Oleh :
Kelompok 5
Latar Belakang
Menopause dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid, dan sering
dianggap menjadi hal yang menakutkan dalam kehidupan wanita. Sebagian besar
wanita mulai mengalami gejala menopause pada usai 40-an dan puncaknya tercapai
pada usia 50 tahun. Kebanyakan mengalami gejala kurang dari 5 tahun dan sekitar
25% lebih dari 5 tahun. Namun bila diambil rata-ratanya, umumnya seorang wanita
akan mengalami menopause sekitar usia 45-50 tahun (Rostiana 2009).
1.2
Tujuan
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang menopause, diharapkan Ny. L
mampu memahami pengertian dan pemahaman tentang menopause termasuk gejala
yang menyertai serta bagaimana cara menghadapi menopause.
BAB II
PENGKAJIAN
2.1
Identitas
Nama
:T
Umur
: 44 tahun
Agama
: Islam
: SMA
Pekerjaan
Identitas
Nama
:A
Umur
: 45 tahun
: Islam
: SMA
Pekerjaan
Identitas
Nama
:RT
Umur
: 50 tahun
: Islam
2.2
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pokok Bahasan
: Menopause
Hari/Tanggal
Jam
Tempat
Waktu
: 90 menit
Sasaran
Penyuluh
: Kelompok 5
D. Metode
Ceramah dan diskusi
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
N
o.
1.
Waktu
5 menit
Kegiatan
Penyuluh
Pembukaan :
1. Memberikan
salam
2. Menjelaskan
tujuan
Klien
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
3. memperhatikan
penyuluhan
3. Menyebutkan
materi/pokok
bahasan
yang
akan
2.
15 menit
disampaikan
Pelaksanaan :
1. menjelaskan
materi
Menyimak
memperhatikan
penyuluhan
secara berurutan
dan teratur.
Materi :
-
pengertian
pramenopause
dan menopause
tanda dan gejala
menopause
perubahan yang
terjadi pada saat
menopause
cara
mengatasi
menopause
3.
5 menit
Evaluasi :
1. memberikan
kesempatan pada
sasaran
untuk
bertanya.
2. Memberikan
kesempatan
kepada
sasaran
untuk
menjelaskan
kembali
secara
dan
singkat
4.
tentang
menopause.
Penutup :
5 menit
Menyimpulkan materi
Menjawab salam
Mengucapkan salam.
G. Pengorganisasian
Pembicara
Klien
H. Struktur Ruangan
Keterangan :
: Penyaji
: Klien
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menopause dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid. Sebagian
besar wanita mulai mengalami gejala menopause pada usai 40-an dan puncaknya
tercapai pada usia 50 tahun. Akibat perubahan dari haid menjadi tidak haid lagi,
otomatis terjadi perubahan organ reproduksi wanita. Tidak heran apabila kemudian
muncul berbagai keluhan fisik, baik yang berhubungan dengan organ reproduksinya
maupun organ tubuh pada umumnya. Tidak hanya itu, perubahan ini seringkali
memengaruhi keadaan psikis seorang wanita oleh karena itu wanita usia 40-an
sebaiknya memahami apa itu menopause agar dapat mempersiapkan diri ketikatandatanda menopause sudah mulai muncul.
5.2 Saran
Penyuluhan tentang menopause sebaiknya sering dilakukan oleh tenaga
kesehatan kepada wanita usia 40 tahunan keatas, agar para wanita siap secara fisik dan
psikis ketika akan menghadapi masa menopause.
DAFTAR PUSTAKA
Glasier, A dan Gebbie, A. (2006). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (edisi 4).
Jakarta :ECG.
Kasdu. (2004). Kiat sehat & bahagia di usia menopause. Jakarta: Gramedia.
Rostiana, Triana. (2009). Kecemasan pada wanita yang menghadapi menopause (Skripsi).
Depok : Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma.
Takesihaeng, J. (2000). Hidup sehat bagi wanita. Jakarta: Gramedia.
Drajat, Z. (2000). Menghadapi Masa Menopause, Mendekati Usia Tua. Jakarta: Bulan
Bintang.
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
MENOPAUSE
A Pengertian Menopause
Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir
(Marmi,2013). Menopause merupakan berhentinya masa kesuburan dan masa
reproduksi wanita yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus
bulanan seiring bertambahnya usia dan penurunan hormon. Menopause dalam bahasa
biologis merupakan akhir dari siklus kehidupan menstruasi wanita yang terjadi diusia
pertengahan empat puluh tahun ke atas. Diagnosis dibuat setelah terdapat amenorhea
sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid didahului oleh siklus haid yang
lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang. Umur waktu terjadinya menopause
dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola hidup. Terjadinya menopasue
ada hubungannya dengan menarche. Makin dini menarche terjadi makin lambat
menopasue timbul sehingga masa reprosuksi menjadi semakin panjang (Marmi,
2013).
Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah
seksual pun semakin menurun secara alami dari hormon esterogen dan progesteron.
Hormon estrogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat indung telur
mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi dan mengembangkan payudara wanita
serta rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat
kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis (emosional). Hormon progesteron
bertugas mengawasi menstruasi dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur
yang telah dibuahi.
Menopause alamiah menyebabkan beberapa perubahan fisik yang dapat
mempengaruhi fungsi seksual seorang wanita. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya
kadar esterogen dan progesterone. Namun demikian, dibandingkan dengan
menopause yang almiah, menopause yang artificial karena operasi dan radiasi
umumnya menimbulkan keluhan yang lebih banyak.
B Tahap-Tahap Menopause
1
Pra Menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Gejalagejala yang timbul pada fase pra menopause antara lain siklus haid yang tidak
teratur, perdarahan haid yang memanjang, jumlah darah yang banyak, serta
nyeri haid.
Peri Menopause
Sulit tidur
Kerapuhan tulang
Ingatan menurun
1) Perubahan psikis
Perubahan psikis pada masa menopause sangat bergantung pada masing-masing
individu. Pengetahuan yang cukup akan membantu seorang wanita memahami dan
mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik, perubahan yang
terjadi berupa (Marmi,2013):
a
Rasa khawatir: perasaan merasa tua, tidak menarik lagi, takut tidak bisa
memenuhi kebutuhan seksual suami.
2) Perubahan fisik
a. Sakit kepala
b. Rambut menjadi tipis
c. Payudara dan puting menjadi kecil dan rata (tipis)
d. Kulit menjadi kendor
e. Kulit menjadi kering dan keriput
f. Kulit menjadi mudah terbakar sinar matahari
g. Timbul pigmentasi pada kulit
h. Payudara mulai lembek
i. Vagina menjadi kering
j. Epitel vagina menipis
k. Dyspareunia
l. Perasaan panas dan berkeringat pada malam hari (hot fluse)
Konsumsi susu, namun jika anda tidak menyukai susu dapat diganti dengan
mengkonsumsi tahu, tempe atau sayur, tentunya dengan dosis yang lebih rendah.
Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram tahu yang mengandung fitoestrogen,
cukup untuk sehari.
Dalam memasak jenis sayuran apapun jangan terlalu lama karena vitamin yang
terdapat dalam sayuran akan larut dalam air bila dimasak terlalu lama.
Cobalah mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun atau mentega rendah
kalori untuk memasak makanan anda baik dalam menumis atau hanya
menggoreng biasa, agar tidak terlalu banyak minyak yang masuk ke dalam tubuh.
Oleh
Kelompok 5
Stase Keperawatan Maternitas