TINJAUAN PUSTAKA
Definisi molekul yang sederhana yaitu bagian yang terkecil dari suatu zat yang masih
mempunyai sifat yang sama dengan zat tersebut. Sebagai contoh, suatu molekul gula
adalah bagian yang terkecil dari zat gula, yang masih mempunyai sifat gula meskipun
secara fisik tidak tampak seperti butiran gula. Contoh lain adalah molekul air. Seperti
zat lain, air tersusun atas molekul-molekul. Di dalam molekul, kita masih dapat
menemukan bagian terkecil lagi yang tidak tampak dengan mata. Ada sekitar 100 jenis
bagian yang lebih kecil dari molekul yang disebut atom.
Di alam semesta terdapat sekitar 105 jenis atom. Semua zat dan molekul terdiri
dari satu atau lebih atom, karena atom-atom adalah bahan dasar dari suatu molekul
yang nantinya akan membentuk senyawa atau zat. Atom ini juga biasa disebut elemen
atau unsur. Contoh bebrapa unsur, antara lain : Hidrogen (H), Argon (Ar), Nitrogen
(N), Oksigen (O), Besi (Fe), dan sebagainya. Dua atom atau lebih atom yang sama
atau berbeda bergabung membentuk molekul. Berdasarkan jenis atom pembentuknya,
molekul dibedakan atas molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul unsur adalah
molekul yang terbentuk dari gabungan dua atom atau lebih atom atom yang sejenis.
Molekul senyawa adalah molekul yang terbentuk dari atom atom yang tidak sejenis.
Misalnya H 2 O (molekul air), CO 2 (molekul karbon dioksida), molekul (NH 3 ), dan
sebagainya.
Sebelum membahas lebih jauh tentang dinamika molekul, terlebih dahulu
perlu didefenisikan pengertian dari sistem dan lingkungan karena dinamika molekul
pada dasarnya adalah mengamati perilaku molekul-molekul yang saling berinteraksi
satu sama lain dan juga interaksi dalam suatu sistem terhadap lingkungannya. Sistem
adalah suatu keadaan yang menjadi pusat perhatian atau apa yang diamati, sedangkan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem yang dapat
mempengaruhi keadaan sistem secara langsung. Pemisah antara sistem dan
lingkungan disebut batas yang secara teoritis tidak memiliki massa maupun volume
yang signifikan. Apabila antara sistem dan lingkungan memungkinkan terjadinya
pertukaran materi dan energi, maka sistem tersebut merupakan sistem terbuka. Jika
hanya terbatas pada pertukaran energi sedangkan materi tidak dapat menembus batas
maka sistem tersebut merupakan sistem tertutup. Sedangkan jika pertukaran materi
maupun energi tidak mungkin terjadi, maka sistem tersebut merupakan sistem
terisolasi
Lingkungan
sistem
molekul
Batas
5. Tidak ada gaya-gaya yang cukup besar (appreciable forces) yang beraksi
pada molekul-molekul kecuali selama tumbukan
6. Tumbukan-tumbukan adalah elastic dan tumbukan-tumbukan terjadi dalam
waktu yang sangat singkat. Tumbukan antarmolekul dengan dinding
wadah akan mempertahankan kekekalan energy kinetik.
memungkinkan kita untuk melihat pergerakan molekul dalam suatu material dengan
cara menghitung gerakan tiap atom satu persatu. Materi pada skala makroskopis
terdiri dari molekul-molekul yang jumlahnya sangat banyak. Namun dikarenakan
adanya keterbatasan komputasi, maka simulasi dinamika molekul ini hanya dapat
melakukan perhitungan untuk jumlah ratusan ataupun ribuan molekul saja walaupun
pada dasarnya jika dilibatkan molekul dengan jumlah lebih banyak maka akan
semakin realistik hasil yang diperoleh. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
fungsi batas dari gaya potensial masing-masing molekul yang terlibat sehingga hanya
dengan menggunakan sampel
Pemodelan
Dinamika
Molekul
Simulasi
Dinamika
Molekul
Pengembangan
model
Pengembangan
persamaan
gerak
Pemodelan
distribusi dan
posisi
Pemodelan
interaksi
antarmolekul
Inisialisasi
Ekuilibrium
Produksi
Analisa
Hasil
Simulasi komputer dari sistem molecular dapat dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:
1. Tahap Inisialisasi (Initialitation)
Pada tahap ini kondisi awal ditetapkan Tahap inisialisasi terdiri dari
penentuan sistem unit, dan parameter simulasi. Inisialisasi melibatkan
penentuan posisi awal dan kecepatan awal molekul-molekul. Pada
algoritma ini anggap posisi adalah dan velocity diambil dari distribusi
Boltzman
2. Tahap Ekuilibrium (Equilibration)
Equilibrium dapat dibangun jika sistem sudah ditetapkan untuk energi
kinetik dan potensial tertentu.
3. Tahap Produksi (Production)
Tahap produksi adalah tahap utama dalam simulasi dinamika molekul
yaitu ketika hasil simulasi telah diperoleh. Program diawali dengan
pendeklarasian variabel dan parameter yang digunakan dalam program.
Lalu dilanjutkan dengan menyiapkan inisial konfigurasi agar diperoleh
hasil.
Molekul-molekul yang berada dekat batas sistem atau permukaan memiliki molekul
tetangga yang lebih sedikit dari pada yang berada di tengah sistem sehingga
mengakibatkan efek permukaan yang sangat kecil sedangkan simulasi dinamika
molekul ini juga sangat dipengaruhi oleh efek permukaan. Hal ini menyebabkan
informasi yang akan diperoleh dominan merupakan sifat materi yang berada dekat
permukaan, padahal yang paling penting untuk diamati adalah sifat materi itu sendiri.
Untuk menghindari hal ini, maka interaksi molekul dengan batas dihilangkan dengan
menggunakan syarat batas periodik.
Sel primer
Sel Citra
Sel Citra
Sel Citra
Objek yang diamati dibagi menjadi sel-sel yang identik satu sama lain. Sel yang
diamati disebut dengan sel primer sedangkan sel lain yang tidak diamati disebut
dengan sel citra yang juga memiliki semua informasi (misalnya posisi dan kecepatan
molekul) yang sama dengan sel primer. Pembuatan syarat batas periodik ini
memberikan implikasi yaitu apabila sebuah molekul meninggalkan sel primer,
molekul tersebut akan digantikan dengan sel citranya yang masuk ke dalam sel primer
secara bersamaan. Posisi molekul yang keluar dari sel primer tersebut diganti dengan
posisi baru yaitu posisi citranya yang masuk ke dalam sel primer. Kondisi ini
menyebabkan jumlah atom yang berada dalam sel akan konstan.
benda yang terpengaruh gaya). Penyebab gerak suatu benda atau partikel disebut
sebagai dinamika gerak. Dalam pembahasan mengenai dinamika molekul ini, akan
dibahas mengenai konsep-konsep yang menghubungkan kondisi gerak benda dengan
keadaan-keadaan luar yang menyebabkan perubahan gerak benda. Dalam dinamika
molekul ini, digunakan ketiga hukum Newton:
1. Hukum Inersia atau kelembaman, menyatakan bahwa suatu partikel akan
cenderung untuk mempertahankan geraknya. Suatu partikel apabila diam,
maka akan tetap diam dan apabila bergerak maka akan tetap bergerak dengan
kecepatan konstan selama tidak ada pengaruh luar yang mengubah kondisi
geraknya.
2. Hukum Newton kedua menyatakan bahwa percepatan sebanding dengan
resultan gaya yang dialami oleh benda tersebut dan bernading terbalik dengan
massanya, dan arah percpatan sejajar dengan arah gayanya. Jika partikel
dengan massa m menerima gaya
percepatan sebesar
(2.1)
3. Hukum Newton ketiga ini disebut dengan hukum aksi-reaksi. Jika partikel i
memberikan gaya pada partikel j sebesar
(2.2)
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kuantitas gerak suatu benda
tergantung pada massa inersia dan juga kecepatan benda. Untuk itu didefenisikan
suatu besaran vector yang disebut sebagai momentum yang merupakan kuantitas
gerak suatu benda. Ketiga hukum Newton ini memberikan konsekwensi hukum
kekekalan momentum. Dalam suatu sistem terisolasi (ensemble mikrokanonikal),
momentum dari masing-masing partikel dapat berubah-ubah akibat interaksi satu
sama lain, namun momentum totalnya tidak berubah. Momentum total sistem diamati
guna memeriksa kebenaran simulasi untuk mikrokanonikal ensemble.
(2.3)
(2.4)
Dengan
Sedangkan energy total suatu sistem tersusun dari energy potensial dan juga
energi kinetik sistem.
(2..5)
Untuk sistem terisolasi dimana tidak ada energy yang menembus batas, sistem bersifat
konservatif atau energi sistem konstan. Konservasi energi ini adalah salah satu cara
untuk memeriksa kebenaran simulasi ensemble mikrokanonikal.
(2.6)
Dengan
adalah
set
posisi
titik
pusat
massa
atom
atau
molekul,
(2.7)
Untuk sistem terisolasi dimana tidak ada energy yang menembus batas, sistem bersifat
konservatif atau energi sistem konstan. Konservasi energi ini adalah salah satu cara
untuk memeriksa kebenaran simulasi ensemble mikrokanonikal.
2.4.3 Temperatur
Ditinjau menurut termodinamika statistik, temperature merupakan suatu skala dari
energy kinetic molekul-molekul penyusunnya. Untuk tiga dimensi, hubungan antara
energy kinetik terhadap temperatur dinyatakan oleh:
(2.8)
Atau
(2. 9)
Dimana K adalah energy kinetic total sistem, N adalah jumlah molekul sistem,
adalah konstanta Boltzman dan T adalah temperature.
2.4.4 Tekanan
Tekanan didefenisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu satua luas,
yang secara matematis dinyatakan dengan:
(2.10)
Maka tekanan dapat dinyatakan sebagai suatu fluks momentum atau momentum
yang menembus suatu satuan luas dalam suatu satuan waktu. Sedangkan menurut
termodinamika statistik, tekanan seperti ini terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Fluks momentum akibat molekul yang menembus suatu permukaan luas
selama dt, dinotasikan dengan
(2.12)
2. Fluks momentum akibat gaya yang bekerja antara dua molekul yang berada
pada sisi yang berbeda dari permukaan luas, dinotasikan dengan (
(2.13)
(2.14)
(2.16)
Gambar di atas merupakan sketsa gambar yang ditemukan oleh V. Henry pada
tahun 1908 dari pengamatan sinematografinya mengenai gerakan Brown. Henry
menggunakan sebuah mikroskop dengan kamera gambar dengan kecepatan 20
kerangka/detik, dan setiap pembukaan sebesar 1/320 detik. Garis-garis yang berliku-
liku memperlihatkan keadaan dari lima partikel. Skala pada alas dibagi-bagi atas
micrometer(micron = nilai 10 -6)
Awalnya partikel-partikel yang diamati adalah sangat besar dibandingkan
dengan molekul-molekul fluida dan ditembaki secara terus-menerus pada semua sisi
oleh molekul-molekul tersebut. Jika partikel cukup besar dan jumlahnya juga besar,
maka banyaknya molekul yang sama akan menumbuk partikel-partikel pada semua
sisi pada setiap saat.untuk partikel yang lebih kecil dengan jumlah lebih kecil maka
banyaknya molekul yang menumbuk berbagai sisi partikel pada setiap saat, sematamata hanyalah merupakan kemungkinan, mungkin tidak sama, yakni akan terjadi
fluktuasi.maka partikel pada setiap saat mengalami gaya yang tak seimbang yang
menyebabkan partikel tersebut bergerak dengan berbagai cara dengan sangat tidak
teratur.
yang saling berinteraksi. Ini berarti ada gaya tolak-menolak antarmolekul. Kedua,
molekul-molekul tersebut harus saling mengikat, atau adanya gaya tarik-menarik.
Pada suatu jarak tertentu, kedua
gaya tersebut saling meniadakan sehingga gaya resultannya sama dengan nol.
Untuk N jumlah atom dalam suatu simulasi maka fungsi energy potensial
adalah
dimana
dimana
molekul yang dikembangkan adalah Potensial Lennard Jones. Model ini dianggap
paling sederhana, namun memiliki ketelitian yang baik untuk simulasi. Model
potensial ini dirumuskan dengan:
(2.17)
Dengan n dan m merupakan bilangan bulat positif yang dipilih,dimana n > m, i dan j
adalah indeks dari molekul,
sedangkan
dan j,
kekuatan interaksi. Pilihan yang umum untuk m dan n adalah m=6 dan n=12.
(2.19)
(2.20)
Gaya positif adalah gaya tolak menolak dan gaya negatif adalah gaya tarik-menarik.
Model Lennard jones ini menggambarkan adanya gaya tolak-menolak dengan suku
yang mndominasi pada jarak dekat dan gaya tarik menarik dengan suku
yang mendominasi pada jarak jauh.
Maka diperoleh:
(2.21)