Case Vertigo DR Aswad
Case Vertigo DR Aswad
Fakultas Kedokteran
Case Report
Universitas Mulawarman
VERTIGO
Disusun oleh
Rudy Manggasa
03.37470.00126.09
Pembimbing
dr. Aswad Muhammad, Sp.S
LAPORAN KASUS
I.
STATUS PASIEN
-
MRS
Waktu Pemeriksaan
Bangsal
: Angsoka
Identitas
-
Nama
: Ny.ST
Usia
: 43 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Pekerjaan
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
: Swasta
A. Hasil Anamnesa
1. Keluhan Utama
Kepala pusing terasa berputar
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasakan pusing dan terasa berputar sejak 3 hari sebelum
MRS. Keadaan ini dirasakan berat sejak 1 hari sebelum MRS. Pasien
merasa dirinya terasa berputar-putar dan ruangan disekelilingnya pun ikut
terasa berputar. Keluhan ini bertambah berat saat pasien berubah posisi
tubuh, duduk ataupun berdiri. Saat berbaring pun pasien merasakan pusing
dan terasa berputar, sehingga pasien harus berbaring kekiri untuk meringan
kan pusing nya. Pasien sempat mengkonsumsi obat bodrex dan paramex
namun gejala tidak berkurang. Pasien juga mengeluhkan mual dan
muntah. Pasien juga mengeluhkan setiap hari badannya terasa demam,
lemas. Nyeri kepala juga ada.. tidak ada keluhan kejang,tidak pernah ada
keluhan lebam tanpa sebab, dan gusi berdarah. Pasien mengaku juga dulu
badannya gemuk dan sekarang menjadi kurus.
Pasien tidak ada keluhan bersin, hidung sering tersumbat dan bau,
nyeri pada daerah telinga, telinga berdenging, dan pandangan kabur.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
-
4.
Keadaan Umum
: Sakit Sedang
Kesadaran
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 100/70 mmHg
Nadi
: 82 x/menit
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,7 0C
Bentuk normal
Kepala
Leher
Thoraks
Paru
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
ICS
sinistra
Batas jantung kanan : PSL dextra
Batas jantung kiri
: MCL sinistra
Abdomen
-
Inspeksi
: Bentuk flat
III
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Status Psychicus
3. Status Neurologicus
Kesadaran
Kompos mentis, GCS 15 (E4V5M6)
Kepala
Bentuk normal, simetris. Nyeri tekan (-)
Leher
Sikap tegak, pergerakan baik. Tidak ada rangsangan meningeal.
Subjektif
Kanan
Kiri
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
(+)
(+)
Normal
Normal
Melihat warna
Okulomotorius (III)
Sela mata
5
Pergerakan
mata
kearah
(+)
inferior
Strabismus
(-)
(-)
Nystagmus
(+)
(+)
horisontal
horisontal
(-)
(-)
(+)
(+)
(-)
(-)
3 mm
3 mm
Exoptalmus
Melihat kembar
Pupil besarnya
Troklearis (IV)
(+)
keluar)
Trigeminus (V)
Membuka mulut
(+)
(+)
Mengunyah
(+)
(+)
Menggigit
(+)
(+)
Sensibilitas muka
Abdusens (VI)
(+)
(+)
(+)
(+)
Mengerutkan dahi
(+)
(+)
Menutup mata
(+)
(+)
Memperlihatkan gigi
(+)
(+)
Sudut bibir
Vestibulokoklearis (VIII)
(+)
(+)
(+)
(+)
(bagian (+)
(+)
(+)
(+)
Perasaan
lidah
belakang)
Refleks muntah
Vagus (X)
6
Bicara
(+)
(+)
Menelan
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Assesorius (XI)
Mengangkat bahu
Memalingkan kepala
Hipoglossus (XII)
Pergerakan lidah
(+)
(+)
Artikulasi
(+)
(+)
Badan
Motorik
i. Respirasi : gerakan nafas simetris, tidak tampak retraksi
otot-otot thorakal
ii. Bentuk Collumna Vertebralis : Lurus
Sensibilitas :
Taktil (raba)
: normal
Nyeri
: normal
Kiri
Motorik
Pergerakan
Normal
Normal
Kekuatan
Normal
Normal
Tonus
Sensibilitas
Taktil
(+)
(+)
Nyeri
(+)
(+)
Refleks fisiologis
Biseps
Triceps
Refleks patologis
(+)
(+)
(+)
(+)
Tromner
(-)
(-)
Hoffman
(-)
(-)
Kanan
Kiri
Normal
Normal
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Pergerakan
Kekuatan
Sensibilitas
Taktil (raba)
Nyeri
Refleks fisiologis
Patella
Achilles
Refleks patologis
Babinski
(-)
(-)
Chaddock
(-)
(-)
Schaefer
(-)
(-)
Oppenheim
(-)
(-)
Rossolimo
(-)
(-)
Pemeriksaan tambahan
Tes Laseque
(-)
(-)
Tes Patrick
(-)
(-)
(-)
(-)
Leukosit
Hb
: 10,3 gr/dl
Ht
: 27,5 %
Trombosit
: 92.000/mm3
GDS
: 89 mg/dl
Ureum
: 28,0 mg/dl
Creatinin
: 0,8 mg/dl
: 4.400 /mm3
D. DIAGNOSIS
Diagnosis
Diagnosis klinis
Diagnosis topis
Diagnosis etiologis
Diagnosa lain
E. PENATALAKSANAAN
Terapi :
Ondansentron iv 3x1
Antrain iv 3x1
Dramamin 1-1-0
F. USULAN PEMERIKSAAN
HDT
G. PROGNOSIS
Vitam
: Dubia ad bonam
Fungsionam
: Dubia ad bonam
Sanationam
: Dubia ad bonam
10
FOLLOW UP RUANGAN
(Sejak 5 Maret 2012- 9 Maret 2012)
Tanggal
6/3/2012
Perjalanan Penyakit
S: Kepala pusing terasa berputar (+),
(+)
Terapi
A: Vertigo
- Frego 5 mg 3x1
- Ranitidin iv 3x1
7/3/2012
(+)
A: Vertigo
- Frego 5 mg 3x1
- Ranitidin iv 3x1
- Diazepam 2 mg 2x1
- Ericaf 3x1/2 tab
8/3/2012
A: vertigo
11
Co. Fisioterapi
CT scan kepala
KDL
TINJAUAN PUSTAKA
12
Definisi
Vertigo berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya memutar merujuk
pada sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang,
umumnya disebabkan oleh gangguan pada sistim keseimbangan.1
Vertigo adalah setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau
obyek-obyek di sekitar penderita bersangkutan dengan kelainan system
keseimbangan (ekuilibrium).2
Sistem Keseimbangan
Manusia, karena berjalan dengan kedua tungkainya, relatif kurang stabil
dibandingkan dengan makhluk lain yang berjalan dengan empat kaki, sehingga
lebih memerlukan informasi posisi tubuh relatif terhadap lingkungan, selain itu
diperlukan juga informasi gerakan agar dapat terus beradaptasi dengan perubahan
sekelilingnya. Informasi tersebut diperoleh dari sistim keseimbangan tubuh yang
melibatkan kanalis semisirkularis sebagai reseptor, serta sistim vestibuler dan
serebelum sebagai pengolah informasinya; selain itu fungsi penglihatan dan
proprioseptif juga berperan dalam memberikan informasi rasa sikap dan gerak
anggota tubuh. Sistim tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi untuk
selanjutnya diolah di susunan saraf pusat 1
Sistem keseimbangan tubuh kita dibagi menjadi 2 yaitu sistem vestibular
(pusat dan perifer) serta non vestibular (visual [retina, otot bola mata], dan
somatokinetik [kulit, sendi, otot]). Sistem vestibular sentral terletak pada batang
13
Vertiogo vestibular
Rasa berputar
14
Vertigo non-vestibular
Melayang,hilang
Serangan
Mual/muntah
Gangguan
pendengaran
Gerakan pencetus
Situasi pencetus
Episodik
+
+/-
keseimbangan
Kontinyu
-
Gerakan kepala
-
Gerakan visual
Keramaian, lalu lintas
Vertigo vestibular
Vertigo vestibular
Bangkitan vertigo
Derajat vertigo
Pengaruh gerakan kepala
Gejala otonom (mual,
perifer
Lebih mendadak
Berat
++
++
sentral
Lebih lambat
Ringan
+/+
muntah, keringat)
Gangguan pendengaran
( tinitus, tuli)
Tanda fokal otak
Disertai Keluhan
Telinga
Penyakit Meniere,
tumor fossa cranii
posterior, transient
ischemic
attack
(TIA)
arteri
15
Tidak Disertai
Keluhan Telinga
Timbul Karena
Perubahan Posisi
Vertigo kronis
Vertigo akut
vertebralis
Otitis media kronis,
meningitis
tuberkulosa, tumor
serebelo-pontine,
lesi labirin akibat
zat ototoksik
Trauma
labirin,
herpes zoster otikus,
labirinitis
akuta,
perdarahan labirin
Kontusio
serebri, Hipotensi ortostatik,
sindroma
paska vertigo servikalis
komosio, multiple
sklerosis,
intoksikasi
obatobatan
Neuronitis
vestibularis,
ensefalitis
vestibularis,
multipel sklerosis
Patofisiologi
Setiap orang tinggal di ruangan dan mampu berorientasi terhadap
sekitarnya berkat adanya informasi-informasi yang dating dari indera. Didalam
orientasi ruangan ini indera yang penting peranannya adalah system vestibular
(statokinetik), system penglihatan (visual/optic), dan rasa dalam (proprioseptik).
Untuk bekerja secara wajar, unit ini memerlukan normalitas fungsi fisiologi
indera-indera tersebut sehingga informasi yang ditangkap dari sekitarnya adalah
proporsional dan adekuat. Informasi ini dipertukarkan dan diproses lebih lanjut
olehsuatu unit pemroses sentral dan selanjutnya proses yang berlangsung dalam
system saraf pusat akan bekerja secara reflektorik. 2
Tetapi bila oleh sesuatu sebab terjadi hal-hal yang menyimpang, maka unit
proses sentral tidak lagi dapat memproses informasi-informasi secara wajar/biasa,
melainkan menempuh jalur luar biasa. Hasil akhir yang didapat selain ketidak
sempurnaan adaptasi otot-otot mata dan ekstremitas tersebut juga akan
memberikan tanda/peringatan kegawatan. Tanda ini dapat dalam bentuk yang
disadari ataupun yang tidak disadari oleh penderita. 2
Yang disadari :
-
Bersumber dari system saraf otonom ialah mual, muntah, berkeringat, dll.
16
Yang tidak disadari : terutama bersumber dari otot mata yaitu timbulnya
nistagmus.
Penyimpangan proses yang wajar tersebut diatas dapat sebagai akibat
abnormalitas fungsi fisiologik salah satu atau lebih indera atau akibat informasi
yang tidak harmonis, atau tidak terkoordinasinya informasi-informasi yang datang
dari indera-indera ekuilibrium. Biasanya, bila abnormalitas itu bersumber dari
sistem visual akan menimbulkan rasa ringan dikepala, sedangkan bila bersumber
dari system vestibular akan menimbulkan rasa gerakan. Dikatakan dari semua
indera itu, system vestibularlah yang pegang andil paling besar terhadap
ekuilibrium. Disamping ikut andil dalam orientasi ruangan, system vestibular
merupakan organ penting yang bekerja otomatis mempertahankan dan
menstabilkan posisi dan penglihatan. Sistem ini dapat membangkitkan reflex
otomatis, involuntar, gerakan paksaan yang hanya bergantung pada kesadaran
seseorang. Termasuk gerakan bola mata involuntary/nistagmus dan reflex
penyesuaian terhadap posisi miring. 2
Etiologi 3,4
Vertigo hanya gejala yang dapat ditimbulkan oleh berbagai macam
penyakit. Penyebab vertigo dapat berasal dari beberapa disiplin ilmu.
1. Penyakit system vestibular perifer ( yaitu labirin, nervus VIII atau inti
vestibularis)
17
a) Telinga :
-
b) Nervus VIII :
-
Infeksi
Trauma
Tumor
Perdarahan
Tumor
Sklerosis multiple
Iskemik otak
Hipertensi kronis
Arteriosklerosis
Anemia
Hipertensi kardiovascular
18
d) Tumor
e) Migren
f) Epilepsi
g) Kelainan endokrin (hipotiroid, hipoglikemik, keadaan menstruasi, hamil,
menoupase)
h) Kelaianan psikoneurosis
3. Mata : paresis otot mata, kelainan refraksi, glaucoma
4. Kelainan propioseptik : pellagra, anemia pernisiosa, alkohholisme, tabes
dorsalis.
Diagnosis
1. Anamnesis 1
-
Penggunaan
obat-obatan
seperti
streptomisin,
kanamisin,
19
salisilat,
Pemeriksaan Neurologis :
20
- Pemeriksaan mata :
Mencari adanya nistagmus :
a) Pada mata dalam posisi netral bila ada nistagmus disebut nistagmus
spontan.
b) Bila pada mata melirik kekiri dan kanan, atas bawah bila ada nistagmus
disebut nistagmus tatapan.
c) Nistagmus yang disebabkan oleh kelainan system saraf pusat
mempunyai cirri-ciri, sebagai berikut :
-
paroksismal
maka
untuk
membangkitkannya
diperlukan
22
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan vertigo terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu : 4
1. Terapi kausal
Sebagian besar kasus vertigo tidak diketahui kausanya sehinggaterapi lebih
banyak bersifat simtomatik dan rehabilitatif.
2. Terapi Simptomatis
Pengobatan ini ditujukan pada dua gejala utama yaitu rasa vertigo (berputar,
melayang) dan gejala otonom (mual, muntah).
23
Nama kelompok
Nama Generik
Dosis sekali
Interval
pemberian
ulangan
Antikolinergik
Antihistamin
Simpatomimetik
Skopolamin
0,2-0,4 mg
3-6 jam
Atropin
0,2-0,4 mg
3-6 jam
Difenihidramin
50-100 mg
6 jam
Dimenhidrinat
50-100 mg
6 jamk
Sinarizin
75 mg
24 jam
d-Amfetamin
10 mg
12 jam
Efedrin
25-50 mg
4-6 jam
Fenobarbital
15-60 mg
6-8 jam
Diazepam
5-10 mg
4-6 jam
Prometazin
25-50 mg
4-6 jam
Klorpromazin
10-25 mg
4-6 jam
Penenang
Minor
Mayor
3. Terapi rehabilitatif 4
Terapi rehabilitasi bertujuan untuk membangkitkan dan meningkatkan
kompensasi sentral dan habituasi pada pasien dengan gangguan vestibular.
(print artikel) Timbulnya mekanisme bisa berasal baik dari system saraf tepi
maupun dari system saraf pusat, dalam usaha memperoleh keseimbangan baru
sehingga tanda kegawatan (alarm reaction) yang merupakan sebab terjadinya
vertigo akan dihilangkan.
24
PEMBAHASAN
25
26
Pendarahan
83
Lemah badan
80
Pusing
69
Jantung berdebar
36
Demam
33
29
Nafsu makan
berkurang
26
Pucat
23
Sesak nafas
19
Penglihatan kabur
13
Telinga berdengung
Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah IVFD RL 20 tetes per menit,
Ondansentron iv 3x1, Antrain iv 3x1, Mertigo tab 3x1, Dramamin 1-1-0,
Alprazolam 0,5 mg 0-0-1
Pemberian antrain pada pasien ini diberikan karena keluhan sakit kepala.
Pemberian dramamin , mertigo dan ondansentron pada pasien ini tepat sesuai
dengan indikasi. Pemberian alprazolam 0,5 mg diberikan pada pasien ini untuk
mengurangi kecemasan sehingga menyebabkan sulit tidur.
Fakta
Antrain 3x1 iv
Mengandung
Teori
Metamizole
Natrium.
khasiat
Mekanisme
kerjanya
analgesik.
adalah
anastesi,
pembedahan,
kelenjar
GABA,
hipotalamic-
tidur.
Betahistin
prekapiler
memperlebar
sehingga
spinkter
meningkatkan
dalam,
juga
memperbaiki
vertigo,
pusing,
berhubungan
dengan
keseimbangan
yang
yang
gangguan
terjadi
pada
KESIMPULAN
28
DAFTAR PUSTAKA
29
30