Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN LENGKAP

BIOKIMIA KLINIK
PERCOBAAN
PEMERIKSAAN FUNGSI HATI SGOT DAN SGPT

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
KELAS B
ASISTEN:
KHAERANI, S.Farm., M.Farm.,Klin Apt.

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak dibagian teratas
dalam rongga abdomen disebelah kanan dibawah diafragma. Hati secara luas
dilindungi iga-iga.

Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri.

Permukaan atas terbentuk cembung dan terletak dibawah diafragma, permukaan


bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukanfisura transpersus. Permukaannya
dilintasi oleh berbagai pembuluh darah kanan dan kiri dipermukaan bawah,
sedangkan ligament falsiformis melakukan hal yang sama dipermukaan (Evelyn,
2001: 201).
Di dalam darah, serum adalah komponen yang bukan berupa sel darah,
juga bukan factor koagulasi. Serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen, berarti
bagian tetap cair. (Ronald. 2004 : 50)
Penyakit hati adalah penurunan kadar albumin dan kenaikan kadar
globulin. Kadar albumin serum secara teratur menurun apabila penyakit hati
berlangsung lebih dari 3 minggu. (wijaya kusuma. 2008: 30)
Hati berfungsi sebgaia faktor biokimia utama dalam tubuh, tempat
metabolisme kebanyakan zat antara.

Fungsi hati normal harus dikonfirmasi

sebelum operasi terencana (dr. Petrus, 1995: 91).


Pemeriksaan SGOT dan SGPT, diperlukan untuk memantau ( monitoring )
dampak pemberian pengobatan yang telah dilakukan terutama pengobatan jangka
panjang misalnya obat antituberkulosis (OAT), antibiotic, nicotinic acid terhadap
kondisi dan fungsi hati. (Arif Muttaqin, 2004: 67).
Hubungan praktikum kali ini dengan farmasi yaitu agar seseorang farmasis
dapat mengetahui data-data klinik pasien, dimana hal ini berguna dalam
penentuan metode patient care pada pasien kedepannya.
Salah satu langkah awal untuk mengetahui sesorang terkena penyakit hati
dapat menggunakan parameter SGOT dan SGPT pada pemeriksaan laboratoris.
Hal ini yang melatarbelakangi praktikum ini.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud Percobaan
Menganalisa kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase)
dan SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transminase) dalam darah.
2. Tujuan Percobaan
Untuk menentukan kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic
Transminase) dan SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transminase) dalam darah
dengan menggunakan spektrofotometer UV/VIS.
C. Prinsip Percobaan
Diambil 10 ml darah dan disimpan dalam tabung tutup merah.
Dipindahkan ke tabung centrifuge, dan dicentrifuge dengan kecepatan 300 rpp.
Lalu diqambil serum sebanyak 100 L dan ditambahkan 1000 L reagen 1 SGPT
atau SGOT. Setelah diinkubasi lalu ditambahkan reagen 2 SGPT atau SGOT
kemudian diukur absorbansinya dalam spektrofotometer UV/VIS.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
SGOT singkatan dari Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, sebuah
enzim yang secara normal berada disel hati dan organ lain. SGOT dikeluarkan
kedalam darah ketika hati rusak. Level SDOT darah kemudian dihubungkan
dengan kerusakan sel hati, seperti serangan virus hepatitis. SGOT juga
disebut aspartate aminotransferase (AST). (Poedjiadi, 1994: 200)
Aspartate

transaminase

(AST)

atau

serum

glutamic

oxaloacetic

transaminase (SGOT) adalah yang biasanya terdapat dalam jaringan tubuh,


terutama dalam jantung dan hati; enzim itu dilepaskan ke dalam serum sebagai
akibat dari cedera jaringan, oleh karena itu konsentrasi dalam serum (SGOT)
dapat meningkat pada penyakit infark miokard atau kerusakan aku pada sel-sel
hati. (Dorland, 1998: 104).
SGPT adalah singkatan dari Serum Glutamik Piruvat Transaminase, SGPT
atau juga dinamakan ALT (Alanin Aminotransferase) merupakan enzim yang
banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi
hepatoselular. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung,
ginjal dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggi daripada
SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis
didapat sebaliknya. ( joyce, 1997 : 145).
ALT/SGPT suatu enzim yang ditemukan terutama pada sel-sel hepar,
efektif dalam mendiagnosa kerusakan hepatoseluler. Kadar ALT serum dapat lebih
tinggi sebelum ikretik terjadi. Pada ikretik dan ALT serum>300 unit, penyebab
yang paling mungkin karena gangguan hepar dan tidak gangguan hemolitik
(Joyce, 1997: 146).
Hati adalah organ terbesar kedua di dalam tubuh (setelah kulit) dan
beratnya berkisar 1,25 Kg atau sekitar 3 pon. Hati merupakan keleenjar terbesar

dalam tubuh kita, dan merupakan alat tubuh yang terberat setelah kulit. Hati
mempunyai berbagai fungsi, sehingga termasuk alat yang vital bagi kehidupan
manusia. Hati mempunyai hubungan khusus dengan system pengeluaran. Ukuran
hati cukup besar, kira-kira sebesar bola untuk rugby (American Football). (Koes
Irianto, 2014 : 370).
Hati berwarna merah tua. Pada orang dewasa berat hati kira-kira 2
Kilogram. Hati mempunyai dua jenis persendian darah, yaitu yang dating melalui
arteri hepatica dan yang melalui vena porta. Terdapat empat pembuluh darah
utama yang menjelajahi seluruh hati, dua yang masuk, yaitu arteri hepatica dan
vena porta, dan dua yang keluar, yaitu vena hepatica dan saluran empedu (Koes
Irianto, 2014 : 370).
Hati berfungsi sebgaia faktor biokimia utama dalam tubuh, tempat
metabolisme kebanyakan zat antara.

Fungsi hati normal harus dikonfirmasi

sebelum operasi terencana (dr. Petrus, 1995: 91).


Seperti ukurannya yang besar, hati juga mempunyai peranan besar dan
memiliki lebih dari 500 fungsi. Berikut ini fungsi-fungsi utama yaitu:
a. Menampung darah
b. Membersihkan darah untuk melawan infeksi (pertahanan tubuh)
c. Memproduksi dan mengekskresi empedu
d. Membantu menjaga keseimbangan glukosa darah ( metabolisme
e.
f.
g.
h.

karbohidrat )
Membantu metabolisme lemak
Membantu metabolisme vitamin dan mineral
Menetralisir zat-zat beracun dalam tubuh ( detoksifikasi )
Mempertahankan suhu tubuh

(Prof.H.M.Hembing, 2008: 3-5).


Pemeriksaan laboratorium pada pasien yang diduga mengidap hepatitis
dilakukan untuk melakukan diagnosis, mengetahui penyebab hepatitis dan menilai
fungsi hati.

Secara garis besar, pemeriksaan laboratorium untuk hepatitis

dibedakan atas dua macam yaitu tes serologi dan biokimia hati. Tes serologi
dilakukan dengan cara memeriksa kadar antigen maupun antibody terhadap virus
penyebab hepatitis. Tes ini bertujuan untuk memastkan diagnosis hepatitis serta
mengetahui jenis virus penyebabnya.

Sementara tes biokimia hati dilakukan

dengan cara memeriksa sejumlah parameter zat-zat kimia maupun enzim yang

dihasilkan atau diproses oleh jaringan hati.

Tes biokimia hati dapat

menggambarkan derajat keparahan atau kerusakan sel sehingga dapat menilai


fungsi hati (dr Wening, dkk, 2008: 27).
Pemeriksaan SGOT dan SGPT, diperlukan untuk memantau ( monitoring )
dampak pemberian pengobatan yang telah dilakukan terutama pengobatan jangka
panjang obat antituberkulosis ( OAT ) terhadap kondisi dan fungsi hati ( Arif
Muttaqin, 2004: 67).
Nilai rujukan data klinis:
1. SGOT
Dewasa : 5-40 U/mL(Frankel), 4-36 IU/L, 16-60 U/mL pada 30o C
(Karmen), 8-33 U/L pada 37oC (unit SI), pada wanita nilainya agak sedikit lebih
rendah dari pria. olahraga mempengaruhi peningkatan kadar serum. Anak : Bayi
baru lahir : Empat kali dari nilai normal.
Lansia : Sedikit lebih tinggi dari orang dewasa (Muttaqin, 2004: 68).
2. SGPT
Dewasa : 5-35 U/mL (Frankel), 5-25 mU/mL (Wrobleweski). 8-50 U/mL
pada suhu 30 0C (Karmen), 4-35 U/L pada suhu 370S (unit S1). Anak : bayi :
dapat dua kali tinggi orang dewasa; Anak: sama dengan dewasa.
Lansia : agak lebih tinggi dari dewasa (Muttaqin, 2008: 68).

B. Uraian Bahan
1. Aquadest
Nama resmi
Nama lain
BM
Rumus Molekul
Pemeriaan

(Dirjen Pom, 1997: 96)


: AQUA DESTILLATA
: aquades, air suling, air murni
: 18,02
: H2O
: cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

mempunyai rasa
Penyimpanan
: dalam wadah tertutup baik
Kegunaan
: laritan pembanding
2. Komposisi darah (Mallo, dkk, 2011; 1-2)

Darah terbagi menjadi dua bagian besar yaitu: korpuskula 45 % dan


plasma darah 55 %.
a. Korpuskula
a) Eritrosit (sel darah merah) 90 %
b) Trombosit (keeping-keping darah) 0,6 % - 1,0 %
c) Leukosit (sel darah putih) 0,25 %
b. Plasma darah
Pada dasarnya larutan darah larut air yang mengandung
a) Albumin
b) Bahan pembeku darah
c) Hormone
d) Protein
e) Garam
3. Reagen SGPT/ALT (Sardini, 2007: 95)
a. Reagen 1
Tris PH 7,5
100 mmol/d
L. Alanine
500 mmol/d
LDH (lactase dehydrogenase)
600 / d
b. Reagen 2
2-oxoglutarte
15 mmol/d
NADH
0,8 mmol/d
4. Reagen SGOT/AST (Sardini, 2007: 95)
a. Reagen 1
TRIS PH 7,65

80 MMOL/D

L. Aspartat

240 mmol/d

MDIT (malate dehydrogenase)

600 / d

LDH (lactace dehydrogenase)

900 / d

b. Reagen 2
2-oxoglutarate
NADH

12 mmol/d
0,8 mmol/d

BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah beaker glass, kuvet,
mikropipet, sentrifuge, spektrofotometer, syringe 3 ml, dan tabung reaksi.
b. Bahan
Bahan yang digunakan adalah aquadest, darah, reagen SGPT, dan
reagen SGOP.
B. Cara kerja
SGPT/SGOT
a.
b.
c.
d.

Membaca Basmalah
Disiapkan alat dan bahan
Diambil darah probandus
Disimpan darah yang di dalam tabung merah (harus segera digunakan

e.
f.
g.
h.

agar tidak membeku)


Dipindahkan ke tabung centrifuge
Dimasukkan ke dalam centrifuge
Diputar dengan kecepatan 300 rpp selama 15 menit
Dimasukkan dalam tabung reaksi serum yang sudah dipisahkan dengan

i.
j.
k.
l.
m.

plasma
Dipipet 100 L pada tabung reaksi serum tersebut
Ditambahkan 1000 L reagen 1 sgot/sgpt
Di sentrifuge sampel dengan 300 rpp selama 15 menit.
Di inkubasi selama 5 menit
Ditambahkan reagen 2 SGPT sebanyak 200 L (untuk SGOT reagen 2

SGOT)
n. Di inkubasi selama 1 menit

o. Di ukur absorbennya pada spektrofotometer UV/VIS panjang


gelombang 340 nm.
p. Dimasukkan pula aquadest pada kuvet sebagai blanko
q. Diamati setiap 1 menit, 2 menit, 3 menit absorbansinya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
a) SGOT

Menit 1
0,254

Abs 340 nm
Menit 2
0,255

Menit 3
0,255

2.

0,260

0,261

0,261

3.

0,306

0,306

0,306

4.

0,337

0,337

0,336

5.

0,322

0,323

0,322

Abs 340
Menit 2
0,373

Menit 3
0,369

No.

Kelompok

1.

b) SGPT
No.

Kelompok

1.

Menit 1
0,380

2.

0,342

0,341

0,341

3.

0,436

0,431

0,427

4.

0,556

0,554

0,552

5.

0,565

0,566

0,565

B. Perhitungan
1. Aktivitas GOT
a. Kelompok 1
A
= A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,255-0,255
=0
A2 = A1 A2
= 0,254 0,255
= -0,001
A = A1 - A2
= 0 (-0,001)
= 0,001
Aktivitas GOT
= A x faktor
= 0,001 x 1765
= 1,765 u/l
b. Kelompok 2

A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,261-0,261
=0
A2 = A1 A2
= 0,260 0,261
= -0,001
A = A1 - A2
= 0 (-0,001)
= 0,001
Aktivitas GOT
= A x faktor
= 0,001 x 1765
= 1,765 u/l
c. Kelompok 3
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,306-0,306
=0
A2 = A1 A2
= 0,306 0,306
=0
A = A1 - A2
=00
=0
Aktivitas GOT
= A x faktor
= 0 x 1765
= 0 u/l
d. Kelompok 4
A
= A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,337-0,336
= 0,001
A2 = A1 A2
= 0,337 0,337
=0
A = A1 - A2

= 0,001 - 0
= 0,001
Aktivitas GOT
= A x faktor
= 0,001 x 1765
= 1,765 u/l
e. Kelompok 5
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,323-0,322
= 0,001
A2 = A1 A2
= 0,322 0,323
= -0,001
A = A1 - A2
= 0,001 (-0,001)
= 0,002
Aktivitas GOT
= A x faktor
= 0,002 x 1765
= 3,53 u/l
2. Aktivitas GPT
a. Kelompok 1
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,373-0,369
= 0,004
A2 = A1 A2
= 0,380 0,373
= 0,007
A = A1 - A2
= 0,007 0,004
= 0,003
Aktivitas GOT = A x faktor
= 0,003 x 1765
= 5,28 u/l
b. Kelompok 2
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3

= 0,341-0,341
=0
A2 = A1 A2
= 0,342 0,341
= 0,001
A = A1 - A2
= 0,001 0
= 0,001
Aktivitas GOT = A x faktor
= 0,001 x 1765
= 1,765 u/l
c. Kelompok 3
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,431-0,427
= 0,004
A2 = A1 A2
= 0,436 0,431
= 0,005
A = A1 - A2
= 0,005 0,004
= 0,001
Aktivitas GOT = A x faktor
= 0,001 x 1765
= 1,765 u/l
d. Kelompok 4
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,554-0,552
= 0,002
A2 = A1 A2
= 0,556 0,554
= 0,002
A = A1 - A2
= 0,002 0,002
=0
Aktivitas GOT = A x faktor
= 0 x 1765
= 0 u/l

e. Kelompok 5
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,560-0,565
= -0,005
A2 = A1 A2
= 0,565 0,560
= 0,005
A = A1 - A2
= -0,005 0,005
= - 0,01
Aktivitas GOT = A x faktor
= -0,01 x 1765
= -17,65 u/l
C. Pembahasan
Hati adalah organ terbesar kedua di dalam tubuh (setelah kulit) dan
beratnya berkisar 1,25 Kg atau sekitar 3 pon. Hati merupakan keleenjar terbesar
dalam tubuh kita, dan merupakan alat tubuh yang terberat setelah kulit. Hati
mempunyai berbagai fungsi, sehingga termasuk alat yang vital bagi kehidupan
manusia. Hati mempunyai hubungan khusus dengan system pengeluaran. Ukuran
hati cukup besar, kira-kira sebesar bola untuk rugby.
Alat yang digunakan yaitu pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan. Diambil darah dalam tabung merah dan diletakkan di dalam
tabung sentrifuge. Kemudian sampel disentrifuge pada 300 rpp selama 15 menit.
Selanjutnya, diambil 1000

/ 1 ml serum dan dimasukkan ke dalam tareks.

Ditambahkan 1 ml reagen SGOT/SGPT dan di inkubasi selama 5 menit.


Ditambahkan 0,2 ml reagen 2 SGPT/SGPT dan di inkubasi selama 1 menit. Di
ukur absorbansinya pada 340 nm pada menit ke 1,2, dan 3.
Pada percobaan ini darah di sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan
300 rpp, untuk memisahkan antara serum ( lapisan atas ) dan plasma ( Lapisan
bawah ). Alasan serum digunakan karena serum tidak mengandung fibrinogen
dimana fibrinogen tersebut terdapat pada plasma yang dapat mengakibatkan
pengukuran absorben meningkat 3-5 %.

Dari praktikum yang dilakukan, maka didapatkan hasil yaitu kadar SGOT
dan SGPT pada kelompok 1 pada menit ke 1 0,254 u/l dan 0,38 u/l menit ke 2
0,255 u/l dan 0,373 u/l, menit ke 3 0,255 u/l dan 0,369 u/l dengan kadar aktivasi
GOT yaitu 1,765 u/l dan GPT 5,28 u/l. Kadar SGOT dan SGPT kelompok 2 pada
menit 1 0,260 u/l dan 0,342 u/l, menit ke 2 0,261 u/l dan 0,341 u/l, menit ke 3
0,261 u/l dan 0,341 u/l dengan kadar aktivasi GOT yaitu 1,765 u/l dan GPT 1,765
u/l. Kadar SGOT dan SGPT kelompok 3 pada menit ke 1 0,306 u/l dan 0,436 u/l,
menit ke 2 0,306 u/l dan 0,431 u/l, menit ke 3 0,306 dan 0,427 u/l dengan kadar
aktivasi GOT 0 u/l dan GPT 1,765 u/l . Kadar SGOT dan SGPT kelompok 4 pada
menit ke 1 0,337 u/l dan 0,556 u/l, menit ke 2 0,337 u/l dan 0,554 u/l, menit ke 3
0,336 u/l dan 0,552 u/l dengan aktivasi GOT yaitu 1,765 u/l dan GPT 0 u/l. Kadar
SGOT dan SGPT pada kelompok 5 pada menit ke 1 0,322 u/l dan 0,565 u/l, menit
ke 2 0,323 u/l dan 0,566 u/l, menit ke 3 0,322 u/l dan 0,565 u/l dengan aktivasi
GOT yaitu 3,53 u/l dan GPT 17,65 u/l.
Hubungan absorbansi dengan kadar GPT/GOT adalah apabila absorbansi
GPT/GOT tinggi, maka kadar GPT/GOT dalam serum juga tinggi.

Hal ini

menandakan bahwa sampel serum terdapat penyakit hepar. Dimana absorbansi ini
nantinya berguna dalam menghitung kadar GPT/GOT dari serum.

Itulah

sebabnya semakin tinggi nilai absorbansinya maka kadar GPT/GOT dalam serum
juga tinggi.
SGOT serum umumnya diperiksa secara spektrofotometri secara semi
otomatis atau otomatis. Nilai rujukan untuk SGOT adalah:
Laki-laki : 0- 37 u/l (suhu inkubasi 37 oC) DAN 0- 18 u/l (suhu inkubasi 25 oC)
(Muttaqin, 2004: 68).
Kemudian dilihat dari data yang didpat menunjukkan bahwa aktivasi GOT
yang didapat pada kelompok 1,2 dan 3 dengan probandus yang sama dimana
sampel didapatkan pada pasien wanita, angka aktivasi GOT yang didapat <7 nilai
rujukan normal. Hal ini menunjukkan bahwa pasien ini/ probandus kondisi hepar
pada keadaan normal.

Selain itu jika dibandingkan dengan nilai GPT yang

didapat dari sampel yang sama, dengan probandus wanita diketahui bahwa GPT
tidak melebihi nilai GOT yang ada= normal. Pada probandus pria yang diujikan

oleh kelompok 4 dan 5 didapatkan aktivitas kadar GOT kelompok 4 1,765 u/l dan
kelompok 5 adalah 3,53 u/l, pada pasien ini ditemukan faktor kesalahan karena
tidak samanya angka kadar aktivitas GOT padahal pada probandus yang sama.
Faktor kesalahan yang mungkin terjadi karena pengukuran absorbansi
yang tidak benar karena kuvet yang seharusnya terisi hingga volumenya
hanya terisi sekitar nya dan menyebabkan pengukuran menjadi lebih sulit,
kurang akurat dan tidak merah. Namun, angka yang didpatkan tidak melebihi
batas normal GPT sehingga pasien dalam keadaan baik kondisi heparnya.
Hubungan serum oxaloacetate transaminase dan serum glutamate piruvat
dengan dunia farmasi yaitu setelah melakukan penentuan kadar SGOT-SGPT kita
dapat mengetahui hati seseorang, maka dengan itu kita dapat mengetahui
penggunaan obat-obatan penginduksian penyakit hati terhadap pasien gangguan
hati.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kita telah dapat menentukan
kadar SGOT dan SGPT dari sampel darah. Adapun kadar aktivitas GOT yaitu
pada kelompok 1 (1,765 u/l), kelompok 2 (1,765 u/l), kelompok 3 ( 0 u/l),
kelompok 4 (1,765 u/l), dan kelompok 5 (3,53 u/l), dimana hal ini menunjukkan
bahwa darah dari probandus tidak terdapat penyakit hepar.
Adapun kadar aktivitas GPT, yaitu pada kelompok 1 (3,28 u/l), kelompok
2 (1,765 u/l), kelompok 3 ( 1,765 u/l), kelompok 4 ( 0 u/l ) dan kelompok 5
( 17,65 u/l ). Hal ini menunjukkan bahwa darah dari probandus tidak terdapat
penyakit hepar.
B. Saran
1. Untuk laboratorium
Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan

di dalam

laboratorium dilengkapi.
2. Untuk Asisten
Tidak ada kritik dan saran, saya kira sudah cukup bagus.

DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Depertemen Kesehatan RI: Jakarta.
1979.
Dr. Petrus. Buku Ajar Bedah. EGC: Jakarta. 1995.

Dr. Wening, dkk. Care Your Self, Hepatitis. Penebar Plus: Jakarta. 2008.
Evelyn. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Gramedia: Jakarta. 2001.
Irianto, Koes. Anatomi dan Fisiologi. Alfabeta: Bandung. 2014.
Muttaqin, Arif. Asuhan Keperawatan Klien. Salemba Medika: Jakarta: 2004.
Prof. H. M. Hembing. Tumpas Hepatitis dengan Kuman Herbal. Pustaka Bunda:
Jakarta. 2008.
Sherwin, Mallo, dkk. Jurnal Rancangan Bangun Alat Ukur Kadar Hb dan O2
Dalam Darah dengan Sensor Oximeter Secara Noninvasive. UNSRAT:
Manado. 2011.
Sri, Sardini. Jurnal Penentuan Aktivitas Enzim GOT dan GPT dalam Serum
dengan Metode Reaksi Kinetik Enzimatik Sesuai IFCC. Pusat Tehnologi
Kesehatan dan Meterologi Radiasi: Batan. 2007
Poedjiadi, 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press : Jakarta
Joyce. L, 1997. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. EGC : Jakarta
Dorland. 1998. Kamus saku kedokteran Dorland. EGC : Jakarta
Ronald A. sacher dan Richard A. mc pherson. 2004. Alih bahasa : Brahm u.pendit
dan dewi wulandari. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium.EGC
: Jakarta

Lampiran Gambar
1. SGOT

Menit ke 1

Menit ke 2

Menit ke 3

2. SGPT

Menit ke 1

Menit ke 2

Menit ke 3

SKEMA KERJA

Darah dalam tabung merah


Tabung sentrifuge
Sentrifuge (300 rpp 15 menit)
Ambil 100 m/ 1 ml serum
Tabung reaksi + 1 ml reagen 1 (SGOT/SGPT)
Inkubasi 5 menit
+ reagen 2 sebanyak 0,2 ml ( SGOT/SGPT)
Inkubasi 1 menit
Ukur absorbansi (340 nm) di spektrofotometer UV/VIS
Pada menit 1, menit 2, dan menit 3

Anda mungkin juga menyukai