Laporan Agrowisata
Laporan Agrowisata
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan Agrowisata didefinisikan sebagai suatu bentuk kegiatan
pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan
untuk memperluas pengetahuan, perjalanan, rekreasi dan hubungan usaha di
bidang pertanian. Agrowisata diartikan sebagai wisata yang sasarannya adalah
pertanian (perkebunan, perikanan kehutanan, dsb).
Kegiatan agro sendiri mempunyai pengertian sebagai usaha pertanian
dalam arti luas, yaitu komoditas pertanian, mencakup tanaman pangan,
hortikultura,
perkebunan,
kehutanan,
peternakan
dan
perikanan.Sehingga
dapat
berupa
praproduksi
atau
pembibitan,
produksi,
dan
3.
Tabanio.
Mengetahui apa Desa Tabanio dapat dikembangkan menjadi salah satu tempat
agrowisata (menggunakan analisis SWOT).
II.
TINJAUAN PUSTAKA
perlu
dilanjutkan
disertai
dengan
rehabilitasi
yang
harus
dilaksanakan secara terpadu, serasi, dan merata disesuaikan dengan kondisi tanah,
air dan iklim, dengan tetap memelihara kelestarian kemampuan sumber daya alam
dan lingkungan hidup serta memperhatikan pola kehidupan masyarakat setempat.
Sejalan dengan kebijaksanaan umum di atas, terlihat bahwa antara pariwisata dan
pertanian dapat saling mengisi dan menunjang dalam meningkatkan daya saing
produk pariwisata dan produk pertanian Indonesia dalam rangka meningkatkan
perolehan devisa dari komoditi ekspor non migas (Afandhi 2005).
Kondisi perekonomian dan persaingan global yang semakin kompleks,
menuntut kreativitas pengembangan usaha yang kompetitif, sesuai dengan
keunggulan yang dimiliki. Wisata agro merupakan salah satu usaha agrobisnis
yang prospektif untuk dikembangkan. Namun demikian tantangan yang dihadapi
dalam pembangunan wisataagro ke depan sangat besar, terutama berkaitan dengan
kesiapan SDM, promosi dan dukungan prasarana pengembangan. Untuk itu
diperlukan langkah bersama antara pemerintah, pengusaha wisata agro, lembaga
terkait dan masyarakat. Upaya terobosan perlu dirancang untuk lebih
meningkatkan kinerja dan peran wisataagro (Srimulyadi, 2012)
III.
A. Keadaan Umum
Desa Tabanio merupakan Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut
Provinsi Kalimantan Selatan. Desa Tabanio berjarak kurang lebih 17 km dari Ibu
Kota Kecamatan Takisung, kurang lebih sekitar 40 km menuju Ibu Kota
Kabupaten yaitu Tanah Laut, dan sekitar 100 km dari Ibu Kota Provinsi yaitu
Kalimantan Selatan.
B. Luas Wilayah
Desa Tabanio mempunyai luas wilayah 2545 Ha yang terdiri dari
perumahan,
persawahan, perkolaman,
tambak,
Sebelah utara
hutan, lahan
peternakan,
2.
Sebelah Selatan
3.
Sebelah Timur
4.
Sebelah Barat
: Laut Jawa
C. Penduduk
Penduduk Desa Tabanio berjumlah 3986 Jiwa, yang terdiri dari 2057 jiwa
laki-laki dan 1929 jiwa perempuan. Dimana 401 orang pekerja sebagai Petani, 69
orang pekerja sebagai pedagang, 34 orang pekerja sebagai peternak, 18 orang
pekerja sebagai pegawai negeri sipil, 780 orang pekerja sebagai nelayan, 19 orang
pekerja sebagai pengrajin skala rumah tangga.
Desa Tabanio dipimpin oleh seorang kepala desa yang dikenal dengan
sebutan Pambakal dalam menjalankan tugasnya kepala desa dibantu oleh
sekretaris desa, kepala urusan (pemerintahan, pembangunan dan umum), kepala
dusun dan ketua RT.
IV.
METODE PRAKTEK
3.
pertanyaan pertanyaan.
C. Metode Analisis
Adapun metode analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah
tempat yang diteliti memiliki potensi menjadi tempat agrowisata adalah Analisis
SWOT.
bagaimana
kekuatan
(strengths)
mampu
mengambil
keuntungan
V.
A. Hasil
Faktor internal dan eksternal mengenai potensi agrowisata di Desa Tabanio
1. Jenis Potensi Agrowisata di Desa Tabanio, yaitu:
Pantai (Alam)
Makam Wali (Religi)
Pelabuhan
2. Kekuatan dari Potensi Agrowisata ini, yaitu:
Potensi Perikanan (tambak , laut , pelabuhan)
Wisatawan lokal (Kal-Sel dan luar Kal-Sel) dapat melihat kapal
3.
4.
tangkapan langsung
Penghasil olahan perikanan (Ikan Kering , Kerupuk)
Kelemahan dari Potensi Agrowisata ini, yaitu:
Situs benteng tidak di teliti , tidak di rawat maupun dikelola
Badai dan Putting Beliung yang sewaktu waktu bisa terjadi
Kebersihan lingkungan
Sarana dan prasarana tidak memadai
Peluang dari Potensi Agrowisatanya, yaitu:
Jalan menuju Desa Tabanio dari Banjarbaru mudah dilalui
hasil daerah
Wisatawan yang datang berkunjung
Ancaman dari Potensi Agrowisata ini, yaitu:
Pantai Takisung
Pantai Batakan
5.
Kondisi
1.
Sangat Kuat
2.
Cukup Kuat
3.
Kuat
4.
Kuat
Kondisi
1.
Cukup Kuat
2.
Cukup Kuat
3.
Kebersihan lingkungan
Kuat
4.
Sangat Kuat
Kuat
2.
Kuat
3.
Sangat Kuat
No.
Peluang
Nilai
Kondisi
Tidak Kuat
Kondisi
1.
Pantai Takisung
Sangat Kuat
2.
Pantai Batakan
Sangat Kuat
dan
Nilai
Score
1.
Potensi Perikanan
(Strengths)
laut
0.20
0.80
2.
0.05
0.10
3.
0.15
0.45
4.
0.15
0.45
5.
0.05
0.10
6.
0.05
0.10
7.
0.15
0.45
8.
0.20
0.80
3.25
Nilai
Score
1.
0.15
0.45
2.
0.15
0.45
10
No.
Bobot
Nilai
Score
3.
0.20
0.80
4.
Wisatawan yang
(Opportunities)
0.10
0.10
5.
0.20
0.80
6.
0.20
0.80
datang
berkunjung
3.40
Pembobotan
Total
Bobot
Prioritas
SO
3.60
ST
3.40
WO
3.25
WT
3.05
11
Eksternal
Peluang (Opportunities)
Jalan
menuju
Desa
Tabanio dari
Banjarbaru
mudah
dilalui
Dekat
dengan kota
Banjarbaru,
Martapura
dan
Banjarbaru
Salah satu
tempat
suplai
perikanan
(laut,
tambak dan
olahan
perikanan)
hasil daerah
Wisatawan
yang
datang
berkunjung
Internal
Kekuatan (Strengths)
Potensi
Perikanan
(tambak dan laut)
Wisatawan
lokal
(lokal
KAL-SEL
dan lokal Indonesia)
dapat melihat kapal
tangkapan langsung
Adanya
memahat
kegiatan
Penghasil
perikanan
olahan
3
4
1.
2.
3.
Pantai Takisung
1
12
Pantai Batakan
2
Potensi Perikanan
(tambak dan laut)
Wisatawan
lokal
(lokal
KAL-SEL
dan
lokal
Indonesia)
dapat
melihat
kapal
tangkapan langsung
Adanya
memahat
kegiatan
Penghasil
perikanan
olahan
3
4
Dekat
dengan kota
Banjarbaru,
Martapura
dan
Banjarbaru
Salah satu
tempat
suplai
perikanan
(laut,
tambak dan
olahan
perikanan)
hasil daerah
Wisatawan
yang
datang
berkunjung
Internal
Kelemahan (Weaknesses)
Situs benteng tidak
di teliti dan tidak di
rawat atau dikelola
13
Eksternal
Kelemahan (Weaknesses)
Kebersihan
lingkungan
Peluang (Opportunities)
Jalan
menuju
Desa
Tabanio dari
Banjarbaru
mudah
dilalui
Dekat
dengan kota
Banjarbaru,
Martapura
dan
Banjarbaru
Salah satu
tempat
suplai
perikanan
(laut,
tambak dan
olahan
perikanan)
hasil daerah
Wisatawan
yang
datang
berkunjung
di tingkatkan.
2. Situs benteng harus diteliti dengan benar, sehingga
menjadi salah satu faktor kekuatan agrowisata.
Internal
Kelemahan (Weaknesses)
Situs benteng tidak
di teliti dan tidak di
rawat atau dikelola
Kebersihan
lingkungan
Pantai Batakan
2
B. Pembahasan
Dari analisis SWOT di atas dapat diketahui bahwa desa Tabanio dapat
dikembangkan menjadi tempat agrowisata dengan peluang yang besar. Hal ini
14
15
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktik lapang yang dilaksanakan di Desa Tabanio dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1.
2.
3.
B. Saran
Praktik lapang ini sebaiknya dilaksanakan tidak pada saat mendekati ujian
semester dan memperhatikan cuaca yang ada di lapangan.
16