Anda di halaman 1dari 8

SPAM IKK Curio

BAB IV
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SAAT INI
4.1

Visi dan Misi

PDAM Kabupaten Enrekang telah mencoba merumuskan visi dan misi perusahaan secara
tepat dan jelas agar supaya dapat dijadikan sebagai landasan dan arah penyusunan strategi dan
sasaran utama perusahaan ini. Perumusan visi dan misi dirasakan memang tidak mudah, oleh
karena itu sepanjang perjalanan waktu perusahaan ini akan memformulasikan dan
mengevaluasi visi dan misi secara berkesinambungan, terus menerus. Visi dan misi PDAM
Kabupaten Enrekang dirumuskan dengan memperhatikan kepentingan para stakeholders dan
memberikan peluang terhadap perubahan atau penyesuaian tuntutan lingkungan.
Visi
Menjadi pusat pelayanan yang terpercaya, untuk peningkatan kapasitas di bidang
air dan sanitasi ke arah pembangunan berkelanjutan di Enrekang.
Visi yang diungkapkan disini merupakan strategic intent PDAM Kabupaten Enrekang
sebagai perwujudan dan kinerja perusahaan yang diinginkan diwaktu yang akan datang,
sedapat mungkin dalam kurun waktu sampai dengan tahun 2025, visi yang dirumuskan
tersebut dapat tercermin dalam skala lokal, regional, nasional atau bahkan internasional.
Visi PDAM dirumuskan dengan memperhatikan segala aspek dan kepentingan para
stakeholders, dapat diartikulasikan secara mudah, jelas dan utuh agar supaya dapat digunakan
sebagai arah, perekat, spirit dan motivasi dalam pengembangan perusahaan sehingga
perubahan-perubahan yang dilakukan perusahaan dalam mewujudkan misinya dapat terarah
dengan baik dan tidak sekedar merespon isu-isu atau kebutuhan yang sifatnya sementara atau
kepentingan sesaat.
Pengembangan Visi PDAM dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek meliputi
antara lain, hubungan eksternal, bidang teknis, bidang administrasi, keuangan, kebijakan
umum, loyalitas dan kualitas sumberdaya manusia, dsb. Lebih lanjut, visi PDAM Kabupaten
Enrekang yang dikembangkan lebih lanjut, bisa merupakan pandangan jauh ke depan dan arah
perusahaan, suatu gambaran yang menantang dan masa depan yang diinginkan perusahaan,
sebagai daya tarik komitmen dan penggerak para stakeholders, pendorong dan spirit bagi
terciptanya standar unggulan yang memberi makna bagi para stakeholders, dan merupakan
jembatan keadaan sekarang dan keadaan di masa datang yang dapat menjamin kesinambungan
kepemimpinan perusahaan.
Menjadi pusat pelayanan yang terpercaya, untuk peningkatan kapasitas di bidang
air minum dan sanitasi ke arah pembangunan berkelanjutan di Enrekang
berdasarkan nilai-nilai kejujuran, etika dan keadilan.
Misi
Meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki.
Misi yang diungkapkan diatas ini merupakan perwujudan maksud pendirian perusahaan serta
alasan keberadaannya, khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut dan harapan
25

SPAM IKK Curio

para stakeholders. Perumusan misi yang jelas dan tepat sesuai dengan visi yang diembannya,
akan mendorong penentuan dan penetapan startegi dan sasaran utama perusahaan dengan
tepat dan terfokus.
Misi PDAM Kabupaten Enrekang tersebut dirumuskan dengan mempertimbangkan program
kegiatan yang dilakukan di wilayah kerjanya, produk dan kinerja dalam bidang usahanya,
harapan pemilik perusahaan, konsumen perusahaan, dan orientasi berbisnis.
Misi yang dirumuskan ini merupakan sesuatu yang dilaksanakan oleh perusahaan agar supaya
visi dan tujuan perusahaan dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Selain itu, pernyataan misi
tersebut diharapkan dapat menggugah kesadaran para stakeholders untuk dapat memberikan
kontribusi dan perannya dengan penuh rasa bertanggung jawab.
Visi mempunyai peranan penting dalam mengelola perkembangan suatu usaha. Tanpa visi
yang jelas, kehidupan suatu usaha akan sangat labil, bahkan seringkali tidak kuat menghadapi
pasang surut jalannya suatu usaha.
Visi perusahaan telah menjadi bahan kajian penting khususnya dalam membahas berbagai hal,
misalnya, karena apa ada perusahaan yang usianya sampai ratusan tahun, dan terus dapat
berkembang; tetapi juga karena apa ada, dan relatif banyak, perusahaan yang usianya hanya
beberapa tahun saja. Hasil penelitian atas pertanyaan-pertanyaan tersebut menyimpulkan
bahwa perusahaan-perusahaan yang mempunyai visi, dan yang selalu disosialisasikan kepada
para karyawannya sehingga menjadi spirit bekerjanya, merupakan kunci keberhasilan
perusahaan/kepemimpinan mereka.
Visi ibarat sebuah peta yang membimbing dalam perjalanan yang kerapkali membingungkan.
Visi melahirkan misi dan agenda, baik untuk pemikiran maupun tindakan.
Visi memuat tiga komponen pokok, yaitu, pertama adalah nilai inti dan keyakinan dasar,
kedua adalah tujuan dasar yang menerangkan mengapa lembaga, misalnya, PDAM Kabupaten
Enrekang itu ada ? Untuk apa ? Ketiga adalah misi, yaitu suatu tujuan yang harus dicapai
secara bertahap. Misi harus dijabarkan lebih konkrit dalam strategi, yaitu langkah-langkah
konkrit untuk mewujudkan visi (nilai dasar, tujuan dan misi).
Komponen Visi 1: Nilai inti dan keyakinan dasar
Nilai inti dan keyakinan dasar adalah komponen pertama dari visi. Ibaratnya mirip dengan
garam yang mengasini organisasi: keputusan, kebijakan, tindakan dalam semua tahap
perkembangannya. Dengan demikian nilai inti dan keyakinan dasar ini dapat disebut sebagai
dasar spirit intelektual perusahaan, yaitu, PDAM Kabupaten Enrekang.
Nilai-nilai inti dan keyakinan dasar mewujudkan prinsip-prinsip dan keyakinan mengenai apa
yang penting didalam lingkungan perusahaan, misalnya, untuk PDAM Kabupaten Enrekang:
prinsip-prinsip yang tidak dapat dilecehkan, sebagai contoh, pandangan tentang kemanusiaan,
kejujuran, keadilan, keharmonisan, dsb.
Nilai-nilai itu harus menjadi komitmen semua warga PDAM Kabupaten Enrekang, dan pada
nilai-nilai itulah semua warga PDAM Kabupaten Enrekang memberikan dedikasinya secara
konsisten dan berkesinambungan. Nilai dan keyakinan itu harus tertanam dalam diri warga
PDAM Kabupaten Enrekang, melalui pemahaman dan penghayatan yang lebih baik, dan lebih
daripada itu juga melalui tindakan-tindakan.
26

SPAM IKK Curio

Komponen Visi 2: Tujuan Dasar


Tujuan dasar merupakan komponen kedua dari visi dan merupakan alasan fundamental dari
keberadaan perusahaan yang harus dipegang teguh oleh para anggotanya.
Salah satu aspek penting ialah bahwa tujuan tersebut selalu merupakan sesuatu yang terus
berlangsung, tidak pernah secara penuh dapat tercapai, sebagaimana mengejar cakrawala dan
setelah tercapai pada satu tahap tertentu masih ada lagi cakrawala baru. Tujuan dasar baik
dalam suatu organisasi maupun dalam diri pribadi itulah yang memberi arti akan apa yang
dikerjakan. Tujuan dasar harus dirumuskan secara luas, fundamental, memberi inspirasi dan
berlangsung terus. Tujuan dasar ini bukan merupakan faktor pembeda (diferensiasi) satu
organisasi dengan organisasi lainnya. Dapat terjadi bahwa dua organisasi memiliki tujuan
yang sama, tetapi misi organisasi tersebut berbeda satu dengan lainnya.
Komponen Visi 3: Misi
Misi sebagai komponen ketiga dari visi adalah keseluruhan tujuan yang jelas dan meyakinkan
yang dalam hal ini merupakan titik fokus suatu usaha.
Berbeda dari tujuan dasar yang tidak dapat secara penuh tercapai, suatu misi harus dapat
tercapai. Misi menterjemahkan nilai dari tujuan dasar kedalam sasaran yang terfokus.
Contoh yang seringkali digunakan untuk menjelaskan misi ini adalah misi yang dirumuskan
untuk NASA oleh presiden Kennedy: This nation should dedicate itself to achieving, before
this decade is out, of landing a man on the moon and returning him safely to earth
Berdasarkan uraian-uraian diatas, PDAM Kabupaten Enrekang merumuskan visi dan misinya
sebagai berikut.
Visi
Menjadi pusat pelayanan yang terpercaya, untuk peningkatan kapasitas di bidang
air minum dan sanitasi ke arah pembangunan berkelanjutan di Enrekang
berdasarkan nilai-nilai kejujuran, etika dan keadilan.
Misi
Meningaktkan kualitas pelayanan dan kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki.
Secara menyeluruh peranan visi dalam perkembangan usaha tidak dengan sendirinya terjadi
secara otomatis. Perlu ada faktor-faktor lain yang oleh manajemen perusahaan harus
diciptakan, yaitu, adanya pembagian kerja yang jelas bagi setiap bagian dan orang-orang yang
mendukungnya (roles). Adanya ketrampilan (skills) yang harus dimiliki oleh para karyawan
untuk setiap jenjang pekerjaan. Adanya rangsangan (incentive) yang akan memotivasi kerja
karyawan. Adanya sumberdaya (resource) yang mendukung dan tentu saja adanya rencana
tindak (action plan) yang rinci.
4.2

Kinerja PDAM Berdasarkan Audit BPKP

Laporan hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan tentang kinerja PDAM
Tirta Massenrempul Kabupaten Enrekang tahun 2004 Nomor: LAP-6044/PW21/4/2005
27

SPAM IKK Curio

tanggal 25 Nopember 2005 menyatakan simpulan-simpulan antara lain secara ringkas dapat
diuraikan sebagai berikut.
1. Penilaian Kinerja, Tingkat keberhasilan perusahaan berdasarkan pedoman penilaian
menurut Kep. Mendagri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999 adalah cukup
dengan nilai indikator sebesar 57,33%.
2. Nilai kinerja cukup tersebut terutama dalam aspek keuangan yang hanya mencapai
nilai 21,00 dari bobot 45 atau hanya mencapai 46,67%. Khusus untuk komponen
penilaian:
Rasio laba terhadap aktiva produktif
Rasio laba terhadap perusahaan
Rasio aktiva lancar terhadap utang lancar
Rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi
Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan
bunga jatuh tempo.
3. Aspek Operasional, Dari kapasitas terpasang 75 liter per detik dan kapasitas produksi
75 liter per detik, jumlah air yang terdistribusikan sebanyak 1.207.483 m3, sedangkan
jumlah air yang terjual sebanyak 917.766 m3, sehingga jumlah air yang tidak dapat
dipertanggung jawabkan (bocor) sebanyak 289.717 m3, atau sekitar 26% dari jumlah
air yang didistribusikan. Jumlah pelanggan tanggal 31 Desember 2004 sebanyak 4.202
pelanggan, dan jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 50.430 jiwa atau cakupan
pelayanan 40,20% dari jumlah penduduk sebanyak 125.436 jiwa. Guna meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, potensi cakupan pelayanan yang masih terbuka tersebut
perlu mendapat perhatian.
4. Aspek Keuangan, Realisasi pendapatan operasional tahun 2004 sebesar Rp.
909.021.625,00 atau 70,32% dari anggaran dan 102,81% dari pendapatan operasional
tahun sebelumnya. Tidak tercapainya realisasi dibandingkan dengan anggaran antara
lain disebabkan tidak tercapainya target kenaikan tarif pada awal tahun 2004.
5. Kondisi-kondisi yang menyebabkan relatif rendahnya kinerja PDAM tersebut adalah:
Perusahaan mengalami kerugian usaha,
Biaya operasi lebih besar daripada pendapatan operasi
Pinjaman yang telah jatuh tempo semakin bertambah
Rendahnya cakupan pelayanan dibandingkan dengan jumlah penduduk
karena target sambungan baru tidak tercapai
Keterbatasan kapasitas produksi dibanding kapasitas terpasang
Tingkat kehilangan air masih tinggi.
4.3

Sarana dan Prasarana Sistem Penyediaan Air Minum

Prasarana sistem penyediaan air minum di Kabupaten Enrekang sebagian dikelola oleh
Perusahaan Daerah Air Minum dan sebagian lainnya dikelola oleh masyarakat sendiri dalam
bentuk koperasi masyarakat perdesaan. Prasarana air minum dibawah pengelolaan PDAM
Kabupaten Enrekang dibangun pada tahun 1981.
Dari 9 Kecamatan di Kabupaten Enrekang baru Kota Enrekang dan 4 Kecamatan yang telah
dirintis pengelolaan sistem air minumnya oleh PDAM Kabupaten Enrekang, yaitu Kota
Enrekang, Kecamatan Maiwa, Kecamatan Enrekang, Kecamatan Baraka dan Kecamatan Alla.
Untuk Kecamatan Alla pengelolaan sistem penyediaan air minumnya dibagi dalam dua
ranting yaitu Ranting Baroko dan Ranting Kalosi.
28

SPAM IKK Curio

Kota Enrekang (Ibukota Kabupaten) pelayanan air minumnya secara umum masih
memprioritaskan pada pusat kota dengan kondisi kemampuan suplai yang masih tergantung
pada musim. Kecamatan Maiwa pelayanan terpusat pada Kota Kecamatan yang meliputi dua
kelurahan dengan kapasitas produksi yang sangat terbatas tidak seimbang dengan tingkat
kebutuhan. Kecamatan Baraka memiliki kapasitas produksi air minum relatif banyak
sebanding dengan kebutuhan akan tetapi seringkali menghadapi gangguan kualitas air (tidak
memenuhi standar air minum) sehingga pelayanan air minum untuk masyarakat di Kecamatan
Baraka belum bisa maksimal.
Kecamatan Alla memiliki kapasitas pelayanan yang sangat terbatas dan tidak seimbang
dengan kebutuhan air minum masyarakat di Kecamatan tersebut. Sumber air baku yang
dimanfaatkan dalam sistem air minum Kecamatan Alla adalah mata air dan sungai, yang
dalam hal ini tingkat kekeruhan air pada musim hujan melampaui batas standar air minum.
Rincian Pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Enrekang 2006
No.

Kecamatan

Jumlah KK

KK terlayani

Prosentase

1.

Alla
Malua
Baraka
Anggeraja
Jumlah

3.266
856
1.304
3.618
9.044

891
693
1.584

27.3%
0.0%
53.1%
0.0%
17.5%

2.
3.

Enrekang
Maiwa

2.853
1.170

2.585
563

90.6%
48.1%

JUMLAH

13.067

4.732

36.2%

Jumlah produksi air yang didistribusikan tahun 2006 tercatat 1.172.575 m3, sedangkan
Jumlah air terjual pada tahun tersebut tercatat 884.210 m3, dengan demikian Kehilangan Air
kurang lebih 289.080 m3, atau dengan kata lain tingkat kehilangan air sekitar 24,6%. Total
kapasitas produksi air minum dari 7 lokasi sumber adalah 75 L/s.
Sebagaimana terlihat dalam Tabel diatas, dari 13.067 KK yang ada di Kabupaten Enrekang,
pada tahun 2006 baru terlayani sistem penyediaan air minum sekitar 36.2% atau sebanyak
4.732 KK. Bilamana jumlah KK terlayani tersebut dikaitkan dengan kapasitas sistem
penyediaan air minum yang ada yaitu 75 L/s maka sebenarnya kapasitas pelayanan air minum
sudah pada posisi optimal sesuai dengan kriteria yang lazimnya diaplikasikan pada sistem
penyediaan air minum. Bilamana 1 L/s kapasitas produksi umumnya dapat melayani
pelanggan sekitar 70-100 sambungan, maka kapasitas pelayanan PDAM Kabupaten Enrekang
optimalnya adalah 5000 Pelanggan atau maksimal sampai 7500 Pelanggan.
Unit produksi sistem penyediaan air minum Kabupaten Enrekang berupa sistem pengolahan sederhana
(disinfeksi) mengingat sumber air baku yang dimanfaatkan adalah mata air atau air sungai yang
memiliki tingkat kekeruhan sangat rendah. Secara keseluruhan unit produksi sistem penyediaan air
minum Kabupaten Enrekang tersebar di 7 lokasi sebagaimana dirincikan dalam Tabel dibawah ini.

29

SPAM IKK Curio

Unit Produksi Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Enrekang


Pelayanan

Enrekang
Maiwa
Baraka
Kabiolangi
dan Kalosi

Nama lokasi

Jenis

Lewaja
Kalimbubu
S. Rama
S. Pasui
Kakobi
Suraboko
Total

Mata air
Mata air
Sungai
Mata air
Mata air
Mata air

Kapasitas
(L/s )

Operasi
(Jam /hari)

Kondisi

15
25
10
10
10
5
75

24
24
24
24
24
24

berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi

Untuk ekivalensi 1 L/s unit produksi air minum melayani sekitar 70-100 Pelanggan,
diperkirakan konsumsi air minum per Pelanggan adalah sekitar 20-30 m3/bulan atau
konsumsi per kapita kurang lebih 130-200 Liter per orang per hari.
Sistem Reservoir PDAM Kabupaten Enrekang
Lokasi

Sebutan

Kapasitas

Jenis

Kondisi

Maiwa

Reservoir Maiwa

10 m3

Tower

Baik

Kulinjang

Reservoir Kulinjang

300 m3

Batili

Reservoir Batili

120 m3

Galonta

Reservoir Galonta

120 m3

Panyura

Reservoir Panyura

82 m3

Ground
Resevoir
Ground
Resevoir
Ground
Resevoir
Ground
Resevoir

Baik
Baik
Baik
Baik

Sistem Pipa Transmisi merupakan komponen yang sangat signifikan pada Sistem Penyediaan
Air Minum di Kabupaten Enrekang. Tabel dibawah ini merincikan sistem pipa transmisi dan
pipa distribusi yang dimiliki oleh PDAM Kabupaten Enrekang.
Sistem Pipa Transmisi PDAM Kabupaten Enrekang
Jenis Pipa
ACP
PVC
PVC
PVC
PVC
PVC
PVC
PVC
PVC
PVC
Steel
Steel
GIP
GIP

Diameter
(mm)
150
500
400
200
100
150
75
50
40
25
250
200
150
100

Panjang
(m)
4.434
35
10.100
1.788
5.154
5.946
4.230
2.350
490
270
4.202
875
1.090
7.644

30

SPAM IKK Curio

GIP
GIP

75
50

10.080
422

Pipa transmisi cukup signifikan sebagaimana jika dibandingkan dengan pipa distribusi, baik
dalam aspek jenis pipa, diameter nominal, maupun panjang keseluruhan pipa tersebut. Pipa
distribusi air minum terdiri dari pipa ACP, PVC, dan GIP dengan variasi diameter nominal
pipa 25 mm150 mm. Panjang total pipa distribusi secara keseluruhan adalah 75.491 m,
sedangkan pipa transmisi terdiri dari jenis pipa ACP, PVC, Steel, dan GIP dengan variasi
diameter nominal 25 mm500 mm. Panjang total pipa transmisi secara keseluruhan 59.110 m.
Sistem Pipa Distribusi PDAM Kabupaten Enrekang
Jenis Pipa
ACP
PVC
PVC
PVC
PVC
PVC
PVC
PVC
GIP
GIP
GIP
GIP

4.4

Diameter
(mm)
150
150
100
75
65
50
40
25
150
75
50
25

Panjang
(m)
2.270
2.434
9.326
19.896
600
28.491
3.215
4.075
464
3.420
980
320

Struktur Tarif Air Minum

Tarif dasar air minum yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah
Kabupaten Enrekang No. 04 Tahun 2005 adalah Rp. 650,-/m3 yang diberlakukan mulai bulan
Januari 2005 dengan rincian sebagai berikut.
Struktur Tarif Air Minum PDAM Kabupaten Enrekang
Jumlah Pemakaian
Jenis Pelanggan
0 10 m3
10 20 m3
Rp./m3
Rp./m3
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V

600,650,950,2.235,7.500,-

600,900,1.750,2.840,7.500,-

> 20 m3
Rp./m3
600,1.400,1.925,3.160,7500,-

Berdasarkan laporan keuangan PDAM tercatat bahwa produksi air minum tahun 2006 adalah
1.172.575 m3 dan jumlah air terdistribusikan atau terjual adalah 884.210 m3. Biaya yang
dikeluarkan untuk produksi air tersebut tercatat Rp. 1.027.282.259,- dan pendapatan yang
diperoleh dari penjualan air Rp. 913.289.268,-.

31

SPAM IKK Curio

Dari data tersebut diatas dapat dihitung biaya produksi air adalah Rp. 876,09,-/m3 dan harga
air rata-rata Rp. 1.032,88,-. Tampak bahwa struktur tarif air minum yang ditetapkan masih
relatif rendah jauh dibawah Rp. 2000,-. Sementara itu biaya produksi air kelihatannya terlalu
boros bilamana ditinjau dari proses pengolahan yang diterapkan hanya berupa proses
disinfeksi dan sistem pengaliran secara dominan menggunakan sistem gravitasi.

32

Anda mungkin juga menyukai