala nyeri 3 (rendah)kx.dpt menahan nyeri,retensio urine masih
terjadi
A: Masalah teratasi
P: Rencana intervensi tdk diteruskan klien ingin pulang.(rencana pulang
paksa)

Anda mungkin juga menyukai