Laporan Sgot SPGT
Laporan Sgot SPGT
BIOKIMIA KLINIK
PERCOBAAN
PEMERIKSAAN FUNGSI HATI SGOT DAN SGPT
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
KELAS B
ASISTEN:
KHAERANI, S.Farm., M.Farm.,Klin Apt.
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak dibagian teratas
dalam rongga abdomen disebelah kanan dibawah diafragma. Hati secara luas
dilindungi iga-iga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
SGOT singkatan dari Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, sebuah
enzim yang secara normal berada disel hati dan organ lain. SGOT dikeluarkan
kedalam darah ketika hati rusak. Level SDOT darah kemudian dihubungkan
dengan kerusakan sel hati, seperti serangan virus hepatitis. SGOT juga
disebut aspartate aminotransferase (AST). (Poedjiadi, 1994: 200)
Aspartate
transaminase
(AST)
atau
serum
glutamic
oxaloacetic
dalam tubuh kita, dan merupakan alat tubuh yang terberat setelah kulit. Hati
mempunyai berbagai fungsi, sehingga termasuk alat yang vital bagi kehidupan
manusia. Hati mempunyai hubungan khusus dengan system pengeluaran. Ukuran
hati cukup besar, kira-kira sebesar bola untuk rugby (American Football). (Koes
Irianto, 2014 : 370).
Hati berwarna merah tua. Pada orang dewasa berat hati kira-kira 2
Kilogram. Hati mempunyai dua jenis persendian darah, yaitu yang dating melalui
arteri hepatica dan yang melalui vena porta. Terdapat empat pembuluh darah
utama yang menjelajahi seluruh hati, dua yang masuk, yaitu arteri hepatica dan
vena porta, dan dua yang keluar, yaitu vena hepatica dan saluran empedu (Koes
Irianto, 2014 : 370).
Hati berfungsi sebgaia faktor biokimia utama dalam tubuh, tempat
metabolisme kebanyakan zat antara.
karbohidrat )
Membantu metabolisme lemak
Membantu metabolisme vitamin dan mineral
Menetralisir zat-zat beracun dalam tubuh ( detoksifikasi )
Mempertahankan suhu tubuh
dibedakan atas dua macam yaitu tes serologi dan biokimia hati. Tes serologi
dilakukan dengan cara memeriksa kadar antigen maupun antibody terhadap virus
penyebab hepatitis. Tes ini bertujuan untuk memastkan diagnosis hepatitis serta
mengetahui jenis virus penyebabnya.
dengan cara memeriksa sejumlah parameter zat-zat kimia maupun enzim yang
B. Uraian Bahan
1. Aquadest
Nama resmi
Nama lain
BM
Rumus Molekul
Pemeriaan
mempunyai rasa
Penyimpanan
: dalam wadah tertutup baik
Kegunaan
: laritan pembanding
2. Komposisi darah (Mallo, dkk, 2011; 1-2)
80 MMOL/D
L. Aspartat
240 mmol/d
600 / d
900 / d
b. Reagen 2
2-oxoglutarate
NADH
12 mmol/d
0,8 mmol/d
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah beaker glass, kuvet,
mikropipet, sentrifuge, spektrofotometer, syringe 3 ml, dan tabung reaksi.
b. Bahan
Bahan yang digunakan adalah aquadest, darah, reagen SGPT, dan
reagen SGOP.
B. Cara kerja
SGPT/SGOT
a.
b.
c.
d.
Membaca Basmalah
Disiapkan alat dan bahan
Diambil darah probandus
Disimpan darah yang di dalam tabung merah (harus segera digunakan
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
plasma
Dipipet 100 L pada tabung reaksi serum tersebut
Ditambahkan 1000 L reagen 1 sgot/sgpt
Di sentrifuge sampel dengan 300 rpp selama 15 menit.
Di inkubasi selama 5 menit
Ditambahkan reagen 2 SGPT sebanyak 200 L (untuk SGOT reagen 2
SGOT)
n. Di inkubasi selama 1 menit
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
a) SGOT
Menit 1
0,254
Abs 340 nm
Menit 2
0,255
Menit 3
0,255
2.
0,260
0,261
0,261
3.
0,306
0,306
0,306
4.
0,337
0,337
0,336
5.
0,322
0,323
0,322
Abs 340
Menit 2
0,373
Menit 3
0,369
No.
Kelompok
1.
b) SGPT
No.
Kelompok
1.
Menit 1
0,380
2.
0,342
0,341
0,341
3.
0,436
0,431
0,427
4.
0,556
0,554
0,552
5.
0,565
0,566
0,565
B. Perhitungan
1. Aktivitas GOT
a. Kelompok 1
A
= A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,255-0,255
=0
A2 = A1 A2
= 0,254 0,255
= -0,001
A = A1 - A2
= 0 (-0,001)
= 0,001
Aktivitas GOT
= A x faktor
= 0,001 x 1765
= 1,765 u/l
b. Kelompok 2
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,261-0,261
=0
A2 = A1 A2
= 0,260 0,261
= -0,001
A = A1 - A2
= 0 (-0,001)
= 0,001
Aktivitas GOT
= A x faktor
= 0,001 x 1765
= 1,765 u/l
c. Kelompok 3
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,306-0,306
=0
A2 = A1 A2
= 0,306 0,306
=0
A = A1 - A2
=00
=0
Aktivitas GOT
= A x faktor
= 0 x 1765
= 0 u/l
d. Kelompok 4
A
= A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,337-0,336
= 0,001
A2 = A1 A2
= 0,337 0,337
=0
A = A1 - A2
= 0,001 - 0
= 0,001
Aktivitas GOT
= A x faktor
= 0,001 x 1765
= 1,765 u/l
e. Kelompok 5
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,323-0,322
= 0,001
A2 = A1 A2
= 0,322 0,323
= -0,001
A = A1 - A2
= 0,001 (-0,001)
= 0,002
Aktivitas GOT
= A x faktor
= 0,002 x 1765
= 3,53 u/l
2. Aktivitas GPT
a. Kelompok 1
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,373-0,369
= 0,004
A2 = A1 A2
= 0,380 0,373
= 0,007
A = A1 - A2
= 0,007 0,004
= 0,003
Aktivitas GOT = A x faktor
= 0,003 x 1765
= 5,28 u/l
b. Kelompok 2
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,341-0,341
=0
A2 = A1 A2
= 0,342 0,341
= 0,001
A = A1 - A2
= 0,001 0
= 0,001
Aktivitas GOT = A x faktor
= 0,001 x 1765
= 1,765 u/l
c. Kelompok 3
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,431-0,427
= 0,004
A2 = A1 A2
= 0,436 0,431
= 0,005
A = A1 - A2
= 0,005 0,004
= 0,001
Aktivitas GOT = A x faktor
= 0,001 x 1765
= 1,765 u/l
d. Kelompok 4
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,554-0,552
= 0,002
A2 = A1 A2
= 0,556 0,554
= 0,002
A = A1 - A2
= 0,002 0,002
=0
Aktivitas GOT = A x faktor
= 0 x 1765
= 0 u/l
e. Kelompok 5
A = A 1 A 2
A1 = A2 A3
= 0,560-0,565
= -0,005
A2 = A1 A2
= 0,565 0,560
= 0,005
A = A1 - A2
= -0,005 0,005
= - 0,01
Aktivitas GOT = A x faktor
= -0,01 x 1765
= -17,65 u/l
C. Pembahasan
Hati adalah organ terbesar kedua di dalam tubuh (setelah kulit) dan
beratnya berkisar 1,25 Kg atau sekitar 3 pon. Hati merupakan keleenjar terbesar
dalam tubuh kita, dan merupakan alat tubuh yang terberat setelah kulit. Hati
mempunyai berbagai fungsi, sehingga termasuk alat yang vital bagi kehidupan
manusia. Hati mempunyai hubungan khusus dengan system pengeluaran. Ukuran
hati cukup besar, kira-kira sebesar bola untuk rugby.
Alat yang digunakan yaitu pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan. Diambil darah dalam tabung merah dan diletakkan di dalam
tabung sentrifuge. Kemudian sampel disentrifuge pada 300 rpp selama 15 menit.
Selanjutnya, diambil 1000
Dari praktikum yang dilakukan, maka didapatkan hasil yaitu kadar SGOT
dan SGPT pada kelompok 1 pada menit ke 1 0,254 u/l dan 0,38 u/l menit ke 2
0,255 u/l dan 0,373 u/l, menit ke 3 0,255 u/l dan 0,369 u/l dengan kadar aktivasi
GOT yaitu 1,765 u/l dan GPT 5,28 u/l. Kadar SGOT dan SGPT kelompok 2 pada
menit 1 0,260 u/l dan 0,342 u/l, menit ke 2 0,261 u/l dan 0,341 u/l, menit ke 3
0,261 u/l dan 0,341 u/l dengan kadar aktivasi GOT yaitu 1,765 u/l dan GPT 1,765
u/l. Kadar SGOT dan SGPT kelompok 3 pada menit ke 1 0,306 u/l dan 0,436 u/l,
menit ke 2 0,306 u/l dan 0,431 u/l, menit ke 3 0,306 dan 0,427 u/l dengan kadar
aktivasi GOT 0 u/l dan GPT 1,765 u/l . Kadar SGOT dan SGPT kelompok 4 pada
menit ke 1 0,337 u/l dan 0,556 u/l, menit ke 2 0,337 u/l dan 0,554 u/l, menit ke 3
0,336 u/l dan 0,552 u/l dengan aktivasi GOT yaitu 1,765 u/l dan GPT 0 u/l. Kadar
SGOT dan SGPT pada kelompok 5 pada menit ke 1 0,322 u/l dan 0,565 u/l, menit
ke 2 0,323 u/l dan 0,566 u/l, menit ke 3 0,322 u/l dan 0,565 u/l dengan aktivasi
GOT yaitu 3,53 u/l dan GPT 17,65 u/l.
Hubungan absorbansi dengan kadar GPT/GOT adalah apabila absorbansi
GPT/GOT tinggi, maka kadar GPT/GOT dalam serum juga tinggi.
Hal ini
menandakan bahwa sampel serum terdapat penyakit hepar. Dimana absorbansi ini
nantinya berguna dalam menghitung kadar GPT/GOT dari serum.
Itulah
sebabnya semakin tinggi nilai absorbansinya maka kadar GPT/GOT dalam serum
juga tinggi.
SGOT serum umumnya diperiksa secara spektrofotometri secara semi
otomatis atau otomatis. Nilai rujukan untuk SGOT adalah:
Laki-laki : 0- 37 u/l (suhu inkubasi 37 oC) DAN 0- 18 u/l (suhu inkubasi 25 oC)
(Muttaqin, 2004: 68).
Kemudian dilihat dari data yang didpat menunjukkan bahwa aktivasi GOT
yang didapat pada kelompok 1,2 dan 3 dengan probandus yang sama dimana
sampel didapatkan pada pasien wanita, angka aktivasi GOT yang didapat <7 nilai
rujukan normal. Hal ini menunjukkan bahwa pasien ini/ probandus kondisi hepar
pada keadaan normal.
didapat dari sampel yang sama, dengan probandus wanita diketahui bahwa GPT
tidak melebihi nilai GOT yang ada= normal. Pada probandus pria yang diujikan
oleh kelompok 4 dan 5 didapatkan aktivitas kadar GOT kelompok 4 1,765 u/l dan
kelompok 5 adalah 3,53 u/l, pada pasien ini ditemukan faktor kesalahan karena
tidak samanya angka kadar aktivitas GOT padahal pada probandus yang sama.
Faktor kesalahan yang mungkin terjadi karena pengukuran absorbansi
yang tidak benar karena kuvet yang seharusnya terisi hingga volumenya
hanya terisi sekitar nya dan menyebabkan pengukuran menjadi lebih sulit,
kurang akurat dan tidak merah. Namun, angka yang didpatkan tidak melebihi
batas normal GPT sehingga pasien dalam keadaan baik kondisi heparnya.
Hubungan serum oxaloacetate transaminase dan serum glutamate piruvat
dengan dunia farmasi yaitu setelah melakukan penentuan kadar SGOT-SGPT kita
dapat mengetahui hati seseorang, maka dengan itu kita dapat mengetahui
penggunaan obat-obatan penginduksian penyakit hati terhadap pasien gangguan
hati.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kita telah dapat menentukan
kadar SGOT dan SGPT dari sampel darah. Adapun kadar aktivitas GOT yaitu
pada kelompok 1 (1,765 u/l), kelompok 2 (1,765 u/l), kelompok 3 ( 0 u/l),
kelompok 4 (1,765 u/l), dan kelompok 5 (3,53 u/l), dimana hal ini menunjukkan
bahwa darah dari probandus tidak terdapat penyakit hepar.
Adapun kadar aktivitas GPT, yaitu pada kelompok 1 (3,28 u/l), kelompok
2 (1,765 u/l), kelompok 3 ( 1,765 u/l), kelompok 4 ( 0 u/l ) dan kelompok 5
( 17,65 u/l ). Hal ini menunjukkan bahwa darah dari probandus tidak terdapat
penyakit hepar.
B. Saran
1. Untuk laboratorium
Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan
di dalam
laboratorium dilengkapi.
2. Untuk Asisten
Tidak ada kritik dan saran, saya kira sudah cukup bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Depertemen Kesehatan RI: Jakarta.
1979.
Dr. Petrus. Buku Ajar Bedah. EGC: Jakarta. 1995.
Dr. Wening, dkk. Care Your Self, Hepatitis. Penebar Plus: Jakarta. 2008.
Evelyn. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Gramedia: Jakarta. 2001.
Irianto, Koes. Anatomi dan Fisiologi. Alfabeta: Bandung. 2014.
Muttaqin, Arif. Asuhan Keperawatan Klien. Salemba Medika: Jakarta: 2004.
Prof. H. M. Hembing. Tumpas Hepatitis dengan Kuman Herbal. Pustaka Bunda:
Jakarta. 2008.
Sherwin, Mallo, dkk. Jurnal Rancangan Bangun Alat Ukur Kadar Hb dan O2
Dalam Darah dengan Sensor Oximeter Secara Noninvasive. UNSRAT:
Manado. 2011.
Sri, Sardini. Jurnal Penentuan Aktivitas Enzim GOT dan GPT dalam Serum
dengan Metode Reaksi Kinetik Enzimatik Sesuai IFCC. Pusat Tehnologi
Kesehatan dan Meterologi Radiasi: Batan. 2007
Poedjiadi, 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press : Jakarta
Joyce. L, 1997. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. EGC : Jakarta
Dorland. 1998. Kamus saku kedokteran Dorland. EGC : Jakarta
Ronald A. sacher dan Richard A. mc pherson. 2004. Alih bahasa : Brahm u.pendit
dan dewi wulandari. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium.EGC
: Jakarta
Lampiran Gambar
1. SGOT
Menit ke 1
Menit ke 2
Menit ke 3
2. SGPT
Menit ke 1
Menit ke 2
Menit ke 3
SKEMA KERJA