Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN KOMUNITAS

KESEHATAN KERJA & KEPERAWATAN


KESEHATAN KERJA

Dosen Pembimbing : Perri Pribadi, S.Kep

Disusun oleh (kelompok 5) :


A.Sri Rahmayanti
Ayu Sinta
Hasnah
Musdalifah Rusdi
Nurlia Ramli
Nursal

AKPER PUTRA PERTIWI WATANSOPPENG


2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT oleh karena atas limpahan berkah,
rahmat dan hidayahnya kelompok kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
KESEHATAN KERJA & KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA dengan lancar.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah keperawatan komunitas kami.
Makalah ini kami buat tentunya ada berbagai macam rintangan yang kami lalui dan
membutuhkan pengorbanan. Namun, dengan penuh kesabaran dan berkat pertolongan
Allah SWT, alhamdulillah makalah ini dapat kami rampungkan.
Makalah ini dibuat berdasrkan observasi melalui internet yang berhubungan dengan
judul makalah ini. Kami sangat berterima kasih kepada seseorang yang telah membuat blog
tentang kesehatan kerja dan mensharenya ke google.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangannya,
namun kami telah menyajikan yang terbaik untuk para pembaca. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat sebagai informasi dan wawasan yang lebih kepada pembaca. Kami
sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang. Terima Kasih.

Soppeng, 26 September 2016


Tim penyusun,

Kelompok 5

DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Definisi kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja menurut ahli.................3
B. Aspek yang terkandung didalam kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja
............................................................................................................................. . 4
C. Peran perawat dalam kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja.................6
D. Fungsi kolaborasi dalam kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja............6
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN.........................................................................................................8
B. SARAN.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan
ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat
harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus
dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat
dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan
untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal
yang tercermin dalam perilaku perawat.
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran
pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat
bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik.
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan di Indonesia secara umum
diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang
buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi tersebut
mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional
masih sangat rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena
mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja
yangrendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu
tenagakerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu
memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja menurut ahli ?
2. Apa saja aspek yang terkandung dalam kesehatan kerja dan keperawatan
kesehatan kerja ?
3. Apa peran perawat dalam kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja ?
4. Bagaimana fungsi kolaborasi dalam kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan
kerja ?
C. TUJUAN

1. Mengetahui defenisi kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja menurut


ahli.
2. Mengetahui aspek yang terkandung dalam kesehatan kerja dan keperawatan
kesehatan kerja .
3. Mengetahui perawat dalam kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja.
5. Mengetahui fungsi kolaborasi dalam kesehatan kerja dan keperawatan
kesehatan kerja.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja menurut ahli
1. Sumamur
Kesehatan kerja adalah sebagai spesialisasi dalam

ilmu

kesehatan/kedokteran beserta prakteknya, agar masyarakat pekerja memperoleh


derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial
dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit/gangguangangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum.
2. Notoatmodjo
Kesehatan kerja adalah merupakan aplikasi kesehatan masyarakat di
dalam suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dan sebagainya) dan yang
menjadi pasien dari kesehatan kerja ialah masyarakat pekerja dan masyarakat
sekitar perusahan tersebut.
3. Undang undang Kesehatan Tahun 1992
Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas,
beban, lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilinnya, agar
diperoleh produktivitas kerja yang optimal.
4. ILO/WHO 1995
Kesehatan kerja merupakan suatu upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesejahtaraan fisik, mental dan sosial yang setinggitingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan
diantara pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja
dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan,
penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi; dan diringkaskan
sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada
jabatannya.
5. Keperawatan kesehatan kerja
Keperawatan Kesehatan Kerja adalah perawat profesional yang secara
mandiri mengamati

dan menilai

status

kesehatan pekerja

sehubungan

dengan tugas-tugas pekerjaan dan bahayanya.

B. Aspek yang terkandung dalam kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja
1. Aspek yang terkandung dalam kesehatan kerja (Rachman,1990)
a. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di
dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat
kerja dan usaha yang dikerjakan.
b. Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
1) Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian.
2) Peralatan dan bahan yang dipergunakan
3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
4) Proses produksi
5) Karakteristik dan sifat pekerjaan
6) Teknologi dan metodologi kerja
c. Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga
perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
d. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/ perusahaan ikut
bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.
2. Aspek yang terkandung dalam keperawatan kesehatan kerja
a. Health promotion / Protection
Meningkatkan derajat kesehatan, kesadaran dan pengetahuan tenaga kerja
akan paparan zat toksik di lingkungan kerja. Merubah faktor life style dan
perilaku yang berhubungan dengan resiko bahaya kesehatan.
b. Worker Health / Hazard Assessment and Surveillance
Mengidentifikasi masalah kesehatan tenaga kerja dan menilai jenis
pekerjaannya.
c. Workplace Surveillance and Hazard Detection
Mengidentifikasi potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja.
Bekerjasama dengan tenaga profesional lain dalam penilaian dan
pengawasan terhadap bahaya.
d. Primary Care
Merupakan pelayanan kesehatan

langsung

terhadap

penyakit

dan

kecelakaan pada tenaga kerja, termasuk diagnosis keperawatan, pengobatan,


rujukan dan perawatan emergensi.
e. Counseling
Membantu tenaga kerja dalam memahami permasalahan kesehatannya dan
membantu untuk mengatasi dan keluar dari situasi krisis.
f. Management and Administration
Acap kali sebagai manejer pelayanan kesehatan dengan tanggung-jawab
pada progran perencanaan dan pengembangan, program pembiayaan dan
manajemen.
g. Research
4

Mengenali pelayanan yang berhubungan dengan masalah kesehatan,


mengenali faktor faktor yang berperanan untuk mengadakan perbaikan.
h. Legal-Ethical Monitoring
Paramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang lingkup pelayanan
kesehatan pada tenaga kerja sesuai perundang-undangan, mampu menjaga
kerahasiaan dokumen kesehatan tenaga kerja.
i. Community Organization
Mengembangkan jaringan untuk meningkatkan pelayanan kepada tenaga
kerja. Perawat hiperkes yang bertanggung-jawab dalam memberikan
perawatan tenaga kerja haruslah mendapatkan petunjuk-petunjuk dari dokter
perusahaan atau dokter yang ditunjuk oleh perusahaan. Dasar-dasar
pengetahuan prinsip perawatan dan prosedur untuk merawat orang sakit dan
korban kecelakaan adalah merupakan pegangan yang utama dalam proses
perawatan yang berdasarkan nursing assessment, nursing diagnosis, nursing
intervention dan nursing evaluation adalah mempertinggi efisiensi
pemeliharaan dan pemberian perawatan selanjutnya.
Perawat hiperkes mempunyai kesempatan yang besar untuk menerapkan
praktek-praktek standar perawatan secara leluasa. Seorang perawat
hiperkes, melalui program pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
hendaknya selalu membantu karyawan / tenaga kerja untuk mencapai
tingkat kesehatan yang optimal.
C. Peran perawat dalam kesehatan kerja
1. Melaksanakan program kerja yang telah digariskan, termasuk administrasi
kesehatan kerja.
2. Memelihara dan mempertinggi mutu pelayanan perawatan dan pengobatan
3. Memelihara alat-alat perawatan, obat-obatan dan fasilitas kesehatan perusahaan.
4. Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan di rumah
5.
6.
7.
8.
9.

kepada pekerja dan keluarga pekerja yang mempunyai masalah


Menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja yang dilayani.
Turut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerja.
Mengumpulkan data-data dan membuat laporan untuk statistik dan evaluasi.
Memelihara hubungan yang harmonis dalam perusahaan
Memberikan penyuluhan dalam bidang kesehatan

D. Fungsi kolaborasi terhadap kesehatan kerja dan keperawatan kesehatan kerja


1. Membantu dokter perusahaan dalam menyusun rencana kerja hiperkes di
perusahaan.

2. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan sesuai cara-cara yang telah


disetujui.
3. Ikut membantu

menentukan

kasus-kasus

penderita,

serta

berusaha

menindaklanjuti sesuai wewenang yang diberikan kepadanya.


4. Membantu usaha perbaikan kesehatan lingkungan dan perusahaan sesuai
kemampuan yang ada.
5. Turut membantu dalam usaha penyelidikan kesehatan tenaga kerja
6. Ikut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan dengan faktor
pekerjaan dan melaporkan kepada dokter perusahaan.
7. Kerjasama dengan tim hiperkes atau kesehatan kerja dalam mencari jalan
bagaimana untuk peningkatan pengawasan terhadap lingkungan kerja dan
pengawasan kesehatan yang terus menerus terhadap karyawan yang terpapar
dengan bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatannya

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesehatan kerja adalah jaminan kesehatan yang diberikan kepada pekerja pada saat
melakukan pekerjaan.
Keperawatan Kesehatan

Kerja

adalah

perawat

profesional

yang secara

mandiri mengamati dan menilai status kesehatan pekerja sehubungan dengan tugastugas pekerjaan dan bahayanya.
B. SARAN
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan bekerja
dengan memperhatikan fungsi dan perannya tersebut. Kesehatan dan keselamatan
kerja sangat penting dalam pembangunan, karena sakit dan kecelakaan kerja akan
menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau negara
olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan
saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/10189223/Fungsi_Perawat_dalam_Kesehatan_dan_keselama
tan_Kerja
https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-dasarhukum-dan-ruang.html
https://himakesja.wordpress.com/2008/12/14/kesehatan-kerja/

Anda mungkin juga menyukai