Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Energi merupakan salah satu kebutuhan utama
dalam kehidupan manusia. Peningkatan kebutuhan energi
dapat merupakan indikator peningkatan kemakmuran,
namun bersamaan dengan itu juga menimbulkan masalah
dalam usaha penyediaannya. Pemakaian energi surya di
Indonesia

mempunyai

prospek

yang

sangat

baik,

mengingat bahwa secara geografis sebagai negara tropis,


melintang garis katulistiwa berpotensi energi surya yang
cuku baik.

Pemanfaatan Tenaga Surya Surya melalui

konversi Photovoltaic telah banyak diterapkan antara lain,


penerapan sistem individu dan sistem hybrid yaitu sistem
penggabungan antara sumber energi konvensional dengan
sumber energi terbarukan.
Jika kita melihat tingkat konsumsi energi di seluruh
dunia saat ini, penggunaan energi diprediksikan akan
meningkat sebesar 70 % antara tahun 2000 sampai 2030.
Sumber energi yang berasal dari fosil, yang saat ini
menyumbang 87,7% dari total kebutuhan energi dunia
diperkirakan akan mengalami penurunan disebabkan tidak
lagi ditemukannya sumber cadangan baru.
Cadangan sumber energi yang berasal dari fosil
diseluruh dunia diperkirakan hanya sampai 40 tahun untuk
minyak bumi, 60 tahun untuk gas alam, dan 200 tahun
untuk batu bara. Kondisi keterbatasan sumber energi di
tengah semakin meningkatnya kebutuhan energi dunia dari
tahun ketahun (pertumbuhan konsumsi energi tahun 2004

saja sebesar 4,3 % ), serta tuntutan untuk melindungi bumi


dari pemanasan global dan polusi lingkungan membuat
tuntutan untuk segera mewujudkan teknologi baru bagi
sumber energi yang terbaharukan.
Di antara sumber energi terbaharukan yang saat ini
banyak dikembangkan [seperti turbin angin, tenaga air
(hydro power), energi gelombang air laut, tenaga surya,
tenaga panas bumi, tenaga hidrogen, dan bio-energi],
tenaga surya atau solar sel merupakan salah satu sumber
yang cukup menjanjikan.
Energi surya adalah energi yang didapat dengan
mengubah energi panas surya melalui peralatan tertentu
menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Energi surya
menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain dan
Teknik pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun
1839 ditemukan oleh Edmund Becquerel. Oleh karena
itu, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di
atas, penulis bermaksud untuk menyusun makalah ini
dengan

judul

Pembangkit

Listrik

Tenaga

Surya

sebagai Sumber Energi Altenatif.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja panel surya (Solar Cell) ?
2. Bagaimanakah Sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Surya ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja panel surya
(solar cell)

2. Untuk mengetahui bagaimana sistem pembangkit listrik


tenaga surya.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Energi
Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam
kehidupan. Saat ini sumber energi yang masih banyak
digunakan adalah berasal dari bahan fosil seperti minyak
bumi, batu bara, dan gas alam yang merupakan energi tak
terbaharukan. Seiring berkembangnya bahan, penyediaan
sumber energi semakin lama semakin menipis.
Energi merupakan salah satu masalah utama yang
dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia. Hal ini
mengingat energi merupakan salah satu faktor utama bagi
terjadinya

pertumbuhan

ekonomi

suatu

negara.

Permasalahan energi menjadi semakin kompleks ketika


kebutuhan yang meningkat akan energi dari seluruh
negara

di

dunia

untuk

menopang

pertumbuhan

ekonominya justru membuat persediaan cadangan energi


konvensional menjadi semakin sedikit.1
B. Sel Surya (Solar Cell )
1. Pengertian Sel Surya (Solar Cell )
Sel surya adalah suatu perangkat yang mampu
mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. 2
Dalam mengkonversi energi matahari menjadi energi
listrik ini menggunakan efek fotovoltaik. Efek fotovoltaik
merupakan suatu konsep dasar yang digunakan untuk
mengubah cahaya menjadi energi listrik pada perangkat
sel surya. Efek fotovoltaik ditemukan oleh Becquerel
pada

tahun

1839.

Becquerel

mendeteksi

adanya

tegangan ketika sinar matahari mengenai elektroda


pada larutan elektrolit.
2. Struktur Sel Surya
Sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi,
jenis-jenis

teknologi

sel

suryapun berkembang dengan berbagai inovasi. Ada


yang disebut sel surya generasi satu, dua, tiga dan
empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun
sel yang berbeda pula.
Secara umum, sel surya berbasis material silikon
yang mencakup struktur dan kerja sel surya generasi

1 Brian, yuliarto. energi surya: Alternatif Sumber Energi Masa Depan


Indonesia. Berita IPTEK(16 februari 2006) https://konversi.wordpress.com
(Diakses tanggal 02 November 2016 pukul 10.00 Wib)

2 Wahyudi, Bayu dkk, Deposisi Nanopartikel Titanium Dioksida (TiO 2) di


atas Gelas Transparan Konduktif dan Aplikasinya sebagai Elektroda
Kerja Pada Sel Surya Berbasis Dye (DSSC). Jurusan Fisika Fakultas Sains
dan Matematika (FSM), (Jawa tengah-Indonesia: Universitas
Diponegoro, 2011)

pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan


tipis).

Gambar 2.1 : Ilustrasi sel surya dan juga bagianbagiannya


(Sumber: Google Images)
Secara umum terdiri dari :
1. Substrat/Metal backing
Substrat adalah material

yang

menopang

seluruh komponen sel surya. Material substrat juga


harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik
karena juga berfungsi sebagai kontak terminal positif
sel surya, sehingga umumnya digunakan material
metal

atau

logam

seperti

aluminium

dan

molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC)


dan

sel

surya

organik,

substrat

juga

berfungsi

sebagai tempat masuknya cahaya sehingga material


yang digunakan yaitu material yang konduktif tapi
juga transparan seperti indium tin oxide (ITO) dan
flourine doped tin oxide (FTO).
2. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti
dari sel surya yang biasanya mempunyai tebal
sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya

generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk


sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah
yang

berfungsi

menyerap

sinar matahari.
Untuk kasus gambar
semikonduktor
silikon,

yang

yang

2.2 di

digunakan

umum

cahaya

dari

bawah
adalah

diaplikasikan

ini

material
diindustri

elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis,


material semikonduktor yang umum digunakan dan
telah

masuk

pasaran

yaitu

contohnya

material

Cu(In,Ga)(S,Se)2(CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan


amorphous

silikon,

disamping

material-material

semikonduktor potensial lain yang dalam sedang


dalam

penelitian

intensif

seperti

Cu2ZnSn(S,Se)4(CZTS) dan Cu2O (copper oxide).

Gambar 2.2 : Material Semikonduktor


(Sumber: Google Images)
Bagian
junction

semikonduktor

atau

gabungan

tersebut
dari

terdiri

dua

dari

material

semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (materialmaterial yang disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon
tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n
junction ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel surya.
3. Kontak metal /contact grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas
sebagian material semikonduktor biasanya dilapiskan
material metal atau material konduktif transparan
sebagai kontak negatif.
4. Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya
mengoptimalkan

harus

cahaya

diminimalisir

yang

agar

terserap

oleh

semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya


dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material anti-refleksi
ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks
refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang
menyebabkan

cahaya

semikonduktor

sehingga

dibelokkan

ke

meminimumkan

arah
cahaya

yang dipantulkan kembali


5. Enkapsulasi /cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk
melindungi modul surya dari hujan atau kotoran.3

3 Http://Adhinda.2015. Makalah Pembangkit Listri Tenaga Surya (PLTS).


Jakarta.blog jendela dunia.htm (Diakses: 12 Oktober 2016 pukul 19:07
WIB)

BAB III
PEMBAHASAN

A. Prinsip Kerja Panel Surya (Solar Cell)


Pembangkit listrik tenaga surya

adalah suatu

pembangkit yang dapat menghasilkan tenaga listrik yang


berasal

dari

sinar

matahari

Photovoltaic.Photovoltaic

yang

diubah

melalui

merupakan komponen utama

untuk menangkap sekaligus mengubah sinar matahari


menjadi energi listrik, photovoltaic ini biasa juga disebut
dengan Modul Sel Surya atau Panel Sel Surya. Dengan alat
tersebut cahaya matahari diubah menjadi energi listrik
melalui proses aliran - aliran elektron negatif dan positif
di dalam cell module tersebut karena adanya perbedaan
elektron. Hasil dari aliran elektron-elektron akan menjadi
listrik

DC

yang

dapat

langsung

dimanfaatkan

untuk

mengisi baterai atau aki sesuai voltase dan ampere yang


diperlukan. Namun sebelum mengisi aki, listrik yang
dihasilkan terlebih dahulu melewati charge

controller

untuk diatur aliran arus maupun tegangan supaya tidak


overcharging dan overvoltage.
Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip
p-n junction, yaitu junction antara semikonduktor tipe-p
dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan
atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun
dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron
(muatan negatif) sedangkan

semikonduktor

tipe-p

mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur


atomnya.
Contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p,
silikon

didoping

oleh

atom

boron,

sedangkan

untuk

mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh


atom fosfor. Ilustrasi di bawah menggambarkan junction
semikonduktor tipe-p dan tipe-n.

Gambar 3.1 : Junction Semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N


(Sumber: Google Images)
Junction antara semikonduktor tipe-p (kelebihan hole)
dan tipe-n (kelebihan elektron). Peran dari p-n junction ini
adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron
(dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk
menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipen terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari
semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub
positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub
negatif pada semikonduktor tipe-p.
Akibat

dari

aliran elektron

dan

hole

ini

maka

terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari

10

mengenai susuna p-n junction ini maka akan mendorong


elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak
negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan
sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif menunggu
elektron datang.4

B. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


PLTS dengan sistem sentralisasi artinya pembangkit
tenaga listrik dilakukan secara terpusat dan suplai daya ke
konsumen dilakukan melalui jaringan distribusi. Sistem ini
cocok dan ekonomis pada daerah dengan kerapatan
penduduk yang tinggi.

Gambar 3.2 : Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya


(Sumber: Google Images)
Dari tahun 95 sistem ini sudah terpasang sekitar
10.000 unit yang tersebar di seluruh perdesaan Indonesia
dan

pengelolaannya

yang

4 Http://Adhinda.2015. Makalah Pembangkit Listri Tenaga Surya (PLTS).


Jakarta.blog jendela dunia.htm (Diakses: 12 Oktober 2016 pukul 19:07
WIB)

11

meliputi pemeliharaan dan pembayaran dilaksanakan oleh


KUD. Melihat trend harga sel surya yang semakin menurun
dan dalam rangka memperkenalkan sistem pembangkit
yang ramah lingkungan, pemanfaatan PLTS dengan sistem
individu semakin ditingkatkan.5
C. Keuntungan

dan

Kelemahan

Pembangkit

Listrik

Tenaga Surya
1. Keuntungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Adapun keuntungan pembangkit listrik tenaga
surya, yaitu:
a. Sumber energi yang digunakan sangat melimpah/ Tidak akan
pernah habis
b. Hanya membutuhkan sedikit perawatan/ Perawatannya mudah
Setelah instalasi dan dioptimasi, panel surya dapat
menciptakan listrik dengan luasan hanya beberapa milimeter dan
tidak memerlukan perawatan yang berarti. Panel surya juga
memproduksi energi dalam diam, sehingga tak mengeluarkan
bunyi bising dan lainnya.
c. Ramah lingkungan/ Tidak menimbulkan polusi
d. Dirancang bekerja secara otomatis sehingga dapat diterapkan
ditempat terpencil
e. Relatif aman
f. Keandalannya semakin baik
g. Adanya aspek masyarakat pemakai yang mengendalikan sistem itu
sendiri
h. Mudah untuk diinstalasi
i. Radiasi matahari sebagai sumber energi tak terbatas
j. Tidak menghasilkan CO2 serta emisi gas buang lainnya. Salah satu
kendala yang dihadapi dengan dalam pengembangan Pembangkit
ListrikTenaga Surya adalah Investasi awalnya yang tinggi dan
harga per kWh listrik yang dibangkitkan juga masih relatif tinggi
5 Http://Adhinda.2015. Makalah Pembangkit Listri Tenaga Surya (PLTS).
Jakarta.blog jendela dunia.htm (Diakses: 12 Oktober 2016 pukul 19:07
WIB)

12

yaitu Sekitar ($ USD 3 5 / Wp).Untuk beberapa kondisi


pembangkit

listrik

tenaga

surya

(PLTS)

dapat

bersaing

dengan pembangkit Konvensional Diesel/Mikrohydro, yaitu pada


tempat-tempat terpencil yang sarana perhubungannya masih belum
terjangkau jaringan listrik umum (PLN).6
2. Kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Adapun kelemahan pembangkit listrik tenaga
surya, yaitu:
a. Daya yang dihasilkan berkurang ketika mendung
Seperti yang kita ketahui PLTS membutuhkan
sinar

matahari

untuk

bekerja.

Ketika

mendung

ataupun pada malam hari keluaran energi panel


surya

pastinya

kurang maksimal.

Namun

untuk

menyiasati hal ini banyak PLTS skala besar yang


melacak matahari untuk menjaga panel surya di
sudut optimal sepanjang hari.
b. Besarnya biaya pembangunan
Pembangkit
listrik
ini

juga

sangat

membutuhkan biaya yng sangat besar per MW. Oleh


karena

itu

banyak

sekali

negara-negara

yang

memikirkan hal ini ketika akan membangunnya.7

6 Http://Adhinda.2015. Makalah Pembangkit Listri Tenaga Surya (PLTS).


Jakarta.blog jendela dunia.htm (Diakses: 12 Oktober 2016 pukul 19:07
WIB)
7 Http://Putri. Keuntungan dan Kerugian Pembangkit Listrik Tenaga
Surya.htm

13

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini, yaitu :
1. Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah
sebuah perangkat yang mampu mengkonversi langsung
cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut
sebagai pemeran utama untuk memaksimalkan potensi
sangat besar energi cahaya matahari yang sampai
kebumi.
2. Pembangkit
pembangkit

listrik tenaga

surya

adalah suatu

yang dapat menghasilkan tenaga listrik

14

yang berasal dari sinar matahari yang diubah melalui


Photovoltaic. Photovoltaic merupakan komponen utama
untuk menangkap sekaligus mengubah sinar matahari
menjadi energi listrik, photovoltaic ini biasa juga disebut
dengan Modul Sel Surya atau Panel Sel Surya.
3. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih
diminati karena dapat digunakan untuk keperluan apa
saja dan di mana saja : bangunan besar, pabrik,
perumahan, dan lainnya. Selain persediaannya tanpa
batas,

tenaga

surya

nyaris

tanpa

dampak

buruk

terhadap lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya.


B. Saran
Semoga

makalah

mengenai

pembangkit

listrik

tenaga surya sebagai sumber energi alternatif ini dapat


memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca
dalam mengenal energi surya dan pemanfaatan energi
surya

di

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Salah

satu

pemanfaatannya adalah dalam penggunaan energi surya


sebagai pembangkit listrik.

Anda mungkin juga menyukai