Makalah Fixx Investigasi Wabah
Makalah Fixx Investigasi Wabah
PENDAHULUAN
terjadinya
wabah.
menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
penyelidikan wabah/KLB.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar khususnya mahasiswa di
bidang ilmu kesehatan masyarakat dapat memahami organisasi, prosedur dan
peraturan dalam penyelidikan wabah/KLB.
BAB 2 : PEMBAHASAN
Tujuan Khusus :
1. Mencegah kematian dan cacat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali
dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
2.
3.
2) SPGDT Intra RS
a. Perlu sarana, prasarana, BSB, UGD, HCU, ICU, penunjang dll.
b. Perlu Hospital Disaster Plan, Untuk akibat bencana dari dalam dan luar RS.
c. Transport intra RS.
d. Pelatihan, simulasi dan koordinasi adalah kegiatan yang menjamin
peningkatan kemampuan SDM, kontinuitas dan peningkatan pelayan medis.
e. Pembiayaan diperlukan dalam jumlah cukup.
3) SPGDT Antar RS
a. Jejaring rujukan dibuat berdasar kemampuan RS dalam kualitas dan
kuantitas.
b. Evakuasi. Antar RS dan dari pra RS ke RS.
c. Sistem Informasi Manajemen, SIM. Untuk menghadapi kompleksitas
permasalahan dalam pelayanan. Perlu juga dalam audit pelayanan dan
hubungannya dengan penunjang termasuk keuangan.
d. Koordinasi dalam pelayanan terutama rujukan, diperlukan pemberian
informasi keadaan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan sebelum pasien
ditranportasi ke RS tujuan.
4) Geomedic Mapping
a. Manfaat
1. Keterpaduan konsep penyusunan pelayanan kesehatan dalam bencana
2. Memudahkan mobilisasi sumberdaya (SDM, logistik medik, ambulans)
b. Tujuan penyusunan mapping
Umum : Gambaran kekuatan sumberdaya (SDM, sarana-prasarana, fasilitas
kesehatan) dan lokasi potensi bencana untuk menunjamg SPGDT.
Khusus : Identifikasi kekuatan dalam upaya preparednes
Mengetahui Potensi bencana dan penanggulangannya
Dapat mengambil langkah sesuai potensi yang ada
Pedoman pada gawat darurat bencana
c. Kandungan mapping
1. Resource map : informasi sumber daya
2. Hazard map : informasi jenis dan karakter hazard
3. Vulnerability map : distribusi elemen masyarakat yang terancam
penyebaran,
mengetahui
faktor
resiko
dan
menetapkan
program
penanggulangan KLB
Perbedaan keduanya penyelidikan epidemiologi dilakukan secara menyeluruh
sedangkan penyelidikan wabah dilakukan untuk memastikan adanya wabah.
Fungsi penyelidikan wabah/ KLB, yaitu:
1.
2.2.2 Tujuan
a. Mendapatkan besaran masalah yang sesungguhnya
b. Mendapatkan tentang gambaran klinis
c. Mendapatkan gambaran kasus menurut variabel epidemiology
d. Mendapatkan informasi tentang etiologi dan
Contoh :
a) Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu parasit yang bernama
Plasmodium (sejenis hewan bersel satu) dengan perantaraan (vector)
gigitan nyamuk Anopheles. Malaria bisa menular dari manusia yang satu
ke manusia yang lain hanya dengan gigitan nyamuk Anopheles yang
mengandung Plasmodium. Tak hanya oleh gigitan nyamuk Anopheles
saja, malaria juga bisa menular dari ibu hamil terhadap bayinya serta bisa
juga melalui transfusi darah.
Adapun penyelidikan epidemiologi malaria yaitu :
1. Memastikan terlebih dahulu, apakah penyakit tersebut penyakit
malaria atau bukan.
2. Mencari informasi di daerah yang terindikasi penyakit malaria dengan
datang langsung ke lokasi kejadian dan mewawancarai penderita
malaria.
populasi di daerah KLB. Cari faktor resiko KLB Campak dengan form
C2, dan berikan rekomendasi.
2.3 Peraturan dalam Peyelidikan dan Penanggulangan KLB
a. UU No. 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut
b. UU No. 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara
c. UU RI No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
d. UU RI No. 6 Tahun 1962 tentang Wabah
e. UU RI No.7 Tahun 1968 tentang Perubahan Pasal 3 UU No. 6 Tahun 1962
tentang Wabah.
f. PP No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
g. Peraturan
Menteri
Kesehatan
No.949/Menkes//SK/VIII/2004
tentang
Republik
Pedoman
Indonesia
Penyelenggaraan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
Nomor
Tahun
1974
tentang
Pokok-Pokok
Pemerintahan Di Daerah.
4. Data Epidemi adalah data yang berisikan keadaan wabah penyakit
menular pada suatu wilayah.
10
k. Kapal : ialah semua alat pengangkut, juga terma suk kepunyaan Angkatan
Bersenjata, yang dapatberlayar.
l. Awak kapal : ialah para pegawai suatu kapal yang dipekerjakan untuk
bertugas di atasnya.
m. Dokter pelabuhan : ialah dokter yang berwenang untuk menjalankan
Undang-undang ini.
n. Isolasi : ialah pengasingan seseorang atau beberapa orang dari yang lain
dalam suatu stasion karantina, rumah sakit atau tempat lain oleh
dokterpelabuhan untuk mencegah penularan penyakit.
o. Pengawasan : ialah suatu tindakan karantina yang mewajibkan seseorang
memenuhi
syarat-syarat
tertentu
perjalanannya.
11
sehingga
ia
dapat
melanjutkan
Anthrax,
Hepatotis,
Typhus
abdominalis,
Meningitis,
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
1501/Menkes/Per/X/2010
Jenis dan epidemiologi singkat berbagai jenis penyakit menular tertentu yang
dapat menimbulkan wabah, antara laini berikut:
Kolera, Pes, Demam Berdarah Dengue, Campak, Polio, Difteri, Pertusis,
Rabies, Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks, Leptospirosis, Hepatitis,
Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis, Yellow Fever, dan
Chikungunya.
BAB 3 : PENUTUP
12
3.1 Kesimpulan
SPGDT adalah Sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri dari
unsur pelayanan pra RS, pelayanan di RS dan antar RS. Pelayanan berpedoman pada
respon cepat yang menekankan time saving is life and limb saving, yang melibatkan
pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan
ambulans gadar dan sistem komunikasi. Berpedoman pada respon cepat yang
menekankan time saving is life and limb saving, yang melibatkan masyarakat awam
umum dan khusus, petugas medis, pelayanan ambulans gawat darurat dan
komunikasi.
Penyelidikan epidemiologi merupakan penyelidikan atau survei yang
bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit
secara lebih menyeluruh. Kegiatan dalam penyelidikan epidemiologi yaitu
investigate, collecting, analyze dan conclusion.
Peraturan dalam Peyelidikan dan Penanggulangan diantaranya yaitu KLB UU
No. 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut, UU No. 2 Tahun 1962 tentang Karantina
Udara, UU RI No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, UU RI No. 6
Tahun 1962 tentang Wabah, ,PP No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit
Menular,
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
KLB,
dan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
DAFTAR PUSTAKA
13
14