Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya meningkatkan harkat dan martabat
manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang
lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan
pembangunan.peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi
melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa
mengesampingkan nilai nilai luhur sopan santun etika serta
didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan berpikir logis, anlitis,sistematis,kritis,
serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut di perlukan
agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah.
Dalam setiap kesempatan pembelajaran matematika
hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan
situasi. Dengan mengajukan masalah kontekstual peserta didik
secara bertahan dibimbing untuk menguasai konsep matematika
untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan
menggunakan teknologi infrormasi dan komunikasi seperti
computer, alat peraga dan media lainnya. Sehubungan dengan itu,
maka interaksi antara guru dan siswa menentukan berhasil atau
tidaknya pembelajaran matematika yang diharapkan. Seorang
pengajar (guru) selain menguasi materi dengan baik juga harus
mampu menumbuhkan minat dan daya tarik siswa di dalam
mempelajari matematika sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai.
Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru selalu mempunyai
keinginan dan harapan agar siswa dapat memperoleh hasil belajar
yang sebaik-baiknya dengan tujuan pembelajaran yang telah dibuat,
apabila terjadi proses belajar mengajar yang baik dapat diharapkan
hasil belajar yang maksimal. Namun tidak semua siswa dapat
mencapai hasil belajar secara maksimal.

Pembelajaran matematika yang diterapkan saat ini cenderung


menggunakan pembelajaran biasa atau konvensional yang lebih
berfokus pada guru yaitu guru mengajar mengikuti alur dengan
memberi informasi, cermah, latihan soal dan pemberian tugas,
menyampaikan materi berdasarkan urutan yang ditulis pada buku
ajar dan mengajar target kurikulum. Pembelajaran konvensional
banyak didominasi oleh belajar menghafal, penerapan rumus atau
alogaritma dan penggunaan buku belajar sebagai resep yang harus
diikuti halaman perhalaman. Pembelajaran seperti ini tidak berarti
apa-apa bagi siswa, karena mereka hanya duduk mendengar ceramah
guru, setelah itu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Berbicara tentang pelajaran matematika di sekolah tidak akan
terlepas dari masalah yang terdapat di dalamnya. Berdasarkan hasil
pengamatan penulis dan hasil wawancara dengan guru bidang studi
matematika kelas IV SD Negeri 1 Peusangan. Pada akhir November
2011 diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa terhadap bidang
studi matematika sangatlah minim khususnya pada pokok bahasan
sifat-sifat bangun ruang. Banyak siswa yang merasa bosan atau sama
sekali tidak tertarik, bahkan mereka benci terhadap materi sifat-sifat
bangun ruang, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
memahami dan menyelesaikan materi tersebut, meskipun telah
diusahakan sebaik-baiknya oleh guru. Apabila masalah tersebut
dibiarkan, maka mereka akan selalu mengalami permasalah sampai
kejenjang pendidikan selanjutnya.
Sifat-sifat bangun ruang merupakan materi yang di ajarkan di SD
Negeri 1 Peusangan kelas IV. Masalah yang timbul dalam pikiran
peneliti adalah pembelajaran matematika yang berbagaimana dapat
menjadi siswa terlibat aktif, sehingga peneliti ingin menawarkan
suatu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif dalam
pembelajaran. Pembelajaran berbasis picture and picture adalah
suatu model pembelajaran dengan menggunaan media gambar.
Dalam oprasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain
atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis. Prinsip dasar
dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah
sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa
semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan
tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan


membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama
proses belajarnya.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta
mempertanggungjawabkan secara individual materi yang
ditangani dalam kelompok kooperatif.
Model pembelajaran picture and picture, disamping membantu
mengembangkan hubungan yang baik antara siswa juga membantu
dalam pembelajaran akademik. Dari uraian di atas penulis tertarik
mengadakan penelitian mengenai: Upaya meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi Geometri dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas 1 Peusangan.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1

3
4

Dalam proses pembelajaran yang diterapkan di sekolah SD Negeri


1 Peusangan saat ini cenderung menggunakan pembelajaran biasa
atau konvensional yang lebih berfokus pada guru.
Dalam proses pembelajaran, masih banyak siswa yang merasa
bosan atau sama sekali tidak tertarik bahkan merasa benci
terhadap matematika, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
memahami dan menyelesaikan soal sifat-sifat bangun ruang.
Hasil belajar siswa terhadap bidang studi matematika sangatlah
minim khusunya pada materi Geometri.
Kemampuan siswa pada materi Geometri masih rendah.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Geometri dengan menggunakan
model pembelajaran picture and picture pada siswa kelas IV SD Negeri 1
Peusangan?.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan peneltian
ini adalah Untuk mengingkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat bangun

ruang dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa


kelas IV SD Negeri 1 Peusangan.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat member manfaat sebagai berikut:
1

2
3

Bagi guru, sebagai acuan yang dapat menjadi gambaran bagi guru
bidang studi matematika dalam melaksanakan tugas sehingga
dapat menentukan model pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mencapai hasil belajar yang baik.
Bagi siswa, dapat mendorong siswa untuk aktif dalam belajar serta
menimbulkan rasa tanggung jawab terhadap belajar.
Bagi peneliti, sebagai masukan dalam mempersiapkan diri sebagai
pendidik di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai