Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Psikologi perkembangan disebut juga psikologi genetik yaitu ilmu yang mempelajari
perubahan-perubahan jiwa dan jasmani. Didalam psikologi perkembangan, antara jiwa dan
jasmani yang biasa juga disebut psiko dan somamerupakan satu kesatuan yang bulat. Jadi
perkembangan dalam psikologi perkembangan meliputi juga jasmani.[1]
Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhanya harus dipenuhi
seperti yang diinginkanya, tetapi ia belum pandai menyatakan keinginan itu. Ia hanya pandai
menangis. Bila seorang ibu mendengar bayinya menangis, ibu yang pertama kali mempunyai
bayi itu tentu merasa bingung tidak mengerti apa yang harus diperbuatnya.
Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan
yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi
terbentuk.
Perkembangan pribadi di dominasi oleh berbagai macam perasaan, baik perasaan
senang ataupun tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setaip perkembangan pungsi perbadi
dan tingkah laku bayi sangat dipengaruhi oleh perasaanya. Perasaan sendiri tidak tumbuh dengan
sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi terhadap stimuli
lingkungan. [2]

B.

RUMUSAN MASALAH
1.

Apa yang dimaksud dengan masa bayi?

2.

Apa saja ciri-ciri perkembangan masa bayi?

3.

Apa sebab-sebab ketidakbahagiaan pada masa bayi?

4.

Apa saja bahaya-bahaya selama perkembangan masa bayi?

BAB II
PEMBAHASAN
A.

PENGERTIAN MASA BAYI


Masa bayi adalah suatu masa yang penting dalam perkembangan manusia. Setiap orang akan
mempunyai laju perkembangannya sendiri, namun dalam garis besarnya terdapat persamaanpersamaan sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan dapat dikelompokan kedalam
beberapa masa. Para ahli perkembangan memberikan batasan usia 18 sampai 24 bulan bagi
masa bayi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang cepat dan khas sifatnya. Lagi pula sejak
usia 2 tahun seorang anak sudah mulai menunjukan fungsi kognitif yang memadai sehingga
Mussen (1979) berpendapat bahwa dengan itu masa bayi selesai dan mulailah masa kanakkanak.[3]
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua minggu.
Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa bayi akan
digunakan untuk membedakannya dengan periode pascanatal yang ditandai dengan keadaan
sangat tidak berdaya.
Selama beberapa tahun masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara beraangsur-angsur agak
menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara cepat menghilang dan

bayi menjadi mandiri, melainkan setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan bayi semakin
mampu mandiri sehingga pada masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang
manusia yang berbeda dengan awal masa bayi.
Karena istilah bayi banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak berdaya, maka semakin
umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun sebagai anak kecil yang baru belajar
berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga relatif
mandiri.[4]

B.

CIRI-CIRI PERKEMBANGAN MASA BAYI


Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan, baik sejak dalam kandungan maupun setelah lahir. Dalam proses terjadinya
perubahan baik dari fisiologi maupun psikologis, perubahan tersebut bersifat kualitatif dan
kuantitatif. Oleh karena itu perkembangan tidak pernah statis dari saat perubahan hingga
akhirnya perkembangan berakhir (kematian).
J.P. Chanplin mengatakan bahwa perkembangan adalah proses perubahan dan kematangan
prilaku pada individu sebelum kelahiran maupun setelah kelahirannya. Proses tersebut bersifat
individu dari mulai masa konsepsi sampai akhir hidupnya, dan akan menentukan tingkah laku
yang mana dan apa yang akan diaktualisasi dan dimanifestasi.[5]

Ciri ciri perkembangan secara umum yaitu :


Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ organ tubuh) dan
aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)

Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase
perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas)
Lenyapnya tanda tanda yang lama; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus(kelenjar anak
anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak gerikkanak kanak dan
perilaku impulsif).
Diperolehnya tanda tanda yang baru; tanda tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada
usia remaja) tanda tanda psikis (berkem bangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral,
interaksi dengan lawan jenis)[6]
Perkembangan yang penting pada usia bayi antara lain :
1.

Perkembangan Fisik
Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat melihat walaupun belum jelas, lidahnya dapat
merasa. Ia dapat mencium bau dan merasa sakit serta sistem motorik merekapun sudah cukup
berkembang. Bayi yang baru lahir juga mempunyai beberapa refleksi bawaan yang diturunkan
secara genetik yang fungsinya adalah untuk mempertahankan hidup dalam menghadapi
lingkungan (survival).

Pertumbuhan dan perkembangan fisik bayi


Pada waktu lahir seorang bayi rata-rata mmempunyai berat badan 3000 gram dan panjang
badan 50 cm. Ia segera tumbuh dengan cepat dengan kecepatan pertumbuhan yang berlainan
untuk berbagai bagian tubuhnya. Ketika mencapai usia 2 tahun, seorang bayi tela mencapai kirakira setengah dari tinggi badannya waktu dewasa nanti. Dalam tahun pertama badan bayyi
tumbuh pesat dan sesudah usia 1 tahun sampai puberitas tungkailah dan tumbuh pesat.

Refleks

Seperti dijelaskan sebelumnya, seorang bayi lahir dengan kemampuan-kemampuan tertentu


antara lain berupa refleks. Seorang bayi yang baru ahir (neonatus) akan segera menahan nafas
dan menutup tenggorokannya jika dimasukan kedalam air.
Refleks mengatur gerakan-gerakan bayi yang masih bersifat otomatis dan tidak dibawah
kontrol anak. Refeks ialah reaksi yang sudah ada ( buil in ) yang bekerja atas tibulnya ransangan
tertentu, yang memungkinkan sorang bayi berespon terhadap lingkungan sebelum ada proses
pembelajaran. Sebagai contoh refleks mengisap; seorang bayi akan mengisap setiap barang
(benda) yang ditempatkan di mulutnya. Refleks memungkin seorang bayi untuk mendapat
makanan sebelum ia belajar mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Jika seorang bayi
yang baru lahir disentuh pipi atau sudut bibirnya, maka ia akan menggerakkan kepalanya kearah
sentuhan untuk mencari sesuatu yang dapat di isap. Ini disebut refleks mencari (rooting refleks).
Kedua refleks masa meonatus masa ini akan hilang pada bayi pada usia 3 atau 4 bulan, karena
menatus sudah mampu menyusu secara aktif.

Siklus kegiatan bayi


Pola kegiatan neonatus berada pada orang dewasa. Kira-kira dua pertiga harinya dipakai
untuk tidur, yang terbagi kedalam beberapa waktu dan mereka tidak tidur panjang antara jam 10
malam sampai pagi. Dalam setiap rentang waktu 4 jam, mereka sadar dan hanya tenang sekitar
30 menit. Mereka buang air kecil sampai 18 kali sehari dan buang air besar 3-7 kali sehari. Pada
usia 1 bulan barulah mereka lebih tidur di waktu malam. Pada bulan keempat barulah pola tidur
mereka menyerupai tidur orang dewasa walaupun jumlah jam tidur mereka masih lebih tinggi
yaitu tidur panjang di waktu malam dan lebih aktif serta terjaga di waktu siang.
Untuk mengamati dan memahami pola hidup bayi, para ahli perkembangan membagi
keadaan bayi itu kedalam beberapa klasifikasi yaitu :

1.

Tidur lelap, bayi tidur diam dengan mata tertutup, pernafasannya teratur, tidak bersuara, dan
tidak berespon terhadap ransangan dari luar.

2.

Tidur biasa, bayi bergerak-gerak sedikit, pernafasan mungkin sedikit berbunyi, ritme nafas
teratur atau tidak teratur.

3.

Tidak gelisa, bayi tampak melakukan berbagai kegiatan gerakan, matanya tertutup namun
kelopaknya mungkin berkedip-kedip, pernafasan tidak teratur, dan bayi mengeluarkan suarasuara mendesah atau mengelu.

4.

Mengantuk, mata bayi terbuka atau separuh terbuka gerakan-gerakan hanya sedikit dan bayi
lebih banya bersuara.

5.

Terjaga dan aktif, inilah keadaan dimana orang tua menganggap bayinya sudah bangun, mata
bayi terbuka dan tatapannya terang ia melakukan berbagai gerak bebas, ia mungkin agak rewel,
kulitnya agak memerah, dan pernafasannya dapat menjadi tidak teratur jika bayi tegang.

6.

Terjaga dan terara, keadaan inilah yang biasanya terlihat pada bayi yang sudah lebih tua dan
jarang pada neonatus. Mata bayi terbuka lebar, ada kegiatan motorik yang terarah kepada sesuatu
seperti suara atau rangsangan cahaya.

7.

Terjaga dengan perhatian terpaku, bayi dalam keadaan terjaga tetapi tidak bereaksi kepada
rangsangan dari luar. Contoh, ketika bayi sedang menyusu atau sedang menangis. Pada waktu
menangis bayi mungkin saja bergerak-gerak, tetapi matanya tertutup.

Perkembangan motorik bayi


Seorang bayi menunjukan perkembangan motorik kasar, yaitu yang berkaitan dengan otototot besar yang dipergunakan untuk menggerakan lengan atau untuk berjalan dan berkembang,
motorik halus yang berkitan dengan gerakan-gerakan halus seperti keterampilan jari tangan.

Perkembangan otak

Selagi seorang bayi menangis, tersenyum atau mengerutkan dahinya, menggoyanggoyangkan benda yang digenggamnya berbicara dan berjalan, maka didalam otaknya terjadi
pula perubahan-perubahan penting. Bermula sebagai makhluk bersel satu, pada saat lahir seorang
bayi sudah mempunyai otak dan sistem syaraf yang terdiri dari kira-kira 100 triliyun sel syaraf.
[7]

2.

Perkembangan Emosi Dan Sosial


Perkembangan emosi dan sosial merupakan dasar perkembangan kepribadian kelak. Emosi
yang kehadiarannya jauh lebih awal dari kemampuan berbahasa maupun kemampuan kognitif
anak merupakan alat untuk berkomunikasi pada masa bayi. Hubungan emosional yang dibentuk
oleh bayi selama masa ini dengan orang-orang yang dekat dengannyalah yang akan
mempengaruhi cara ia berinteraksi dengan orang lain dimasa yang akan datang. Pengalaman
sosial pada masa dini adalah pengalaman terpenting dan masa bayi adalah periode peka untuk
perkembangan kepribadian.

Emosi bayi
Hasil penelitian Izard (1980), menunjukan bahwa berbagai emosi muncul diberbagai
kesempatan pada dua tahun pertama kehidupan anak. Beberapa saat setelah kelahiran, bayi dapat
menunjukan minat, sedih, muak, dan tersenyum.
Sosial bayi
Perkembangan sosial bayi dimulai dengan adanya hubungan antara anak (dimulai sejak
lahir) dengan anggota keluarga (terutama orang tua). Dalam sistem keluarga inilah pengalaman
yang terpenting dirasakan oleh anak yaitu terjadinya proses kelekatan (attachment), dan
kelekatan itu bersifat kelekatan secara emosional.

C.

SEBAB-SEBAB KETIDAKBAHAGIAAN PADA MASA BAYI

1.

Kesehatan yang buruk


Bayi yang memiliki kesehatan buruk, baik sementara atau kritis, tidak merasa normal sehingga
cenderung rewel dan mudah marah. Kondisi ini tidak memungkinkan bayi akan merasa bahagia.

2.

Tumbuhnya gigi
Tumbuhnya gigi menimbulkan rasa yang tidak enak. Secara berkala, adakalanya benar-benar
menyebabkan rasa sakit.

3.

Keinginan mandiri
Dengan meningkatnya pengendalian terhadap tubuh, kenanyakan bayi menolak bantuan orangorang lain dan campur tangan pada saat mereka mencoba untuk mandiri.

4.

Meningkatnya kebutuhan kasih sayang


Dengan bertambah lamanya waktu jaga bayi menghendaki perhatian lebih dari orang-orang.
Kalau orang tua atau pengasuh lain tidak dapat memenuhinya maka bayi menjadi marah dan
rewel.

5.

Kecewa pada orang tua


Pada saat bayi memasuki tahun kedua, tidak jarang orang tua yang agak kecewa dengan peran
mereka sebagai orang tua, terutama mereka yang sebelumnya sangat mengagunggkan peran itu.
Kekecewaan ini diungkapkan dalam kurang hangatnya hubungan dengan si bayi.

6.

Permulaan disiplin

Setelah bayi berusia setahun banyak orang tua menganggap bahwa sudah waktunya untuk
memulai disiplin. Usaha menanamkan disiplin biasanya dimulai dengan menepuk, memukul,
kata-kata keras dan ekspresi wajah yang marah.
7.

Meningkatnya kebencian antar saudara


Banyak anak yang mulanya menganggap adik bayinya sebagai boneka yang manis sekarang
menganggapnya sebagai pengganggu terutama kalau mereka diharapkan untuk membantu
merawatnya atau kalau adik bayinya mengambil milik kakaknya dan seringkali merusak.[8]

D.

BAHAYA-BAHAYA DALAM PERKEMBANGAN MASA BAYI


Karena masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan bahaya bagi
bayi. Bahaya itu merupakan bahaya fisik dan psikologis atau keduanya. Dalam tahun pertama
dalam masa bayi, bahaya fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah daripada bahaya-bahaya
psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya. Keduanya merupakan bahaya yang serius, jadi
sedapat mungkin harus dicegah dan segala sesuatu harus dilakukan untuk memperkecil
intensitasnya kalau memang bahaya itu terjadi.

1. Bahaya Fisik
Beberapa bahaya fisik dalam perkembangan masa bayi antara lain sebagai berikut.
1. Kematian
Meredith telah melaporkan bahwa kematian banyak terjadi selama tiga bulan daripada
sesudahnya dan kurang lebih dari dua pertiganya terjadi dalam bulan pertama.
2. Kematian Ranjang

Bayi yang kelihatan sehat dan normal kadang-kadang menjadi korban kematian
mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang ilmu medis belum dapat mengetahui apa penyebab
kematian yang disebut kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hal ini
terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan pada pernafasan atau mempunyai kondisi
tidak normal pada waktu lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering terjadi pada tahun
pertama masa bayi daripada tahun kedua.
3. Penyakit
Meskipun benar bahwa banyak kematian dalam bulan-bulan pertama disebabkan karena
penyakit separti gastrointestinal atau komplikasi pernafasan, tetapi jumlah kematian yang d ulu
disebabkan karena penyakit parah sekarang jauh lebih berkurang karena sekarang bayi diberi
suntikan dan vaksinasi untuk memperkebal tubuh tehadap penyakit.
4. Kecelakaan
Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena bayi sangat terlindungi dalam
tempat tidur. Namun dalam tahun kedua pada saat bayi dapat bergerak lebih bebas dan tidak
sangat dilindungi, kecelakaan lebih sering terjadi.
5. Kurangnya gizi
Kekurangan gizi dapat disebabkan karena kurang makan atau diet yang tidak seimbang,
tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi juga merusak perkembangan mental. Kalau
pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak dapat mencapai potensi-potensi
intelektualnya.
6. Dasar untuk menjadi gemuk
Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi yang montok dan mereka berusaha
dengan segala macam cara agar anaknya gemuk. Berbagai telaah medis menunjukkan bahwa ada

3 periode kritis dalam perkembangan sel-sel lemak. Yang pertama 3 bulan sebelum kelahiran,
yang ke 2 dalam 3 tahun pertama setelah lahir, dan yang ke 3 selama awal masa remaja.

2. Bahaya Psikologis
Beberapa bahaya psikologis dalam masa bayi disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1.

Bahaya dalam berbicara


Kelambatan dalam berbicara, seperti halnya kelambatan dalam pengendalian motorik

menjadi serius dalam masa bayi karena pada masa ini diletakkan dasar- dasar untuk alat
komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan karena beberapa hal, yang paling sering adalah
tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya perangsang (terutama dalam tahun pertama).
2.

Bahaya emosi
Terdapat empat bahaya psikologis umum yang sering muncul dalam hubungan

perkembangan emosi dalam masa bayi, yaitu:

Kurangnya kasih sayang

Tekanan

Terlampau banyak kasih sayang

Emosi yang kuat

3.

Bahaya sosial
Bahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar

menjadi sosial. Karena kurangnya kesempatan dalam hubungan sosial dapat mempengaruhi
perkembangannya dalam pola sosialisasi. Yang juga berbahaya adalah penyakit sosial malu,

bahwa sifat ini terbawa sejak bayi dimana mereka dihadapkan pada terlalu banyak orang asing
dan pengasuh asing.
4.

Bahaya moralitas
Bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral di masa depan terjadi bila bayi

lebih banyak mendapatkan perhatian kalau dia melakukan sesuatu yang mengganggu atau
melawan orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima.
5.

Bahaya dalam perkembangan kepribadian


Konsep diri yang sedang berkembang merupakan cermin dari tanggapan bayi mengenai

pandangan orang tentang dirinya.


6.

Bahaya bermain
Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan suatu mainan bagi si bayi. Karena ada

beberapa mainan dapat menyebabkan luka pada si bayi jika ia tidak hati-hati dalam
memainkannya.[9]

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Masa bayi adalah suatu masa yang penting dalam perkembangan manusia. Setiap orang
akan mempunyai laju perkembangannya sendiri, namun dalam garis besarnya
terdapat persamaan-persamaan sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan dapat
dikelompokan kedalam beberapa masa. Para ahli perkembangan memberikan batasan usia 18
sampai 24 bulan bagi masa bayi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang cepat dan khas
sifatnya. Lagi pula sejak usia 2 tahun seorang anak sudah mulai menunjukan fungsi kognitif
yang memadai sehingga Mussen (1979) berpendapat bahwa dengan itu masa bayi selesai dan
mulailah masa kanak-kanak.
Ciri-ciri perkembangan umum masa bayi :
1.

Terjadinya perubahan dalam aspek

2.

Terjadinya perubahan dalam proporsi

3.

Lenyapnya tanda tanda yang lama

4.

Diperolehnya tanda tanda yang baru

Sebab-sebab ketidakbahagiaan pada masa bayi :


1.

Kesehatan yang buruk

2.

Tumbuhnya gigi

3.

Keinginan mandiri

4.

Meningkatnya kebutuhan kasih sayang

5.

Kecewa pada orang tua

6.

Permulaan disiplin

7.

Meningkatnya kebencian antar saudara


Bahaya-bahaya dalam perkembangan masa bayi :
1. Bahaya Fisik
2. Bahaya Psikologis

DAFTAR PUSTAKA
Anwar Arsyad H. Psikologi perkembangan. (Kendari ; 2007)
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html
Hurlock Elizabeth B., Psikologi Perkembangan (Jakarta ; ERLANGGA)
Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. (Jakarta:Prenada Media, 2011)
Machmud Hadi, M.Pd. psikologi perkembangan (Kendari ; CV SHADRA, 2010)

Anda mungkin juga menyukai