ASSESMEN PASIEN
DAFTAR ISI
SK DIREKTUR RSUD. HADJI BOEJASIN ............................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................................
KATA SAMBUTAN DIREKTUR RS .......................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
BAB I, PENDAHULUAN ............................................................................................
BAB II, KETENTUAN UMUM ...................................................................................
BAB III, MATERI / ISI PEDOMAN ..........................................................................
BAB IV, MONEV ..........................................................................................................
BAB V, PENUTUP ........................................................................................................
Lampiran-2 ....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral
dari suatu organisasi dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif)
kepada masyarakat.
Berdasarkan UU No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksud dengan
rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
Dari pengertian diatas, rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Dalam rangka memberikan
pelayanan yang bermutu tersebut maka dilakukan akreditasi rumah sakit.
UU kesehatan No. 44 Tahun 2009 pasal 40 ayat 1 menyatakan bahwa dalam
upaya peningkatan mutu pelayanan, rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala minimal 3 tahun sekali.
Akreditasi rumah sakit saat ini menggunakan standar akreditasi rumah sakit tahun
2012. Standar akreditasi tersebut terdiri dari 4 (empat) kelompok sebagai berikut :
1. Kelompok Standar Berfokus Kepada Pasien
2. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit.
3. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien
4. Kelompok Sasaran Menuju Millenium Developnt Goals
Pelaksanaan survei akredotaso rumah sakit tahun 2012 antara lain adalah dengan
telaah rekam medis tertutup mengenai asesmen dan rekam medis lanjutan. Yang
dimaksud dengan telaah rekam medis tertutup adalah analisis terhadap berkas rekam
medis pasien rawat inap yang telah pulang. Pada format telaah rekam medis tertutup
mengenai asesmen dan rekam medis lanujutan memuat kelompok standar berfokus
kepada pasien (APK, AP, PP, PAB, MPO, PPK) dan kelompok standar manajemen
rumah sakit menyediakan pencatatan balik ke belakang (track record) dari rekam
medis.
Proses asesmen pasien yang efektif akan menghasilkan keputusan tentang
pengobatan pasien yang harus segera dilakukan dan kebutuhan pengobatan
berkelanjutan untuk emergensi, elektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika
kondisi pasien berubah (Standar Akreditasi Rumah Sakit, 2012).
Semua proses asesmen pasien tersebut dicatat dalam berkas yang berisi catatan
dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatanyang telah
diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai
tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan.
1.2 Tujuan
Sebagai acuan bagi seluruh staf medik, keprawatan dan profesional kesehatan lain
dalam melakukan pengkajian pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin .
1.3 Sasaran
Semua pasien yang dilayani Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin.
BAB II
KETENTUAN UMUM
2.1 Pengertian
2.1.1
Asesmenpasien:adalah tahapan dari proses dimana dokter, perawat,
dietisienmengevaluasi data pasien baik subyektif maupun obyektif untuk
membuat keputusanterkait :
1.1.1
Status kesehatan pasien
1.1.2
Kebutuhan perawatan
1.1.3
Intervensi
1.1.4
Evaluasi
2.1.2
Asesmen Awal Pasien Rawat Inapadalah tahap awal dari proses dimana
dokter, perawat, dietisien mengevaluasi data pasien dalam 24 jam pertama
sejak pasien masuk rawat inap atau bisa lebih cepat tergantung kondisi pasien
dan dicatat dalam rekam medis
2.1.3
Asesmen Awal Pasien Rawat Jalan adalah tahap awal dari proses
dimana doktermengevaluasi data pasien baru rawat jalan
Asesmen Ulang Pasien adalah tahap lanjut dari proses dimana dokter, perawat,
dietisien mengevaluasi ulang data pasien setiap terjadi perubahan yang
signifikan atas kondisi klinisnya.
2.1.4
Asesemen Individual adalah isi minimal dari asesmen yang ditentukan
olehdepartemen / KSM terkait.
2.1.5
Rekam Medisadalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien,pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepadapasien.
2.1.6
DPJPadalah seorang dokter / dokter gigi yang bertanggung jawab atas
pengelolaanasuhan medis seorang pasien. DPJP juga bertanggung jawab
terhadap kelengkapan,kejelasan dan kebenaran serta ketepatan waktu
pengembalian dari rekam medis pasientersebut
2.1.7
Case Manager adalah perawat yang bertanggung jawab terhadap
asuhan keperawatanatas setiap pasien. Tujuannya untuk menjamin mutu
asuhan keperawatan dari pasientersebut.
2.1.8
Keperawatanadalah seluruh rangkaian proses asuhan keperawatan &
kebidanan yangdiberikan kepada pasien yang berkesinambungan yang di
mulai dari pengkajian sampaidengan evaluasi dalam usaha memperbaiki
ataupun memelihara derajat kesehatan yangoptimal.
2.1.9
Dietisienadalah seorang profesional medis yang mengkhususkan diri
dalam dietetika,studi tentang gizi dan penggunaan diet khusus untuk mencegah
dan mengobati penyakit.
2.2 Pengorganisasian.
2.1 Ketua
: dr. Cecilia Clarissa.
2.2 Sekretaris
: Ns. Rahmat Rizky, S.kep.
2.3 Anggota : 1. Semua dokter IGD.
2. Semua perawat poliklinik.
3. Semua DPJP.
4. dr. Inggit Siregar.
5. dr. Nenty Limbong.
6. dr. Andi, Sp. JP.
7. drg. Arsida.
8. Sri Yuliana, Amk.
9. Roma Ht Pea, Amd.
10.Ando Silalahi.
11.Semua Perawat Rawat Inap.
2.3 Kebijakan
Adapun kebijakan dari Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasinn Dalam Pokja
Assesment Pasien yaitu sebagai berikut :
2.3.1 SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasintentang:
Kebijakan Pelayanan Gizi diRumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin.
2.3.2 SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin tentang :
Kebijakan Pelayanan Kerohanian Rumah Sakit Umum Daerah Hadji
Boejasin
2.3.3 SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Hadji BoejasinRSU. Sari
Mutiara Medan tentang: Kebijakan Identifikasi PAsien diRumah Sakit
Umum Daerah Hadji Boejasin
2.3.4 SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasintentang:
Kebijakan Pengelolaan Rasa Nyeri di .Rumah Sakit Umum Daerah Hadji
Boejasin
2.3.5 SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasintentang:
Kebijakan Persyaratan Tenaga Kesehatan Yang Melakukan Assesment
Pasien RJ, RI, & IGD Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin.
2.3.6 SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasintentang:
Kebijakan Assesment PAsien Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin.
2.3.7 SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasintentang:
Kebijakan Tentang Penghunjukan Petugas Profesional yang Kompeten
Melaksakan Assesment Kepada PAsien yang Dilayani di .Rumah Sakit
Umum Daerah Hadji Boejasin
BAB III
MATERI / ISI PEDOMAN
3.1
DEFINISI
3.1.1
Asesmen Pasienadalah tahapan dari proses dimana dokter, perawat,
dietisien mengevaluasi data pasien baik subyektif maupun obyektif untuk
membuat keputusan terkait :
1.1.1
Status kesehatan pasien.
1.1.2
Kebutuhan perawatan.
1.1.3
Intervensi.
1.1.4
Evaluasi.
3.1.2
Asesmen Awal Pasien Rawat Inapadalah tahap awal dari proses dimana
dokter, perawat, dietisien mengevaluasi data pasien dalam 24 jam pertama
sejak pasien masuk rawat inap atau bisa lebih cepat tergantung kondisi pasien
dan dicatat dalam rekam medis.
3.1.3
Asesmen Awal Pasien Rawat Jalanadalah tahap awal dari proses
dimana doktermengevaluasi data pasien baru rawat jalan.
3.1.4
Asesmen Ulang Pasienadalah tahap lanjut dari proses dimana dokter,
perawat, dietisienmengevaluasi ulang data pasien setiap terjadi perubahan
yang signifikan atas kondisiklinisnya.
3.1.5
Asesemen Individualadalah isi minimal dari asesmen yang ditentukan
olehdepartemen / KSM terkait.
3.1.6
Rekam Medisadalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien,pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepadapasien.
3.1.7
DPJPadalah seorang dokter / dokter gigi yang bertanggung jawab atas
pengelolaanasuhan medis seorang pasien. DPJP juga bertanggung jawab
terhadap kelengkapan,kejelasan dan kebenaran serta ketepatan waktu
pengembalian dari rekam medis pasientersebut.
3.1.8
Keperawatanadalah seluruh rangkaian proses asuhan keperawatan &
kebidanan yangdiberikan kepada pasien yang berkesinambungan yang di
mulai dari pengkajian sampaidengan evaluasi dalam usaha memperbaiki
ataupun memelihara derajat kesehatan yangoptimal.
3.1.9
Dietisienadalah seorang profesional medis yang mengkhususkan diri
dalam dietetika,studi tentang gizi dan penggunaan diet khusus untuk mencegah
dan mengobati penyakit.
3.2
RUANG LINGKUP
3.2.1 Ketegori Asesmen Pasien
3.2.1.1 Asesmen Medis
3.2.1.2 Asesmen Keperawatan
3.2.1.3 Asesmen Gizi
Komponen utama dari proses pelayanan pasien rawat inap dan rawat jalan
adalahasesmen pasien untuk memperoleh informasi terkait status medis pasien.
Khusus pasienrawat inap, asesmen pasien terkait status kesehatan, intervensi,
kebutuhan keperawatan,dan gizi. Untuk dapat berhasil memberikan terapi / asuhan
yang berorientasi kepadapasien, dalam prakteknya, dokter, perawat dan dietisien
harus memiliki pengetahuandan keahlian dalam melakukan asesmen pasien.
ASESMEN
ASESMEN
ASESMEN
KKEPERAWATAN
KASESMEN MEDIS
ASESMEN GIZI
MENGEMBANGKANRENCANA
ASUHAN
MELAKUKAN
EVALUASI
3.2.1
Dietisien
Mengasesmen
Status Gizi
Perlu terapi
gizi?
Ya
D PJP
Mengasesmen awal medis :
Anamnesis & pemeriksaan
fisik
Diagnosis kerja
Pemeriksaan penunjang
Keperawatan
Mengasesmen awal Kprwt. :
Keluhan utama
Kenyamanan/aktivitas/proteksi
Pola makan & eliminasi
Respon emosi &kognisi
Sosio-spiritual
D PJP
Menulis Resep / alkes
dalamlembar RPO
Meminta diagnosa penunjang
Dietisien
Kolaborasi
Pemberiannut
risi
Apoteker
Menyiapkan obat /
alkes
Asesmen KebutuhanRohani
Asesmen Risiko Jatuh
Asesmen Nyeri (bila ada)
Keperawatan
Asuhan Keperawatan. :
Data khusus/fokus
Masalah/dx
keperawatan
Tgl / jam intervensi
Tgl/jam evaluasi
D PJP
Melakukan terapi sesuai PPK
dan CP
D PJP / Keperawatan /Dietisien
Mengasesmen ulang medis / keperawatan/gizi
D PJP
& Keperawatan
Observasi tanda
vital,nyeri&
keluaran cairan harian
Merencanakan
pemulangan
Perkembangan terintegrasi
Monitor harian
Ya
DPJP Meminta persetujuan
masuk HCU / ICU
Prosedur
HCU / ICU
Sembuh ?
Belum
Meninggal
Ya
DPJP
Mengisi Form resume medis
Selesai
3.2.1
Prosedur
kamar
jenazah
Prosedur
Tindakan/
One Day Care
Keperawatan
Memeriksa kelengkapan administrasi
Prosedur
Penunjang
ya
Perlu Tindakan?
DPJP
Asesmen
medis
:Anamnesis&Pemeriksaan fisik
ya
tdk
ya
Perlu MRS?
Kasus Bedah?
Selesai
DPJP Bedah menulis permintaan MRS
Mengentri acara op ke Sekt KSM (on line)
Prosedur Pendaftaran
di Sentral Admisi
TATA LAKSANA
3.3.1 Asesmen Medis
DPJP secara menyeluruh dan sistematis mengidentifikasi masalah
kesehatan pasien dengan melakukan :
3.3.1.1 Anamnesis
1. Keluhan utama
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu dan terapinya
4. Riwayat Alergi
Asesmen Keperawatan
3.3.2.1
Asesmen awal keperawatan
Serangkaian proses yang berlangsung saat pasien masuk rawat
inap untuk dilakukan pemeriksaan secara sistematis untuk
mengidentifikasi masalah keperawatan pada pasien, antara lain :
1. Keluhan utama:
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu: DM, HT, jantung, paru, dll
Riwayat alergi ya, tidak, penyebab dan reaksi
2. Kenyamanan nyeri:
Digunakan Skala 1 10
Kualitas terbakar, tajam, tumpul, tertekan, dll
Waktu hilang timbul, terus menerus, lamanya
Lokasi
3. Aktifitas dan istirahat :
Bedrest, ambulasi di tempat tidur, ambulasi jalan
Ambulasi jalan tidak ada kesulitan ,penurunan kekuatan
otot,sering jatuh
4. Proteksi :
Status mental orientasi baik, disorentasi, gelisah, tidak
respon
Resiko jatuh tidak resiko, rendah, tinggi
5. Nutrisi :
Tinggi badan ,berat badan, lingkar lengan kiri
Status gizi kurang, normal, over weight,obesitas
Nafsu makan menurun, baik, meningkat
Kondisi berhubungan dengan makan mual, muntah,
anoreksia, disfagia, dll.
6. Eliminasi :
BAB
normal,konstipasi/obstipasi,diare,colostomy,iliostomi
BAK normal, retensi, hematuri, disuri, inkontinensia dll
7. Respon emosi : Takut, tegang, marah, sedih, menangis,
senang, gelisah
Respon kognisi pasien / keluarga: Menginginkan
informasi penyakit,pengobatan, perawatan, diet, biaya, dll
8. Sistim sosio spiritual:
Ketaatan menjalankan ibadah rutin, kadang-kadang.
Kondisi rumah lantai 1, lantai 2 dll
Luas rumah
Risiko sedang
Observasi:
-
Risiko tinggi
Tatalaksana:
-
Asesmen Individual
3.3.5.1
Asesmen Risiko Jatuh
1. Risiko jatuh pada pasien dewasa:
- Pencegahan risiko jatuh pasien dewasa:
Kategori Pasien dengan Risiko Tinggi
- Memastikan tempat tidur/brankard dalam posisi rendah
danroda terkunci
- Menutup pagar tempat tidur/brankard
- Orientasikan
pasien/penunggu
tentang
lingkungan/ruangan
- Letakkan tanda Kewaspadaan Jatuh pada panel
informasipasien
- Pastikan pasien memiliki stiker warna kuning penanda
risiko tinggi jatuh pada gelang identifikasi
- Lakukan pemasangan fiksasi fisik apabila diperlukan
denganpersetujuan keluarga.
Asesmen risiko jatuh pada pasien dewasa menggunakan Morse Fall Scale (Skala
jatuhmorse) sebagai berikut:
-
Faktor risiko
Skala
Poin
Riwayat jatuh
Ya
Tidak
Ya
25
0
15
Tidak
30
15
0
Ya
Tidak
Terganggu
Lemah
Normal/tirah baring/imobilisasi
Status mental Sering lupa akan
keterbatasan yang
dimiliki
20
0
20
10
0
15
0
Total
Diagnosis sekunder (2
diagnosis medis)
Alat bantu
Terpasang infuse
Gaya berjalan
Status mental
Skor
pasien
Kategori
Risiko Tinggi = 45
Risiko Rendah = 25-44
Tidak ada Risiko = 0-24
2. Asesmen risiko jatuh pada anak-anak
Pencegahan risiko jatuh pasien anak-anak:
Kategori Pasien dengan Risiko Tinggi
Memastikan tempat tidur/brankard dalam posisi roda
terkunci
Pagar sisi tempat tidur/brankard dalam posisi
berdiri/terpasang
Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak digunakan
Berikan penjelasan kepada orang tua tentang pencegahan
jatuh
Pastikan pasien memiliki stiker penanda risiko tinggi
jatuhpada gelang identifikasi dan tanda kewaspadaan dan
panelinformasi pasien.
Faktor Risiko
Umur
Jenis Kelamin
Diagnosa
Gangguan Kognitif
Faktor Lingkungan
Respon terhadap
pembedahan, sedasi,
dan anestesi
Penggunaan
obatan
4
3
2
1
2
1
4
3
Dalam 48 jam
2
1
3
2
1
4
3
2
1
3
Kategori:
Skor: 7-11 Risiko Rendah (RR), 12 Risiko Tinggi (RT)
Adapun format untuk assesmen resiko jatuh harian yaitu sebagai berikut :
NAMA:_____________________
No. RM
: ____________________
Diagnosa Medis: _____________________
Umur
: ____________________
bulan:
KAMAR: __________
skor
faktor risiko (berikan tanda cek () pada keluhan yang dimiliki pasien)
usia > 70 tahun
delirium/disorientasi
inkontinensia uri
keterbatasan aktivitas
TOTAL SKOR
Beri tanda cek () mengenai obat yang dikonsumsi:
Psikotropika
Diuretic
Antihipertensi
anti-Parkinson
Opioid
Hipnotik
Kardiovaskular
anti-ansietas
Laksatif
Kebutuhan alat: (beri tanda cek () pada alat yang dibutuhkan)
*walker/wheeled walker (R, S, T)
*tongkat / quad cane(R, S, T)
wedge / pommel cushion (bantalan) (R, S, T)
dudukan toilet yang ditinggikan (R, S, T)
karpet / tikar anti-licin (R, S, T)
Lap buddy (S, T)
alarm tempat tidur (S, T)
gait belt (S, T)
Kategori Risiko Jatuh (R, S, T)
Inisial Petugas
tanggal
tanggal
tanggal
tanggal
58
3.3.6
Asesmen Nyeri
Asesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating Scale
3.3.7
3.3.7.4 Perkemihan
- Kebersihan area genetalia,
- Jumlah cairan masuk,
- Buang air kecil,
- Produksi urine
3.3.7.5 Pencernaan
- Nafsu makan,
- Ngt,
- Porsi makan,
- Minum,
- Mulut,
- Mual, muntah,
- Buang air besar,
- Lain lain
3.3.7.6 Muskuloskeletal/Intergumen
- Kemampuan pergerakan sendi,
- Warna kulit,
- Odema,,
- Dekubitus,
- Luka,
- Kontraktur,
- Fraktur,
- Jalur infuse,
- lain lain.
3.3.8 Asesmen Kebutuhan Rohani
Tahapan asesmen kebutuhan rohani
3.3.8.1
Bimbingan doa yang diinginkan.
3.3.8.2
Kunjungan Spiritual yang diinginkan pasien.
3.3.8.3
Tanggapan Terhadap Kebutuhan Spiritual.
3.3.8.4
Metode Kunjungan yang Diharapkan.
3.3.8.5
Kebutuhan Rohani Pasien.
3.3.9 Asesmen Kebutuhan Privasi
3.3.9.1
Privasi yang diinginkan
3.3.9.2
Pada saat wawancara klinis
3.3.9.3
Pada saat pemeriksaan fisik
3.3.9.4
Pada saat perawatan
3.3.9.5
Lain-lain
3.3.10
Asesmen Pediatrik
Penting untuk melakukan pemeriksaan sistematis karena anak
sering tidak dapat mengungkapkan keluhannya secara verbal. Amati
adanya pergerakan spontan pasien terhadap area tertentu yang di
lindungi. Tahapan asesmen berupa:
3.3.10.1 Keadaan umum:
1. Tingkat kesadaran, kontak mata, perhatian
lingkungansekitar.
2. Tonus otot: normal, meningkat, menurun/fleksid.
terhadap
3. Respons
kepada
orang
tua/pengasuh:
gelisah,
menyenangkan.
3.3.10.2 Kepala:
1. Tanda trauma.
2. Ubun ubun besar (jika masih terbuka): cekung atau
menonjol.
3.3.10.3 Wajah:
1. Pupil: Ukuran, kesimetrisan, refleks cahaya.
2. Hidrasi: air mata, kelembaban mukosa mulut.
3.3.10.4 Leher: kaku kuduk
3.3.10.5 Dada:
1. Stridor, retraksi sela iga, peningkatan usaha napas.
2. Auskultasi: suara napas meningkat/menurun, simetris kiri
dan kanan, ronki, mengi (wheezing); bunyi jantung: regular,
kecepatan, murmur.
3.3.10.6 Abdomen: distensi, kaku, nyeri, hematoma
3.3.10.7 Anggota gerak:
1
Nadi brakialis.
2
Tanda trauma.
3
Tonus otot, pergerakan simetris.
4
Suhu dan warna kulit, capillary refill.
5
Nyeri, gerakan terbatas akibat nyeri.
3.3.10.8 Pemeriksaan neurologis
3.3.11
Asesmen Kulit dan Kelamin
Tahapan asesmen kulit dan kelamin adalah sebagai berikut:
3.3.11.1 Keluhan Utama
1. Perjalanan
penyakit
2. Riwayat obat
3. Riwayat penyakit
menular seksual.
4. Anamnesa infeksi
menular seksual.
5. Riwayat penyakit
terdahulu.
6. Riwayat penyakit
keluarga.
3.3.11.2 Status
Generalis
1
Keadaan umum.
2
Gizi.
3
Lain-lain.
3.3.11.3
Lokasi
1
2
Keterangan gambar.
Diagnosa banding.
3.3.11.4
Status Lokalis
1. Lokasi.
2. Effloresensi Pada Kulit.
3. Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual.
1
2
3.3.11.5
Pemeriksaan Penunjang.
Diagnosa.
Diagnosa Kerja
3.3.11.6
Pengobatan
1. Topikal.
2. Sistemik.
3.3.11.7
Tindakan
1. Jenis tindakan.
3.3.12
Asesmen Neurologis
Dilakukan pada pasien dengan cedera kepala atau gangguan
neurologis. Pemeriksaan status neurologi awal digunakan sebagai dasar
untuk memantau kondisi pasien\ selanjutnya. Tahapan asesmen berupa:
3.3.12.1 Tanda vital: nilai keadekuatan ventilasi (kedalaman,
kecepatan,keteraturan, usaha napas)
3.3.12.2 Mata: ukuran dan refleks cahaya pupil
3.3.12.3 Pergerakan: apakah keempat ekstermitas bergerak
simetris
3.3.12.4 Sensasi: Nilai adanya sensasi abnormal (curiga cedera
spinal)
3.3.12.5 Status kesadaran menggunakan Glasgow Coma Scale
(GCS). secara akurat menggambarkan fungsi serebri,Pada anak
kecil, GCS sulit dilakukan. Anak yang kesadaranya baik dapat
memfokuskan pandangan mata dan mengikuti gerakan tangan
pemeriksa, merespons terhadap stimulus yang diberikan,
memiliki tonus otot normal dan tangisan normal.
Verbal
Terbuka spontan
Tidak merespon
Orientasi baik
1
5
Disorientasi / bingung
Tidak merespons
Pergerakan
Mengikuti perintah
Melokalisasi nyeri
Tidak merespons
Mata
Verbal
Pergerakan
>Usia 2 tahun
Skor
Terbuka spontan
Terbuka terhadap suara
Terbuka terhadap rangsang nyeri
Tidak merespons
Orientasi baik
Disorientasi / bingung
Jawaban tidak sesuai
Suara yang tidak dapat dimengerti
(erangan , teriakan)
Tidak merespons
Terbuka spontan
Terbuka saat di panngil
Terbuka terhadap rangsang nyeri
Tidak merespons
Berceloteh
Menangis, gelisah
Menangis terhadap rangsang nyeri
Merintih, mengerang
4
3
2
1
5
4
3
2
Tidak merespons
Mengikuti perintah
Melokalisasi nyeri
Pergerakan normal
Menarik diri (withdraw)
sentuhan
terhadap
6
5
gerak
4
3
2
1
3.3.13.4
Perencanaan
3.3.13.5
Tindak lanjut program kedokteran fisik dan
rehabilitasi
1. Perawat anak dan neonates
Penting untuk melakukan pemeriksaan karena anak
atau bayi sering tidak dapat mengungkapkan
keluhannya secara verbal dan amati adanya pergerakan
spontan anak atau bayi terhadap area tertentu yang
dilindungi.Tahapan asesmen keperawatan anak dan
neonatus :
3. Perawat kritis
Serangkaian proses yang berlangsung saat pasien
awal rawat inap di ruang kritis(ROI, ICU, High care)
pemeriksaan akan dilakukan secara sistematis untuk
mengidentifikasi masalah keperawatan pada pasien,
antara lain :
Pemeriksaan fisik yaitu :
Pernafasan:
- irama nafas,
- suara nafas tambahan
- sesak nafas,
- batuk, sputum,
- alat bantu nafas, mode, SaO2
kardiovaskuler
- irama jantung,
- akral,
- pulsasi,
- perdarahan,
- CVC,
- tekanan darah nadi, MAP, suhu,
- lain lain
Persyarafan: .
- GCS,
- Kesadaran,
- ICP,
- tanda tandapeningkatan TIK,
- konjungtiva,
- lain lain.
Perkemihan :
- kebersihan area genetalia,
- jumlah cairan masuk,
- buang air kecil,
- produksi urine
Pencernaan :
- nafsu makan,
- NGT,
- porsi makan,
- minum,
- mulut,
- mual, muntah,
- buang air besar,L
- Lain lain
Musculoskeletal/intergumen:
- kemampuan pergerakan sendi,
- warna kulit,
- odema,,
- dekubitus,
- luka,
- kontraktur,
- fraktur,
- jalur infuse,
- lain lain.
4. Kebidanan
Serangkaian proses yang berlangsung saat pasien
awal rawat inap pemeriksaan akan dilakukan secara
sistematis untuk mengidentifikasi masalah kebidanan
pada pasien, antara lain :
Keluhan utama
Adalah keluhan yang dirasakan oleh ibu yang
menyebabkan adanya gangguan, diantaranya
adalah :
- After pain (mules-mules pada perut)
- Masalah pengeluaran pengeluaran lochea
- nyeri pada bekas jahitan
Riwayat Keluhan
- Apa saja yang pernah dirasakan oleh ibu
Kebutuhan Biopsikososial
- Pola makan
- Pola minum
- Pola eliminasi
- Pola istirahat
- Psikologi
- Dukungan social
- spiritual
Data Obyektif
Pemeriksaan umum
Meliputi pemeriksaan tekanan darah , nadi,
temperature, pernafasan, keadaan umum pada
setiap kasus.Tekanan darah dan nadi harus diukur
setiap seperempat jam pada periode pemulihan
sesaat pascaoperasi. Suhu harus diukur setiap 2
jam (myles, 2009). Suhu yang melebihi 38C
pasca pembedahan hari ke 2 harus dicari
penyebabnya. Yakinkan pasien bebas demam
selama 24 jam sebelum keluar dari rumah sakit.
Jika ada tanda infeksi atau pasien demam, berikan
antibiotika sampai bebas demam selama 48 jam
( sarwono,2008).
Pemeriksaan fisik
- Dilakukan secara focus sesuai dengan kasus yang
dikerjakan
- Pemeriksaan kebidanan
- Pemeriksaan yang dilakukan pada kasus
kebidanan mulai dari abdomen sampai dengan
genetalia
Prosedur Invasif
Alat yangterpasang saat itu, meliputi : infuse
intravena, central line,dower Catether, selang NGT
Kontrol Resiko Infeksi
Apakah mengalami infeksi : MRSA, TB dll
dan tindakan apa yang sudah dilakukan
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
BAB V
PENUTUP
5.1 Asesmenpasien:adalah tahapan dari proses dimana dokter, perawat, dietisienmengevaluasi
data pasien baik subyektif maupun obyektif untuk membuat keputusanterkait :
5.1.1 Status kesehatan pasien.
5.1.2 Kebutuhan perawatan.
5.1.3 Intervensi.
5.1.4 Evaluasi.
5.2 Berdasarkan UU No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksud dengan rumah
sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
Dari pengertian diatas, rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Dalam rangka memberikan
pelayanan yang bermutu tersebut maka dilakukan akreditasi rumah sakit.
UU kesehatan No. 44 Tahun 2009 pasal 40 ayat 1 menyatakan bahwa dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan, rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala
minimal 3 tahun sekali.
Akreditasi rumah sakit saat ini menggunakan standar akreditasi rumah sakit tahun
2012. Standar akreditasi tersebut terdiri dari 4 (empat) kelompok sebagai berikut :
1 Kelompok Standar Berfokus Kepada Pasien
2 Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit.
3 Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien
4 Kelompok Sasaran Menuju Millenium Development Goals
Pelaksanaan survei akredotaso rumah sakit tahun 2012 antara lain adalah dengan
telaah rekam medis tertutup mengenai asesmen dan rekam medis lanjutan. Yang
dimaksud dengan telaah rekam medis tertutup adalah analisis terhadap berkas rekam
medis pasien rawat inap yang telah pulang. Pada format telaah rekam medis tertutup
mengenai asesmen dan rekam medis lanujutan memuat kelompok standar berfokus
kepada pasien (APK, AP, PP, PAB, MPO, PPK) dan kelompok standar manajemen rumah
sakit menyediakan pencatatan balik ke belakang (track record) dari rekam medis.
5.3 Ketegori Asesmen Pasien
1 Asesmen Medis
2 Asesmen Keperawatan
3 Asesmen Gizi
Proses asuhan kepada pasien saling berhubungan/ terjadi kolaborasi antara dokter,
perawat dan gizi. Sulit untuk dimengerti bahwa dokter dapat menyembuhkan pasien tanpa
bantuan asuhan keperawatan dan terapi gizi.
REFERENSI
1. Lucas Country Emergency Medical Services. Tab 600: pre-hospital patient
assessment.Oleh : Toledo; 2010
2. Montana State Hospital Policy and Procedure. Patient assessment policy; 2009
3. Patient assessment definitions
4. San Mateo Country EMS Agency. Patient assesment, routine medical care, primary
andsecondary survey; 2009
5. Danver Paramedic Division. Pre-hospital protocols; 2012
6. Malnitrition Advisory Group: a Standing Commitees of BAPEN, Malnutrition
UniversalScreening Tool (MUST), 2010
7. Sizewise. Understanding fall risk, prevention, and protection, USA: Kansas
8. Sentara Williamsburg Community Hospital. Pain assesment and management policy;
2006
9. National Instute of Health warren Grant Magnuson Clinical Center, Pain
intensityinstruments: numeric rating scale; 2003
10. Pain
management.
(diakses
tanggal
23
Februari
2012),
Diunduh
dari:www.hospitalsoup.com
11. Craig P, Dolan P, Drew K, Pejakovich P, Nursing assesment, plain of care, and
patienteducation: the foundation of patient care. USA: HCPro, Inc; 2006
12. http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:TCBBzUvVzOEJ:etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72189/potongan/di
ploma-2014-314464-chapter1.pdf+&cd=4&hl=en&ct=clnk