Anda di halaman 1dari 2

Komplikasi diabetes mellitus

Penyulit menahun
1. Makroangiopati
Komplikasi makroangiopati timbul terutama akibat aterosklerosis. Pada penderita diabetes,
terjadi kerusakan pada lapisan endotel arteri. Kerusakan dapat disebabkan secara langsung
oleh tingginya kadar glukosa dalam darah, metabolit glukosa atau tingginya kadar asam
lemak dalam darah. Akibat kerusakan tersebut, permeabilitas sel endotel meningkat sehingga
molekul-molekul yang mengandung lemak masuk ke arteri. Kerusakan sel endotel akan
mencetuskan reaksi imun dan peradangan sehingga akhirnya terjadi pengendapan trombosit,
makrofag dan jaringan fibrosa. Sel-sel otot polos berproliferasi. Penebalan dinding arteri
menyebabkan hipertensi, yang semakin merusak lapisan endotel arteri karena menimbulkan
gaya yang merobek sel-sel endotel.
Komplikasi makroangiopati :
- Penyakit jantung koroner
- Pembuluh darah tepi
- Pembuluh darah otak atau stroke
Terjadi karena aterosklerosis pembuluh-pembuluh otak dan hipertensi yang menyebabkan
pembuluh darah menjadi lemah dan akhirnya pecah.
2. Mikroangiopati
Komplikasi mikroangiopati terjadi akibat penebalan membran basal pembuluh-pembuluh
kecil. Penyebab penebalan tersebut tidak diketahui, tetapi tampaknya berkaitan langsung
dengan tingginya kadar glukosa darah. Penebalan mikrovaskular menyebabkan iskemia dan
penurunan penyaluran oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan. Selain itu hemoglobin
terglikosilasi memiliki afinitas terhadap oksigen yang tinggi sehingga oksigen terikat lebih
erat ke molekul hemoglobin. Hal ini mengakibatkan ketersediaan oksigen untuk jaringan
berkurang. Asidosis menyebabkan penurunan 2,3-difosfogliserat (2,3-DPG) sel darah merah,
yang juga mengakibatkan peningkatan afinitas hemoglobin terhadap oksigen sehingga
semakin kecil kemungkinan jaringan teroksigenasi secara adekuat.
Hipoksia kronik yang terjadi dapat secara langsung merusak atau menghancurkan sel.
Hipoksia kronik dapat menyebabkan timbulnya hipertensi karena jantung dipaksa
meningkatkan curahnya sebagai usaha untuk meyalurkan lebih banyak oksigen ke jaringan
yang iskemik. Ginjal, retina dan sistem saraf perifer termasuk neuron sensorik dan motorik
somatik, sangat dipengaruhi oleh gangguan mikrovaskular diabetes. Sirkulasi mikrovaskular
yang buruk akan mengganggu reaksi imun dan peradangan karena kedua hal ini bergantung
pada perfusi jaringan yang baik untuk menyalurkan sel-sel imun dan mediator-mediator
peradangan.
- Retinopati diabetik
Retina adalah jaringan yang sangat aktif bermetabolisme dan pada hipoksia kronik akan
mengalami kerusakan secara progresif dalam struktur kapilernya, membentuk

mikroaenurisma dan memperlihatkan bercak-bercak perdarahan. Timbul daerah-daerah


infark (jaringan yang mati) diikuti oleh neovaskularisasi (pembentukan pembuluh baru),
bertunasnya pembuluh-pembuluh lama, dan pembentukan jaringan parut, akhirnya timbul
edema interstisium dan tekanan intraokulus meningkat yang menyebabkan kolapsnya
kapiler dan saraf yang tersisa sehingga terjadi kebutaan.
Nefropati diabetik
Pada diabetes perubahan pertama yang terlihat pada ginjal adalah
pembesaran ukuran ginjal dan hiperfiltrasi. Glukosa yang difiltrasi akan
direabsorbsi oleh tubulus dan sekaligus membawa natrium, bersamaan dengan
efek insulin (eksogen pada IDDM dan endogen pada NIDDM) yang
merangsang reabsorbsi tubuler natrium, akan menyebabkan volume ekstrasel
meningkat, terjalah hiperfiltrasi. Pada diabetes, arteriole eferen, lebih sensitive
terhadap pengaruh angiotensin II dibanding arteriole aferen,dan mungkin
inilah yang dapat menerangkan mengapa pada diabetes yang tidak terkendali
tekanan intraglomeruler naik dan ada hiperfiltrasi glomerus.
3. Neuropati
Neuropati diabetik disebabkan oleh hipoksia kronik sel-sel saraf. Sel-sel penunjang saraf, sel
-

schwann, mulai menggunakan metode-metode alternatif untuk menangani beban peningkatan


glukosa kronik, yang akhirnya menyebabkan demielinisasi segmental saraf-saraf perifer.
Demielinisasi menyebabkan perlambatan hantaran saraf dan berkurangnya sensitivitas.
Hilangnya sensasi suhu dan nyeri meningkatkan kemungkinan pasien mengalami cedera yang
parah dan tidak disadari.
4. Rentan infeksi, seperti misalnya tuberkulosis paru, ginggivitis, dan infeksi saluran kemih
5. Kaki diabetik
Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia pada penyandang DM yang
menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati, baik
neuropati sensorik maupun motorik dan autonomik akan mengakibatkan berbagai perubahan
pada kulit dan otot yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan
pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudah terjadinya ulkus
D a p f u s : c or w i n E J . b u k u s a k u p a t o f i s i o l o gi . j a k a r t a : p e n e r bi t b u k u
kedokteran EGC;1997

Anda mungkin juga menyukai