1 JUNI 2016
ANALISIS EVALUASI IMPLEMENTASI STRATEGI PENURUNAN
NON-PERFORMING LOAN (NPL)
(Studi Kasus Pada Salah Satu Bank Nasional di Indonesia)
Daniel Joel Immanuel Kairupan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
danielkairupan@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya proses evaluasi implementasi strategi
penurunan Non-Performing Loan yang telah dibuat oleh pihak perusahaan sekaligus menemukan
kendala apa saja yang dapat muncul dalam proses implementasi strategi tersebut. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sedangkan alat analisis menggunakan metode
7s Mc. Kinsey. Dimana ketujuh metode tersebut digunakan untuk mengetahui strategy, structure,
systems, shared values, staff, skills, dan style dari masing-masing strategi yang telah
diimplementasikan. Dari hasil temuan diperoleh ada tiga faktor penyebab terjadinya NPL yaitu
faktor keadaan perekonomian Indonesia, faktor debitur, dan faktor internal. Berdasarkan ketujuh
alat analisis tersebut hal yang paling mempengaruhi terjadinya Non-Performing Loan adalah pada
kesiapan dan kinerja karyawan tersebut.
Kata kunci: Evaluasi Implementasi Strategi, Non-Performing Loan, 7s Mc.Kinsey Methods.
PENDAHULUAN
Berkembangya
sebuah
perusahaan
dipengaruhi oleh dua faktor utama. Faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal
memperhatikan tentang persaingan antar
perusahaan dalam sebuah industri. Sedangkan
faktor internal lebih melihat kesiapan karyawan
serta beberapa unsur penunjang lainnya yang
ikut mempengaruhi majunya perusahaan
tersebut (Udaya dan Lembana, 2013: 32).
Begitupun juga pada sebuah perusahaan
perbankan, selain faktor persaingan antar bank
yang semakin besar, tingkat internal perusahaan
juga menjadi salah satu faktor utama penting
dalam menentukan tingkat kesehatan bank
tersebut. Resiko ini adalah resiko kesalahan
yang terjadi selama proses transaksi (Halim,
2003: 265).
Bank memiliki peranan penting bagi
perekonomian
suatu
negara,
karena
pembangunan suatu negara sangat dipengaruhi
oleh dinamika perkembangan perputaran
keuangan yang dihimpun dari dana masyarakat.
Dana masyarakat yang telah diperoleh
kemudian dikelola dan disalurkannya kembali
dalam bentuk kredit atau pinjaman kepada
PERMASALAHAN
Permasalahan NPL yang cukup besar
pernah terjadi pada beberapa bank nasional
maupun swasta di Indonesia. Terutama yang
terjadi pada tahun 2010. Salah satunya pada
Bank X yang merupakan salah satu bank milik
nasional yang memiliki fokus bisnis pada
pembiayaan perumahan. Pada tahun 2012 Bank
X memiliki besaran NPL yang cukup
mengkhawatirkan, dimana mencapai angka
4,09% dibandingkan tahun sebelumnya yang
hanya mencapai 2,75%. Dampak yang dirasakan
.
Grafik 1. Tingkat Perbandingan NPL Bank X dengan Bank Lainnya
diolah dari beberapa sumber.
TINGKAT NPL
Bank X
1
2,75
2
4,09
3
4,05
4
4,01
5
4,7
Mandiri
2,2
1,9
1,9
2,15
2,5
BRI
2,3
1,78
1,55
1,69
2,43
BNI
3,6
2,8
2,2
1,96
2,98
BCA
1,7
0,4
0,4
0,6
0,7
Gambar 1
Proses Evaluasi Implementasi Strategi Penurunan NPL
37
Tabel 2.
Indikator 7s Mc. Kinsey Methods Ketiga Strategi Penurunan NPL
Tabel 3.
Hasil analisis alur kredit dengan menggunakan 7s Mc. Kinsey Methods
Tabel 4.
Hasil analisis strategi penurunan NPL dengan 7s Mc. Kinsey Methods
Berdasarkan hasil interview dan data sekunder, terdapat masalah pada sistem pelelangan yaitu
belum adanya produk bank yang memudahkan calon pembeli untuk membeli agunan tersebut.
Calon pembeli harus menyiapkan cash money untuk membeli agunan tersebut. Inilah yang menjadi
permasalahan baru, karena banyak nasabah yang merasa berat apabila harus membeli rumah lelang
tersebut dengan cara tunai.
KESIMPULAN
1) Telah dibagi dua langkah untuk
mempermudah proses evaluasi strategi
penurunan NPL pada Bank X. Langkah
pertama dengan melakukan proses
pencegahan dan langkah kedua proses
penanganan.
Proses
pencegahan
dilakukan untuk mencegah kredit lancar
agar tidak masuk ke dalam non
performing loan. Sedangkan untuk
proses penanganan dilakukan untuk
menurunkan tingkat kredit bermasalah
yang telah berada di NPL untuk menjadi
kredit lancar.
40
41
42