PATOLOGI KLINIK
BLOK 1.5
BASIC SCIENCE OF BLOOD, SUPPORT AND MOVEMENT
Penyusun :
DESKRIPSI BLOK
Blok Basic Science of Blood, Support, and Movement merupakan blok kelima dalam semester
pertama. Pada blok ini mahasiswa belajar mengenai struktur dan fungsi system darah,
integument dan gerak tubuh (muskuloskeletal). Blok ini memiliki beban 4 SKS
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang mengikuti Blok Basic Science of Blood, Support, and Movement adalah
mahasiswa Fakultas Kedokteran semester 1.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir blok, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Tujuan umum
Pada akhir fase ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menerapkan proses berpikir kritis dilengkapi dengan penguasaan teknologi
informasi untuk memilih sumber belajar terpercaya dan mengorganisasi ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh
2. Menunjukkan pemahaman mengenai konsep dasar terjadinya gangguan
kesehatan baik yang bersifat diturunkan maupun yang didapat secara terstruktur
dan sistematis sehingga dapat menjelaskan pencegahan dan penatalaksanaannya
sesuai dengan standar yang berlaku
b. Tujuan khusus
Pada akhir fase ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menerapkan proses berpikir kritis dalam menghadapi masalah kesehatan
2. Menunjukkan kemampuan pengelolaan informasi untuk menghimpun data yang
sahih dan relevan dengan kebutuhan dan ilmu pengetahuan terkini
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik
3. Menjelaskan konsep dasar dan pencegahan gangguan kesehatanyang mungkin
terjadi dalam setiap sistem tubuh manusia berdasarkan patogenesis dan
patofisiologi
4. Menjelaskan patologi,patomekanisme,dan patofisiologi kelainan sistem darah,
integumen dan gerak tubuh (muskuloskeletal) secara rinci
5. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar farmakologi fungsi sistem darah, integumen
dan gerak (muskuloskeletal) tubuh manusia
6. Menjelaskan tentang mikroorganisme penyebab kelainan fungsi sistem darah,
integumen dan gerak (muskuloskeletal) tubuh manusia
7. Menjelaskan pemeriksaan laboratorium sistem darah, integumen dan gerak
(muskuloskeletal) tubuh manusia
Tujuan Praktikum Patologi Klinik:
1 Mahasiswa dapat mengidentifikasi sel-sel berdasarkan stadium eritropoiesis.
2 Mahasiswa mengidentifikasi sel-sel berdasarkan stadium lekopoiesis.
3 Mahasiswa mengidentifikasi sel-sel berdasarkan stadium trombopoiesis.
4 Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan darah rutin, meliputi:
pengukuran kadar hemoglobin, penghitungan jumlah eritrosit, jumlah lekosit, jumlah
trombosit, hitung jenis leukosit, indeks eritrosit, laju endap darah, dan apusan darah
tepi (normal)
5 Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan golongan darah
berdasarkan sistem ABO dan Rhesus
6 Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan rumple leede, clotting time dan bleeding
time sebagai aplikasi dari mekanisme hemostasis
3
A. BAHAN PEMERIKSAAN
Bahan/sampel darah sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan.
Macam bahan pemeriksaan :
1. Darah Vena
Bayi baru lahir
: Vena Umbilicalis
Bayi
: Vena Jugularis Ekterna
Dewasa
: Semua Vena Superficial terbaik Vena Mediana Cubiti
2. Darah Kapiler
Bayi
: tumit kaki bagian lateral dan medial
Dewasa
: Ujung jari tangan ke 2, 3, 4
B. JENIS PEMERIKSAAN DARAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
1.
Hisaplah 1,6 ml darah, masukan tabung, campur dengan Na sitrat 3,8%, sehingga
mendapatkan 2,0 ml campuran.
Isaplah darah itu ke dalam pipet Westergreen sampai garis bertanda 0 mm, kemudian
biarkan pipet itu dalam keadaan tegak lurus dalam rak Westergreen selama 60 menit.
Bacalah tingginya lapisan plasma dg milimeter dan laporkanlah angka itu sebagai laju
endap darah.
Gambar :
DACIE
0 5 mm / jam
0 7 mm / jam
WESTERGREEN
0 15 mm / jam
0 20 mm / jam
Pemeliharaan alat :
Tidak boleh dicuci dengan deterjen.
Cuci dengan aquadest, bilas dengan aceton.
Catatan : kesalahan karena :
Sampel harus fresh kurang dari 2 jam, darah tidak beku diberi antikoagulan.
Alat kotor akan menyebabkan hemolisa.
Kolom tidak sesuai, misalnya sempit maka akan lebih lama.
Analisis : Terhisap gelembung udara.
Posisi tabung dalam rak miring.
Diletakan ditempat yang panas dan sebagainya.
Adanya vibrasi ( getaran )
2.
MERGEFORMATINET
3.
II
III
IV
VI
Preparat darah tepi dibagi dalam beberapa zone seperti diatas. Bila dilihat dengan mikroskop
akan tampak sebagai berikut:
Zone I (Irreguler
zone)
3%
Pemeriksaan:
Dengan pembesaran 10 x ( obyektif )
Orientasi seluruh lapangan pandang.
Periksa adanya sel sel asing, parasit.
Estimasi jumlah leukosit.
7
Bandingkan ukuran masing masing sel dan amati bentuk inti, granula.
Stab / batang.
Segmen.
Eosinofil.
Basofil
Limfosit.
Monosit.
8
10
jumlah
10
10
10
10
10
10
10
10
10
100
Distribusi sel
Limfosit
Monosit
Neutrofil
: di tengah.
: tepi / ekor.
: tepi / ekor.
Pelaporan
:
Eos / Baso / Staf netro / Segmen netro / Limfo / Mono
Misal :
4 / - / 1 / 56 / 38 / 1.
Eritrosit berinti muda dilaporkan :./ 100 Leukosit.
Nilai normal menurut Miller :
Eosinofil
: 1 4 %.
Basofil
: 0 1 %.
Stab
: 2 5 %.
Segmen
: 50 70 %.
Limfosit
: 20 40 %.
Monosit
: 1 6 %.
4.
Anti A
anti B
anti AB
INTERPRESTASI HASIL :
Anti B
Anti A
+
+
+
+
Anti A, Anti B
Golongan Darah
+
+
+
O
A
B
AB
10
Catatan :
Untuk membedakan poliaglutinasi, teteskan NaCl fisiologis.
Bila poliaglutinasi, aglutinasi akan hilang.
5.
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
Prinsip pemeriksaan :
Mengukur kadar Hb berdasar warna yang terjadi akibat perubahan Hb menjadi asam hematin
setelah penambahan HCL 0,1 N ( tidak semua Hb terukur ).
Sampel :
- Darah vena.
- Darah kapiler.
Cara pemeriksaan :
- Isi tabung pengencer dengan HCL 0,1 N sampai angka 2 ( 5 tetes).
11
Dengan pipet Hb hisap darah sampai angka 20 ul, jangan sampai ada gelembung
udara yang ikut terhisap.
Hapus darah yang ada pada ujung pipet.
Tuang darah kedalam tabung pengencer, bilas dengan HCL bila masih ada darah
dalam pipet, aduk sampai darah dan reagen tercampur.
Diamkan 1 3 menit
Tambahkan aquadest tetes demi tetes, aduk dengan batang kaca pengaduk.
Bandingan larutan dalam tabung pengencer dengan warna larutan standart.
Persamaan campuran dgn batang standard harus dicapai dalam waktu 3 5 menit
setelah darah tercampur dengan HCL.
Bila sudah sama warnanya penambahan aquadest dihentikan, baca kadar Hb pada
skala yang ada di tabung pengencer / gr / 100 ml darah.
: 12,5 18,0 gr %
: 11,5 16,5 gr %
: 13,5 19,5 gr %
: 9,5 13,5 gr %
: 10,5 13,5 gr %
: 12,0 14,0 gr %
: 11,5 14,5 gr %
Catatan :
- Cara Sahli kurang teliti jika dibandingkan dengan cara cyanmethemoglobin tetapi
masih jauh lebih baik daripada Tallquis yang menggunakan kertas dan dicocokan
dengan kertas standar.
- Kesalahan sebesar 10 %.
- Kesalahan yang terjadi akibat :
1. Keadaan alat : - volume pipet tidak tepat.
- warna tabung standar sudah pucat.
2. Tehnik / pemeriksa : - Ketajaman mata berbeda beda.
- Intensitas sinar kurang.
- Terdapat gelembung udara.
- Darah pada ujung pipet tidak dihapus.
- Waktu tidak tepat satu menit, sehingga asam hematin
belum sempurna terbentuk.
3. Reagensia : HCL 0,1 N.
Bila menggunakan darah kapiler kemungkinan akan memberikan hasil yang
lebih rendah bila dipijit pijit pada waktu pengeluaran darah setelah
penusukan.
B. Cyanmethemoglobin ( Kalorimetri Fotometrik )
Reagen larutan Drabkin, yang terdiri dari :
Sodium Bikarbonat ( NaHCO3 )
Potasium Ferrycyanida ( K3 Fe ( CN ) 6 )
Aquadest
Stabilitas :
Tahan 3 minggu 1 bulan.
Simpan dalam botol berwarna coklat, ditempat yang sejuk.
12
10,0 gram.
0,2 gram.
1000,0 cc.
Prinsip pemeriksaan :
Hb ( Fe ++ )
Hemoglobin
Hb ( Fe +++ )
Methemoglobin
Ferry Cyanida
KCN
Hb ( Fe +++ )
Methemoglobin
Hb ( Fe +++ ) CN
Cyanmethemoglobin
Cara kerja :
Ke dalam tabung kolorimeter masukan 5,0 ml larutan Drabkin.
Dengan pipet hemoglobin diambil 20 ul darah ( kapiler, EDTA, atau oxalat ) bagian
luar ujung pipet dibersihkan, lalu darah itu dimasukan kedalam tabung kolorimeter
dengan membilas beberapa kali.
Campurlah isi tabung dengan membalikkannya beberapa kali.
Bacalah dalam spektrofotometer pada gelombang 540 nm,sebagai blanko digunakan
larutan Drabkin.
Kadar Hb ditentukan dari perbandingan absorbansinya dgn absorbansi standard
cyanmethemoglobin atau dibaca dari kurve tera.
Kesalahan yang mungkin terjadi :
Sampel.
Metode.
Analisis.
Alat.
Akurasi dipengaruhi :
Pipet : - akurat 20 ul.
- kering.
- bersih.
- tidak retak.
Tuang darah tepat diatas larutan reagen, bilaslah.
Waktu inkubasi tepat.
Alat : - Warming up 5 10 menit.
- Panjang gelombang 546 nm.
- Alat ditera.
Reagen tidak kadaluwarsa.
6.
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
panjang
Makro Hematokrit
Mikro Hematokrit
tabung Wintrobe.
tabung kapiler.
Mikro Hematokrit
Alat :
Alat untuk memeperoleh darah vena / kapiler.
Pipet Hematokrit : panjang
7,5 cm.
diameter
1,2 mm.
Lampu spiritus / vasellin.
Sentrifuge yang dapat memutar dengan kecepatan 16.000 rpm.
Skala pembaca Ht.
Reagensia :
Heparin ( biasanya sudah melapisi lumen pipet kapiler Ht )
Bahan :
Darah vena / darah kapiler.
Cara pemeriksaan :
Bila menggunakan darah kapiler :
1. lakukan pengambilan darah kapiler :
Gambar :
3. Bakar ujung tabung yang kosong dengan lampu spiritus atau disumbat dengan
vasellin, hingga benar benar tertutup.
Gambar :
14
7 %.
5 %.
: 54 10 %.
6 %.
15
3 6 bulan
10 12 tahun
7.
: 40 45 %.
: 41 4 %
- Bilik hitung.
- Pipet Leukosit.
- Pipet Eritrosit.
- Bilik hitung
Kaca penutup.
Mikroskop.
INCLUDEPICTURE
"http://2.bp.blogspot.com/BlOeEZ5TBu8/UFp7Po1KX0I/AAAAAAAAARY/t23HljDupEI/s1600/haemocytometer.jp
g" \* MERGEFORMATINET
INCLUDEPICTURE
"http://2.bp.blogspot.com/BlOeEZ5TBu8/UFp7Po1KX0I/AAAAAAAAARY/t23HljDupEI/s1600/haemocytometer.jp
g" \* MERGEFORMATINET
INCLUDEPICTURE
"http://2.bp.blogspot.com/BlOeEZ5TBu8/UFp7Po1KX0I/AAAAAAAAARY/t23HljDupEI/s1600/haemocytometer.jp
g" \* MERGEFORMATINET
Bilik hitung terbaik untuk pemeriksaan jumlah leukosit adalah bilik hitung Neubauer Improved
atau Burker karena mempunyai daerah perhitungan yang luas.
Neubauer Improved :
Luas seluruh bilik = 3 x 3 mm2.
Didalam bilik terdapat :
Kotak besar : 1 x 1 mm2.
Kotak sedang ada 2 macam :
Ditengah : 1/5 x 1/5 mm2.
Di empat sudut : x mm2.
Kotak kecil
: 1/20 x 1/20 mm2.
Tinggi / dalam : 0,1 mm.
Kotak sedang :
W
: Leukosit ( 1,3,7,9 ) : x mm2.
R
: Eritrosit ( 5 )
: 1/5 x 1/5 mm2.
Gambar:
16
Pipet Leukosit :
- Didalamnya terdapat bola berwarna putih.
- Mempunyai garis 0,5 1 11.
Gambar :
INCLUDEPICTURE
"http://2.bp.blogspot.com/3KGQ_7ErWwU/UFmHk9XgFjI/AAAAAAAAAB0/eK3ELJF4Cvc/s1600/pipet+lekosit+eryt
rosit.jpg" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE
"http://2.bp.blogspot.com/3KGQ_7ErWwU/UFmHk9XgFjI/AAAAAAAAAB0/eK3ELJF4Cvc/s1600/pipet+lekosit+eryt
rosit.jpg" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE
"http://2.bp.blogspot.com/3KGQ_7ErWwU/UFmHk9XgFjI/AAAAAAAAAB0/eK3ELJF4Cvc/s1600/pipet+lekosit+eryt
rosit.jpg" \* MERGEFORMATINET
Reagensia :
Larutan Turk terdiri dari :
Gentian Violet 1 % : 1 ml.
Asam Acetat Glacial : 1 ml.
Aquadest ad
: 100 ml.
Bahan :
Darah vena atau darah kapiler.
Prinsip pemeriksaan :
Menghitung sel leukosit di dalam suatu larutan yang merusak sel sel lain
dengan bilik hitung.
Cara kerja :
Bilik hitung dicari dengan mikroskop, cari kotak sedang di pojok ujung bilik hitung.
Hisap darah dengan pipet leukosit sampai angka 1 ( pengenceran = 10 kali ) atau
sampai 0,5 ( pengenceran = 20 kali ).
17
Perhitungan :
Jumlah Leukosit = Jumlah leukosit x 16 x 10 (tinggi bilik hitung) x 10 (pengenceran)
Jumlah kotak
Contoh :
Dihitung dalam 12 kotak sedang
= 90 sel Leukosit.
Pengenceran
= 10 x.
90
Jumlah sel Leukosit
=
x 16 x 10 x 10 = 12.000 / mm3
12
Nilai rujukan menurut Dacie :
Dewasa pria
: 4 11 ribu / mm3.
18
Dewasa wanita
Bayi
1 tahun
12 tahun
: 4 11 ribu / mm3.
: 10 25 ribu / mm3.
: 6 18 ribu / mm3.
: 4,5 13 ribu / mm3.
Contoh:
Didapatkan 460 sel eritrosit dalam 80 kotak kecil ( 1 / 5 x 1 / 5 mm ) maka:
Jumlah eritrosit
Nilai rujukan :
- Pria dewasa
- Wanita dewasa
- < 3 bulan
- 3 bulan
- 1 tahun
- 12 tahun
9.
Tujuan :
Untuk memperkirakan :
- Ukuran Eritrosit rata rata.
- Banyaknya Hemoglobin tiap Eritrosit.
Macam :
1. MCV ( Mean Corpusculer Volume )
2. MCH ( Mean Corpusculer Hemoglobin )
3. MCHC ( Mean Corpusculer Hemoglobin Concentration )
1. MCV/V E R (Mean corpusculum volume/ volume eritrosit rata rata)
20
(Satuan Femtoliter)
MCV = VER =
Hematokrit
Jumlah Eritrosit (dalam juta)
x 10
Hb
Ht
x 100 %.
Nilai normal : 32 37 %.
10.
Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan dari kotoran
kecil. Lagi pula sel sel-sel itu cenderung melekat pada permukaan asing (bukan endotel utuh)
dan menggumpal-gumpal. Cara yang digunakan untuk menghitung jumlah trombosit adalah
cara langsung dan cara tak langsung.
A. Cara Langsung (Rees Ecker)
Darah dienderkan dengan larutan Rees Ecker dan jumlah trombosit dihitung dalam bilik
hitung.
Larutan Rees Ecker terdiri dari :
Natrium sitrat 3,8 g
Larutan formaldehid 40%
Brilliantcresyblue 30 mg
Aquades ad 100 ml
Cara pemeriksaan :
1. Hisap darah menggunakan pipet eritrosit sampai garis tanda 0,5 bersihkan darah yang
melekat pada ujung pipet
2. Hisap larutan Rees Ecker sampai garis tanda 101
3. Angkat pipet dari cairan tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet
penghisap kocok secara horizontal selama 3 menit.
4. Teruskan tindakan seperti menghitung eritrosit dalam kamar hitung.
5. Biarkan bilik hitung yang telah terisi dalam sikap datar dalam cawan petri selama 10
menit agar trombosit mengendap
21
1. Bila dalam waktu kurang dari 10 menit sudah tampak lebih dari 10 buah petechiae,
percobaan dihentikan.
2. Bila dalam 10 menit tak tampak petechiae atau timbul bercak kurang dari 10 buah,
percobaan dihentikan, tunggu 5 menit dan ulangi pembacaanya. Bila tak ada perubahan
penilaiannya negatif.
3. Sebelum percobaan dihentikan apakah ada bekas gigitan nyamuk pada daerah volar
lengan bawah/noda hitam yang mungkin menyebabkan hasil menjadi positif palsu.
4. Bila rat-rata tekanan darah lebih dari 100 mmHg lakukan bendungan vena maksimal
pada tekanan 90 mmHG.
Arti klinis :
RL positif
: - gangguan vaskuler
- gangguan trombosit.
Kegunaan pemeriksaan : untuk menguji kapiler dan fungsi trombosit.
12.PEMERIKSAAN WAKTU PERDARAHAN
Pemeriksaan ini terutama menilai faktor-faktor hemostasis yang
ekstravaskuler, tetapi keadaan dinding vaskuler dan trombosit juga berpengaruh.
Metode pemeriksaan :
1. DUKE
2. IVY
letaknya
Metode DUKE
Prinsip pemeriksaan :
Mengukur / menghitung waktu yang digunakan saat keluarnya darah dari luka yang dibuat
dengan standart tertentu sampai berhentinya perdarahan lewat luka tersebut.
Alat dan Reagen :
Alat :
1. Lancet
2.Kapas alkohol
3. Gelas obyek
4. Kertas saring
5. Stop watch, penggaris
Reagen
: (-)
Cara Pemeriksaan :
1. Cuping telinga tempat pemeriksaan dipijit-pijit atau digosok supaya hiperemis.
2. Bersihkan cuping telinga tersebut dengan kapas alkohol , biarkan kering.
3. Tusuk daerah tersebut (no. 2 ) dengan lancet sedalam 2-3 mm dan biarkan darah keluar
dengan bebas, saat darah keluar jalankan stopwatch.
4. Isap darah vena yang keluar dengan kertas saring tiap setengah menit sampai darah
berhenti mengalir jangan sampai kertas saring menyentuh luka, hentikan stopwatch saat
darah tidak dapat dihisap lagi, dan catat waktunya.
Catatan :
1. Pemeriksaan berhasil bila bercak pertama mempunyai penampang 3-5 mm.
2. Lakukan pada cuping telinga yang lain sebagai kontrol.
Penilaian hasil :
Normal : 1-3 menit.
13.PEMERIKSAAN WAKTU PEMBEKUAN
23
Waktu pembekuan adalah waktu yang diperlukan darah untuk membeku, hasilnya dapat
dijadikan ukuran aktivitas faktor-faktor koagulasi.
Metode pemeriksaan :
1. Gelas arloji.
2. Lee and White.
a. Metode Lee and White
Pemerikasaan waktu pembekuan dengan menggunakan darah lengkap seperti metode ini
merupakan pemeriksaan yang kasar tetapi masih dianggap yang terbaik.
Alat dan Reagen :
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Alat pengambilan darah vena.
3. Stopwatch
4. Rak tabung
5. Inkubator ( kalau ada )
Reagen
: (-)
Cara Pemeriksaan :
1. Siapkan 3 tabung reaksi yang bebas dari kotoran letakkan pada rak.
2. Ambil darah vena 5 ml secara legeartis, saat darah mulai keluar jalankan stopwatch
( catat waktunya ).
3. Masukkan sampel ( no.2 ) perlahan-lahan pada 3 tabung pertama dengan posisi miring
masing-masing 1,5 ml, sisanya masukan dalam tabung ke-3 sebagai kontrol.
4. Diamkan 2-3 menit kemudian setiap 0.5 menit tabung I catat waktunya. Bila sudah
timbul bekuan lakukan hal yang sama terhadap tabung ke-2 catat waktunya.
5. Amati tabung ke-3 apakah sudah timbul bekuan bila belum tampak bekuannya lakukan
hal yang sama seperti tabung yang lain.
Penilaian hasil :
Waktu pembekuan dinyatakan dengan menentukan rata-rata hasil pemeriksaan tabung I dan
tabung II tersebut.
Contoh : misal tabung I beku dalam waktu 9 menit, tabung II beku dalam waktu 10 menit,
maka waktu pembekuannya = ( 9+10 ) : 2 = 9,5 menit.
Arti klinis :
Normal
: 9 15 menit.
Memanjang : kelainan beberapa faktor koagulasi ( koagulopati ) inhibitor dalam
darah misal heparin.
Catatan :
1. Pengambilan darah tidak boleh terlalu banyak tusukan supaya cairan jaringan tak ikut
masuk dalam darah ( mempercepat timbulnya bekuan darah )
2. Waktu pengambilan darah tidak boleh lebih dari 30 detik supaya tak terjadi proses
pembekuan sebelum pemeriksaan dikerjakan.
3. Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan harus bebas kotoran dan kering.
24