Anda di halaman 1dari 7

Persiapan Budidaya Lobster Air Tawar

Oleh Anas Ariffudin


Selasa, 29 Desember 2015
Bagikan :
Cara Budidaya Ternak - Persiapan Budidaya Lobster Air Tawar. Setiap usaha
yang akan dilakukan sebaiknya harus dipersiapkan dengan baik dan matang.
Begitu juga dengan usaha budidaya atau ternak lobster. Karena sejatinya usaha ini
berhubungan dengan makhluk hidup sehingga harus dipersiapkan dengan baik
agar lobster tidak stress atau mati. Untuk memulai usaha budidaya lobster
sebaiknya memperhatikan dan mempersiapkan beberapa hal pokok seperti lokasi
usaha yang tepat, ketersediaan sumber air yang cukup, serta ketersediaan sarana
dan prasarana seperti bak, akuarium, dan peralatan pendukung Budidaya lainnya.
Sehingga pada artikel ini saya akan mencoba menguraikan satu persatu persiapan
dalam budidaya lobster air tawar;

Persiapan Budidaya Lobster


1. Pemilihan Lokasi
Pada dasarnya, lokasi tidak menjadi sesuatu yang mutlak diperhatikan dalam
usaha budidaya lobster air tawar, terutama untuk skala usaha kecil atau rumah
tangga. Hal ini dikarenakan usaha budidaya lobster dapat dilakukan di tempat
yang tidak terlalu luas. Sehingga lobster dapat dibudidayakan di lahan-lahan
kosong yang berada di sekitar tempat tinggal sahabat budidaya. Bahkan, halaman
rumah pun bisa dijadikan sebagai lokasi usaha. Namun, jika ingin budidaya
lobster air tawar untuk skala besar atau industri maka lokasi menjadi satu hal yang
mutlak untuk diperhatikan.
Secara umum mendirikan usaha Budidaya lobster, baik untuk usaha pembenihan
maupun usaha pembesaran sebaiknya memperhatikan faktor social ekonomi dan
teknis. Beberapa faktor social ekonomi yang harus diperhatikan yaitu sebagai
berikut.

Lokasi usaha tidak termasuk daerah kawasan industri yang padat.


Budidaya lobster di daerah kawasan industri yang padat sebaiknya dihindari. Hal
ini dikarenakan tingkat pencemaran udara akibat asap pabrik di daerah tersebut

dapat menganggu perkembangan lobster. Selain itu, sungai di sekitar daerah


kawasan industri biasanya mengandung zat-zat kimia bercun bagi lobster.

Dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha.


Diharapkan dengan berdirinya usaha Budidaya lobster air tawar di suatu daerah,
masyarakat dapat ikut merasakan manfaatnya seperti menjadi karyawan atau
menjadi pemasok saranan dan prasarana usaha. Bahkan, masyarakat di sekitar
lokasi bisa dijadikan sebagai mitra usaha atau menjadi plasma dari usaha yang
didirikan.

Tersedia sarana dan prasarana yang dapat memperlancar jalanya usaha.


Lokasi usaha Budidaya sebaiknya dilengkapi dengan sarana pendukung usaha
seperti sarana transportasi. Dengan demikian, pengangkutan hasil produksi dan
faktor produksi seperti bibit, pakan, dan peralatan usaha lainnya dari dan ke lokasi
usaha mudah dilakukan.

Aman dari gangguan luar.


Lokasi usaha sebaiknya dipilih yang aman dari gangguan luar seperti pencurian
dan hal-hal lain yang dapat menganggu kelancaran usaha. Penentuan lokasi ini
sangat penting diperhatikan karena budidaya lobster merupakan usaha dengan
investasi yang cukup besar.
Adapun faktor teknis yang harus diperhatikan sehubungan dengan penentuan
lokasi usaha Budidaya lobster air tawar di antarannya tersedia sumber air yang
cukup, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dengan demikian, air dapat
digunakan sewaktu-waktu tanpa harus tergatung pada musim, dan lokasi usaha
harus bebas dari banjir.
Dengan memperhatikan faktor-faktor social ekonomis dan teknis diharapkan
dalam menjalankan usaha nantinya tidak menghadapi hambatan. Kalaupun ada
hambatan yang ditemui, dapat diatasi dengan baik dan cepat sehingga secara
keseluruhan tidak menghambat kegiatan usaha.

2. Sumber air
Air menjadi kebutuhan utama dalam Budidaya lobster. Selain itu, sebagai media
internal, air juga sebagai media eksternal bagi lobster. Sebagai media internal, air
berfungsi sebagai pengangkut bahna pakan dan memperlancar metabolism dalam
tubuh lobster. Sebagai media eksternal, air berfungsi sebagai habitat lobster
sehingga tanpa air, tidak mungkin lobster bisa hidup.
Lobster air tawar tentu hidup di air tawar. Beberapa sumber air tawar yang dapat
digunakan untuk memelihara lobster adalah air sumur dan air pam atau air ledeng.
Namun, kedua sumber air tersebut tidak dapat langsung digunakan, tetapi harus
diolah terlebih dahulu dan disesuaikan dengan kualitas air yang sesuai untuk
lobster. Kualiatas air dapat diketahuai dari keadaman (pH), suhu, kadar kesadahan
(DH), kandungan oksigen(O2), dan kandungan karbondioksida (Co2). Lobster
menginginkan air dengan ph 7-8 dengan suhu 20-24c dan tingkat kesadahan air
itu agak lembut, yaitu antara 10-12 dH. Sementara kandungan O2 minimal 7 ppm
dan CO2 maksimal 10 ppm.

Air yang berasal dari sumber (air tanah) dapat langsung digunakan tanpa harus
diolah terlebih dahulu. Namun, air pam (air ledeng) harus diuapkan selama 10-12
jam sebelum digunakan. Penguapan air ledeng dimaksudkan untuk mengurangi
kandungan klor di dalamnya. Air dengan kandungan klor yang tinggi dapat
dipastikan memiliki pH yang tinggi pula. Dengan penguapan, pH air ledeng dapat
kembali mendekati normal.
3. Bak pemeliharaan
Bak atau kolam pemeliharaan merupakan tempat pembudidayaan lobster air
tawar. Bak digunakan untuk memelihara induk dan sebagai tempat pembesaran.

Bak Fiber Budidaya Lobster


Bak dapat berbentuk segi empat atau disesuaikan dengan luas dan bentuk lahan
yang tersedia. Namun, yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bak atau kolam
lobster adalah ukurannya. Ukuran bak yang ideal sekitar 200 cm x 50 cm. bak
yang terlalu luas akan sulit mengontrolnya, terutama jika ada lobster yang
moulting.

Bak Semen Budidaya Lobster


Bak untuk pemeliharaan lobster dibangun dengan bahan campuran semen dan
pasir. Tebal dinding bak disesuaikan dengan besarnya. Yang membedakan dengan
kolam ikan adalah pada bibir atas bak bagian dalam diberi kaca, porselen, atau
cukup diaci dengan semen. Tujuanya untuk mencegah lobster kabur dari bak.

Lobster air tawar terkenal dengan sifat pengembaraanya yang tinggi. Dengan
adanya kaca atau porselen yang dipasang di bibir kolam bagian dalam, lobster
tidak bisa merayap naik karena kondisi bak yang licin. Tinggi kaca atau porselen
dari bibir atas kolam bawah cukup 20 cm. sementara dinding bagian bawah
sampai dasar bak (ketinggian sampai 30 cm) diplester dengan semen. Bagian ini
juga merupakan batas pengisian air.

Bak Semen Budidaya Lobster Rumahan


Untuk mencegah luapan air bak dan menciptakan kondisi air yang mengalir,
sebaiknya dibuat saluran pembangunan. Saluran ini dapat dipasang di dinding bak
dengan cara melubangi dinding pada ketinggian 30 cm. lubang pembuangan dapat
pula dibuat di bagian tengah atau pinggir bak dengan cara memasang pipa pralon
berdiameter 1 inci (2,5 cm) setinggi air bak. Namun, lubang tersebut harus ditutup
dengan kawat kasa agar lobster muda tidak mudah kabur. Lubang pembuangan
sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga mempermudah saat pengurasan air
bak. Sementara untuk proses pemasukan air ke dalam bak, tidak harus dibuat
lubang pemasukan. Pemasukan air ke dalam kolam cukup dilakukan melalui
selang yang dibentangkan di atas kolam.
4. Akuarium
Adapun jenis akuarium yang dibutuhakan dalam pembudidayaa lobster air tawar
adalah akuarium perkawinan induk, akuarium pengeraman dan penetasan, serta
akuarium pemeliharaan benih. Akuarium lobster dapat berbentuk persegi empat
panjang atau bujur sangkar. Akuarium dibuat dari kaca dengan ketebalan kava
disesuaikan dengan besar-kecilnya akuarium. Akuarium perkawian induk yang
ideal untuk lobster air tawar dibuat dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 45 cm.
akuarium pengeraman dan penetasan dengan ukuran 60 cm x 45 cm x 40 cm.
adapun akuarium pemeliharaan benih dibuat dengan ukuran 100 cm x 70 cm x 25
cm.

Akuarium Anakan / Induk Lobster

Akuarium untuk Budidaya Lobster


Untuk mencegah lobster kabur dari akuaarium, sebaiknya di setiap bagian atas
dinding atau bibir akuarium dipasang kaca dengan lebar sekitar 5-8 cm sehingga
terlihat menutupi sebagian akuarium. Di salah satu sudut akuarium bagian atas
tersebut diberi lubang sebesar selang aerator. Selain sebagai tempat masuknya
selang aerator, lubang tersebut juga dimasudkan untuk mencegah lobster merayap
keluar melalui selang aerator.

5. Pipa paralon dan roster

Roster dan Pralon pada Kolam Budidaya


Pipa paralon dan roster merupakan tempat persembunyian sekaligus sebagai
tempat berlindung dari cahaya yang berlebihan, seperti sinar matahari. Ukuran
diameter dan panjang pipa paralon disesuaikan dengan pertumnuhan lobster.
Dalam table 1 dipaparkan ukuran pipa paralon yang disesuaikan dengan umur
lobster.

Diameter pipa
(inci)
0,5
1
2
3
4
5

Panjang pipa
(cm)
4-5
6
10
14
20
26

Umur lobster
(bulan)
1-2
2-3
3-4
4-4,5
5- 6
>6

Roster bisa digunakan sebagai tempat persembunyian mempunyai kelemahan,


yaitu hanya bisa digunakn untuk anakan sampai umur 3 bulan atau panjang tubuh
maksimal sudah mencapai 7,5 cm. kelemahan lain dari roster adalah daya
tahannya yang tidak lama jika dibandingkan dengan pipa paralon. Roster juga
lebih mudah pecah.
Pipa-pipa paralon yang digunakan, baik di akuarium maupun di dalam kolam,
sebaiknya saling direkatkan dengan lem atau diikat dengan kawat. Jumlah pipapipa tersebut tidak bergerak bebas di dalam air ketika digunakan oleh lobster
untuk bersembunyi.
6. Aerator
Peralatan Budidaya lobster yang juga harus dipersiapkan yaitu aerator. Alat ini
sangat penting keberadaannya karena tanpa alat ini maka sangat mungkin lobster
akan mati di dalam akuarium atau bak akibat kekurangan pasokan oksigen dari
udara. Aerator yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan jumlah atau besar
kecilnya akuarium dan aksesoris akuarium dan ikan hias.

7. Peralatan pendukung lainnya


Peralatan pendukung yang sebaiknya tersedia adalah PH tester, heater, dan selang
penyedot kotoran. Alat-alat tersebut hanya sewaktu-waktu digunakan. Selang
penyedot, misalnya, baru digunakan pada saat menyedot kotoran atau peragantian
air.

Anda mungkin juga menyukai