Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Media Sosial Pada Pendidikan

Media sosial atau jaringan sosial atau situs pertemanan


adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul
(yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat
dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide,
teman, keturunan, dll.
Analisis media sosial memandang hubungan sosial sebagai
simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam
jaringan,

sedangkan

ikatan

adalah

hubungan

antar

aktor

tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul.


Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan
bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai
dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting
dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan
organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam
mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu media sosial
adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji.
Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan
modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam
diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik
dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
Teknologi pendidikan sebagai suatu bidang terapan telah
disepakati

bahwa

tercermin

dalam

tiga

konsep

utamanya

(Suparman, 2001:9), yaitu: (1) menggunakan berbagai jenis


sumber balajar termasuk di dalamnya berbagai macam media,
peralatan, manusia, teknik, metode, dan strategi pembelajaran.
(2)

penekanan

dan

berfokus

pada

belajar

menjadi

lebih

menyentuh dan lebih bermakna bagi setiap individu dan bersifat

pribadi bagi orang yang belajar. (3) menggunakan pendekatan


sistem dalam pemecahan masalahhuman learning. Dalam
perkembangannya

teknologi

dengan

TIK,

bantuan

pendidikan

sehingga

pembelajaran

(learning

pembelajaran,

diharapkan

muncul

technology).
materi

berkembang
istilah

Dengan

pendidikan

pesat

teknologi
teknologi

yang

semula

diajarkan di kelas, bisa dilakukan melalui berbagai tempat


dengan bantuan komputer dan internet. Media yang digunakan
juga bervariatif dan melibatkan berbagai media seperti tulisan,
suara, video, grafis atau yang dikenal dengan multimedia.
Penggunaan media sosial/situs jaringan pertemanan tidak
hanya menimbulkan pengaruh dan dampak secara langsung
pada orang yang sedang menggunakan fasilitas ini, tetapi juga
secara tidak langsung pada orang lain dan lingkungan.
Argumentasinya
Penggunaan media sosial akan menimbulkan dampak yang
buruk jika kita tidak gunakan sebagaimana mestinya, normal,
dan tidak berlebihan. Karena, jika terlalu sering menggunakan
fasilitas ini, dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan yang
tidak sehat, serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak benar.
Contohnya saja bahwa sering terjadi penyalahgunaan media
sosial pada jejaring sosial facebook seperti penculikan anak
dibawah

umur.

Mereka

para

penculik

anak

menggunakan

facebook sebagai alat untuk melakukan hal yang tidak baik,


awalnya mereka mengajak kenalan kepada anak itu lama
kelamaan mereka mengajak ketemuan dengan anak itu yang
akhirnya mereka menculik anak tersebut dan meminta tebusan
uang

kepada

keluarganya,

bahkan

tak

jarang

melampiaskan hawa nafsunya kepada anak tersebut.

mereka

Kita harus bisa berpikir tepat dan logis, kita harus bisa
menempatkan dan menerima fungsi fasilitas media sosial sesuai
dengan proporsinya masing masing. Jangan sampai media
sosial

itu

dijadikan

alat

untuk

berbuat

kejahatan

Anda mungkin juga menyukai