Anda di halaman 1dari 81

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

ANOTASI PERUNDANG-UNDANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945-1954

LAW CENTER DPD RI


2014

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1945
1.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1945 TENTANG PERATURAN


MENGENAI KEDUDUKAN KOMITE NASIONAL DAERAH
a. Disahkan pada tanggal 23 November 1945;
b. Lembaran Negara Republik Indonsia Tahun 1945 Nomor Tambahan
Lembaran Negara Nomor-c. Diundangkan pada tanggal 23 November 1945
d. Undang-undang yang terkait adalah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1947
tentang Pembentukan Haminte-Kota Surakarta.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1946
1.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1946 TENTANG


UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA.
a. Disahkan pada tanggal 26 Februari 1946;
b. Diundangkan pada tanggal 26 Februari 1946;
c. Undang-Undang Terkait:
1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1947 tentang Mengadakan Sanksi
Terhadap Pelanggaran atas Peraturan Cukai Minuman Keras;
2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1947 tentang Perubahan Kitab
Undang-Undang Pidana Tentara (staatblad 1934, Nomor 167);
3) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1976 tentang Perubahan dan
Penambanhan beberapa Pasal Dalam Kitab UU Hukum Pidana bertalian
dengan perluasan berlakuknya ketentuan perundang-undangan pidana,
kejahatan penerbangan dan kejahatan terhadap sarana prasarana
penerbangan;
4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap;
5) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan;
6) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1999 tentang Perubahan Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan Kejahatan
Terhadap Keamanan Negara.
7) UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi;
8) UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
d.

Peraturan pelaksanaan:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1946 tentang Penetapan Hari
mulai berlakunya Hukum Pidana Untuk Propinsi Sumatera;
2) Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 1999 tentang komisi Independem
Pengusutan Tindak Kekerasan Aceh.

3) Keputusan Presiden Nomor 106 Tahun 2000 tentang Perubahan atas


Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1996 tentang Tunjangan Petugas
Pemasyarakatan.
4) Keputusan Presiden Nomor 114 Tahun 2000 tentang Pemberian
Perubahan Menjalani Masa yang namanya termaksud dalam Surat
Menteri Kehakiman dan Perundang-undangan Republik Indonesia
Nomor M.HN.02.01-03 tanggal 11 Juli 2000.
2.

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1946 TENTANG PERNYATAAN


TIDAK BERLAKUNYA LAGI PERATURAN BATAS WAKTU PAJAK
KOHIR (Stbld. 1982 No. 10). Disahkan pada tanggal 16 Maret 1946.

3.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1946 TENTANG WARGA


NEGARA, PENDUDUK NEGARA.
a. Disahkan pada tanggal 10 April 1946;
b. Undang-Undang Terkait:

1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1947 tentang Naturalisasi Salim


Basjir;
2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1947 tentang Perubahan UndangUndang Nomor 3 Tahun 1946 tentang Warga Negara dan Penduduk
Negara;
3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1947 tentang Mengubah UU Nomor 3
Tahun 1946 tentang Warga Neagra dan Penduduk Negara Indonesia,
yang telah diubah dengan Unddang-Undang Nomor 6 Tahun 1947;
4.

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1946 TENTANG PINJAMAN


DALAM NEGERI ATAS TANGGUNGAN NEGARA UNTUK USAHA
PEMBANGUNAN NEGARA.
a.

Disahkan pada tanggal 29 April 1946;

b.

Undang-undang terkait: UU Nomor 26 Tahun 1954 tentang Pembayaran


Kembali Pinjaman Nasional 1946;

5.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1946 TENTANG PENETAPAN


TARIP PAJAK PENDAPAT TAHUN 1946/1947 DAN TAMBAHAN PAJAK
DAN TARIP PAJAK UPAH. Disahkan pada tanggal 10 Mei 1946.

6.

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1946 TENTANG UNDANGUNDANG KEADAAN BAHAYA. Disahkan pada tanggal 6 Juni 1946.

7.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
7
TAHUN
1946
TENTANG
PEMBENTUKAN PENGADILAN TENTARA DIDAMPINGI PENGADILAN
BIASA. Disahkan pada tanggal 8 Juni 1946

8.

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1946 TENTANG HUKUM


ACARA PIDANA GUNA PENGADILAN TENTARA. Disahkan pada tanggal
8 Juni 1946.

9.

UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1946 TENTANG PERUBAHAN


UU NOMOR 1946 NOMOR 4 TENTANG PEINJAMAN NASIONAL.
Disahkan pada tanggal 12 Juni 1946.

10.

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1946 TENTANG PEMBAWAAN


UANG DARI STU DAERAH KE LAIN DAERAH. Disahkan pada tanggal 22
Juni 1946

11.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
11
TAHUN
1946
TENTANG
MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM PERATURAN BEA MATERAI
(ZEGELVERORODENING) 1921. Disahkan pada tanggal 23 Juni 1946

12.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
12
TAHUN
1946
TENTANG
PEMBAHARUAN SUSUNAN KOMITE NASIONAL PUSAT Disahkan pada
tanggal 8 Juni 1946.

13.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
13
TAHUN
1946
TENTANG
PENGHAPUASAN PERDIKAN DESA. Disahkan pada tanggal 4 September
1946

14.

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1946 TENTANG PERUBAHAN


STBLD 1907 NOMOR 212 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA.
Disahkan pada tanggal 4 September 1946.

15.

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1946 TENTANG TAMBAHAN


POKOK PAJAK BUMI 1946-1947. Disahkan pada tanggal 21 September 1946

16.

UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 1946 TENTANG PERNYATAAN


KEADAAN BAHAYA DISELURUH INDONESIA. Disahkan Pada tanggal
27 Sepetember 1946.

17.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
17
TAHUN
1946
TENTANG
PENGELUARAN UANG REPUBLIK INDONESIA. Disahkan pada tanggal 1
Oktober 1946.

18.

UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1946 TENTANG JEWAJIBAN


MENYIMPAN UANG DALAM BANK. Disahkan pada tanggal 1 Oktober
1946.

19.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
19
TAHUN
1946
TENTANG
PENGELUARAN UANG REPUBLIK INDONESIA. Disahkan pada tanggal 25
Oktober 1946.

20.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
20
TAHUN
1946
TENTANG
MENGADAKAN HUKUMAN TUTUPAN SEBAGAI HUKUMAN POKOK
TERSEBUT DALAM PASAL 10 HURUF A JITAB UNDANG-UNDANG
HUKUM PIDANAA DAN PASAL 6 HURUF A KITAB UNDANGUNDANG HUKUM PIDANA TENTARA. Disahkan pada tanggal 31 Oktober
1946.

21.

UNDANG-UNDANG
NOMOR 21 TAHUN 1946 TENTANG
MENURUNKAN CUKAI TEMBAKAU DENGAN MEMBATALKAN
OSAMU SEIRAI NOMOR 27 TAHUN 19944 DAN MENGUBAH
STAATSBLAD 19933 NO. 517. Disahkan pada tanggal 9 Nopember 1946

22.

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1946 TENTANG PENCATATAN


NIKAH, TALAK, DAN RUJUK. Disahkan pada tanggal 21 Nopember 1946

23.

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1946 TETANG PENGESAHAN


PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR
9 TAHUN 1946. Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1946.

24.

UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 1946 TENTANG PENGESAHAN


PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UU TAHUN 1946 NOMOR 10
TENTANG LARANGAN UANG LAMA TIDAK BOLEH DIKELUARKAN
DARI DAERAH JAWA DAN MADURA. Disahkan pada tanggal 29
Nopember 1946.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1947
1.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
1
TAHUN
1947
TENTANG
MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN DEWAN
PERTAHANAN NEGARA NO. 5, 7, 8, 11 DAN 16.
a. Disahkan pada tanggal 14 Januari 1947;
b. Undang-undang terkait:
1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;
2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;
3) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;
4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya Peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7, jo.
31, 8 jo 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;
5) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya Peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7, jo.
31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;
6) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya Peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo.
31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

2.

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1947 TENTANG PENGESAHAN


PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NO. 5, 10, 12, 13, 15, 18,
19, 24, 25, DAN 26. Disahkan pada tanggal 14 Januari 1947.

3.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1947 TENTANG PENGESAHAN


PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 1 TAHUN 1947 TENTANG BEA
MASUK DAN BEA KELUAR.
a. Disahkan pada tanggal 12 Februari 1947;
b. Undang-undang terkait:
1) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1948 tentang Daerah Pendudukan
buat Sementara Waktu tidak masuk dalam Daerah Pabean;
2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1948 tentang Menurunkan Tarif Bea
Masuk;
3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1948 tentang Penetapan Barangbarang yang dikenakan Bea Keluar.

4.

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1947 TENTANG NATURALISASI


JOHANN JORDAN. Disahkan pada tanggal 12 Februari 1947.

5.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1947 TENTANG NATURALISASI


SALIM BASJIR. Disahkan pada tanggal 12 Februari Tahun 1947;

6.

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1947 TENTANG PERUBAHAN


UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1946 TENTANG WARGA
NEGARA DAN PENDUDUK NEGARA.
a. Disahkan pada tanggal 27 Februari 1947;
b. Undang-undang terkait: Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1948 tentang
Memperpanjangkan lagi Waktu untuk Mengajukan Pernyataan Kewargaan
Negara Indonesia.

7.

8.

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1947 TENTANG MENGATUR


SUSUNAN SERTA KEKUASAAN MAHKAMAH AGUNG DAN
SUSUNAN KEJAKSAAN AGUNG SERTA KEKUASAAN JAKSA AGUNG.
a.

Disahkan pada tanggal 27 Februari 1947;

b.

Dicabut oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1948 tentang Susunan dan


Kekuasaan Badan-badan Kehakiman.

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1947 TENTANG MENGUBAH


UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 1946 TENTANG WARGA NEGARA
DAN PENDUDUK NEGARA INDONESIA, YANG TELAH DIUBAH
DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 1947.
a.

Disahkan pada tanggal 1 Mei 1947;

b.

Undang-undang terkait: Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1948 tentang


Memperpanjangkan lagi Waktu untuk Mengajukan Pernyataan Kewargaan
Negara Indonesia.

9.

UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1947 TENTANG NATURALISASI


FRANS MATHEAS HESSE. Disahkan pada tanggal 2 Mei 1947.

10.

UU NOMOR 10 TAHUN 1947 TENTANG PENCABUTAN PASAL 31 KE II


NO. 8 DARI ATURAN BEA MATERAI 1921 (STBL. 1921, NO.
498).Disahkan pada tanggal 5 Mei 1947.

11.

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1947 TENTANG MENGUBAH


ORDONANSI PAJAK POTONG 1936, STBL. 1936, NO. 671.
a. Disahkan pada tanggal 5 Mei 1947;
b. Undang-undang terkait: Undang-Undang Nomor 3/YOGYA Tahun 1949
tentang Tarip Pajak Potong 1949.

12.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
12
TAHUN
1947
TENTANG
MENETAPKAN PAJAK RADIO ATAS SEMUA PESAWAT PENERIMAAN
RADIO.
a.

Disahkan pada tanggal 5 Mei 1947;

b.

Peraturan pelaksanaannya adalah Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun


1968 tentang Perubahan besarnya Sumbangan iuran Radio;

c.

Undang-Undang terkait: Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1968 tentang


Penyerahan Pajak-pajak Negara, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,
Pajak Bangsa Asing dan Pajak Radio Kepada Daerah;

d.

Diubah oleh:
1) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1948 tentang Menambah dan
Mengubah Undang-undang Tahun 1946 Nomor 12 tentang Pajak Radio;
2) Perppu Nomor 9 Tahun 1959 tentang Perubahan Tarip Pajak Radio.
3) Dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

13.

14.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
13
TAHUN
1947
TENTANG
MENETAPKAN TARIP PAJAK PENDAPATAN, TARIP PAJAK UPAH
DAN TAMBAHAN POKOK PAJAK 1947/1948.
a.

Disahkan pada tanggal 5 Mei 1947;

b.

Undang-undang yang terkait adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun


1947 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan Dewan
Pertahanan Negara;

c.

Diubah oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1947 tentang Peraturan


Istimewa untuk Golongan Buruh terhadap Penetapan Pajak Pendapatan.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
14
TAHUN
1947
TENTANG
PEMUNGUTAN PAJAK PEMBANGUNAN DIRUMAH MAKAN DAN
RUMAH PENGINAPAN.
a.

Disahkan pada tanggal 14 Mei 1947;

b.

Peraturan pelaksanaannya:
1) Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1983 tentang Keringanan Pajak
Pembangunan I dan Retribusi Izin Membangun Hotel di Daerah Tujuan
Wisata;
2) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1993 tentang Pemungutan Pajak
Pembangunan I dan Retribusi izin Pembangunan Hotel di daerah
Tujuan Wisata;

15.

c.

Diubah oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1948 tentang Perubahan


dan tambahan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1947 tentang Pajak
Pembangunan I;

d.

Dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997


tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
15
TAHUN
1947
TENTANG
MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN DEWAN
PERTAHANAN NEGARA.
a.

Disahkan pada tanggal 29 Mei 1947;

b.

Undang-undang terkait:
1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1947 tentang Memperpanjang
Waktu Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;

2) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1947 tentang Memperpanjang


Waktu Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;
3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo.
31, 8 jo 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;
4) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1948 tentang Memperpanjang
Waktu Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No.
5, 7 jo. 31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;
5) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1948 tentang Memperpanjang
Waktu Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No.
5, 7 jo. 31, 8 jo 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.
16.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
16
TAHUN
1947
TENTANG
PEMBENTUKAN HAMINTE-KOTA SURAKARTA. Disahkan pada tanggal
5 Juni 1947.

17.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
17
TAHUN
1947
TENTANG
PEMBENTUKAN HAMINTE-KOTA YOGYAKARTA. Disahkan pada
tanggal 7 Juni 1947.

18.

UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1947 TENTANG PERATURAN


ISTIMEWA UNTUK GOLONGAN BURUH TERHADAP PENETAPAN
PAJAK PENDAPATAN. Disahkan pada tanggal 12 Juni 1947.

19.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1947 TENTANG PEMBAWAAN


UANG DAN LARANGAN TENTANG UANG YANG TIDAK BERLAKU
LAGI.Disahkan pada tanggal 12 Juni 1947.

20.

UU NOMOR 20 TAHUN 1947 TENTANG PERADILAN ULANGAN DI


JAWA DAN MADURA.
a.

Disahkan pada tanggal 24 Juni 1947;

b. Peratruan pelaksanaannya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun


1947 tentang Perubahan dan Tambahan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
7 Tahun 1947 dari hal Permohonan Grasi.
21.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
21
TAHUN
PEMERIKSAAN
PERKARA
PIDANA
DI
TERDAKWA.Disahkan pada tanggal 24 Juni 1947.

22.

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1947 TENTANG PEMINDAHAN


TEMPAT KEDUDUKAN PENGADILAN DAN KEJAKSAAN.Disahkan pada
tanggal 29 Agustus 1947.

23.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
23
TAHUN
1947
TENTANG
PENGHAPUSAN PENGADILAN RAJA DI JAWA DAN SUMATERA.
Disahkan pada tanggal 29 Agustus 1947.

24.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
24
TAHUN
1947
TENTANG
NATURALISASI WILHELMKARL GOTTFRIED MEWES. Disahkan pada
tanggal 29 Agustus 1947.

25.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
25
TAHUN
1947
TENTANG
NATURALISASI GEORGE WILHELM AUGUST FRIEDRICHS. Disahkan
pada tanggal 29 Agustus 1947.

1947
TENTANG
LUAR
HADIR

26.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
26
TAHUN
1947
TENTANG
NATURALISASI HERMAN OSCAR GUSTAY FISCHER. Disahkan pada
tanggal 29 Agustus 1947.

27.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
17
TAHUN
1947
TENTANG
NATURALISASI CURT ULRICH GROSS. Disahkan pada tanggal 29 Agustus
1947.

28.

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1947 TENTANG PERATURAN


CUKAI ATAS TEMBAKAU YANG BELUM DIKENAKAN CUKAI
MENURUT
STBL.
1932
NO.
517
(TABAKSACCIJNNNNNSORDONNATIE). Disahkan pada tanggal 30
Agustus 1947.

29.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
29
TAHUN
1947
TENTANG
MENGADAKAN SANGSI TERHADAP PELANGGARAN ATAS
PERATURAN CUKAI MINUMAN KERAS. Disahkan pada tanggal 30
Agustus 1947.

30.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
30
TAHUN
1947
TENTANG
MENGESAHKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 20 TAHUN 1947
MENJADI UNDANG-UNDANG. Disahkan pada tanggal 30 Agustus 1947.

31.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
31
TAHUN
1947
TENTANG
MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN DEWAN
PERTAHANAN NEGARA.
a. Disahkan pada tanggal 4 September 1947;
b. Undang-undang terkait:
1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7, jo. 31,
8 jo 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;
2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31,
8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;
3) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31,
8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

32.

UU NOMOR 32 TAHUN 1947 TENTANG MEMUSATKAN SEGALA


URUSAN
SEKOLAH-SEKOLAH
LANJUTAN
NEGERI
PADA
KEMENTERIAN PENGAJARAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
Disahkan pada tanggal 22 September 1947.

33.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
33
TAHUN
1947
TENTANG
PEMBAYARAN
GANTI-KERUGIAN
KEPADA
BURUH
YANG
MENDAPAT KECELAKAAN BERHUBUNG DENGAN HUBUNGAN
KERJA.
a. Disahkan pada tanggal 18 Oktober 1947.
b. Peraturan pelaksanaannya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun
1948 tentang Peraturan untuk menjalankan undang-undang Kecelakaan
1947.

c. Undang-undang ini, dinyatakan berlaku secara umum oleh UU Nomor 34


Tahun 1947 tentang Menetapkan Berlakunya Undang-undang Kecelakaan
1947 bagi Kecelakaan-kecelakaan karena Perang yang menimpa Buruh
berhubung dengan Hubungan Kerja.
34.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
34
TAHUN
1947
TENTANG
MENETAPKAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG KECELAKAAN
1947 BAGI KECELAKAAN-KECELAKAAN KARENA PERANG YANG
MENIMPA BURUH BERHUBUNGAN DENGAN HUBUNGAN KERJA.
a. Disahkan pada tanggal 18 Oktober 1947;
b. Peraturan pelaksanaannya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun

1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi Penderita Cacat.


35.

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 1947 TENTANG PENGESAHAN


PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 TAHUN 1947 TENTANG
KOMISARIS NEGARA. Disahkan pada tanggal 18 Oktober 1947.

36.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
36
TAHUN
1947
TENTANG
MEMPERCEPAT PERADILAN PADA PENGADILAN TENTARA. Disahkan
pada tanggal 28 November 1947.

37.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
37
TAHUN
1947
TENTANG
MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN DEWAN
PERTAHANAN NEGARA.
a. Disahkan pada tanggal 28 November 1947.
b. Undang-undang yang terkait:
1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7, jo.
31, 8 jo 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.
2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo.
31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.
3) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo,
31, 8 jo.34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

38.

39.

UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1947 TENTANG UNDIAN


UANG NEGARA.
a.

Disahkan pada tanggal 28 November 1947.

b.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1954 tentang Undian.

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1947 TENTANG PERUBAHAN


KITAB
UNDANG-UNDANG
HUKUM
PIDANA
TENTARA
(STAATSBLAD 1934, NO. 167) DENGAN KEADAAN SEKARANG.
a.

Disahkan pada tanggal 27 Desember 1947.

b.

Undang-undang yang terkait:


1)

Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1947 tentang Menyesuaikan


Peraturan-peraturan Hukum Disiplin Tentara (Staatsblad 1934, No.
168) dengan Keadaan Sekarang.
9

2)

40.

41.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1947 tentang Menyesuaikan


Peraturan-peraturan tentang Kepenjaraan Tentara (Staatsblad 1934, No.
169 dan 170) dengan keadaan sekarang.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
40
TAHUN
1947
TENTANG
MENYESUAIKAN PERATURAN-PERATURAN HUKUM DISIPLIN
TENTARA (STAATSBLAD 1934, NO. 168) DENGAN KEADAAN
SEKARANG.
a.

Disahkan pada tanggal 27 Desember 1947.

b.

Peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun


1949 tentang Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik
Indonesia.

c.

Dinyatakan tidak berlaku oleh UU Nomor 26 Tahun 1997 tentang Hukum


Disiplin Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
41
TAHUN
1947
TENTANG
MENYESUAIKAN
PERATURAN-PERATURAN
TENTANG
KEPENJARAAN TENTARA (STAATSBLAD 1934, NO. 169 DAN 170)
DENGAN KEADAAN SEKARANG. Disahkan pada tanggal 27 Desember
1947.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1948
1.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1948 TENTANG MENJAMAKAN


KEADAAN BAHAYA DENGAN TIJID VAN OORLOG DALAM KITAB
UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA TENTARA. Disahkan pada tanggal
9 Januari 1948.

2.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
2
TAHUN
1948
TENTANG
MENGESAHKAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK
INDONESIA DAN NEGARA KERAJAAN MESIR. Disahkan pada tanggal 20
Januari 1948.

3.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1948 TENTANG SUSUNAN


KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN ANGKATAN PERANG.
a. Disahkan pada tanggal 5 Maret 1948.
b. Peraturan pelaksanaan yaitu:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1948 tentang Pelaksanaan
Undang-undang 1948 Nomor 3 dari hal Organisasi Kementerian
Pertahanan dan Angkatan Perang.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1948 tentang Kekuasaan
Komandan Sub-Territorium dan Kepala Daerah Karesidenan/Daerah
Istimewa.

4.

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1948 TENTANG JEAN HENRY


JOSEPH QUINZE MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA.Disahkan
pada tanggal 23 Maret 1948.

10

5.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1948 TENTANG ATURANATURAN ISTIMEWA UNTUK MELANCARKAN PEKERJAAN PEGAWAI
PENCATAAN JIWA. Disahkan pada tanggal 24 Maret 1948.

6.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
6
TAHUN
1948
TENTANG
MEMPERPANJANG
WAKTU
BERLAKUNYA
PERATURANPERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NO. 5, 7, JO. 31, 8 JO 34,
9 JO. 34, 11 DAN 16.
a. Disahkan pada tanggal 11 Januari 1948.
b. Undang-undang terkai:

1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu


Berlakunya Peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo.
31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.
2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu
Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo.
31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.
7.

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1948 TENTANG PENCABUTAN


PERATURAN PEMERINTAH TAHUN 1947 NOMOR 22 TENTANG
SUSUNAN DAN ACARA PENGADILAN TENTARA. Disahkan pada tanggal
30 Maret 1948.

8.

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1948 TENTANG MENCABUT


PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NOMOR 14 DAN
MENETAPKAN PERATURAN TENTANG PENDAFTARAN DAN
PEMBERIAN IZIN PEMAKAIAN SENJATA API.
a. Disahkan pada tanggal 31 Maret 1948
b. Peraturan pelaksanaan:

1) Perppu Nomor 20 Tahun 1960 tentang Kewenangan Perijinan yang


diberikan menurut perundang-undangan mengenai Senjata Api.
2) Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1976 tentang Peningkatan
Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api.
3) Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 tentang Senjata Api Dinas
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
c. Diubah oleh UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Mengubah

Ordonnantie Bijzondere Strafbepalingen (Staatsblad 1948 Nomor 17) dan


Undang-undang Republik Indonesia dahulu Nomor 8 Tahun 1948.
9.

UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1948 TENTANG KEDUDUKAN


HUKUM ANGGOTA (BADAN PEKERJA) KOMITE NASIONAL PUSAT.
a. Disahkan pada tanggal 14 April 1948.
b. Peraturan pelaksanaan Penetapan Presiden Nomor 23 Tahun 1949 tentang
Penggantian Anggota Komite Nasional Pusat.
c. Pasal 1 Diubah oleh UU Nomor 8/YOGYA Tahun 1949 tentang Perubahan
UU Nomor 9 Tahun 1948 dari Hal Kedudukan Hukum Anggota K.N.I.P.

11

10.

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1948 TENTANG PEMBAGIAN


SUMATERA DALAM TIGA PROPINSI. Disahkan pada tanggal 15 April
1948.

11.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
11
TAHUN
1948
TENTANG
MEMPERPANJANGKAN LAGI WAKTU UNTUK MENGAJUKAN
PERNYATAAN KEWARGAAN NEGARA INDONESIA. Disahkan pada
tanggal 15 April 1948.

12.

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1948 TENTANG UNDANGUNDANG KERJA TAHUN 1948.


a. Disahkan pada tanggal 20 April 1948.
b. Peraturan pelaksanaan:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1948 tentang Peraturan yang
menetapkan, bahwa beberapa aturan dalam Undang-undang Kerja Tahun
1948 dapat dijalankan, dengan disertai penjelasannya.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1954 tentang Penetapan
Peraturan Istirahat Buruh.
3) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun
Kesejahteraan Sosial bagi Penderita Cacat.

1980

tentang

Usaha

c. Undang-undang ini, dinyatakan berlaku secara umum oleh UU Nomor 1


Tahun 1951 tentang Pernyataan berlakunya Undang-undang Kerja
Tahun 1948 No. 12 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia
(LN No. 2 Tahun 1951).
13.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
13
TAHUN
1948
TENTANG
MENGADAKAN
PERUBAHAN
DALAM
VORSTENLANDS
GRONDHUURREGLEMENT. Disahkan pada tanggal 26 April 1948.

14.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
14
TAHUN
1948
TENTANG
MENETAPKAN BEA TAMBAHAN ATAS BEA MASUK. Disahkan pada
tanggal 31 Mei 1948.

15.

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1948 TENTANG PENETAPAN


BARANG-BARANG YANG DIKENAKAN BEA KELUAR. Disahkan pada
tanggal 31 Mei 1948.

16.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
15
TAHUN
1948
TENTANG
MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM PERATURAN BEA MATERAI
1921.Disahkan pada tanggal 31 Mei 1948.

17.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
17
TAHUN
1948
TENTANG
MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM UNDANG-UNDANG PAJAK
PENDAPATAN 1932 (STBL. 1932).Disahkan pada tanggal 31 Mei 1948.

18.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
18
TAHUN
1948
TENTANG
MEMPERPANJANG
WAKTU
BERLAKUNYA
PERATURANPERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NO. 5, 7JO. 31, 8 JO. 34,
9 JO. 34, 11 DAN 16.
Disahkan pada tanggal 31 Mei 1948.

12

19.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1948 TENTANG SUSUNAN


DAN KEKUASAAN BADAN-BADAN KEHAKIMAN.
a. Disahkan pada tanggal 8 Juni 1948.
b. Peraturan pelaksanaan yaitu PP Nomor 3 Tahun 1949 tentang Hak
Mengangkat dan Memberhentikan Pegawai Negeri.

20.

UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 1948 TENTANG PERUBAHAN


DAN TAMBAHAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN
1947 TENTANG PAJAK PEMBANGUNAN I. Disahkan pada tanggal 12 Juni
1948.

21.

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1948 TENTANG MENAMBAH


DAN MENGUBAH UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1947 PAJAK
RADIO.
a. Disahkan pada tanggal 12 Juni 1948.
b. Peraturan pelaksanaan yaitu Keppres Nomor 86
Perubahan besarnya Sumbangan Iuran Radio.

22.

Tahun 1968 tentang

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1948 TENTANG PENETAPAN


ATURAN POKOK MENGENAI PEMERINTAHAN SENDIRI DI DAERAHDAERAH YANG BERHAK MENGATUR DAN MENGURUS RUMAH
TANGGANYA SENDIRI.
a. Disahkan pada tanggal 10 Juli 1948.
b. Peraturan pelaksanaan:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1951 tentang Pembentukan
Dewan Perwakilan Rakyat Pripinsi dan Badan Eksekutip Propinsi
Sumatera Tengah dan cara bagaimana mengatur Pemerintahan Daerah di
Propinsi Sumatera Tengah untuk Sementara Waktu.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1951 tentang Memperpanjang
Jangka Waktu yang ditentukan dalam pasal 3 dari Peraturan Pemerintah
Nomor 1 Tahun 1951.
3) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Pertanian kepada Propinsi Jawa Barat.
4) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Kehewanan kepada Propinsi Jawa Barat.
5) Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Perikanan Darat Kepada Propinsi Jawa Barat.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Pertanian kepada Propinsi Jawa Tengah.
7) Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Kehewanan kepada Propinsi Jawa Tengah.

13

8) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan


Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Pertanian kepada Propinsi Jawa Timur.
9) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Kehewanan kepada Propinsi Jawa Timur.
10) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Perikanan Darat kepada Propinsi Jawa Timur.
11) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Pertanian kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.
12) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Kehewanan kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.
13) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Perikanan Darat kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.
14) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Pertanian kepada Propinsi Sumatera Selatan.
15) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Kehewanan kepada Propinsi Sumatera Selatan.
16) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Perikanan Darat kepada Propinsi Sumatera Selatan.
17) Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Pertanian kepada Propinsi Sumatera Tengah.
18) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
kehewanan kepada Propinsi Sumatera Tengah.
19) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Perikanan Darat kepada Propinsi Sumatera Tengah.
20) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Pertanian kepada Propinsi Sumatera Utara.
21) Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Kehewanan kepada Propinsi Sumatera Utara.

14

22) Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan


Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Perikanan Darat kepada Propinsi Sumatera Utara.
23) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan kepada Propinsi.
24) PP Nomor 45 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari urusan
Pemerintah Pusat dalam Lapangan Sosial kepada Propinsi.
25) PP Nomor 49 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah
Swatantara Propinsi di Jawa.
26) PP Nomor 50 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah
Swatantara Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di jawa.
27) PP Nomor 51 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah
Swatantara Propinsi di Sumatera.
28) PP Nomor 18 Tahun 1953 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari urusan Pemerintah Pusat mengenai Pekerjaan Umum dari
Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di Jawa.
29) PP Nomor 33 Tahun 1953 tentang Penambahan Tugas dan Urusan
Daerah Otonom Propinsi Kalimantan dan Lapangan Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan.
30) PP Nomor 34 Tahun 1953 tentang Penambahan dalam Ketentuan
tentang Tugas dan Urusan Daerah-daerah Otonom Kabupaten dan Kota
Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Kalimantan di lapangan
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan.
31) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1954 tentang Penyerahan
Sebagian Urusan Pemerintah Pusat Dalam Lapangan Perindustrian
kepada Propinsi-propinsi.
c. Undang-undang yang terkait:
1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951 tentang Perubahan UU Nomor
15 Tahun 1950 Republik Indonesia untuk Penggabungan Daerah-daerah
Kabupaten kulon-Progo dan Adikarto dalam Lingkungan Daerah
Istimewa Yogyakarta menjadi Satu Kabupaten dengan nama KulonProgo.
2) Undang-Undang Darurat Nomor 2 Tahun 1953 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Propinsi Kalimantan.
3) Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan
(Resmi)
Daerah Otonom Kabupaten/Daerah Istimewa Tingkat
Kabupaten dan Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi
Kalimantan.

15

4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undangundang No. 16 dan 17 Tahun 1950 (Republik Indonesia Dahulu) tentang
Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota Kecil di Jawa.
5) Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1954 tentang Dasar Hukum
Keputusan Kepala Daerah Otonom dalam keadaan DPRD/DPD tidak
ada atau tidak dapat menjalankan tugas kewajibannya.
6) Undang-Undang Darurat Nomor 9 Tahun 1954 tentang Pengubahan
Nama Propinsi Sunda Kecil menjadi Propinsi Nusa Tenggara.
7) Undang-Undang Darurat Nomor 9 Tahun 1955 tentang Pengubahan UU
No. 3 jo. No. 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa
Yogyakarta.
8) Undang-Undang Darurat Nomor 16 Tahun 1955 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 3 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Otonom propinsi di Sumatera.
9) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1956 tentang Perpanjangan Jangka
Waktu masa-Kerja DPRD yang terbentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 39 Tahun 1950.
10) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonom Kota-Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera
Tengah.
11) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonom Kota-Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera
Tengah.
12) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonom Kota-Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera
Tengah.
13) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1956 tentang Pembentukan DPRD
dan DPD peralihan.
14) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonom Propinsi Irian Barat.
15) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1956 tentang Pemilihan Anggota
DPRD.
16) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi
Sumatera Utara.
17) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerahdaerah Otonom Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Timur.
18) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1956 tentang Perimbangan Keuangan
antara Negara dengan Daerah-daerah, yang berhak mengurus rumahtangganya sendiri.
19) Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Daerah propinsi
Sumatera Selatan.

16

20) Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1956 tentang Pembentukan


Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah propinsi
Sumatera Selatan.
21) Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah propinsi
Sumatera Selatan.
22) Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam Lingkungan Daerah
propinsi Sumatera Utara.
23) Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kota-kota Besar dalam Lingkungan Daerah propinsi
Sumatera Utara.
24) Undang-Undang Darurat Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah propinsi
Sumatera Utara.
25) Undang-Undang Darurat Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pengubahan
Jumlah Maksimum Anggota Dewan Pemerintah Daerah Peralihan yang
dimaksud dalam Pasal 5 UU Nomor 14 Tahun 1956 tentang
pembentukan DPRD dan DPD Peralihan.
26) Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1957 tentang Pengubahan
Kedudukan Wilayah Daerah-daerah Enclave Imogiri Kota Gede dan
Ngawen.
27) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat
No. 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan (Lembaran Negara tahun 1953 No. 9), sebagai UU.
d. Dicabut oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan Daerah.
e. Undang-Undang ini dinyatakan berlaku secara umum oleh UU Nomor 17
Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu berlakunya Peraturanperaturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 UU Pembentukan Daerahdaerah Otonom di Jawa.
23.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
23
TAHUN
PENGAWASAN PERBURUHAN TAHUN 1948.

1948

TENTANG

a. Disahkan pada tanggal 23 Juli 1948


b. Undang-undang yang terkait adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981

tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan.


c. Undang-Undang ini dinyatakan berlaku secara umum oleh Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 1951 tentang pernyataan berlakunya UU Pengawasan


Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari RI untuk seluruh Indonesia.
24.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
24
TAHUN
1948
TENTANG
MEMPERPANJANG
WAKTU
BERLAKUNYA
PERATURANPERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NO. 5, 7JO. 31, 8 JO. 34,
9 JO. 34, 11 DAN 16.Disahkan pada tanggal 13 Agustus 1948.

17

25.

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1948 TENTANG PENETAPAN


TARIP PAJAK PENDAPATAN TAHUN 1948/1949 DAN TAMBAHAN
POKOK PAJAK. Disahkan pada tanggal 13 Agustus 1948.

26.

UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 1948 TENTANG PERUBAHAN


UU PAJAK PENDAPATAN 1932 (ORDONNANTIE OP DE
IMKOMSTENBELASTING 1932). Disahkan pada tanggal 13 Agustus 1948.

27.

UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 1948 TENTANG DPR DAN


PEMILIHAN ANGGOTA-ANGGOTANYA.
a. Disahkan pada tanggal 28 Agustus 1948.
b. Peraturan Pelaksanaan:

1) Penetapan Presiden Nomor 26 Tahun 1948 tentang Peraturan tentang


pembubaran Badan Pembaharuan Susunan Komite Nasional Pusat.
2) Penetapan Presiden Nomor 27 Tahun 1948 tentang Pengangkatan Ketua
dan Anggota-anngota Kantor Pemilihan Pusat.
3) Penetapan Presiden Nomor 28 Tahun 1948 tentang Pembentukan Panitia
Indonesia Raya.
28.

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1948 TENTANG ALAT


PEMBAYARAN LUAR NEGERI. Disahkan pada tanggal 2 September 1948.

29.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
29
TAHUN
1948
PEMBERANTASAN PENIMBUNAN BARANG PENTING.

TENTANG

a. Disahkan pada tanggal 3 September 1948.


b. Peraturan pelaksanaannya yaitu PP Nomor 20 Tahun 1948 tentang
Pemberian Izin kepada pedagang untuk Menimbun Barang Penting.
c. Dicabut oleh UU Nomor 1 Tahun 1953 tentang penetapan UU Arurat
tentang Penimbunan Barang-barang (UU darurat No 17 Tahun 1951)
sebagai UU.
30.

UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1948 TENTANG PEMBERIAN


KEKUASAAN PENUH KEPADA PRESIDEN DALAM KEADAAN
BAHAYA.
a. Disahkan pada tanggal 20 September 1948.
b. Peraturan Pelaksanaan:

1) Penetapan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1948 tentang Pembentukan


Panitia Kayu Bakar yang berkewajiban mencukupi kebutuhan Kereta
Api.
2) Penetapan Presiden Nomor 22 Tahun 1948 Tentang peraturan Tentang
Jawa Timur dinyatakan sebagai Daerah Militer Istimewa.
3) PP Nomor 24 Tahun 1948 tentang Militerisasi Jawatan Kereta Api,
Jawatan Pos, Telegram dn Telepon.
4) PP Nomor 25 Tahun 1948 tentang Pinjaman Negara dengan
Mengeluarkan Surat Tanda Hutang Negara.

18

5) PP Nomor 26 Tahun 1948 tentang Mempercepat Pemeriksaan Perkara


Pidana dalam Keadaan Bahaya.
6) PP Nomor 27 Tahun 1948 tentang Kejahatan-kejahatan dalam keadaan
Bahaya yang dapat Dihukum dengan Hukuman Mati.
7) PP Nomor 28 Tahun 1948 tentang Jawatan Listrik, diadakan dalam
Pengawasan Angkatan Perang.
8) PP Nomor 32 Tahun 1948 tentang Militerisasi Jawatan Jalan-jalan.
9) PP Nomor 33 Tahun 1948 tentang Pemerintahan Militer di Daerah Jawa.
10) PP Nomor 34 Tahun 1948 tentang Peredaran Uang dengan Perantaraan
Bank.
11) PP Nomor 36 Tahun 1948 tentang Militerisasi Jawatan Angkutan Motor.
12) PP Nomor 37 Tahun 1948 tentang
Susunan dan Kekuasaan
Pengadilan/Kejaksaan dalam Lingkungan Peradilan Ketentaraan.
13) PP Nomor 38 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam UU
Nomor 8 Tahun 1946 dari hal Hukum Acara Pidana.
14) PP Nomor 39 Tahun 1948 tentang Pemberian Hukuman kepada Mereka
yang Menyatakan Persetujuannya terhadap Perbuatan Kaum
Pemberontak di Madiun.
15) PP Nomor 40 Tahun 1948 tentang Pelepasan Orang-orang Hukuman
untuk Memberi Tempat kepada Tawanan-tawana/Hukuman yang
berhubung dengan Pemberontakan.
16) PP Nomor 46 Tahun 1948 tentang Larangan Penyimpanan Minyak
Bensin.
17) PP Nomor 48 Tahun 1948 tentang Hukum Disiplin Tentara, Berlaku
juga terhadap Pegawai Perusahaan dan Badan Vital.
18) PP Nomor 49 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam PP
Tahun 1948 Nomor 37 tentang Susunan dan Kekuasaan
Pengadilan/Kejaksaan dalam lingkungan Peradilan Ketentaraan.
19) PP Nomor 50 Tahun 1948 tentang Perusahaan dalam Lingkungan
kementrian Keuangan dijadikan Perusahaan dibawah Pengawasan
Angkatan Perang.
20) PP Nomor 52 Tahun 1948 tentang Percetakan yang dibawah
Pengawasan Pemerintah dijadikan perusahaan dibawah Pengawasan
Angkatan Perang.
21) PP Nomor 53 Tahun 1948 tentang Cara Mengurusnya Tawanan politik
(Madiun).
22) PP Nomor 54 Tahun 1948 tentang Penetapan Pembatasan Harga dari
Barang-barang Penting.
23) PP Nomor 55 Tahun 1948 tentang Militerisasi Perusahaan Tambang
Minyak.

19

24) PP Nomor 56 Tahun 1948 tentang Badan Penyelenggara Perusahaan


Gula Negara (B.P.P.G.N) dijadikan Badan dibawah Pengawasan
Angkatan Perang.
25) PP Nomor 57 Tahun 1948 tentang Perusahaan PerkebunanRI dijadikan
Perusahaan dibawah Pengawasan Angkatan Perang.
26) PP Nomor 58 Tahun 1948 tentang Badan textiel Negara dijadikan Badan
dibawah Pengawasan Angkatan Perang.
27) PP Nomor 59 Tahun 1948 Tentang Militerisasi Jawatan Kehutanan.
28) PP Nomor 61 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam PP
Nomor 37 Tahun 1948 tentang Susunan dan Kekuasaan
Pengadilan/Kejaksaan dalam Lingkungan Pengadilan Ketentaraan.
29) PP Nomor 62 Tahun 1948 tentang Hak Mempergunakan Gedunggedung dsb.
30) PP Nomor 63 Tahun 1948 tentang Pembatasan Pengeluaran Bahan
Makanan dan Ternak dari Daerah RI.
31) PP Nomor 64 Tahun 1948 tentang Militerisasi Pusat Perkebunan
Negara.
32) PP Nomor 65 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dan
Penambahan dalam UU Nomor 8 Tahun 1946 perihal Hukum Acara
Pidana.
33) PP Nomor 66 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan PP Nomor
25 Tahun 1948 perihal Surat Tanda Hutang Negara.
34) PP Nomor 68 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam UU
Nomor 29 Tahun 1948 perihal Pemberian Kemungkinan Kepada
Pedagang untuk Menyimpan Jagung, Gaplek, dsb.
35) PP Nomor 70 Tahun 1948 tentang Kekuasaan Komandan SubTerritorium dan Kepala Daerah Karesidenan/Daerah Istimewa.
36) PP Nomor 74 tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan Dalam PP
Tahun 1948 Nomor 37 perihal susunan dan Kekuasaan
Pengadilan/Kejaksaan tentara.
37) PP Nomor 77 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam PP
Nomor 1948 Nomor 54 perihal Pembatasan Harga.
c. Undang-undang terkait adalah Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1948

tentang Militerisasi Jawatan Pekerjaan Umum Daerah Otonom.


31.

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1948 TENTANG JOSEPH


CORNELIS DE GROOT MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA.
Disahkan pada tanggal 20 Oktober 1948.

32.

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1948 TENTANG PEREDARAN


UANG DENGAN PERANTARAAN BANK. Disahkan pada tanggal 30
Oktober 1948.

33.

UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 1948 TENTANG PENETAPAN


UANG
BERAT
BARANG,
SEBAGAI
BEA
PEMAKAIAN
PERLENGKAPAN PELABUHAN. Disahkan pada tanggal 9 November 1948.

20

34.

UNDANG-UNDANG NOMOR 34 THAUN 1948 TENTANG DAERAH


PENDUDUKAN BUAT SEMENTARA WAKTU TIDAK MASUK DALAM
DAERAH PABEAN. Disahkan pada tanggal 11 Desember 1948.

35.

UNDANG- NOMOR 35 TAHUN 1948 TENTANG MENURUNKAN TARIP


BEA MASUK. Disahkan pada tanggal 11 Desember 1948.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1949
1.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1949 TENTANG PENGGANTIAN


PAJAK BUMI DENGAN PAJAK PENDAPATAN. Disahkan pada tanggal 28
September 1949.

2.

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1949 TENTANG KEDUDUKAN


DAN
KEKUASAAN
WAKIL
PERDANA
MENTERI
YANG
BERKEDUDUKAN DI SUMATERA. Disahkan pada tanggal 30 September
1949.

3.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1949 TENTANG TARIP PAJAK


POTONG 1949. Disahkan pada tanggal 30 September 1949.

4.

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1949 TENTANG PERUBAHAN


ATURAN BEA MATERAI 1921. Disahkan pada tanggal 30 September 1949.

5.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1949 TENTANG PENETAPAN


TARIP PAJAK PENDAPATAN DAN TAMBAHAN POKOK PAJAK DAN
PAJAK UPAH UNTUK TAHUN 1949. Disahkan pada tanggal 30 September
1949.

6.

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1949 TENTANG PENAMBAHAN


JUMLAH ANGGOTA KOMITE NASIONAL PUSAT. Disahkan pada tanggal
28 NoVember 1949.

7.

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1949 TENTANG PENUNJUKAN


PEMANGKU-SEMENTARA JABATAN PRESIDEN RI. Disahkan pada
tanggal 5 Desember 1949.

8.

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1949 TENTANG PERUBAHAN


UU TENTANG PERUBAHAN UU NOMOR 9 TAHUN 1948 DARI HAL
KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA K.N.I.P. Disahkan pada tanggal 5
Desember 1949.

9.

UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1949 TENTANG SIDANG


KOMITE NASIONAL PUSAT MENGENAI PERSETUJUAN KONPERENSI
MEJA BUNDAR. Disahkan pada tanggal 5 Desember 1949.

10.

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1949 TENTANG HAL


PENERIMAAN BAIK HASIL-HASIL KONPERENSI MEJA BUNDAR.
Disahkan pada tanggal 14 Desember 1949.

11.

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1949 TENTANG PENGESAHAN


KONSTITUSI RIS. Disahkan pada tanggal 14 Desember 1949.

21

12.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
12
TAHUN
1949
TENTANG
MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM UU NO. 27 TAHUN 1948
MENGENAI SUSUNAN DPR DAN PEMILIHAN ANGGOTAANGGOTANYA. Disahkan pada tanggal 24 Desember 1949.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1950
1.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1950 TENTANG SUSUNAN,


KEKUASAAN DAN JALAN PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG
INDONESIA.
a. Disahkan pada tanggal 6 Mei 1950.
b. Diubah oleh UU Nomor 56 Tahun 1958 tentang Pengubahan UU No. 1
Tahun 1950 tentang Susunan, Kekuasaan dan Jalan Pengadilan Mahkamah
Agung Indonesia.(Lembaran Negara Tahun 1950 No. 30).
UNDANG-UNDANG Nomor 1/YOGYA Tahun 1950 tentang Jenis dan
Bentuk Peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat. Disahkan pada
tanggal 2 Pebruari 1950.

2.

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1950 TENTANG MENETAPKAN


UNDANG-UNDANG DARURAT TENTANG PENERBITAN LEMBARAN
NEGARA DAN BERITA R.I.S. DAN TENTANG MENGELUARKAN,
MENGUMUMKAN DAN MULAI BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG
FEDERAL DAN PENGUMUMAN PEMERINTAH. Disahkan pada tanggal 15
Mei 1950.
UNDANG-UNDANG NOMOR 2/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG
PEMBENTUKAN PROPINSI JAWA TIMUR.
a. Disahkan Pada tanggal 3 Maret 1950.
b. Peraturan Pelaksanaan:
1) PP Nomor 35 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada
Propinsi Jawa Timur.
2) PP Nomor 36 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada
propinsi Jawa Timur.
3) PP Nomor 37 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Periakanan Darat
kepada Propinsi Jawa Timur.
4) PP Nomor 37 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran
dan Kebudayaan kepada Propinsi.
5) PP Nomor 16 Tahun 1952 tentang Perubahan PP Mengenai
Pelaksanaan Penyerahan Sebagian Dari Urusan Pemerintah Pusat dalam
Lapangan Kehewanan kepada propinsi di Jawa dan Sumatera dan
Kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.

22

6) PP Nomor 45 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan


Pemerintah Pusat dalam Lapangan Sosial kepada Propinsi.
7) PP Nomor 49 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyarahan Sebagian
Urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah
Swatantra Propinsi di Jawa.
8) PP Nomor 18 Tahun 1953 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
Dari Urusan Pemerintah Pusat mengenai Pekerjaan Umum kepada
Propinsi dan Penegasan Tugas Mengenai Pekerjaan Umum dari
Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di Jawa.
9) PP Nomor 12 Tahun 1954 tentang Penyerahan Sebagian Urusan
Pemerintah Pusat dalam Lapangan Perindustrian kepada propinsiPropinsi.
10) PP Nomor 14 Tahun 1976 tentang Pembentukan Kota Administratif
Jember.
11) PP Nomor 28 Tahun 1982 tentang Pembentukan Kecamatan Gedungan,
Kecamatan Tirtoyudo di Kabupaten Daerah Tinggkat II Pasuruan.
Kecamatan Sawahan, Kecamatan WonoAsri di Kabupaten Daerah
Tingkat II Madiun. Kecamatan Tarokan, Kecamatan Kujang Di
Kabupaten Dati II Kediri, Kec. Pitu, Kec. Beringin, Kec. Pangkur di
Kab. Dati II Ngawi, Kec. Temayang di Kab. Dati II Bojonegoro, Kec.
Sumber Malang di Kab. Dati II Situbondo, Kec. Lakarsanti, Kenjeran,
Benowo.
12) PP Nomor 45 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Probolinggo.
13) PP Nomor 46 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Pasuruan.
14) PP Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto.
15) PP Nomor 48 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar.
16) PP Nomor 49 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Madiun.
17) PP Nomor 15 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Malang dan Kabupaten Daerah Tingkat
II Malang.
18) PP Nomor 26 Tahun 1991 tentang Tata Cara Pemberhentian dengan
Hormat, Pemberhentian tidak dengan Hormat dan Pemberhentian
Sementara serta hak-hak Hakim Agung dan Hakim Yang dikenakan
Pemberhentian.
19) PP Nomor 59 Tahun 1992 tentang Pembentukan 10 (Sepuluh)
Kecamatan di Wilayah Kabupaten-kabupaten Tingkat II Blitar, Jember,
Bondowoso, Pamekasan, Situbondo, dan Di Wilayah Kotamadya
Daerah Tingkat II Surabaya dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I
Jawa Timur.

23

20) PP Nomor 12 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota Administratif


Batu.
21) PP Nomor 37 Tahun 1995 tentang Pembentukan 6 (Enam) Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Tingkat II Ponorogo, Banyuwangi dan Jember
dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
c. Undang-undang yang terkait:
1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat
No. 17 Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu berlakunya
peraturan-peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 UU
Pembentukan daerah-daerah otonom di Jawa (Lembaran Negara tahun
1955 No. 53), sebagai UU.
2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu.
3) Undang-Undang ini dinyatakan berlaku secara umum oleh UU Darurat
Nomor 17 Tahun 1955 tentang Perpanjnagan Jangka Waktu berlakunya
Peraturan-peraturan Daerah yang dimaksud dalam pasal 6 UU
Pembentukan Daerah-daerah Otonom di Jawa.
3.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1950 TENTANG PERMOHONAN


GRASI.
a.

Disahkan pada tanggal 1 Juli 1950.

b.

Dinyatakan tidak berlaku oleh UU Nomor 22 Tahun 2002 tentang Grasi.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PEMBENTUKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YYANG
BERHAK MENGATUR DAN MENGURUS RUMAH TANGGANYA
SENDIRI.
a.

Disahkan pada tanggal 3 Maret 1950.

b.

Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 38 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada
Daerah Istimewa Yogyakarta.
2) PP Nomor 39 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada
Daerah Istimewa Yogyakarta.
3) PP Nomor 40 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat kepada
Daerah Istimewa Yogyakarta.
4) PP Nomor 65 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran
dan Kebudayaan kepada propinsi.
5) UU Nomor 18 Tahun 1951 tentang Perubahan UU Nomor 15 Tahun
1950 RI untuk Penggabungan Daerah-daerah Kabupaten Kulon-Progo
dan Adikarto dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi
satu Kabupaten dengan nama Kulo- Progo.

24

6) PP Nomor 16 Tahun 1952 tentang Perubahan PP mengenai


Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam
Lapangan Kehewanan kepada Propinsi di Jawa dan Sumatera dan
Kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.
7) PP Nomor 45 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan
Pemerintah Pusat dalam Lapangan Sosial kepada Propinsi.
8) PP Nomor 49 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari
UrusanPemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah
Swatantra Propinsi di Jawa.
9) PP Nomor 18 Tahun 1953 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan
Pemerintah Pusat mengenai Pekerjaan Umum kepada propinsi dan
penegasan Tugas Pekerjaan Umum dari Kabupaten, Kota Besar dan
Kota Kecil di Jawa.
10) PP Nomor 12 Tahun 1954 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan
Pemerintah Pusat dalam Lapangan Perindustrian kepada propinsipropinsi.
11) Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1984 tentang Pemberlakuan
Sepenuhnya UU Nomor 5 Tahun 1960 di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
12) PP Nomor 23 Tahun 1955 tentang Pembentukan 2 (Dua) Kecamatan di
Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Gunung Kidul dalam Wilayah
Propinsi Istimewa Yogyakarta.
c.

Undang-Undang yang terkait:


1) Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1957 tentang Pengubahan
kedudukan Wilayah Daerah daerah Enclave Imogiri Kota Gede dan
Ngawen;
2) UU Nomor 26 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat No. 17
Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya Peraturanperaturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 UU pembentukan
daerah-daerah otonom di Jawa (Lembaran Negara Tahun 1955 No. 53),
Sebagai UU

4.

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1950 TENTANG PENGGANTIAN


KERUGIAN ANGGOTA DPR R.I.S.
a. Disahkan pada tanggal 2 April 1950.
b. Undang-Undang yang terkait, UU Darurat Nomor 30 Tahun 1950 tentang
Penggantian Kerugian Anggota-anggota Senat RIS;
c. Peraturan pelaksanaannya adalah PP Nomor 23 Tahun 1958 tentang
Penetapan Semua Perusahaan Belanda dibawah Penguasaan Pemerintah RI.
d. Dicabut oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1951 tentang Gaji dan
Tunjangan kepada Ketua, Tunjangan-tunjangan, Biaya, Perjalanan dan
Penginapan kepada Anggota-anggota DPR RI.
UNDANG-UNDANG NOMOR 4/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG
DASAR-DASAR PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN DI SEKOLAH.

25

a. Disahkan pada tanggal 2 April 1950.


b. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 57 Tahun 1954 tentang Pendirian Universitas Airlangga di
Surabaya.
2) PP Nomor 23 Tahun 1956 tentang Pendirian Universitas Hassanuddin di
Makassar.
3) PP Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pendirian Universitas Andalas di
Bukittinggi.
4) PP Nomor 37 Tahun 1957 tentang Pendirian Universitas Pajajaran di
Bandung (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 1422).
5) PP Nomor 48 Tahun 1957 tentang Pendirian Universitas Sumatera Utara
di Medan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 1457).
6) PP Nomor 32 Tahun 1958 tentang Pemberian Sokongan kepada Sekolah
Nasional Partikelir.
7) PP Nomor 6 Tahun 1959 tentang Pendirian Institut Teknologi.
8) Perppu Nomor 48 Tahun 1960tentang Pengawasan Pendidikan dan
Pengajaran Asing.
9) PP Nomor 42 Tahun 1960 tentang Pendirian Universitas Sriwijaya.
10) PP Nomor 7 Tahun 1961 tentang Pendirian Universitas Diponegoro di
Semarang.
11) PP Nomor 9 Tahun 1961 tentang Pendirian Institut Teknologi 10
November di Surabaya.
12) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1974 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar (Tahap Kedua).
13) Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1976 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar (Tahap Kedua), Tahun 1976/1977.
14) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1978 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar (Tahap Kedua), Tahun 1978/1979.
15) Keppres Nomor 23 Tahun 1979 tentang Badan Koordinasi
Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
16) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1980 tentang Bantuan Pembangunan
Sekolah Dasar Tahun 1980/1981.
17) PP Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi
Penderita Cacat.
18) Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1981 tentang Bantuan Pembangunan
Sekolah Dasar Tahun 1981/1982.
19) PP Nomor 28 Tahun 1981 tentang Pemberian Bantuan kepada Sekolah
Swasta.
20) Insruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1982 tentang Bantuan Pembangunan
Sekolah Dasar Tahun 1982/1983.

26

21) Insruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1983 tentang Bantuan Pembangunan


Sekolah Dasar Tahun 1983/1984.
c. Undang-undang terkait yaitu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1955 tentang
Pengubahan Nama Universiteit, Universitet dan Universitit, Faculteit,
Facultet, dan Facultit menjadi Universitas dan Fakultas.
5.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1950 TENTANG MENETAPKAN


UU
DARURAT
TENTANG
SUSUNAN
DAN
KEKUASAAN
PENGADILAN/KEJAKSAAN DALAM LINGKUNGAN PERADILAN
KETENTARAAN (UU DARURAT NO.16 TAHUN 1950) SEBAGAI UU
FEDERAL.
a. Disahkan pada tanggal 31 Maret 1950;
b. Undang-undang terkait:
1) UU Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi
Sumatera Utara;
2) UU Darurat Nomor 1 Tahun 1958 tentang Pengubahan UU Nomor 6
Tahun 1950 ( Lembaran Negara Tahun 1950 No.53) tentang Hukum
Acara Pidana pada Pengadilan Ketentaraan.
c. Peraturan Pelaksanaan:
1) PP Nomor 37 Tahun 1954 tentang Pemberian Honorarium kepada Para
Ketua (Pengganti), Para Jaksa (Pengganti), dan Para Panitera
(Pengganti) pada Pengadilan/Kejaksaan ketentaraan.
2) PP Nomor 36 Tahun 1959 tentang Pangkat-angkat Militer Khusus,
Tituler dan Kehormatan.
3) Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Nomor 2 Tahun 1960 tentang
Mahkamah Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara dalam
Keadaan Perang.
4) Keppres Nomor 313 Tahun 1968 tentang Penggunaan Wewenang
Penyerahan Perkara dan Wewenang Pemeriksaan Pendahuluan
dilingkungan Angkatan Bersenjata RI.
5) Keppres Nomor 52 Tahun 1972 tentang Kedudukan Organisasi
Administratip dan Finansial Mahmillub.
6) Keppres Nomor 53 Tahun 1972 tentang Pengendalian dan Pengawasan
atas Penggunaan Wewenang Penyerahan Perkara, Pemeriksaan
Pendahuluan dan Penuntutan dilingkungan ABRI.
UNDANG-UNDANG NOMOR 5/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG
MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM UU 1948 NOMOR 13 DAN
ATURAN-ATURAN PELAKSANAANNYA TENTANG PERUBAHAN
VORSTENLANDSCH GRONDHUURREGLEMENT.
a. Disahkan pada tanggal17 April 1950;
b. Peraturan pelaksanaannya yaitu Keppres Nomor 32 Tahun 1990 tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung.

27

6.

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1950 TENTANG MENETAPKAN


UU DARURAT TENTANG HUKUM ACARA PIDANA PADA
PENGADILAN TENTARA (UU DARURAT NO. 17 TAHUN 1950)
SEBAGAI UU FEDERAL.
a.

Disahkan pada tanggal 20 Juli1950.

b.

Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 8 Tahun 1958 tentang Penetapan Hari mulai berlakunya UU
Darurat No. 1 Tahun 1958 (L.N Tahun 1958 No. 1) tentang Pengubahan
UU No. 6 Tahun 1950 tentang Hukum Acara Pidana pada Pengadilan
Ketentaraan.
2) Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Nomor 2 Tahun 1960 tentang
Mahkamah Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara dalam
Keadaan Perang.
3) Keppres Nomor 313 Tahun 1968 tentang Penggunaan Wewenang
Penyerahan Perkara dan Wewenang Pemeriksaan Pendahuluan
dilingkungan Angkatan Bersenjata RI.
4) Keppres Nomor 53 Tahun 1972 tentang Pengendalian dan Pengawasan
atas Penggunaan Wewenang Penyerahan Perkara, Pemeriksaan
Pendahuluan dan Penuntutan dilingkungan ABRI;

c.

Undang-undang terkait, yaitu UU Nomor 13 Tahun 1970 tentang Cara-cara


Tndakan Kepolisian terhadap Anggota-anggota/Pimpinan MPR Sementara
dan DPR Gotong Royong.

UNDANG-UNDANG NOMOR 6/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG TARIF


PAJAK POTONG UNTUK TAHUN 1950. Disahkan pada tanggal 24 Mei
1950.
7.

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1950 TENTANG PERUBAHAN


KONSTITUSI SEMENTARA RIS MENJADI UUDS RI.
a. Disahkan pada tanggal 15 Agustus 1950.
b. Undang-undang terkait, yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1956
tentang Pembatasan Hubungan Indonesia-Nederland berdasarkan Perjanjian
Konperensi Meja Bundar.
UNDANG-UNDANG NOMOR 7/YOGYA TAHUN 1950 TANTANG
PEMILIHAN ANGGOTA DPRD YANG DIMAKSUDKAN DALAM UU
1948 NOMOR 22.
a.

Disahkan pada tanggal 19 Juni 1950.

b.

Undang-undang terkait:
1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Pengubahan UndangUndang Nomor 3 Jo Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan DIY.
2) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1956 tentang Perpanjangan Jangka
Waktu masa-kerja DPRD yang terbentuk berdasarkan PP Nomor 39
Tahun 1950.
3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1956 tentang Pembatasan Hubungan
Indonesia-Nederland berdasarkan Perjanjian Konperensi Meja Bundar.

28

8.

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1950 TENTANG PINJAMAN RI


PADA EXPORT-IMPORT BANK OF WASHINGTON.
a.

Disahkan pada tanggal 4 November1950.

b.

Undang-undang terkait:
1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1951 tentang Pengesahan Perjanjian
Pinjaman Pertama RI dengan Export-Import Bank Of Washington.
2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1953 tentang Pengesahan Perjanjian
Pinjaman Tambahan RI dengan Export-Import Bank Of Washington.
3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1954 tentang Pengesahan
Persetujuan Tambahan antara RI dengan Export-Import Bank Of
Washingto
4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1958 tentang Pengesahan
Persetujuan-persetujuan Pengubahan dan Tambahan antara RI dengan
Export-Import Bank Of Washington.

UNDANG-UNDANG NOMOR 8/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM PERATURAN PENGGANTI UU
1950 NO. 1 DARI HAL BERLAKUNYA PERATURAN-PERATURAN
YANG MENGGABUNGKAN PADA RI.

9.

a.

Disahkan pada tanggal 21 Juni 1950;

b.

Undang-undang terkait: Undang-Undang Darurat Nomor 1 Tahun 1951


tentang Tindakan-tindakan Sementara untuk Menyelenggarakan Kesatuan
Susunan, Kekuasaan dan Acara Pengadilan-pengadilan Sipil.

UNDANG-UNDANG NOMOR 9/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PENETAPAN TARIP PAJAK PENDAPATAN UNTUK TAHUN 1950.
a. Disahkan pada tanggal 4 Juli 1950.
b. UU Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan (Resmi) Daaerah
Otonom Kabupaten/Daerah Istimewa Tingkat Kabupaten dan Kota Besar
dalam Lingkungan Daerah Propinsi Kalimantan.

10.

UNDANG-UNDANG NOMOR 10/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PEMBENTUKAN PROPINSI JAWA TENGAH. Disahkan pada tanggal 4 Juli
1950.

11.

UNDANG-UNDANG NOMOR 11/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PEMBENTUKAN PROPINSI JAWA BARAT.
a. Disahkan pada tanggal 19 Juli 1950;
b. Undang-undang terkait yaitu Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002

tentang Pembentukan Kota Banjar di Propinsi Jawa Barat.


12.

UNDANG-UNDANG NOMOR 12/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DI JAWA TIMUR.
a.

Disahkan pada tanggal 8 Agustus 1950.

b.

Keppres Nomor 30 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kejaksaan Negeri


Kepanjen dan Kejaksaan Negeri Banjarbaru.

29

13.

UNDANG-UNDANG NOMOR 13/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN
PROPINSI JAWA TENGAH. Disahkan pada tanggal 8 Agustus 1950.

14.

UNDANG-UNDANG Nomor 14/YOGYA Tahun 1950 tentang Pemerintahan


Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat.
a.

Disahkan pada tanggal 8 Agustus 1950.

b.

Undang-undang yang terkait Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002


tentang Pembentukan Kota Banjar di Propinsi Jawa Barat.

15.

UNDANG-UNDANG NOMOR 15/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PEMBENTUKAN DAERAH KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN DIY.
DISAHKAN PADA TANGGAL 8 AGUSTUS 1950.

16.

UNDANG-UNDANG NOMOR 16/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BESAR DALAM LINGKUNGAN
PROPINSI JAWA TIMUR/TENGAH/BARAT DAN DIY. Disahkan pada
tanggal 14 Agustus 1950.

17.

UNDANG-UNDANG NOMOR 17/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PEMBENTUKAN DAERAH KOTA KECIL DALAM LINGKUNGAN
PROPINSI JAWA TIMUR/TENGAH/BARAT. Disahkan pada tanggal 14
Agustus 1950.

18.

UNDANG-UNDANG NOMOR 18 /YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PERUBAHAN DALAM UU 1950 NOMOR 2 DARI HAL PEMBENTUKAN
PROPINSI LAWA TIMUR. Disahkan pada tanggal 14 Agustus 1950.

19.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG


PERUBAHAN UU 1950 NOMOR 3 DARI HAL PEMBENTUKAN DIY.
a. Disahkan pada tanggal 14 Agustus 1950.
b. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 38 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada DIY;
2) PP Nomor 39 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada
DIY;
3) PP Nomor 40 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat
kepada DIY;
4) PP Nomor 65 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran
dan Kebudayaan kepada Propinsi;
5) PP Nomor 16 Tahun 1952 tentang Perubahan PP mengenai Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan
Kehewanan kepada Propinsidi Jawa dan Sumatera dan Kepada DIY;
6) PP Nomor 45 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan
Pemerintah Pusat dalam Lapangan Sosial kepada Propinsi;

30

7) PP Nomor 49 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian


Urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah
Swatantara Propinsi di Jawa;
8) PP Nomor 18 Tahun 1953 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat mengenai Pekerjaan Umum kepada
Propinsi dan Penegasan tugas menganai Pekerjaan umum dari
Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di Jawa;
9) PP Nomor 12 Tahun 1954 tentang Penyerahan Sebagian Urusan
Pemerintah Pusat dalam Lapangan Perindustrian kepada Propinsipropinsi.
10) PP Nomor 39 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada
DIY.
11) PP Nomor 40 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat
kepada DIY.
12) PP Nomor 16 Tahun 1952 tentang Perubahan PP mengenai Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan
Kehewanan kepada Propinsidi Jawa dan Sumatera dan Kepada DIY.
13) PP Nomor 45 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan
Pemerintah Pusat dalam Lapangan Sosial kepada Propinsi.
14) PP Nomor 49 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
Urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah
Swatantara Propinsi di Jawa.
15) PP Nomor 18 Tahun 1953 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat mengenai Pekerjaan Umum kepada
Propinsi dan Penegasan tugas menganai Pekerjaan umum dari
Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di Jawa.
16) PP Nomor 12 Tahun 1954 tentang Penyerahan Sebagian Urusan
Pemerintah Pusat dalam Lapangan Perindustrian kepada Propinsipropinsi.
17) PP Nomor 65 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran
dan Kebudayaan kepada Propinsi.
c. Undang-undang yang terkait:
1) Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1957 tentang Pengubahan
Kedudukan Wilayah Daerah-daerah Enclave Imogiri Kota Gede dan
Ngawen;
2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat
No. 17 Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya
Peraturan-peraturan Daerah yang di maksud dalam pasal 6 UU
Pembentukan Darah-daerah Otonom di Jawa (L.N Tahun 1955 No. 53),
sebagai Undang-undang.

31

3) Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1957 tentang Pengubahan


Kedudukan Wilayah Daerah-daerah Enclave Imogiri Kota Gede dan
Ngawen.
4) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat
No. 17 Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya
Peraturan-peraturan Daerah yang di maksud dalam pasal 6 UU
Pembentukan Darah-daerah Otonom di Jawa (L.N Tahun 1955 No. 53),
sebagai UU;
5) Diubah Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Pengubahan
Undang-Undang No. 3 Jo No. 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan
DIY;
d. Undang-Undang ini, dinyatakan berlaku secara umum oleh Undang-Undang
Darurat Nomor 17 Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu
Berlakunya Peratura-peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6
Undang-Undang Pembentukan Daerah-daerah Otonom di Jawa.
19. UNDANG-UNDANG NOMOR 20/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG
PENGESAHAN PIAGAM PERSETUJUAN RI DAN RIS. Disahkan pada
tanggal 14 Agustus 1950.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1951
1.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1951 TENTANG PERNYATAAN


BERLAKUNYA UU KERJA TAHUN 1948 NO. 12 DARI RI UNTUK
SELURUH INDONESIA (L.N NO. 2 TAHUN 1951).
a. Disahkan pada tanggal 6 Januari 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia-c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 21 Tahun 1954 tentang Penetapan Peraturan Istirahat Buruh.
2) PP Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi
Penderita Cacat.
d. Dinyatakan tidak berlaku oleh UU No. 25 Tahun 1997 tentang
Ketenagakerjaan.

2.

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1951 TENTANG PERTANYAAN


BERLAKUNYA UU KECELAKAAN TAHUN 1947 NOMOR 33 DARI RI
UNTUK SELURUH INDONESIA (L.N NO. 3 TAHUN 1951).
a. Disahkan pada tanggal 6 Januari 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 3; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyatan Berlakunya Peraturan
Kecelakaan Tahun 1947 ( PP Nomor 2 Tahun 1948), dari RI, sebagaimana
telah diubah dalam PP Nomor 18 Tahun 1948 untuk Seluruh Indonesia.

32

2) PP Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran,


Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida.
3) PP Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penyesuaian/Penetapan Kembali Pokok
Pensiun/Onderstan Purnawirawan/Warakawuri dan Tunjangan Anak
Yatim Piatu ABRI.
3.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1951 TENTANG PERNYATAAN


BERLAKUNYA UU PENGAWASAN PERBURUHAN TAHUN 1948
NOMOR 23 DARI RI UNTUK SELURUH INDONESIA.
a. Disahkan pada tanggal 6 Januari 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-c. Undang-undang terkait:
1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor
Ketenagakerjaan di Perusahaan.
2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga
Kerja.

4.

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1951 TENTANG MEMBERI


PERSETUJUAN
KEPADA
PERJANJIAN
PINJAMAN
ANTARA
PEMERINTAH ;KERAJAAN NEDERLAND DAN PEMERINTAH RIS.
a. Disahkan pada tanggal 31 Januari 1951.
b. Lembaran Regara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 17, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor--

5.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1951 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NOMOR 26 TAHUN 1950 (L.N NO. 48 TAHUN 1950)
MENGENAI PENGESAHAN DAN PENGAKUAN HUTANG TERHADAP
KERAJAAN BELANDA SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 31 Januari 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 18, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor--

6.

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1951 TENTANG GAJI DAN


TUNJANGAN KEPADA KETUA, TUNJANGAN-TUNJANGAN, BIAYA,
PERJALANAN DAN PENGINAPAN KEPADA ANGGOTA DPR RI.
a. Disahkan pada tanggal 30 Juni 1951.
b. Lemaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 40, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-c. Undang-undang terkait: Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1953 tentang
Pemberian Tunjangan yang Bersifat Pensiun kepada Bekas Ketua dan Bekas
Anggota DPR.
d. Dicabut oleh UU Nomor 10 Tahun 1953 tentang Kedudukan Keuangan
Ketua dan Anggota DPR RI.

33

7.

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1951 TENTANG PERUBAHAN


DAN
TAMBAHAN
UU
LALU-LINTAS
JALAN
(WEGVERKEERSORDONNANTIE, STAATSBLAD 1933 NO. 86).
a. Disahkan pada tanggal 30 Juni 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 114;
c. Peraturan terkait:
1) PP Nomor 16 Tahun 1953 tentang Penyerahan Urusan Lalu Lintas Jalan
kepada Daerah Tinggat Ke-1.
2) PP Nomor 2 Tahun 1964 tentang Perubahan dan tambahan Peraturan
Lalu Lintas Jalan (Staatsblad 1936 No. 451) sebagaimana telah diubah
dan ditambah terakhir dengan PP No. 44 Tahun 1954 (L.N Tahun 1954
No. 76).
d. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1965 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan
Jalan Raya.

8.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
8
TAHUN
1951
TENTANG
PENANGGUHAN PEMBERIAN SURAT IZIN KEPADA DOKTER DAN
DOKTER GIGI.
a. Disahkan pada tanggal 30 Juni 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 44, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-c. Peraturan pelaksanaannya PP Nomor 58 Tahun 1958 tentang Wajib
Pendaftaran Ijazah Dokter baru dan Ijazah Dokter Gigi baru.
d. Undang-undang yang terkait yaitu Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun
1958 tentang Kedudukan Hukum Apotek Darurat.
e. Dicabut oleh UU Nomor 8 Tahun 1961 tentang Wajib Kerja Sarjana.

9.

UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1951 TENTANG PEMBAGIAN


TENAGA DOKTER GIGI AN BIDAN SECARA RASIONIL.
a. Disahkan Pada Tanggal 30 Juni 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 45, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-c. Dibatalkan oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga
Kesehatan.

10.

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1951 TENTANG MENGATUR


TENAGA DOKTER PARTIKELIR DALAM KEADAAN GENTING.
a. Disahkan pada tanggal 30 Juni 1951.
b. Lembaran Negara Republik Idnonesia Tahun 1951 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-c. Peraturan pelaksanaan PP Nomor 26 Tahun 1960 tentang Lafal Sumpah
Dokter.
d. Dibatalkan oleh UU Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan.

34

11.

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1951 TENTANG PENGESAHAN


PERJANJIAN PINJAMAN PERTAMA RI DENGAN EXPORT-IMPORT
BANK OF WASHINGTON.
a.

Disahkan pada tanggal 10 Juli 1951.

b. Lembaran Negara Republik Idnonesia Tahun 1951 Nomor 72, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor -c.

Undang-undang yang terkait:


1) UU Nomor 20 Tahun 1953 tentang Pengesahan Perjanjian Pinjaman
Tambahan RI dengan Export-Import Bank Of Washington.
2) UU Nomor 35 Tahun 1954 tentang Pengesahan Persetujuan Tambahan
antara RI dengan Export-Import Bank Of Washington.
3) UU Nomor 10 Tahun 1958 tentang Pengesahan PersetujuanPersetujuan pengubahan dan Tambahan antara RI dengan ExportImport Bank Of Washington.

12.

13.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
12
TAHUN
1951
TENTANG
PENGHAPUSAN BADAN HUKUM ALGEMENE VOLKSCREDIETBANK.
a.

Disahkan pada tanggal 29 Agustus 1951.

b.

Lembaran Negara Republik Idnonesia Tahun 1951 Nomor 80, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 81;

c.

Peraturan pelaksanaannya yaitu Perppu Nomor 42 Tahun 1960 tentang


Peleburan Bank Rakyat Indonesia kedalam Bank Koperasi Tani dan
Nelayan.

d.

Diubah oleh Perppu Nomor 14 Tahun 1960 tentang Perubahan UU Nomor


12 Tahun 1951 (L.N Tahun 1951 Nomor 80) tentang Penghapusan Badan
Hukum Algemene Volkscredietbank.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
13
TAHUN
1951
TENTANG
MENETAPKAN UU DARURAT TENTANG MENAIKKAN JUMLAH
MAKSIMUM PORTO DAN BEA SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 1 September 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 81, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82;

14.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
14
TAHUN
1951
TENTANG
PENGGANTIAN PAJAK BUMI DENGAN PAJAK PERALIHAN 1944.
a. Disahkan pada tanggal 29 Agustus 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 84, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 84

15.

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1951 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG PERUBAHAN ORDONANSI PAJAK
PERALIHAN 1944, ORDONANSI PAJAK UPAH DAN ORDONANSI
PAJAK KEKAYAAN 1932 (UU DARURAT NO. 37 TAHUN 1950 SEPERTI
DITAMBAH DENGAN UU DARURAT NO. 5 TAHUN 1951) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 16 September 1951.

35

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 46, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-16.

UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 1951 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NOMOR 32 TAHUN 1950 TENTANG PENURUNAN
CUKAI TEMBAKAU SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 17 September 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor --

17.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
17
TAHUN
1951
TENTANG
MENETAPKAN UU DARURAT NOMOR 21 TAHUN 1950 TENTANG
PENGELUARAN UANG KERTAS ATAS TANGGUNGAN RIS.
a. Disahkan pada tanggal 12 Oktober 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-c. Peraturan pelaksana: PP Nomor 56 Tahun 1957 tentang Tambahan
Pengeluaran Uang Kertas Pemerintah.
d. Dinyatakan tidak berlaku oleh Perppu Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Penghentian berlakunya UU Nomor 17 Tahun 1951 (L.N Tahun 1951 nomor
100).

18.

UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1951 TENTANG PERUBAHAN


UU NOMOR 15 TAHUN 1950 RI UNTUK PENGGABUNGAN DAERAHDAERAH KABUPATEN KULON-PROGO DAN ADIKARTO DALAM
LINGKUNGAN DIY MENJADI SATU KABUPATEN DENGAN NAMA
KULON-PROGO.
a. Disahkan pada tanggal 12 Oktober 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-c. Undang-undang terkait:
1) UU Darurat Nomor 5 Tahun 1957 tentang Pengubahan Kedudukan
Wilayah Daerah-daerah Enclave Imogiri Kota Gede dan Ngawen.
2) UU Nomor 14 Tahun 1958 tentang Penetapan UU Darurat No. 5
Tahun 1957 tentang Pengubahan Kedudukan Wilayah Daerah-daerah
Enclave Imogiri, Kota Gede dan Ngawen ( L.N Tahun 1955 No. 53) ,
sebagai UU.
3)

UU Nomor 26 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat No. 17


Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu berlakunya
Peraturan-peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 UU
Pembentukan daerah-daerah otonom di Jawa (LN tahun 1955 No. 53),
sebagai UU.

4) UU ini dinyatakan berlaku secara umum oleh UU Darurat Nomor 17


Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu berlakunya
Peraturan-peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 UU
Pembentukan daerah-daerah Otonom di Jawa.

36

19.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1951 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NOMOR 32 TAHUN 1950 MENGENAI PENGGABUNGAN
PULAU WEH KEDALAM DAERAH PABEAN INDONESIA SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 12 Oktober 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 102, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 10 Tahun 1953 tentang Pelanjutan Pemungutan Opsenten atas
Bea Keluar atas Karet Rakyat.
2) PP Nomor 10 Tahun 1954 tentang Pelanjutan Pemungutan Opsenten atas
Bea Keluar atas Karet Rakyat selama 10 Tahun.
3) PP Nomor 4 Tahun 1955 tentang Pemungutan Opsenten atas Bea Keluar
atas Karet Rakyat.

20.

UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 1951 TENTANG PEMBEBASAN


CUKAI PEGAWAI-PEGAWAI DIPLOMATIK ATAU KONSULER DARI
NEGERI-NEGERI ASING YANG MENJALANKAN TUGASNYADI
NEGERI INI.
a. Disahkan pada tanggal 30 Oktober 1951.
b. Undang-undang terkait: UU Darurat Nomor 4 Tahun 1955 tentang Larangan
Untuk Mengumpulkan Uang Logam yang Sah dan Memperhitungkan Agio
pada Waktu Penukaran Alat-alat Pembayaran yang Sah.

21. UNDANG-UNDANG
NOMOR
21
TAHUN
1951
TENTANG
PENGHAPUSAN
CENTRALE
VERKOOPORGANISATIE
VAN
ONDERNEMINGSLANDBOUWPRODUCTEN (C.V.O).
a. Disahkan pada tanggal 30 Oktober 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 109, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 169.
22. UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1951 TENTANG PENETAPAN
UU DARURAT NO. 29 TAHUN 1950 TENTANG PENETAPAN
KEJAHATAN
DAN
PELANGGARAN-PELANGGARAN
YANG
DILAKUKAN DALAM MASA PEKERJAAN OLEH PARA PEJABAT
YANG MENURUT PASAL 148 KONSTITUSI RIS DALAM TINGKAT
PERTAMA DAN TERTINGGI DIADILI OLEH MA INDONESIA SEBAGAI
UU.
a. Disahkan pada tanggal 28 Nopember 1951.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 117, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1951.
c. Undang-undang terkait: UU Nomor 23 Tahun 1956 tentang Pengadilan dan
Acara Pidana Khusus untuk Anggota Konstituante.
23.

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1951 TENTANG PENYERAHAN


URUSAN PENILIKAN FILEM KEPADA KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN.
a. Disahkan pada tanggal 28 Nopember 1951.

37

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 119, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor-c. Peraturan pelaksanaan: PP Nomor 7 Tahun 1954 tentang Mengubah PP
Nomor 26 Tahun1951 (L.N Nomor 38 Tahun 1951) tentang mengubah
peraturan pilem Tahun 1940 (Filmverordening 1940,staatsblad 1940 Nomor
539).
24.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
24
TAHUN
NASIONALISASI DE JAVASCHE BANK N.V.

1951

TENTANG

a. Disahkan pada tanggal 6 Desember 1951.


b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor--

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1952
1.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1952 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 2 TAHUN 1952 MENGENAI PERUBAHAN
RECHTENORDONNANTIE (STAATSBLAD 1882 NO. 240 JO.
STAATSBLAD 1931 NO. 471) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 5 Februari 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 197.

2.

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1952 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG PINJAMAN DARURAT SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 11 Maret 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 28, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 215.

3.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1952 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG MEMPERPANJANG WAKTU MASIH
TERBUKANYA DINAS TAHUN ANGGARAN 1950 SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 14 Mei 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 37, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 195.

4.

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1952 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG PENETAPAN BERLAKUNYA UU, UU
DARURAT DAN ORDONANSI-ORDONANSI MENGENAI MASALAHMASALAH PAJAK, DIKELUARKAN SEBELUM PEMBENTUKAN NKRI
(UU DARURAT NO. 36 TAHUN 1950) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 29 Juli 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 197.

38

c. Peraturan pelaksanaan: Keppres Nomor 17 Tahun 1973 tentang Berlakunya


Peraturan Perpajakan Indonesia di Propinsi Irian Jaya.
5.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1952 TENTANG PEMBEBASAN


BEA MASUK UNTUK BARANG-BARANG BERUPA KIRIMAN-KIRIMAN
HADIAH YANG BERTUJUAN KESEJAHTERAAN ROHANI PENDUDUK,
MAKSUD AMAL ATAU KEBUDAYAAN.
a. Disahkan pada tanggal 29 Juli 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 44, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 259.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 10 Tahun 1953 tentang Pelanjutan Pemungutan Opsenten atas
Bea Keluar atas Karet Rakyat.
2) PP Nomor 10 Tahun 1954 tentang Pelanjutan Pemungutan Opsenten atas
Bea Keluar atas Karet Rakyat selama Tahun 1954.
3) PP Nomor 4 Tahun 1955 tentang Pemungutan Opsenten atas Bea Keluar
atas Karet Rakyat.
4) Instruksi Presiden Nomor 21 Tahun 1968 tentang Tidak Memberikan
Keringanan-keringanan, Kelonggaran-kelonggaran atau Pembebasan
terhadap Pembayaran Pungutan-pungutan Bea Masuk.
5) Keppres Nomor 159 Tahun 1968 tentang Penegasan Pengertian
Pembelian Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang-barang alat
Angkatan Bersenjata RI.
e. Undang-undang terkait: Undnag-Undang Nomor 3 Tahun 1970 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Daerah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas.

6.

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1952 TENTANG PENETAPAN


UU NOMOR 6 TAHUN 1951 UNTUK MENGUBAH GRONDHUUR
ORDONNANTIE (STBL 1918 NO. 88) DAN VORSTENLANSCH
GRONDHUURREGLEMENT (STBL 1918 NO. 20) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 23 Juli 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 206.

7.

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1952 TENTANG MENETAPKAN


UU DARURAT NO. 14 TAHUN 1951 TENTANG PEMUNGUTAN PAJAK
VERPONDING ATAS TAHUN 1951 SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 2 Agustus 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 50, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

8.

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1952 TENTANG PEMUNGUTAN


PAJAK VERPONDING TAHUN 1952.
a. Disahkan pada tanggal 2 Agustus 1952.

39

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 51, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 265.
9.

UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1952 TENTANG PERUBAHAN


ATAS ORDONANSI PAJAK PERSEROAN TAHUN 1925.
a. Disahkan pada tanggal 2 Agustus 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 259.

10.

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1952 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG TAMBAHAN POKOK BEA (OPSENTEN)
ATAS BEA-BEA MASUK SELAMA TAHUN 1951 (UU DARURAT NO. 39
TAHUN 1950) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 11 Agustus 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 55, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

11. UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1952 TENTANG TAMBAHAN


POKOK BEA (OPSENTEN) ATAS BEA-BEA MASUK SELAMA TAHUN
1952 (UU DARURAT NO. 4 TAHUN 1952) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 11 Agustus 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 56, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
12.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
12
TAHUN
1952
TENTANG
PEMBAHARUAN BEA-BEA SPESIFIK DAN PENGGANTIANNYA
DENGAN BEA-BEA AD VALOREM.
a. Disahkan pada tanggal 11 Agustus 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 51, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 265.
c. Peraturan pelaksanaan: PP Nomor 5 Tahun 1954 tentang Pelaksanaan
Ketentuan Khusus Nomor 6 pada pos 159 dari Tarif Bea Masuk.

13.

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 1952 TENTANG PERUBAHAN


BERSELANG DARI JUMLAH OPSENTEN ATAS BEBERAPA POS DARI
TARIF BEA-BEA MASUK.
a. Disahkan pada tanggal 11 Agustus 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 267.

14.

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1952 TENTANG PENUNJUKAN


JAWATAN REGI GARAM SEBAGAI PERUSAHAAN I.B.W. DENGAN
NAMA BARU PERUSAHAAN GARAM DAN SODA NEGERI.
a. Disahkan pada tanggal 26 September 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 293.

40

15.

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1952 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG BURSA (L.N NO. 79 TAHUN 1951) SEBAGAI
UU.
a. Disahkan pada tanggal 26 September 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 20 Tahun 1973 tentang Pencabutan PP No. 6/1963 tentang
Pinjaman Obligasi oleh Bank /Perusahaan/Badan Pemerintah maupun
Swasta (LN 74/1963; TLN No. 2526);
2) Keppres Nomor 38 Tahun 1975 tentang Pelimpahan Wewenang
Pengangkatan, Pemberhentiann Sementara dan Pemberhentian Makelar
Perdagangan Efek kepada Menteri Keuangan.
3) PP Nomor 25 Tahun 1976 tentang Penyertaan Modal Negara RI untuk
Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Reksa.
4) PP Nomor 60 Tahun 1992 tentang Obligasi Perusahaan Umum (perum)
Listrik Negara.
5) PP Nomor 4 Tahun 1993 tentang Obligasi Perusahaan Umum (perum)
Pegadaian.
6) Keppres Nomor 37 Tahun 1978 tentang Perubahan Keppres Nomor 52
Tahun 1976 tentang Pasar Modal.
7) Keppres Nomor 58 Tahun 1983 tentang Perubahan atas Keppres Nomor
37 Tahun 1978.
8) Keppres Nomor 41 Tahun 1988 tentang Perubahan Keppres Nomor 52
Tahun 1976 tentang Pasar Modal sebagaimana telah diubah dengan
Keppres Nomor 37 Tahun 1978.
9) Kepres Nomor 60 Tahun 1988 tentang Pasar Modal.
10) Kepres Nomor 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal.
c. Dinyatakan tidak berlaku oleh UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal.

18.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
16
TAHUN
1952
TENTANG
PERSETUJUAN PERJANJIAN PERSAHABATAN TENTANG NEGARA RI
DAN NEGARA INDIA.
a. Disahkan pada tanggal 2 Oktober 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

19.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
17
TAHUN
1952
TENTANG
PERSETUJUAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA NEGARA RI
DAN NEGARA PAKISTAN.
a. Disahkan pada tanggal 2 Oktober 1952.

41

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 69, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
20.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
18
TAHUN
1952
TENTANG
PERSETUJUAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA NEGARA RI
DAN NEGARA UNU BIRMA.
a. Disahkan pada tanggal 2 Oktober 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 70, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

19.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
19
TAHUN
1952
TENTANG
PERSETUJUAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA NEGARA RI
DAN NEGARA REPUBLIK PHILIPINA.
a. Disahkan pada tanggal 2 Oktober 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

20.

UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 1952 TENTANG PENSIUN


PEGAWAI NEGERI SIPIL.
a. Disahkan pada tanggal 7 Oktober 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 305.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 31 Tahun 1953 tentang Penetapan Kedudukan Pegawai pada
Jawatan Kereta Api, yang berasal dari Perusahaan Kereta Api Partikelir.
2) PP Nomor 35 Tahun 1954 tentang Jaminan yang berupa Pensiun dan
Pemerintah bagi Guru Sekolah Rakyat Negeri.

21.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
21
TAHUN
1952
TENTANG
MENETAPKAN UU DARURAT TENTANG HAK PENGANGKATAN DAN
PEMBERHENTIAN PEGAWAI-PEGAWAI RIS (UU DARURAT NO. 25
DAN 34 TAHUN 1950) SEBAGAI UU RI.
a.

Disahkan pada tanggal 24 Oktober 1952.

b.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 78, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

c.

Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 34 Tahun 1954 tentang Hak Kekuasaan untuk Memberi
Kenaikan Gaji yang Tertentu.
2) PP Nomor 2 Tahun 1958 tentang Penggantian Pegawai yang Menjabat
Jabatan Penting.
3) PP Nomor 19 Tahun 1958 tentang Mengubah PP No. 34 Tahun 1954
(LN No. 55 Tahun 1954) tentang Hak Kekuasaan untuk Memberikan
Gaji yang tertentu.
4) PP Nomor 68 Tahun 1958 tentang Peremajaan alat-alat Negara.

42

5) PerPres Nomor 3 Tahun 1963 tentang Peraturan mengenai Status dan


Kedudukan Keuangan PNS dan Anggota Angkatan Kepolisian di
Propinsi Irian Barat.
6) PerPres Nomor 23 Tahun 1963 tentang Peraturan Penyesuaian Gaji dan
Pangkat PNS dan Anggota Kepolisian Negara di Propinsi Irian Barat
ke dalam Peraturan Gaji bagi PNS (P.G.P.N.-1961 dan P.G.POL1961).
7) PerPres Nomor 39 Tahun 1964 tentang perubahan dan tambahan PP
No. 23 Tahun 1963 tentang Peraturan Penyesuaian Gaji dan Pangkat
PNS dan Anggota Kepolisian Negara di Propinsi Irian Barat ke dalam
Peraturan Gaji bagi PNS (P.G.P.N.-1961 dan P.G.POL-1961).
8) Perpres Nomor 41 Tahun 1964 tentang Kedudukan Keuangan PNS dan
Anggota Angkatan Kepolisian yang dipindahkan/diperbantukan di
Propinsi Irian Barat.
9) PP Nomor 35 Tahun 1964 tentang Pemberian Penghargaan kepada
Pegawai Negeri yang melakukan Kewajibannya secara Luar Biasa.
10) PP Nomor 33 Tahun 1965 tentang Dewan Tenaga Atom dan Badan
Tenaga Atom Nasional.
11) PP Nomor 11 Tahun 1966 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Pegawai Golongan Gaji F/V, F/VI, F/VII, dan F/VIII.
12) Keppres Nomor 3 Tahun 1968 tentang Menarik kembali Sdr. Drs. Moh
Barnawie Alwie untuk menjabat kedudukan pada International
Monetary Found/Dana Moneter Internasional.
13) Keppres Nomor 44 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Rumania di Bukarest
Sdr. Laksamana Muda Laut Hamzah Atmohandojo.
14) Keppres Nomor 45 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Canada di Ottawa Sdr.
Komodor Laut R. Darmobandoro.
15) Keppres Nomor 46 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Guinea dan Mali di
Conakry Sdr. Imrad Idris.
16) Keppres Nomor 47 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Malaysia di Kuala
Lumpur Sdr. Brigadir Jenderal Thalip.
17) Keppres Nomor 48 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Afganistan di Kabul
R.M Soebagio Soerjaningrat.
18) Keppres Nomor 49 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Belgia dan
Luxembourg di Brussel, R.B.I.N. Djajadiningrat.
19) Keppres Nomor 50 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Argentina, Uruguay
dan Chili Berkedudukan di Buenos Aires, Sdr. Sulaiman.

43

20) Keppres Nomor 51 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Yugoslavia
berkedudukan di Beograd, Sdr. Abdullah Kamil.
21) Keppres Nomor 52 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Australia dan Selandia
Baru, berkedudukan di Canberra: Letnan Jenderal R. Hidajat.
22) Keppres Nomor 53 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Ethiopia di Addis
Ababa: Sdr. Effendi Noor.
23) Keppres Nomor 54 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Cekoslowakia di Praha:
Sdr. Sudio Gandaruni.
24) Keppres Nomor 55 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Amerika Serikat di
Washington DC: Sdr. Sudjatmoko.
25) Keppres Nomor 56 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Kerajaan Swedia,
Pemerintah Kerajaan Norwegia, Kerajaan Denmark dan Republik
Finlandia berkedudukan di Stockholm: Sdr. R. Suwito
Kusumowidagdo.
26) Keppres Nomor 59 Tahun 1968 tentang Mengangkat Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Saudi Arabia di Jeddah,
Sdr. Aminuddin Aziz.
27) Keppres Nomor 66 Tahun 1968 tentang Memberhentikann dengan
Hormat Sdr. Soerjadi, S.H. Sebagai Ketua Mahkamah Agung dan
mengangkat Sdr. Soebekti, S.H.
28) Keppres Nomor 68 Tahun 1968 tentang Istirahat Besar 9 (Sembilan)
bulan Sdr. Soerjadi, S.H. ex Ketua MA.
29) Keppres Nomor 87 Tahun 1968 tentang Mengalihkan Wewenang
Pengangkatan dan Pemberhentian para PNS Golongan F/IV kebawah
Kepada Ketua L.I.P.I.
30) Keppres Nomor 178 Tahun 1968 tentang Memberikan Wewenang
Pengangkatan dan Pemberhentian para PNS sepanjang mengenai
pegawai-pegawai golongan F/IV PGPN 1961 (golongan IV/a PGPS
1968) kebawah dalam Ligkungan Kejaksaan Kepada Jaksa Agung.
31) Keppres Nomor 246 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta
Mayjen. KKO R. Soehadi sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh RI pada Pemerintah Republik Federasi Sosialis Jugoslavia.
32) Keppres Nomor 247 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta Ir.
Abu Prajitno sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI
pada Pemerintah Kerajaan Belgia.
33) Keppres Nomor 248 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta
Johannes Dirk De Fretes sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh RI pada Pemerintah Kerajaan Nefal.

44

34) Keppres Nomor 249 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta


Haji Muhammad Amin Azeharie, S.H. sebagai Duta Besar Luar Biasa
dan Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Republik Guinea.
35) Keppres Nomor 250 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta Asa
Bafagih sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI pada
Pemerintah Republik Aljazairia.
36) Keppres Nomor 251 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta
May. Jen. TNI Suadi sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh RI pada Pemerintah Kerajaan Ethiopia.
37) Keppres Nomor 252 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta
Mayjen. TNI Sambas Atmadinata sebagai Duta Besar Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Republik Rakyat Rumania.
38) Keppres Nomor 253 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta
Mayjen. TNI Ahmad Kosasih sebagai Duta Besar Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Australia.
39) Keppres Nomor 254 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta
Sudjarwo Tjondronegoro S.H sebagai Duta Besar Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh RI pada Pemerintah Kerajaan Belanda.
40) Keppres Nomor 255 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta
Memet Tanumidjaja S.H sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh RI pada Pemerintah Republik Sosialis Cekoslowakia.
41) Keppres Nomor 256 Tahun 1968 tentang Memindahkan ke Jakarta M.
Kadaroesman S.H sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
RI pada Pemerintah Kerajaan Afganistan.
42) Keppres Nomor 305 Tahun 1968 tentang Merubah Keppres RI No. 197
Tahun 1967.
43) Keppres Nomor 316 Tahun 1968 tentang Pengangkatan/Pemberhentian
para pejabat yang memangku Jabatan lebih rendah dari Sekretaris
Jenderal dll.
44) Keppres Nomor 55 Tahun 1969 tentang Kewenangan
Pengangkatan/Pemberhentian para Jaksa Tinggi/Kepala Kejaksaan
Tinggi, Direktur/Kepala Direktorat, Asisten Inspektur Jenderal,
Sekertaris Umum dan Staf Ahli, kepada Jaksa Agung, sebagaimana
yang dimaksudkan dalam UU No. 21 Tahun 1952.
45) PP Nomor 16 Tahun 1969 tentang Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 23 Tahun 1963, tentang Perubahan Penggajian PNS di Propinsi
Irian Barat.
46) Keppres Nomor 1 Tahun 1972 tentang Wewenang Pengangkatan dan
Pemberhentian para Pegawai PNS Golongan IV/a PGPS 1960 (F/IV
PGPN 1961) kebawah dalam Lingkungan Biro Pusat Statistik.
47) Keppres Nomor 3 Tahun 1972 tentang Menyerahkan Kewenangan
Pengangkatan/Pemberhentian para pejabat yang memangku jabatan
yang lebih rendah dari Deputi Ketua dalam Lingkungan Lembaga
Administrasi Negara kepada Ketua Lembaga Administrasi Negara.

45

48) Keppres Nomor 4 Tahun 1973 tentang Penyerahan Wewenang untuk


Mengangkat dan Memberhentikan PNS dalam Lingkungan Badan
Koordinasi Intelijen Negara kepada Kepala BAKIN (Gol.E/II PGPN
1961 atau II/c PGPS 1968) kebawah.
49) Keppres Nomor 49 Tahun 1974 tentang Menyerahkan Wewenang
untuk Mengangkat dan Memberhentikan PNS (Gol. II/c PGPS 68
(E/II PGPN61) kebawah.
50) Dinyatakan tidak berlaku oleh UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian.
d. Undang-undang terkait:
1) UU Nomor 28 Tahun 1957 tentang Penetapan UU Darurat No. 13 Tahun
1957 (LN No. 58 tahun 1957) tentang menambah UU No. 21 tahun 1952
(LN No. 78 tahun 1952) tentang Menetapkan UU Darurat tentang hak
Pengangkutan dan Pemberhentian Pegawai-pegawai RIS (UU Darurat
No. 25 dan 34 Tahun 1950) sebagai UU RI, sebagai UU.
2) UU Darurat Nomor 13 Tahun 1957 tentang Menambah UU nomor 21
Tahun 1952 tentang menetapkan UU darurat tentang hak pengangkatan
dan pemberhentian pegawai-pegawai RIS (UU Darurat nomor 25 dan
34 Tahun 1950) aebagai UU.
22.

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1952 TENTANGPERATURAN


UNTUK MENGHADAPI KEMUNGKINAN HILANGNYA SURAT
KEPUTUSAN DAN SURAT-SURAT PMERIKSAAN PENGADILAN.
a. Disahkan pada tanggal 23 Desember 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

23.

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1952 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 3 TAHUN 1950 (LN NO. 4 TAHUN 1950) TENTANG
PUNGUTAN TAMBAHAN POKOK
PAJAK MENGENAI PAJAK
KEKAYAAN DAN PAJAK PERSEROAN TAHUN 1950 SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 30 Desember 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

24.

UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 1952 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG PUNGUTAN TAMBAHAN POKOK PAJAK
MENGENAI PAJAK KEKAYAAN DAN PAJAK PERSEROAN TAHUN
1951 (UU DARURAT NO. 35 TAHUN 1950, LN NO. 77 TAHUN 1950)
SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 30 Desember 1952.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1952 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1953

46

1.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG PENIMBUNAN BARANG-BARANG (UU
DARURAT NO. 17 TAHUN 1951) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 7 Januari 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) Perppu Nomor 2 Tahun 1960 tentang Pergudangan.
2) PP Nomor 19 Tahun 1964 tentang Perubahan dan Tambahan PP No. 1
Tahun 1955 tentang Pengawasan terhadap Urusan Kredit.

2.

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1953 TENTANG MENGUBAH


DAN MENAMBAH ORDONANSI PAJAK RUMAH TANGGA 1908.
c. Disahkan pada tanggal 7 Januari 1953.
d. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 670.

3.

UNDANG-UNDANG DARURAT NOMOR 1 TAHUN 1953 TENTANG


MEMUNGUT OPSENTE ATAS BEA MASUK.
a. Disahkan pada tanggal 12 Januari 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 350.
c. Peraturan pelaksanaan: PP Nomor 25 Tahun 1980 tentang Perubahan atas PP
Nomor 26 Tahun 1965 tentang Apotek.
d. Dinyatakan tidak berlaku oleh UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

4.

5.

UNDANG-UNDANG DARURAT NOMOR 2 TAHUN 1953 TENTANG


DAERAH OTONOM PROPINSI KALIMANTAN
a. Disahkan pada tanggal 13 Januari 1953;
b. Lembaran Negara RI Tahun 1953 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 351.
UNDANG-UNDANG DARURAT NOMOR 3 TAHUN 1953 TENTANG
PEMBENTUKAN (RESMI) DAERAH OTONOM KABUPATEN/DAERAH
ISTIMEWA TINGKAT KABUPATEN DAN KOTA BESAR DALAM
LINGKUNGAN PROPINSI KALIMANTAN
a. Disahkan pada tanggal 13 Januari 1953;
b. Lembaran Negara RI Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 352.

6.

UNDANG-UNDANG DARURAT NOMOR 4 TAHUN 1953 TENTANG


PENETAPAN TAMBAHAN OPSENTEN ATAS CUKAI BENSIN DAN
SEBAGAINAYA SELAMA TAHUN 1953
a. Disahkan pada tanggal 15 Januari 1953;

47

b. Lembaran Negara RI Tahun 1953 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara


RI Nomor 354.
7.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1953 TENTANG APOTEK


DARURAT.
a. Disahkan pada tanggal 2 Februari 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 351.
c. Dinyatakan tidak berlaku oleh UU Darurat Nomor 5 Tahun 1958 tentang
Kedudukan Hukum Apotek Darurat.

8.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1953 TENTANG MENETAPKAN


UU DARURAT NO. 2 TAHUN 1952 TENTANG KENAIKAN TARIP
PENGENAAN PAJAK PERSEROAN UNTUK TAHUN DINAS 1952 (LN
NO. 2 TAHUN 1952) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 14 Februari 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 352.

9.

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1953 TENTANG PERNYATAAN


PERLUNYA BEBERAPA TANAH PARTIKELIR DIKEMBALIKAN
MENJADI TANAH NEGERI.
a. Disahkan pada tanggal 11 Maret 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 354.

10.

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1953 TENTANG PEMILIHAN


ANGGOTA KONSTITUANTE DAN ANGGOTA DPR.
a. Disahkan pada tanggal 4 April 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 29, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 9 Tahun 1954 tentang Menyelenggarakan UU Pemilihan
Umum.
2) PP Nomor 47 Tahun 1954 tentang Cara Pencalonan buat Keanggotaan
DPR/Konstituante oleh Anggota Angkatan Perang dan pernyataan NonAktif/pemberhentian berdasarkan penerimaan keanggotaan/pencalonan
keanggotaan tersebut, pun larangan mengadakan Kampanye Pemilihan
terhadap Anggota Angkatan Perang.
3) PP Nomor 28 Tahun 1955 tentang Pengubahan Pasal 2 ayat (2) PP
Nomor 47 Tahun 1954.
4) PP Nomor 31 Tahun 1955 tentang Pengubahan PP Nomor 9 Tahun 1954
(LN No. 18 Tahun 1954)
5) PP Nomor 19 Tahun 1956 tentang Tambahan PP Nomor 9 Tahun 1951
dengan Pasal 81a.

48

6) PP Nomor 28 Tahun 1958 tentang Penetapan Waktu untuk Pemilihan


Anggota-anggota DPR ke-II.
7) Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1959 tentang DPR.
8) PP Nomor 37 Tahun 1959 tentang Pengangkatan dalam Jabatan,
Pemberhentian, Pemberhentian Sementara serta pernyataan Non-Aktif
dari Jabatan Dinas Tentara bagi Militer Sukarela.
d.

Undang-undang terkait:
1) UU Darurat Nomor 9 Tahun 1954 tentang Pengubahan Nama Propinsi
Sunda Kecil menjadi Propinsi Nusa Tenggara.
2) UU Darurat Nomor 18 Tahun 1955 tentang Perubahan Jumlah Anggota
Panitia Pemilihan Indonesia, Panitia Pemilihan dan Panitia Pemilihan
Kabupaten.

e.
11.

Diubah Oleh UU Nomor 2 Tahun 1956 tentang Pengubahan UU Pemilu


(UU No. 7 Tahun 1953, LN No. 29 Tahun 1953)

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1953 TENTANG PENILAIAN


PERSEDIAAN UANG EMAS DAN BAHAN UANG EMAS PADA DE
JAVASCHE BANK.
a. Disahkan pada tanggal 21 April 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 396.
c. Peraturan pelaksanaan: Perppu Nomor 25 Tahun 1959 tentang Penilaian
Persediaan Uang Mas dan Bahan Uang Mas pada Bank Indonesia.

12.

UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1953 TENTANG PEMBERIAN


TUNJANGAN YANG BERSIFAT PENSIUN KEPADA BEKAS KETUA
DAN BEKAS ANGGOTA DPR.
a. Disahkan pada tanggal 4 Mei 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 36, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan:
1)

PP Nomor 47 Tahun 1954 tentang Cara Pencalonan buat Keanggotaan


DPR/Konstituante oleh Anggota Angkatan Perang dan pernyataan
Non-aktif/pemberhentian
berdasarkan
penerimaan
keanggotaan/pencalonan keanggotaan tersebut, pun larangan
mengadakan Kampanye Pemilihan terhadap Anggota Angkatan
Perang.

2) PP Nomor 18 Tahun 1960 tentang Perubahan PP No. 41 Tahun 1952


(LN No. 63/ 1952) tentang Kedudukan Pegawai Negeri selama
menjalankan sesuatu Kewajiban Negara diluar Lingkungan Jabatan
yang dipangkunya.
3) Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 1963 tentang Pemberian
Perbaikan Penghasilan/Penghasilan Peralihan kepada Bekas Menteri
Negara dan Ketua/Anggota DPR Gotong-Royong, serta Janda dan
Anak Yatim-piatunya.

49

4) Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 1967 tentang Perbaikan Pensiun


Pegawai Negeri Bekas Menteri Negara RI. Ketua/Wakil Ketua serta
Anggota DPR Gotong-Royong.
5) PP Nomor 18 Tahun 1971 tentang Pemberian Uang Bantuan Pensiun
kepada para penerima Pensiun/Tunjangan yang Bersifat Pensiun.
6) PP Nomor 8 Tahun 1976 tentang Penyesuaian Pensiun Pokok Bekas
Pejabat Negara.
7) PP Nomor 12 Tahun 1977 tentang Penyesuaian Pensiun Pokok Bekas
Pejabat Negara.
8) PP Nomor 14 Tahun 1977 tentang Perubahan dan Tambahan atas PP
No. 18 Tahun 1971 tentang Pemberian Uang Bantuan Pensiun kepada
Para Penerima Pensiun/Tunjangan yang Bersifat Pensiun.
9) PP nomor 21 Tahun 1977 tentang Pensiun Wakil Ketua MPR RI yang
tidak Merangkap Jabatan Wakil Ketua DPR RI.
10) PP Nomor 22 Tahun 1977 tentang Penyesuaian Pensiun Pokok bekas
Pejabat Negara tertentu dan Janda/Dudanya yang telah mencapai Usia
80 (Delapan Puluh) Tahun.
11) PP Nomor 7 Tahun 1978 tentang Penyesuaian Pensiun Pokok bekas
Pejabat Negara tertentu dan Janda/Dudanya yang telah mencapai Usia
70 (Tujuh Puluh) sampai dengan 80 (Delapan Puluh) Tahun.
12) PP Nomor 8 Tahun 1978 tentang Perubahan atas PP No. 18 Tahun
1971 tentang Pemberian Uang Bantuan Pensiun kepada para penerima
Pensiun/Tunjangan yang Bersifat Pensiun.
13) PP Nomor 12 Tahun 1978 tentang Penghasilan Terendah bagi
Penerima Pensiun.
14) PP Nomor 3 Tahun 1979 tentang Penyesuaian Pensiun Pokok bekas
Pejabat Negara tertentu dan Janda/Dudanya.
15) Keppres Nomor 67 Tahun 1971 tentang Pemberian Uang Jasa sebagai
Pesangon kepada Anggota DPR-Gotong Royong yang berhenti sebagai
Anggota karena masa jabatannya berakhir.
d. Undang-undang terkait: UU Nomor 5 Tahun 1955 tentang Pengubahan UU
No. 9 Tahun 1953 (LN No. 36 Tahun 1953), tentang Pemberian Tunjangan
yang Bersifat Pensiun kepada Bekas Ketua dan Bekas Anggota DPR RI.
e.

13.

Dinyatakan tidak berlaku oleh UU Nomor 12 Tahun 1980 tentang Hak


Keuangan/Administratif Pimpinan dan Anggota Lembaga Tinggi Negara
serta Bekas Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Bekas
Anggota Lembaga Tinggi Negara.

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN


KEUANGAN KETUA DAN ANGGOTA DPR RI.
a. Disahkan pada tanggal 9 Mei 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 37, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

50

c. Dicabut oleh UU Nomor 2 Tahun 1954 tentang Kedudukan Keuangan


Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPR.
14.

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1953 TENTANG PENENTAPAN


UU POKOK BANK INDONESIA.
a. Disahkan pada tanggal 19 Mei 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 40, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) Penetapan Presiden Nomor 9 Tahun 1963 tentang Satuan Uang Rupiah
yang Khusus berlaku untuk Daerah Tingkat II Kepulauan Riau.
2) PP Nomor 19 Tahun 1954 tentang Pimpinan, Susunan dan Cara
Bekerja Lembaga Alat-alat Pembayaran Luar Negeri.
3) PP Nomor 20 Tahun 1954 tentang Mengurus Dana Alat-alat
Pembayaran Luar Negeri.
4) PP Nomor 1 Tahun 1955 tentang Pengawasan terhadap Urusan Kredit.
5) UU Nomor 11 Tahun 1955 Pemberian Kuasa kepada Menteri
Keuangan untuk mengambil Uang-Muka pada Bank Indonesia lebih
dari pada batas yang ditetapkan dalam Pasal 19 ayat 2 UU Pokok Bank
Indonesia 1953 (UU No. 11 Tahun 1953).
6) PP Nomor 17 Tahun 1959 tentang Pengeluaran kertas perbendaharaan
untuk Tahun 1959.
7) PP Nomor 51 Tahun 1959 tentang Penentuan Pengenaan Nasionalisasi
Percetakan Kebayoran P.T.
8) Perppu Nomor 35 Tahun 1960 tentang Kredit dan Likwiditet Bank.
9) Perpres Nomor 20 Tahun 1963 tentang Pemberian Fasilitas bagi
Proyek-proyek yang dibiayai dengan Kredit Luar Negeri atas Dasar
Production Sharing.
10) PP Nomor 6 Tahun 1963 tentang Pinjaman Obligasi oleh
Bank/Perusahaan/Badan Pemerintah Maupun Swasta.
11) Penetapan Presiden Nomor 3 Tahun 1964 tentang Satuan Uang Rupiah
yang berlaku di Dati II Kapulauan Riau.
12) Perpres Nomor 31 Tahun 1964 tentang Badan Ekonomi dan Keuangan.
13) Penetapan Presiden Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pengintegrasian
Bank Koperasi Tani dan Nelayan ke dalam Bank Indonesia.
14) Penetapan Presiden Nomor 10 Tahun 1965 tentang Pengintegrasian
Bank Umum Negara kedalam Bank Indonesia.
15) Penetapan Presiden Nomor 11 Tahun 1965 tentang Pengintegrasian
Bank Tabungan Negara kedalam Bank Indonesia.
16) Penetapan Presiden Nomor 13 Tahun 1965 tentang Pengintegrasian
Bank Negara Indonesia kedalam Bank Indonesia.

51

17) Penetapan Presiden Nomor 17 Tahun 1965 tentang Pendirian Bank


Tunggal Milik Negara.
18) Penetapan Presiden Nomor 18 Tahun 1965 tentang Ketentuan
Tambahan perihal Pendirian Bank Tunggal Milik Negara.
19) Penetapan Presiden Nomor 27 Tahun 1965 tentang Pengeluaran Uang
Rupiah baru yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah bagi
seluruh Wilayah RI dan Penarikan Rupiah lama dari peredaran.
20) Keppres Nomor 254 Tahun 1967 tentang Memberhentikan dengan
hormat Sdr. Oey Beng To, S.E. Sebagai Direktur Bank Negara
Indonesia Unit I.
21) Kepres Nomor 17 Tahun 1968 tentang Mengangkat Direktur/Gubernur
Pengganti Bank Negara Indonesia.
d.

Undang-undang terkait:
1) UU Nomor 3 Tahun 1957 tentang Pemberian Kuasa kepada Menteri
Keuangan untuk Mengambil Uang-muka pada Bank Indonesia lebih
dari pada batas yang ditetapkan dalam Pasal 19 ayat 2 UU Pokok Bank
Indonesia 1953 (LN Tahun 1953 No. 40).
2) UU Darurat Nomor 14 Tahun 1957 tentang Penetapan untuk
Pembebasan Bank Indonesia dari kewajiban yang dimaksud dalam
Pasal 16 ayat 1 UU pokok Bank Indonesia 1953 selama 6 bulan setelah
berakhirnya Keputusan Dewan Moneter tanggal 2 Februari 1957 No.
23 yang ada berdasarkan Pasal 16 ayat 3 UU Pokok Bank Indonesia
1953.
3) UU Darurat Nomor 63 Tahun 1958 tentang Penetapan UU Darurat No.
14 Tahun 1957 tentang Penetapan untuk membebasan Bank Indonesia
dari kewajiban yang dimaksud dalam Pasal 16 ayat 1 UU Pokok Bank
Indonesia 1953 selama 6 bulan setelah berakhir Keputusan Dewan
Moneter tanggal 2 Februari 1957 No. 23 yang diadakan berdasarkan
Pasal 16 ayat 3 UU Pokok Bank Indonesia 1953 (LN tahun 1957 No.
61) sebagai UU.
4) UU Nomor 75 Tahun 1958 tentang Memperpanjang Jangka Waktu
Pembebasan Bank Indonesia dari Kewajiban yang dimaksud dalam
Pasal 16 ayat 1 UU Pokok Bank Indonesia 1953 dengan 12 (dua belas)
bulan, setelah berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dengan UU
Darurat No. 14 Tahun 1957 Jo UU No.63 Tahun 1958 (UU No. 11
Tahun 1953).

e.

Diubah oleh:
1) UU Nomor 84 Tahun 1958 tentang Perubahan Pasal-pasal 16 dan 19
UU Pokok Bank Indonesia (UU No. 11 Tahun 1953).
2) Perppu Nomor 11 Tahun 1960 tentang Perubahan Modal Bank Ind
onesia.

15.

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


PERATURAN DALAM UU DARURAT NO. 4 TAHUN 1950 TENTANG

52

PENERIMAAN ANGGOTA ANGKATAN PERANG R.I.S (LN NO. 5


TAHUN 1950) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 20 Mei 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Undang-undang terkait:
1) UU Nomor 14 Tahun 1953 tentang Perlakuan terhadap Anggota
Angkatan Perang yang diperhentikan dari Dinas ketentaraan karena
tidak memperbaharui Ikatan Dinas.
2) UU Nomor 15 Tahun 1953 tentang Penerimaan Anggota Angkatan
Perang Sukarela.
3) UU Darurat Nomor 6 Tahun 1954 tentang Mengubah UU Darurat
Nomor 19 Tahun 1950 (LN Tahun 1950 nomor 28) tentang Peraturan
Pemberian Pensiun dan Orderstand kepada para Anggota Tentara
Angkatan Darat.
d.

Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 18 Tahun 1954 tentang Mengubah PP Nomor 2 Tahun 1951
tentang Pemberian Pensiun kepada janda-janda dan Onderstan kepada
anak-anak Yatim/Piatu dari para Anggota Tentara Angkatan Darat (LN
Tahun 1951 Nomor 5).
2) PP Nomor 33 Tahun 1954 tentang Penetapan dalam Jabatan dan
Pemberhentian, Pemberhentian Sementara serta Pernyataan Non-Aktif
dari Jabatan dalam Dinas Ketentaraan.
3) PP Nomor 39 Tahun 1954 tentang Perubahan Peraturan Sementara
tentang Pemberian Tunjangan kepada TNI yang pada waktu
penyerahan Kedaulatan tidak masuk Angkatan Perang RIS, PP Nomor
6 Tahun 1950 (LN Tahun 1950 Nomor 18).
4) PP Nomor 6 Tahun 1955 tentang Mengubah/Menambah PP Nomor 41
Tahun 1954 (LN 1954 Nomor 72), tentang Kenaikan Pensiun dan
Onderstand yang diberikan kepada para bekas Anggota Tentara
Angkatan Perang RI, K.N.I.L. Dahulu dan sebagainya, dan kepada
Janda dan/atau Anaknya.

16.

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


PERATURAN DALAM UU DARURAT NO. 12 TAHUN 1952 (LN NO. 84
TAHUN 1952) TENTANG KEWAJIBAN ANGGOTA ANGKATAN
PERANG UNTUK TETAP DALAM DINAS KETENTARAAN SEBAGAI
UU.
a. Disahkan pada tanggal 20 Mei 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Undang-undang terkait:

53

1) UU Nomor 14 Tahun 1953 tentang Perlakuan terhadap Anggota


Angkatan Perang yang diperhentikan dari Dinas Ketentaraan karena
tidak memperbaharui Ikatan Dinas.
2) UU Nomor 17 Tahun 1953 tentang Akibat-akibat dari pada UU tentang
Kewajiban Anggota Angkatan Perang untuk tetap dalam Dinas
Ketentaraan.
3) UU Darurat Nomor 20 Tahun 1955 tentang Peraturan Sementara
mengenai Kedudukan Anggota Angkatan Perang dalam Dinas
Ketentaraan sesudah Akhir Tahun 1955.
4) UU Daruat Nomor 26 Tahun 1957 tentang Anggota Angkatan Perang
berdasarkan Ikatan Dinas Sukarela (Militer Sukarela).
d. Peraturan pelaksanaan: PP Nomor 52 tahun 1958 tentang Ikatan Dinas dan
Kedudukan Hukum Militer Sukarela.
e. Dicabut oleh UU Nomor 2 Tahun 1988 tentang Prajurit ABRI.
17.

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1953 TENTANG PERLAKUAN


TERHADAP
ANGGOTA
ANGKATAN
PERANG
YANG
DIBERHENTIKAN DARI DINAS KETENTARAAN KARENA TIDAK
MEMPERBAHARUI IKATAN DINAS.
a. Disahkan pada tanggal 20 Mei 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 44, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 6 Tahun 1954 tentang Penampungan Bekas Anggota
Angkatan Perang dan Pemulihan Mereka kedalam Masyarakat.
2) PP Nomor 16 Tahun 1954 tentang Urusan Rekonstruksi Nasional.
3) PP Nomor 33 Tahun 1954 tentang Penempatan dalam Jabatan dan
Pemberhentian, Pemberhentian Sementara serta Pernyataan Non-Aktif
dari Jabatan dalam Dinas Ketentaraan.
4) PP Nomor 26 Tahun 1955 tentang Pengubahan Pasal 1 ayat (2) sub A PP
Nomor 6 Tahun 1954 (LN Tahun 1954 No. 14) dan Penyerahan tugas
menjalankan Kebijaksanaan mengenai Biro Penampungan Bekas
Anggota Tentara (B.P.B.A.T) kepada Menteri Negara.
d. Undang-undang terkait:
1)

UU Darurat Nomor 12 Tahun 1955 tentang Pengubahan Pasal 4 UU


Nomor 12 Tahun 1953 (LN tahun 1953 nomor 42.

2)

UU Nomor 24 Tahun 1959 tentang Penarikan kembali UU Darurat No.


13 Tahun 1955 tentang Pencabutan dan Penggantian UU No. 14 Tahun
1953 (LN tahun 1955 No. 38).

e. Dicabut oleh UU Darurat Nomor 13 Tahun 1955 tentang Pencabutan dan


Penggantian UU Nomor 14 Tahun 1953 (LN tahun 1953 Nomor 44) tentang
Perlakuan terhadap Anggota Angkatan Perang yang diberhentikan dari Dinas
Ketentaraan karena tidak memperbaharui Ikatan Dinas.

54

18.

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1953 TENTANG PENERIMAAN


ANGGOTA ANGKATAN PERANG SUKARELA.
a. Disahkan pada tanggal 20 Mei 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 45, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Undang-undang terkait: UU Darurat Nomor 26 Tahun 1957 tentang Anggota
Angkatan Perang berdasarkan Ikatan Dinas Sukarela (Militer Sukarela).
d. Peraturan pelaksanaan: PP Nomor 52 Tahun 1958 tentang Ikatan Dinas dan
Kedudukan Hukum Militer Sukarela.
e. Dicabut oleh UU Nomor 2 Tahun 1988 tentang Prajurit Angkatan Bersenjata
RI.

19.

UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN


HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG.
a. Disahkan pada tanggal 20 Mei 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 33 Tahun 1954 tentang Penempatan dalam Jabatan dan
Pemberhentian, Pemberhentian Sementara serta Pernyataan Non-Aktif
dari Jabatan dalam Dinas Ketentaraan.
2) PP Nomor 40 Tahun 1954 tentang Mengubah PP Nomor 50 Tahun 1951
tentang Penetapan Gaji Tentara Angkatan Darat (LN 1951 Nomor 70).
3) PP Nomor 47 Tahun 1954 tentang Cara Pencalonan buat Keanggotaan
DPR/Konstituante oleh Anggota Angkatan Perang dan Pernyataan nonaktif/pemberhentian berdasarkan penerimaan kenggotaan/pencalonan
keanggotaan tersebut, pun larangan mengadakan Kampanye Pemilihan
terhadap Anggota Angkatan Perang.
4) PP Nomor 31 Tahun 1956 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan c.q,
Hak Kesejahteraan kepada para Tenaga Ahli Kesehatan didalam
Lingkungan Angkatan Perang.
5) PP Nomor 38 Tahun 1956 tentang Pemberian Uang Duka atau Penghibur
kepada Janda atau Ahli Waris Anggota Angkatan Perang yang Tewas
karena Keganasan Gerombolan.
6) PP Nomor 3 Tahun 1958 tentang Pemberhentian Militer Sukarela dari
Dinas Tentara.
7) PP Nomor 52 Tahun 1958 tentang Ikatan Dinas dan Kedudukan Hukum
Militer Sukarela.
8) PP Nomor 18 Tahun 1976 tentang Sumpah bagi Anggota ABRI.
d. Dicabut oleh UU Nomor 2 Tahun 1988 tentang Prajurit ABRI.
e. Undang-undang terkait:

55

1) UU Darurat Nomor 13 Tahun 1955 tentang Pencabutan dan Penggantian


UU Nomor 14 Tahun 1953 (LN Tahun 1953 Nomor 44) tentang
Perlakuan terhadap Anggota Angkatan Perang yang diperhentikan dari
Dinas Ketentaraan karena tidak memperbaharui Ikatan Dinas.
2) UU Darurat Nomor 20 Tahun 1955 tentang Peraturan Sementara
mengenai Kedudukan Anggota Angkatan Perang dalam Dinas
Ketentaraan sesudah Akhir Tahun 1955.
3) UU Darurat Nomor 26 Tahun 1957 tentang Anggota Angkatan Perang
berdasarkan Ikatan Dinas Sukarela (Militer Sukarela).
4) UU Nomor 6 Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun, Tunjangan
bersifat Pensiun dan Tunjangan kepada Militer Sukarela.
20.

UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 1953 TENTANG AKIBATAKIBAT DARI PADA UU TENTANG KEWAJIBAN ANGGOTA
ANGKATAN PERANG UNTUK TETAP DALAM DINAS KETENTARAAN.
a. Disahkan pada tanggal 20 Mei 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Undang-undang terkait: UU Darurat Nomor 20 Tahun 1955 tentang
Peraturan Sementara mengenai Kedudukan Anggota Angkatan Perang
dalam Dinas Ketentaraan sesudah Akhir Tahun 1955.
d. Peraturan pelaksanaan: PP Nomor 52 Tahun 1958 tentang Ikatan Dinas dan
Kedudukan Hukum Militer Sukarela.
e. Dicabut oleh UU Nomor 2 Tahun 1988 tentang Prajurit ABRI.

21.

UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1953 TENTANG PENUNJUKAN


RUMAH-SAKIT RUMAH-SAKIT PARTIKULIR YANG MERAWAT
ORANG-ORANG MISKIN DAN ORANG-ORANG YANG KURANG
MAMPU.
a. Disahkan pada tanggal 3 Juni 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan: PP Nomor 27 Tahun 1953 tentang Penunnjukan
Rumah-rumah Sakit Partikulir yang merawat Orang-orang yang Miskin dan
Orang-orang yang Kurang Mampu.
d. Dicabut Oleh UU Darurat Nomor 6 Tahun 1955 tentang Pengubahan dan
Tambahan Pasal 4 UU Nomor 18 Tahun 1953 (LN Nomor 48 Tahun 1953)
tentang Penunjukan Rumah-rumah Sakit Partikulir yang merawat Orangorang yang Miskin dan Orang-orang yang Kurang Mampu.
e. UU ini dinyatakan tidak berlaku oleh UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan.

22.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
19
TAHUN
1953
TENTANG
PENGUBAHAN BEA PEMBUBARAN YANG DITETAPKAN DALAM
PASAL 5 AYAT 2 JACHTORDONNANTIE JAVA EN MADURA 1940
(STAATSBLAD 1939 NO. 733). a. Disahkan pada tanggal 17 Juli 1953.

56

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 53, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
23.

UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 1953 TENTANG PENGESAHAN


PERJANJIAN PINJAMAN TAMBAHAN RI DENGAN EXPORT-IMPORT
BANK OF WASHINGTON.
a. Disahkan pada tanggal 25 Juli 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 56, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Undang-undang terkait: UU Nomor 10 Tahun 1958 tentang Pengesahan
Persetujuan-persetujuan Pengubahan dan Tambahan antara RI dan ExportImport Bank of Washington.

24.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
21
TAHUN
1953
TENTANG
PERSETUJUAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA RI DAN
REPUBLIK SURIA.
a. Disahkan pada tanggal 18 Juli 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

25.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
22
TAHUN
PEMBUBARAN KOMISI URUSAN PERBURUHAN.

1953

TENTANG

a. Disahkan pada tanggal 25 November 1953.


b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 69, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 470.
26.

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1953 TENTANG KEWAJIBAN


MELAPORKAN PERUSAHAAN.
a. Disahkan pada tanggal 25 Nopember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 70, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 471.
c. Peraturan pelaksanaan: PP Nomor 41 Tahun
Melaporkan Perusahaan.
d. Dicabut oleh UU Nomor 7
Ketenagakerjaan di Perusahaan.

27.

Tahun

1981

1953 Tentang Kewajiban


tentang

Wajib

Lapor

UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 18 TAHUN 1951 UNTUK MEMBATASI MASA
BERLAKUNYA UU PAJAK PEREDARAN 1950 (LN NO. 93 TAHUN 1951)
SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 479.

28.

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 12 TAHUN 1950 TENTANG MENGADAKAN PAJAK
PEREDARAN 1950 DAN UU DARURAT NO. 38 TAHUN 1950 TENTANG

57

TAMBAHAN DAN PERUBAHAN UU PAJAK PEREDARAN 1950


SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 480.
29.

UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG LARANGAN UNTUK MEMPERGUNAKAN
DAN MEMASUKKAN DALAM PEREDARAN UANG PERAK LAMA,
YANG DIKELUARKAN BERDASARKAN INDISCHE MUNTWET 1912
SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 481.

30.

UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG PENGHENTIAN BERLAKUNYA INDISCHE
MUNTWET 1912 DAN PENETAPAN PERATURAN BARU TENTANG
MATA-UANG (UU DARURAT NO. 20 TAHUN 1951, LN NO. 95 TAHUN
1951) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 482.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PENPRES Nomor 9/1963 Tahun 1963 tentang Satuan Uang Rupiah yang
Khusus Berlaku untuk Daerah Tingkat II Kepulauan Riau.
2) UU Darurat Nomor 2 Tahun 1954 tentang Mencabut Sifat sebagai Alat
Pembayar yang Sah dari Uang Kertas Pemerintah yang dikeluarkan
sebelum Penyerahan Kedaulatan.
3) PP Nomor 22 Tahun 1955 tentang Tambahan Pengeluaran Uang Kertas
Pemerintah.
4) PP Nomor 56 Tahun 1957 tentang Tambahan Pengeluaran Uang Kertas
Pemerintah.
5) Penetapan Presiden Nomor 3 Tahun 1964 tentang Satuan Uang Rupiah
yang berlaku da Dati II Kepulauan Riau.
6) Penetapan Presiden Nomor 27 Tahun 1965 tentang Pengeluaran Uang
Rupiah baru yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah bagi
seluruh Wilayah RI dan Penarikan Rupiah lama dari peredaran.

31.

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 9 TAHUN 1951 TENTANG MEMPERPANJANG
WAKTU BERLAKUNYA OPSENTEN ATAS BEBERAPA MACAM CUKAI
(LN NO. 43 TAHUN 1951) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.

58

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 78, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 483.
32.

UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 21 TAHUN 1951 TENTANG PENGENAAN
TAMBAHAN OPSENTEN ATAS BENSIN DAN SEBAGAINYA (LN NO. 96
TAHUN 1951) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 79, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 484.

33.

UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 4 TAHUN 1953 TENTANG PENGENAAN
TAMBAHAN OPSENTEN ATAS BENSIN DAN SEBAGAINYA (LN NO. 11
TAHUN 1953) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 80, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 485.

34.

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 9 TAHUN 1950 TENTANG PENGUBAHAN UU
POSTSPAARBANK (STAATSBLAD 1934 NO. 653, 1937 NO. 176 DAN 197
DAN 1941 NO. 295) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 81, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

35.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
32
TAHUN
1953
TENTANG
MENETAPKAN UU DARURAT NO. 23 TAHUN 1951 TENTANG
PERUBAHAN DAN PENAMBAHAN ORDONANSI PAJAK PERALIHAN
1944 (LN NO. 103 TAHUN 1951) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 486.

36.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
33
TAHUN
1953
TENTANG
MENETAPKAN UU DARURAT NO. 15 TAHUN 1952 UNTUK
PEMUNGUTAN PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN-TAHUN 1953
DAN BERIKUTNYA (LN NO. 90 TAHUN 1952) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 487.
c. Undnag-undang terkait: UU Nomor 72 Tahun 1958 tentang Pajak
Verponding untuk Tahun-tahun 1957 dan berikutnya.

37.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
34
TAHUN
1953
TENTANG
MENETAPKAN UU DARURAT NO. 15 TAHUN 1951 TENTANG
PENILAIAN DARI BAGIAN-BAGIAN PENDAPATAN DAN KEKAYAAN,
BAIK YANG DIPEROLEH MAUPUN YANG BERADA DALAM UANG

59

ASING UNTUK PEMUNGUTAN PAJAK PERALIHAN, PAJAK UPAH,


PAJAK PERSEROAN DAN PAJAK KEKAYAAN DAN TENTANG
PENGUBAHAN ORDONANSI PAJAK PERALIHAN 1944 ( LN NO. 87
TAHUN 1951) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 84, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 488.
38.

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 19 TAHUN 1951 TENTANG PEMUNGUTAN PAJAK
PENJUALAN (LN NO. 94 TAHUN 1951) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 489.
c. Dicabut oleh UU Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

39.

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 1953 TENTANG BANK


TABUNGAN POS.
a. Disahkan pada tanggal 18 Desember 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 490.
c. Diubah oleh Perppu Nomor 4 Tahun 1963 tentang Perubahan dan Tambahan
UU Nomor 36 Tahun 1953 tentang Bank Tabungan Pos (LN Tahun 1953
nomor 86).
d. Dicabut oleh UU Nomor 2 Tahun 1964 tentang Bank Tabungan Negara.

40.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
PENGGANTIAN ANGGOTA DPR.

37

TAHUN

1953

TENTANG

a. Disahkan pada tanggal 29 Desember 1953.


b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1954
1.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NOMOR 11 TAHUN 1952,TENTANG PENGUBAHAN
DAN
PENAMBAHAN
DARI
ORDONANTIE
OP
DE
VENOOTSCHAPSBELASTING 1925 YANG MEMBERIKAN PULA
ATURAN KELENGKAPAN LEBIH LANJUT MENGENAI PAJAK INI.
a. Disahkan pada tanggal 7 Januari 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 496.

60

2.

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1954 TENTANG KEDUDUKAN


KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DPR.
a. Disahkan pada tanggal 29 Desember 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 497.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 47 Tahun 1954 tentang Cara Pencalonan buat Keanggotaan
DPR/Konstituante oleh Anggota Angkatan Perang dan pernyataan nonaktif/pemberhentian berdasarkan penerimaan keanggotaan/pencalonan
keanggotaan tersebut, pun larangan mengadakan Kampanye Pemilihan
terhadap Anggota Angkatan Perang.
2) UU Nomor 5 Tahun 1955 tentang Pengubahan UU No. 9 Tahun 1953
(LN No. 36 Tahun 1953), tentang Pemberian Tunjangan yang Bersifat
Pensiun kepada bekas Ketua dan bekas Anggota DPR RI.
3) PP Nomor 4 Tahun 1958 tentang Gaji, Biaya Perjalanan, Biaya
Penginapan dll. Tunjangan bagi Pejabat yang menjalankan Jabatan
Presiden sebagai yang dimaksud dalam UU 29 Tahun 1957.
d. Diubah oleh UU Nomor 16 Tahun 1958 tentang Pengubahan dan
Penambahan UU No. 2 Tahun 1954 (LN No. 9 Tahun 1954) tentang
Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPR.
e. Undang-undang terkait: UU Nomor 81 Tahun 1958 tentang Kedudukan
Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPR.

3.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 1 TAHUN 1953 TENTANG MEMUNGUT OPSENTEN
ATAS BEA-MASUK (LN NO. 7 TAHUN 1953) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 7 Januari 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 503.

4.

UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 8 TAHUN 1951, TENTANG PENGUBAHAN
REGLEMENT A YANG DILAMPIRKAN PADA RECHTENORDONNATIE,
STAATSBLAD 1931 NO. 471 ( LN NO. 39 TAHUN 1951) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 7 Januari 1953.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 504.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 50 Tahun 1971 tentang Pemberian Tambahan Kelonggaran
Perpajakan termasuk Pembebasan Bea Masuk kepada PT Indonesia
Satelite Corporation (PT Indosat).
2) PP Nomor 26 Tahun 1982 tentang Pencabutan PP Nomor 50 Tahun
1971 tentang Pemberian Tambahan Kelonggaran Perpajakan termasuk
Pembebasan Bea Masuk kepada PT Indonesia Satelite Corporation (PT
Indosat).

61

5.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
5
TAHUN
1954
TENTANG
KEANGGOTAAN RI DARI DANA MONETER INTERNASIONAL
(INTERNATIONAL
MONETARY
FOUND)
DAN
BANK
INTERNATIONAL UNTUK REKONSTRUKSI DAN PEMBANGUNAN
(INTERNATIONAL
BANK
FOR
RECONSTRUCTION
AND
DEVELOPMENT).
a. Disahkan pada tanggal 1 Pebruari 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 515.
c. Undang-undang terkait: UU Nomor 1 Tahun 1966 tentang Penarikan diri RI
dari Keanggotaan Dana Moneter Internasional (International Monetery Fund)
dan Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (International
Bank for Reconstruction and Development).

6.

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


HAK ANGKET DPR.
a. Disahkan pada tanggal 16 Februari 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 518.
c. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 8/PUU-VIII/2010, Membatalkan
keseluruhan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1954 tentang Penetapan Hak
Angket Dewan Perwakilan Rakyat

7.

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1954 TENTANG PEMINDAHAN


KEKUASAAN MENTERI URUSAN PEGAWAI KEPADA PERDANA
MENTERI BERHUBUNG DENGAN PENGHAPUSAN JABATAN
MENTERI URUSAN PEGAWAI.
a. Disahkan pada tanggal 27 Februari 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 522.

8.

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 23 TAHUN 1950 ( LN NO. 38 TAHUN 1950)
TENTANG PERATURAN TAMBAHAN ISTIRAHAT LUAR NEGERI
SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 27 Februari 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 28, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 534.

9.

UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 24 TAHUN 1951 TENTANG PENGUBAHAN
BEBERAPA POS TARIF BEA MASUK ( LN NO. 104 TAHUN 1951)
SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 27 Pebruari 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 537.

62

10.

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 3 TAHUN 1952 TENTANG MENGADAKAN BEA
KELUAR TAMBAHAN SEMENTARA (LN NO. 8 TAHUN 1952)
SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 27 Februari 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 32, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 538.

11.

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 24 TAHUN 1950 TENTANG PERATURAN TAMBAHAN PERJALANAN KELUAR NEGERI (LN NO. 39 TAHUN
1950) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 27 Desember 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 539.

12.

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1954 TENTANG PERNYATAAN


BERLAKUNYA UU NO. 4 TAHUN 1950 DARI RI DAHULU TENTANG
DASAR-DASAR PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN DI SEKOLAH
UNTUK SELURUH INDONESIA.
a. Disahkan pada tanggal 12 Maret 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 38, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 550.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 57 Tahun 1954 tentang Pendirian Univesitas Airlangga di
Surabaya.
2) PP Nomor 10 Tahun 1955 tentang Pengubahan nama Universiteit,
Universitet dan Universitit, Faculteit, Facultet dan Facultit menjadi
Universitas dan Fakultas.
3) PP Nomor 23 Tahun 1956 tentang Pendirian Univesitas Hasanuddin di
Makassar.
4) PP Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pendirian Univesitas Andalas di
Bukittinggi.
5) PP Nomor 48 Tahun 1957 tentang Pendirian Univesitas Sumatera Utara
di Medan (Penjelasan dalam T.L.N Nomor 1457).
6) PP Nomor 32 Tahun 1958 tentang Pemberian Sokongan kepada sekolah
Nasional Partikelir.
7) PP Nomor 6 Tahun 1959 tentang Pendirian Institut Teknologi.
8) PP Nomor 42 Tahun 1960 tentang Pendirian Universitas Sriwijaya.
9) PP Nomor 7 Tahun 1961 tentang Pendirian Universitas Diponegoro di
Semarang.
10) PP Nomor 9 Tahun 1961 tentang Pendirian Institut Teknologi 10
Nopember di Surabaya.

63

11) PP Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi


Penderita Cacat.
12) PP Nomor 28 Tahun 1981 tentang Pemberian Bantuan kepada Sekolah
Swasta.
13) Keppres Nomor 34 Tahun 1972 tentang Tanggungjawab Fungsional
Pendidikan dan Latihan.
14) Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 1973 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar.
15) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1974 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar (Tahap Kedua).
16) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1975 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar 1975/1976.
17) Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1976 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar (Tahap Kedua), Tahun 1975/1976.
18) Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1977 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar 1977/1978.
19) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1978 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar (Tahap Kedua), Tahun 1978/1979.
20) Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 1979 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar 1979/1980.
21) Keppres Nomor 23 Tahun 1979 tentang Badan Koordinasi
Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
22) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1980 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar 1980/1981.
23) Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1981 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar 1981/1982.
24) Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1982 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar 1982/1983.
25) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1983 tentang Program Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar 1983/1984.
13.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
13
TAHUN
1954
TENTANG
PENGUBAHAN UU NO. 16 DAN 17 TAHUN 1950 (RI DAHULU)
TENTANG PEMBENTUKAN KOTA-KOTA BESAR DAN KOTA-KOTA
KECIL DI JAWA.
a. Disahkan pada tanggal 12 Maret 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 551.
c. Undang-undang terkait:
1) UU Nomor 7 Tahun 1956 tentang Perpanjangan Jangka Waktu masakerja DPRD yang terbentuk berdasarkan PP No. 39 Tahun 1950.

64

2) UU Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batas-batas Wilayah


Kotapraja Salatiga dan Wilayah Swatantara Tingkat II Semarang.
3) UU Nomor 26 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat No. 17 Tahun
1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya Peraturanperaturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 UU Pembentukan
Daerah-daerah Otonom di Jawa (LN Tahun 1955 No. 53). Sebagai UU.
4) UU Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja
Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan mengubah UU No. 12
tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur dan UU No. 16 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kota-besar dalam lingkungan propinsi
Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY.
5) UU ini dinyatakan berlaku secara umum oleh UU Darurat Nomor 17
Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya Peraturanperaturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 UU Pembentukan
Daerah-daerah Otonom di Jawa.
d. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Dati II
Semarang.
2) PP Nomor 7 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya
Dati II Tegal dan Kabupaten Dati II Tegal.
3) PP Nomor 15 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya
Dati II Malang dan Kabupaten Dati II Malang.
4) PP Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya
Dati II Bandung dan Kabupaten Dati II Bandung.
6) PP Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya
Dati II Salatiga dan Kabupaten Dati II Semarang.
14.

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1954 TENTANG PENCABUTAN


ORDONANSI UITVOERVERBOD PLANTENMATERIAL NEGARA
SUMATERA TIMUR 1949 (STAATSBLAD 1949 NO. 159).
a. Disahkan pada tanggal 27 Pebruari 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 552.

15.

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 7 TAHUN 1951 ( LEMBARAN NEGARA NO. 26
TAHUN 1951) UNTUK MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA
ATURAN HUKUMAN TERMAKSUD DALAM PASAL 3 AYAT 2
ORDONANSI (STAATSBLAD UNTUK INDONESIA TAHUN 1948 NO.
141) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 10 Mei 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 582.

65

16.

UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 25 TAHUN 1951 ( LEMBARAN NEGARA NO. 26
TAHUN 1951) UNTUK MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA
ATURAN HUKUMAN TERMAKSUD DALAM PASAL 3 AYAT 2
ORDONANSI (STAATSBLAD UNTUK INDONESIA TAHUN 1948 NO.
141) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 10 Mei 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 583.

17.

UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 6 TAHUN 1953 (LN NO. 25 TAHUN 1953), UNTUK
MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA ATURAN-HUKUMAN
TERMAKSUD DALAM PASAL 3 AYAT 2 ORDONANSI (STAATSBLAD
UNTUK INDONESIA TAHUN 1948 NO. 141) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 10 Mei 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 584.

18.

UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 4 TAHUN 1954 (LN NO. 12 TAHUN 1954), GUNA
MENETAPKAN
WAKTU BERLAKUNYA ATURAN-HUKUMAN
TERMAKSUD DALAM PASAL 3 AYAT 2 ORDONANSI (STAATSBLAD
UNTUK INDONESIA TAHUN 1948 NO. 141) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 10 Mei 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 583.
c. Peraturan pelaksanaan: PP Nomor 196 Tahun 1961 tentang Pemberian
Wewenang kepada Menteri Perdagangan dibidang Ekspor.

19.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1954 TENTANG PERATURAN


PENAGIHAN PENGHASILAN-LEBIH KEPADA NEGARA.
a. Disahkan pada tanggal 10 Mei 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 64, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 588.

20.

UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 8 TAHUN 1953 (LN NO. 54 1953) TENTANG
MEMPERPANJANG
WAKTU
BERLAKUNYA
PERATURANPERATURAN MILITER TERMAKSUD DALAM PASAL 34 AYAT 5
STAATSBLAD 1939 NO. 582, SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH
DAN/ATAU DITAMBAH KEMUDIAN SEPANJANG MENGENAI
URUSAN PERUMAHAN SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal15 April 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 597.

66

c. Peraturan pelaksanaan: PP Nomor 6 Tahun 1958 tentang Penyerahan tugas


urusan perumahan kepada Pemerintah Daerah Tingkat ke-1.
21.

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1954 TENTANG PERJANJIAN


PERBURUHAN ANTARA SERIKAT BURUH DAN MAJIKAN.
a. Disahkan pada tanggal 28 Mei 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 69, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 598.

22.

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1954 TENTANG UNDIAN.


a. Disahkan pada tanggal 27 Juli 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 623.
c. Keppres Nomor 48 Tahun 1973 tentang Penertiban Penyelenggaraan
Undian.

23.

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1954 TENTANG PENCABUTAN


PERSBREIDEL-ORDONNANTIE.
a. Disahkan pada tanggal 12 Juli 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 625.

24.

UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT TENTANG PEMINDAHAN HAK TANAH-TANAH DAN
BARANG-BARANG TETAP YANG LAINNYA YANG BERTAKLUK
KEPADA HUKUM EROPAH (UU DARURAT NO. 1 TAHUN 1952)
SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 13 Juli 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 626.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 35 Tahun 1956 tentang Pengawasan terhadap Pemindahan
Hak atas Tanah-tanah Perkebunan Konsesi.
2) Perppu Nomor 3 Tahun 1960 tentang Penguasaan Benda-benda Tetap
Milik Perseorangan Warga Negara Belanda.
d. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1956 tentang
Pemindahan Hak atas Tanah Perkebunan.

Pengawasan terhadap

e. Diubah oleh UU No. 76 Tahun 1957 tentang Pengubahan UU No. 24 Tahun


1954 (LN No. 78 Tahun 1954) dan UU No. 28 Tahun 1956 (LN No. 73
Tahun 1956) mengenai Penggantian perkataan Menteri Kehakiman dengan
perkataan Menteri Agraria.
25.

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1954 TENTANG PERJANJIANPERJANJIAN POS SEDUNIA.


a. Disahkan pada tanggal 12 Juli 1954.

67

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 79, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 634.
26.

UNDANG-UNDANG
NOMOR
26
TAHUN
1954
PEMBAYARAN KEMBALI PINJAMAN NASIONAL 1946.

TENTANG

a. Disahkan pada tanggal 30 Juli 1954.


b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 80, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 637.
27.

UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 1 TAHUN 1954 TENTANG MEMPERSATUKAN
OPSENTEN YANG BERLAKU DALAM TAHUN 1953 ATAS CUKAI DARI
BEBERAPA JENIS BARANG DALAM POKOKNYA KENAIKAN JUMLAH
CUKAI ATAS ALKOHOL SULINGAN DALAM NEGERI DAN BIR DAN
KENAIKAN BEA-MASUK ATAS BIR (LN NO. I TAHUN 1954), SEBAGAI
UU.
a. Disahkan pada tanggal 13 Agustus 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 81, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 638.

28.

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1954 TENTANG BIAYA


LEGALISASI TANDATANGAN.
a. Disahkan pada tanggal 7 Agustus 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 639.

29.

UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 1954 TENTANG PERTAHANAN


NEGARA RI.
a. Disahkan pada tanggal 6 September 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 84, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 646.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) PP Nomor 47 Tahun 1954 tentang Cara Pencalonan buat Keanggotaan
DPR/Konstituante oleh Anggota Angkatan Perang dan Pernyataan Nonaktif/Pemberhentian berdasarkan Penerimaan Keanggotaan/Pencalonan
Keanggotaan tersebut, pun larangan mengadakan Kampanye Pemilihan
terhadap Anggota Angkatan Perang.
2) PP Nomor 63 Tahun 1954 tentang Permintaan dan Pelaksanaan Bantuan
Militer.
3) PP Nomor 11 Tahun 1955 tentang Gabungan Kepala-kepala Staf.
4) PP Nomor 14 Tahun 1955 tentang Dewan Keamanan.
5) PP Nomor 28 Tahun 1956 tentang Pengubahan dan Tambahan PP
Nomor 14 Tahun 1955 (LN Nomor 23 Tahun 1955) tentang Dewan
Keamanan.
6) PP Nomor 7 Tahun 1957 tentang Susunan Kementerian Pertahanan.

68

7) PP Nomor 24 Tahun 1957 tenang Peraturan Pangkat-pangkat Militer


dalam Angkatan Perang RI.
8) PP Nomor 26 Tahun 1957 tentang Peraturan Gaji Militer.
9) PP Nomor 3 Tahun 1958 tentang Pemberhentian Militer Sukarela dari
Dinas Tentara.
10) PP Nomor 31 Tahun 1958 tentang Satyalancana Saptamarga.
11) PP Nomor 59 Tahun 1958 tentang Satyalanca Peristiwa Gerakan
Operasi Militer.
12) PP Nomor 36 Tahun 1959 tentang Pangkat-pangkat Militer Khusus,
Tituler dan Kehormatan.
13) PP Nomor 19 Tahun 1960 tentang Penempatan para Veteran Pejuang
Kemerdekaan RI dalam Lapangan Pekerjaan.
14) PP Nomor 17 Tahun 1962 tentang Satyalanca Satya Dharma.
15) PP Nomor 17 Tahun 1964 tentang Satyalanca Wira Dharma.
16) PP Nomor 24 Tahun 1973 tentang Kepangkatan Militer/Polisi dalam
ABRI.
17) PP Nomor 36 Tahun 1979 tentang Pengusahaan Listrik.
18) PP Nomor 31 Tahun 1981 tentang Pengangkatan Anggota TNI yang
telah selesai menunaikan masa dinasnya menjadi Anggota Cadangan
TNI.
Kepres Nomor 51 Tahun 1970 tentang Dewan Pertahanan
Keamanan Nasional.
19) Kepres Nomor 53 Tahun 1972 tentang Pengendalian dan Pengawasan
atas Penggunaan Wewenang Penyerahan Perkara, Pemeriksaan
Pendahuluan dan Penuntutan dilingkungan ABRI.
20) Keppres Nomor 55 Tahun 1972 tentang Penyempurnaan Organisasi
HANSIP dan Organisasi WANRA dalam rangka Penertiban
Pelaksanaan Sistim HANKAM RATA.
21) Keppres Nomor 56 Tahun 1972 tentang Penyerahan Pembinaan
Organisasi Pertahanan Sipil dari Departemen Hankam kepada
Departemen Dalam Negeri.
22) Keppres Nomor 28 Tahun 1973 tentang Pembentukan Misi RI Garuda
dalam Rangka Tugas Internasional di Vietnam.
23) Keppres Nomor 40 Tahun 1973 tentang Membentuk Kontingen
Indonesia dalam Rangka Tugas Internaional di Timur Tengah.
d. Undang-undang terkait:
1) UU Darurat Nomor 20 Tahun 1955 tentang Peraturan Sementara
mengenai Kedudukan Anggota Angkatan Perang dalam Dinas
Ketentaraan sesudah Akhir Tahun 1955.
2) UU Nomor 74 Tahun 1957 tentang Pencabutan Regeling op de staat van
Oorlog en van Beleg dan penetapan Keadaan Bahaya.
3) UU Nomor 75 Tahun 1957 tentang Veteran Pejuang Kemerdekaan RI.

69

4) UU Darurat Nomor 26 Tahun 1957 tentang Anggota Angkatan Perang


berdasarkan Ikatan Dinas Sukarela (Militer Sukarela).
5) UU Nomor 66 Tahun 1958 tentang Wajib Militer.
6) UU Darurat Nomor 1 Tahun 1958 tentang Pengubahan UU Nomor 6
Tahun 1950 (Ln Tahun 1950 No. 53) tentang Hukum Acara Pidana pada
Pengadilan Ketentaraan.
7) UU Darurat Nomor 2 Tahun 1958 tentang Tanda-tanda Penghargaan
untuk Anggota Angkatan Perang.
8) UU Nomor 14 Tahun 1962 tentang Penetapan Perppu No. 1 Tahun 1962
tentang Pemanggilan dan Pengerahan semua Warga Negara dalam
rangka Mobilisasi umum untuk kepentingan keamanan dan Pertahanan
Negara (LN Tahun 1962 No. 8) menjadi UU.
e. Dicabut oleh UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Pertahanan Keamanan Negara RI.
30.

UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUUN 1954 TENTANG TANDA


KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG RI.
a. Disahkan pada tanggal 14 September 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 657.
c. Peraturan pelaksanaan:
1) Perppu Nomor 22 Tahun 1959 tentang Perubahan nama Medali
Sewindu Angkatan Perang RI menjadi Bintang Sewindu Angkatan
Perang RI.
2) Perppu Nomor 1/1964 Tahun 1964 tentang Perubahan dan Tambahan
UU Nomor 21 Tahun 1959, tentang Penetapan UU Darurat Nomor 7
Tahun 1958 tentang Penggantian Peraturan tentang Bintang Gerilya
sebagai termaktub dalam PP Nomor 8 Tahun 1949.
d. Undang-undang terkait:
1) UU Nomor 8 Tahun 1964 tentang Penetapan Perppu No. 1 Tahun 1964
tentang Perubahan dan Tambahan UU No. 21 Tahun 1959 tentang
penetapan menjadi UU, UU Darurat No. 7 Tahun 1958 tentang
Penggantian Peraturan tentang Bintang Gerilya sebagai termaktub dalam
PP No. 8 Tahun 1949 menjadi UU.
2) UU Nomor 4 Tahun 1972 tentang Perubahan dan tambahan ketentuan
mengenai beberapa jenis Tanda Kehormatan RI yang berbentuk Bintang
dan tentang urutan Derajat/Tingkat jenis Tanda Kehormatan RI yang
berbentuk Bintang.

31.

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 5 TAHUN 1954 (LN NO. 22 TAHUN 1954)
PEMUNGUTAN TAMBAHAN PEMBAYARAN ATAS PENGIRIMAN
UANG KELUAR NEGERI SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 7 September 1954.

70

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 87, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 659.
32.

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BERLAKUNYA UU RI TANGGAL 21 NOPEMBER 1946 NO. 22 TAHUN
1946 TENTANG PENCATATAN NIKAH, TALAK DAN RUJUK
DISELURUH LUAR JAWA DAN MADURA.
a. Disahkan pada tanggal 26 Oktober 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 98, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 694.

33.

UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 1954 TENTANG WAKILNOTARIS DAN WAKIL-NOTARIS SEMENTARA.


a. Disahkan pada tanggal 13 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 700.

34.

UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 1954 TENTANG PEMAKAIAN


GELAR AKUNTAN (ACCOUNTANT).
a. Disahkan pada tanggal 13 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 103, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 705.
c. Peraturan pelaksanaan: Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1979 tentang
Kebijaksanaan Perpajakan.

35.

36.

37.

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 1954 TENTANG PENGESAHAN


PERSETUJUAN TAMBAHAN ANTARA RI DAN EXPORT-IMPORT
BANK OF WASHINGTON.
a.

Disahkan pada tanggal 3 Desember 1954.

b.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 105, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 706.

c.

Undang-undang terkait: UU Nomor 10 Tahun 1958 tentang Pengesahan


Persetujuan-persetujuan Pengubahan dan Tambahan antara RI dan ExportImport Bank of Washington.

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


TARIP PAJAK PERSEROAN.
a.

Disahkan pada tanggal 10 Desember 1954.

b.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 106, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 711.

c.

Peraturan pelaksanaan: Perppu Nomor 13 Tahun 1959 tentang Perubahan


dan tambahan ordonansi Pajak Perseroan 1925 (Staatsblad 1925 No. 319).

UNDANG-UNDANG
NOMOR
37
TAHUN
1954
TENTANG
PERSETUJUAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA RI DAN
KERAJAAN THAILAND.
a. Disahkan pada tanggal 15 Desember 1954.

71

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 108, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 727.
38.

39.

UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN
I
(PEMERINTAH
AGUNG
DAN
BADAN-BADAN
PEMERINTAHAN TERTINGGI) DARI ANGGARAN RI UNTUK TAHUNTAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a.

Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1954.

b.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 109, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

c.

Undang-undang terkait: UU Nomor 4 Tahun 1957 tentan Pengubahan dan


Penambahan UU Penetapan Bagian I dari Anggaran RI untuk Tahun Dinas
1953.

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN II (KEMENTERIAN LUAR NEGERI) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a.

Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1954.

b.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 110, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

c.

Keppres nomor 217 Tahun 1955 tentang Perincian Pos-pos Bab I


(Pengeluaran) Bagian II (Kementerian Luar Negeri) dari Anggaran RI
untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasal dan mataanggaran mata-anggaran.

d. Diubah oleh UU Nomor 5 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan


Penambahan UU Penetapan Bagian II dari Anggaran RI untuk Tahun Dinas
1953.
40.

UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN III (KEMENTERIAN DALAM NEGERI) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 .
a. Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan: Keppres Nomor 216 Tahun 1955 tentang Perincian
Pos-pos Bab I (Pengeluaran) Bagian III (Kementerian Dalam Negeri) dari
Anggaran RI untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasal dan
mata-anggaran mata-anggaran.
d.

41.

Diubah oleh UU Nomor 6 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan


Penambahan UU Penetapan Bagian III dari Anggaran RI untuk Tahun
Dinas 1953 (UU Tahun 1954 No. 40, LN Tahun 1954 No. 111).

UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN IV (KEMENTERIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 .
a.

Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1954.

72

42.

43.

44.

b.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 112, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

c.

Peraturan pelaksanaan: Keppres Nomor 207 Tahun 1955 tentang Perincian


Pos-pos Bab I (Pengeluaran) Bagian IV Kementerian Keuangan dari
Anggaran RI untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasal dan
mata-anggaran mata-anggaran.

d.

Diubah oleh UU Nomor 7 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan


Penambahan UU Penetapan Bagian IV dari Anggaran RI untuk Tahun
Dinas 1953 (UU Tahun 1954 No. 41, LN Tahun 1954 No. 112).

UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN IV A (URUSAN PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAN
PERHITUNGAN-PERHITUNGANNYA
MENGENAI
PERUSAHAANPEUSAHAAN DAN JAWATAN-JAWATAN (PEMERINTAH YANG
MEMPUNYAI PENGURUS SENDIRI) DARI ANGGARAN RI UNTUK
TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a.

Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1954.

b.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 113, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

c.

Keppres Nomor 208 Tahun 1955 tentang Perincian Pos-pos Bab I


(Pengeluaran) Bagian IV A (Urusan Penyelenggaraan Keuangan dan
Perhitungan-perhitungan mengenai Perusahaan-peusahaan dan Jawatanjawatan (Pemerintah) yang mempunyai Pengurus Sendiri) dari Anggaran RI
untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasal dan mataanggaran mata-anggaran.

UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN V A (KEMENTERIAN PERTANIAN) DARI ANGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a.

Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1954.

b.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 114, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

c.

Peraturan pelaksanaan: Keppres Nomor 210 Tahun 1955 tentang Perincian


Pos-pos Bab I (Pengeluaran) Bagian VA (Kementerian Pertanian) dari
Anggaran RI untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasaldan
mata-anggaran mata-anggaran.

d.

Diubah oleh UU Nomor 9 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan


Penambahan UU Penetapan Bagian V A dari Anggaran RI untuk Tahun
Dinas 1953 (UU Tahun 1954 No. 43, LN tahun 1954 No. 114).

UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN V B (KEMENTERIAN PEREKONOMIAN) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 115, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

73

c. Peraturan pelaksanaan: Keppres Nomor 218 Tahun 1955 tentang Perincian


Pos-pos Bab I (Pengeluaran) Bagian VB (Kementerian Perekonomian) dari
Anggaran RI untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasal dan
mata-anggaran mata-anggaran.
d. Diubah oleh UU Nomor 10 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan
Penambahan UU Penetapan Bagian V B dari Anggaran RI untuk Tahun
Dinas 1953 (UU Tahun 1954 No. 44, LN tahun 1954 No. 115).
45.

UNDANG-UNDANG NOMOR 45 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN VI (KEMENTERIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Diubah oleh UU Nomor 11 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan
Penambahan UU Penetapan Bagian VI dari Anggaran RI untuk Tahun Dinas
1953 (UU Tahun 1954 No. 45, LN tahun 1954 No. 116).

46.

UNDANG-UNDANG NOMOR 46 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN VII (KEMENTERIAN KEHAKIMAN) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 117, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan: Keppres Nomor 213 Tahun 1955 tentang Perincian
Pos-pos Bab I (Pengeluaran) Bagian VII (Kementerian Kehakiman) dari
Anggaran RI untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasal dan
mata-anggaran mata-anggaran.

47.

UNDANG-UNDANG NOMOR 47 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN VIII A (KEMENTERIAN PERHUBUNGAN) DARI ANGGARAN
RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 118, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan: Keppres Nomor 222 Tahun 1955 tentang Perincian
Pos-pos Bab I (Pengeluaran) Bagian VIII A (Kementerian Perhubungan)
dari Anggaran RI untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasal
dan mata-anggaran mata-anggaran.
d. Diubah oleh UU Nomor 13 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan
Penambahan UU Penetapan Bagian VIII A dari Anggaran RI untuk Tahun
Dinas 1953 (UU Tahun 1954 No. 47, LN tahun 1954 No. 118).

48.

UNDANG-UNDANG NOMOR 48 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN VIII B (KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - JAWATAN
PELAYARAN) DARI ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS
1952 DAN 1953.

74

a. Disahkan pada 1954.


b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 119, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Diubah oleh UU Nomor 14 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan
Penambahan UU Penetapan Bagian VIII B dari Anggaran RI untuk Tahun
Dinas 1953 (UU Tahun 1954 No. 48, LN tahun 1954 No. 119).
49.

UNDANG-UNDANG NOMOR 49 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN IX (KEMENTERIAN PENERANGAN) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 120, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan: Keppres Nomor 209 Tahun 1955 tentang Perincian
Pos-pos Bab I (Pengeluaran) Bagian IX (Kementerian Penerangan) dari
Anggaran RI untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasal dan
mata-anggaran mata-anggaran.

50.

UNDANG-UNDANG NOMOR 50 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN X (KEMENTERIAN PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN
KEBUDAYAAN) DARI ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS
1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 121, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan: Keppres Nomor 215 Tahun 1955 tentang Perincian
Pos-pos Bab I (Pengeluaran) Bagian X (Kementerian Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan) dari Anggaran RI untuk Tahun-tahun Dinas
1952 dan 1953 atas Pasal-pasal dan mata-anggaran mata-anggaran.
d. Diubah oleh UU Nomor 15 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan
Penambahan UU Penetapan Bagian X dari Anggaran RI untuk Tahun Dinas
1953 (UU Tahun 1954 No. 50, LN tahun 1954 No. 121).

51.

UNDANG-UNDANG NOMOR 51 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN XI (KEMENTERIAN KESEHATAN) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Diubah oleh UU Nomor 16 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan
Penambahan UU Penetapan Bagian XI dari Anggaran RI untuk Tahun Dinas
1953 (UU Tahun 1954 No. 51, LN tahun 1954 No. 122).

52.

UNDANG-UNDANG NOMOR 52 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN XII (KEMENTERIAN SOSIAL) DARI ANGGARAN RI UNTUK
TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.

75

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 123, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Diubah oleh UU Nomor 17 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan
Penambahan UU Penetapan Bagian XII dari Anggaran RI untuk Tahun
Dinas 1953 (UU Tahun 1954 No. 52, LN tahun 1954 No. 123).
53.

UNDANG-UNDANG NOMOR 53 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN XIII (KEMENTERIAN PERBURUHAN) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Peraturan pelaksanaan: Keppres Nomor 212 Tahun 1955 tentang Perincian
Pos-pos Bab I (Pengeluaran) Bagian XIII (Kementerian Perburuhan) dari
Anggaran RI untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasal dan
mata-anggaran mata-anggaran.
d. Diubah oleh UU Nomor 18 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan
Penambahan UU Penetapan Bagian XIII dari Anggaran RI untuk Tahun
Dinas 1953 (UU Tahun 1954 No. 53, LN tahun 1954 No. 124).

54.

UNDANG-UNDANG NOMOR 54 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN XIV (KEMENTERIAN AGAMA) DARI ANGGARAN RI UNTUK
TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 496.
c. Peraturan pelaksnaan: Keppres Nomor 20 Tahun 1955 tentang Perincian
Pos-pos Bab I (Pengeluaran) Bagian XIV (Kementerian Agama) dari
Anggaran RI untuk Tahun-tahun Dinas 1952 dan 1953 atas Pasal-pasal dan
mata-anggaran mata-anggaran.
d. Diubah oleh UU Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan
Penambahan UU Penetapan Bagian XIV dari Anggaran RI untuk Tahun
Dinas 1953 (UU Tahun 1954 No. 54, LN tahun 1954 No. 125).

55.

UNDANG-UNDANG NOMOR 55 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN XV (KEMENTERIAN URUSAN PEGAWAI) DARI ANGGARAN
RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

56.

UNDANG-UNDANG NOMOR 56 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN XVI (KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA)
DARI ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 127, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

76

c. Diubah oleh UU Nomor 20 Tahun 1957 tentang Pengubahan dan


Penambahan UU Penetapan Bagian XVI dari Anggaran RI untuk Tahun
Dinas 1953 (UU Tahun 1954 No. 56, LN tahun 1954 No. 127).
57.

UNDANG-UNDANG NOMOR 57 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W I (JAWATAN PEGADAIAN) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. DISAHKAN PADA TANGGAL 29 NOVEMBER 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 128, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

58.

UNDANG-UNDANG NOMOR 58 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W II (PERUSAHAAN GARAM DAN SODA NEGERI) DARI
ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 129, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 496.

59.

UNDANG-UNDANG NOMOR 59 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W III (PUSAT PERKEBUNAN NEGARA) DARI ANGGARAN
RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 NoVember 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 130, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 496.

60.

UNDANG-UNDANG NOMOR 60 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W IV (PERCETAKAN NEGARA) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 NoVember 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 131, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

61.

UNDANG-UNDANG NOMOR 61 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W V (JAWATAN POS, TELEGRAP DAN TELEPON) DARI
ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 132, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 496.

62.

UNDANG-UNDANG NOMOR 62 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W VI (PERUSAHAAN NEGERI UNTUK PEMBANGKIT
TENAGA LISTRIK) DARI ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN
DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 133, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

77

63.

UNDANG-UNDANG NOMOR 63 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W VII (PELABUHAN MAKASAR) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

64.

UNDANG-UNDANG NOMOR 64 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W VIII (PELABUHAN TELUK BAYUR PADANG) DARI
ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 135, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

65.

UNDANG-UNDANG NOMOR 65 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W IX (PELABUHAN BELAWAN) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 136, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

66.

UNDANG-UNDANG NOMOR 66 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W X (PELABUHAN SEMARANG) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

67.

UNDANG-UNDANG NOMOR 67 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W XI (PELABUHAN TANJUNG PRIUK) DARI ANGGARAN
RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 138, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

68.

UNDANG-UNDANG NOMOR 68 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W XII (PELABUHAN SURABAYA) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 139, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

69.

UNDANG-UNDANG NOMOR 69 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W XIII (PERUSAHAAN TAMBANG TIMAH DI BANGKA)
DARI ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.

78

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 140, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
70.

UNDANG-UNDANG NOMOR 70 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W XIV (PERUSAHAAN BATU BARA UMBILIN) DARI
ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 141, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 496.

71.

UNDANG-UNDANG NOMOR 71 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W XV (PERUSAHAAN BATU BARA BUKIT ASAM) DARI
ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 142, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

72.

UNDANG-UNDANG NOMOR 72 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W XVI (JAWATAN KERETA API) DARI ANGGARAN RI
UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 143, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 496.

73.

UNDANG-UNDANG NOMOR 73 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W XVII (PERUSAHAAN PRODUKSI JAWATAN
TOPOGRAPI) DARI ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS
1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

74.

UNDANG-UNDANG NOMOR 74 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


BAGIAN I.B.W XVIII (PENATARAN ANGKATAN LAUT) DARI
ANGGARAN RI UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.
a. Disahkan pada tanggal 29 November 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 145, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.

75.

UNDANG-UNDANG NOMOR 75 TAHUN 1954 TENTANG ACARA


PIDANA KHUSUS UNTUK ANGGOTA DPR.
a. Disahkan pada tanggal 30 Desember 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Dicabut oleh UU Nomor 13 Tahun 1970 tentang Cara-cara Tindakan
Kepolisian terhadap Anggota-anggota/Pimpinan MPR Sementara dan DPR
Gotong Royong.

79

76.

UNDANG-UNDANG NOMOR 76 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN


UU DARURAT NO. 5 TAHUN 1953 TENTANG MENAIKKAN JUMLAH
MAKSIMUM PORTO DAN BEA ( LN NO. 22 TAHUN 1953) SEBAGAI UU.
a. Disahkan pada tanggal 30 Desember 1954.
b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 151, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor --.
c. Diubah oleh UU Nomor 30 Tahun 1956 tentang Pengubahan dan Tambahan
Post Ordonnantie 1935 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU
No. 76 Tahun 1954.

80

Anda mungkin juga menyukai