Model Brainstorming
Model Brainstorming
PENDAHULUAN
guru dan peserta didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran
sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu, peserta didiklah yang lebih aktif ,
sedangkan guru hanya sebagai motivator dan fasilitator bagi peserta didik.
Kemampuan guru mengatur proses belajar mengajar dengan baik, akan
menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga merupakan titik
awal keberhasilan pengajaran (Djamarah dan Zain, 2006 : 33).
Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar sangat
menentukan keberhasilan pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan
hendaknya dapat memberikan hasil yang baik, efisien dan efektif. Oleh karena itu,
guru dituntut harus dapat menggunakan metode pembelajaran yang dapat
merangsang aktivitas dan minat peserta didik dalam belajar serta sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan pembelajaran itu sendiri dalam prosesnya, seringkali guru hanya
terpaku menggunakan satu metode mengajar sehingga dalam waktu yang relatif
lama peserta didik akan merasa bosan, sehingga tujuan pembelajaran dan
konsentrasi peserta didik jadi terganggu. Bila pelajaran hanya berisikan uraian dan
penjelasan-penjelasan, kemungkinan besar peserta didik berkurang minatnya.
Oleh karena itu, guru perlu mengadakan variasi, baik dalam cara menyampaikan
materi pelajaran (seperti dengan menggunakan alat peraga, gambar atau skema)
maupun dalam metode dan proses interaksi (Marno dan Idris, 2008 : 109)
Guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak harus terpaku menggunakan
satu metode, tetapi menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan
karakteristik materi dan tujuan pembelajaran agar jalan nya pengajaran tidak
dituangkan dalam bentuk mind mapping (peta pikiran). Mind Mapping atau
disebut juga peta pikiran adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara
harfiah akan memetakan pikiran-pikiran. Dengan menggabungkan metode ini,
diharapkan
dapat
melatih
dan
merangsang
partisipasi
peserta
didik
2.
2.
1.4
Batasan Masalah
1.
Materi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah lapisan ozon dan
masalah lingkungan hidup pada SMP.
2.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan (Djamarah dan Zain, 2006 : 46). Metode yang digunakan
dalam pengajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Metode ini berfungsi sebagai media transformasi pelajaran terhadap
tujuan yang ingin dicapai.
Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan
interaksi antara guru dengan peserta didik (Sudjana, 2005 : 97). Metode mengajar
dapat ditetapkan oleh guru dengan memperhatikan tujuan dan bahan.
Pertimbangan pokok dalam menentukan metode terletak pada keefektifan proses
belajar mengajar.
Guru dan anak didik dalam kegiatan belajar mengajar terlibat dalam sebuah
interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak
didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan
fasilitator. Metode dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan oleh guru untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.2. Metode Brainstorming Group
kepada
peserta
didik,
kemudian
peserta
didik
diminta
anggota
kelompok
mempunyai
kedudukan
yang
sama
dalam
mengemukakan pendapatnya, lebih baik lagi kalau semua ide yang dikumpulkan
tidak hanya disampaikan secara lisan namun lebih baik dituliskan juga. Setiap
anggota kelompok dalam mengemukakan pendapat atau idenya, mempunyai hak
dan kebebasan yang sama dan anggota kelompok yang lain tidak diperkenankan
menyanggah pendapat ide tersebut sebelum diberi kesempatan untuk menanggapi
maupun mengkritisi. Setelah semua anggota kelompok memberikan penjelasan
tentang ide dan gagasannya untuk memecahkan suatu masalah, barulah dibahas
bersama ide yang dapat diterima dan diprioritaskan dengan menempatkannya
dalam skala prioritas yang tentu saja sudah disepakati bersama.
Makarao (2009, 148) menyatakan ada beberapa tujuan yang bisa diperoleh
suatu kelompok dengan melakukan teknik brainstorming, di antaranya adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.2.1
(2009,
149)
menyatakan
langkah-langkah
dalam
Menentukan
dan
mempersiapkan
alat
peraga
ataupun
media
Pelaksanaan
1.
2.
Setiap tanggapan atau ide yang disampaikan peserta didik dicatat secara
ringkas di papan tulis.
3.
4.
dibahas bersama.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk melihat ;
1.
disampaikan.
3. Motivasi peserta didik dalam menyampaikan pendapat.
4.
2.2.2 Kelebihan
dan
Kelemahan
Dari
Metode
Pembelajaran
Brainstorming Group
Makarao (2009, 148) menyatakan
adapun kelebihan
Metode
2.
3.
4.
10
Bila ada yang belum terpikirkan oleh guru, dapat dimunculkan oleh
peserta didik.
Makarao (2009, 149) menyatakan adapun kelemahan dari metode
2.
3.
4. Bisa terjadi adanya dominasi dari peserta didik yang pandai, sehingga
Menurut Porter dan Hernacki (Kurniawati, 2010) Mind mapping juga dapat
disebut peta pikiran. Mind Mapping menggunakan pengingat-pengingat visual
dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Mind Mapping
dasarnya menggunakan citra visual dan dan prasarana grafis lainnya untuk
membentuk kesan pada otak.
11
Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah
akan memetakan pikiran-pikiran. Mind Mapping juga merupakan peta rute yang
memudahkan ingatan dan memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran,
dengan demikian cara alami kerja otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti
mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada teknik
mencatat tradisional.
Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola
secara visual dan grafis yang akhirnya
dapat membantu
untuk
mengatur
dan
mengingat
segala
bentuk
12
peta
pikiran.
Dengan
demikian,
guru
diharapkan
dapat
tempat
belajar.
Jika
lingkungan
belajar
dapat
13
http://pkab.wordpress.com/2008/02/29/peta-pikiran-mind-
Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi materi yang akan
dibahas.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Membantu
Otak
untuk
mengatur,
membandingkan
dan membuat hubungan.
8.
9.
mengingat,
Mahmuddin
(Kurniawati,
2010)
menyatakan
adapun
2.
3.
2.4.1.
a. Pengikisan Tanah
Pengikisan tanah atau erosi dapat terjadi karena aliran air di
permukaan tanah, gerakan tanah dan oleh gelombang laut.
1.
15
gelombang air laut. Hal ini mengakibatkan pantai mundur atau daratan
berkurang. Pengikisan tanah di daerah pantai ini dapat mengancam
keamanan dan ketenangan penduduk yang tinggal daerah pantai
tersebut. Pengikisan tanah di daerah pantai ini dapat ditanggulangi
16
menghasilkan
garis
gelombang
17
pada
sebuah
kertas
dan
18
terjebak oleh gas itu sehingga bumi bertambah panas. Pengaruh kenaikan
suhu tersebut dapat menyebabkan es di daerah kutub-kutub bumi akan
meleleh. Hal ini akan menyebabkan banjir khususnya di kota-kota sekitar
daerah pantai karena permukaan air laut meningkat (Tim abdi Guru, 2008 : :
183).
2.4.3.
a.
19
Polusi Tanah
1.
berbahaya. Polutan itu bisa berupa sisa zat kimia yang dihasilkan
dari rumah tangga, pabrik, rumah sakit, dan lain sebagainya. Polutan
yang akan dibuang ke tanah akan berpengaruh pada kehidupan
tumbuhan. Apabila tumbuhan itu dikonsumsi manusia, maka
kesehatan manusia akan terganggu.
2.
Sampah Plastik
Sampah plastik tidak mudah hancur. Sampah plastik baru akan
hancur setelah puluhan bahkan ratusan tahun. Jika sampah plastik ini
dibuang di sembarang tempat, maka akan menutup permukaan tanah
sehingga kesuburan tanah terganggu. Usaha yang dilakukan adalah
mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan-bahan keperluan
rumah tangga yang berguna (Tim Abdi Guru, 2008 : 186).
c.Polusi Udara
1.
20
Sirine 150 dB
Kereta api 90 dB
Lapangan
terbang
dibangun
jauh
dari
pemukiman
penduduk.
21
keadaaan lingkungan.
2.
Gas-Gas Berbahaya
Gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan karbon
d.
Polusi Air
22
Air yang telah tercemari limbah pabrik atau bahan kimia lainnya
jika dikonsumsi dapat menyebabkan bermacam penyakit. Berikut
beberapa contoh pencemaran air.
1.
23
adalah
contoh
pola
pembelajaran
menggunakan
metode
brainstorming group dan mind mapping pada materi fisika lapisan ozon dan
masalah lingkungan hidup. Guru memberitahukan peserta didik materi yang akan
diajarkan pada pertemuan yang akan datang. Satu minggu sebelum kegiatan
dimulai, guru memberitahukan peserta didik membawa sumber belajar seperti
buku yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan pelengkapan lainnya seperti
spidol atau pensil gambar. Tahapan-tahapan dalam pembelajaran dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Tahap Persiapan
1. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
24
didik.
2. Guru mengingatkan peserta didik dengan bertanya : apakah mereka
yang telah
pembelajaran tersebut.
25
26
27
materi fisika lapisan ozon dan masalah lingkungan hidup yaitu dengan
melihat dari mind mapping yang telah dibuat peserta didik.
28
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan dalam makalah ini, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Metode brainstorming group dan mind mapping merupakan gabungan
29
3.2. Saran
1. Penggunaan metode brainstorming group dan mind mapping ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar edisi
revisi. Jakarta : Rineka Cipta.
(http://pkab.wordpress.com/2008/02/29/peta-pikiran-mind-mapping/).
Sosial.
Tersedia
pada :http//etd.eprints.ums.ac.id/8677/2/A210060103.pdf.
Diakses pada tanggal 20 November 2010.
Makarao, N. Ramadani. 2009. Metode Mengajar Dalam Bidang Kesehatan.
Bandung : Alfabeta.
31
Marno dan Idris, M. 2008. Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz
Media.
Nur, Mohamad. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya : Universitas Negeri
Surabaya University Press.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru Algesindo.
Tim Abdi Guru. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas IX. Jakarta : Erlangga.
Uno, B. Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
32
33