Anda di halaman 1dari 2

Hubungan antara Pemantauan dan fisiologi di tempat tidur

Kata Kunci: ketidakstabilan hemodinamik, pemantauan hemodinamik


Poin penting:

Ketidakstabilan hemodinamik di tempat tidur yang diukur meliputi tekanan


arteri rata-rata (MAP), hipotensi, dan saturasi oksigen vena campuran.
Penyebab syok sirkulatorik dapat dibagi menjadi syok hipovolemik, kardiogenik,
obstruktif, dan distributive, dan pola hemodinamik mencerminkan ciri dari
setiap penyebabnya.
Penyebab bebrbeda dari syok sirkulatorik biasanya membutuhkan jenis
modalitas pengobatan yang berbeda, menentukan etiologi diagnosis yang tepat
sangat penting.
Farmakoterapi untuk ketidak stabilan hemodinamik meliputi vasopressor,
inotropic, dan vasodilator.
Kemajuan teknologi untuk mengembalikan ketidakstabilan hemodinamik
meliputi penggunaan alat bantu vetrikuler dan terapi pengganti ginjal
berkelanjutan.

Ketidakstabilan hemodinamik
Ketidakstabilan hemodinamik merupakan keadaan klinis yang mencerminkan
kegagalan perfusi dengan manifestasi klinis dari syok sirkulatorik atau gagal
jantung atau 1 atau lebih dari nilai ambang batas pemantauan hemodinamik. Syok
sirkulatorik dapat dapat terjadi karena penurunan kardiak output relatif terhadap
kebutuhan metabolik, seperti penurunan volume intravaskuler (hipovolemik),
gangguan fungsi pompa ventrikel (kardiogenik), atau obstruksi mekanik terhadap
aliran darah (obstruktif) atau kesalahan distribusi alirah darah yang tidak berkaitan
dengan cardiac output (distributive). Identifikasi dan diagnosis kemungkinan
penyebab ketidakstabilan hemodinamik yang cepat, bersama dengan resusitasi
yang sesuai dan (kalua mungkin) pegobatan spesifik merupakan landasan
pengobatan intensif. Pemantauan hemodinamik memainkan peran vital dalam
mendiagnosis dan menangani syok sirkulatorik.
Penanganan pasien yang sakit kritis membutuhkan pemantauan variable
hemodinamik dan status hemodinamik fungsional yang berkelanjutan, karena
tingkat ketidakstabilan kardiovaskuler yang menyebabkan terjadinya syok
sirkulatorik. Pola variable hemodinamik sering menunjukkan proses syok
hipovolemik, kardiogenik, obstruktif, atau distributive, sebagai penyebab primer
ketidakstabilan hemodinamik. Penyebab syok sirkulatorik yang berbeda ini
biasanya membutuhkan modalitas penanganan yang berbeda, inilah yang
membuat perbedaan itu penting. Pendekatan diagnostik atau terapi berdasarkan
pada data yang diperoleh dari pemantauan hemodinamik pada pasien yang sakit
kritis dengan pola spesifik dari proses penyakit spesifik yang berespon terhadap
intervensi sesuai.
Tekanan Arteri rata-rata sebagai ukuran ketidakstabilan hemodinamik

Perfusi organ tergantung pada input tekanan perfusi organ dan tonus vasomotor
lokal. Tonus vasomotor lokal bervariasi terbalik dengan kebutuhan metabolik
jaringan lokal. Pada kebanyakan organ kecuali ginjal dan hati, perubahan sendiri
pada tekanan arteri lebih tinggi daripada beberapa nilai yang dikaitkan dengan
peningkatan tonus vasomotor untuk menjaga perfusi organ yang konstan dan oleh
karenanya tidak bergantung seluruhnya pada fungsi jantung dan kardiak output.
Pada beberapa situasi, kardiak output hanya berperan dalam sirkuit parallel untuk
mempertahankan aliran tanpa menyebabkan hipotensi, dan fungsi jantung hanya
berperan dalam menopang kardiak output dan memberikan tekanan output tanpa
menyebabkan tekanan kembali terlalu tinggi pada sirkuit vena. Hipotensi, pada sisi
lain, menurunkan aliran darah ke seluruh organ. Secara operasional, tekanan arteri
rata-rata (MAP) merupakan tekanan input ke seluruh organ lain selain jantung.
Tekanan diatolik aorta merupakan tekanan input untuk aliran darah jantung. MAP
diperkirakan sama dengan tekanan diastole ditambah sepertiga tekanan nadi
antara diastole dan sistol. Atas berbagai nilai MAP, aliran darah regional ke otak
dan organ lain masih tampak stabil karena autoregulasi tonus vasomotor lokal
untuk menjaga aliran darah lokal tetap konsant dengan mengubah MAP. Namun,
pasien normotensi seblumnya, saat MAP turun lebih rendah dari 60 mmHg,
kemudian, perfusi jaringan dapat menurunkan kebutuhan metabolik dan proses
autoregulasi lokal. Saat aliran darah ke jaringan menurunkan kebutuhan metabolik,
kemudian ekstraksi

Anda mungkin juga menyukai