Anda di halaman 1dari 1

NAZTITI DIAN ERLITA PUTRI/ 13030234010/ KA 13

Daya Antibakteri Filtrat Asam Laktat dan Bakteriosin Lactobacillus


bulgaricus KS1 dalam Menghambat Pertumbuhan Klebsiella pneumoniae
Strain ATCC 700603, CT1538, dan S941.
Bakteri probiotik mempunyai efek yang sangat penting dalam
menghambat pertumbuhan bakteri patogen contohnya asam laktat dan bakteriosin.
Contoh bakteri probiotik yaitu L. bulgaricus, bakteri ini mampu menyekresikan
enzim yang dapat mengatasi intoleran terhadap laktosa, menormalkan komposisi
bakteri saluran pencernaan yang terbunuh karena konsumsi antibiotik, serta
menghasilkan agen antibakteri seperti asam laktat dan bakteriosin yang mampu
menghambat pertumbuhan bakteri patogen. K. pneumoniae merupakan bakteri
penyebab pneumonia pada manusia. Pemakaian antibiotik biasanya menyebabkan
efek samping yang membunuh bakteri baik dalam usus. Maka dari itu penelitian
ini untuk mengetahui daya anti bakteri filtrat asam laktat dan bakteriosin L
bulgaricus terhadap pertumbuhan berbagai strain K. Pneumoniae.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, pertama yaitu menguji MIC filtrat
asam laktat dan bakteriosin L. Bulgaricus terhadap pertumbuhan berbagai strain
K. Pneumoniae. Langkah pertama yaitu menyentrifugasi L.bulgaricus untuk
mendapatkan filtrat asam laktat. kemudian filtrat disterilkan lalu dipapar di bawah
sinar uv dengan jarak 40 cm selama 40 menit. Filtrat tersebut juga bisa diperoleh
dengan cara menyentrifus namun pH dijadikan 7 dengan cara menambahkan
NaOH 2N dan disterilkan dengan filter millipore 0,22 m. Selanjutnya 1 ose dari
isolat K.pneumoniae yang telah disubkultur pada medium MCA, ditumbuhkan ke
dalam brain heart infusion broth disuspensikan ke dalam eppendorf yang terisi
NaCl 0,9% dan disentrifus dua kali. Supernatan yang didapat dimasukkan ke
tabung berisi NaCl 0,9%. Kemudian sebanyak 1 ml suspensi bakteri ditambahkan
ke dalam filtrat asam laktat pada MRS broth untuk setiap konsentrasi, yaitu NaCl
(kontrol 1), 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%.
Suspensi diinkubasi selama 24 jam pada temperatur 37C, kemudian diambil 1
ose dan digoreskan pada medium MCA dan diinkubasi selama 24 jam pada
temperatur 37C. Kemudian mengamati pertumbuhan bakteri K. Pneumoniae
pada medium MCA di cawan petri. Tahap kedua yaitu menguji efektivitas filtrat
asam laktat dan bakteriosin L. Bulgaricus terhadap besar daerah hambat
pertumbuhan berbagai strain K. Pneumoniae mempergunakan metode difusi agar.
Koloni bakteri diambil 1 ose dan dimasukkan ke dalam 9 ml BHI Broth lalu
diinkubasi selama 24 jam pada temperatur 37C. Kemudian diambil 1 ml dan
disuspensikan sebanyak dua kali pada 10 ml larutan gula tebu kemudian
diinkubasi selama 24 jam. Kertas cakram yang telah direndam hasil pengujian
MIC (70%,80%,90%) diinkubasi untuk mengetahui daerah hambat pertumbuhan
K.pneumoniae di sekitar cakram.
Dari hasil penelitian didapatkan filtrat asam laktat dan bakteriosin
L.bulgaricus memberikan daya antibakteri yang berbeda di setiap konsetrasi
terhadap nilai MIC dan besar daerah hambat pertumbuhan berbagai jenis strain K.
Pneumoniae. Pada konsentrasi 20-100% filtrat bakteriosin mematikan berbagai
strain K.pneumoniae dan pada konsentrasi 90% filtrat asam laktat dapat
menghambat K.pneumoniae. jadi semakin besar konsentrasi dari filtrat asam laktat
maka semakin besar pula diameter hambat pertumbuhan K.pneumoniae.

Anda mungkin juga menyukai