Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Sebagian besar
hernia timbuldalam regio inguinalis, sekitar 50% merupakan hernia inguinalis
lateral (indirek) dan 25%sebagai hernia inguinalis medialis (direk).1
Setelah appendisitis, hernia inguinalis merupakan kasus bedah terbanyak.
Lebih dari 1 juta hernia abdominalis di Amerika Serikat menjalani perbaikan,
diantaranya terhadap hernia inguinalis sebanyak 770.000 kasus. Sebanyak 25 %
laki-laki dan 2% wanita mengalami hernia inguinalis, sekitar 75 % dari hernia
inguinal merupakan hernia inguinal lateralis dan 25% merupakan hernia
inguinalis medialis. Pada anak-anak insiden hernia inguinalis berkisar 4,4%.
Insiden hernia inkarserata pada pasien pediatrik 10-20 %,50% terjadi pada bayi
kurang dari 6 bulan.1
Hernia inguinalis hingga saat ini masih merupakan tantangan dalam
peningkatan status kesehatan masyarakat akibat besarnya biaya yang diperlukan
dalam penanganan serta hilangnya tenaga kerja akibat lambatnya pemulihan dan
angka rekurensi.1
Tingginya angka kejadian hernia serta penanganan yang memakan waktu
yang cukup lama, seorang dokter harus memiliki pengetahuan mengenai hernia
mencakup faktor resiko, manifestasi klinis, gambaran fisik dan penatalaksaan
hernia.1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan kasus penyakit dalam ini antara lain:
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.2.8
1.2.9
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.3.6
1.3.7
1.3.8
1.3.9