Anda di halaman 1dari 2

KESIMPUALAN

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi bakterial yang disebakan oleh
mikroorganisme Mycobacterium tuberkulosis yang mengenai paru-paru manusia tetapi dapat
juga mengenai organ maupun jaringan lain seperti kulit, mata, kelenjar limfe, tulang, selaput
otak dan organ lainnya (insidensi sebesar 20%). Tuberkulosis dapat dibagi menjadi
tuberkulosis paru, ekstraparu, atau keduanya. 80% kasus TB umumnya adalah tuberkulosis
paru (TBC). Penyakit Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan di dunia.
Diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terkena penyakit ini.
Adapun factor resiko yang paling sering dapat menyebabkan peningkatan prevalensi TB
di Puskesmas Sukamadi yaitu kurangya tenaga manusia yang mau menjadi PMO(Pengawas
Minum Obat) , tidak tersedianya transportasi menuju rumah penderita sehingga dapat
menyebabkan berkurangnya minat menjadi PMO, kurangnya pengetahuan dan pendidikan
dari penderita TB, kurangnya pemahaman tentang PHBS, kebersihan lingkuga yang kurang,
kepadatan hunian dan keondisi sosial ekonomi yang rendah. Dari beberapa factor yang dapat
meningkatkan prevalensi TB di Puskesmas Sukamadi tersebut, faktor rendahnya peranan
PMO merupakan faktor terbesar yang mengakibatkan prevalensi TB di Puskesmas
Sukamandi meningkat karena memiliki oods ratio sebesar 9 kali lebih besar dibandingkan
faktor-faktor penyebab lainnya (OR>1).
Penanganan tuberkulosis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: mematuhi
prinsip-prinsip OAT (obat anti tuberkulosis) harus diberikan dalam beberapa bentuk
kombinasi obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan
Beberapa obat anti tuberkulosis adalah Etambutol, Pirazinamid, Streptomisin, Protionamid,
Sikloserin, meningkatkan tenaga PMO, vaksinasi, perbaikan sanitasi, serta meningkatan
perlengkapan sarana kesehatan .

SARAN
Saran bagi pemerintah sebaiknya penanggulangan TB dilaksanakan melalui promosi,
penggalangan kerja sama dan kemitraan dengan program terkait, sektor pemerintah, non
pemerintah dan swasta dalam wujud Gerakan Terpadu Nasional, pemerintah juga sebaiknya
memberikat OAT kepada penderita TB yang kurang mampu dengan Cuma-Cuma( gratis), serta
menyediakan PMO agar dapat selalu mengawasi penderita TB agar meminum obat tepat pada
waktunya. Dan bagi masyarakat yang berada disekitar penderita TB jangan menjauhi penderita
TB karena takut tertular sebaiknya juga turut membantu mungkin saja dengan menjadi
sukarelawan sebagai tenaga PMO. Selain itu, pemerintah juga seharusnya memberikan lahan
hunian yang layak agar tidak terjadi kepadatan. Dengan demikian prevalensi TB dapat menurun.

Anda mungkin juga menyukai