Anda di halaman 1dari 55

Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran surah At-Tin ayat 4:

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.


Kesempurnaan bentuk yang dimiliki manusia ini dapat dilihat dari struktur luar
maupun struktur dalam tubuhnya. Dilihat dari struktur luar tubuhnya, contohnya bentuk
kaki pada manusia sudah sangat sempurna dan memiliki bentuk yang tetap. Bandingkan
dengan amoeba yang hanya memiliki kaki semu (pseudopodia). Kemudian jika dilihat dari
struktur dalam tubuhnya, manusia memiliki sistem-sistem yang lebih kompleks dibanding
dengan makhluk hidup lainnya, misalnya sistem saraf pada cacing nematoda C. elegans
dewasa memiliki 302 neuron, tidak lebih dan tidak kurang. Sedangkan sistem saraf pada
manusia memiliki 100 milyar neuron.
Subhanallah, betapa sempurnanya Allah menciptakan kita ...

Nah, sebelum kita membahas lebih dalam mengenai sistem saraf, indera dan
hormon kita berimajinasi terlebih dahulu ..

1 | S I S T E M S A R A F, I N D E R A D A N H O R M O N

Bayangkan kamu sedang bermain di sebuah


taman

hiburan

kakakmu

bersama

mengajakmu

keluargamu.

untuk

mencoba

Tiba-tiba
wahana

rollercoster. Sesaat sebelum rollercoster itu melaju


denyut jantungmu

tiba-tiba meningkat. Keringat

dingin mulai terasa. Dan ketika rollercoster itu melaju


dengan sangat kencang mulutmu refleks menjerit dan
berteriak.
Hal ini adalah sedikit fungsi yang dilakukan oleh
sistem koordinasimu, yang mencakup sistem saraf,
sistem indera dan sistem hormon.
Sumber: newyorknewyork.com
Tapi, tahukah kamu bagaimana semua hal tersebut bisa terjadi dan saling berhubungan ?
Tubuh kita dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh yang terdiri atas
saraf, indera, dan hormon. Sistem saraf bekerja dengan cepat untuk menanggapi adanya
perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan sistem saraf dilakukan oleh
benang-benang saraf. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal,
reproduksi, serta tingkah laku. Hormon bekerja jauh lebih lambat tetapi teratur dan
berurutan dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan hormon dilakukan melalui
pembuluh darah. Alat indera merupakan reseptor rangsangan dari luar. Alat indera
meliputi mata, telinga, kulit, hidung dan lidah.
Yuuk kita mengenal
lebih dalam sistem
saraf, indera dan
hormon pada tubuh
kita !!!

A. SISTEM SARAF
Bagan Konsep

2 | S I S T E M S A R A F, I N D E R A D A N H O R M O N

1. Sel Saraf

Gambar 1.1 Sel saraf dan bagian-bagiannya


Sumber: opensource.telkomspeedy.com
Kesatuan struktural dan fungsional sistem saraf disebut neuron. Neuron mentransfer
berbagai tipe informasi yang berbeda, seperti meneruskan informasi sensoris, mengontrol
detak jantung, mengoordinasi pergerakan tangan dan mata, merekam ingatan, dan
sebagainya.
Neuron terdiri atas badan sel, dendrite, danakson. Badan sel memiliki sebuah inti
dan di dalam sitoplasmanya terdapat butir-butir Nissl. Butir-butir Nissl berfungsi untuk
mensintesis protein karena di dalam butir tersebut mengandung RNA. Badan sel ini hanya
terdapat pada saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada ganglion
3 | S I S T E M S A R A F, I N D E R A D A N H O R M O N

Dari badan sel keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma. Ada dua macam tonjolan
sitoplasma, yaitu dendrit dan neurit (akson). Dendrit merupakan serabut saraf pendek,
biasanya bercabang-cabang dengan bentuk dan ukuran berbeda-beda. Dendrit berfungsi
menerima impuls (rangsangan) yang datang dari ujung akson neuron lain ntuk dibawa
menuju ke badan sel saraf.
Akson merupakan serabut yang panjang dan umumnya tidak bercabang. Fungsi
akson adalah meneruskan impuls dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut
otot. Akson dari beberapa sel saraf di bungkus oleh selubung mielin. Selubung mielin ini
tersusun sebagian besar oleh lemak. Selubung mielin tersusun dari rangkaian sel-sel
Schwann. Pada pertemuan antara selubung mielin satu dengan yang lain terdapat
bagian akson yang tidak terlindungi; bagian ini disebut nodus Ranvier, yang berfungsi
mempercepat

MITOS ATAU FAKTA ??

jalannya impuls.
Neuron

terspesialisasi

menangani

setiap

tahapan, terdiri atas neuron sensoris, interneuron, dan


neuron motorik. Sel saraf sensorik merupakan sel saraf

Benarkah setelah lahir, sel saraf


otak manusia cenderung
berkurang ?

yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari alat

Penelitian yang dilakukan di Harvard


menemukan bahwa sel-sel saraf
pada otak yang sering disebut
neuron memang mengalami fase
yang berkebalikan dengan sel-sel
saraf pada organ tubuh manusia
lainnya. Jika pada organ tubuh lain
sel sarafnya akan bertambah, justru
pada otak sel-sel sarafnya akan
semakin berkurang jumlahnya. Hal
ini ternyata dipengaruhi dengan sifat
manusia yang selalu menyesuaikan
diri dengan lingkungan di sekitarnya.

belakang.dendritnya berhubungan dengan indra untuk

indra

menuju

menerima

ke

otak

atau

kesumsum

rangsang,sedangkan

tulang

aksonnya

berhubungan dengan sel saraf lain.sel saraf motorik


berfungsi untuk menyampaikan perintah dari otak atau
sumsum tulang belakang menuju ke otot atau kelenjar
tubuh. Sel saraf ini disebut juga sebagai sel saraf
penggerak. Dendritnya berhubungan dengan akson
dari neuron lain sedangkan aksonnya berhubungan

dengan efektor.
Efektor biasanya berupa otot atau kelenjar tubuh.badan sel saraf motorik terdapat

pada pusat saraf. sel saraf interneuron merupakan sel saraf berkutub banyak (multi polar)
yang mempunyai banayak dendrit dan akson.fungsi sel saraf ini untuk meneruskan
rangsangan dari sel saraf sensori ke sel saraf motorik.
Ujung akson mempunyai banayak cabang. Tiap ujung membentuk bongkol yang
disebut bongkol sinaps. Sinapsis ini merupakan titik temu hubungan satu sel saraf dengan
sel saraf lain.
2. Penghantaran Impuls
Impuls merupakan rangsangan yang diterima oleh neuron sensori dihantarkan
melalui sel saraf dan sinapsis. Penghantaran impuls terbagi menjadi dua, yaitu:
4 | S I S T E M S A R A F, I N D E R A D A N H O R M O N

a. Penghantaran Lewat Sel Saraf


Potensial membrane dari neuron yang sedang beristirahat disebut potensial
istirahat. Pada saat sel istirahat, sebelah dalam serabut saraf bermuatan negatif, kirakira -60 mV, sedangkan di sebelah luar serabut saraf bermuatan positif. Keadaan
muatan listrik tersebut diberi nama potensial istirahat, sedangkan membran serabut
saraf dalam keadaan polarisasi.
Jika sebuah impuls merambat melalui sebuah akson, dalam waktu singkat muatan di
sebelah dalam menjadi positif, kira-kira +60mV, dan muatan di sebelah luar menjadi
negatif. Perubahan muatan pada potensial istirahat, bersamaan dengan impuls disebut
potensial kerja. Pada saat terjadi depolarisasi pada selaput membran akson. Proses
depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf bersamaan dengan merambatnya impuls.
Akibatnya, muatan negatif di sebelah luar membran merambat sepanjang serabut saraf.
Apabila impuls telah lewat, maka sementara waktu serabut saraf tidak dapat dilalui
oleh impuls karena terjadi perubahan dari potensial kerja menjadi potensial istirahat. Agar
dapat berfungsi kembali, diperlukan waktu kira-kira 1/500 sampai 1/1000 detik untuk
pemulihan.
b. Penghantaran Lewat Sinapsis

Gambar 1.2 penghantaran impuls melalui sinapsis


Sumber: opensource.telkomspeedy.com

Jika impuls tiba di bonggol sinapsis, maka akan terjadi peningkatan permeabilitas
membran pra-sinapsis terhadap ion Ca. Akibatnya, ion Ca masuk dan gelembung sinapsis
melebur dengan membran pra-sinapsis sambil melepaskan neurotransmitter ke celah
sinapsis.

Neurotransmitter

ini

berperan

sebagai

pembawa

pesan

kimiawi

yang

meneruskan informasi dari neuron pentransmisi ke sel penerima. Setelah menyampaikan


impuls, kemudian neurotransmitter di hidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan membran
post-sinapsis, misalnya enzim asetilkolinesterase. Jika neurotransmitter-nya berupa
asetilkolin, maka akan dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat. Kolin dan asam
etanoat ini kemudian disimpan di gelembung sinapsis untuk di pergunakan lagi.
5 | S I S T E M S A R A F, I N D E R A D A N H O R M O N

Tokoh Sains
Eric Richard Kandel (1929) adalah seorang
psikiater, ahli saraf, serta profesor
biokimia dan biofisika di Universitas
Columbia. Ia memenangkan penghargaan
Nobel untuk risetnya dalam bidang
psikologi tentang dasar penyimpangan
memori di dalam neuron. Ia telah menulis
banyak karya tentang psikoanalisis yang
dikombinasikan
dengan
neurobiologi.
Kendel juga telah membantu menulis
buku, misalnya Principles of Neural
Science.

Sumber:
superstarofscience.com

3. Gerak Biasa dan Gerak Refleks


Suatu gerak merupakan salah satu aktivitas tubuh yang dapat digunakan untuk
menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak terbagi menjadi dua, yaitu gerak
biasa dan gerak refleks. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan gerakan yang
tanpa kita sadari maupun yang kita sadari, seperti berjalan, makan, merupakan gerakan
yang disengaja. Adapun gerakan yang dilakukan dengan kesadaran disebut gerak biasa
atau gerak sadar. Adapun gerakan yang tanpa kita sadari, misalkan berkedip dan
bernapas, sehingga disebut gerak refleks. Dan pada dasarnya gerak refleks merupakan
bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan prosesnya lebih cepat dari gerak sadar.
GERAK BIASA

Gambar 1.3 Jalannya impus pada


gerak biasa dan gerak refleks

6 | S I S T E M S A R A F, I N D E R A D A N H O R M O N

Pada suatu gerak biasa, impuls yang diterima oleh reseptor berjalan ke saraf
sensori, dan selanjutnya dibawa ke otak untuk diolah. Hasil olahan diotak berupa
tanggapan yang akan dibawa oleh saraf motor menuju ke efektor. Gerak refleks melalui
jarak pendek, yaitu diawali dari reseptor sebagai penerima rangsang kemudian dibawa
oleh saraf konektor kepusat saraf. Impuls tersebut selanjutnya diterima sel saraf konektor
(neuron) perantara tanpa diolah oleh otak, kemudian akan di tanggap oleh saraf motor
menuju ke efektor. Jalannya impuls pada suatu kegiatan rerfleks disebut lengkung refleks.
Berdasarkan letak saraf penghubungnya, gerak refleks dapat dibedakan menjadi
dua bagian yaitu, refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Suatu refleks dapat
disebut dengan refleks otak apabila saraf penghubungnya terletak didalam otak, dan
disebut rerfleks sumsum tulang belakang apabila saraf penghubungnya terletak didalam
sumsum tulang belakang.

POINT

KUNCI

Gerak Refleks:
Rangsang reseptor neuron sensorik konektor (otak/sumsum tulang belakang) neuron motor
Gerak Biasa:
Rangsang reseptor neuron sensorik otak neuron motorik efektor

Sistem Saraf Pusat

7 | S I S T E M S A R A F, I N D E R A D A N H O R M O N

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf
pusat bertanggungjawab untuk mengatur dan dan mengendalikan aktivitas sistem saraf.
Otak

Gambar 1.4 Otak manusia

Otak berfungsi sebagai pusat koordinasi dalam tubuh. Otak berada di dalam tulang
tengkorak dan diselubungi oleh jaringan yang di sebut selaput selaput meninges. Lapisan
ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan terluar melekat pada tulang disebut
duramater, lapisan tengah disebut arakhnoid, dan lapisan dalam melekat pada lapisan
sumsum, disebut piamater. Penyakit radang pada selaput meninges disebut meningitis.
Otak merupakan ujung anterior tabung saraf yang membesar.pembessara itu sagat besar
sehingga persamaannya dengan sumsum tulang belakang tidak terlihat. Pada masa
embrio

terjadi

tiga

pembesaran

bagian

otak,

yaoyu

menjadi

otak

depan

(pronsensepalon), otak tengah (mensensefalon). Otak depan dan otak belakang kemudian
terbagi lagi hingga pada orang dewasa terlihat pada lima bagian. Otak depan terbagi
menjadi telensefalon dan diensefalon. Otak belakang terbagi menjadi metensefalon yang
bagian dorsalnya membentuk selebrum (otak besar), serta mielensifalon yang menjadi
medula oblongata.

Tabel 1.1. Bagian otak dan derivat utamanya


Bagian otak

Derivar utamanya
8 | S I S T E M S A R A F, I N D E R A D A N H O R M O N

Otak depan (pronsensepalon)


1.

Telensefalon

Bulbus olfaktori hemisfer sereblum

2.

Diensefalon

Epitalamus, talamus, hipotalamus,


kelenjar pituitari (sebagian)

Otak tengah (mesensefalon)

Kolikulus superior
Kolikulus inferior

Otak belakang (rombensefalon)


3.

Mentensefalon

Serebelum

4.

Mielensefalon

Medula oblongata

Otak manusia dibagi menjadi tiga daerah, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak
belakang. Pembagian ini tampak jelas pada manusia pembagian embrio, tetapi pada
manusia dewasa tidak terlihat jelas. Berikut ini uraian baian-bagian otak.

Gambar 1.5 Bagian-bagian otak


Sumber: perpustakaancyber.blogspot.com
1.

Otak Depan (Prosensepalon)

Hemisfer serebrum
Hemisfer serebrum adalah bagian terbesar dan terdepan dari otak manusia, terdiri
dari empat lobus, yaitu frontal, parietal, oksipital, dan temporar. Hemisfer serebrum
berfungsi untuk mengontrol prilaku yang telah dipelajari, pusat kesadaran, kecerdasan,
9 | S I S T E M S A R A F, I N D E R A D A N H O R M O N

ingatan, keinsafan, dan interpretasi kesan. Serebrum dibedakan menjadi tiga area, yaitu
area sensori, area motor, dan area asosiasi.
1.

Area sensori, berkaita dengan penerimaan


rangsang dari organ rangsang (reseptor)pada

Benarkah otak lebih cepat bekerja


saat kondisi kepepet??

Jika kamu beranggapan bahwa


otak kamu bisa menjadi lebih
cerdas saat kondisi terpaksa,
itu adalah kesalahan besar.

indra.
Area motor, berperan merespons rangsang

2.

yang sampai ke otak melalui informasi atau


perintah ke efektor, misalnya otot kelenjar.
Area asosiasi, menghubungkan area sensori

3.

dan area motor. Berperan penting dalam

Bahkan kecenderungan seperti ini bisa


merusak fungsi dari otak. Jadi, jangan
mengerjakan tugas mepet dengan deadline !!

proses belajar, seperti berfikir, membuat


keputussan, menyimpan ingatan,dann belajar
bahasa.

Talamus

Gambar 2.1 Talamus


Sumber: www.brainmadesimple.com
Talamus memproses seluruh rangsangan sebelum disampaikan ke bagian lain di
otak. Jadi talamus merupakan pusat penerus implus sensori bagian sensori serebrum.
Talamus juga melakukan peresepsi terhadap rasa sakit dan rasa menyenangkan. Talamus
mengatur dan mengoordinasi menisfestasi luar dari emosi.
Hipotalamus
Memiliki

fungsi

penting

untuk

mengontrol

sejumlah fungsi autonom. Hipotalamus merupakan


pusat

koordinasi

sistem

saraf

autonom

yang

mengendalikan suhu tubuh, serta makanan, lapar,


haus, keseimbangan metabolisme karbohidrat dan
lemak, tekanan darah, tingkah laku dan tidur.
Gambar 2.2 Hipotalamus
10 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Sumber: www.brainmadesimple.com
Kelenjar pituitari
Kelenjar pituitari atau hipofisis serebri adalah kelenjar endokrin yang terletak di
lekuk kecil pada dasar tengkorak (selatursika), tepat dibawah hipotalamus dan
digabungkan oleh tangkai kecil. Satu-satunya fungsi kelenjar pituitari yang telah diketahui
adalah seleksi hormon.
Otak Tengah (Mesensefalon)
Otak
pusat

tengah manusia

untuk

penerimaan

mengandung pusatdan

pengintegrasian

beberapa informasi sensoris. Otak tengah manusia


cukup kecil dan tidak mencolok. Bagian-bagiannya
berupa

lobus

optik

(kolikuli

superior)

sebagai

pengatur gerak bola mata, refleks pupit, dan refleks


akomodasi. Bagian lain adalah kolikuli inferior, yang
merupakan pusat dari auditori (pendengaran). Otak
tengah juga mengandung sekelompok sel saraf
yang 2.3 Otak tengah dan
Gambar
Otak belakang
mengatur tonus otot dan postur (bentuk tubuh).
Otak Belakang (Rhombensepalon)
Otak belakang terdiri dari dua bagian, yaitu serebelum (otak kecil) dan medula
oblongata.
Serebelum
Serebelum

berkembang

dari

bagian

dorsal

metensefalon

menjadi

pusat

keseimbangan dan koordinasi motor/gerakan. Serebelum menerima informasi dari otot


dan telinga, memantau orientasi tubuh dalam ruang dan derajat kontraksi otot rangka
atau memantau kedudukan posisi tubuh. Pons membawa impuls dari hemisfer yang satu
ke hemisfer yang lain, sehingga mengoordinasi gerakan otot pada kedua sisi tubuh. Pons
mengandung nuklei yang meneruskan implus dari serebrum ke serebelum.
Medula Oblongata

11 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Gambar 2.4 Medulla oblongata


Sumber: hedisasrawan.co.id

Medula oblongata bentuknya sederhana tetapi memiliki fungsi yang lebih penting
pada otak manusia dan vertebrata. Medula oblongata mempunyai fungsi sebagai pusat
pengatur

respirasi, sirkulasi, jantung dan lain-lain. Dari medula oblongata. Saraf yang

datang dari sistem pernapasan dikoordinasikan dan dapat menghasilkan respons yang
terkoordinasi berupa gerak ritmis dari pernapasan. Neuron pada medula oblongata yang
sangat penting sebagai pusat pernapasan juga peka terhadap kadar

CO2

pada darah.

Selain itu, medula oblongata mengatur kecepatan denyut jantung, derajat penyempitan
pembuluh darah kapiler, sekresi saliva, dan proses menelan. Medula oblongata atau
sumsum lanjutan ini terletak pada otak bagian belakang.

Rememb
er

It

Again
!!

O
O
ff

Pa
P
a
rrt
t
ss

Let's

Br
B
r
aii
a
n
n

Otak Besar:
FronParTempOks

Otak Depan:
TalaHipKePi

(Frontalis, Parientalis,
Temporalis,Oksipitalis)

(Talamus, Hipotalamus,
Kelenjar Pituitari)

Otak Tengah:
KoliSup dan Kolinfer

Otak Belakang:
SereMedOb

[lobus optik (kolikuli superior),


kolikuli inferior]

(Serebellum dan Medulla


Oblongata)

12 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Sedangkan kemarin telah pergi buat selama-lamanya


-Imam SyafiiGunakan hari ini sebaik mungkin
belum pasti milik kita

Karena esok

Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Gambar 2.5 sumsum tulang belakang dan bagian-bagiannya

Sumsum tulang belakang (medula spinalis) merupakan lanjutan ke bawah dari


medula oblongata. Sumsum tulang belakang menyerupai tali putih kemilau dari dasar
otak ke tulang belakang. Irisan melintang sumsum tulang belakang menunjukan bagian
luar yang tersusun dari bahan putih, disebut substansi alba dan bagian dalam tersusun
dari bahan abu-abu, disebut substansi grissea yang berbentuk kupu-kupu. Dalam bahan
abu-abu terdapat saluran tengah (kanal pusat) yang berisi cairan serebrosfinal. Saluran
tersebut berhubungan dengan rongga ventrikel di dalam otak yang juga berisi cairan
tersebut.
13 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Substansi alba mengandung akson bermielin, berfungsi menghantarkan impuls


menuju otak dan dari otak ke efektor. Substansi grissea mengandung serat-serat saraf
tidak bermielin dan sinapsis. Substansi grissea dibedakan menjadi dua, yaitu akar dosal
dan akar ventral. Di dalam akar dosal terdapat saraf sensorik atau aferen yang dendritnya
berhubungan dengan reseptor. Akar ventral mengandung badan sel saraf motor atau
eferen yang membawa impuls dari otak ke efektor.
Sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh selaput meninges. Fungsi utama
sumsum tulang belakang adalah menghubungkan impuls dari dan ke otak, serta memberi
alternatif jalan terpendek pada gerak refleks.

POINT
KUNCI

araf pusat berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh, terdiri atas otak dan s
Sistem Saraf Tepi (Saraf Periferi)
Sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem sensori somatik dan sistem otonom. Sistem
saraf tepi berdasarkan arah impulsnya terbagi menjadi dua, yaitu sistem aferen dan
sistem eferen. Sistem aferen mengandung sel saraf yang mengantarkan informasi dari
reseptor ke sistem saraf pusat. Sistem saraf eferen mengandung sel saraf yang
menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar.

Gambar 3.1 Sistem saraf tepi


Sumber: alkafyuone.wordpress.com
14 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

1) Saraf Sensori Somatik


Sistem ini terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang tidak semuanya merupakan
saraf campuran, dan 31 pasang saraf spiral yang semuanya merupakan saraf campuran.
Saraf-saraf ini meneruskan impuls dari reseptor (terutama stimulus luar) ke sistem saraf
pusat, juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot-otot rangka tubuh.
Sistem saraf somatik mengandung saraf eferen yang menghantarkan impuls dari
sistem saraf pusat ke jaringan otot rangka. Sistem saraf somatik menghasilkan gerakan
hanya di jaringan otot rangka.

a) Saraf Kranial
Dari keduabelas nama saraf kranial, saraf nomor I, II, dan VIII terdiri atas neuronneuron sensori; saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII terdiri atas neuron-neuron motor;
sedangkan yang lain (nomor V, VII, IX) terdiri atas gabungan neuron motor dan sensori.
Saraf nomor X (nervus vagus) mempunyai daerah jelajah luas, sehingga disebut pula
sebagai saraf pengembara.
b) Saraf Spiral
Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang dan terdapat di tulang
belakang. Urat saraf ini merupakan gabungan neuron sensori dan motor. Semua saraf
sensori masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal; semua dendritnya berasal
dari rseptor. Sedangkan semua saraf motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui
akar ventral dan semua neuritnya menuju ke efektor.

POINT

KUNCI

Sistem saraf tepi terbagi menjadi sistem saraf somatic (saraf sadar) dan sistem saraf otonom (sa
Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, terdiri atas saraf kranial
1) Saraf Otonom
Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf tepi yang mengontrol kegiatan
organ-organ dalam, misalnya kelenjar keringat, otot perut, pembuluh darah, dan alat-alat
15 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

reproduksi. Ada dua sistem saraf otonom, yaitu sistem saraf simpatetik dan sistem saraf
parasimpatetik.
Sebagian besar organ dalam disarafi oleh saraf simpatetik dan parasimpatetik.
Stimulasi dari sistem saraf simpatetik pada umumnya berakibat merangsang kerja organ.
Sebaliknya, stimulasi oleh saraf parasimpatetik pada umumnya bersifat menghambat
kerja organ. Jadi, efek kedua sistem saraf ini bersifat antagonis.
Efek yang berbeda ini di sebabkan neurotransmitter yang dihasilkan juga berbeda.
Neurotransmitter saraf simpatetik adalah noradneralin, sedangkan neurotransmitter saraf
parasimpatetik adalah asetilkolin.
Tabel 1.2 Dua belas saraf kranial.
Nama saraf
Olfaktori
Optik
Okulomotorik

Asal saraf sensori

Asal saraf

Selaput lendir hidung

motor
Tidak ada

Retina mata

Tidak ada

Otot penggerak bolamata

Otot penggerak
bola mata,
pengubah tebal
bola mata,
penyempitan
pupil.

Troklear

Otot penggerak bola mata

Otot lain

(obliks superior)

penggerak bola
mata

Trigeminal
Abdusen

Gigi dan kulit muka serta

Otot penguyah

rahang
Otot penggerak bola mata

Otot lain

rektus eksternal

penggerak bola
mata

Fasial

Ujung pengecap di ujung

Otot muka,

lidah, wajah bibir, dan

kelenjar ludah

kelopak mata
16 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Auditori
Glosofaringeal

Koklea dan saluran

Tidak ada

semisilkular
Ujung pengecap di lidah

Kelenjar parotis,

belakang

otot penelan
dilaring

Vagus

Ujueng saraf di alat dalam,

Sasraf

paru-paru, lambbung,

parasimpatik ke

aorta, dan laring

jantung,
lambung, usus
halus, laring, dan
kerongkongan

Spinal
Hipoglosal

Otot belikat

Otot di belikat

Otot lidah

Otot di lidah

Gambar 3.2 Perbedan fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatetik

Sumber: www.artikelsiana.com
Tabel 1.3 Efek Antagonis antara Sistem Saraf Parasimpatetik dan Simpatetik.

17 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Organ atau jaringan

Iris (pupil mata)


Kelenjar air mata

Efek stimulasi

Efek stimulasi

sistem saraf

sistem saraf

parasimpatetik
Meyempitken iris(pupil)

Menstimulasi keluarnya Menghambat


air mata

Kelenjar air liur

sekresi

air liur

Merangsang sekresi air Meningkatkan


liur

Otot antarrusuk

simpatetik
Tidak ada

kecepatan bernapas

Mengurangi kecepatan Meningkatkan


bernapas

kecepatan

denyut

jantung
Bronkus dan
bronkiolus

Jantung

Mengecilkan
dan bronkiolus

darah

Menghambat

Mengeluarkan

kecepatan
Pembuluh darah
Sistem urine

bronkus Meningkatkan tekanan

jantung
Menurunkan

denyut pengeluaran urine


tekanan

darah
Meningkatkan

Menghambat

pengeluaran urine

peristaltik
Menghambat

gerak
sekresi

getah lambung
Kontraksi

sfingter

dubur
Usus

Merangssang
peristaltik
Merangsang
geth lambung
Merelaksasi
dubur

gerak Kontraksi otot penegak


rambut
sekresi Merangsang

produksi

keringat
sfingter Merangsang
vasokontriksi,

yaitu

18 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

mengecilnya diameter
pembuluh

darah,

biasanya pada arteriola


Kulit

Tidak berpengaruh

Mengubah

glikogen

Tidak berpengaruh

menjadi glukosa.

Merangsang
vasodilatasi,

yaitu

pembesaran

diameter

pembuluh

darah,

biasanya

pada

arteriora
Hati

Mengubah

glukosa

menjadi glukogen

Divisi simpatetik dan saraf simpatetik dari sistem saraf otonom sebagian besar
memiliki fungsi-fungsi antagonistik (berlawanan) dalam meregulasi fungsi organ. Divisi
parasimpatetik (parasympathetic division) umumnya meyebabkan respons berlawanan
yang mendorong penenangan diri dan pengembalian fungsi dan pemeliharaan diri
(istirahat dan mencerna).

POINT

KUNCI

Saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur oleh otak.
Sistem saraf otonom terdiri atas saraf simpatetik dan parasimpatetik yang bekerja secara berl
Kelainan Sistem Saraf
Kelainan sistem saraf diantaranya skizofrenia, depresi, kecanduan obat, penyakit
Alzheimer penyakit Parkinson.

Taukah kamu apa itu penyakit


skizofrenia?? Kenapa
penderitanya mengalami
halusinasi ? Penasaran ?? yu
simak dibawah ini ...
19 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Skizofrenia

Sekitar

1%

populasi

dunia

menderita

Skizofrenia

(schizophrenia), suatu gangguan mental parah yang dicirikan


oleh episode-episode pisikotik ketika para pasien memperoleh
persepsi realitas yang terdistorsi. Para penderita Skizofrenia
biasanya mengalami halusinasi (misalnya suara-suara yang
hanya bisa di dengar oleh mereka) dan delusi (misalnya,
pikiran

orang

lain

berkomplot

untuk

mencederai

menghasilkan

kepribadian

mereka).

Gambar 3.3 Orang yang mengalami


skizofrenia
Sumber: zahirrazuka.wordpress.com

bahwa

Skizofrenia

tidak

selalu

ganda. Bahkan nama Skizofrenia (dari kata yunani schizo,


pecah

dan

phren,

benak)

tersebut

mengacu

pada

fragmentasi fungsi-fungsi otak yang normalnya terintegrasi. Ada dua bukti yang
menyatakan bahwa Skizofrenia mempengaruhi jalur-jalur neural yang menggunakan
dopamin sebagai neurotransmitter. Pertama obat amfetamin(speed), yang merangsang
pelepasan dopamin, dapat menghasilkan perangkat-perangkat gejala yang sama dengan
Skizofrenia. Kedua banyak obat-obatan yang meredakan gejala-gejala Skizofrenia
memblokir reseptor-reseptor dopamin.
Untungnya

obat-obatan

dapat

meredakan

gejala-gejala

utama

Skizofrenia.

Walaupun penanganan-penanganan yang dikembangkan selalu memberi efek negatif,


obat-obatan yang terbaru memiliki efektifitas yang sama dan jauh lebih aman untuk
digunakan.
Kontribusi genetis terhadap Skizofrenia
Sepupu langsung, dan bibi penderita Skizofrenia memiliki resiko dua kali lebih besar
menderita penyakit itu daripada anggota populasi yang bukan kerabat. Resiko untuk
kerabat yang lebih dekat berkali-kali lipat lebih besar.
20 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Depresi

Gambar 3.4 Orang yang mengalami depresi


Sumber: log.viva.co.id

Depresi adalah suatu kelainan yang dicirikan oleh suasana hati yang tertekan. Serta
abnormalitas dalam tidur, nafsu makan, dan tingkat energi. Dua bentuk yang luas dari
penyakit depresi mayor dan gangguan bipolar. Individu-individu yang menderita
gangguan depresi mayor (major depressive disolder) mengalami periode-periode
berkali-kali selama berbulan-bulan ketika aktifitas-aktifitas yang tadinya menyenangkan
tidak lagi memberikan rasaa bahagia dan menarik minat. Depresi mayor menyerang satu
diantara setiap tujuh orang dewasa dan jumlahnya lebih besar pada perempuan
dibandingkan pada laki-laki.
Gangguan bipolar (bipolar disorder), atau gangguan mani deffresif

(manic

depressive) melibatkan suasaana hati yang naik turun sekitar 1% populasi dunia. Dalam
gangguan bipolar fase mani diciptakan oleh rasa percaya diri yang tinggi, energi yang
meningkat, ide yang mengalir deras, banyak bicara, dan keberanian tinggi untuk
mengambil resiko. Dengan bentuknya yang ringan, fase ini kadang terkait dengan
kreatifitas yang besar, dan sejumlah seniman , musisi, dan sastrawan (termasuk vincent,
van gogh, robert schumann, virginia woolf, dan ernest hemingway) mengalami periode
yang sangat produktif selama fase mani.
Gangguan depresi mayor dan bipolar tergolong kelainan sistem saraf yang memiliki
terapi paling efektif. Berbagai jenis obat-obatan yang digunakan untuk menangani
21 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

gangguan depresi termasuk fluoxetine (prozac), meningkatkan aktifitas aminbiogenetik di


otak. Gangguan depresi juga terkadang ditangani dengan obat-obatan anti kejang atau
lilitan.

Kecanduan Obat
Kecanduan obat adalah kelainan yang dicirikan oleh
konsumsi oleh suatu obat yang kompulsif dan kehilangan
kontrol untuk membatasi asupan obat. Obat apapun
dengan berbagai macam efek di sistem saraf pusat dapat
bersifat aditif. Misalnya kokain dan amfetamin bekerja
sebagai stimulan (perangsang), sementara heroin adalah
sedatif (penenang) yang meredakan nyeri.
Gambar 3.5 obat-obatan terlarang
Sumber: herba-therapy.blogspot.com

Tetapi semua obat-obatan ini, serta alkohol dan nikotin, bersifat adiktif karena alasan
yang sama, yaitu masing-masing dari obat tersebut meningkatkan aktifitas sistem reward
otak (brains reward system), sirkuit neural yang normalnya berfungsi dalam rassa
bahagia, motivasi dan pembelajaran.
Tanpa

adanya

kecanduan

obat

sistem

reward

memberika

motivasi

untuk

meningkatkan aktivitas-aktivitas kesintasan dan reproduksi misalnya makanan untuk


meningkatkan rasa lapar, minum saat haus, dan melakukan seksual ketika terangsng.
Pada pecandu malah ingin mengarah pada rasa ingin diarahkan ke konsumsi obat lebih
jauh.
Obat-obatan adiktif memengaruhi sistem reward dalam beberapa cara. Pertamatama setiap obat memiliki efek langsung yang meningkatkan aktifitas jalur dopamin. Saat
kecanduan berkembang, ada pula perubahan-perubahan yang bertahan lama dalam
sirkuit reward. Hasilnya adalah perasaan sangat menginginkan obat tersebut yang hadir
secara terpisah dari kenangan apapun yang terkait dari konsumsi. Sering berlanjutnya
keinginan para saintis untuk mengembangkan sistem pengetahuan tentang sistem
reward dan kecanduan masih ada harapan bahwa wawasan tersebut akan mengarah pada
usaha-usaha pencegahan dan penanganan yang lebih efektif.
Penyakit Alzheimer

22 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Penyakit Alzheimer (Alzheimers disease) adalah deteriorasi mental atau demensia,


yang dicirikan oleh rasa bingung, kehilangan memori, dan berbagai macam gejala yang
lain. Kemunculan penyakit ini terkait dengan usia, naik dari sekitar 10% pada usia 65
hingga sekitar 35% pada usia 85. Penyakit ini progresif dengan pasien yang semakin tidak
mampu berfungsi dan akhirnya harus dibantu berpakaian, mandi, dan disuapin oleh orang
lain.
Ada pula perubahan kepribadian yang hampir

Sumber : www.detikindonesia.com

selalu menjadi buruk. Pasien sering kali kehilangan


kemampuan untuk mengenali orang-orang, termasuk

keluarga dekatnya sendiri, dan mungkin memperlakukan


mereka dengan rasa curiga dan sikap yang galak.

Gambar
4.1 ilustrasi penderita
Penyakit Alzheimer meyebabkan kematian
neuronalzheimer

neuron pada berbagai area otak, termasuk hipokampus dan


stock-illustrationkorteks serebral. Akibatnya, seringkali ada Sumber:
penyusutan

24902187-thinking-brain-concept

masif dari jaringan otak. Namun sejauh ini tidak ada


penyembuh untuk penyakit itu.
Penyakit Parkinson

Suatu gangguan motorik, penyakit parkinson


(parkinsons disease) dicirikan dalam menginisiasi
Gambar 4.2 ilustrasi gerakan-gerakan, pergerakan yang lembut dan
penderita
kekuatan tubuh. Para pasien seringkali mengalami
parkinsonSumber:
tremor otot, keseimbangan yang buruk, postur yang
jakartakita.com

membungkuk dan jalan yaang tertatih-tatih. Otot-otot


wajahnya

menjadi

kaku,

sehingga

menyebabkan

mereka sulit mengubahubah ekspresinya.


Gejala-gejala penyakit parkinson diakibatkan oleh kematian neuron-neuron pada
otak tengah yang normalnya melepaskan dopamin pada sinapsis-sinapsis di nukleus
basal.

QuizZzZzz

Sebut dan jalaskan 3 fungsi utama dari neuron ?


Sebut dan jelaskan 5 macam neurotransmitter yang telah dikenal lua

Lembar Kegiatan
Siswa
23 | S I S T E M

S A R A F, I N D E R A D A N H O R M O N

Kegiatan
1.1

Jaringan Saraf

Tujuan
Mengamati preparat histologi untuk mengetahui macammacam jaringan saraf
Alat dan Bahan
1. Preparat macam-macam jaringan saraf
2. Mikroskop
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil preparat yang telah disediakan
3. Ambil mikroskop dengan hati-hati
4. Letakkan preparat dibawah mikroskop, atur pembesaran
dimulai dari pembesaran terendah
5. Amati preparat kemudian dokumentasikan gambar
preparatnya
6. Setelah selesai, simpan alat bahan kembali ke
tempannya
Pertanyaan
1. Apa saja kemampuan jaringan saraf yang mendukung
sistem saraf?
2. Coba anda gambar kembali skema suatu neuron,
lengkapi dengan keterangan bagian-bagiannya!
3. Coba anda jelaskan secara singkat beberapa istilah di
bawah ini:
a. Serabut lemak
b. Akhuran saraf afferent sensoris
c. Synapsis axo-dendrito somatic

B. SISTEM INDERA
24 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Bagan Konsep

Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam reseptor untuk mengetahui


rangsangan-rangsangan dari luar atau disebut juga eksteroseptor. Eksteroseptor ada lima
macam yaitu mata, telinga, kulit, lidah dan hidung.
1. Mata

25 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Gambar 4.3 Mata dan bagian-bagiannya


Sumber: opensource.telkomspeedy.com

Mata adalah organ indera yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut
fotoreseptor. Mata tersusun atas berbagai lapisan yaitu lapisan luar

(sclera), lapisan

tengah (koroid), dan lapisan terdalam (retina). lapisan luar atau sklera dibangun oleh
jaringan ikat fibrosa dan mempunyai fungsi sebagai pelindung.
Sklera bagian depan yang berubah menjadi transparan disebut kornea. Permukaan
luar kornea dilapisi oleh lapisan tipis transparan dan banyak mengandung pembuluh
darah. Lapisan ini disebut konjungtiva. Lapisan tengah disebut lapisan koroid. Koroid
dibangun oleh jaringan ikat yang mempunyai banyak pembuluh darah dan sejumlah selsel pigmen. Di bagian luar mata, koroid memisahkan diri dari sklera membentuk iris. Pada
manusia, iris mempunyai pigmen. Lapisan terdalam disebut retina, yang merupakan
lapisan saraf yang tipis, sensitif terhadap cahaya, dan berisi epitel sensorik.
Saraf mata berasal dari retina. Bayangan dari suatu benda yang kita lihat akan
terbentuk pada retina. Di belakang iris terdapat sebuah lensa cembung yang dikat oleh
otot lensa. Lensa membagi mata menjadi dua buah rongga, yaitu ruangan antara kornea
dengan lensa (rongga muka) dan ruangan di belakang lensa (rongga belakang). Kedua
rongga tersebut diisi cairan kental. Rongga belakang berisi vitreous humour yang
transparan dan seperti jeli, sedangkan rongga muka berisi aqueous humour.
Sebelum cahaya pada lapisan reseptor, cahaya terlebih dahulu harus menembus
melewati kornea, aqueous humour, lensa, vitreous humour, dan lapisan retina. Reseptor
mata terdiri dari sel kerucut dan sel batang. Sel batang mengandung pigmen yang peka
terhadap cahaya yang disebut rodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa antara vitamin A
dengan protein tertentu. Jika terkena sinar terang, rodopsin terurai dan akan terbentuk
kembali dalam keadaan gelap. Proses pembentukan rodopsin memerlukan waktu yang
disebut waktu adaptasi rodopsin. Dalam waktu adaptasi, mata kurang dapat melihat. Sel
kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin. Ada tiga macam
sel kerucut yang masing-masing peka terhadap rangsang warna tertentu, yaitu merah,
biru, dan hijau. Dari kombinasi ketiga warna ini kita dapat menerima spektrum warna
ungu sampai merah. Kerusakan sel kerucut menyebabkan buta warna merah, biru, atau
kuning.
26 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Mata

memiliki

suatu

kemampuan

yang

disebut daya akomodasi. Daya akomodasi ini


terjadi karena kecembungan lensa mata yang
Sumber : pandangan
dapat berubah-ubah, dapat membuat

menjadi

fokus

atau

opensource.telkomspeedy.com

sebaliknya.

Perubahan

kecembungan tersebut terjadi karena kontraksi


dan relaksasi otot-otot ligamen (badan siliaris)
yang melekat pada bola mata kita.

Gambar 4.4:
a. Akomodasi melihat benda jauh
b. Akomodasi melihat benda dekat

Apabila mata melihat benda yang dekat, maka otot siliaris berkontaksi. Lensa
menjadi menebal untuk menangkap cahaya sehingga objek yang dekat dapat difokuskan
pada retina. akan tetapi, saat melihat jauh, otot siliaris berelaksasi. Lensa mejadi memipih
dan objek difokuskan pada retina.
KENAPA YAA ??
Mengapa saat kita dari tempat terang lalu memasuki daerah yang
gelap kita tidak bisa melihat ?
Dalam mata kita ada reseptor yang berfungsi untuk menyerap cahaya yaitu sel
batang yang memiliki suatu pigmen yang disebut rodopsin. Setiap molekul
rodopsin terdiri atas bagian protein (opsin) dan bagian nonprotein yang
merupakan derivat dari vitamin A yang dikenal sebagai renital. Retinal dibuat di
dalam mata dengan mengoksidasi vitamin A. Kekurangan vitamin A
mengakibatkan hemeralopi (buta senja), yaitu tidak mampu melihat dalam gelap.
Pembentukan kembali rodopsin tersebut terjadi dalam keadaan gelap. Maka dari
itu pada saat kita dari tempat yang terang memasuki daerah yang gelap, sesaat
kita tidak dapat melihat dikarenakan pada saat tersebut sedang terjadi
pembentukan rhodopsin.

Kelainan pada mata yaitu hipermetrophi, miopi, presbiophi, astigmatisme, katarak,

glaukoma, dan trakoma.


Tabel 1.4 jenis kelainan mata, penyebab dan alat bantunya.
Jenis kelainan
Hipermetrophi
(rabun jauh)

Miopi (rabun
dekat)

Penyebab
Ditolong dengan
Bayangan benda jatuh Lensa cembung
di

belakang

retina

karena

bola

mata

terlalu

pendek

atau

bola mata terlalu pipih.


Bayangan benda jatuh Lensa cekung
di depan retina karena
27 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

bola
Presbiophi

mata

terlalu

panjang (cembung).
Daya
akomodasi Kacamata
berubah-ubah
titik

proksimum

remotum
Astigmatisme

karena rangkap

berlensa
(positif

dan

dan negatif)

penglihatan

berubah-ubah.
Kecembungan

kornea Lensa silinder

tidak merata sehingga


bayangan
Katarak

menjadi

tidak terfokus (kabur).


Lensa mata buram, Operasi
tidak

elastis

pengapuran
daya
Glaukoma

akibat
sehingga

akomodasi

berkurang.
Adanya
penambahan Obat-obatan,

operasi

tekanan dalam mata, dengan menggunakan


karena
bilik

cairan
anterior

(aqueous

dalam laser.
mata

humour)

belum

sempat

disalurkan

keluar

sehingga

tegangan

yang

ditimbulkan

dapat

menyebabkan

tekanan

pada

saraf

optik, lama kelamaan


akan

menyebabkan

hilangnya
Trakoma

daya

penglihatan.
Penyakit yang terjadi
karena

peradangan

konjungtiva

yang

dixebabkan oleh infeksi


virus.

28 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

POINT

KUNCI

Proses Melihat :
Sumbe
r
cahaya

Kornea

aqueo
us
humou

lensa

Vitreous
humour

Retin
a

Lembar Kegiatan
Siswa

Kegiatan
2.1

Bintik Buta

29 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Tujuan
Mengetahui adanya bintik buta pada mata
Alat dan Bahan
1. Kertas manila berwarna putih
2. Penggaris kayu 1 meter
3. Spidol/pulpen
Cara Kerja
1. Sediakan kertas manila berukuran lebar 3 cm dan
panjang 14 cm.
2. Buatlah tanda silang (x) dan tanda (y) pada kertas
tersebut dengan jarak antara (x) dan (y) 10 cm (lihat
gambar di bawah ini).
3. Peganglah kertas dengan tangan kiri sejauh 50 cm di
depan mata, tanda (y) dipasang di sebelah dalam.
3

4. Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda (y) dan


tutup mata kanan.
5. Dengan mata kiri tetap terpusat pada tanda (y),
dekatkanlah kertas perlahan-lahan hingga tanda
silang (x) hilang dan kemudian tampak kembali.
6. Ukurlah dan catatlah dalam tabel pada jarak berapa
tanda silang (x) hilang dan pada jarak berapa tanda
silang (x) tampak lagi.
7. Baliklah letak tanda (y) dan ulangi prosedur di atas
dengan mata kanan juga sebanyak 3 kali.

2. Telinga
Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan. Mendengar adalah
kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang kita sebut suara. Dalam
keadaan biasa, getaran mencapai indera pendengar, yaitu telinga melalui udara.

30 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Gambar 4.5 Telinga dan bagianSumber: opensource.telkomspeedy.com


bagiannya

Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga
dalam. Telinga bagian luar yang terdiri atas daun telinga dan liang telinga berfungsi
membantu mengonsentrasikan gelombang suara. Rongga telinga tengah terisi oleh
udara, sedangkan rongga telinga dalam terisi oleh cairan limfa. Bagian-bagian penyusun
telinga dan fungsinya dapat dilihat pada tabel.
Tabel 1.5 bagian-bagian telinga dan fungsinya.
Bagian penyusun telinga
Telinga luar

Fungsi

a. Daun telinga
Membantu
mengonsentrasikan
b. Saluran
auditori
gelombang suara (vibrasi).
(liang)
Telinga tengah
a. Membran

timpani

(selaput gendang)
b. Tulang
martil
(os
maleus)
Tulang landasan (os
inkus)
Tulang sanggurdi (os

a. Meneruskan vibrasi ke osikula


b. Meneruskan
vibrasi
atau
getaran ke jendela oval
c. Menyeimbangkan

tekanan

udara antara telinga tengah


dan lingkungan

stapes)
c. Pembuluh
Eustachius
Telinga dalam
a. Jendela oval

a. Penghubung

b. Jendela melingkar
c. Koklea (rumah siput)
d. Saluran semisirkuler

telinga

tengah

dengan telinga dalam


b. Sebagai reseptor suara
c. Sebagai
reseptor
untuk
gerakan kepala
d. Sebagai reseptor gravitasi

dan utrikulus
e. Membran basiller
f. Organ korti
g. Membran tektorial

e. Meneruskan vibrasi
f. Tempat
terdapatnya
reseptor

suara

sel

berbentuk

31 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

rambut
g. Meneruskan vibrasi ke organ
korti

Transmisi gelombang suara melewati saluran pendengaran, membran timpani,


osikula, koklea, organ korti, saraf auditori dan otak. Gelombang suara yang masuk ke
dalam liang telinga akan memukul gendang telinga (membran timpani) sehingga
bergetar. Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga
tulang kecil, yang terdiri atas tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi
(stapes). Telinga tengah dihubungkan ke nasofaring oleh tabung Eustachius. Getaran dari
osikula yang paling dalam (dari tulang sanggurdi) ditransmisikan ke telinga dalam melalui
membran jendela oval ke koklea. Koklea merupakan suatu tabung yang kurang lebih
panjangnya 3 cm dan bergulung seperti rumah siput. Koklea berisi cairan limfa. Getaran
dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Selanjutnya,
getaran diteruskan dengan gerak berlawanan arah ke jendela bundar. Di bagian dalam
ruangan koklea terdapat organ Korti. Organ Korti berisi sel-sel rambut yang sangat peka.
Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut tersebut terletak diantara
membran basiler dan membran tektorial. Getaran dalam membran basiler. Hal ini
menggerakkan sel-sel rambut terhadap memran tektorial, yang berarti menstimulasinya.
Impils listrik yang timbul dalam sel ini kemudian diteruskan oleh saraf auditori ke otak.
Dengan demikian kita dapat mendengarkan suara.

POINT

KUNCI
Proses Mendengar:

Sumber:
rivaldyraw.files.wordpress.com

32 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Gambar 5.1 6 alat


keseimbangan di dalam telinga.
Sumber:
opensource.telkomspeedy.com

Alat keseimbangan tubuh pada telinga terdapat pada tiga saluran setengah
lingkaran (saluran semisirkuler) dan vestibulum. Saluran semisirkuler mempunyai dasar
yang menggelembung yang disebut ampula. Ampula mengandung sel bersilia dan
berfungsi sebagai reseptor yang disebut krista. Krista terbenam dalam massa seperti
gelatin yang disebut kupula. Jika kepala menggeleng, materi gelatin ikut bergoyang dan
silia

melengkung.

Pelengkungan

ini

menimbulkan

impuls

saraf

yang

kemudian

disampaikan ke otak.
Vestibulum terdiri atas dua bagian, yaitu sakulus dan utrikulus, yang berupa kantong
dan dilapisi oleh sel-sel rambut dan silia. Utrikulus dan sakulus berisi endolimfa. Masingmasing memiliki sel reseptor di dalam dindingnya yang disebut makula. Makula terbenam
dalam massa seperti jeli yang mengandung kristal kapur, disebut otolit. Otolit dipengaruhi
oleh gravitasi. Jika kepala menggeleng, otolit ikut bergoyang dan silia melengkung.
Pelengkungan ini menyebabkan terjadinya impuls saraf di serabut saraf. Impuls dari
reseptor akan diinterpretasikan di otak dan hasilnya adalah informasi tentang posisi
kepala. Kelainan pada telinga dapat dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu gangguan
perambatan suara dan ganguan saraf pendengaran.

3. Kulit

Gambar 5.2 Bagian-bagian kulit


33 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Sumber: opensource.telkomspeedy.com
Kulit manusia tersusun oleh dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis. Pada
epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan tekanan lemah. Reseptor untuk tekanan
disebut mekanoreseptor. Pada dermis terdapat tekanan reseptor untuk panas, dingin, dan
tekanan yang kuat. Masing-masing reseptor tersebut adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Korpuskula Pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.


Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan ujung saraf peraba.
Korpuskula Ruffini, merupakan ujung saraf peraba.
Ujung saraf Krause, merupakan ujung saraf peraba dingin.
Korpuskula Meissner, merupakan ujung saraf peraba.
Ujung saraf tanpa selaput, merupakan perasa nyeri.
Lempeng Merkel, merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.
Salah satu reseptor yang mudah diamati adalah korpuskula Pacini karena berukuran

besar. Reseptor ini terletak pada dermis dan di bagian organ dalam. Sebagaimana
reseptor lain, masing-masing reseptor ini dihubungkan dengan neuron sensori.
Reseptor indera yang didistribusikan ke seluruh otot rangka dan tendon
dinamakan proprioseptor. Regangan atau kontraksi otot memacu reseptor ini untuk
mengenali impuls saraf.

Lembar Kegiatan
Siswa
Kegiatan
2.2

Indra Perasa

34 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Tujuan
Mengetahui kulit tubuh yang peka terhadap rangsangan
Alat dan Bahan
1. Pesil runcing
2. Es batu dibungkus plastic
3. Air hangat
Langkah Kerja
1. Kegiatan ini dilakukan oleh dua orang, yang seorang
matanya ditutp, seorang lagi tidak.
2. Seorang yang tidak ditutup matanya menusukkan
pelan-pelan pensil runcing ke telapak tangan rekannya
pada berbagai tempat, dan menanyakan apakah
temannya merasakan sakit. Jika ya tandailah bagian
tangan yang merasa sakit.
3. Gantilah tempat penusukan di leher dan di kaki pada
berbagai tempat, dan tanyailah rekanmu apakah
merasakan sakit. Jika ya tandailah bagian yang
merasa sakit.
4. Lakukanlah
pula
percobaan
di
atas
dengan
menggunakan es batu dan air hangat.
5. Catatlah hasil kegiatanmu.
Pertanyaan
1. Menurutmu, bagian kulit manakah yang memiliki
kepekaan tinggi? Mengapa demikian?
2. Saraf apakah yang membuat kulit peka terhadap rasa
sakit?

4. Hidung

Gambar 5.3 Hidung dan bagian-bagiannya


Sumber: opensource.telkomspeedy.com

Di dalam rongga hidung terdapat epitelium olfaktori sebagai reseptor pendeteksi


bau. Daerah ini masing-masing berukuran kurang lebih 250 milimeter persegi. Udara yang
masuk ke dalam rongga hidung akan melaluinya. Sel-sel penciuman memiliki ujung
berupa rambut-rambut halus. Rambut-rambut itu dihubungkan oleh urat saraf olfaktori
35 | S I S T E M S A R A F ,POINT
INDERA DAN HORMON

KUNCI

menuju ke pusat penciuman bau di otak. Di antara sel-sel penciuman terdapat sel-sel
penunjang atau penyokong. Reseptor pembau dan pengecap saling berhubungan dan
bekerja sama. Indera pembau atau pencium menerima stimulus berupa gas, sedangkan
indera pengecap menerima stimulus berupa cairan. Hanya ada dua sel reseptor yang
dapat dibedakan dalam epitelium olfaktori, berdasarkan strukturnya. Akan tetapi,
berdasarkan fungsinya, ada tujuh macam kelompok sel-sel reseptor. Dengan gabungan
ketujuh reseptor itu, kita dapat mengenal 400 macam bau.

Proses Mencium Bau:

Sumber: farid-wuz.blogspot.com
5. Lidah

Sumber: opensource.wordpress.com

Gambar 5.4 Struktur lidah dan pembagian daerah perasanya

Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh diterima oleh reseptor kimia
(kemoreseptor). Tunas pengecap pada lidah merupakan kemoreseptor. Agar suatu zat
dapat dirasakan, zat itu harus larut dalam kelembapan mulut sehingga dapat
menstimulus kuncup rasa/tunas pengecap. Kuncup rasa sebagian besar terdapat pada
permukaan lidah. Ada juga beberapa yang ditemukan pada langit-langit lunak di belakang
mulut dan lengkung langit-langit. Kemoreseptor pada lidah dibedakan menjadi empat

36 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

macam sensasi utama, yaitu rasa manis, rasa asam, rasa asin, dan rasa pahit. Daerah
sensasi rasa manis terletak di bagian depan, rasa asin di bagian tepi, rasa asam di bagian
kedua sisi lidah dan rasa pahit di bagian tengah belakang lidah.

Apa itu pedas ??


Pedas merupakan suatu sensasi panas
dan terbakar yang diterima oleh ujung
saraf lidah yang disebut papila. Cabai
atau makanan yang menyebabkan
sensasi pedas adalah yang mengandung
suatu senyawa bernama Capsaicin.
Jadi, pedas itu bukan rasa ya, kawan ..

37 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

A si
n di
Te p i
S a m
2 S iL i
d

Ra sa

Pa d a

L id a h

P a Te B
e L id

Pa h i
t d i
te n
g a h
b e l
aka
n g
lid a
h

A sa
m d i
Ke d
u a
S is i
L id a
h

Kegiatan
2.3

Rasa

S i
n P
i

M a
n is
d i
D e
p a
n
Le ta k

Letak

M a P
an

Diman
a

Pada
lidah ?
?

So

Don'
t

Forge
t

It !!

Menguji Indra Pengecap

38 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Tujuan
Mengetahui pembagian daerah pengecap pada lidah
Alat dan Bahan
1. Larutan gula
2. Larutan garam
3. Larutan asam

4. Larutan kina
5. 4 buah kuas

Cara Kerja
1. Kegiatan ini dilakukan oleh 2 orang, siswa A dan B.
2. Bersihkan lidah siswa A dengan lap kain yang bersih,
kemudian mintalah siswa A untuk menjulurkan lidahnya.
3. Masukkan masing-masing kuas ke masing-masing larutan.
4. Kuas dari larutan gula dioleskan ke berbagai tempat di
permukaan lidah, dan tandailah bagian lidah yang
merasakan manis, catatlah pada buku.
5. Mintalah siswa A untuk berkumur setiap selesai merasakan
satu rasa.
6. Lakukan pula untuk larutan garam, asam, dan kina.
7. Lakukan percobaan yang sama pada siswa B.
Pertanyaan
1. Tuliskan bagian lidah yang peka terhadap rasa manis, asin,
asam, dan pahit!
2. Bandingkanlah hasil pengamatan pada siswa A dan B!
Apakah keduanya memiliki pembagian daerah pengecap
yang sama?

QuizZZzZZZZZ
Z

1. Di bawah kulit, setidaknya ada lima jenis sel saraf reseptor yang menerima
informasi berbeda. Sebut dan jelaskan 5 sel saraf tersebut ?
2. Gambarlah lidah dan sebutkn bagian-bagian pada lidah yang peka terhadap
rasa asin, manis, asam dan pahit ?

C. SISTEM HORMON
Bagan Konsep

39 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

40 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Gambar 5.5 Sistem hormon manusia

Hormon merupakan senyawa protein atau

senyawa steroid. Hormon berperan

mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, keseimbangan


internal, reaksi terhadap stres, serta tingkah laku. Dalam kegiatan tubuh, hormon hanya
sedikit diperlukan, akan tetapi mempunyai pengaruh yang sangat luas. Hormon
dikeluarkan sebagai respons atas rangsangan saraf secara langsung pada kelenjar yang
cocok. Contohnya sekresi adrenalin dari medula adrenal terjadi karena stimulus dari
sistem saraf simpatetik atau karena adanya substansi tertentu dalam darah, misalnya :
a. Hasil-hasil metabolisme, contohnya lepasnya insulin dari pankreas di stimulasi oleh
tingginya glukosa dalam darah.
b. Hormon lain yang disekresikan oleh lobus anterior kelenjar pituitari.
Kelenjar endokrin pada tubuh manusia antara lain hipofisis, epifisis, tiroid,
paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium, dan testis serta kelenjar pencernaan.

1. Kelenjar Hipofisis

Sumber: www.biologimu.com

Gambar 6.1 Kelenjar hipofisis

Kelenjar hipofisis terdapat pada lekukan tulang selatursika di bagian tengah tulang
baji. Kelenjar ini terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior (depan), intermediet (tengah),
dan posterior (belakang). Lobus intermediet terdapat dalam kelenjar pituitari bayi,
sedangkan pada orang dewasa hanya merupakan sisa saja. Hipofisis memegang peranan
penting dalam koordinasi kimia tubuh sehingga disebut master of glands.
41 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Tabel 1.6 Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Anterior dan Prinsip Kerjanya
Hormon
Hormon somatotrof (GH)

Prinsip Kerja
Pertumbuhan
sel
tubuh

anbolisme protein
Hormon perangsang tiroid Mengontrol sekresi
(TSH)
Hormon

hormon

kelenjar tiroid
Mengontrol
sekresi

adrenokortikotropik
(ACTH)
Follicel stimulating

oleh

beberapa

hormon oleh korteks adrenal


a. Pada

hormone (FSH)

dan

wanita,

merangsang

perkembangan

folikel

pada

ovarium dan sekresi estrogen


b. Pada pria, menstimulasi testis
Luteinizing hormone (LH)

untuk menghasilkan sperma


a. Pada
wanita
bersama
estrogen menstimulasi ovulasi
dan

pembentukan

progesteron

oleh

korpus

luteum pada ovarium.


b. Pada pria, menstimulasi selsel

interstitial

untuk

pada

testis

berkembang

dan

menghasilkan testosteron
Bersama dengan hormon lain

Prolaktin

membantu
memelihara

kelahiran
sekresi

susu

dan
oleh

kelenjar susu
Tabel 1.7 Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Posterior dan Prinsip Kerjanya
Hormon
Oksitosin

Prinsip Kerja
Menstimulasi kontraksi sel

polos

pada rahim wanita hamil selama


melahirkan
Menstimulasi

kontraksi

sel-sel

kontraktil dari kelenjar susu agar


Hormon antidiuretik
(ADH) atau Vasopresin

mengeluarkan air susu


Menurunkan
volume
meningkatkan

urin

tekanan

dan
darah

42 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

dengan

cara

menyempitkan

pembuluh darah
Kelenjar hipofisis bagian tengah hanya menghasilkan melanocyte stimulating
hormone (MSH). MSH memengaruhi warna kulit individu.

Pojok
Kasus
Kenapa banyak
minum kopi membuat kita
sering buang air kecil ?

Karena, kopi mempunyai sifat deuretik


sebagaimana teh juga mempunyai sifat ini.
Minum kopi terlalu banyak akan menyebabkan
orang buang air kecil lebih sering.

2. Kelenjar Epifisis
Kelenjar epifisis terdapat di otak bagian atas. Hingga saat ini belum dapat diketahui
dengan pasti hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya.
3. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat
dileher bagian depan di sebelah bawah jakun dan
terdiri atas dua lobus.
Gambar 6.2 Kelenjar Tiroid

Tabel Sumber:
1.8 Hormon
yang Dihasilkan Kelenjar Tiroid
www.biologimu.com
Hormon
Tiroksin

Prinsip Kerja
Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan sistem

Triodotironini

saraf.
Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan sistem

Kalsitonin

saraf
Menurunkan
darah

kadar

dengan

cara

kalsium

dalam

mempercepat

absorpsi kalsium oleh tulang.

4. Kelenjar Anak Gondok (glandula paratiroid)

43 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Gambar 6.3 Kelenjar Paratiroid


Sumber: www.biologimu.com

Kelenjar ini menyekresi hormon yang dinamakan parathormon (PTH). Kelenjar anak
gondok terdiri atas empat struktur kecil yang menempel di permukaan belakang kelenjar
2+
3+
tiroid. Peranan hormon ini adalah untuk metabolisme kalsium ( Ca ) dan fosfat (PO 4
).
5. Kelenjar Timus

Gambar 6.4 Kelenjar Timmus


Sumber: www.biologimu.com

Kelenjar

ini

merupakan

kelenjar

penimbunan

hormon

somatotrof

(hormon

pertumbuhan) dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.


6. Kelenjar Anak Ginjal (glandula adrenal)

Gambar 6.5 KelenjarAnak Ginjal


Sumber: www.biologimu.com

Kelenjar adrenal adalah dua struktur kecil yang terletak diatas tiap ginjal. Kelenjar
ini kaya akan persediaan darah. Bagian luar disebutu korteks adrenal dan bagian dalam
disebut medula adrenal. Bagian medula menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin).
adrenalin berpengaruh terhadap penyempitan pembuluh darah sehingga mengakibatkan
44 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

tekanan darah dan denyut jantung meningkat, serta mengubah glikogen (gula otot)
menjadi glukosa (gula darah).
Tabel 1.9 Hormon dari kelenjar anak ginjal (adrenal) dan prinsip kerjanya
Hormon
Bagian korteks adrenal :
a. Mineralokortikoid

Prinsip kerja
a. Mengontrol metabolisme ion
anorganik
b. Mengontrol

b. Glukokortikoid

metabolisme

glukosa
Bagian medula adrenal :
Kedua hormon tersebut bekerja
Adrenalin (epinefrin) dan
sama dalam hal berikut :
noradrenalin
a. Dilatasi bronkiolus
b. Vlasokonstriksi pada arteri
c. Vasodilatasi pembuluh darah
otak dan otot
d. Mengubah glikogen menjadi
glukosa dalam hati
e. Gerak peristaltik
f. Bersama insulin mengatur
kadar gula darah

7. Kelenjar Pankreas (langerhans)

Gambar 7.1 Kelenjar Pankreas


Sumber: www.biologimu.com

Pulau-pulau langerhans adalah sekelompok sel yang tersebar ke seluruh pankreas


dan kaya akan pembuluh darah. Kelenjar langerhans menghasilkan hormon insulin dan
glukagon. Insulin berfungsi mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di
hati sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Glukagon berfungsi mengubah
glikogen menjadi glukosa. Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan diabetes
melitus (kencing manis) akibat kenaikan kadar gula dalam darah.
8. Kelenjar Kelamin
Testis

merupakan

kelenjar

kelamin

laki-laki

yang

mengandung sel leydig. Sel-sel leydig menghasilkan hormon


testoteron yang berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder
45 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

pada laki-laki, misalnya suara menjadi besar, dada bertambah


bidang, tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu
(kumis, janggut, cambang). Disamping itu, testosteron juga
memengaruhi proses spermatogenesis.

Gambar 7.2 Kelenjar Kelamin (Testis)


Sumber: www.biologimu.com

Gambar 7.3 Kelenjar Kelamin


(Ovarium)
Sumber: www.biologimu.com

Ovarium adalah kelenjar kelamin wanita yang menyekresi hormon estrogen dan
progesteron. Kedua hormon ini berpengaruh terhadap pertumbuhan kelamin sekunder
pada

wanita,

misalnya

membesarnya

payudara

dan

pinggul,

serta

dimulainya

menstruasi.
9. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pada lambung menghasilkan hormon gastrin, yang berfungsi merangsang
sekresi getah lambung. Kelenjar pada usus memproduksi hormon sekretin yang berfungsi
merangsang sekresi getah pankreas dan hormon kolesistokinin yang merangsang sekresi
getah empedu.
Kelebihan dan kekurangan hormon dapat menyebabkan kelainan pada tubuh
manusia, misalyanya jika
berlebihan

(hipersekresi)

produksi hormon somatotrof


akan

menyebabkan

(growth hormone)

pertumbuhan

raksasa

terlalu

(gigantisme).

Sebaliknya, jika produksi hormon somatotrof terlalu sedikit (hiposekresi) maka akan
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan atau kekerdilan (dwarfisme).

OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA


Di dunia kedokteran dikenal adanya obat-obat tertentu
yang dapat meredakan penyakit atau rasa sakit di tubuh. Ada
pula obatyang dapat memengaruhi sistem saraf yang seringkali
menimbulkan perasaan nikmat yang disebut melayang, rasa
46 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

mengantuk atau tidur, atau bayangan yang memberi rasa


nikmat (halusinasi) yang disebut zat psikoaktif. Zat psikoaktif
dalam bidang kedokteran bermanfaat untuk mengobati penyakit
mental dan saraf.
Penyalahgunaan zat-zat psikoaktif dapat mengganggu
otak atau pikiran serta
Gambar 7.4 Dilarang merokok
tingkah laku pemakainya dan menyebabkan ketergantungan fisik (adiksi). Contoh zat
Sumber: animasiindo.com

psikoaktif yang menyebabkan ketagihan adalah heroin. Zat psikoaktif menimbulkan


kebiasaan psikologis, yaitu orang akan tergantung pada obat itu. Jika dia mengonsumsi
obat tersebu, biasanya dosis yang diperlukan makin lama makin tinggi. Hal itu karena
tubuhnya telah menjadi kebal. Selain itu, penggunaan obat psikoaktif dalam dosis yang
tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan tubuh serta dapat menimbulkan
kematian.
Zat psikoaktif dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, dan kulit, seperti:
1. Mulut, melalui merokok
2. Hidung, dengan mengisap zat dalam bentuk uap atau bubuk, misalnya kokain.
3. Kulit, dengan menyuntikkannya ke dalam otot atau vena.
Obat psikoaktif diklasifikasikan menurut cara obat itu memengaruhi pemakainnya,
yaitu stimulan, depresan, halusinogen, dan euforia.
1. Stimulan
Stimulan bersifat menstimulasi sistem saraf simpatetik melalui pusat di hipotalamus
sehingga meningkatkan kerja. Misalnya meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah,
pengecilan pupil, dan peningkatan gula darah. Jadi, stimulas i memberikan rangsangan
pada pemakainya untuk menggunakan tenaga lebih cepat. Stimulan dapat berupa kafein,
nikotin, phenmetrazin, methyl phenidat, atau amfetamin (deksedrin, metil amfetamin,
preludin, ritalin, serta kokain).
2. Depresan
Depresan berfungsi untuk mengurangi kegiatan sistem saraf sehingga menurunkan
aktivitas pemakainya. Depresan pada umumnya membuat pusat susunan saraf menjadi
pasif. Depresan terkenal dengan sebutan obat penenang (obat tidur). Ada 5 kategori
utama depresan yaitu sebagai berikut:
a. Etanol (etil alkohol)
b. Barbiturat, mencakup obat-obatan flu seperti sekonal, membutal, dan amital.
c. Obat penenang, yang paling banyak dipakai adalah diazepam (valium).
47 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

d. Opiat, mencakup opium, morfin, kodein, dan metadon.


e. Anastetik, mencakup kloroform, eter, dan sejumlah hidrokarbon lain yang mudah
menguap dan biasa digunakan sebagai pelarut, misalnya benzen, toluena, dan
karbon tetraklorida.
3. Halusinogen
Dalam dosis sedang, halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi
penglihatan dan pendengaran subjek dan juga peningkatan respons emosional. Dengan
dosis yang lebih tinggi, dapatterjadi halusinasi yang sebenarnya, yakni si subjek melihat
atau mendengar benda-benda yang tidak ada sama sekali atau melihat benda-benda
tampak seperti bergoyang hidup.
Halusinogen meliputi LSD, STP (mirip amfetamin), DMT, mesakolin (dari pohon
kaktus peyote), psilosibin (dari jenis jamur), dan PCP (fenseklidin) suatu obat bius hewan.

BAHAYA MINUMAN BERALKOHOL


Alkohol berefek menekan aktivitas susunan saraf pusat. Dalam jumlah sedikit akan
memengaruhi pusat pengendalian diri di otak dan berfungsi seperti perangsang
(stimulan) susunan saraf. Karena penekanan pusat pengendalian diri tersebut, rasa malu
akan berkurang. Peminum akan lebih berani berbicara dan lebih leluasa berkomunikasi
dengan orang lain, peminum juga tidak akan merasa cemas.
Meminum minuman keras dalam jumlah banyak mengakibatkan peminum akan
jalan sempoyongan, berbicara menjadi tidak jelas, daya ingat dan kemampuan menilai
sesuatu terganggu untuk sementara waktu. Dalam jumlah lebih banyak lagi dapat
menimbulkan koma bahkan kematian. Pada intoksikasi/keracunan (lebih dikenal dengan
istilah mabuk), terlihat gejala yaitu pembicaraan cadel, banyak bicara, koordinasi, motor
terganggu (jalan sempoyongan), bola mata bergerak-gerak ke samping (nistagmus), mata
merah, terjadi perubahan perasaan, mudah marah, dan tersinggung. Kadar alkohol dalam
darah 450 mg/100 mL darah atau dalam urine 600 mg/100 mL urine dapat menyebabkan
kematian.

48 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Kegiatan
3

49 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

Sistem Hormon
Jelaskan mengapa kelenjar hipofisis disebut master of glands ?

Bagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan 7 hormon. Sebut dan jelaskan ke 7 hormon tersebut ?

QuiccZz
Z

Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan macam-macam kelenjar
endokrin dan letaknya dalam tubuh
2. Siswa dapat menentukan berbagai macam hormone yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin
3. Siswa dapat menjeaskan fungsi dari berbagai macam
hormone yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
Langkah Kerja
1. Diskusikan dengan teman kelompokmu tentang sistem
endokrin pada manusia
2. Diskusikan jawaban pertanyaan bahan diskusi, serta
rumusan kesimpulannya
3. Tanyakan pada siswa kelompok lain atau pada guru jika
ada hal-hal yang belum dipahami dengan baik
Bahan Diskusi
1. Mengapa kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu
2. Jelaskan macam-macam kelenjar endokrin berdasarkan
aktivitasnya
3. Tuliskan berbagai macam hormone yang dihasilkan
kelenjar hipofisis
4. Jelaskan fungsi dari masing-masing hormone yang
dihasilkan kelenjar hipofisis
5. Jelaskan perbedaan antara hormone insulin dengan
hormone adrenalin

SOAL LATIHAN
I.

Pilihan Ganda

1. Sistem organ yang meregulasi atau mengatur


sistem sistem organ tubuh yang lain merupakan
pengertian dari....
50 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

a.Sistem saraf
b.
Sistem regulasi
c.Sistem hormon
d.
Simpul saraf
e.Sistem saraf campuran
2. Bagian fungsional terkecil penyusun sistem saraf
pada manusia adalah....
a. Dendrit
b. Akson
c. Neuron
d. Selubung mielin
e. Nodus renvier
3. Yang termasuk kedalam susunan saraf pusat

adalah ...
a. Sistem saraf simpatik
b. Sistem saraf parasimpatik
c. Sumsum tulang belakang
d. Otak dan sumsum tulang belakang
e. Otak
4. Neuron yang berfungsi menghantarkan impuls
saraf dari alat indera menuju ke otak atau
sumsum tulang belakang adalah:
a.Neuron bipolar
b.
Neuron sensorik
c.Neuron motorik
d.
Neuron konektor
e.Neuron unipolar
5. Sel saraf yang sifatnya membawa rangsang dari
pusat saraf menuju alat-alat panca indra disebut
.
a. neuron
b. motorik
c. sensorik
d. ganglion
e. sensibel
6. Saraf parasimpatetik berpengaruh terhadap
aktivitas beberapa organ tubuh, kecuali .
a. kontraksi pembuluh darah
b. pengecilan pupil
c. peningkatan sekresi kelenjar saliva
d. pengecilan bronkus
e. kontraksi dinding usus
7. Urutan jalan rangsangan pada busur refleks
mengikut pola .

a. reseptor serabut saraf sensorik saraf


tulang belakang serabut saraf motorik
efektor
b. reseptor serabut saraf motorik saraf
tulang belakang serabut saraf sensorik
efektor
c. reseptor saraf tulang belakang serabut
saraf sensorik serabut saraf motorik
efektor
d. reseptor serabut saraf sensorik otak
serabut saraf motorik efektor
e. reseptor serabut saraf sensorik- serabut
saraf motorik konektor efektor
8. Seorang petinju terkena pukulan lurus pada
rahang bawah sehingga jatuh tersungkur dan
tidak segera bangun.Hal ini dapat di duga petinju
tersebut mengalami gangguan pada. . .
a. otak besar
b. otak kecil
c. otak tengah
d. otak depan
e. medulla oblongata

9. Perhatikan gambar dibawah ini!

Lidah manusia beserta bagian-bagiannya. Bagian


yang bernomor 1,2, dan 3 dapat merasakan ..
a.Manis, asin, dan asam
b.
Manis,asin, dan pahit
c.Manis, asam, dan pahit
d.
Asam, manis, dan pahit
e.Pahit, asam, dan manis
10. Apabila kita mencium masakan yang sedap, air
liur terangsang mau keluar. Hal ini menunjukkan
adanya hubungan antara indera .
a.Perasa dan pengecap

51 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

b.
Perasa dan peraba
c.Pembau dan perasa
d.
Pembau dan pengecap
e.Pengelihat dan pembau
11. Fungsi pupil pada mata adalah
a.Melindungi retina
b.
Mengatur cahaya yang masuk
c.Memfokuskan bayangan benda
d.
Tempat jatuhnya bayangan
e.Memberi warna mata
12. Bila seseorang datang dari tempat terang menuju
ke tempat yang gelap, maka untuk sementara
penglihatannya menjadi kurang jelas karena .
a. akomodasi lensa mata agak lambat
b. pupil mata masih dalam keadaan melebar
c. sel konus tidak dapat menerima rangsang
d. pembentukan kembali rodopsin memerlukan
waktu
e. saraf mata terlambat menerima rangsang
13. Yang merupakan urutan jalannya cahaya yang
benar adalah....
a. Cahaya Kornea - Aqueous humor Pupil
Retina - Vitreous humor Lensa - Saraf
optikus
b. Cahaya - Kornea - Aqueous humor Pupil
Lensa - Vitreous humor Retina - Saraf
optikus
c. Cahaya Kornea - Aqueous humor Pupil
Retina - Vitreous humor - Saraf optikus
d. Cahaya Pupil - Aqueous humor Kornea
Retina - Vitreous humor Lensa - Saraf
optikus
e. Cahaya Pupil - Aqueous humor Kornea
Retina - Vitreous humor - Lensa
14. Gangguan pada indra berikut tidak diturunkan
kepada keturunannya, kecuali....
a. Xeroftalmia
b. Katarak
c. Astigmatisme
d. Rabun senja
e. Buta warna
15. Berikut adalah beberapa jenis hormon yang
dihasilkan oleh manusia :
1) Adrenalin
2) Insulin
3) Estrogen
4) Tiroksin

5) Progesteron
6) Testosteron
7) Prolaktin
8) Gastrin
Hormon-hormon yang berperan dalam kegiatan
reproduksi adalah .
a. 1, 3, 4
b. 2, 5, 7
c. 3, 6, 8
d. 4, 6, 8
e. 3, 5, 6
16. Kelenjar endokrin ikut menentukan ciri-ciri
fungsional organisme terutama yang menyangkut
fungsi berikut, kecuali..
a. nutrisi
b. respirasi
c. ekskresi
d. regulasi
e. iritabilitas
17. Jika orang sedang marah, jantungnya
berdebardebar, pernapasan lebih cepat, dan
gerakan-gerakannya serba cepat. Hal tersebut
disebabkan pengaruh hormon..
a. insulin
b. sekretin
c. adrenalin
d. tiroksin
e. asetilkolin
18. Remaja yang mengalami perkembangan seksual
sekunder mempunyai ciri tumbuhnya kumis pada
pria dan permukaan kulit yang halus pada
wanita. Hal ini dipengaruhi oleh hormon .
a.
b.
c.
d.
e.

adrenotropin
prolaktin
somatotropin
tirotropin
gonadotropin

19. Salah satu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar

hipofisis bagian anterior adalah ...


a. Tiroksin
b. Oksitosin
c. Prolaktin
d. Somatotrof
e. Vasopresin

52 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

20. Kebiasaan salah yang sering dilakukan oleh para


pelajar yaitu minum obat pencegah rasa kantuk
sehingga dapat belajar semalaman untuk
mengahadapi ujian. Obat tersebut temasuk
golongan .
a. Valium
b. Amfetamin
c. Narkotika
d. Alkohol
e. Barbitura

2. Sebutkan penyakit yang berhubungan dengan


saraf!
3. Bagaimana hubungan antara saraf pusat
dengan saraf tepi?
4. Apakah yang dihasilkan oleh:
a. kelenjar tiroid
b. kelenjar usus
c. kelenjar anak ginjal

II.

Uraian
d. kelenjar pulau-pulau Langerhans
1. Bagaimana
tanggapan?

cara

impuls

memperoleh
5.

Sebutkan dengan contoh bahwa indra


penerima rasa sakit (nyeri) berperan sebagai
pengaman tubuh!

53 | S I S T E M S A R A F , I N D E R A D A N H O R M O N

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2008. Biologi. Edisi ke-8. Terj. dari:Biology. 8th
ed. oleh
Wulandari, Damaring Tyas. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Pratiwi, D.A., dkk. 2006. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Setiadi. 2007. Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai