Anda di halaman 1dari 9

Manajemen Konflik Dalam Organisasi

Manajemen Konflik dalam Organisasi


(Studi Kasus Proses Komunikasi dalam Organisasi UKM Pramuka UGM)
Organisasi merupakan wadah di mana banyak orang berkumpul dan saling berinteraksi.
Organisasi juga terbentuk karena adanya kesamaan misi dan visi yang ingin dicapai. Dari sini
setiap individu atau unsur yang terdapat di dalam organisasi tersebut secara langsung maupun
tidak langsung harus memegang teguh apa yang menjadi pedoman dan prinsip di dalam
organisasi tersebut. Sehingga untuk mencapai visi dan menjalankan misi yang digariskan dapat
berjalan dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, di dalam organisasi kerap terjadi konflik. Baik konflik internal
maupun konflik eksternal antar organisasi. Konflik yang terjadi kadang kala terjadi karena
permasalahan yang sangat remeh temeh. Namun justru dengan hal yang remeh temeh itulah
sebuah organisasi dapat bertahan lama atau tidak. Mekanisme ataupun manajemen konflik yang
diambil pun sangat menentukan posisi organisasi sebagai lembaga yang menjadi payungnya.
Kebijakan-kebijakan dan metode komunikasi yang diambil sangat memengaruhi
keberlangsungan sebuah organisasi dalam memertahankan anggoa dan segenap komponen di
dalamnya.
Salah satu organisasi tersebut adalah UKM Pramuka UGM. Unit kegiatan Mahasiswa yang
hampir mencapai usia ke-26 tahun ini ternyata memiliki mekanisme unik dalam merespon
konflik yang ada di tubuhnya. Baik konflik internal anggota, anggota-pimpinan, maupun antar
pimpinan itu sendiri. Sebagai salah satu organisasi kepemudaan, Pramuka UGM cukup menjadi
contoh sederhana bagaimana sebuah organisasi mampu memanaj sebuah persoalan dengan baik.
Dengan seperangkat norma yang ia miliki UKM Pramuka UGM mampu mengelola sumber daya
yang selama ini menjadi potensi bagi sebuah organisasi.
Barangkat dari sinilah tulisan ini berawal. Melihat organisasi mahasiswa rentan akan konflik,
dengan pertimbangan factor emosi dan stabilitas diri, maka penulis mencoba mengangkat tema
bagaimana mahasiswa-dalam hal ini pengurus organisasi-memanaj konflik yang kerap mewarnai
perjalanan organisasi mereka. Apakah proses komunikasi yang dijalin telah berjalan dengan baik
laiknya sebuah organisasi ekonomi ataupun organisasi keluarga? Bagaimana proses komunikasi
itu berjalan? Bagaimana kebijakan dan respon yang diambil tatkala konflik terjadi di sana?
Tulisan ini berusaha memaparkannya.
II. Rumusan Masalah
a. Bagaimana proses komunikasi yang terjadai dalam organisasi Pramuka?
b. Bagaimana manajemen konflik dalam organisasi UKM Pramuka UGM?
III. Kerangka Teori
Organisasi
a. Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan
umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab
(Schein). Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling
berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengkoordinasikan aktivitas
didalamnya.
b. Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu
kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Kochler).
c. Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang

atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.


Jadi rumusan, tentang organisasi ini menyangkut 3 aspek penting :
i. organisasi sebagai suatu sistem
ii. terdapat koordinasi aktivitas
iii. mencapai tujuan bersama
Komponen organisasi
a. Struktur sosial : struktur normatif + struktur tingkah laku
b. partisipan : kontribusi individu pada organisasi
c. Tujuan
d. Teknologi : mesin, ketrampilan, teknik dari partisipan
Sifat organisasi
a. Dinamis, penyebabnya :
perubahan ekonomi
perubahan pasaran
perubahan kondisi sosial
perubahan teknologi
b. Memerlukan informasi proses komunikasi
c. Mempunyai tujuan
d. Terstruktur
Ada yang menambahkan faktor yang sangat berpengaruh bagi berlangsungnya suatu organisasi
yakni : a. SDM, b. Ketrampilan, c. Energi, d. Lingkungan.
Fungsi Organisasi
a. Memenuhi kebutuhan pokok organisasi
gedung, modal, bahan mentah, fasilitas
b. Mengembangkan tugas dan tanggungjawab
ke dalam organisasi dan lingkungan
c. Memproduksi barang/jasa/gagasan
d. Mempengaruhi orang banyak
Komunikasi dalam organisasi
Fungsi komunikasi dalam organisasi adalah :
1. Sebagai pembentuk iklim organisasi yakni yang menggambarkan suasana kerja organisasi atau
sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap orang-orang yang bekerja di dalam organisasi.
2. Membangun budaya organisasi yakni nilai dan kepercayaan yang menjadi titik sentral
organisasi,
Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah mutual understanding, dalam arti mencoba mencari
saling sepemahaman antara anggota-anggota dalam organisasi tersebut.
Lingkup kajian komunikasi organisasi adalah komunikasi organisasi yang terjadi dalam suatu
organisasi, bersifat formal dan informal dan berlangsung dalam suatu jaringan [Komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks.
Termasuk dalam bidang ini adalah : komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan
persatuan pengelola, komunikasi dari atasan ke bawahan atau sebaliknya dari bawahan kepada
atasan, komunikasi horisontal, ketrampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan,
menulis dan komunikasi evaluasi program (Redding & Sanborn). ]
yang lebih besar dari komunikasi kelompok.
Pengertian Komunikasi Organisasi

1. Komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti
di dalam suatu organisasi.(Katz & Kahn)
2. Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup
komunikasi internal dan eksternal (Zelko & Dance)
3. Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah. (Goldhaber)
4. Komunikasi organisasi sebagai arus data yang melayani komunikasi organisasi dan
interkomunikasi dalam beberapa cara. (Thayer). Ada tiga sistem dalam komunikasi organisasi :
a) berkenaan dengan kerja organisasi seperti data mengenai tugas-tugas atau beroperasinya
organisasi.
b) berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah-perintah, aturan-aturan dan petunjukpetunjuk
c) berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi.
6. Bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal dalam
organisasi (Greenbaunm).
Konflik
Konflik (pertentangan atau perselisihan) adalah sesuatu yang tidak pernah dapat dihindari, yang
terjadi kapan saja sepanjang hidup dan juga di dalam leadership. Penyelesaian konflik yang baik
sangat penting dalam meningkatkan ketrampilan sebagai leadership dan memindahkan praktek
manajemen dari paham otoritarian (kepatuhan pada seseorang) ke arah pendekatan kooperatif
yang menekankan pada persuasi rasional, kolaborasi, kompromi dan penyelesaian yang saling
menguntungkan.
Kemungkinan efek dari konflik
Kemungkinan efek positif
Kemungkinan efek negatif
Meningkatkan usaha
Merasa mendapat angin
Saling pengertian lebih baik satu dengan yang lain
Mendorong terjadinya perubahan
Pengambilan keputusan yang lebih baik
Isu-isu kunci muncul ke permukaan
Pemikiran kritis muncul
Mengurangi produktivitas
Penurunan komunikasi
Perasaan negatif
Stres
Pengambilan keputusan yang tidak baik
Penurunan bentuk kerjasama
Muncul kegiatan fitnah
Konflik organisasi disebabkan langkanya sumberdaya.
Anne Hubel & Caryn Medved:
Penyebab konflik: distorsi informasi akibat modifikasi pesan, ambiguitas akibat penggunaan
bahasa yang tidak jelas dan kebohongan.

Manajemen Konflik dalam Komunikasi


Asumsi setiap orang memiliki kecenderungan tertentu dalam menangani konflik.
Terdapat 5 kecenderungan:
Penolakan: konflik menyebabkan tidak nyaman
Kompetisi: konflik memunculkan pemenang
Kompromi: ada kompromi & negosiasi dalam konflik untuk meminimalisasi kerugian
Akomodasi: ada pengorbanan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan
Kolaborasi: mementingkan dukungan & kesadaran pihak lain untuk bekerja bersama-sama.
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah
kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi
tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang
lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan
keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya
sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai.
Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat,
tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah
pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari
kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan
kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
INTERAKSI WIN WIN
Berpikir Menang-Menang merupakan sikap hidup, suatu kerangka berpikir yang menyatakan :
Saya dapat menang, dan demikian juga Anda, kita bisa menang. Berpikir Menang-Menang
merupakan dasar untuk dapat hidup berdampingan dengan orang lain. Berpikir Menang-Menang
dimulai dengan kepercayaan bahwa kita adalah setara, tidak ada yang di bawah ataupun di atas
orang lain. Hidup bukanlah kompetisi. Mungkin kita memang menjumpai bahwa dunia bisnis,
sekolah, keluarga, olah raga adalah dunia yang penuh kompetisi, tetapi sebenarnya kita sendirilah
yang menciptakan dunia kompetisi. Hidup sebenarnya adalah relasi dengan orang lain. Berpikir
Menang-Menang bukanlah berpikir tentang Menang-Kalah, Kalah-Menang, atau pun Kalah
Kalah.
1. Win-Lose (Menang Kalah).
Paradigma ini mengatakan jika saya menang, anda kalah . Dalam gaya ini seseorang
cenderung menggunakan kekuasaan, jabatan, mandat, barang milik, atau kepribadian untuk
mendapatkan apa yang diinginkan dengan mengorbankan orang lain. Dengan paradigma ini
seseorang akan merasa berarti jika ia bisa menang dan orang lain kalah. Ia akan merasa terancam

dan iri jika orang lain menang sebab ia berpikir jika orang lain menang pasti dirinya kalah. Jika
menang pun sebenarnya ia diliputi rasa bersalah karena ia menganggap kemenangannya pasti
mengorbankan orang lain. Pihak yang kalah pun akan menyimpan rasa kecewa, sakit hati, dan
merasa diabaikan.
Sikap Menang-Kalah dapat muncul dalam bentuk :
Menggunakan orang lain , baik secara emosional atau pun fisik, untuk kepentingan diri.
Mencoba untuk berada di atas orang lain.
Menjelek-jelekkan orang lain supaya diri sendiri nampak baik.
Selalu mencoba memaksakan kehendak tanpa memperhatikan perasaan orang lain.
Iri dan dengki ketika orang lain berhasil
2. Lose-Win (Kalah Menang).
Dalam gaya ini seseorang tidak mempunyai tuntutan, visi, dan harapan. Ia cenderung cepat
menyenangkan atau memenuhi tuntutan orang lain. Mereka mencari kekuatan dari popularitas
atau penerimaan. Karena paradigma ini lebih mementingkan popularitas dan penerimaan maka
menang bukanlah yang utama. Akibatnya banyak perasaan yang terpendam dan tidak
terungkapkan sehingga akan menyebabkan penyakit psikosomatik seperti sesak napas, saraf,
gangguan sistem peredaran darah yang merupakan perwujudan dari kekecewaan dan kemarahan
yang mendalam.
3. lose-Lose (Kalah Kalah)
Biasanya terjadi jika orang yang bertemu sama-sama punya paradigma Menang-Kalah. Karena
keduanya tidak bisa bernegosiasi secara sehat, maka mereka berprinsip jika tidak ada yang
menang , lebih baik semuanya kalah. Mereka berpusat pada musuh, yang ada hanya perasaan
dendam tanpa menyadari jika orang lain kalah dan dirinya kalah sama saja dengan bunuh diri.
4. Win (Menang)
Orang bermentalitas menang tidak harus menginginkan orang lain kalah. Yang penting adalah
mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang bermentalitas menang menjadi egois dan
akan mencapai tujuannya sendiri. Jika hal ini menjadi pola hidupnya maka ia tidak akan bisa
akrab dengan orang lain, merasa kesepian, dan sulit kerja sama dalam tim.
5. Win-Win (Menang-Menang)
Menang-Menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus menerus mencari keuntungan
bersama dalam semua interaksi. Menang-Menang berarti mengusahakan semua pihak merasa
senang dan puas dengan pemecahan masalah atau keputusan yang diambil. Paradigma ini
memandang kehidupan sebagai arena kerja sama bukan persaingan. Paradigma ini akan
menimbulkan kepuasan pada kedua belah pihak dan akan meningkatkan kerja sama kreatif.
BAGAIMANA BERSIKAP MENANG-MENANG ?
Bagaimana cara berpikir dan bersikap Menang-Menang ? Bagaimana Anda dapat tetap merasa
bahagia ketika teman Anda diterima UMPTN sementara Anda tidak ? Bagaimana Anda tidak
merasa rendah diri ketika melihat teman Anda mempunyai prestasi gemilang ? Bagaimana Anda
dapat menemukan solusi permasalahan yang membuat Anda dan orang lain merasa Menang ?
Ada dua cara yang dapat dilakukan :
Capailah Kemenangan Pribadi
Berpikir Menang-Menang dimulai dari diri Anda sendiri. Jika Anda merasa sangat tidak aman
dan tidak berusaha untuk mencapai kemenangan pribadi, maka sangatlah sulit untuk beerpikir
Menang-Menang. Anda akan merasa terancam oleh orang lain, Anda akan sulit menghargai dan
mengakui keberhasilan orang lain. Anda akan merasa kesulitan untuk tetap berbahagia atas
keberhasilan orang lain. Orang yang tidak aman mudah iri pada orang lain.

Hindari Kompetisi dan Perbandingan Tidak Sehat


Ada dua kebiasaan dalam hidup kita yang mirip dengan tumor yaitu yang dapat menggerogoti
tubuh kita perlahan-lahan dari dalam. Kebiasaan itu adalah berkompetisi dan membandingkan.
Berkompetisi
Kompetisi dapat menyehatkan. Kompetisi mendorong kita untuk menjadi lebih baik dan
berprestasi. Tanpa kompetisi mungkin kita tidak mempunyai kemampuan mendorong diri kita
untuk lebih maju. Kompetisi dapat menyehatkan jika Anda berkompetisi dengan diri Anda
sendiri atau ketika hal itu membuat Anda merasa tertantang untuk berprestasi atau menjadi yang
terbaik. Kompetisi sangatlah tidak menyehatkan jika Anda hanya berpikir tentang diri
kemenangan untuk diri sendiri atau ketika Anda merasa harus mengalahkan orang lain untuk
mencapai kemenangan. Marilah kita berkompetisi dengan diri sendiri sehingga kita selalu
berkembang dan berhentilah berkompetisi demi memperoleh status, popularitas, pacar, posisi,
perhatian, dan sebagainya dan mulailah menikmati hidup.
Membandingkan
Membandingkan diri dengan orang lain adalah sesuatu yang buruk. Mengapa ? Sebab masingmasing dari kita mempunyai potensi yang berbeda, baik secara sosial, mental, maupun fisik.
Setiap orang punya kelebihan dan kelemahan yang berbeda. Kita dapat saling mengembangkan
diri dan melengkapi bersama-sama dengan orang lain . Jadi apa gunanya melihat-lihat orang lain
untuk mecari-cari kelemahan atau kelebihan mereka dan membandingkan dengan diri Anda?
Berhentilah berbuat demikian dan hilangkan kebiasaan ini. Anda tidak perlu tampil secantik
peragawati, Anda tidak perlu sepopuler teman Anda, tampilah sesuai dengan diri Anda yang
sebenarnya karena Anda memang berbeda dengan orang lain, Anda adalah unik dan
berbahagialan dengan keunikan Anda.
PEMBAHASAN
Pramuka Sebagai Sebuah UKM: Sebuah Organisasi
Pramuka adalah satu-satunya organisasi kepanduan yang ada di Indonesia (AD ART Gerakan
Pramuka berdasar Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961). Gerakan Pramuka dimaksudkan
untuk menjadi ajang pendidikan non formal di luar lingkungan pendidikan formal. Dengan
prinsip dasar metode keramukaan yang dimiliki, Pramuka menjadi sebuah organisasi
kepemudaan yang cukup kompleks dan tua di Indonesia.
Di UGM, Pramuka hampir berusia ke-26 tahun (tepatnya pada 15 Juni 2007 nanti). Gugusdepan
1505 putra dan 1506 putri. Di dalamnya terdapat tiga satuan: Pandega, Penggalang, dan siaga.
Satuan Pandega berada pada Racana Gadjah Mada dan Racana Tribhuwanatunggadewi.
Sedangkan satuan Penggalang dan Siaga berada pada ambalan dan barung Gadjah Mada dan
ribhuwanatunggadewi dan keduanya berpangkalan di SD dan SLTP Budi Mulia Dua Yogyakarta.
Dalam hal ini, bahasan yang dikaji oenulis adalah sebatas Racana Gadjah Mada dan Racana
Tribhuwaatunggadewi (Satuan Pandega).
Racana Gadjah Mada dan Racana Tribhuwanatunggadewi memiliki struktur laiknya organisasi
kepemudaan lainnya. Masing-masing racana memiliki ketua (01), sekretaris (02), Bendahara
(03), dan Pemangku Adat (04). Secara fungsional, sekretaris dan bendahara bersama-sama ketua
bertanggungjawab atas urusan kelembagaan dan organisasional. Sedangkan pemangku adat
bertanggungjawab atas keanggotaan (GBHKR Jangka Pendek RGM dan RTBTD 2006-2007).
Tiap-tiap pimpinan dibantu oleh coordinator bidang. Untuk masa bakti Pimpinan Dewan Racana
2006-2007, bidang yang dibentuk adalah Bidang Humas, Bidang Bina Satuan, dan Bidang
Kerumahtanggaan.

Konflik dalam Organisasi


Dalam mengambil beberapa kputusan, acapkali sebuah organisasi kesulitan dalam
mengakomodir segenap kepentingan anggota di dalamnya. Tidak terkecuali di tubuh UKM
Pramuka UGM sendiri. Ketika pimpinan dipegang oleh sebuah kepengurusan baru, maka ada
beberapa prosedur dan mekanisme waji yang harus dijalankan. Sesuai dengan prinsip dasar dan
metode kepramukaan, maka setiap keputusan yang diambil harus melalui jalan musyawarah
untuk mufakat.
Di UKM Pramuka UGM dikenal istilah musyawarah kerja yang merupakan forum tertinggi
untuk menentukan program kerja apa saja yang akan dijalankan oleh mereka. Namun sebelum
masuk forum tersebut, rancangan program kerja harus dibahas pada forum yang lebh kecil di
Pimpinan Dewan Racana (Pengurus Operasional) dan di Dewan Racana (Pengelola secara umum
yang telah Pandega). Konflik yang kerap muncul adalah knflik interpersonal dankepentingan
golongan. Hal ini sangat wajar mengingat Pramuka merupakan organisasi yang berlandaskan
prinsip kekeluargaan.
Selain pada rapat-rapat formal, konflik juga sering muncul pada kehidupan sehari-hari di
Sanggar Bakti (semacam secretariat di Gelanggang Mahasiswa UGM). Interaksi yang terjadi
setiap Oh, the comfort the inexpressible comfort of feeling safe with a person having neither
to weigh thoughts nor measure words, but pouring them all right out, just as they are, chaff and
grain together; certain that a faithful hand will take and sift them, keep what is worth keeping,
and then with the breath of kindness blow the rest away. ~Dinah Craik, A Life for a Life, 1859
hari sangat memungkinkan terjadinya konflik antar anggota. Baik yang sifatnya laten maupun
terbuka. Konflik-konflik tersebut kerap mewarnai perjalanan dan kehidupan di Sanggar.
Sehingga dinamika yang timbul karenanya seringkali menyulitkan sekaligus menjadi sebuah
tantangan bagi pimpinan dalam mengntisipasinya.
Proses dan Jalur Komunikasi
Salah satu proses komunikasi yang dibangun adalah dengan mengadakan pertemuan-pertemuan.
Bebeapa pertemuan yang dijalankan sebagai mekanisme komunikasi antara anggotanya antara
lain:
a. Pertemuan Pimpinan Dewan Racana Racana Gadjah Mada dan Pimpinan Dewan Racana
Racana Tribhuwanatunggadewi.
Pertemuan PDR Racana Gadjah Mada dan PDR Racana Tribhuwanatunggadewi dilaksanakan
sesuai dengan kondisi yang dianggap perlu untuk menentukan kebijakan Dewan Racana.
b. Pertemuan Pimpinan Dewan Racana Racana Gadjah Mada dan Pimpinan Dewan Racana
Racana Tribhuwanatunggadewi dengan Bidang Dewan Racana.
c. Pertemuan Pimpinan Dewan Racana Racana Gadjah Mada dan Racana
Tribhuwanatunggadewi dengan Pembina.
d. Pertemuan Pimpinan Dewan Racana Racana Gadjah Mada dan Racana
Tribhuwanatunggadewi dengan Majelis Pembimbing Gugusdepan.
e. Pertemuan Pimpinan Dewan Racana Racana Gadjah Mada dan Racana
Taribhuwanatunggadewi dengan Sangga Kerja.
f. Pertemuan Dewan Racana Racana Gadjah Mada dan Dewan Racana Racana
Tribhuwanatunggadewi.
g. Pertemuan Dewan Racana.
Dilaksanakan oleh anggota Dewan Racana masing-masing racana, berisi pembahasan pembinaan
keanggotaan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan masing-masing racana. Untuk
pertemuan DR masing-masing racana dapat dilihat pada Laporan Peradatan.

h. Musyawarah Kerja.
Berisi penawaran Program Kerja Racana kepada Warga Racana berdasarkan hasil-hasil Muspan
XXV Tahun 2006, serta penetapan hasil dan kebijaksanaan Musyawarah Kerja.
i. Pleno Anggota.
Diselenggarakan dua kali dalam periode kepengurusan sebagai agenda evaluasi ena bulanan.
j. Pertemuan Khusus
Pertemuan khusus adalah pertemuan yang bersifat khusus, yang tidak termasuk dalam
pertemuan-pertemuan di atas seperti pertemuan dengan rektorat, pertemuan dengan Forum
Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, pertemuan Badan Pengurus
Harian Racana se-Kwartir Cabang 1205 Kota Yogyakarta, dan lain-lain.
Manajemen Konflik dan Mekanisme yang Ditawarkan
Dalam menyikapi konflik yang terjadi di internal anggota, personil yang secara fungsional
bertanggungjawab adalah pemangku adat. Peran yang biasanya dipegang oleh anggota yang
paling tua di antara pimpinan lainnya ini adalah sebagai seseorang yang memediasi konflik yang
terjadi. Namun, selain secara personal, terdapat beberapa badan yang dijadikan alat untuk
meneyelesaikan konflik jika konflik yang dirasa tidak dapat dilaksanakan oleh pemangku adat
secara personal. Badan tersebut adalah pendamping dan Dewan Kehormatan.
Pendamping merupakan seorang kakak (sudah pandega) yang bertugas mendampingi adiknya
(calon pandega) untuk menempuh SKU Pand Pendamping, Pemangku Adat, dan Dewan
Kehormatan adalah beberapa alat yang digunakan untk melakukan proses komunikasi
antaranggota di UKM Pramuka UGM. (GBHKR Jangka Pendek 2006-2007 Gerakan Pramuka
Racana Gadjah Mada dan Racana Tribhuwanatunggadewi).
ega. Sebagai seorang pendamping, ia bertanggungjawab atas perilaku dan watak adik
dampingannya itu. Begitu pula dengan konflik yang mungkin muncul dari hubungan tesebut.
Dalam hal ini pendamping berfungsi laiknya orangtua yang mengawasi dan memantau
perkembangan kepribadian dan segala macam kegiatan adik dampingannya itu. Maka tak jarang
seorang dampingan seringkali memiliki karakter yang sama dengan pendampingnya. Dengan
pendampingnya inilah seorang anggota bercerita dan berkomunikasi lebih intens dibandingkan
anggota atau kakak lainnya. Seorang dampingan dan pendamping memiliki tingkat kepercayaan
lebih tinggi bila dibandingkan anggota lainnya.
Selain itu juga terdapat Badan Kehormatan. Badan Dewan Kehormatan sedikitnya dihadiri oleh
Ketua Racana, Pemangku Adat, dan Pembina selaku penasihat. Bahkan jika dipandang perlu,
dapat pula dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Racana (yang telah Pandega).
Konflik atau permasalahan yang dibwah ke badan ini adalah yang menyangkut persoalan serius
terkait pelanggaran Dasa Dharma dan Tri Satya Gerakan Pramuka, Adat Racana, GBHKR, AD/
ART Gerakan Pramuka, maupun konflik laten antarpersonal yang sulit dipecahkan. Sementara
posisi Pembina dalam badan ini adalah sebagai penasihat yang hanya dimintai bantuan ketika
persoalan dipandang sulit diselesaikan.
PENUTUP
IV. Kesimpulan
Beberapa persoalan dan penjelasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan
a. UKM Pramuka UGM merupakan salah satu organisasi yang memiliki struktur yang cukip
kompleks dengan kelengkapan unsure pimpinan dan koordinatir bidang.
b. UKM Pramuka UGM memiliki separngkat aturan yang mengikat yang menjadi pedoma
operasional pelaksanaan organisasinya seperti AD/ART, SK tentang Pola dan Mekanisme

Pembinaan Pramuka Penegak, dan GBHKR Jangka Panjang maupun Jangka Pendek.
c. Disebut sebagai organisasi karena memiliki misi dan visi yang jelas yang tertuang di GBHKR
dan Program Kerja.
d. Dari struktur yang terbangun jelas bahwa mekanisme komunikasi dijalankan dengan sangat
dengan menggunkan forum-forum yang sudah ada di berbagai pertemuan dan rapat.
e. Manajemen konflik yang dilakukan melalui proses yang cukup panjang di mana segenap
unsure dilibatkan dalam proses penyelesaian konflik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai