mengurangi kematian yang berhubungan dengan asma atau rawat inap. Untuk
hasil jangka pendek seperti kekambuhan, gejala dan kualitas hidup, sebuah
tinjauan sistemik menemukan tidak ada perbedaan signifikan ketika pemberian
ICS ditambah kortikosteroid sistemik setelah pemberhentian pengobatan. Ada
beberapa
bukti,
akan
tetapi
ICS
post-discharge??
sama
efektif
dengan
kortikosteroid pada eksaserbasi sedang, tetapi ........, harga bisa jadi faktor
signifikan pasien menggunakan ICS dosis tinggi, dan penelitian lebih lanjut
dibutuhkan untuk membangun peran mereka.
Pengobatan lain
Ipratropium bromida
Untuk dewasa dan anak-ada dengan eksaserbasi sedang-berat, pengobatan pada
IGD dengan kedua SABA dan ipratropium, antikolinergik yang kerja singkat,
dikaitkan dengan lebih sedikit rawat inap dan peningkatan besar PEF dan FEV1
dibandingankan dengan SABA saja. Untuk rawat inap anak-anak dengan asma
akut, tidak ada manfaat yang diperlihatkan dengan penambahan ipratropium
pada SABA, termasuk tidak ada penurunan masa rawat.
Aminofilin dan teofilin
Aminofilin dan teofilin IV tidak harus diberikan pada manajemen eksaserbasi
asma, dilihat dari rendahnya efikasi dan profil keamanan, dan efektifitas lebih
besar dan relatif aman pada SABA. Penggunaan aminofilin IV dihubungkan dengan
berat dan potensi efek samping yang fatal, terutama pada pasien yang sudah
ditangani dengan teofilin berkelanjutan. Pada orang dewasa dengan eksaserbasi
berat, penambahan pengobatan dengan aminofilin tidak meningkatkan hasil
dibandingakan dengan penggunaan SABA saja.
Magnesium
Sulfat magnesium IV tidak direkomendasikan untuk penggunaan rutin pada
eksaserbasi asma; walaupun begitu, ketika diberikan infus 2g selama 20 menit,
dapat menurunkan angka rawat inap pada beberapa pasien, termasuk dewasa
dengan prediksi FEV1 <25-30% pada gejala; dewasa dan anak-anak yang gagal
respon pada pengobatan awak dan memiliki hipoksemia persisten; dan anak
dengan kegagalan FEV1 mencapai 60% pada 1jam penanganan. Uji coba besar
secara acak dan terkontrol menunjukan tidak ada manfaat dengan penambahan
magnesium IV atau nebulasi dibandingkan dengan penanganan placebo rutin
pada asma eksaserbasi, tetapi terkecuali pada mereka yang eksaserbasi berat.
Nebulasi sabutamol adalah yang paling sering diberikan dalam saline normal;
akan tetapi itu bisa diberikan dalam magnesium sulfat isotonik. Saat semua
khasiat pada penanganan ini tidak jelas, data yang dikumpulkan dari 3 percobaan
menyarankan kemungkinan peningkatan fungsi pulmonal pada mereka dengan
eksaserbasi asma berat (prediksi FEV1 <50%)
Terapi oksigen helium
Tinjauan sistemik pada penelitian membandingkan oksigen helium dengan
oksigen udara mengatakan tidak ada fungsi untuk intervensi penanganan rutin,
tetapi bisa jadi dipertimbangkan pada pasie yang tidak respon terapi standar;
akan tetapi ketersediaan, harga dan masalah teknik harus dipertimbangkan.
Sebelum mengeluarkan dari IGD atau RS ke rumah, aturan harus dibuat untuk
sebuah janji untuk tinjauan kembali dalam 1 minggu, dan strategi untuk
meningkatkan penanganan asma termasuk pengobatan, kemampuan inhaler dan
rencana pengobatn asma tertulis harus di tangani.
Tinjauan kembali setelah tatalaksana pada IGD atau rawat inap asma
Setelah keluar dari RS, pasien harus ditinjau kembali oleh penyedia layanan
kesehatan mereka secara teratur selama beberapa minggu selanjutnya sampai
kontrol gejala yang baik telah dicapai dan fungsi paru yang baik dicapai atau
terlewati.
Dorongan
seperti
transpor
yang
gratis
dan
pengingat
telpon
diresepkan
pengobatan
yang
mengandung
ICS
umumnya
harus
menghentikan pengobatan mereka sekita 2-4 minggu dan harus ingat tentang
pentiing nya ketaatnya penggunaan setiap hari
Faktor risiko yang berkontribusi pada eksaserbasi
Mengidentifikasi faktor yang berkontribusi pada eksaserbasi dan kerjakan strategi
untuk menurunkan faktor risiko yang bisa dimodifikasi. Pada eksaserbasi berat
yang membutuhkan rawat inap, harus diikuti dengan paparan iritan atau alergen,
pengobaran jangka lama yan tidak adekuat, masalah kepatuhan, dan atau
ketiadaan perencanaan tindakan asma yang tertulis, serta faktor yang tidak dapat
dihindari seperti infeksi viru pernafasan.
saat
kesehatan
yang
biasanya
digunakan
pasien
untuk
memastikan
pengobatan berlanjut, gejala asma terkontrol baik dan fungsi paru pasien
mencapai yang terbaik bagi diri mereka (jika diketahui)