DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I KONSEP KURIKULUM
BAB II PENGEMBANGAN KURIKULUM
BAB III KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
BAB IV MATEMATIKA SEKOLAH
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
KONSEP KURIKULUM
A. Konsep Kurikulum
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik
pendidikan serta bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang
dianutnya. Menurut pandangan lama, sejak zaman Yunanni Kuno, kurikulum
merupakan kumpulan mata pelajaran-mata pelajaran yang harus disampaikan guru
atau dipelajari siswa. Lebih khusus kurikulum sering diartikan sebagai isi
pelajaran. Pendapat-pendapat yang muncul berikutnya telah beralih dari
penekanan terhadap isi menjadi lebih menekankan pada pengalaman belajar
(Sukmadinata, 2005: 4).
Pandangan lain tentang kurikulum adalah yang menyatakan bahwa
kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan oleh lembaga
pendidikan (sekolah) bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa
melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan
pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Kurikulum
bukan hanya berupa sejumlah mata pelajaran, namun meliputi segala sesuatu yang
dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti: bangunan sekolah, alat
pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan, karyawan tata usaha, gambargambar, halaman sekolah, dan lain-lain.
Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses activities,
and experiences which pupils have under the direction of school, whether
in the classroom or not.
Kendatipun pandangan tersebut diterima, namun pada umumnya guru-guru tetap
berpandangan bahwa kegiatan-kegiatan dalam kelas saja yang termasuk
kurikulum, sedangkan kegiatan di luar kelas merupakan nilai edukatif yang
diberikan oleh kurikulum itu.
Menurut Mac Donald (Sukmadinata, 2005:5), sistem persekolahan terbentuk
atas empat subsistem, yaitu mengajar, belajar, pembelajaran, dan kurikulum.
Analisis Kurikulum Matematika Sekolah
Mohammad Mukhlisin
Pendidikan Matematika UAD
Tahun
1976
Kurikulum
... a racecourse of subject matters to be
1935
mastered
... to be composed of all experiences
children have under the guidance of
Ronald C. Doll
1974
teacher
The commonly accepted definition of the
curriculum has changed from content of
courses of study and list of subjects and
courses to all experiences which are
offered to learners under the auspices or
Mauritz Johnson
1967
Beauchamp
1968
outcomes
A curriculum is a written document
Kurikulum berkenaan dengan cakupan tujuan isi dan metode yang lebih luas atau
lebih umum, sedangkan yang lebih sempit, lebih khusus menjadi tugas
pengajaran. Menurut Taba keduanya (kurikulum dan pengajaran) membentuk satu
kontinum, kurikulum terletak pada ujung tujuan umum atau tujuan jangka
panjang, sedangkan pengajaran pada ujung lainnya yaitu yang lebih khusus atau
tujuan dekat. Batas keduanya sangat relatif, bergantung pada tafsiran guru.
Dari pendapat-pendapat para ahli tentang pengertian kurikulum, selanjutnya
dikenal tiga konsep kurikulum, yakni: kurikulum sebagai substansi, kurikulum
sebagai sistem, dan kurikulum sebagai bidang studi (Sukmadinata, 2005: 27).
1. Konsep pertama, kurikulum sebagai substansi. Suatu kurikulum dipandang
sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi siswa di sekolah, atau sebagai
suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat berarti
suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan
belajar-mengaja, jadwal, dan evaluasi.
2. Konsep kedua, kurikulum sebagai sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem
kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan.
Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja
bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan
menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya
suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana
memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
3. Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi, yaitu bidang studi
kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli
pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah
mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.
Analisis Kurikulum Matematika Sekolah
Mohammad Mukhlisin
Pendidikan Matematika UAD
BAB II
PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum (curriculum development) adalah the planning of
learning opportunities intended to bring about certain desered in pupils, and
assesment of the extent to wich these changes have taken plece (Audrey Nicholls
& Howard Nichools dalam Hamalik, 2007: 96).
Rumusan ini menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum adalah
perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk
membawa siswa ke arah perubahan-perubahan tertentu yang diharapkan.
Sedangkan yang dimaksud dengan kesempatan belajar (learning opportunity)
adalah hubungan yang telah direncanakan dan terkontrol antara para siswa, guru,
bahan, peralatan, dan lingkungan tempat siswa belajar yang diinginkan diharapkan
terjadi.
Dalam pengertian di atas, sesungguhnya pengembangan kurikulum
adalah proses siklus, yang tidak pernah berakhir. Proses tersebut terdiri dari
empat unsur yakni (Hamalik, 2007: 96-97):
a. Tujuan: mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan
pertimbagngan tentang tujuan-tujuan pengajaran, baik yang berkenaan dengan
mata pelajaran (subject course) maupun kurikulum secara menyeluruh.
b. Metode dan material: menggembangkan dan mencoba menggunakan metodemetode dan material sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan tadi yang serasi
menurut pertimbangan guru.
c.
Penilaian
(assesment):
dikembangkan
itu
menilai
dalam
keberhasilan
hubungannya
pekerjaan
dengan
tujuan,
yang
dan
telah
bila
Pengembangan
kurikulum
merupakan
inti
dalam
penyelenggaraan
asas
pemanfaatan,
pengembangan,
penciptaan
ilmu
antara komponen-komponen
d. Prinsip kepraktisan/efisiensi
Kurikulum mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan
memerlukan biaya murah. Kurikulum yang terlalu menuntut keahlian-keahlian
dan peralatan yang sangat khusus serta biaya yang mahal merupakan
kurikulum yang tidak praktis dan sukar dilaksanakan.
e. Prinsip efektivitas
Walaupun
prinsip
kurikulum
itu
mudah,
sederhana,
dan
murah,
itu
selanjutnya
dikembangkan
kurikulum
menjadi
pedoman
d. Hasil kerja direvisi oleh tim atas dasar pengalaman atau hasil try out.
e. Setelah try out yang dilakukan oleh beberapa Kepsek, dan telah direvisi
sebelumnya, baru kurikulum tersebut diimplementasikan.
2. Model dari Bawah (Grass-Roats)
Langkah-langkahnya sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
Staf pengajar pada suatu sekolah menemukan suatu ide pengembangan dan
b.
c.
akan dikembangkan.
d. Melaksanakan kurikulum di sekolah
e. Mengevaluasi kurikulum yang berlaku
5. Model Terbalik Hilda Taba
Model ini dikembangkan oleh Hilda Taba atas dasar data induktif yang disebut
model terbalik karena langkah-langkahnya diawali dengan pencarian data dari
Analisis Kurikulum Matematika Sekolah
Mohammad Mukhlisin
Pendidikan Matematika UAD
kebutuhan,
merumuskan
tujuan,
menentukan
materi,
b.
c.
kualitatif.
4. Kurikulum Teknologis.
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, di bidang pendidikan
berkembang pula teknologi pendidikan. Aliran ini ada persamaannya dengan
pendidikan klasik, yaitu menekankan isi kurikulum yang tidak diarahkan pada
pemeliharaan dan pengawetan ilmu tersebut tetapi pada penguasaan kompetensi.
Suatu kompetensi yang besar diuraikan menjadi kompetensi yang lebih
sempit/khusus dan akhirnya menjadi prilaku-prilaku yang dapat diamati atau
diukur.
Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum adalah
dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak(software) dan perangkat
keras(hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal
sebagai teknologi alat(tool technology), sedangkan penerapan teknologi perangkat
lunak disebut teknologi sistem(system technologi).
Kurikulum teknologis memiliki beberapa ciri khusus, yaitu:
a. Tujuan diarahkan pada penguasaan kompetensi, yang dirumuskan dalam
bentuk perilaku.
b. Metode yang merupakan kegiatan pembelajaran sering dipandang sebagai
proses mereaksi perangsang-perangsang yang diberikan dan apabila terjadi
respon yang diharapkan maka respon tersebut diperkuat.
c. Bahan ajar atau isi kurikulum (organisasi bahan ajar) banyak diambil dari
disiplin ilmu tetapi telah diramu sedemikian rupa sehingga mendukung
penguasaan suatu kompetensi.
d. Kegiatan evaluasi dilakukan pada setiap saat, pada akhir suatu pelajaran, suatu
unit ataupun semester.
E. Tahapan Pengembangan Kurikulum
Konsep pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai:
1. Perekeyasaan (engineering), meliputi empat tahap, yakni:
a. Menentukan pondasi atau dasar-dasar yang diperlukan
untuk
mengembangkan kurikulum;
b. Konstrukei ialah mengembangkan model kurikulm yang diharapkan
berdasarkan fondasi tersebut.
c. Impelementasi, yaitu pelaksanaan kurikulum;
d. Evaluasi, yaitu menilai kurikulum secara komprehensif dan sistemik.
2. Konstruksi, yaitu proses pengembangan secara mikro, yang pada garis
besarnya melalui proses 4 kegiatan, yakni merancang tujuan, merumuskan
materi, menetapkan metode, dan merancang evaluasi. (Hamalik, 2007: 133)
Pengembangan kurikulum berlandaskan manajemen, berarti melaksanakan
kegiatan pengembangan kurikulum erdasarkan pola pikir manajemen, atau
berdasarkan proses manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen, yang
terdiri dari (Hamalik, 2007: 133-134):
Pertama, Perencanaan
kurikulum
yang
dirancang
berdasarkan
analisis
BAB III
KURIKULUM MATEMATIKA SEKOLAH DI INDONESIA
A. SEKILAS
TENTANG
PERKEMBANGAN
KURIKULUM
siswa
umumnya
belajar
tanpa
ada
kesempatan
untuk
lulusan
yang
kurang
terampil
secara
matematis
dalam
kegiatan
penyelidikan,
eksplorasi,
eksperimen,
informasi
atau
didasarkan
pada
pandangan
bahwa
kompetensi
dalam
kurikulum
Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Belajar untuk memahami dan menghayati,
Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (BSNP, 2006: 2)
Pilar-pilar pembelajaran yang dirumuskan BSNP di atas merupakan hasil
dan
menumbuhkembangkan
kerja,
juga
bagaimana
Berpusat
perkembangan,
kebutuhan,
dan
kepentingan
pada
peserta
potensi,
didik
dan
didik
memiliki
posisi
sentral
untuk
mengembangkan
Beragam
dan
terpadu.
Tanggap
terhadap
kepentingan
(stakeholders)
untuk
menjamin
relevansi
Menyeluruh
dan
keterkaitan
antara
unsur-unsur
pendidikan
formal,
Seimbang
kepentingan
dikembangkan
kepentingan
nasional
dengan
daerah
dan
kepentingan
memperhatikan
untuk
daerah.
kepentingan
membangun
antara
kehidupan
kurikulum
nasional
dan
bermasyarakat,
menguasai
konsep
matematika.
Untuk
meningkatkan
keefektifan
1.
2.
dalam
membuat
generalisasi,
menyusun
bukti,
atau
4.
5.
Memahami
konsep
matematika,
menjelaskan
keterkaitan
adalah
suatu
konsep
yang
dapat
digunakan
untuk
dalam matematika
adalah kemampuan
pengerjaan (operasi) dan prosedur yang harus dikuasai oleh siswa dengan
kecepatan dan ketepatan yang tinggi, misalnya operasi hitung, operasi
himpunan. Beberapa keterampilan ditentukan oleh seperangkat aturan atau
instruksi atau prosedur yang berurutan, yang disebut algoritma, misalnya
prosedur menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
Pada intinya tujuan pertama itu tercapai bila siswa mampu
memahami konsep-konsep matematika. Mencermati tujuan pertama dari
mata pelajaran matematika dalam hubungannya dengan objek matematika
yang menjadi perantara siswa dalam mempelajari KD-KD pada SI maka
Analisis Kurikulum Matematika Sekolah
Mohammad Mukhlisin
Pendidikan Matematika UAD
konsepnya,
memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep,
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu,
7) mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
Contoh ilustrasi hasil belajar lingkup pemahaman konsep sebagai berikut.
Ketika siswa belajar KD 2.3 Kelas VII Semester 1 yaitu Menyelesaikan
persamaan linear satu variabel, maka ia harus terampil menyelesaikan
persamaan linear satu variable (PLSV). Agar memiliki kemampuan seperti
itu maka siswa harus paham konsep PLSV dan algoritma menyelesaikan
PLSV atau memahami prinsip (dalil) kesetaraan. Bila itu terwujud maka ia
dikatakan mampu menyelesaikan PLSV. Kemampuan itu lingkupnya
adalah pemahaman konsep.
2.
Menggunakan
penalaran
pada
pola
dan
sifat,
melakukan
dikatakan
mampu
melakukan
penalaran
bila
ia
mampu
dalam
membuat
generalisasi,
menyusun
bukti,
atau
a)
b)
c)
d)
Ada berapa macam keping mata uang pada kumpulan uang logam itu?
Ada berapa buah keping uang pada kumpulan uang logam itu?
Berapa total nilai uang pada kumpulan uang logam itu?
Kelompok keping uang manakah yang nilainya paling besar? Manakah
pada
bendanya
atau
dengan
prosedur
berhitung
yang
menuntut
kemampuan
komunikasi
Setelah
mencermati
pertanyaan-pertanyaan
di
atas
dan
pemecahan masalah,
menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk,
memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat,
mengembangkan strategi pemecahan masalah,
membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah dan
menyelesaikan masalah yang tidak rutin.
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
hal
namun
tidak
membingungkan
dan
masing-masing
Memiliki
sikap
menghargai
kegunaan
matematika
dalam
(Depdiknas
dalam
Fadjar
Shadiq,
2005).
Hal
itu
diagnosa kesulitan
Memahami
pernyataan
dalam
matematika
dan
4)
rumus
jumlah
dan
selisih
sinus
dan
kosinus,
serta
6)
7)
8)
b. Program IPS
1) Memahami
pernyataan
dalam
matematika
dan
ingkarannya,
pernyataan
dalam
matematika
dan
ingkarannya,
pemecahan masalah
2) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar
dan logaritma, fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat, persamaan
dan pertidaksamaan kuadrat, program linear, matriks dan determinan,
vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret,
serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
BAB III
ANALISIS STANDAR ISI MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SEKOLAH
Dalam bab ini kita akan mempelajari tentang cara menganalisis KD dalam
hubungannya dengan tujuan mata pelajaran matematika. Kegiatan analisis ini
dilakukan
mengawali
pembuatan
silabus
dan
RPP
sebagai
persiapan
DAFTAR PUSTAKA
Dakir, H. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Danim, Sudarwan. 2003. Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Dimmock, Clive. 2000. Designing the Learning-Centered School: A CrossCultural Perspective. London: Falmer Press.
Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Hamalik, Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Hudojo,
Herman.
1979.
Pengembangan
Kurikulum
Matematika
dan
LAMPIRAN
1. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) SMP/MTs
Kelas VII, Semester 1
Standar Kompetensi
Komptensi Dasar
Bilangan
1. Memahami sifat-sifat
dan pecahan
1.2 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung
dalam pemecahan
masalah
pemecahan masalah
Aljabar
2. Memahami bentuk
unsurnya
2.2 Melakukan operasi pada bentuk aljabar
2.3 Menyelesaikan persamaan linear satu
variabel
2.4 Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu
variabel
3. Menggunakan bentuk
pertidaksamaan linear
perbandingan dalam
pemecahan masalah
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Aljabar
4. Menggunakan konsep
Geometri
5. Memahami hubungan
menentukan ukurannya
Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segi
Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga
menentukan ukurannya
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Aljabar
1. Memahami bentuk aljabar,
relasi, fungsi, dan
faktor-faktornya
1.3 Memahami relasi dan fungsi
1.4 Menentukan nilai fungsi
1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar
sederhana pada sistem koordinat Cartesius
1.6 Menentukan gradien, persamaan dan grafik
garis lurus
variabel
2.2 Membuat model matematika dari masalah
Pythagoras dalam
pemecahan masalah
siku
3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar
yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
lingkaran
4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran
4.3 Menggunakan hubungan sudut pusat,
panjang busur, luas juring dalam pemecahan
masalah
4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran
4.5 Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar
suatu segitiga
5. Memahami sifat-sifat
bagiannya, serta
menentukan ukurannya
dan limas
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume
kubus, balok, prisma dan limas
Kelas X, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Aljabar
1. Memecahkan masalah
logaritma
1.2 Melakukan manipulasi aljabar dalam
logaritma
2. Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan
Standar Kompetensi
3. Memecahkan masalah
Kompetensi Dasar
3.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dan
variabel
Kelas X, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Logika
4. Menggunakan logika
matematika dalam
pemecahan masalah
Trigonometri
5. Menggunakan
perbandingan, fungsi,
trigonometri dalam
trigonometri
pemecahan masalah
Geometri
6. Menentukan kedudukan, 6.1 Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang
jarak, dan besar sudut
yang melibatkan titik,
Kompetensi Dasar
statistika, kaidah
pencacahan, dan sifat-
pemecahan masalah
serta penafsirannya
1.3 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran data, serta
penafsirannya
1.4 Menggunakan aturan perkalian, permutasi, dan
kombinasi dalam pemecahan masalah
1.5 Menentukan ruang sampel suatu percobaan
1.6 Menentukan peluang suatu kejadian dan
penafsirannya
Trigonometri
2. Menurunkan rumus
trigonometri dan
penggunaannya
Aljabar
3. Menyusun persamaan
3.1
3.2
Kompetensi Dasar
Aljabar
4. Menggunakan aturan
sukubanyak dalam
penyelesaian masalah
sisa pembagian
4.2 Menggunakan teorema sisa dan teorema faktor
dalam pemecahan masalah
5 Menentukan komposisi
dua fungsi dan invers
suatu fungsi
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kalkulus
6. Menggunakan konsep
masalah
Kompetensi Dasar
Kalkulus
1. Menggunakan konsep
integral dalam
pemecahan masalah
integral tentu
1.2 Menghitung integral tak tentu dan integral
tentu dari fungsi aljabar dan fungsi
trigonometri yang sederhana
1.3 Menggunakan integral untuk menghitung luas
daerah di bawah kurva dan volum benda putar
Aljabar
2. Menyelesaikan masalah
program linear
dua variabel
2.2 Merancang model matematika dari masalah
program linear
2.3 Menyelesaikan model matematika dari
masalah program linear dan penafsirannya
Standar Kompetensi
3. Menggunakan konsep
Kompetensi Dasar
3.1 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks
transformasi dalam
pemecahan masalah
lain
3.2 Menentukan determinan dan invers matriks
2x2
3.3 Menggunakan determinan dan invers dalam
penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel
3.4 Menggunakan sifat-sifat dan operasi aljabar
vektor dalam pemecahan masalah
3.5 Menggunakan sifat-sifat dan operasi perkalian
skalar dua vektor dalam pemecahan masalah.
3.6 Menggunakan transformasi geometri yang
dapat dinyatakan dengan matriks dalam
pemecahan masalah
3.7 Menentukan komposisi dari beberapa
transformasi geometri beserta matriks
transformasinya
Kompetensi Dasar
Aljabar
4. Menggunakan konsep
5. Menggunakan aturan
logaritma dalam
pemecahan masalah
logaritma
5.3 Menggunakan sifat-sifat fungsi eksponen atau
logaritma dalam penyelesaian pertidaksamaan
eksponen atau logaritma sederhana
Kompetensi Dasar
statistika, kaidah
pencacahan, dan sifat-
pemecahan masalah
serta penafsirannya
1.3 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran data, serta
menafsirkannya
1.4 Menggunakan aturan perkalian, permutasi,
dan kombinasi dalam pemecahan masalah
1.5 Menentukan ruang sampel suatu percobaan
1.6 Menentukan peluang suatu kejadian dan
penafsirannya
Kompetensi Dasar
Aljabar
2. Menentukan komposisi
dua fungsi dan invers
suatu fungsi
Kalkulus
3. Menggunakan konsep
suatu titik
3.2 Menggunakan sifat limit fungsi untuk
masalah
Kompetensi Dasar
Kalkulus
1. Menggunakan konsep
integral tentu
1.2 Menghitung integral tak tentu dan integral
tentu dari fungsi aljabar sederhana
1.3 Menggunakan integral untuk menghitung
luas daerah di bawah kurva
Aljabar
2. Menyelesaikan masalah
program linear
dua variabel
2.2 Merancang model matematika dari masalah
program linear
2.3 Menyelesaikan model matematika dari
masalah program linear dan penafsirannya
3. Menggunakan matriks
Kompetensi Dasar
Aljabar
4. Menggunakan konsep
Program Bahasa
Kelas XI, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
data
pemaknaannya
1.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan
diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive
serta pemaknaannya
1.3 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak
dan ukuran penyebaran data, serta
menafsirkannya
Kompetensi Dasar
pencacahan untuk
menentukan peluang
masalah
Program Bahasa
Kelas XII, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Aljabar
1. Menyelesaikan masalah
program linear
dua variabel
1.2 Merancang model matematika dari masalah
program linear
1.3 Menyelesaikan model matematika dari
masalah program linear dan menafsirkan
solusinya
2. Menggunakan matriks
dalam pemecahan
masalah
Kompetensi Dasar
Aljabar
3 Menggunakan konsep
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
pemecahan masalah
2. Memahami sifat-sifat
ukurannya
4. Memahami peluang
4.1
kejadian sederhana
4.2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bilangan
5. Memahami sifat-sifat
penggunaannya dalam
pemecahan masalah
sederhana
penggunaannya dalam
pemecahan masalah