Manajemen Konflik Dalam
Manajemen Konflik Dalam
1. Komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti
di dalam suatu organisasi.(Katz & Kahn)
2. Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup
komunikasi internal dan eksternal (Zelko & Dance)
3. Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah. (Goldhaber)
4. Komunikasi organisasi sebagai arus data yang melayani komunikasi organisasi dan
interkomunikasi dalam beberapa cara. (Thayer). Ada tiga sistem dalam komunikasi organisasi :
a) berkenaan dengan kerja organisasi seperti data mengenai tugas-tugas atau beroperasinya
organisasi.
b) berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah-perintah, aturan-aturan dan petunjukpetunjuk
c) berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi.
6. Bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal dalam
organisasi (Greenbaunm).
Konflik
Konflik (pertentangan atau perselisihan) adalah sesuatu yang tidak pernah dapat dihindari, yang
terjadi kapan saja sepanjang hidup dan juga di dalam leadership. Penyelesaian konflik yang baik
sangat penting dalam meningkatkan ketrampilan sebagai leadership dan memindahkan praktek
manajemen dari paham otoritarian (kepatuhan pada seseorang) ke arah pendekatan kooperatif
yang menekankan pada persuasi rasional, kolaborasi, kompromi dan penyelesaian yang saling
menguntungkan.
Kemungkinan efek dari konflik
Kemungkinan efek positif
Kemungkinan efek negatif
Meningkatkan usaha
Merasa mendapat angin
Saling pengertian lebih baik satu dengan yang lain
Mendorong terjadinya perubahan
Pengambilan keputusan yang lebih baik
Isu-isu kunci muncul ke permukaan
Pemikiran kritis muncul
Mengurangi produktivitas
Penurunan komunikasi
Perasaan negatif
Stres
Pengambilan keputusan yang tidak baik
Penurunan bentuk kerjasama
Muncul kegiatan fitnah
Konflik organisasi disebabkan langkanya sumberdaya.
Anne Hubel & Caryn Medved:
Penyebab konflik: distorsi informasi akibat modifikasi pesan, ambiguitas akibat penggunaan
bahasa yang tidak jelas dan kebohongan.
dan iri jika orang lain menang sebab ia berpikir jika orang lain menang pasti dirinya kalah. Jika
menang pun sebenarnya ia diliputi rasa bersalah karena ia menganggap kemenangannya pasti
mengorbankan orang lain. Pihak yang kalah pun akan menyimpan rasa kecewa, sakit hati, dan
merasa diabaikan.
Sikap Menang-Kalah dapat muncul dalam bentuk :
Menggunakan orang lain , baik secara emosional atau pun fisik, untuk kepentingan diri.
Mencoba untuk berada di atas orang lain.
Menjelek-jelekkan orang lain supaya diri sendiri nampak baik.
Selalu mencoba memaksakan kehendak tanpa memperhatikan perasaan orang lain.
Iri dan dengki ketika orang lain berhasil
2. Lose-Win (Kalah Menang).
Dalam gaya ini seseorang tidak mempunyai tuntutan, visi, dan harapan. Ia cenderung cepat
menyenangkan atau memenuhi tuntutan orang lain. Mereka mencari kekuatan dari popularitas
atau penerimaan. Karena paradigma ini lebih mementingkan popularitas dan penerimaan maka
menang bukanlah yang utama. Akibatnya banyak perasaan yang terpendam dan tidak
terungkapkan sehingga akan menyebabkan penyakit psikosomatik seperti sesak napas, saraf,
gangguan sistem peredaran darah yang merupakan perwujudan dari kekecewaan dan kemarahan
yang mendalam.
3. lose-Lose (Kalah Kalah)
Biasanya terjadi jika orang yang bertemu sama-sama punya paradigma Menang-Kalah. Karena
keduanya tidak bisa bernegosiasi secara sehat, maka mereka berprinsip jika tidak ada yang
menang , lebih baik semuanya kalah. Mereka berpusat pada musuh, yang ada hanya perasaan
dendam tanpa menyadari jika orang lain kalah dan dirinya kalah sama saja dengan bunuh diri.
4. Win (Menang)
Orang bermentalitas menang tidak harus menginginkan orang lain kalah. Yang penting adalah
mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang bermentalitas menang menjadi egois dan
akan mencapai tujuannya sendiri. Jika hal ini menjadi pola hidupnya maka ia tidak akan bisa
akrab dengan orang lain, merasa kesepian, dan sulit kerja sama dalam tim.
5. Win-Win (Menang-Menang)
Menang-Menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus menerus mencari keuntungan
bersama dalam semua interaksi. Menang-Menang berarti mengusahakan semua pihak merasa
senang dan puas dengan pemecahan masalah atau keputusan yang diambil. Paradigma ini
memandang kehidupan sebagai arena kerja sama bukan persaingan. Paradigma ini akan
menimbulkan kepuasan pada kedua belah pihak dan akan meningkatkan kerja sama kreatif.
BAGAIMANA BERSIKAP MENANG-MENANG ?
Bagaimana cara berpikir dan bersikap Menang-Menang ? Bagaimana Anda dapat tetap merasa
bahagia ketika teman Anda diterima UMPTN sementara Anda tidak ? Bagaimana Anda tidak
merasa rendah diri ketika melihat teman Anda mempunyai prestasi gemilang ? Bagaimana Anda
dapat menemukan solusi permasalahan yang membuat Anda dan orang lain merasa Menang ?
Ada dua cara yang dapat dilakukan :
Capailah Kemenangan Pribadi
Berpikir Menang-Menang dimulai dari diri Anda sendiri. Jika Anda merasa sangat tidak aman
dan tidak berusaha untuk mencapai kemenangan pribadi, maka sangatlah sulit untuk beerpikir
Menang-Menang. Anda akan merasa terancam oleh orang lain, Anda akan sulit menghargai dan
mengakui keberhasilan orang lain. Anda akan merasa kesulitan untuk tetap berbahagia atas
keberhasilan orang lain. Orang yang tidak aman mudah iri pada orang lain.
h. Musyawarah Kerja.
Berisi penawaran Program Kerja Racana kepada Warga Racana berdasarkan hasil-hasil Muspan
XXV Tahun 2006, serta penetapan hasil dan kebijaksanaan Musyawarah Kerja.
i. Pleno Anggota.
Diselenggarakan dua kali dalam periode kepengurusan sebagai agenda evaluasi ena bulanan.
j. Pertemuan Khusus
Pertemuan khusus adalah pertemuan yang bersifat khusus, yang tidak termasuk dalam
pertemuan-pertemuan di atas seperti pertemuan dengan rektorat, pertemuan dengan Forum
Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, pertemuan Badan Pengurus
Harian Racana se-Kwartir Cabang 1205 Kota Yogyakarta, dan lain-lain.
Manajemen Konflik dan Mekanisme yang Ditawarkan
Dalam menyikapi konflik yang terjadi di internal anggota, personil yang secara fungsional
bertanggungjawab adalah pemangku adat. Peran yang biasanya dipegang oleh anggota yang
paling tua di antara pimpinan lainnya ini adalah sebagai seseorang yang memediasi konflik yang
terjadi. Namun, selain secara personal, terdapat beberapa badan yang dijadikan alat untuk
meneyelesaikan konflik jika konflik yang dirasa tidak dapat dilaksanakan oleh pemangku adat
secara personal. Badan tersebut adalah pendamping dan Dewan Kehormatan.
Pendamping merupakan seorang kakak (sudah pandega) yang bertugas mendampingi adiknya
(calon pandega) untuk menempuh SKU Pand Pendamping, Pemangku Adat, dan Dewan
Kehormatan adalah beberapa alat yang digunakan untk melakukan proses komunikasi
antaranggota di UKM Pramuka UGM. (GBHKR Jangka Pendek 2006-2007 Gerakan Pramuka
Racana Gadjah Mada dan Racana Tribhuwanatunggadewi).
ega. Sebagai seorang pendamping, ia bertanggungjawab atas perilaku dan watak adik
dampingannya itu. Begitu pula dengan konflik yang mungkin muncul dari hubungan tesebut.
Dalam hal ini pendamping berfungsi laiknya orangtua yang mengawasi dan memantau
perkembangan kepribadian dan segala macam kegiatan adik dampingannya itu. Maka tak jarang
seorang dampingan seringkali memiliki karakter yang sama dengan pendampingnya. Dengan
pendampingnya inilah seorang anggota bercerita dan berkomunikasi lebih intens dibandingkan
anggota atau kakak lainnya. Seorang dampingan dan pendamping memiliki tingkat kepercayaan
lebih tinggi bila dibandingkan anggota lainnya.
Selain itu juga terdapat Badan Kehormatan. Badan Dewan Kehormatan sedikitnya dihadiri oleh
Ketua Racana, Pemangku Adat, dan Pembina selaku penasihat. Bahkan jika dipandang perlu,
dapat pula dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Racana (yang telah Pandega).
Konflik atau permasalahan yang dibwah ke badan ini adalah yang menyangkut persoalan serius
terkait pelanggaran Dasa Dharma dan Tri Satya Gerakan Pramuka, Adat Racana, GBHKR, AD/
ART Gerakan Pramuka, maupun konflik laten antarpersonal yang sulit dipecahkan. Sementara
posisi Pembina dalam badan ini adalah sebagai penasihat yang hanya dimintai bantuan ketika
persoalan dipandang sulit diselesaikan.
PENUTUP
IV. Kesimpulan
Beberapa persoalan dan penjelasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan
a. UKM Pramuka UGM merupakan salah satu organisasi yang memiliki struktur yang cukip
kompleks dengan kelengkapan unsure pimpinan dan koordinatir bidang.
b. UKM Pramuka UGM memiliki separngkat aturan yang mengikat yang menjadi pedoma
operasional pelaksanaan organisasinya seperti AD/ART, SK tentang Pola dan Mekanisme
Pembinaan Pramuka Penegak, dan GBHKR Jangka Panjang maupun Jangka Pendek.
c. Disebut sebagai organisasi karena memiliki misi dan visi yang jelas yang tertuang di GBHKR
dan Program Kerja.
d. Dari struktur yang terbangun jelas bahwa mekanisme komunikasi dijalankan dengan sangat
dengan menggunkan forum-forum yang sudah ada di berbagai pertemuan dan rapat.
e. Manajemen konflik yang dilakukan melalui proses yang cukup panjang di mana segenap
unsure dilibatkan dalam proses penyelesaian konflik tersebut.